Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 3.415
PENANAMAN NILAI- NILAI KARAKTER BAGI SISWA KELAS V DI SD N BADRAN YOGYAKARTA INCULCATION CHARACTER VALUS FOR 5th GRADE STUDENTS IN SD BADRAN YOGYAKARTA
Oleh:
Resti Hutami PGSD FIP UNY
[email protected]
Abstrak Penelitian yang telah dilakukan mempunyai tujuan yaitu mengetahui proses yang dilakukan
sekolah untuk menanamkan nilai karakter kepada siswa kelas V dan kendala yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan informan kepala sekolah, 4 guru (1 wali kelas, 1 guru mata pelajaran, dan 2 guru ekstrakurikuler) dan 6 siswa kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan penanaman nilai dilakukan melalui integrasi mapel dengan menyisipkan nilai melalui pembelajaran, silabus, dan RPP. Kedua, melalui pengembangan diri (integrasi kegiatan sehari- hari dan kegiatan yang diprogramkan/ kegiatan rutin). Ketiga, melalui budaya di sekolah (di sekolah, kelas, dan luar kelas). Dalam penanaman nilai masih terdapat kendala yang dihadapi baik dari guru maupun siswa. Kata kunci: proses penanaman nilai- nilai karakter, kendala yang dihadapi
Abstract This research aims at finding out the process of character inculcation values for 5th grade students
in SD Badran Yogyakarta and the difficulties faced by school. This research was a qualitative descriptive research with headmaster, 4 teachers (1 home teacher, 1 subject teacher, and 2 extracurricular teachers) and 6 students of 5TH grade as interviewees. The data collecting techniques were observation, interview, and documentation. The data analysis techniques were reduction, presentation, and concluding. The validity technique used source triangulation and technique triangulation. The result shows that character values inculcation is done through subject integration by inserting the values in learning process, syllabi, and learning plan. Second, it is also conducted through self development (integration of daily activities and programmed/routine activities). Third, it is also done through the culture in school (in school, classroom, outside of classroom). In the values inculcation process, there are still some difficulties faced by teachers and students. Keywords: character values inculcation process, difficulty
merupakan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal
meningkatkan
sarana
untuk
kualitas
manusia
hidupnya
bisa
ataupun
penting yang harus dimiliki manusia. Tanpa
kekurangan serta keterbatasan. Arti pendidikan
mengenyam suatu pendidikan manusia bisa dapat
yang terkait dengan pemaparan di atas terdapat
dengan mudah diperdaya oleh zaman yang kian
dalam
lama
mengungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha
kian
berkembang.
Pendidikan
juga
UU
No.
20
Tahun
2003
yang
4.416 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
pada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
mutu pendidikan karakter peserta didik sangat
didik secara aktif mengembangkan potensi
penting untuk ditingkatkan (Jamal Ma’mun A,
dirinya
2012: 47).
untuk
keagamaan,
memiliki
Penanaman karakter bagi peserta didik
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
dalam kehidupan sehari- hari masih banyak
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
terjadi penyimpangan- penyimpangan. Sebagai
Negara. Mengembangkan potensi diri disini dapat
contoh Kksus korupsi yang kian menjadi dan
diartikan
untuk
belum menunjukkan tanda- tanda akan sembuh.
keterbatasan
Baru- baru ini terjadi kasus korupsi yang
sebagai
mengatasi
manusia
kekurangan demi
diri,
spiritual
kepribadian,
dirinya
pengendalian
kekuatan
berusaha
ataupun
mencapai
kecerdasan
dan
keterampilan.
menyeret pejabat atas nama Dewie Lipo dengan dugaan kasus suap listrik pembangkit mikro
UU No. 20 Tahun 2003 jelas bahwa bukan sekedar intelektualitas saja yang perlu
hydro di Papua dengan menerima uang sebesar Rp 1,7 miliar (Kabar Indonesia, 2015).
dikembangkan bukanlah hal sepele yang hanya
Melalui kasus yang telah dipaparkan di
mentansfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga
atas, tentunya penanaman nilai karakter kepada
kemampuan
siswa penting untuk dilakukan sedini mungkin
afektif
peserta
didik
harus
diperhatikan. Karakter menjadi suatu hal yang sangat penting? Karena banyak sekali contoh disekitar
terlebih SD N Badran yang berada di wilayah yang notabene wilayah rawan terjadi konflik dan tindak kejahatan.
kita, membuktikan bahwa orang yang hanya
Guru di SD N Badran terutama kelas V
memiliki kecerdasan otak saja, memiliki gelar
memang sangat, konsistensi untuk menanamkan
yang tinggi belum tentu memiliki kesusksesan
nilai karakter kepada siswa. Sebagai contoh pada
dalam kiprah di dunia kerja manakala karakter
saat proses belajar mengajar, guru tidak langsung
yang ada di dalam dirinya buruk. Hal di atas
menyampaikan pembelajaran atau materi, namun
didukung dengan hasil penelitian di Harvard
guru memberikan nasehat- nasehat kepada siswa-
University, Amerika Serikat, yang menyatakan
siswinya. Hal ini terlihat pada saat observasi (18
bahwa ternyata kesusksesan seseorang tidak
November 2015), sebelum pembelajaran guru
ditentukan semata- mata oleh pengetahuan dan
menyampaikan kepada siswa agar selalu hidup
teknis saja (hard skill), tetapi oleh kemampuan
rukun,
mengolah diri dan orang lain (soft skill).
menghargai. Jika pada hari Senin, sebelum
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesuksesan
pembelajaran guru selalu melakukan refleksi
hanya ditentukan 20% oleh hard skill, dan
jalannya tugas upacara yang dilakukan oleh siswa
sisanya 80% oleh soft skill. Bahkan, orang- orang
kelas
tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih
kesalahannya
banyak didukung oleh kemampuan soft skill dari
kesalahannya serta dapat memperbaiki dirinya
damai
V,
dengan
supaya dan
siswa dapat
temannya,
dapat jujur
saling
mengetahui mengakui
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.417
sebagai
petugas
upacara,
sehingga
tugas
dihadapi dalam proses penanaman nilai- nilai
selanjutnya dapat dilaksanakan dengan penuh
tersebut.
tanggung jawab.
Waktu dan Tempat Penelitian
Terdapat pula aturan sekolah, misalnya
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
saja untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan
Maret 2016 hingga April 2016 di SD N Badran
SD N Badran memberlakukan punishment berupa
Yogyakarta. SD N Badran beralamatkan di Jl.
denda sebesar Rp 5.000 jika buang sampah
Tentara Rakyat Mataram 13 Kota Yogyakarta.
sembarangan dan nama- nama yang melanggar
Subjek Penelitian
akan dipampang pada papan pengumuman.
Subjek yang dilibatkaan pada penelitian
Namun sayangnya punishment tersebut sudah
ini diantaranya adalah kepala sekolah SD N
dihentikan karena, lingkungan sekolah SD N
Badran Yogyakarta, 4 guru (1 wali kelas V, 1
Badran dianggap sudah bersih. Bukan hanya itu
guru mata pelajaran, dan 2 guru ekstrakurikuler)
saja sebelum masuk ke dalam kelas siswa- siswi
serta siswa- siswi kelas V SD N Badran
SD N Badran menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Yogyakarta.
Setelah
Teknik Pengumpulan Data
melaksanakan
kegiatan
apel
pagi
(menyanyikan Indonesia Raya) siswa- siswi
Pengumpulan data yang digunakan dala
bersama guru melakukan jabat tangan sebelum
penelitian ini adalah.
masuk ke dalam kelas. SD N Badran juga telah
1. Wawancara
memiliki visi yang sangat bagus yaitu terciptanya
Wawancara adalah proses pengumpulan
peserta didik yang berkualitas, kompetitif, dan
data atau informasi melalui tatap muka antara
berakhlak mulia, hal ini menandakan bahwa
pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang
sekolah sangat mengutamakan penanaman nilai-
ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara
nilai karakter sejak dini.
yang
akan
semiterstruktur.
digunakan
adalah
Wawancara
wawancara
semiterstruktur
METODE PENELITIAN
adalah wawancara yang bebas di mana peneliti
Jenis Penelitian
tidak menggunakan pedoman wawancara yang
Penelitian yang akan dilakukan di SD
tersususn sistematis dan lengkap. Pedoman yang
Negeri Badran ini menggunakan pendekatan
digunakan dalam wawancara hanya garis besar
kualitatif, karena hasil penelitian yang akan
permasalahan yang akan ditanyakan.
disajikan berupa kata- kata. Selanjutnya, dari
2. Observasi
permasalahan yang akan diteliti penelitian ini
Observasi adalah pengamatan terhadap
termasuk ke dalam penelitian deskriptif, karena
suatu objek yang diteliti baik secara langsung
penelitian
maupun tidak langsung untuk memperoleh data
ini
menggambarkan
bagaimana
penanaman nilai- nilai karakter yang dilakukan
yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
di sekolah Dasar Negeri Badran ini, khususnya
Dalam penelitian yang akan dilakukan
kelas V dan memaparkan apa saja kendala yang
peneliti akan menggunakan teknik observasi non
4.418 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
partisipatif yaitu peneliti mengamati perilaku
2. Data display (penyajian data)
subjek dari jauh dan tanpa adanya interaksi. 3. Dokumentasi
dalam urutan sehingga akan terlihat struktur yang
Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, dokumen
yang
Dalam peyajian data, data disusun ke
digunakan
peneliti
adalah
jelas. Display data dalam penelitian kualitatif berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar
dokumen pribadi maupun dokumen resmi yaitu
katagori, flowchart, dan sejenisnya.
catatan harian, jadwal pelajaran, papan/ poster
3. Conclusion Drawing/ verification
yang memuat mengenai nilai- nilai karakter,
Dalam penarikan kesimpulan didasarkan
foto- foto kegiatan siswa ataupun kegiatan guru,
pada reduksi data daan penyajian data yang
silabusa,
merupakan jawaban atas masalah yang diangkat
dan
juga
rencana
pelaksanaan
pembelajaran. Dokumen ini sebagai pelengkap
dalam penelitian.
dari kegiatan observasi dan juga wawancara.
Keabsahan Data
Dokumentasi merupakan hal penting untuk
Dalam penelitian yang akan dilakukan,
memperkuat penelitian yang dilakukan.
peneliti akan menggunakan uji keabsahan data
Instrumen Penelitian
kredibilitas.
Kredibilitas
memuat
teknik
Dalam penelitian kualitatif ini, sesuatu
pemeriksaan salah satunya adalah triangulasi.
yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah
dan pasti masalahnya. Rancangan penelitian
pengecekan data dari berbagai sumber dengan
masih bersifat sementara dan akan berkembang
berbagai cara, dan berbagai waktu. Triangulasi
setelah peneliti memasuki objek penelitian.
yang akan digunkan dalam penelitian ini adalah:
Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini,
1. triangulasi teknik
belum dapat dikembangkan instrument penelitian.
yaitu mengecek data kepada sumber yang
Namun sebagai instrument kunci, peneliti dapat
sama dengan teknik yang berbeda. Triangulsi
mempersiapkan instrument pendukung seperti
teknik yang dilakukan dalam penelitian ini
catatan harian, pedoman wawancara, pedoman
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
observasi, kamera, ataupun recorder agar data
2. triangulasi sumber
dapat dipercaya.
menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
Teknik Analisis Data Penelitian yang dilakukan menggunakan
melalui
berbagai
sumber
dengan
jalan
teknik analisis data sebagai berikut.
wawancara. Wawancara dapat dilakukan terhadap
1. Data reduction ( reduksi data)
kepala sekolah, guru kelas V, guru mata
Mereduksi
data
berarti
merangkum,
pelajaran, dan siswa kelas V SD N Badran.
memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hal- hal yang penting, dicari tema maupun
Hasil Penelitian
polanya.
A. Penanaman nilai karakter melalui kegiatan yang diprogramkan (kegiatan rutin).
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.419
1. Upacara hari Senin
Kendala
yang
dihadapi
untuk
Melalui upacara hari Senin nilai karakter
menanamkan nilai karakter diantaranya adalah
yang ditanamkan diantaranya adalah cinta tanah
siswa belum sepenuhnya aktif melaksanakan
air, caranya dengan mengikuti serangkaian
kegiatan keagamaan terlebih di lingkungan
kegiatan upacara (hormat terhadap bendera,
rumah. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki
menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan
sikap yang berbeda- beda.
lagu wajib nasional, dll). Kedua nilai disiplin cara
3. Kegiatan piket
penanaman
melalui
pemberian
hukuman/
Hasil
wawancara,
observasi
dan
monitoring yang dilakukan bapak/ ibu guru.
dokumentasi terlihat bahwa kegiatan piket sudah
ketiga nilai tanggung jawab dapat ditanamkan
dijalankan di SD N Badran. Terdapat aturan
saat siswa- siswi melaksanakan tugas upacara.
kedisiplinan
Untuk penanaman nilai disiplin dan tanggung
dilaksanakan siswa. Melalui kegiatan piket dapat
jawab guru masih mengalami kendala yaitu
ditanamkan nilai disiplin yaitu dengan cara guru
terkadang ada siswa yang tidak membawa
membagi regu piket kemudian dipasang jadwal
perlengkapan upacara, ada siswa yang masih
piket, agar siswa dapat melaksanakan piket sesuai
gaduh, dan petugas upacara yang kurang fokus
dengan jadwal yang tersedia. Kedua nilai yang
sehinga tugas upacara belum dapat dijalankan
ditanamkan adalah peduli lingkungan dengan cara
secara maksimal.
siswa menyapu membersihkan kelas, membuang
2. Kegiatan keagamaan
sampah pada tempatnya dan membersihkan laci.
Hasil
wawancara,
piket
yang
harus
dan
Ketiga nilai tanggung jawab ditanamkan dengan
dokumentasi dapat ditarik kesimpulan bahwa
cara siswa melaksanakan piket sesui dengan hari
melalui
yang telah ditentukan. Penanaman nilai karakter
kegiatan
rutin
observasi,
mengenai
keagamaan
dapat
ditanamkan nilai cinta Al Qur’an (BTA &
melalui piket susdah tidak ada kendala.
qiroah), dalam kegiatan ini guru mendampingi
B. Penanaman
siswa membaca, membenarkan siswa bagaiamana cara membaca Al Quran yang baik dan benar.
nilai
karakter
melalui
pengembangan diri. 1. Keteladanan
Nilai kreatif melalui menulis huruf arab dengan
Dari hasil wawancara dan observasi dapat
seni (kaligrafi), nilai disiplin dan taat beribadah
ditarik kesimpulan bahwa guru sudah berusaha
ditanamkan melalui sholat jamaah, yaitu guru
untuk memberikan keteladanan yang baik dengan
mengajak
pulang,
cara datang tidak terlambat, berpakaian rapi dan
Nilai sopan santun
berseragam, menjaga kebersihan dengan buang
siswa
sholat
mengingatkan siswa. ditanamkan keagamaan
melalui
besar
sampah pada tempatnya, perkataan yang selalu
ceramah.
baik, guru yang selalu mengajak siswa untuk
kejujuran dan cinta damai
berjamaah (religius), berani mengakui kesalahan
dengan
Terakhir nilai
sebelum
perayaan
hari
mendengarkan
disisipkan saat pembelajaran agama.
dan meminta maaf.
4.420 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
Melalui keteladanan tersebut nilai yang
dalam kelas dan di luar kelas. Di dalam kelas
ditanamkan
nilai
melalui pengaturan tempat duduk agar siswa
kedisiplinan, sopan santun, peduli lingkungan,
menjadi disiplin, pemasangan foto presiden,
jujur, dan taat beribadah. Masih terdapat kendala
wakil, garuda pancasila, dan bendera merah putih
dalam menanamkan nilai tersebut seperti siswa
agar siswa memiliki rasa cinta tanah air, melalui
belum sepenuhnya dapat meniru apa yang sudah
pemasangan
bapak/ ibu guru serta kepala sekolah contohkan.
menanamkan nilai menghargai prestasi, melalui
2. Kegiatan spontan
slogan terkait kebersihan dan penyediaan alat-
dapat
diantaranya
adalah
hasil
karya
siswa
untuk
Dari hasil wawancara dan observasi
alat kebersihan dengan tujuan untuk menanamkan
kegiatan spontan yang dilaksanakan di SD N
nilai karakter peduli lingkungan, dan melalui
Badran
yang
berbagai cara dalam mengajar seperti terlihat
bertujuan menumbuhkan nilai sosial, kegiatan
dalam bahasa inggris dengan tepuk konsentrasi,
doa bersama mendoakan orang yang meninggal
standup- sit down, dan are you ready? Untuk
duniabertujuan untuk menanamkan nilai religius
menanamkan nilai kreatif dan disiplin,.
meliputi
penggalangan
dana
dan hidup rukun, ketiga melalui apresiasi prestasi
Pengkondisian luar kelas telah tersedia
siswa yang memenangkan lomba ceramah, dai
sarana dan prsarana seperti slogan, tempat cuci
cilik hal ini dapat menanamkan nilai menghargai
tangan, tempat sampah, mushola, dll. Hal ini
prestasi dan cinta Al ‘ Quran (religius). Kegiatan
dimaksudkan sekolah untuk menanamkan nilai
spontan yang terakhir adalah guru membantu
karakter peduli lingkungan, gemar membaca,
siswa merapikan pakaian maupun jilbab. Hal ini
cinta tanah air, tanggung jawab, dan disiplin.
dapat menanamkan nilai kedisiplinan. Penanaman
C. Penanaman nilai karakter melalui budaya
nilai karakter melalui kegiatan sponta sudah tidak mengalami kendala. 3. Teguran
sekolah 1. Budaya sekolah di luar kelas a) Melalui kegiatan ekstrakurikuler
Hasil wawancara dan observasi dapat
Ekstrakurikuler yang ada di SD N Badran
disimpulkan bahwa teguran dilakukan secara
drumband, pramuka, silat, dan tari. Melalui
langsung dengan lisan, dengan tindakan dan
drumband nilai karakter yang ditanamkan adalah
dengan cara khusus yaitu menggunakan alat
rasa ingin tahu mengenai pengenalan alat music,
elektronik handphone. Melalui teguran nilai yang
disiplin, dan menjaga kekompakan. Melalui
ditanamkan diantaranya adalah nilai kedisiplinan
kegiatan pramuka nilai karakter yang ditanamkan
agar siswa menyadari perbuatannya dan dapat
adalah cinta damai, kreatif, kerjasama, dan
merubahnya menjadi lebih baik.
disilin. Untuk kegiatan silat nilai karakter yang
4. Pengkondisian
dapat ditanamkan adalah disiplin dan kerja keras.
Dari hasil observasi dan wawancara dapat
cara yang digunakan untuk menanamkan nilai
disimpulkan bahwa dalam menanamkan nilai
yaitu mendampingi siswa mengikuti kegiatan,
karakter melalui pengkondisian dilakukan di
menegur apabila ada siswa yang tidak disiplin,
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.421
dan melalui kegiatan- kegiatan yang ada di dalam
jawab. Cara yang dilakukan untuk menanamkan
ekstrakurikuler. Masih terdapat kendala dalam
nilai yaitu guru memberikan pengarahan dan
menanamakan
kegiatan
pendampingan saat melaksanakan bersih- bersih
ekstrakurikuler yaitu fasilitas yang harus terus
tempat umum di sekitar sekolah, selain itu guru
diperbaiki,
tingkat
juga membagi siswa menjadi beberapa kelompok
kedisiplinan siswa yang disebabkan oleh input
agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
siswa.
Sudah tidak ada kendala dalam menanamkan nilai
b) Melalui kunjungan ke museum
melalui kegiatan ini.
nilai
waktu
melalui
penyelenggaraan,
Pada saat observasi memang tidak ada kegiatan
tersebut,
mendukung
namun
kegiatan
ada
foto
a) Kegiatan pentas seni dan seminar
tersebut.
Kegiatan pentas seni di SD N Badran
kunjungan museum dapat menanamkan nilai
dilaksanakan 2 tahun sekali. Nilai- nilai karakter
patriotisme karena siswa- siswi dapat melihat-
yang dapat ditanamkan melalui pentas seni adalah
lihat koleksi museum dan kemudian guru
nilai toleransi/ saling menghargai, dengan pentas
memberikan umpan balik, sehingga siswa paham
seni siswa dapat menghargai teman
terhadap apa yang dilihatnya. Kedua nilai disiplin
memiliki kemampuan yang lebih dibanding
ditanamkan dengan cara sebelum berangkat anak-
dengan dirinya, yang kedua adalah nilai percaya
anak selalu dipesan untuk selalu menjaga nama
diri dan keberanian, siswa dapat menumbuhkan
baik sekolah. ketiga nilai tanggung jawab
rasa percaya diri dan keberanian dikarenakan
ditanamkan
dengan
tugas
termotivasi dengan teman yang sudah mau
pembuatan
laporan
yang
tampil. Ketiga nilai kreatifitas melalui acara
keempat adalah nilai rasa ingin tahu ditanamka
pentas seni siswa dapat menampilkan puisi,
melalui penjelasan tour guide saat berada di
drama, maupun tari- tari. Selain pentas seni ada
museum.
kegiatan seminar yang diikuti oleh bapak/ ibu
Masih
kunjungan
yang
2. Budaya sekolah di sekolah
cara
pemberian
pengamatan,
terdapat
dan
kendala
dalam
yang
guru, melalui seminar juga dapat memberi
menanamakan nilai melalui kunjungan museum
pengaruh
terhadap
penanaman
diantaranya adalah masalah pendanaan. Dana
dilakukan guru kepada siswa.
nilai
yang
yang tersedia dari BOS sedikit sedang untuk
Untuk menanamkan nilai karakter melalui
menarik dari pihak orang tua, pihak sekolah
budaya sekolah di sekolah terutama pentas seni
masih harus mempertimbangkannya.
masih mendapatkan kendala, kendala yang
c) Membersihkan tempat- tempat di sekitar
dihadapi terletak pada kemampuan anak yang
sekolah Kegiatan
berbeda- beda dan pendanaan yang dimiliki oleh ini
sudah
dilaksanakan
di
lingkungan SD N Badran. Melalui kegiatan tersebut nilai karakter yang dapat ditanamkan diantaranya peduli lingkungan dan tanggung
sekolah. b) Kegiatan infaq Dari hasil wawancara dan observasi peneliti
dapat
menyimpulkan
bahwa
infaq
4.422 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
diadakan 1 minggu 2 kali yaitu Senin dan Jumat.
nilai karaker peduli lingkungan, tanggung jawab,
Melalui budaya sekolah di sekolah seperti
kerja keras, dan kompetitif. Kedua melalui tata
kegiatan infaq dapat dijadikan cara untuk
tertib yang diharuskan dipasang disetiap kelas
menanaman nilai karakter seperti religius (iman,
dapat menanamkan nilai kedisiplinan bagi siswa
taqwa),
dan
meskipun belum secara maksimal dan harus
Cara yang digunakan untuk
diimbangi dengan nasehat ataupun motivasi dari
kikhlasan,
kebersamaan.
rela
berkorban,
menanamkan nilai tersebut adalah guru selalu
guru.
memberi pesan- pesan dan motivasi kepada siswa
D. Melalui integrasi mata pelajaran
bahwa infaq memiliki manfaat untuk hari akhir.
1. Silabus
Kendala
yang
dihadapi
saat
melaksanakan
Saat
penelitian,
peneliti
menemukan
kegiatan infaq adalah uang yang terkumpul
bahwa nilai karakter yang terdapat disilabus
biasanya hanya sedikit.
sebagian sudah disampaikan kepada siswa dalam
c) Upacara hari kenegaraan
mata pelajaran Bahasa Indonesia nilai karakter
kegiatan perayaan hari kenegaraan/ hari
yang disampaikan kepada siswa adalah teliti,
nasional sudah dilaksanakan namun tidak semua
matematika
nilai
karakter
yang
sudah
hari kenegaraan diperingati. Nilai karakter yang
disampaikan kepada siswa adalah teliti, kerja
dapat ditanamkan diantaranya adalah cinta tanah
keras, teliti dan bertanggung jawab, sedangkan
air dapat ditanamkan melalui kegiatan saat
untuk
upacara seperti menyanyikan lagu wajib nasional,
disampaikan adalah saling menghargai.
menghormati bendera merah putih, memakai
2. RPP
pembelajaran IPA nilai karakter yang
pakaian adat diperayaan- perayaan tertentu,
Hasil dokumentasi pembelajaran Bahasa
tanggung jawab ditanamkan saat petugas upacara
Indonesia nilai karakter yang ada di dalam RPP
harus melaksanakan tugasnya dengan baik, dan
adalah kreatif, kerjasama, berani menyampaikan
nilai disiplin ditanamkan dengan cara turut serta
pendapat,
dalam perayaan hari kenegaraan serta memakai
matematika nilai karakter yang terdapat di RPP
pakaian lengkap saat upacara. Kendala yang
adalah aktif, kritis, rasa ingin tahu, teliti, tekun,
dihadapi untuk menanamkan nilai karakter
kerja
melalui upacara hari kenegaraan/ nasional adalah
Pembelajaran IPA nilai karakter yang tercantum
kemampuan orang tua siswa jika siswa harus
di dalam RPP berani dan saling menghargai.
mengenakan pakaian adat dan terkadang ada
3. Proses pembelajaran
siswa yang tidak memakai atribut upacara
dan
keras,
Saat
komunikatif.
tanggung
Pembelajran
jawab,
pembelajaran
bersahabat.
guru
sudah
lengkap.
menyisipkan nilai karakter, nilai yang ada di
3. Budaya sekolah di kelas
dalam
Budaya sekolah di kelas yang ada di SD N
silabus dan RPP disampaikan kepada
siswa, tetapi terkadang guru juga tidak terfokus
Badran yang pertama adalah kegiatan lomba
kepada
silabus
maupun
RPP.
Cara
yang
kebersihan dapat dijadikan untuk menanamkan
dilakukan guru untuk menyisipkan nilai melalui
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.423
pembelajaran adalah dengan mengakaitkan materi
pendidikan nasional, dan guru membantu siswa
yang dibahas dengan kehidupan nyata sehari-
merapikan seragam maupun jilbab.
hari, melalui nasehat, teguran, dan juga kegiatan dalam
proses
pembelajaran
seperti
berdoa
Uraian di atas menunjukkan bahwa SD N Badran sudah menanamkan nilai karakter
sebelum dan sesudah pembelajaran, pemberian
melalui
kegiatan
spontan,
tugas, dan memberikan kesempatan siswa untuk
diungkapkan oleh ahli Masnur Muslich (2012:
bertanya.
176) bahwa contoh dari kegiatan spontan yang
Pembahasan
dapat
dilaksanakan
seperti
diantaranya
yang
adalah
Proses penanaman nilai- nilai karakter
menjenguk teman yang sakit, mengumpulkan
melalui pengembangan diri dan kegiatan rutin
sumbangan untuk teman yang sakit. Menurut
yang meliputi:
Agus Wibowo (2012: 84) kegiatan spontan
1. Keteladanan
misalnya
Kepala sekolah dan bapak/ ibu guru sudah
membuang
ketika
ada
sampah
peserta
tidak
pada
didik
yang
tempatnya,
berusaha untuk memberikan teladan yang baik
berpakaian tidak rapi, dan berlaku tidak sopan,
dengan cara datang tidak terlambat, berpakaian
maka guru atau tenaga kependidikan lainnya
rapi dan berseragam, perbuatan yang harus selalu
segera mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh
terpuji, sikap religius, maupun semangat untuk
peserta didik tersebut. selain itu apabila terdapat
selalu berprestasi, memperbaiki diri, berani
perilaku baik harus diberikan respon pada saat itu
meminta maaf apabila salah. Nilai yang ingin
juga, misalnya dengan memberikan pujian.
ditanamkan kepada siswa diantaranya nilai
3. Teguran Teguran dilakukan guru secara langsung
disiplin, tanggung jawab, religius, dan sosial. Temuan di atas, dapat dikatakan bahwa
dengan lisan, media elektronik, dan bekerjasama
komponen sekolah baik kepala sekolah dan
dengan pihak kepolisian apabila sudah masuk ke
bapak/ ibu guru sudah mengambil peran untuk
dalam tindak kriminal.
menjadi model dalam memberi contoh untuk para
Setelah ditegur biasanya siswa dapat
yang
berperilaku sesuai dengan nilai dan dapat
dikemukakan oleh Novan Ardy (2012: 84) bahwa
merubah tingkah lakunya. Hal ini sesuai dengan
keteladanan merupakan perilaku dan sikap guru
pendapat dari Masnur Muslich (2010: 175- 177)
dalam memberi contoh terhadap tindakan yang
yang menyatakan bahwa teguran bertujuan agar
baik, sehingga diharapkan mampu menjadi
peserta didik dapat mengubah tingkah lakunya.
panutan dan dapat dicontoh.
Namun di SD N Badran meskipun siswa dapat
2. Kegitan spontan
merubah tingkah lakunya namun itu hanya
siswa,
hal
ini
Kegiatan
sesuai
dengan
spontan
apa
yang
sudah
diselenggarakan seperti penggalangan dana, doa
berlangsung dalam jangka waktu yang pendek dan harus ditegur berulang- ulang.
bersama, apesiasi prestasi salah satu siswa SD N
Dari yang telah dipaparkan tersebut
Badran, latihan bernyanyi untuk menyambut hari
menurut Lickona hal ini masuk ke dalam tahap
4.424 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
moral
knowing.
Siswa
sudah
mengetahui
5. Kegiatan rutin Kegiatan
perbuatan baik buruk namun belum dapat
rutin
yang
sudah
memahami untuk selalu melakukan pembiasaan
diselenggarakan di SD N Badran seperti upacara
berkelakuan terpuji.
bendera setiap hari senin, kegiatan keagamaan
4. Pengkondisian
seperti sholat berjamaah, pembelajaran agama,
Pengkondisian yang dilakukan meliputi
serta mengaji (BTA), dan juga menyanyikan lagu
dalam kelas seperti pengaturan tempat duduk agar
Indonesia Raya. Selain ada kegiatan tersebut
siswa tidak gaduh, pemasangan foto presiden,
terdapat kegiatan piket baik yang dilaksanakan
wakil, garuda pancasila, dan bendera merah putih
oleh siswa maupun piket yang dilaksanakan oleh
agar siswa memiliki rasa cinta tanah air, melalui
guru. Kegiatan rutin SD N Badran yang sudah
nasehat agar siswa memiliki kedisiplinan, dan melalui berbagai cara dalam mengajar seperti
dilaksanakan
terlihat dalam bahsa inggris dengan tepuk
kegiatan yang dikemukakan oleh Novan Ardi.
konsentrasi, standup- sit down, dan are you
Novan Ardi (2012: 84)
menyebutkan contoh
ready?, lagu, dan juga simulas.
kegiatan
upacara
Di luar kelas telah tersedia sarana dan
sudah
rutin
kenegaraan,
sesuai
adalah
pemeriksaan
dengan
hari
kebersihan
contoh
besar badan,
prsarana seperti tempat cuci tangan, tempat
menjalankan ibadah, berjabat tangan apabila
sampah, mushola, lingkungan yang asri, bersih,
bertemu dengan bapak/ ibu guru dan teman,
perpustakaan,
berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
dan
laboraturium.Untuk
menanamkan nilai peduli lingkungan terdapat
Namun
dalam pelaksanaannya kegiatan rutin
slogan
tersebut,
ada
tentang
kebersihan,
terdapat
slogan
kegiatan
yang
belum
dapat
tentang peduli terhadap diri sendiri seperti slogan
dilaksanakan secara maksimal. Contohnya saja
mengenai pola hidup sehat, slogan mengenai
kegiatan piket guru.
cinta tanah air, dan slogan terkait dengan nilai
Untuk
tahapan
perkembangan
moral
melalui penjelasan di atas, menurut Lickona
kedisiplinan dan gemar membaca. sudah
termasuk ke dalam tahap pengetahuan moral,
dilakukan dapat dikatakan bahwa pihak sekolah
karena siswa sudah paham bahwa kegiatan-
mendukung terlaksananya pendidikan karakter
kegiatan tersebut mengandung nilai yang baik,
yang didalamnya terdapat penanaman nilai
tetapi siswa belum dapat mengambil nilai
karakter, seperti yang dikemukakan Masnur
karakter yang terdapat di dalam kegiatan tersebut
Muslich (2012: 177) bahwa pengkondisian dapat
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan
pengkondisian
yang
dilakukan dengan penataan lingkungan sekolah dengan
menyediakan
sarana
dan
prasarana
sehingga tercipta kondisi yang mendukung terlaksananya pendidikan karakter.
Proses penamaman nilai karakter melalui budaya sekolah sebagai berikut. 1. Budaya sekolah di kelas Kegiatan
untuk
menanamkan
nilai
karakter peduli lingkungan, tanggung jawab,
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.425
kerja keras, dan kompetitif dalam pengintegrasian
Siswa hanya asal mengikuti saja dan menganggap
melalui budaya sekolah di kelas ialah melalui
bahwa kegiatan tersebut hanya sebagai rutinitas,
lomba kebersihan antar kelas dan dengan
tetapi belum bisa mengambil manfaat dari
pemasangan tata tertib serta aturan kedisiplinan di
kegiatan itu. Dari paparan di atas menurut teori
setiap kelas. Melalui lomba kebersihan siswa juga
Lickona, masuk ke dalam tahap pengetahuan
sudah dapat menjaga kebersihan lingkungannya.
moral.
Sedangkan, dengan pemasangan tata tertib siswa
3. Budaya sekolah di sekolah
sudah dapat menjadi lebih disiplin. Namun dalam
Pengintegrasian penanaman nilai- nilai
pelaksanaannya masih harus terus membutuhkan
karakter dalam budaya sekolah melalui kegiatan
motivasi dari guru.
yang diselenggarakan oleh sekolah diantaranya
Kegiatan tersebut sesuai dengan pendapat Agus Wibowo (2012: 93) yang menyatakan
adalah kegiatan pentas seni, infaq, dan perayaan hari kenegaraan/ hari nasional.
bahwa budaya sekolah di kelas dilaksanakan
Kegiatan pentas seni dilaksanakan setiap
melalui proses pembelajaran maupun kegiatan
acara tutup tahun, namun tidak setiap tahun
yang telah dirancang untuk mengembangkan
melainkan 2 tahun sekali dikarenakan masalah
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
anggaran yang dihadapi. Kegiatan infaq di SD N
2. Budaya sekolah di luar kelas
Badran sudah berjalan dengan baik dilakukan 2
Kegiatan
luar
sekolah
yang
sudah
kali dalam 1 minggu yaitu hari Senin dan Jumat,
dilaksanakan di SD N Badran diantaranya adalah
namun untuk upacara hari kenegaraan tidak
kegiatan ekstrakurikuler pramuka setiap hari
semua hari besar kenegaraan/ hari nasional
selasa, menari hari senin, drumband hari senin,
diperingati oleh sekolah.
silat hari sabtu, bahasa inggris hari selasa, BTA hari
senin,
dan
TIK
hari
sabtu.
Untuk
Kegiatan- kegiatan tersebut di atas, sudah menjadi
agenda
sekolah
yang
selalu
ekstrakurikuler wajib yaitu BTA, bahasa inggris,
dilaksanakan, karena kegiatan tersebut sudah
dan TIK karena meskipun ekstrakurikuler tetap
terencana dan terjadwal. Hal tersebut sesuai
dijadikan sebagai pembelajaran., kunjungan ke
dengan pernyataan Agus Wibowo (2012: 93)
tempat bersejarah seperti museum, dan kegiatan
bahwa pengembangan nilai- nilai karakter melalui
membersihkan tempat- tempat di sekitar sekolah.
budaya sekolah antara lain melalui kegiatan di
Siswa SD
Badran sudah mengikuti
sekolah. kegiatan sekolah telah dirancang pada
kegiatan yang diselenggarakan melalui budaya
awal tahun dan dimasukkan ke dalam kalender
sekolah
Namun
akademik serta biasa dilakukan dalam kegiatan
yang
sehari- hari baik oleh kepala sekolah, guru,
luar
nampaknya
kelas dari
dengan
kegiatan-
baik. kegiatan
dilaksanakan tersebut, belum sepenuhnya dapat
ataupun siswa.
menjadikan karakter siswa lebih baik, siswa
Dalam budaya sekolah yang dilaksanakan
masih sulit untuk dikondisikan, sulit untuk
di lingkup sekolah, siswa sudah tidak lagi sekedar
diarahkan dikarenakan pengaruh input siswa.
mengetahui bahwa kegiatan tersebut adalah
4.426 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016
kegiatan
yang
positif,
tetapi
siswa
sudah
kegiatan sehari- hari (keteladanan, kegiatan
memahami bahwa melalui kegiatan tersebut dapat
spontan, teguran, dan pengkondisian) dan
menumbuhkan nilai toleransi, nilai percaya diri,
melalui
keberanian, kreatifitas, dan tanggung jawab, cinta
kegiatan rutin).
tanah air, patriotisme, rela berkorban, disiplin, religius dan peduli sosial meskipun harus terus diberikan motivasi tanpa henti. Sesuai dengan tahapan
perkembangan
karakter
yang
kegiatan
yang
diprogramkan
(
2. Melalui budaya sekolah (di kelas, di sekolah, dan di luar kelas. 3. Melalui integrasi mata pelajaran (penyampaian nilai karakter yang tercantum dalam silabus
dikemukakan oleh Lickona, masuk ke dalam
dan
tahapan perilaku moral.
pembelajaran).
RPP
disampaikan
melalui
proses
Proses penanaman nilai yang ketiga
4. Dalam pelaksanaan penanaman nilai karakter
adalah melalui integrasi mata pelajaran. Dalam
masih terdapat kendala seperti pendanaan,
melaksanakan proses pembelajaran, guru sudah
waktu, dan juga kurangnya dukungan dari wali
mencantumkan nilai- nilai karakter baik di dalam
murid.
RPP maupun silabus. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Agus Wibowo
Saran
(2012: 84)
Bagi kepala sekolah kebijakan terkait
mengungkapkan bahwa pengembangan nilai-
dengan
nilai budaya dan karakter dapat diintegrasikan
kedisiplinan perlu untuk dimaksimalkan. Sebagai
dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata
contoh masalah seragam yang dikenakan oleh
pelajaran. Nilai- nilai tersebut tercantum dalam
guru. kedua, hendaknya sekolah menyiapkan cara
silabus maupun RPP. Nilai- nilai yang tercantum
khusus/ metode khusus untuk menanamkan nilai
diantaranya adalah disiplin, cita tanah air,
kepada siswa sesuai dengan karakter siswa, yang
toleransi, tanggung jawab, kerja keras, ingin tahu,
kedua bagi guru hendaknya di lingkup kelas yang
aktif, religius, kerjasama, dan kreatifitas.
dikelolanya, guru menyiapkan cara khusus/
Penyampaian
guru
dalam
hal
metode khusus untuk menanamkan nilai karakter
dengan
kepada siswa terutama siswa kelas V, sehingga
kehidupan siswa sehari- hari, melalui nasehat,
nilai karakter akan lebih mudah tertanam di
dan juga teguran.
dalam diri siswa, ketiga untuk pihak sekolah,
guru
karakter
bagi
dalam
pembelajaran,
nilai
peraturan
mengkaitkan
hendaknya dapat melibatkan peran orang tua SIMPULAN DAN SARAN
supaya dapat mendukung penanaman nilai yang
Simpulan
diadakan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan, sebagai berikut: 1. Penanaman nilai karakter yang dilakukan di SD N Badran meliputi pengintegrasian dalam
di
sekolah
dengan
melakukan
pertemuan orang tua wali murid secara terjadwal. DAFTAR PUSTAKA Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Brperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Penanaman Nilai- Nilai Karakter .... (Resti Hutami) 4.427
Deddy Mulyana. (2006). Metodologi Penleitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djam’an Satori. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta. Jamal Ma’mun Asmani. (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Novan
Ardy Wiyani. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter; Konsep dan Implementasinya di Sekolah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& D. Bandung: Alfabeta. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas.
.