PERAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Abdul Basit NIM: 1112018200004
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
ABSTRAK Abdul Basit (NIM: 111201820004), Peran Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Penanaman Nilia-nilai Karakter Siswa Di SDIT Sawangan. Skripsi: Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Tujuan pendidikan Indonesia yang diatur dalam UUD No. 20 Tahun 2003 dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik dapat diwujudkan salah satunya dengan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Melalui kegiatan pramuka, peserta didik dilatih dan diajarkan bagaimana menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penanaman karakter melalui kegiatan pramuka menjadi urgen dilakukan di SDIT Islamiyah Sawangan Depok dikarenakan kurangnya tingkat kedisiplinan siswa dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka. Selain itu juga karena kurangnya evaluasi terhadap kegiatan pramuka dan minimnya tenaga pembina pramuka. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran ekstrakurikuler pramuka terhadap penanaman karakter siswa di SDIT Islamiyah.Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis untuk menemukan hasil penelitian dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa pendidikan kepramukaan di SDIT Islamiyah Sawangan Depok diselenggarakan dengan empat metode yaitu belajar sambil melakukan, kegiatan alam terbuka, sistem beregu dan satuan terpisah. Kata Kunci : Ekstrakurikuler Pramuka, Penanaman Karakter Siswa.
i
ABSTRAK Abdul Basit (NIM : 111201820004), The role of scout extracurricular towards the cultivationof students character at SDIT Sawangan. Undergraduate thesis, Jakarta : majoring of educational management. Faculty of Tarbiyah and Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. The aims of education in Indonesia wich has been set on Constitution No.20 of 2003in order to enlargeon the potensial of students, it be able throughscout extracurricular activities. By scout extracurricular activities, the students trained and teached how to being human who have faith, believing God, noble, health, have a knowledge, capable, creative, independent, and being a citizen who democratic and responsible. The cultivation of character by scout extracurricular activities to be significant to do at SDIT Islamiyah Sawangan Depok because lack of studens discipline and their motivation to attend scout extracurricular activities. The other than that lack of evaluation of scout extracurricular activities and lack of teachers. Therefore, the aims of this research was to know the role of scout extracurircular towards the cultivation of students character at SDIT Sawangan.The method was qualitative descriptive analysis experiment to know the reuslt of this reseach by delineate and data analysis that has founded. As for the data collected tachnique using interview, observation, document analysis. Base on the research, the authors found that the education of scout at SDIT Islamiyah Sawangan Depok has doing through 4 methods, such as learning by doing, nature activities, team work, and separate unit. Key words : scout extracurricular, Cultivation of students character
ii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan keberkahan dan karunia serta kekuatan kepada penulis sehingga penulis dapat mengerjakan tugas akhir skripsi dengan penuh ikhtiar yang sungguh-sungguh lagi baik dan berada dalam rida-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul “Peran Ekstrakurikuler Pramuka Dalam penanaman Nilai-nilai Karakter Siswa di SDIT Islamiyah Sawangan Depok” Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi kehidupan dengan ajaran dan suri tauladannya untuk seluruh alam. Nabi yang menjadi panutan umat muslim di dunia dan yang akan memberi syafaat kelak di akhirat. Selama proses penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak secara langsung dan tak langsung serta dalam berbagai bentuk mulai dari materi sampai moril. Sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada umumnya dan Jurusan Manajemen Pendidikan khususnya yang telah memberikan pengajaran dan pendidikan untuk bisa menempuh jenjang sarjana.
iii
5. Rusydy Zakaria, M. Ed, M.Phil. Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikan skripsi ini dengan baik. 6. Didin Sehabudin,S.Ag Kepala SDIT Islamiyah Sawangan Depok, dewan guru SDIT Islamiyah Sawangan Depok yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 7. Kedua orang tercinta ayahanda Heri Juheri yang telah mendidiku sampai saat ini, Ibunda tersayang, berkat doa beliau, penulis dapat bertahan sampai saat ini, serta berkat dukungannya dapat meneyelesaikan skripsi ini dengan baik. 8. Kedua adik tercinta yang sedang berposes dalam pendidikanya, yang sealalu memberikan senyuman di setiap harinya adinda Nabilah dan adinda Fahri badiuz zaman 9. Keluarga besar Abdul Latief Hm dan KH. Mamun bin Tayin yang selalu memberikan motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Kawan kawan jurusan seperjuangan Kak Hamdan, Kak Harsya, Kak Wahidin, Kak Agung Medan, Kak Edwian, Kak Ghodil, Kak Haris, Kak Faras, Kak Akbar, Kak Agung Gendut, Kak Ali, Kak Azies Abdilah, Kak Azies Riau, Kak Asqol, Kak Ica, Kak Fizma, Kak Ritah, Kak Puser, Kak Azka, ka Sinta, Kak Umdah, Kak Nisa Kak Lia, yang selalu menjadi bagian hidup penulis di dalam dan di luar kampus. 11. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012, kawan kawan Power Ranger dan Semut Ranger yang selalu indah untuk dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain. 12. Teman-teman seperjangan Lobarnesia Kak Abot, Kak Arief, Kak Fathur Gendut, Kak Jajang, Kak Nazar, Kak Fairuz, Kaka Acong, Kak Fenita, 13. Teman-Teman Enjoy Indonesia, Saoet Adventure, IRMA, Conservasi Internasional, Perhutani, Sanggar Terasi, Teater Kancil, IKMD,
iv
IKAMA,
Katar sawangan, Kwwaran sawangan, yang selalu indah untuk dikenang dan selalu berbaik hati dan saling support satu sama lain. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah menjadi bagian dari kesuksesan penulis.
Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT mudah-mudahan mereka yang turut membantu study penulis dan kelancaran penelitian skripsi ini, baik yang disebut maupun yang tidak disebut namanya dalam kata pengantar ini, semoga Allah membalasnya dan diberikan keberkahan dalam kehidupanya. Penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, saran yang baik sangat penulis harapkan. Dengan segala kekurangannya, mudah-mudahan karya ini dapat bermanfaat pula bagi penulis maupun pembaca sekalian. Amiin
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH LEMBAR UJI REFERENSI ABSTRAK ................................................................................................................ i KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ................................................................................................ ... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7 D. Perumusan Masalah .............................................................................. 7 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7 BAB II
KAJIAN TEORI A. Pengertian Karakter ............................................................................ 9 1. Nilai-nilai Karakter yang di kembangkan ......................................12 2. Strategi Pembentukan Karakter ......................................................15 B. Ekstrakurikuler Kepramukaan ............................................................ 17 1. Pendidikan Kepramukaan ..............................................................18 2. Metode Pramuka ............................................................................21 3. Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam menanmkan karakter ........25 C. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................27 D. Kerangka Berfikir ............................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat danWaktu Penelitian ..............................................................33 B. Metode Penelitian ................................................................................33 C. Sumber Data ........................................................................................34 D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................34
vi
E. Instrument Penelitian ..........................................................................35 F. Teknik Analisis Data ..........................................................................42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................45 1. Identitas Sekolah Sdit Islamiyah Sawangan Depok ......................45 2. Visi, Misi, Strategi danTujuan .......................................................45 3. Struktur Organisasi ........................................................................47 4. Guru Sdit Islamiyah Sawangan Depok ..........................................48 5. Keadaan Siswa ...............................................................................49 6. Data Sarana dan prasarana .............................................................49 B. Deskripsi Data ...................................................................................51 1. Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di Sdit Islamitah Sawangan Depok Tahdiriyyah Kabupaten Sukabumi ...................51 2. Bentuk-Bentuk Karekter yang di Tanamkan Pramuka ..................57 3. Implementasi Karakter Siswa Dalam Metode yang di tanamkan .60 C. Analisis Pembinaan Religiusitas siswa ................................................64 1. Karakter religius ...........................................................................64 2. Karakter Disiplin ..........................................................................65 3. Karakter Mandiri ..........................................................................67 4. Karakter Kreatif ...........................................................................68 5. Karakter Kebangsaan ...................................................................69 D. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................70 BAB VPENUTUP A. Simpulan .............................................................................................72 B. Saran ..................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 5 Nilai utama pendidikan karakter ........................................................13 Tabel 2.2 Diagram Krangka pikir ........................................................................32 Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan Penelitian .............................................................33 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Observasi.............................................................35 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Wawancara ..........................................................36 Tabel 3.4 Daftar Ceklis Study Dokumen .............................................................38 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Angket ................................................................40 Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa ...............................................................................49 Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana ....................................................................50 Tabel 4.3 Jenis-jenis Kegiatan Pramuka ..............................................................51 Tabel 4.4 Dimensi Religius ..................................................................................64 Tabel 4.5 Dimensi Kedisiplinan...........................................................................66 Tabel 4.6 Dimensi Mandiri ..................................................................................67 Tabel 4.7 Dimensi Kreatif ....................................................................................68 Tabel 4.8 Dimensi Kebangsaan............................................................................69
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Observasi Lampiran 2 Hasil Observasi Lampiran 3 Pedemon Wawancara Lampiran 4 Hasil Wawancara Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Bapak Didin Sehabudin, S.Ag Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Bapak Abdul Hafidz, S.Pdi Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Ibu Rahma S.Pdi Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan dengan Siswa Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Siswa Lampiran 10 Hasil Wawancara dengan Ibu Lusyawati S.Pd Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Ibu Sriwahyuni Lampiran 12 Data Pembina Putra dan Putri Lampiran 13 Program dan Materi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Lampiran 14 Tataertib Pramuka Lampiran 15 Photo Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Lampiran 16 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 19 Surat Balasan Hasil Penelitian
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai manusia yang utuh dan sebenarnya. Pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membina manusia yang mempunyai keperibadian berkualitas, religius, disiplin, cerdas dan bertanggung jawab atas diri, masyarakat, agama, bangsa dan negaranya. Tanggung jawab yang besar tersebut merupakan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah. Banyak masalah sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia baik yang berskala besar karena dilakukan ditingkat daerah atau tingkat nasional seperti tauran, pencabulan atau pembulian yang saat ini sealu menjadi berita utama di setiap media massa, juga masalah sosial kecil yang kadang kala dianggap bukan masalah dalam kehidupan seperti mencontek, membuang sampah sembarangan, melawan orang tua, meroka dan sebagainya, namun masalah sosial tersebut memiliki dampak yang besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Setelah di telusuri lebih dalam ternyata akar masalah dari masalahmasalah sosial tersebut adalah karakter. Karakter yang bentuk sejak kecil di lingkungan yang terdekat dalam kehidupan baik keluarga, masyarakat maupun lingkungan di sekolahan yang akan membentuk karakter di masa anak-anak. Untuk pembangunan karakter maka pendidikan memiliki peran yang sangat penting di dalamnya. Pendidikan di dalam keluarga, masyarakat dan sekolah harus secara bersinergi dan berkesinambungan untuk membangun karakter di kalangan anak-anak Indonesia untuk menjadi lebih baik.
1
2
Mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Bernegara sudah menjadi tujuan utama bangsa kita yang tertulis di dalam UUD 1945. Upaya ini di tempuh melalui pendidikan Nasional, Yang berbunyi : ”Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar negara Indonesia.”1 Dalam
upaya
pemerintah
mencerdaskan
pendidikan
bangsa
seharusnya diakui sebagai peranan alat tempur perjuangan sebagai manusia yang
utuh.
Pendidikan
sebagai
perjuangan
manusia
yang
mencerahkanMenurut H.horne, pendididikan merupakan proses yang terjadi secara terus-menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi mahluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemanuasiaan dari manusia.2 Dari perubahan sikaplah kita belajar menjadi manusia yang berkarakter namun semua itu tergantung kepada orang tua, lingkungan dan guru sebagai perwakilan dari pemerintahan, dianalogikan seorang guru adalah pengelola singkong, seorang gurulah yang akan mengelola singkong akan seperti apa jadinya. Menjadi kripik, tape atau minuman keras nantinya, itu semua tergantung kepada guru, sebagai pengelola di sekolah. Oleh sebab itu perlu ketelitian untuk mengelola singkong tersebut agar tidak membusuk tanpa di sentuh oleh pengelolanya atau kesalahan yang salah dalam mengelolanya dan ini harus di hindari oleh para guru sebagai pengelolanya.
1
UUD 1945, Alenia ke 2 http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UUD45-Awal.pdf 4 November 2016 Pukul 01 : 30 2
Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam metode Aktif, Inovativ, dan Kreatif, (Erlangga Group, 2012) Cet. 3 , h 2.
3
Begitu juga dengan guru, guru harus mempunyai acuan dalam membina karakter peserta didik karena di tangan gurulah peserta didik akan dibentuk karakternya. Dalam membina peserta didik gurupun tidak boleh asal mendidik, guru harus paham tentang karakter yang dimiliki oleh peserta didik yang nantinya seorang guru akan lebih mudah untuk mendidik peserta didik. Sudah bukan hal tabuh lagi jika melihat siswa-siswa tingkat sekolah dasar membawa gadget mahal untuk menghabiskan waktunya. Perkembangan teknologi ini memang tidak bisa di hindari. Peralihan jaman sudah sewajarnya menggalih perkembangan yang memberikan keleluasan anak sebagai siswa di sekolah, teknologipun bisa berdampak buruk kepada siswa yang terus bertumbuh nantinya. Seperti halnya ada beberapa kasus yang menimpa generasi bangsa Indonesia ini mulai dari kasus tauran antar pelajar di semarang yang di beritakan oleh salah satu stasiun televisi ternama di Indonesia yaitu liputan6.com yang dalam penjelasannya “menceritakan saat tawuran mereka akan membawa benda-benda tajam seperti celurit, samurai, keris, gir sepeda, dan ikat pinggang. Namun sebelum tawuran besar-besaran pada 1 Desember, justru siswa SD Al Khotimah dan SD PL Gunung Brintik sudah datang duluan ke SD Pekunden Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Kamis, 24 November 2016.”3 Kali ini ada seorang pelajar Sekolah Dasar berani membantah pada guru. “Di dalam sebuah ruangan, sang guru bermaksud memberi nasihat pada sang anak. Ketika diminta untuk duduk, sang anak justru melawan dan enggan diatur. Bahkan dia berpolah seakan seorang yang kuat. Dia
3
http://regional.liputan6.com/read/2661828/kronologi-tawuran-bocah-sd-bersenjata-tajam 1 juni 2017 pukul 13 : 20
4
menantang sang guru berkelahi. "Sini kalau berani sama badan aku, ujar sang anak.”4 Masa kanak-kanak adalah masa penyesuaian terhadap lingkungan, jika peserta didik menjadi acuh kepada keluarga, teman bahkan lingkungan, canggihnya teknologi bisa membuat anak bisa mengakses apa saja, karena semua kendali ada di tangan anak. dan anak-anak bisa mengakses apa saja seperti pornografi dan berita kriminal, sehingga bisa menjadi acuan tindakan kriminal anak. permasalahan yang terjadi di kalangan pelajar sekolah dasar ini di karenakan proses meniru sangat tinggi di kalangan anak-anak sebagai siswasiswi di sekolah. Memang dampak buruknya tidak bisa di rasakan sekarang, namun guru sebagai
pendidik di sekolah, guru harus menyadari bahwa
kedepanya akan tidak baik jika tidak di batasi sejak sekoalah dasar. Dalam Undang-undang Sisdiknas Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal I, ayat I Menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembagkan potensinya sendiri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.”5 Dalam mewujudkan tujuan di atas, guru harus menjadi fasilitator peserta didik di dalam sekolah, guru harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik kususnya dalam menunjang perkembangan pendidikan dan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu di sekolah dibagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan kegiatan yang bersifat ekstrakurikuler.
4
https://www.brilio.net/duh/anak-sd-ini-berani-melawan-hingga-umpat-monyet-pada-guru-duhmiris-1610215.html 1 juni 2017 pukul 13 : 27 5
Ibid.h 15.
5
Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan pada jam sekolah berlangsung, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah banyak jenis pilihannya, yaitu: keagamaan, Kesenian, Olahraga, Drum band Pasukan pengibar bendera (Paskibra), Praja Muda Karana (Pramuka) dan lain sebagainya. Dari berbagai macam jenis kegiatan ekstrakurikuler tersebut, kegiatan kepramukaan memiliki kelebihan dalam mengatasi permasalahan karakter dilaksanakan di luar ruangan sehingga memberikan unsur kreatif pada siswa setelah seharian penuh melalui proses pembinaan pembelajaaran. Pembinaan pramuka memberikan permainan-permainan yang mengandung unsur pendidikan dan di lanjutkan dengan materi serta metode yang manarik dalam kegiatan pramuka. kegiatan pramuka
yang dikemas dalam kegiatan menarik dan
menyenangkan tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan. Untuk membentuk sifat dan kepribadian tertentu, melalu pendidikan pramuka, siswa sejak dini di latih untuk menumbuh kembangkan kedisiplinan yang baik, rangkaian kegiatan kepramukaan, misalnya kegiatan upacara, peraturan barisberbaris (PBB) sarat dengan penanaman kedisiplinan. Setiap kegiatan yang di jalani melatih siswa untuk senantiasa mentaati aturan dan tata tertib yang ada. Kegiatan kepramukaan mempunyai peran yang pentik dalam menata prilaku membentuk karakter siswa melalui pembiasaaan yang di lakukan pada setiap kegiatan. Dari uraian di atas dapat di
ketahui bahwa kepramukaan merupakan salah satu
pendidikan
ekstrakurikuler wajib yang sangat tepat untuk peserta didik di sekolah. “Membangun karakter tidak bisa dilakukan secara cepat dan instan karena karakter bersifat abstrak dan tidak bias secara langsung di fahami dam jangka waktu pendek. Pendidikan menjadi motor dalam upaya perbaikan dan pembentukan mental
karakter bangsa
yang sesungguhnya sehingga
6
pendidikan terpadu merupakan solusi alternative dalam upaya membangun jatidiri bangsa dan masa depan pendidikan yang lebih menjanjikan.”6 Menurut observasi yang sebelumnya telah di lakukan peneliti kegiatan kepramukaan di SDIT Islamiyah Sawangan masi terdapat kekurangan di antaranya,
terlihat kekurangan jumlah pembina pramuka
dalam mengelola kegiatan pramuka peserta dari kelas satu sampai kelas enam yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang sekitar 180 siswa pembina pramuka hanya dua, terlihat pembina pramuka tidak maksimal , kurangnya motivasi siswa dana rendahnya pengawasan yang di lakukan oleh kepala sekolah di setiap latihan rutin mingguan menjadi kelemahan dalam kegiatan pramuka yang mengacu kepada penanaman karakter siswa. Dengan melihat masalah di lapangan maka peneliti membatasi pada pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka hanya pada tingkatan penggalang , dalam upaya mengembangkan potensi dan menanamkan karakter pada peserta didik, meliputi kecerdasan, keterampilan, kedisiplinan, religius, mandiri dan cinta tanah air Sehingga diangkat suatu penelitian sederhana dengan“Peran Ektrakurikuler Pramuka Dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter Siswa di Sdit Islamiyah.”
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang di kemukakan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka. 2. Kurang evaluasi rutin yang di lakukan kepala sekolah di setiap minggu dalam kegiatan pramuka, 3. Minimnya tenaga pembina pramuka yang di butuhkan untuk mengajar siswa. 4. Pengaruh Teman sebaya dan lingkungan sekitar sekolah .
6
Mohammad Takdir Ilahi, Gagalnya Pendidikan Karakter : Analisis dan solusi pengendalian karakter emas anak didik,(Yogyakarta : AR-Ruzz Media, 2014) Cet.1 h 25-26.
7
5. Adanya teknologi informasi yang mempengaruhi perkembangan karakter anak. 6. Kurangnya rasa hormat terhadap guru dan orang tua 7. Masih tingginya kasus tindakan kekerasan di jenjang sekolah dasar 8. Lunturnya sikap saling hormat dan rasa kasih sayang C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas diketahui banyak masalah, namun mengingat keterbatasan peneliti dan agar penelitian dapat terarah, maka penelitian hanya membatasi pada masalah pembentukan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan tingkat penggalang di Sdit Islamiyah Sawangan Depok D. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah, yaitu :
1.
Kegiatan apa saja yang mengandung nilai-nilai karakter dalam kepramukaan di SDIT Islamiyah Sawangan Depok?”
2. Bagaimana metode pembinaan pramuka dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa di SDIT Islamiyah Sawangan Depok?” 3. Bagaimana upaya Pembina pramuka dalam menanamkan karakter pada siswa di SDIT Islamiyah Sawangan Depok E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Tujuan menjelaskan strategi pembinaan pramuka dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa di SDIT Islamiyah Sawangan Depok. 2. Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Manfaat teoritis yang akan memperkaya wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca mengenai kegiatan kepramukaan di sekolah.
8
b. Manfaat praktis yang akan memberikan masukan bagi sekolah dan pembina pramuka mengenai upaya pembentukan karakter siswa. c. Manfaat untuk peneliti lain sebagai bahan referensi yang menjadi sumber informasi dalam khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan dan kepramukaan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian karakter Dalam kehidupan sehari-hari karakter manusia merupkan sebuah cerminan diri manusia tersebut. Manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai karakter yang berbeda-beda, dari perbedaan inilah yang menyebabkan manusia memiliki keragaman sikap masing-masing yang belum tentu sama dengan manusia lainya. Oleh karena itu manusia harus memahami dengan sifat karakter yang dimiliki manusia, secara umum karakter dapat di pandang cerminan perilaku individu seseorang dalam bersosial atau kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut lagi dalam dunia pendidikan karakter di pandang sebagai point utama untuk di tanamkan kepada siswa. Dalam hal ini karakter berperan sebagai landasan siswa dalam proses belajar untuk dapat menjadi manusia yang berkarakter. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin yaitu : character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.”7 Aisyah dalam buku pendidikan karakter berbasis nilai dan etika sekolah mengatakan bahwa “Dalam bahasa Arab, karakter diartikan „khuluq, sajiyah ,thab‟u budi pekerti, tabiat atau watak. Kadang juga diartikan syakhsiyyah yang artinya lebih dekat dengan personality (keperibadian).”8 Menurut
Hamdi
hamid
pendidikan
karakter
adalah
“upaya
mengupayakan yang di rancang dan di laksanakan secara sistem untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, 7
Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2012), Cet. 1, h. 20. 8 Agus Zaenul Fitri, Ibid.
9
10
perkataan dan perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama budaya dan adat istiadat.”9 Oleh karena itu pramuka hadir demi keberlangsungan Target pendidikan
di
Indonesia
yaitu
peningkatan
kompetensi
melalui
penyelengaraan pramukan, yang mengacu kepada Permendikbud RI Nomor 81a Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013, lampiran III di jelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu, a) Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikiomotorik peserta didik. b) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya10. Hamid mengatakan yang di kutip dalam buku pendidikan karakter perspektif Islam di sebutkan bahwa “karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “To mark” (menandai) dan memfokuskan pada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.”11 Menurut pendapat ahli di atas bahwa karater harus di terapkan dalam kehidupan kita selaku manusia yang berjiwa sosial, dan manusia lebih banyak menilai karakter seseorang melalui tingkah laku perbuatan dan sikap apa yang di lihat oleh karena itu pramuka hadir sebagai gerakan pembentukan karakter melalui kegiatan-kegiatan permainan yang mengandung unsur pendidikan yang secara langsung
di praktekan dalam materi kegiatan seperti : (a)
Perkemahan, (b) gladin, (c) Latihan pengembangan kepemimpinan, (d) latihan keterampilan, (e) proyek percobaan atau pilot (f) kursus, (g) bakti masyarakat, (h) pertemuan, (i) mengenal alam terbuka, (j) haling rintang dan gladi tangguh (k) kegiatan keagamaan. 9
Hamdi Hamid,Pendidikan Karakter perspektif islam (Bandung : Cv.Pustaka Setia.2013).Cet.1,h.35 10 Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan badan pengembangan sumber daya manusia pedidikan dan kebudayaan, Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Kepala Sekola TAHUN 2014 h.13 11 Hamdi Hamid ,Op.Cit., h 30
11
Menurut Agus Zainal disebutkan bahwa “Karakter merupakan nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, prasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan istiadat.”12 Lebih lanjut lagi Simon Philip dikatakan “ Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap dan prilaku yang di tampilkan.”13 Menurut beberapa Pendapat ahli di atas dengan adanya karakter manusia akan lebih terarah dalam kehidupanya, karena dengan adanya karakter manusia akan lebih bernilai dan menjadi manusia yang utuh. Karena dengan adanya karakter di dalam diri manusia dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimana di dalamnya ada sifat memanusiakan manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Untuk itu materi pramuka sebagai salah satu pelatihan sifat manusia secara langsung di dalam kegiatan di alam secara berkelompok dan satuan terpisah Lanjutnya dari pengertian di atas, “Pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang direncanakan secara bersama yang bertujuan menciptakan generasi penerus yang memiliki dasardasar pribadi yang baik, baik dalam pengetahuan
(Cognitif). Perasaan
(feeling) dan tindakan (Actions).”14 Dapat disimpulkan dari pendapat ahli di atas bahwa karakter adalah salah satu jantung keberlangsungan kehidupan umat manusia dalam menjalani kehidupan oleh sebab itu pramuka hadir sebagai wadah atau media pembentukan karakter yang di dalamnya mengandung nilai pendidikan yang tercantum dalam dasa dharma pramuka seperti : takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan kasi sayang dan disiplin barani dan setia. Dan pendidikan karakter ini harus di implementasikan salah satunya dengan
12
Agus Zaenul Fitri .Op.Cit. h.20
13
Suyanto, Model Pembinaan pendidikan karakter: di lingkungan sekolah, (Jakarta : Kemendikbud, 2010), h. 34 14
Deni Damayanti, Panduan Implementasi pendidikan karakter di sekolah ,(Jogjakarta : Araska ,2014), h.12
12
kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai wadah pembentukan karakter siswa di sekolah maupun di tingkat daerah. 1. Nilai-nilai Karakter yang di kembangkan Richard Eyre dan Linda Menyebutkan bahwa “nilai yang benar dan di terima secara universal adalah nilai yang menghasilkan sesuatu prilaku dan prilaku itu berdampak positif, baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain.”15 Dapat disimpulkan dari pemikiran ahli di atas bahwa karakter adalah rangkuman-rangkuman suatu kegiatan manusia yang di tampilkan dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya akan di tiru secara langsung yang berdampak kepada sifat dan sikap sesorang yang berlandaskan pemikiran lalu di tampilkan. Dalam buku yang berjudul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, mengidentifikasi 18 nilai yaitu : Religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif cinta damai gemar membaca, peduli sosial, dan peduli lingkungan.16 Sofan Amri mengungkapkan tentang nilainilai yaitu : a) Kecintaan tuhan dan segenap ciptaanya, (b) Tanggung jawab, kedisiplinan, (c) Kejujuran atau amanah dan arif, (d) Hormat dan santun, (e) Dermawan dan suka menolong dan gotong royong atau kerja sama, (f)Percaya diri, kreatif dan pekerja keras, (g) Kepemimpinan dan keadilan, (h) Baik dan rendah hati.”17
15
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep & Implementasi, (Bandung : Alfabeta, 2012) Cet 2. h.31 16 Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta: 2010), h. 33-39. 17 Sofan Amri dan Ahmad jauhari, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publishare, 2011). Cet 1, h. 85.
13
Untuk mewujudkan nilai-nilai di atas perlu adanya kerja sama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Khususnya pihak sekolah sebagai lembagai lembaga pendidikan yang mempunyai peran strategis dalam pembiasaan atau suri tauladan dalam menanamkan nilai karakter siswa. Dalam jurnal Sri Woro dan Marzuki di katakan bahwa nilai-nilai karakter yang terdapat di dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dikembangkan dan dibentuk melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.18 Sebagai salah satu solusi untuk membantu pembentukan karakter siswa salah satunya di ambil 5 nilai pendidikan karakter dari 18 pendidikan karakter
Selanjutnya
pramuka
hadir
sebagai
kegiatan
pendidikan
ekstrakurikuler di antaranya : Tabel 2.1 5 nilai utama pendidikan karakter dalam kegiatan kepramukaan No
Nilai Karakter
Deskripsi
1
Religius
Sikap
dan
perilaku
yang
patuh
dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2
Disiplin
. Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
3
Mandiri
Sikap
dan
tergantung
perilaku pada
yang orang
tidak
mudah
lain
dalam
menyelesaikan tugas-tugas. 4
Kreatif
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan rasa ingin tahu, dan penghargaan
18
Sri Woro & Marzuki , Peran Kegiatan Ekstarkurikuler Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Di Smp Negri 2 Windusari Magelang..Pendidikan Karakter Tahun VI, No 1, April 2016.
14
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi 5
Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan
kesetiaan,
kepedulian,
dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik,
sosial,
budaya,
dan
19
ekonom i
Pendidikan karakter menjadi dasar dari nilai-nilai yang ada pada kegiatan pramuka. Dalam Buku Pintar Pramuka pasal 7, nilai-nilai tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa b. Kecintaan padaalam dan sesama manusia c. Kecintaan pada air dan manusia d. Kedisiplinan, keberanian dan kesetian e. Tolong menolong bertangung jawa dan dapat di percaya f. Jernih dalam berfikir, berkata dan berbuat g. Hemat cermat dan bersahaja h. Rajin dan terampil.”20
Menurut para ahli di atas saya menyimpulkan, dari lima nilai karakter ini pramuka hadir untuk menekankan penanaman nilai-nilai karakter siswa melalui kegiatan pramuka, lima nilai karakter inilah yang di bentuk melalui kegiatan pramuka yang tercantum ke dalam Nilai kepramukaan. Demi kelancaran kegiatan pramuka perlu adanya strategi dalam pembentukan karakter sisiwa.
19
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan badan pengembangan sumber daya manusia pedidikan dan kebudayaan, Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Kepala Sekola TAHUN 2014 h.37. 20 Team DAP, Op,Cit., h. 38
15
2. Strategi Pembentukan karakter Adapun
strategi
pengembangan
karakter
pada
konteks
mikro
berlangsung dalam konteks satuan pendidikan atau sekolah secara holistis (the whole school reform). Sekolah sebagai leading sector, berupaya memanfaatkan dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang ada untuk menginisiasi, memperbaiki, menguatkan, dan menyempurnakan secara terus-menerus proses pendidikan karakter di sekolah. Secara mikro pengembangan nilai/karakter, menurut Katresna dalam Zubaedi, dapat dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk penciptaan budaya sekolah (school culture); kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler, serta kegiatan keseharian di rumah, dan dalam masyarakat.21 Menurut Syamsul, strategi pembentukan karakter dapat dilakukan dengan mengimplementasikan ke dalam kurikulum sekolah. Strategi ini dilakukan dengan tiga cara yaitu mengintegrasikan dalam mata pelajaran, menetapkan muatan local pada mata pelajaran dan mengembangkan peserta didik dalam bentuk kegiatan pengembangan diri seperti ekstrakurikuler, bimbingann konseling, dan kegiatan rutin.22 Strategi pembentukan karakter juga dimaknai dengan tiga hal menurut Muchlas yaitu, “kurikulum, tokoh model, dan metodologi. Strategi yang dilakukan dalam kaitannya dengan kurikulum dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam bahan ajar. Adapun kaitannya dengan metodologi, strategi yang umumnya diimplementasikan pada pelaksanaan pendidikan karakter di dunia barat dilakukan dengan strategi pemanduan, pujian dan hadiah, definisikan dan latihan, penegakan disiplin, dan juga perangai bulanan. Sedangkan terkait dengan model tokoh strategi dilakukan oleh seluruh komponen sekolah di mana mereka harus mampu
21
Zubaedah, Disain Pendidikan Karakter :Konsepsi dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan, (Jakarta :Kencana Pernad media group 2012) h. 200. 22 Syamsul Kurniawan, (Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya secara Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat), (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013). h.109.
16
menjadi model teladan yang baik. Strategi ini sering dilakukan di negaranegara maju.23 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tahap pembent ukan karakter peran guru sangat di butuhkan dalam kaitannya untuk membantu, membimbing dan memberikan umpan balik kepada siswa sehingga dalam proses pembentukan karakter akan lebih terarah sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama. Untuk lebih menguatkan tentang tahapan pembentukan karakter selanjutnya di katakan oleh Joko Budi Poernomo pembentukan karakter yaitu : “upaya ini diiringi dengan identifikasi gaya belajar dan tipe kepribadian siswa. Dengan demikian, program pembelajaran di sekolah memiliki batu loncatan yang kokoh berupa kesetaraan kompetensi awal, yang diperkaya dengan informasi tentang karakteristik siswa.”24 Selanjutnya di dalam pembentukan karakter perlu adanya tahapan – tahapan yang khusus untuk membentuk karakter siswa agar nantinya pada pembentukan karakter berjalan dengan sesuai harapan. Ada empat tahapan dalam pembentukan karakter siswa, yaitu : (a) Pembiasaan. (b) Pembentukan pengertian ,sikap dan minat. (c) Pembentukan kerohanian yang luhur. (d) Tahap pembijaksanaan.”25 Dari empat point di atas dapat disimpulkan bahawa tahapan pembentukan karakter di mulai oleh tahapan pembiasaan, tahapan pembiasaan disini yang bertujuan untuk melatih aspek jasmani dari kepribadian. Untuk menuju kepribadian yang baik perlu adanya pembiasaan sikap prilaku yang baik pula yang di tunjukan melalui jasmani agar terciptanya kepriadian yang baik. Selanjutnya pengertian sikap dan minat.
23
Muchlas Samani, Pendidikan Karakter: Konsep dan Model, (Bandung: Rosdakarya, 2013), h. 144. 24 Joko Budi Purnomo, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Praktikum Inkuiri Terbimbing Untuk Mewujudkan Hasil Belajar Berkarakter, Jurnal Phenomenon Vol 1 No.01 ,2011, h. 164. 25 Didik maulana, Urgensi pendidikan karakter di lembaga pendidikan, Logartima Vol III No.02,2015, h. 49-50.
17
Setelah melakukan pembiasaan seorang guru memberikan pengertian tentang sikap yang dikerjakan sehari-hari. Sependapat dengan sofan dan jauhri bahwa strategi penanaman nilainilai tersebut memerlukan pembiasaan. Artinya sejak usia dini pada tingkatan anak dasar, anak mulai di biasakan mengenal mana prilaku atau tindakan yang baik dana mana yang buruk, mana yang boleh di lakukan mana yang tidak sehingga dapat di harpkan pada giliranya menjadi sebuah kebiasaan”.26 Selanjutnya pembentukan kerohanian yang luhur. Setelah seseorang melakukan pembiasaan dan mengetahui tentang pengertian sikap, kerohanian ini menjelaskan tentang kepercayaan kepada apa yang dia lakukan sehari-hari dan hasilnya seseorang akan lebih percaya diri dan menimbulkan rasa tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Yang terahkir adalah tahapan pembijaksanaan. Setelah sudah terbiasaa dalam bertindak dan mengetahui apa yang lakukan tahap pembijaksanaan ini lebih condong kepada pelaksanaan dari hal-hal yang sudah terbiasa ke arah yang lebih baik. B. Ekstrakurikuler Kepramukaan Boy
Scouts.
Gerakan
internasional
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan karakter anak-anak dan remaja dan melatih mereka untuk bertangung jawab di masa dewasa nanti. Gerakan pramuka ini bermula di ingris di tahun 1907 oleh Sir Robet Baden Powell.”27 “Awal tahun 1908 Baden Powell menuliskan pengalamanya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisanya ini dibuat buku dengan judul. “Scouting For Boys”. Buku ini cepat laris di inggris dan negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki dengan nama Boy Scouts.”28 Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang 26
Sofan Amri dan Ahmad Jauhari Op.Cit , h. 85. Andri Bob Sunardi, BOY MAN: Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda, 2014), Cet, 9, h.2. 28 Fajar Aprilianto, Buku Pramuka, (Bekasi: Nurul Fikri Press, 2015), h. 1 27
18
kemudian di teruskan oleh istri beliau yang bernama Olivia Omess yang berasal dari negara Afrika.29 “Pada Tahun 1914 Baden Powell mulai menulis petunjuk untuk kursus pembina pramuka. Rencana ini baru dapat di laksanakan mulai tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Mac Leren, Baden Powell mendapatkan sebidang tanah di Chingford, yang di gunakan sebagai tempat pendidikan pembinaan pramuka. Tempat ini terkenal dengan nama GILWELL PARK. Tahun 1920 di selenggarakan Jambore sedunia, di arena Olympia, London. Baden Powell telah mengundang pramuka dari 27 Negara, dan pada saat itu Baden Powell di angkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The Word).”30 Menurut Andri Bob “karakter (Chracter Building), gerakan pramuka dapat memberikan sumbangan positif terhadap Negara
dengan
penyamaian benih-benih calon pemimpin yang patriot.”31 Kepanduan masuk ke Indonesia (Pada waktu itu masih Hindia Belanda, karena Negara kita sedang di jajah orang Belanda), Pertama-tama di bawa oleh orang belanda. Organisasinya bernama Nederland India-Sche Padviders Verening (NIPV) yang artinya adalah persatuan pandu-pandu Hindia Belanda.32 “Oleh pemimpin-pemimpin gerakan Nasional di bentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO ( Javaanse Padvinders Organizatie), JJP ( jong Java Padvindery), NATIPIJ ( Nationale Islamitsche Pavinders), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery dan HW Hisbul Wathan.” 33 1. Pendidikan Pramuka Kepramukaan menjalankan sistem pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia agar menjadi warga Negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif untuk lingkunganya maupun
29
Fajar,Ibid Badrudin, Op.Cit, h. 191 31 Andri Bob Op. Cit h. 3. 32 Fajar, Op.Cit., h. 2 33 Fajar, Ibid 30
19
Negaranya, oleh karena itu “Gerakan pramuka ini sudah di kembangkan hampir di seluruh satuan pendidikan, di seluruh wilayah kesatuan Republik Indonesia, hanya saja penangananya masih perlu di tingkatkan agar dapat di gunakan sebagai ajang pengembangan peserta didik secara efektif, sesuai dengan visi, misi dan tujuanya.”34 Selanjutnya menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan memiliki nilai-nilai kepribadian yang baik kemudian membawa Negara kearah yang lebih baik. “Manalu dan Simamora mengemukakan bahwa terdapat perbedaan pengertian antara pramuka, kepramukaan dan gerakan Pramuka. a. Pengertian Pramuka 1) Pramuka Pramuka merupakan singkatan dari praja muda artinya orang-orang berjiwa muda dan suka berkarya. Kata berjiwa muda disini merupakan ukuran semangat untuk maju. 2) Kepramukaan Kepramukaan adalah nama kegiatan yang ada di dalam pramuka itu sendiri, kegiatan yang di maksud disini adalah kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. 3) Gerakan Pramuka Gerakan pramuka adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan menyelesaikan masalah secara bersama.”35
b. Motto, Visi dan Misi Gerakan Pramuka Motto dari Gerakan Pramuka yaitu “Satyaku ku darmakan, Darmaku ku baktikan, Sedangkan Visinya yaitu sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda. Adapun Misi dari Gerakan Pramuka yaitu sebagai berikut: 34
Mulyasa Op.Cit. h 112 . Mario P. Manalu dan Boni Fasius Simamora, Gerakan Pramuka Mempersiapkan Generasi Muda, (Jakarta: Lestari Kiranatama, 2014), Cet. 1, h. 2-3. 35
20
a) Mempramukakan kaum muda, maksudnya adalah menanamkan pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia b) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). c) Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. d) Menggerakan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah 36 kemasyarakatan. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggga Gerakan Pramuka pasal 5 dijelaskan bahwa gerakan pramuka berfungsi : “Sebagai penyelenggara pendidikan non formal di luar sekolah dan di luar keluarga dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta berlandaskan sistem among.”37 Berdasarkan penjelasan di atas, gerakan kepramukaan mempunyai fungsi sebagai pendidikan non formal yang mengandung banyak nilai dalam rangka membentuk kepribadian siswa yang akan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan sekitarnya, baik di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat, dalam buku pintar pramuka : “Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.38 Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut : a) Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 36
Manalu Ibid., h. 14-15. Team DAP, Buku Pintar Pramuka, (Jakarta : DAP Jakarta ) Cet. Terkini h. 37. 38 Team DAP, Ibid., h. 36 37
21
b) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya. c) Peduli terhadap dirinya pribadi. d) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.”39 Adapun Gerakan pramuka menurut Anggaran Dasar dan rumah tangga Kwartir jawa tengah
berfungsi “Gerakan pramuka berfungsi sebagi
penyelenggara pendidikan non formal di luar sekolah dan di luar keluarga sebagai wadah pembinaan serta pengembangan kaum muda di landasi sitem among, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.”40 Dari beberapa pendapat di atas mengenai tentang kepramukaan yang menjadi acuan kegiatan yang membangun pendidikan yang di ajarkan di luar rumah untuk mengembangkan kaum muda sebagai kegiatan yang mengandung nilai pendidikan yang nantinya akan tertanam di dalam diri Pribadi individu, yang menggambarkan terwujudnya keseluruhan makna manusia, yaitu sebagai mahluk yang bertuhan, individu, mahluk sosial, mahluk bermoral dan berpendidikan sesuai dengan aturan. Untuk itu perlu metode dalam membina peserta didik dalam kegiatan pramuka. 2. Metode Pramuka Metode Kepramukaan cara belajar efektif melalui belajar interaktif
dan
praktis: a) b) c) d) e) f) g) h)
39
Pengamalan kode kehormatan pramuka Belajar sambil melakukan Sistem beregu Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan Sistem tanda cakap Sistem satuan terpisah Kiasan dasar”41
Fajar Aprilianto, Op.Cit., h. 10 Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga nomor 11/munas 2014, Pasal 5, h.8 41 Manalu, Op.cit., h.15-16 40
22
Dalam AD dan ART pramuka dijelaskan metode kepramukaan sebagaimana di maksudkan pada ayat (1) di gunakan sistem among dan kiasan dasar. (a).”Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan di gunakan Sistem Among. (b). Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disipin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik. (c) di depan menjadi teladan, di tengah membangun kemauan dan di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian”.42 Untuk itu Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga pasal 11 menyebutkan, “Penyelengaaraan pendidikan kepramukaan di kemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa”.43 Berdasarkan penjelasan di atas dengan adanya metode materi kegiatan pramuka
menjadi
salah satu faktor pendukung pelaksanaan
kegiatan Pramuka guna menghasilkan nilai-nilai karakter yang diharapkan oleh sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Metode Kepramukaan ini perlu dilakukan secara menyenangkan dan terarah dan tidak terlepas dari Sistem Among dan kiasan dasar. Sedangkan pramuka merupakan anggota dari gerakan pramuka yang melaksanakan kegiatan
kepramukaan. Lord Baden Powell menjelaskan
bahwa: “Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkannya.”44 E. Mulyasa mengungkapkan “gerakan ini di kembangkan untuk memberdayakan generasi muda dengan memberi dukungan moril dan materil 42
Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga, Op. Cit Pasal 9-10 , h.9. Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga, Ibid Pasal 11. h. 10 44 Andri Bob Sunardi, Op. Cit, h.3. 43
23
yang memadai agar menjadi generasi berkualitas, berkepribadian religius, berkemampuan dan mandiri”
yang berwatak,
45
Tentunya tujuan tersebut sejalan dengan pancasila dalam mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, serta menjaga stabilitas karakter bangsa ini. Maka dari itu, sudah sepatutnya sekolah mendorong peserta didiknya agar mempunyai kesadaran ikut serta dalam membentuk karakternya guna menjadi manusia yang bermanfaat dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Terdapat tiga sifat kepramukaan sebagaimana yang dijelaskan oleh Andri Bob Sunardi, yaitu: a. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. b. Gerakan pramuka bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari salah satu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis. c. Gerakan pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu”46 Dengan ketiga sifat kepramukaan tersebut, menegaskan bahwa pramuka adalah kegiatan yang menyehatkan dan mencerdaskan secara lahir dan batin, dimulai dari sifat pertama yaitu kemanusiaan, dimana tidak ada sekat antara satu sama lainnya. Kedua, tidak terikat (independen) yang menjadikan peserta didik berfikir secara bebas dengan kaidah yang berlaku sesuai dengan norma dalam menentukan sikap atau keputusan. Ketiga, sikap penuh toleransi dengan menghargai orang lain. a. Kode Kehormatan Pramuka Kode kehormatan pramuka terdiri atas janji (satya) dan ketentuan moral (darma), yang merupakan kode etik bagi organisasi dan anggota gerakan pramuka sebagai landasan dan ketentuan moral dasar yang mengatur hak dan kewajiban anggotanya. Kode kehormatan pramuka disesuaikan dengan penggolongan anggota gerakan pramuka, yaitu sebagai 45 46
Emulyasa Op.Cit. h 112 Andri Bob Sunardi, Op.Cit., h. 4.
24
berikut: Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwi Satya dan Dwi Darma, Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Tri Satya Pramuka Penggalang dan Dasa Darma..47 Kode Kehormatan dalam bentuk janji diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan. Sedangkan Kode Kehormatan dalam bentuk ketentuan moral adalah alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak para anggota gerakan pramuka. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pengalang, terdiri atas: b. Tri Satya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. 2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 3) Menepati Dasa Darma.48 Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan kode kehormatan pramuka
terdapat di anggaran dasar dan rumah
tangga pasal 7 tentang nilai yang terkandung dalam “Dasa Darma yaitu : Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki (a) keimanana dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa. (b) Kecintaan pada alam dan sesama manusia, (c) kecintaan pada tanah air dan bangsa, (d) kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan, (e) tolong monolong, (f) bertanggung jawab dan dapat di percaya, (g) jernih dalam berpikir, berkata dan berbuat, (h) hemat cermat dan bersahaja, (i) rajin, trampil dan gembira dan (j) patuh suka bermusyawarah”.49
47
Manalu, Op.Cit., h. 16-18. Manalu, Ibid, h. 18-19 49 Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga, Op.Cit, Pasal 7, h.8 48
25
Dari beberapa pendapat di atas bahwa metode pramuka sangat menunjang dalam keberlangsungan di setiap kegiatan dalam membentuk manusia yang berlandaskan pancasila dan agama yang menghasilkan karakter dari setiap proses kegiatan kepramukaan. Oleh karena itu metode pramuka hadir untuk membantu proses kepramukaan agar apa yang di sampaikan lebih terarah dan mudah di pahami oleh peserta didik. 3. Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menanamkan Karakter Dalam mengubah pola fikir dan prilaku dari hal yang buruk menjadi hal yang baik. Pendidikan internal hadir untuk membantu ketercapaian pendidikan yang baik, mulai dari guru-guru yang berkualitas sampai sarana prasana yang menunjang untuk keberlangsungan pendidikan yang berkualitas, namun itu semua belum sempurna tanpa adanya pendidikan external. Hadirnya pendidikan external di sekolah yang di adakan di luar jam pelajaran berlangsung, itu semua sangat membantu dalam proses menumbuh kembangkan berbagai macam potensi yang dimiliki peserta didik. Mulai dari telenta, kamampuan fisik dan sebagainya dan oleh sebab itu lah pendidikan kepramukaan hadir di dalam extranal sekolah yang bertujuan membantu kembangkan potensi dan karakter peserta didik kearah yang lebih baik. Dalam AD dan ART
gerakan pramuka “Gerakan pramuka
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik”50 mengungkapkan tentang
Begitupun Badrudin
materi kegiatan pramuka sebagai salah satu
implementasi pramuka yang mempunyai tujuan dalam menanamkan karakter siswa yaitu : a) “Kedalam: merupakan pendidikan untuk menacapai tujuan gerakan pramuka sesuai dengan Anggaran dasar Gerakan Pramuka.
50
Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga nomor 11/munas 2014, Pasal 4, h.7 .
26
b) Keluar : sebagai bakti kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional, khususnya membina generasi muda.”51 Berikut keterampilan kepramukaan yang di dapat membentuk karakter peserta didik, termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut : a. Keterampilan Tali Temali, implementasi nilai karakter Membuat simpul, ikatan dan membuat tandu dapat membentuk krakter : ketelitian, kesabaran, dan tanggung jawab. b. Keterampilan pertolongan Pertama Gawat Darurat, implementasi nilai karakter Mencari dan member obat di harapkan dapat membentuk karakter : ketelittian, kerjasama, tanggung jawab, dan peduli sosial. c. Ketangkasan Pionering, Dalam membuat gapura, menaring pandang dan membuat tiang bendera di harapkan dapat membentuk karakter : ketelitian,percaya diri, ketekunan dan kerja sama. d. Keterampilan Morse dan semaphore, implementasi nilai karakter Morse dan Sempahore diharapkan dapat membentuk karakter kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran. e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka, Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandi merah putih, sandi paku, dan sandi angka di harapkan dapat membentuk karakter : kreatif, ketelitian, kerjasama dan tanggung jawab. f. Penjelajah dengan Tanda jejak, implementasai nilai karakter, Penjelelajah dengan memasang dan membaca tanda jejak diharapkan dapat membentuk karakter : religius, toleransi, cinta tanah air, peduli lingkungan, kerja sama dan tanggung jawab. g. Kegiatan Pengembaraan, kegiatan pengembaraan ini di harapkan dapat membentuk karakter :mandiri, peduli lingkungan, tanguh, tangung jawab, kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, dan religius h. Keterampilan baris berbaris, implementasi nilai karakter keterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sam, dan tanggung jawab. Keterampilan Menentukan Arah, implementasi nilai karakter keterampilan menentukan arah ini di harapkan dapat membentuk karakter : kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, dan kerja sama.”52 Berdasarkan dari proses kegiatan ekstrakurikuler pramuka di atas kegiatan pramuka dapat menghasilkan nilai-nilai pendidikan yang poitif yang nantinya akan berdampak kepada kepribdian peserta didik. Hal ini sesuai 51
Badrudin Op.Cit h. 215. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan badan pengembangan sumber daya manusia pedidikan dan kebudayaan, Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Kepala Sekola TAHUN 2014 h.19-24 52
27
dengan tujuan dari hasil kegiatan pramuka. Menurut Heri Gunawan pada buku pendidikan karakter yaitu “Tujuan pembinaan kegiataan pembinaan kesiswaan di bidang kepramukaan di sekolah adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. di anataranya : a. Menumbuh kembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama b. Melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,kedamaian,dan kerindangan). c. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah. d. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan. e. Melaksanakan kegiatan bela Negara. f. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang Negara.”53 Menurut kemendiknas dalam buku pendidikan karakter Nilai-nilai karakter yang didapat di bina melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah : “percaya diri, patuh pada aturan, sosial, menghargai keberagaman, mandiri, bekerja keras, disiplin, bertanggung jawab.”54 Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa peran ekstrakurikuler pramuka sangat berpengaruh dalam keberlangsungan pendidikan, karena dengan adanya ekstrakurikuler pramuka peserta didik secara langsung mempraktekan pelajaran-pelajaran yang di ajarkan di sekolah melalui kegiatan pramuka yang telah di rencanakan oleh pihak sekolah. Oleh karena itu adanya kegiatan pramuka bertujuan untuk menanmkan karakter siswa. C. Penelitian yang relevan 1. Febri Agung Waskita 2015. Peran Kepramukaan Dalam Mewujudkan Pendidikan Karakter Pada Siswa SD Negri Jetiskarangpung1 Kalijambe Universitas Muhammadiyah Surakata. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang dapat terbentuk dan di 53 54
Heri Gunawan, Pendidikan karakter,(Bandung: Alfabeta 2012). Cet 2. h. 265. Gunawan, Ibid, h. 265-266
28
implementasikan siswa dari kegiatan kepramukaan. penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif, dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi berdasarkan penelitian tersebut menunjukan bahwa materi dalam kegiatan kepramukaan yang mengandung nilai-nilai karakter yaitu memiliki kesamaan pada tujuan, prinsip, metodologi yang mengarah pada penanaman dan pengembagan nilai-nilai Pendidikan yang tercermin kegiatan kepramukaan sebagai penunjang kegiatan pendidikan karakter yang ada pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka
yang
membentuk karakter siswa menjadi religious, disiplin, nasinalisme, mandiri, kerjasama, tanggung jawab, cinta alam, trampil dan berjiwa sosial. Hal tersebut terlihat dari kegiatan di sekolah diantaranya : a) Religuis sholat dzhur berjamaah yang di lakukan oleh pihak sekolah b) Disiplin di wujudkan siswa dengan memakai pakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan sekolah, tidak dating terlambat c) Nasionalisme di wujudkaan siswa dengan mengikuti upacara seperti ; upacara hari senin, upacara hari besar nasional dan HUT RI dengan hikmad. d) mandiri di wujudkan siswa dengan selalu mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru.”
55
Perbedaan penelitian Febri Agung Waskita dengan skripsi ini
adalah dari segi objek penelitiannya. Febri Agung Waskita melaksanakan penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu Kalijambe, sedangkan penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu Sawangan Depok.
Yang
menitik
beratkan
terhadap
pelaksanaan
metode
kepramukaan dan kegiatan kepramukaan yang mengandung nilai-nilai karakter. 2. Mahipauitun
2011. Pembinaan
Karakter Siswa Melalui Kegiatan
Kepramukaan dalam Pembentukan Karaker Siswa di SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal. Universitas Negeri Semarang. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembinaan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan dan mengetahui factor-faktor yang 55
Febri Agung Waskita, Peran Kegiatan Kepramukaan Dalam mewujudkan Pendidikan Karakter Pada Siswa SD Negeri Jetiskarangpung 1 Kalijambe, Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
29
menunjang dan menghambat pembinaan karakter siswa melalui kegiatan pramuka di SMA Negri 3 Slawi Kabupaten Tegal. Dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan pengumpulan data Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Fokus penelitiannya adalah : (1) Pembinaan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di SMA Negri 3 Slawi Kabupaten Tegal. (2) Faktor-faktor yang menunjang dan menghambat pembinaan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di SMA Negri 3 Selawi Kabupaten Tegal. berdasarkan penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa pembiasaaan, keteladanan, penugasan, ceramah, dan hukum atau sanksi merupakan cara yang di gunakan dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan pramukaan di SMA Negri 3 Slawi Kabupaten Tegal. Perbedaan penelitian dengan skripsi ini adalah dari segi objek penelitiannya.”56 Mahipauitun melaksanakan penelitian di SMA Negri 3 Slawi Kabupaten Tegal, sedangkan penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu Sawangan Depok. Penelitian yang minitik beratkan terhadap pelaksanaan metode kepramukaan dalam menanamkan karakter siswa dan kegiatan kepramukan yang mengandung nilai-nilai karakter . D. Kerangka berfikir Kerangka berfikir merupakan arahan pola penelitian yang di harapkan oleh peneliti. Peneliti yang akan meneliti untuk mengarah pada bahasan pendidikan karakter yang di laksanakan bukan melalui pendidikan Internal melainkan melalui pendidikan External yakni dalam kepramukaan. Selama ini pelaksanaan pendidikan karakter selalu di kaitkan dengan pendidikan Internal yakni dimasukan dalam kurikulum pendidikan. Padahal jika di lihat dari keberadaanya. Pendidikan karakter sudah lama ada dan bahkan melekat dalam proses pendidikan yang dilakukan manusia selama ini.
56
Mahpiatun, Pembinaan Karakter Siswa Mela lui Kegiatan Kepramukaan Di SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal, Skripsi. Universitas Negeri Semarang, 2011, h. viii
30
Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (Smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Keberadaan pendidikan karakter yang menjadi topik pembahasan panas beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari masalah moral dan Teknologi yang semakin pesat bahkan tak terbendung keberadaanya. Kita memang tidak bisa membendung globalisasi namun kita bisa memperindah globalisasi dengan cara ikut andil di dalamnya. Nyatanya di SDIT Isalmiyah Sawangan Depok masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan pramuka terhadap penanaman karaktersiswa mulai dari motivasi siswa, kurangnya evaluasi rutin yang di lakukan kepala sekolah di setiap pelaksanaan kegiatan pramuka, minimnya tenaga pendidik sampai pengaruh teknolologi informasi yang dapat mempengaruhi perkembangan karakter siswa. Demi terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang baik, perlu dilakuakan kegiatan kepramukaaan yang berkualitas untuk menarik minat dan menjadi pilihan peserta didik, untuk mewujudkan pesertadidik yang berkarakter dan pribadi yang unggul. Ada faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dalam plaksanaan kegiatan pramuka. Peserta didik ,Pembina yang berkualitas, metode kepramukaan, sarana prasarana dan dukungan orang tua siswa Oleh karena itu dengan melihat perbedaan kondisi nyata dan harapan di atas maka diduga adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, yaitu rendahnya motivasi siswa, kurangnya evaluasi rutin yang di lakukan kepala sekolah di setiap pelaksanaan kegiatan pramuka, minimnya tenaga pendidik sampai
pengaruh
teknolologi
informasi
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan karakter siswa. Untuk itu perlu metode-metode dalam pelaksanaan kegiatan pramuka terhadap penanaman karakter siswa. untuk mengoptimalkan kegiatan pramuka dalam menanamkan nilai karakter siswa. Perlu adanya beberapa metode dalam pelaksanaan kegiatan pramuka : a) Pengamalan kode kehormatan pramuka b) Belajar sambil melakukan c) Sisetem beregu
31
d) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik e) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan f) Sistem tanda cakap g) Sistem satuan terpisah h) Kiasan dasar Yang menghasilkan karakter religius, disiplin, mandiri, kreatif dan cinta tanah air melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka
32
Uraian di atas dapat dirangkum dalam diagram berikut : Tabel 2.2 Diagram kerangka pikir Output
Proses
INPU T
Kondisi nyata
Masalah
a. f. Kurangnya
Belum optimalnya ketercapaian pendidikan pramuka dalam membentuk karakter siswa
motivasi
siswa
dalam mengikuti kegiatan pramuka b. g. Kurangnya pengawasan rutin
yang
lakukan
di
kepala
Metode
a. i. Pengamalan Kode pramuka b. j. Belajar sambil melakukan c. k. Sistem beregu d. l. Kegiatan di alam terbuka e. m. Kemitraan dengan anggota dewasa f. n. Sistem tanda cakap g. o. Sistem satuan terpisah h. p. Kiasan dasar
sekolah c. h. Minimnya partisipasi orangtua d. i. Pengaruh teman sebaya e. j. Adanya teknologi informasi
yang
mempengaruhi perkembangan karakter anak.
Feedback
Hasil
1. 3.
Tercapainya Metode pembinaan pramuka dalam menanamkan nilai-nilai karakter siswa
2. 4.
Terciptnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang mengandung nilai karakter siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Islamiyah Sawangan Depok yang beralamat di Jl. Abdul Wahab RT 02 RW 05 Sawangan Lama Depok. Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai dari 30 November 15 April 2016 sampai dengan 2017 dengan rincian berikut : Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan
Nov
Des
Tahun 2016-2017 Jan Feb Maret
April
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Penyusunan Hasil Penelitian Uji Referensi Sidang Skripsi / Munaqosah
B.
Metode Penelitian Penelitian ini tidak di maksudkan untuk menguji hipotesissehingga metode yag di gunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan
33
34
pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan. C. Sumber Data Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini mengacu kepada judul penelitian ini maka yang menjadi sumber penelitian relevan ini
adalah.
Pembina pramuka, kepala sekolah, siswa dari anggota pramuka dan orang tua siswa, selain orang yang menjadi sumber data lain ialah latar, kegiatan kepramukaan dan dokumen-dokumen yang di butuhkan. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk pengumpulan data yang di butuhkan, penulis di butuhkan beberapa instrument yaitu : 1. Wawancara Digunakan untuk memperoleh data/informasi terkait kebijakan kepala sekolah, dalam rangka penanaman nila-nilai karakter dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, Wawancara di lakukan kepada kepala sekolah ,dua pembina pramuka, dua siswa dan dua orang tua siswa. Pembatasan wawancara kepada responden ini di tujukan untuk memfokuskan kepada masalah penelitian. Sehingga data yang di peroleh tidak keluar dari topik pembahasan yang akan di teliti. 2. Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, data ini di gunakan untuk memperkuat data wawancara. Dengan menggunakan panduan dan pengamatan. Dengan demikian observasi di laksanakan selama 4 kali selama masa kegiatan ekstrakurikuler pramuka baik di dalam kelas maupun di luar kelas. digunakan untuk memperoleh data pelaksanaan program pelatihan ekstrakurikuler pramuka tentang karakter kedisiplinan, religius, kreatif, mandiri dan cinta tanah air.
35
3.Studi Dokumen Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh tentang profil, visi misi, data guru, data sarana prasarana, jadwal berbagai kegiatan, dokumen tugas/materi pembinaan Pramuka Dokumendokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.57 4. Angket Angket disebarkan kepada siswa yang aktif mengikuti kegiatan pramuka, angket di sebarkan kepada siswa 15 % dari 76 siswa tingkat penggalang. untuk memperoleh data tentang ekstrakurikuler pramuka dalam penanaman nilai-nilai karakter pada tingkat penggalang. E. Instrument Penelitian Dalam penelitian ini langkah awal yang di lakukan peneliti adalah mengumpulkan data dari subyek yang akan di teliti dengan membuat panduan kisi-kisi instrument observasi dan kisi-kisi pedoman wawancara sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Peran Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Penanaman Karakter Siswa Di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok Variabel Ekstrakurikuler pramuka
Dimensi Kegiatan ekstrakurikukler pramuka
1.
5.
57
Sub dimensi Tempat latihan pramuka
2.
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan
3.
Bentuk bentuk pembinaan pramuka
4.
Materi kegiatan kepramukaan.
Sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2011), Cet. 13, h. 224-228
36
Karakter Siswa (Religius, Disiplin, Mandiri, Kreatif, Cinta tanah air)
Strategi penanaman Karakter. (Religius, Disiplin, Mandiri, Kreatif, Cinta tanah air)
1. Bentuk-bentuk Pembina Pramuka dalam menanamkan nilai-nilai karakter 2. Nilai-nilai karakter dalam kegiatan kepramukaan
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Wawancara Peran Ekstrakurikuler pramuka Dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter Siswa Di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok Variabel Ekstrakurikule r Pramuka
Karakter Siswa
Dimensi Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka
Peran dalam pembentukan Karakter Siswa
Indikator 1. Sarana Kegiatan Pramuka 2. Hambatan Pelaksanaan Pramuka 3. Manfaat Kegiatan Pramuka 4. Materi Kegiatan Pramuka 5. Metode Kegiatan Pramuka 1. Minat Siswa Dalam Mengikuti Pramuka 2. Kehadiran dan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Pramuka 3. Manfaat Yang Di dapat Dalam kegiatan Pramuka 4. Keterampilan Siswa tentang ekstrakurikuler Pramuka 5. Kesan kegiatan pramuka Nilai-nilai karakter Religius, disiplin , mandiri, kreatif dan cinta tanah air 1.Jenis dan macam bentuk a. mengucap salam b. membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka c. berpakaian rapih d. datang tepat waktu e. mengerjakan tugas f. membuat prakarya
Ket Kepala sekolah dan pembina pramuka
Siswa dan orang tua siswa
37
g. mengikuti upacara dan menghafal lagu wajib nasional. 2. Metode a. Guru Membiasakan mengucap salam dan membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka b. Pemberian teladan dalam rangkaian Menanamkan tatatertib di lingkungan sekolah, c. Mengerjakan tugas dengan bimbingan keluarganya d. Penugasan dengan menunjuk Siswa menjadi petugas upacara 3.Pengawasan dan evaluasi a. Evaluasi lisan dalam bentuk menegur siswa b. Melakukan sidak, monitoring atribut pakaian siswa c. Evaluasi kerja kelompok d. Mendata daftar hadir siswa
3. Hambatan a. Rendahnya kedisiplinan siswa b. Rendahnya motivasi siswa c. Rendah diri d. Terbatasnya jenis dan jumlah sarana dan prasarana e. pola asuh orang tua f. budaya bulian
38
4. Manfaat a. Siswa terbiasa mengucapkan salam dan berani tampil membaca doa b. Siswa menjadi lebih disiplin, berpakaian rapih, datang tepatwaktu, c. mandiri dalam mengerjakan tugas, d. Siswa menjadi lebih kratif dan berani memberikan ide-ide baru kepada teman sekolompok. e. mempunyai rasa jiwa nasionalisme yang kuat
No 1. 2. 3. 4.
5
Tabel 3.4 Daftar Ceklist Studi Dokumentasi Dokumen Ada Jadwal kegiatan rutin ekstrakurikuler pramuka Data jumlah guru pembina pramuka Tata tertib sekolah atau kegiatan pelatihan pramuka Dokumen materi pramuka a. Buku panduan/pedoman materi b. Jadwal materi pramuka bulanan Dokumen hasil pekerjaan/tugas-tugas kegiatan ektrakurikuler pramuka a. Data absen siswa
b. Data absen pembina pramuka 1dan 2
Tidak ada
39
c. Laporan nilai bulanan pramuka d. Laporan tugas non tulis (menghafal)
6
8
Data Peralatan Kegiatan pramuka perkemahan juma’t sabtu minggu (perjusami) a. Perlengkapan Pramuka (seragam pramuka, kacu/ dasi, pluit, tongkat, topi, tali , ikat pinggang, buku saku, sepatu hitam) b. Alat perkemahan (bambu 4-6 batang untuk mendirikan tenda, tenda pramuka, pisau, alas tidur/matras, pakaian ganti, senter, alat tulis. Ransel, handuk, alat mandi . c. Alat masak (Kompor, wajan , panci , ember atau tempat air, pisau, piring sendok gelas) d. Alat semaphore (Bendera, tongkat semaphore , buku semaphore.) e. Tandu atau p3k ( satu tongkat untuk satu orang, tali pramuka, obat obatan)
Document Sekolah a. Profil b. Laporan kegiatan ekstrakurikuler pramuka c. Piala atau Piagam atau
40
sertifikat ekstrakurikuler pramuka
Tabel. 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Dimensi
Indikator
Nomor
Jumlah Pertanyaan
Pertanyaan Nilai karakter hubungan 1. Mengucap salam dengan Tuhan (Religius)
1,2,3,4,5
5
6,7,8,9,10,1
6
2. menjawab salam 3. Berdoa
sebelum
kegiatan 4. Berdoa
sesudah
kegiatan 5. jujur
dalam
bertindak
dan
bertutur kata. Nilai karakter disiplin
1. hadir latihan tepat waktu 2. Taat pada setiap aturan dalam mengikuti kegiatan 3. Berpakaian seragam lengkap di setiap latihan pramuka. 4. Menggunakan atribut pramukan 5. Mengkuti seluruh rangkaian kegiatan 6. Memberikan kesempatan orang
1
41
lain berbicara
Nilai karakter mandiri
1. Yakin pada
12,13,14,15,
4
16,17,18,19
4
20,21,22,23
4
kemampuan diri sendiri 2. Tidak bergantung kepada orang lain 3. Menyisihkan uang untuk menabung 4. Mengerjakan tugas pramuka sendiri
Nilai karakter kreatif
1. Membuat
hastag
karya 2. Trampil
dalam
kegiatan 3. Berani bertanya 4. berani bertindak Nilai kebangsaan / Cinta Tanah Air
1. Antusias dalam kegiatan upacara 2. Semangat dalam menyanyikan lagu wajib nasional 3. Menghargai keberagaman 4. Terlibat dalam kegiatan hari kemerdekaan
42
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dan mengalir (flow model). Langkah-langkah yang dipergunakan dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1. Pengumpulan Data Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian. Adapun teknik studi dokumentasi. 2. Reduksi Data Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi
dokumentasi.
Setelah
dibaca,
dipelajari,
maka
langkah
selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkait erat dengan
proses
mengabstraksikan
menyeleksi, dan
memfokuskan,
mentransformasikan
menyederhanakan, data
mentah
yang
diperoleh dari hasil penelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benarbenar dikumpulkan. Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian. 3. Penyajian Data Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan atau verikfikasi merupakan langkah selanjutnya. Analisisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang terkait dengaan penelitian
43
direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian
Sementara untuk menganalisis data yang diperoleh melalui penyebaran angket dilakukan langkah-langkah berikut. 1. Editing Pada tahap editing dilakukan pengecekan pengisian angket. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisisan angket agar terhindar dari kesalahan dalam mendapatkan informasi sehingga data yang didapatkan akurat. 2. Skoring Skorsing adalah proses pemberian skor terhadap butir-butir jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan skor hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing diberi nilai sebagai berikut. No
Alternatif Jawaban
Nilai
1
Sangat setuju/yang setara
4
2
Setuju/yang setara
3
3
Kurang setuju/yang setara
2
4
Tidak setuju?yang setara
1
3. Tabulating Tabulasi merupakan proses penempatan data ke dalam tabel yang akan diproses sesuai kebutuhan. Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan data yang sudah diberi skor. Untuk memberikan interpretasi data atas nila rata-rata yang diperoleh dari rumus perhitungan prosentasi di atas. Penulis memberikan kriteria penilaiaan
44
angket dengan merujuk kepada pedoman interprestasi yang dikutip dari Suharsimin Arikunto sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81-100%. Cukup efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 6180% Kurang efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 4160% Tidak efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 2140% Sangat tidak efektif, jika nilai yang diperoleh mencapai <21%.58 Untuk menentukan prosentase digunakan rumus perhitungan
sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. b. Menghitung skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. c. Menentukan katagori, yakni dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = NS x 100% NH
58
Suharsimin Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) Edisi kedua, h. 35.
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitan 1. Profil Sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok. SDIT Islamiyah Sawangan, di mana SDIT Islamiyah Sawangan ini di dirikan oleh yayasan Pendidikan Nurul Fikri sejak tahun 1989 dengan nomer stastitik atau NPSN 20228747. SDIT Islamiyah ini di bawah naungan lembaga Yayasan Nurul Fikri yang terletak Jl. Abdul Wahab Jln. Abdul Wahab Rt 02/ 05Desa Sawangan Kecamatan Sawangan Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Sejak
berdiri
SDIT
Islamiyah
Sawangan
Depok
memfokuskan dalam bidang keagamaan yang dipimpin oleh Bpk. Didin Sehabudin,S.Ag. Dan melihat perkembanganya SDIT Islmiyah Sawangan Depok semakin baik pada tahun 2004 adanya pembaharuan dalam segi instratruktur, srana dan prasaran sudah terakreditas dengan predikat “B”.59 Visi dan Misi SDIT Islamiyah Sawangan Depok: “Mediasi Terciptanya Insan Kamil, Trampil Dan Peka Terhadap Perkembangan Terkini”.60 Diketahui pada salah satu misi yang ingin dijalankan untuk mencapi visi adalah menjadikan manusia yang unggul yang berakhlak mulia. Manusia unggul yang berakhlak mulai tidak telepas dari lingkungan dan budaya sekolah yang bernuansa religi yang mendukung perkembangan dan menjadikan siswa-siswi berakhlak mulia dan trampil serta mengikuti perkembangan terkini. Menciptakan lingkungan dan budaya sekolah yang dimkasud ini harus dimulai dengan dengan menjalankan kegiatan-kegiatan bernuansa religi dan juga mendisiplinkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Yang dilakukan SDIT Islamiyah Sawangan Depok agar
59
Sumber Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok. 60 Sumber Data Visi Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
45
46
menciptakan lingkungan dan budaya sekolah yang religi adalah dengan mendisiplinkan beribadah peserta didik dengan mengadakanprogram keagamaan dan keterampil Dalam melaksanakan pendidikan SDIT Islamiyah Sawangan Depok memiliki tujuh tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1) Menciptakan manusia berahlak Islami, Berilmu Tinggi dan Berprestasi 2) Menciptakan
manusia
yang
sanggup
menghadapi
perkembangan terkini 3) Mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi 4) Menjungjung tinggi norma-norma yang berlaku baik untuk Negara maupun Agama dengan kesadaran yang tinggi. 5) Berani menegakan kebenaran keadilan, kejujuran dan kebersamaan 6) Sanggup menjaga nama baik sendiri, orang tua dan sekolah 7) Mendukung kebijakan yang berlaku di lingkungan yang baik kebijakan Agama maupun Negara.61 Salah satu tujuan SDIT Islmiyah Sawangan Depok adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka proses pembinaan religiusitas siswa menjadi penting untuk membuat peserta didik memiliki akhlak mulia, yang nantinya akan menjadi modal utama dalam menjalani kehidupan di masyarakat SDIT Islmiyah Sawangan Depok dipimpin oleh kepala sekolah dan dibantu oleh wakil kepala sekolah dan para staf guru yang tersedia di
61
Sumber Data Misi Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
47
sekolah. Adapun struktur organisasi SMK Ekonomika Ghama D’Leadr School Depok sebagi berikut:
48
Dalam struktru tersebut dinyatakan bahwa Kepala SDIT Islamiyah Sawangan Depok. di bawah naungan Yayasan Nurul Fikri Yang berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok sebagai pemangku kebijakan pendidikan dan komite sekolah. Dan kepala sekolah membawahi beberapa staf guru yang berfungsi sebagaimana yang digambarkan diatas. Sumber Data tenaga kependidikan Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok)62 2. Guru SDIT Islamiyah Sawangan Depok Dalam melaksanakan proses pendidikan tentu dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten guna mendukung proses pendidikan dan mencapai tujan-tujuan yang telah direncanakan lembaga pendidikan. Dengan demikian, guru-guru yang kompeten akan membawa proses pendidikan kearah yang benar dan menjadi faktor utama dalam mencapai keberhasilan pendidikan peserta didik. SDIT Islamiyah Sawangan memiliki tenaga pendidik yang kompeten sesai dengan bidangnya masing-masing. Tenaga pendidik jumalah total 10 orang ratarata lulusa S1 dengan latar belakang pendidikan lulusan S1 sebanyak 10 Dengan lulusan yang kompeten dibidangnya dan banyaknya jumlah guru di sekolah.diharapkan dapat membimbing dan membentuk
siswa menjadi
disiplinan dan mampu menjadi teladan dalam menanamkan nilai-nilai agama pada proses pendidikan baik kegiatan akademik maupun non akademik. Untuk lebih jelas dan rinci mengenai data tenaga pendidik dapat dilihat pada lampiran. (Sumber Data Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok)63
62
Sumber Data tenaga kependidikan Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok. 63 Sumber Data tenaga kependidikan Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
49
3. Keadaan siswa SDIT Islamiyah Sawangan Depok menerapkan sebuah program pendidikan disiplin yang tinggi sehingga membentuk siswa-siswi yang berprestasi dan bersikap religius. SDIT Islamiyah Sawangan Depok merupakan sekolah sekolah dasar berbasis islam Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran 2016/2017 di SMK Ekonomika sebanyak 222 siswa. Yang terdiri dari jumlah siswa kelas 1 sebanyak 28 siswa, jumlah siswa kelas 2 sebanyak 32 siswa dan siswa kelas 3 sebanyak 34 siswa. jumlah siswa kelas 4 sebanyak 33 siswa, siswa kelas 5 sebanyak 23 siswa dan jumlah siswa kelas 6 sebanyak 25 siswa Tabel. 4.1. Data Jumlah Siswa Data dibawah ini mengenai jumlah rombongan belajar, sebagai berikut : Kelas
2015/2016 L
P
Jml
I
17
11
28
II
19
13
32
III
20
14
34
IV
18
15
33
V
13
10
23
VI
10
15
25
Jumlah
123
90
222
(Sumber Data Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok)64 4. Data Sarana prasarana SDIT Islamiyah Sawangan Depok memiliki sarana prasarana yang cukup memadai dan menunjang proses pendidikan. Keberadaan sarana dan prasarana di SDIT Islamiyah Sawangan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar siswa, sehingga mendukung belajar siswa dengan nyaman dan siswa dapat 64
Sumber Data Rombongan Belajar Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
50
menyerap pelajaran dengan baik. Adapun kondisi sarana prasarana dapaat dilihat sebagai berikut : Tabel. 4.2 Data Sarana dan prasaran
Gedung/Ruang
Jumlah
Luas M2
Keterangan
Ruang Kelas
6
294
Milik sendiri
Ruang Kepala Sekolah
1
9
Milik sendiri
Ruang Guru
1
36
Milik sendiri
Ruang Tata Usaha
1
10
Milik sendiri
Perpustakaan
1
56
Milik sendiri
Komputer
-
-
-
Kesenian
1
25
Milik Sendiri
UKS
1
18
Milik sendiri
Mushala
1
18
Milik sendiri
WC Guru
1
5
Milik sendiri
WC siswa
2
8
Milik sendiri
Gudang
1
4
Milik sendiri
Pramuka
1
20
Milik sendiri
(Sumber Data Sarana Prasarana Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok)65 Berdasarkan
keterangan di atas dapat diketahui bahwa fasilitas yang
tersedia cukup memadai, semua sarana prasarana yang ada dapat digunakan secara baik dan dapat menunjang seluruh kegiatan pendidikan di SDIT Islamiyah Sawangan . Sarana prasarana yang ada cukup lengkap dan memenuhi kebutuhan belajar siswa di SDIT Islmiyah Sawangan.
65
Sumber Data Sarana & Prasara Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
51
B. Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan wawancara dengan responden yang dilengkapi dengan hasil observasi dan studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, serta kreatif. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab memberikan berbagai pengetahuan dan ketrampilan, serta mengembangkan berbagai nilai dan sikap, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Di sekolah terdapat proses belajar mengajar seperti: intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler biasanya dilaksanakan di sekolah yang waktunya telah ditentukan dalam struktur progam pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat mencapai batas minimal yang perlu dicapai dari masing. TABEL 4.3 Jenis kegiatan Pramuka No
Jenis
Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan
Kegiatan 1
Upacara
Upacara dilaksanakan sebelum Sebelum anggota pramuka melaksanakan Kegiatan kegiatan
materi
kepramukaan, Pramuka
para anggota pramuka berbaris dimulai dan membentuk
angkare
dipimpin penutup
oleh satu komandan pleton dari kegiatan anggota
pramuka
aktif,
serta pramuka.
pengibar bendera, pembaca dasa dharma pramuka, dan dilanjutkan
Keterangan
52
dengan nasehat
dari pembina
pramuka,
pada
anggota
pramuka
upacara
ini
diajarkan
menjadi seorang pemmpin dan bersikap
menghargai
sesama
anggota pramuka 3
LKBB
Latihan Baris Berbaris tongkat Pertemuan dilaksanakan
dengan Pertama
–
menggunakan tongkat yang mana kedua anggota
pramuka
melakukan
gerakan baris-berbaris dengan 12 aba-aba gerakan dasar. 4
Tali menali
Kegiatan yang menggunakan tali Pertemuan sebagai
alat
untuk
dijadikan Kelima
–
berbagai macam simpul seperti Keenam simpul pangkal, jangkar, mati dll yang dapat diikatkan pada sebuah tongkat. 5
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Kegiatan
pertolongan
pertama Pertemuan
pada korban kecelakaan dengan Ketujuh menggunakan
–
obat-obat alami, kedelapan
dan dibalut dengan menggunakan mitela dan bidai jika terjadi patah tulang pada korban.
6
Semaphore
Kegiatan menerima
mengantar pesan
dan Pertemuan dengan Kesembilan –
menggunakan bendera semaphore Kesepuluh dengan
menggunakan gerakan
tangan. 7
Sandi sandi
Kegiatan memecahkan kata sandi Pertemuan
53
menjadi sebuah kata atau kalimat Kesebelas dan yang
dapat
dimengerti,
yaitu Keduabelas
dengan ragam sandi. 8
Perkemahan Kegiatan
yang
kemandirian,
melatih Pertemuan
keberanian
dan ketigabelas
kesederhanaan seorang anggota dan keempat pramuka di alam terbuka. 9
Tandu
belas
Kegiatan membuat sebuah tandu Pertemuan dengan menggunakan 2 buah kelimabelas tongkat, dan 2 buah anak tongkat dan yang disambung dengan 2 buah keenambelas untuk
mengangkat
korban
kecelakaan (Sumber : Data kegiata ekstrakurikuler pramuka Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok)66 Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran penting dalam pembelajaran di sekolah. Itulah yang di sadari oleh SDIT Islamiyah terhadap pentingnya ekstrakurikuler, Kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah terutama ekstrakurikuler pramuka. Yang memberi banyak pengaruh terhadap pribadi anak. Kepribadian anak yang baik. Yang mempunyai tujuan agar peserta didik bisa memperdalam dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler.
Menurut Kepala Sekolah Didin Sehabudin S.Ag, mengungkapkan bahwa : “Saat kurikulum 2013 hadir di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan mewajibkan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka mulai dari kelas satu sampai kelas enam yang bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa.”67
66
Sumber Data Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Tahun Ajaran 2015/2016 SDIT Islamiyah Sawangan Depok. 67 Hasil Wawancara dengan Didin Sehabudin,kepala sekolah SDIT Islmiyah Sawangan Depok pada tanggal 23 januari 2017 . pukul 01: 15
54
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa Kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai salah satu wadah pembinaan siswa yang bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, kedisiplinan, bakat dan mengasah kemampuannya di berbagai bidang yang diminati di luar bidang akademik. Kegiatan ini di bentuk sesuai dengan kurikulum 2013 yang mewajibkan peserta didik di wajibkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Ekstrakurikuler pramuka di harapkan dapat menunjang pencapaian tujuan kurikulum, artinya kegiatan ini di laksanakan sesuai dengan program yang di tentukan dalam pelaksanaannya yang dibimbing oleh Pembina dan pelatih pramuka yang kompeten dalam bidangnya, sehingga pelaksanaanya berjalan dengan baik
dan kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan penting dalam
membangun karakter siswa. Menurut Abdul Hafidz, Pembina pramuka menambahkan : “Pramuka bukan hanya sekedar ekstrakurikuler di sekolah saja, namun sudah menjadi organisasi di luar sekolah yang di akui Negara contohnya kelurahan, kecamatan sampai tingkat kota, di tambah lagi kurikulum 2013 ini mewajibkan sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar menjadi anak yang berkarakter.”68
Berdasarkan pembahasan teori pada bab dua menurut E. Mulyasa mengungkapkan bahwa pramuka ini dikembangkan untuk memberdayakan generasi muda. Tidak dapat di pungkiri bahwa hadirnya pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah sangat membantu kembangkan menjadi manusia yang bernilai dan berkarakter, pramuka tidak hanya ada di sekolah namun di tingkat kota bahkan diakui oleh Negara sebagai salah satu kegiatan yang menanamkan karakter. Dengan adanya pramuka peserta didik dapat mencari jati diri yang harus di kembangkan dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Demi kelancaran kegiatan pramuka dalam menanamkan karakter pada siswa sekolah harus 68
Hasil wawancara dengan Abdul Hafidz pembina pramuka satu,SDIT Islamiyah Sawangan Depok Abdul Hafidz pada tanggal 15 februari 2017 pukul 02: 15
55
menyiapkan rencana kegiatan pramuka selama satu semester kedepan. Hal ini bertujuan agar penyampaian materi dapat diberikan secara sistematis dan bermanfaat bagi siswa. Hal tersebut sesuai menurut Kepala Sekolah SDIT Islmiyah Didin Sehabudin S.Ag yang mengungkapkan bahwa:“Program kegiatan pramuka selama satu semester meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 09.00-11.30, perkemahan setiap 1 smester sekali, persami, rencana kegiatan disusun melalui program dan sesuai dengan panduan buku SKU pramuka”69 Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pelaksanan kegiatan ektrakurikuler di SDIT Islamiyah Sawangan dikelola dan di awasi oleh pembina pramuka dan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Dukungan pihak sekolah yang baik maka perlu adanya materi dalam pendidikan pramuka, penyampaian materi yang sistematis dan bermanfaat bagi siswa
agar siswa memahami pelaksanaan
ektstrakurikuler pramuka di SDIT Isalmiyah Sawangan. Berdasarkan Pembina pramuka satu Abdul Hafidz, S.Ag , mengungkapkan bahwa : “Sudah pasti ada, karena anak yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka sudah pasti berbeda. Anak yang mengikuti kegiatan pramuka itu, jauh lebih kereatif, disiplin religus dan mandiri dalam sehari-hari dibandingkan dengan anak-anak yng tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka”70 Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka memiliki kemampuan
berbeda
karena dengan kegiatan pramuka siswa menjadi lebih kreatif, disiplin dan religius dengan berbagai materi yang diberikan bersifat teori dan praktek akan lebih cepat menunjang proses pembentukan karakter siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
69
Hasil Wawancara dengan Didin Sehabudin, kepala sekolah SDIT Islmiyah Sawangan Depok pada tanggal 23 januari 2017 . pukul 01: 35 70 Hasil wawancara dengan Abdul Hafidz Pembina pramuka satu, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 15 Februari 2017 pukul 02: 53.
56
Dalam kegiatan pramuka siswa akan lebih memahami secara langsung dan siswa dapat menumbuh kembangkan karakter dengan praktek langsung pada kegiatan pramuaka seperti, berkemah mandiri, yang di mana siswa belajar memimpin dirinya dan kelompoknya, memasak sendiri, mendirikan tenda sendiri, makan sendiri dan pertolongan pertama pada kecelakaan di mana siswa melatih jiwa sosial mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Adapun materi yang diberikan pembina pramuka kepada siswa seperti yang di katakan Aldi siswa kelas 5 SDIT Islamiyah Sawangan Depok mengatakan bahwa materi yang di ajarkan itu:“Simpul tali, lkbb, Kemah, tandu, Semaphore, Sandi – Sandi , Prakarya yang bersifat teori dan praktek dan dari pramuka aku belajar mandiri ”71 Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa materi yang di berikan secara teori dan praktek maka siswa akan lebih mudah mengerti apa yang telah di ajarkan oleh Pembina dan secara tidak langsung dalam praktek kegiatan pramuka di antara : sandi sandi yang di mana siswa harus mampu memecahkan teka-teki yang telah di berikan oleh Pembina dengan tujuan untuk melatih otak siswa agar lebih kreatif. Berdasarkan hasil observasi minggu pertama yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan latihan rutin mingguan,
pembina
mengacu pada progam yang sudah disusun oleh pihak sekolah, selain itu pelaksanaan kegiatan
pramuaka dilakukan secara aktif oleh pelatih, karena
antusias dan minat peserta didik yang mengikuti kegiatan pramuka, yang dilakukan di dalam kelas dan di lapangan terbuka serta pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di ikuti 80 % siswa mulai dari kelas 1 sampai 6 di SDIT Islamiyah Sawangan. namun kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan di setiap minggunya oleh kepala sekolah menjadi faktor kurang sempurnanya pelaksanaan kegiatan pramuka di SDIT Islamiyah sawangan.”72
71
Hasil wawancara dengan Aldi Siswa kelas lima, pramuka SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 24 januari 2017 pukul 08: 30. 72 Hasil Observasi pramuka pertama, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 19 januari 2017 pukul 10 :16
57
Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan memiliki beberapa kegiatan yang bersifat teori dan praktek guna menanamkan karakter siswa. Menurut Alfatushabiq siswa kelas empat mengatakan materi yang di ajarkan diantarnya : simpul tali-menali, lkbbt dan tandu”73 Pelajaran tali menali itu Kegiatan yang menggunakan tali sebagai alat untuk dijadikan berbagai macam simpul seperti simpul pangkal, jangkar, simpul mati dan lain-lain yang dapat diikatkan pada sebuah tongkat yang bertujuan melatih ketangkasan siswa. Latihan Baris Berbaris tongkat atau LKBBT dilaksanakan dengan menggunakan tongkat yang mana anggota pramuka melakukan gerakan baris-berbaris dengan 12 aba-aba gerakan dasar. Yang bertujuan agar siswa disiplin, brani tampil , tegas dan tandu adalah Kegiatan membuat sebuah tandu dengan menggunakan 2 buah tongkat, dan 2 buah anak tongkat yang disambung dengan 2 buah tali untuk mengangkat korban kecelakaan yang mana siswa akan cepat tanggap dan meningkatkan jiwa social pada anak Dari pemaparan di atas dapat di ketahui dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan Depok siswa akan dapat materi dan praktek dimana di dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka mengandung unsur pendidikan yang bersifat menanamkan karakter seperti : Latihan Baris Berbaris tongkat atau LKBBT dilaksanakan dengan menggunakan tongkat yang mana anggota pramuka melakukan gerakan baris-berbaris dengan 12 aba-aba gerakan dasar. Yang bertujuan agar siswa disiplin, brani tampil dan tegas. 2. Bentuk-bentuk Karakter Yang Di Tanamkan Dalam membentuk karakter sekolah perlu melakukan pembinaan moral, penanaman nilai-nilai dan pembentukan sikap dalam kegiatan pembelajaran di kelas , agar setiap tindakan dan perbuatan siswa sesuai dengan norma yang berlaku di sekolah dan di masyarakat, dengan banyaknya waktu luang yang di miliki siswa itulah kesempatan siswa Melakukan perbuatan yang di anggapnya bisa menarik lingkungan sekitar walaupun tindakan tersebut dapat menimbulkan efek negatif , untuk itu sekolah perlu membuat ruang gerak untuk para siswa 73
Hasil wawancara dengan Alfatushabiq Siswa kelas empat, pramuka SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 24 januari 2017 pukul 09: 10.
58
untuk kemungkinan melakukan kenakalan-kenakalan yang berpengaruh negative dengan cara menggunakan waktu-waktu luang di luar jam belajar kurikukum dengan mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk pesertadidik nantinya, seperti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pramuka atau Praja Muda Karana yang berarti rakyat muda yang suka berkarya bukan hanya berkarya yang di tanamkan di dalam kegiatan pramuka namun banyak nilai yang tertanam melalui kegiatan pramuka yang menjadikan manusia yang berkarakter seperti yang di ungkapkan oleh Pembina pramuka dua Rahmawati, S.Pd.I yang mengungkapkan bahwa : “Disiplin, religius, mandiri, kreatif, kerjasama dan cinta tanah air itu semua sudah menjadi keharusan yang dimiliki oleh anggota pramuka. Nilai disiplinya mulai kita dari masuk kelas sampai lapangan
kami mengajarkan tata tertib dalam baris berbaris, nilai
religiusnya itu kita membiasakan berdoa sebelum melalui kegiatan pramuka dan di ahkiri dengan doa penutup,
nilai mandirinya kami mengajarkan rasa
kemandirian siswa yakni dalam kerja kelompok, kemah mandiri tanpa bantuan dari kaka pengajar. Nilai kereatifnya itu membuat yel-yel, prakarya ,nilai kerjasamanya itu setiap siswa agar mampu melaraskan di setiap kelompoknya agar berani tampil ketika maju tanpa rasa malu malu. Rasa cinta tanah airnya, sebelum latihan pramuka kita wajib apel dengan mengikutsertakan siswa sebagai petugas upacara dan itu system roling setiap minggunya yang bertujuan agar siswa dapat memahi melalui kegiatan praktek berlangsung”74 Pernyataan di atas menggambarkan bahwa nilai pendidikan karakter dari hasil kegiatan pramuka. bahwa Penanaman moral, nila-nilai etika harus di tanamkan melalui penyampaian teori dan praktek yang nantinya menjadi output dari hasil kegiatan pramuka dan dari kegiatan pramuka ini menjadi praktek pendidikan karakter yang hasilnya nanti siswa menjadi bisa karena terbiasa. Komponen input di sekolah siswa dengan latar belakang dan kebiasan yang berbeda-beda yang dipengaruhi dari lingkungan. Komponen proses adalah 74
Hasil wawancara dengan Rahmawati pembina pramuka dua, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 15 januari 2017 pukul 02: 00
59
kegiatan belajar dan mengajar (KBM) yang berlangsung di sekolah, dalam hal ini juga terkandung unsur lainya seperti tenaga pendidik (guru), sarana prasarana, metode dan pendekatan komponen output adalah lulusan yang merupakan hasil proses pendidikan di sekolah Seperti yang di katakan saaat wawancara siswa SDIT Islamiyah Aldi siswa kelas lima mengatakan tentang bentuk nilai karakter apa saja yang didapat dari kegiatan pramuka:“Dengan adanya pramuka di sekolah aku menjadi terbiasa mengucap salam , sholat dengan tepat waktu , lebih sopan kepada orangtua dan lebih menghargai lingkungan sekitar”75 Gambaran di atas dari siswa kelas 5 adanya kegiatan pramuka di sekolah sasaranya adalah peserta didik sangatlah tepat, karena hasil yang di dapat melalui kegiatan pramuka di sekolah siswa mampu secara langsung mempraktekan di dalam kehidupan sehari-hari. Siswa terbiasa melakukan sesuai apa yang telah di ajarkan pada kegiatan pramuka di sekolah melalui pembiasaan. Dalam pelaksanaan kegiatan pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan. Dari hasil observasi yang pertama dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan latihan rutin mingguan terdapat pembentukan karakter yang di ajarkan oleh Pembina pramuka dan di praktekan oleh peserta pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan seperti terbiasa mengucap salam saat bertemu guru, teman sebaya dan lingkungan sekolah, datang tepat waktu. Menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Berdoa sebelum memulai kegiatan pramuka dan di akhiri dengan salam, namun dalam berpakaian terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya mempunyai atribut pramuka sepertihalnya kacu, tongkat, peluit meski dalam keterbatasan peralatan peserta didik di SDIT Islamiyah Sawangan tergolong aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pramuka”76 Dengan adanya pengetahuan pramuka yang diajarkan oleh Pembina pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan secara teoritis dan praktek, maka dengan itu peserta didik akan mudah memahami apa yang telah di ajarkan di sekolah 75
Hasil wawancara dengan Aldi siswa pramuka kelas lima, SDIT Islamiyah Sawangan Depok Aldi pada tanggal 24 januari 2017 pukul 08: 48 76 Hasil Observasi pramuka pertama, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal (19 januari 2017 pukul 10 :30
60
maupun diluar sekolah. Seperti halnya yang diajarkan oleh guru di kelas buang sampah pada tempatnya, datang tepat waktu, biasakan mengucapkan dan menjawab salam ketika bertemu guru dan orang lain dan sopan santun namun semua itu kurang jika yang di ajarkan haya sekedar lewat arahan mulut saja. Di SDIT Islamiyah Sawangan Pramuka hadir sebagai implementasi yang telah di ajarkan di sekolah maupun orang tua yang bersifat teoritis fungsinya untuk menguatkan pembiasaan yang telah di ajarkan secara teori. Berbeda dengan kegiatan pramuka yang di laksanakan dalam praktek seperti : baris berbaris, upacara, pertolongan pertama pada kecelakana dan kemah mandiri yang di ajarkan dalam teori dan juga praktek. Serta itu kepala sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Didin Sehabudin,S.Ag mengatakan Manfaat bagi siswa dari sekolah yakni untuk memperkenalkan pramuka itu sendiri, kegiatan pramuka ini menuntut anak untuk lebih mandiri disiplin, tanggung jawab, kekompakan, dan kemudian bisa mengenal lingkungan atau alam yang namanya pramuka itu bersinergi dengan alam dan masyarakat sekitarnya”77 Dari pemamparan di atas yang di mana siswa sebagai hasil dari kegiatan pramuka dalam bentuk karakter apa saja. Yang di mana siswa akan bergerak bebas namun dalam pengawasan Pembina pramuka yang di mana siswa akan tertanam nilai-nilai karakter seperti : Religius, Disiplin, Kreatif berjiwa patriot , social yang tinggi, Mandiri cinta lingkungan ,dan cinta tanah air 3. Implementasi Karakter Siswa Dalam Metode Yang Di Tanamkan Pembina Dalam Kegiatan Kepramukaan Kendala yang sering di hadapi seperti saat mengajarkan teori kepramukaan di dalam kelas. Ketika para siswa sudah merasa bosan dengan materi yang di ajarkan, siswa akan berbuat gaduh, bermain sendiri dan lain-lain jika sudah demikian materi yang di sampaikan/diajarkan akan sulit di terima oleh siswa untuk mensiasati hal tersebut, pelatih pramuka biasa mencoba mengajarkan materi dengan metode praktek. 77
Hasil Wawancara dengan Didin Sehabudin, Kepala Sekolah SDIT Islmiyah Sawangan Depok pada tanggal 23 januari 2017 . pukul 01: 19
61
Menurut ibu Rahma sebagai Pembina pramuka dua: “Biasanya yang kami sering lakukan Khusunya di SDIT Islamiyah yaitu Metodenya melalui cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching, bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor dan belajar sambil melakukan Yang di mana semua itu di lakukan agar pesertadidik tidak bosan dan hasilnya siswa paham”78 Berdasarkan hasil wawancara di atas untuk mensiasasti hal tersebut kaka Pembina biasa mencoba mengajarkan materi dengan praktik langsung. Sehingga para siswa lebih mudah untuk menerima materi yang di sampaikan tersebut dan tidak merasa bosan. Peryataan di atas menggambarkan Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung unsur pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan aturan permainan dan memiliki umpan balik , jadi bukan sekadar main-main, yang hanya bersifat hiburan saja yang tidak bernilai pendidikan. lebih baiknya jika Pembina pramuka menerapkan pengawasan untuk membantu penerapan metode yang sudah di laksanakan seperti, peneguran, pembiasaan ,penugasan tutorial dan praktek dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka berlangsung
agar dalam pelaksanaanya berjalan dengan lancar dan
menghasilkan unsur pendidikan dan siswa yang terlibat berjalan dengan susai aturan kegiatan pramuka dan terciptanya Susana yang kondusif seperti yang di katakan oleh Pembina pramuka dua ibu Rahma bahwa pengasawan yang di tanamkan itu. “Iya dalam pengawasan berupa peneguranya kita menugur siswa ketika siswa ketauan tidak mengunakan atribut kepramukaan, seperti tidak memakai kacu atau atribut yang lainya. Siswa yang kurang sopan kepada pembina dan teman, jail terhadap temanya. Dalam metode pembiasaanya, agar siswa saling menghormati kepada pembina, guru maupun teman di sekolahnya. Tugas dan tutorialnya, kita selalu memperhatikan tingkah laku siswa, kedisiplinan, kerja kelompok dengan system roling kelompok”79 78
Hasil wawancara dengan Rahmawati pembina pramuka dua, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 15 januari 2017 pukul 02: 14 79 Hasil wawancara dengan Rahma,S.Pd.I pembina pramuka dua, SDIT Islamiyah Sawangan Depok pada tanggal 15 januari 2017 pukul 02: 37.
62
Berdasalkan hasil pemamparan
tersebut, dengan adanya pengawasan
peneguran, pembiasaan ,penugasan tutorial dan praktek maka siswapun akan lebih terarah dalam menajalani kegiatan pramuka. Adanya peneguran maka siswa tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah di lakukan dan akan memperbaikinya. Seperti : terdapat siswa yang ketahuan buang sampah sembarangan, berbica tidak sopan dan tidak berpakaian sesuai dengan atribut kegiatan kepramukaan. Maka pembina pramuka berhak untuk menugur dan menghukum agar nanatinya siswa terbiasa dengan peraturan dan
tidak
mengulanginya lagi. Dengan adanya pengawasan di dalam kegiatan pramuka yang baik yang di contohkan oleh guru, pembina dan di ikuti oleh siswa seperti halnya : sholat dzhur berjamaah sebelum pulang sekolah yang di damping oleh guru atau kepala sekolah, kedisiplinan dalam waktu, buang sampah pada tempatnya, berdoa sebelum memulai dan ahkir kegiatan, berbicara sopan dan etika yang santun dalam kegiatan pramuka secara tidak langsung akan ditiru oleh para siswa yang mengikuti kegiatan pramuka secara bersama – sama dan dari situlah pembentukan Karakter tertanam. Dari hasil Observasi ke dua yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan latihan rutin mingguan. “Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SDIT Islamiyah Sawangan baik pembina maupun pembantu pembina pramuka menerapkan materi dan metode Metodenya melalui cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching, bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor dan belajar sambil melakukan. Dari kegiatan pramuka yang berpedoman pada buku SKU dan SKK pramuka. Meskipun demikian agar semua kegiatan pramuka dapat sesuai dengan harapan. Dan kegiatan ekstrakurikuler di minggu berikutnya berjalan dengan baik dan tidak terjadi kekurangan”80 Pemamparan di atas bermaksud pengawasan yang dilaksanakan dengan menjalankan ibadah menurut kepercayaan masing -masing membina kesadaran berbangsa dan bernegara, mengenal dan melestarikan lingkungan, memiliki sikap 80
Hasil observasi kedua kegiatan pramuka SDIT Islamiyah Sawangan pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 10: 15
63
kebersamaan,
kedispilinan
yang
kuat,
berjiwa
sosial,
memiliki
jiwa
kepemimpimpinan yang tinggi dan bertingkah laku yang sopan ramah sabar untuk pengamalan nilai-nilai tersebut sudah tercantum di dalam buku SKU (syarat kecakapan umum) dan SKK( syarat kesepakatan khusus ) sehingga setiap mengikuti kegiatan pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan Depok ini selalu mengisi buku SKU yang di uji oleh kaka pembina. Seperti halnya yang dikatakan Didin Sehabudin selaku kepala sekolah terkait pengawasan : “Pengawasan yang bisa kita lakukan yakni caranya, proses dalam pembelajaran saat di luar dan sebelum masuk pelajaran mungkin kita bisa lihat kedisiplinanya. Maka kami tekankan ketika masuk sekolah dan ini salah satu manfaat pramuka bagi siswa di antaranya disiplin, tanggung jawab,religus, di antaranya menjaga kebersihan lingkungan kelas, jadi anak itu tidak sembarangan ketika membuang sampah dan ptugas piketpun harus mampu bekerja sama dengan temanya sendiri. Ketika siswa masuk dan luar kelas ke wc pun harus ijin kepada guru yang bersangkutan, ditambah juga sekolah menekankan untuk sholat tepat waktu terutama pada dzhur dan ketika siswa tidak patuh padaaturan pihak sekolahpun akan memberikan hukuman yang setimpal untuk siswa yang melanggar”81 Berdasarkan wawancara tersebut
Oleh
karena itu,
agar
ekstrakurikuler di minggu berikutnya berjalan dengan baik dan
kegiatan
tidak terjadi
kekurangan maka setiap selesai kegiatan Kepala Sekolah bersama pembina dan pembantu pembina pramuka melakukan pengawasan dan evaluasi dalam kegiatan pramuka. Namun dalam observasi yang ke tiga dilakukan tidak terjadinya pengawasan dan evaluasi di setiap minggunya dalam kegiatan pramuka yang di lakukan oleh kepala sekolah. Untuk memaksimalkan
kegiatan di setiap
minggunya selalu ada evaluasi kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka. Yang di
evaluasi terdiri dari pelatihan yang secara langsung mengetahui perubahan , sikap siswa, motivasi siswa.”82
81
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok Didin Sehabudin S.Ag pada tanggal 23 januari 2017 pukul 17: 09 82 Hasil observasi ketiga pramuka SDIT Islamiyah Sawangan pada tanggal 2 februari 2017 pukul 10 : 34
64
Berdasarkan pemamparan di atas dapat di simpulkan bahwa proses implementasi kegiatan pramuka di lakukan Dengan metode yang di lakukan adalah cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching, bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor dan belajar sambil melakukan dan di lengkapi dengan cara pengawasan yang di lakukan oleh pembina pramuka namun tidak di lakukan oleh kepala sekolah. Dalam menanamkan karakter siswa di SDIT Islamiyah sawangan berjalan dengan baik sesuai yang di paparkan oleh lustiawati,S.Pd “kalo dari segi pengetahuan yang saya lihat anak saya menjadi lebih sopan, disiplin dalam hal waktu dan lagi anak saya jauh lebih mandiri yang dulunya manja sekarang lebih mandiri contohnya saat merapihkan buku mata pelajaran, mencari pakaian sekolahnya sendiri tanpa harus teriak-teriak manggil orang tuanya”83 C. Analisis Pembinaan Religusitas Siswa Untuk memperkuat hasil wawancara observasi dan studi dokumentasi dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran angket yang meliputi dimensi sikap Religius, Disiplin,Kemandirian, Kreatif dan kebangsaan. a) Religius Sikap religius ini meliputi 5 Item yaitu : Mengucap salam, menjawab salam, berdoa sebelum kegiatan pramuka, berdoa setelah kegiatan pramuka dan jujur dalam bertutur kata dan bertindak adapun hasilnya terdapat pada table di bawah ini. Tabel 4.4 Dimensi Religius Dimensi
Indikator
No
Tanggapan
Tota
Selal
Serin
Jaran
Tidak
u
g
g
Perna h
1
83
Menguca
15
7
1
0
Hasil wawancara dengan orang tua siswa pramuka SDIT Islamiyah Sawangan Depok Lusiawati pada tanggal 4 februari 2017 pukul 09: 44
l
65
p salam 2
Menjawa b salam
3
RELIGIU S
5
1
0
19
3
0
1
11
4
7
1
15
8
0
0
77
27
9
2 409
Berdoa Sebelum Kegiatan
4
17
Berdoa Sesudah Kegiatan
5
Jujur dalam bertutur kata dan bertindak
Jumla h
Berdasarkat hasil tabel di atas dapet di ketahui secara umum sikap religius siswa sangat Baik, hal ini dapat di lihat dari 5 item dalam kegiatan pramuka yaitu: Mengucap salam, menjawab salam, beroda sebelum kegiatan pramuka, berdoa setelah kegiatan pramuka dan jujur dalam bertutur kata dan bertindak hal ini dapat dilihat dari presentase alternatif jawaban “selalu” 88.91.% lebih tinggi. Sehingga disimpulkan bahwa keberhasilan penenaman nilai karakter religius sangat tinggi. a. Disiplin Sikap disiplin ini meliputi 6 Item yaitu : Hadir tepat waktu, tepat waktu saat pulang kerumah, berpakaian lengkap pada kegiatan pramuka, menggunakan atribut pramuka di setiap kegiatan, mengikuti seluruh rangkaian acara kegiatan pramuka dan memberikan kesempatan untuk orang lain berbicara adapun hasilnya terdapat pada tabel di bawah ini.
66
Tabel 4.4 Dimensi Kedisiplinan No
Dimensi
Indikator
Tanggapan Selalu Sering Jarang
Total Tidak Pernah
1
Hadir
latihan
tepat waktu 2
7
11
5
0
19
3
1
0
17
0
3
3
19
2
1
1
14
3
3
3
14
7
1
1
pulang kerumah setelah kegiatan sekolah atau pramuka
3
Berpakaian lengkap saat kegiatan pramuka
4
Disiplin Menggunakan atribut pramuka
5
Mengikuti seluruh rangkaian acara kegiatan pramuka
6
Memberikan kesempatan orang lain berbicara
Jumlah 90
Berdasarkat hasil tabel
26
14
8
474
di atas dapet di ketahui secara umum sikap
Dispilin siswa sangat bagus hal ini dapat di lihat dari 6 item dalam kegiatan pramuka yaitu : Hadir tepat waktu, tepat waktu saat pulang kerumah, berpakaian lengkap pada kegiatan pramuka, menggunakan atribut pramuka di setiap kegiatan pramuka, mengikuti seluruh rangkaian acara dalam kegiatan pramuka dan
67
memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara hal ini dapat dilihat dari presentase alternatif jawaban “selalu” 85.86.%
yang meliputi
dimensi
kedisiplinan. Sehingga disimpulkan bahwa keberhasilan penenaman nilai karakter disiplin sangat tinggi. b. Mandiri. Sikap kemandirian meliputi 4 Item yaitu : yakin pada diri sendiri, tidak bergantung dengan orang lain, menyisikan uang jajan dan mengerjakan tugas sendiri adapun hasilnya terdapat pada table di bawah ini. Tabel 4.5 Dimensi Mandiri No
Dimensi
Indikator
Tanggapan
Total
Selalu Sering Jarang
Tidak Pernah
1
Yakin kepada
diri
sendiri 2
14
3
4
2
14
3
4
2
18
4
1
0
19
2
2
0
65
12
11
4
Tidak bergantung kepada orang lain
3
Kemandirian Menyisihkan uang (menabung)
4
Mengerjakan tugas secara mandiri
Jumlah 322
68
Dengan demikian secara garis besar siswa-siswi SDIT ISslamiyah Sawangan Depok dalam kemandirian sangat baik dalam kegiatan rutinitas sekolah atau pramuka yaitu percaya diri, tidak bergantung kepada orang lain, menyisihkan uang jajan untuk keperluan alat tulis siswa dan mengerjakan tugas secara mandiri. hal ini dapat dilihat dari presentase alternatif jawaban “selalu”
87.5% yang
meliputi dimensi Kemandirian dan disimpulkan bahwa keberhasilan penenaman nilai karakter disiplin sangat tinggi . d. Kreatif kreatifitas meliputi 4 Item yaitu : Membuat hatakarya, trampil dalam kegiatan, berani bertanya dan berani bertindak dalam kegitan latihan pramuka, adapun hasilnya terdapat pada table di bawah ini. Tabel 4.6 Dimensi Kreatif No
Dimensi
Indikator
Tanggapan
Total
Selalu Sering Jarang
Tidak Pernah
1
Membuat Hastakarya
2
18
2
3
0
14
7
2
0
14
9
0
0
13
9
1
0
Trampil dalam kegiatan pramuka
3
Kreatif
Berani bertanya dalam setiap kegiatan pramuka
4
Berani bertindak dalam kegiatan pramuka
69
Jumlah
329 59
27
6
0
Dengan demikian secara garis dalam sifat kemandirian sangat baik dalam kegiatan latihan pramuka yaitu: Membuat hatakarya, trampil dalam kegiatan, berani bertanya dan berani bertindak dalam kegitan latihan pramuka hal ini dapat dilihat dari presentase alternatif jawaban “selalu” 88.2% yang meliputi dimensi Kemandirian dan disimpulkan bahwa keberhasilan penenaman nilai karakter disiplin sangat baik. c.
Kebangsaan Aspek karakter semangat kebangsaan meliputi 4 Item yaitu : antusias
dalam kegiatan upacara yang di selenggarakan sekolah setiap hari senin, semanagat dalam menyanyikan lagu wajib Nasional, Menghargai perbedaan dan terlibat dalam bulan kemerdekaan seperti 17 agustus, kartini dan yang lainya, adapun hasilnya terdapat pada table di bawah ini Tabel 4.7 Dimensi Kebangsaan No
Dimensi
Indikator
Tanggapan
Total
Selalu Sering Jarang
Tidak Pernah
1
Antusias dalam kegiatan upacara
2
18
3
2
0
nasional
15
6
2
0
Menghargai
18
3
1
0
Semanagat dalam menyanyikan lagu wajib
3
Semangat
70
kebangsaan keberagaman 4
Terlibat dalam kegiatan bulan kemerdekaan
20
3
0
0
71
15
5
0
Jumlah 339
secara garis dalam semangat kebangsaan sangat baik dalam kegiatan latihan pramuka yaitu: Antusias dalam kegiatan upacara yang di selenggarakan sekolah setiap hari senin, semanagat dalam menyanyikan lagu wajib Nasional, menghargai perbedaan dan terlibat di dalam bulan kemerdekaan seperti 17 agustus hal ini dapat dilihat dari presentase alternatif jawaban “selalu” 92.11% yang meliputi dimensi semnagat kebangsaan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Pada analisis kegiatan ektrakurikuler pramuka yang menanmkan nilai-nilai karakter kepada siswa meliputi: Religius, disipin, Mandiri, Kreatif dan semangat kebangsaan yang dilakukan yaitu melalui kegiatan di kelas maupu di luar kelas yaitu: Religius terbiasa berdoa dan sebelum melakukan kegiatan pramuka, terbiasa mengucap salam dan pembiasan jujur berbuat dan bertindak. Keterampilan baris berbaris, implementasi nilai karakter keterampilan barisberbaris ini dapat membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab. Keterampilan Morse dan semaphore, implementasi nilai karakter Morse dan Sempahore diharapkan dapat membentuk karakter kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, dan kesabaran. Dimensi
Skor
Nilai
Nilai Skor
Harapan
(NS)
(NH)
P=NSx100% NH
Ket
71
Religius
Disiplin
Mandiri
Kreatif
Kebangsa
409
474
322
329
339
5x4 = 20
6x4 = 24
4x4 = 16
4x4 = 16
4x4 = 16
an
Total
1,873
92
409 = 78.26
78.26 x 100%= 88.91%
23
20
474 = 60.86
60.86 x 100%= 85.86%
23
24
322 = 14
14 x 100%= 87.5%
23
16
329 = 4.41
4.41 x 100%=88.2%
23
16
339 = 73.91
73.91 x 100%=92.11%
23
16
1,873 =81.43 81.43 x 100%=88.51% 23
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
92
Hasil perhitungan dari kelima dimensi yang menjadi pokok atau fokus penelitian pada kegiatan pramuka di SDIT Islmiyah Sawangan Depok: Religius, disiplin, mandiri kreatif dan semangat kebangsaan maka diperoleh total rata-rata keseluruhan sebesar
88.51%. artinya total rata-rata tersebut berada pada
katagori baik. Dengan demikian, secara umum pembinaan sikap religiusit, kedisiplina, kemandirian, kreatifitas dan semanagat kebangsaan kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler berlangsung dengan “baik” dari.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan temuan penelitian yang telah di paparkan pada bab IV maka dapat di simpulkan : 1. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di SDIT Islamiyah Sawangan Depok dari delapan metode kegiatan pramuka hanya empat metode yang di lakukan yaitu : a) Belajar sambil melakukan , b) kegiatan di alam terbuka c) sistem beregu d) satuan terpisah. Yang mana dalam metode kepramukaan ini memberikan kemudahan dalam penyampaian materi pramuka yang bersifat teori dan praktek yang tentunya akan lebih mudah di pahami oleh siswa serta mengandung nilai pendidikan kepada siswa.
2. Sekolah sudah menyusun rencana program yang berpedoman pada buku SKU pramuka. SDIT Islamiyah Sawangan ini memiliki kegiatan mingguan yang menjadi agenda rutin. Dalam mengajar, pembina pramuka dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ini mampu membentuk karakter siswa di antaranya : (a) Baris berbaris yang mana di dalamnya menanamkan karakter : ( Kedisiplinan, kreatif, kerja sama dan tanggung jawab). (b) Tali menali yang mengajarkan siswa yang mana di dalamnya menghasilkan karakter : ( Ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab). (c). sandi dan semaphore kegiatan keterampilan yang mengandung nilai karakter yaitu ( Kecermatan, ketelitian, tanggung jawab dan kesabaran). (d) Perkemahan yang di dalamnya di tanamkan
karakter : ( Kreatif,
ketelitian, kerjasama dan tanggung jawab). (e) pertolonga pertama pada kecelakaan yang di ajarkan adalah penangan darurat dalam menolong korban, sakit atau cidera yang di dalamnya mengandung nilai karakter : (peduli social, tanggung jawab, ).
72
73 3. Berdasarkan hasil angket yang terlampir di pembahasan menunjukan bahwa dimensi semangat kebangsaan mempunyai nilai tertinggi, ini berdasarkan hasil yang dicapai sebesar 92.11% yang mempunyai indikator seperti: Antusias dalam kegiatan upacara setiap hari senin, semanagat dalam menyanyikan lagu wajib nasional, menghargai keberagaman dan terlibat dalam keberagaman
B. Saran 1. pembina pramuka sebaiknya memberikan motivasi atau penghargaan kepada siswa yang malas dan berprestasi 2. Kepala sekolah selaku kamabigus dan pemegang wewenang di sekolah dapat menambah pembina Pramuka khususnya pembina pria. 3. kepala sekolah sebaiknya melakukan pengawasan
terkait proses siswa
selama melaksanakan kegiatan rutin kepramukaan. 4. Demi terciptanya kedisiplinan yang optimal maka disarankan untuk Pembina pramuka untuk lebih tegas dalam membina anggota pramuka dalam atribrut kelengkapan mengikuti kegiatan pramuka dan dalam pelaksanaan waktu
DAFTAR PUSTAKA Amri ,Sofan dan Ahmad Jauhari, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Jakarta : Prestasi Pustaka Publishare, Cet 1, 2011. Angaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga nomor 11/munas 2013, PASAL 5 Aprilianto, Fajar, Buku Pramuka, Bekasi: Nurul Fikri Press, 2015. Badrudin , Manajemen Peserta Didik, Jakarta: PT Indeks, Cet 1, 2014 Bob ,Sunardi ,Andri, BOY MAN: Ragam Latih Pramuka, Bandung: Nuansa Muda, Cet, 9,2014. Damayanti, Deni, Panduan Implementasi pendidikan karakter di sekolah , Jogjakarta : Araska ,2014. Direktorat Jendaral Manajemen Pendidikan Dasar dan menengah Kementrian Pendidikan Nasion Tahun, 2010 . E.Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset, Cet 6, 2012. Fitri, Zaenul, Agus, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, Cet. 1, 2012. Gunawan, Heri, Pendidikan karakter, Bandung: Alfabeta, Cet ke 2, 2012. Gunawan, Rudy, Pengembanagan Kompetensi Guru Ips, Jakarta : Alfabeta,Cv, .Cet. 1, 2014. Hamid,Hamdi,Pendidikan Karakter perspektif islam, Bandung : Cv.Pustaka Setia, Cet.1,2013. Hermino, Agustinus, Kepemmimpinan Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Belaja, Cet 1,2014.
Di
Era
Globalisasi,
Joko Budi Purnomo,Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Praktikum Inkuiri Terbimbing Untuk Mewujudkan Hasil Belajar Berkarakter, Jurnal Phenomenon Vol 1 No.01 , 2011. Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Jakarta: 2010. Kurniawan, Syamsul, (Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya secara Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013. Manalu, Mario P. dan Simamora, Fasius, Boni, Gerakan Pramuka Mempersiapkan Generasi Muda, Jakarta: Lestari Kiranatama, Cet. 1, 2014. Maulana, Didik, Urgensi pendidikan karakter di lembaga pendidikan, Logartima Vol III No.02, 2015.
74
73 Muchlas Samani, Pendidikan Karakter: Konsep dan Model, Bandung: Rosdakarya, 2013. Muslich, Mansur, Pendidikan Karakter Menjawab Krisis Multimedimensiona, Jakarta: PT. Bumi Askara, Cet 3, 2013. Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum dan Pedoman Kegiatan Ekstakurikuler. Permendikbud , Bentuk kegiatan ekstrakurikuler (Kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah) Nomor 62 Tahun 2014. Permendikbud , Implementasi Kurikulum (pedoman ekstrakurikuler, lampiran III ) Nomor 81A Tahun 2013 , pasal 3 undang-undang dasar nomer 20 tahun 2003 Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan badan pengembangan sumber daya manusia pedidikan dan kebudayaan, Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Kepala Sekola TAHUN 2014 Supranoto, Heri, Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Pembelajaran SMA, Jurnal Pendidikan ekonmi Vol III No.01,2015. Suyanto,Model Pembinaan pendidikan karakter: di lingkungan sekolah, .Jakarta : Kemendikbud, 2010. Takdir, Ilahi ,Mohammad, Gagaglnya Pendidikan Karakter : Analisis dan solusi pengendalian karakter emas anak didik,Yogyakarta : AR-Ruzz Media, Cet.1, 2014 Team DAP, Buku Pintar Pramuka, Jakarta : DAP Jakarta, Cet. Terkini. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan pendidikan Serta Wajib Belajar, Bandung: Citra Umbara, 2010. Woro,Sri & Marzuki , Peran Kegiatan Ekstarkurikuler Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Di Smp Negri 2 Windusari Magelang..Pendidikan Karakter Tahun VI, No 1, April, 2016 Zubaedah, Disain Pendidikan Karakter :Konsepsi dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta :Kencana Pernad media group, 2012.
Lampiran 1 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Observasi Peran Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Penanaman Karakter Siswa Di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan
Variabel
Dimensi
Sub dimensi
Ekstrakurikuler
Kegiatan
1.
Tempat latihan pramuka
pramuka
ekstrakurikukler
2.
Pelaksanaan kegiatan
pramuka
kepramukaan (upacara kegiatan, (pramuka, baris berbaris, pelatihan p3k, sistem beregu, 3.
Bentuk bentuk pembinaan pramuka (Datang tepat waktu, seragam rapih dan lengkap, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka,)
4.
Materi kegiatan kepramukaan. (Berdoa, salam pramuka, baris berbaris, memimpin, memberi hormat, seportivitas, simpul dan ikatan , tanda jejak , semapur, sandi dan isyarat, jelajah peta,
kompas, memasak, tenda ppgd,kim, halang rintang, hastakarya) 5.
Sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan (Lapangan , bendera merah putih, bendera gugus depan, bendera morse, bendera semaphore, pluit, tonkat, tali, kompas, peta topografi, tenda regu, tenda dapur, alat kebersihan lengkap, kotak p3k, lemari atau bok penyimpanan barang peralatan pramuka dan perustakaan khusu kepramukaan)
Karakter Siswa
Metode penanaman
1. Nilai-nilai karakter dalam
Karakter.
kegiatan kepramukaan
(Religius,
(Religius, Disiplin,
Disiplin, Mandiri,
Mandiri, Kreatif,
Kreatif, Cinta
Cinta tanah air)
tanah air)
2. Bentuk-bentuk Pembina Pramuka dalam menanamkan nilai-nilai karakter 3. Bentuk atau pola pendidikan karakter
TRANSKIP OBSERVASI KEGIATAN PRAMUKA DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK
Observasi di lakukan sebanyak empat kali dari tanggal (19 januari - 9 februari 2017), meliputi: Bentuk kegiatan, Metode, pengawasan, evaluasi, sarana prasana dan
untuk
mengetahui dampak hasil kegiatan pramuka yang menghasilkan pembiasaan karakter terhadap siswa oleh pembina pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan Depok.
No
1.
Hasil Observasi
Observasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pramuka di SDIT
Minggu pertama 19 januuari 2017 Pukul 10:15
Islamiyah Sawangan. Dari hasil observasi minggu pertama yang
dilakukan
peneliti
menunjukkan
bahwa
dalam
pelaksanaan latihan rutin mingguan pembina mengacu pada progam yang sudah disusun oleh pihak sekolah, selain itu pelaksanaan kegiatan pramuaka dilakukan secara aktif oleh pelatih dilihat dari antusias peserta didik yang mengikuti kegiatan pramuka yang di laksanakan di dalam kelas dan di lapangan terbuka serta pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di ikuti 80 % siswa mulai dari kelas 1 sampai 6 di SDIT Islamiyah Sawangan. namun kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan di setiap minggunya oleh kepala sekolah menjadi faktor kurang sempurnanya pelaksanaan kegiatan pramuka
di
SDIT
Islamiyah
sawangan
dan
dalam
pelaksanaan latihan rutin mingguan terdapat pembentukan karakter yang di ajarkan oleh Pembina pramuka dan di praktekan oleh peserta pramuka di SDIT Islamiyah Sawangan sepertihalnya terbiasa mengucap salam saat bertemu guru, teman sebaya dan lingkungan sekolah, dateng
tepat waktu. Menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Berdoa sebelum memulai kegiatan pramuka dan di akhiri dengan salam, namun dalam berpakaian terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya mempunyai atribut pramuka sepertihalnuya
kacu,
tongkat,
priwitan
meski
dalam
keterbatasan peralatan peserta didik di SDIT Islamiyah Sawangan tergolong aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pramuka
Dalam pelaksanaan kegiatan pramuka di SDIT
Minggu Kedua 26 januari 2017-03-18 pukul 10:15
Islamiyah Sawangan. Dari hasil observasi minggu kedua Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SDIT Islamiyah Sawangan baik pembina
pramuka
pembina maupun pembantu
menerapkan
materi
dan
metode,
Metodenya melalui cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching, bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor dan belajar sambil melakukan. Dari kegiatan pramuka yang berpedoman pada buku SKU dan SKK pramuka. Meskipun demikian
agar semua kegiatan pramuka
dapat sesuai
dengan harapan. Dan kegiatan ekstrakurikuler di minggu berikutnya berjalan dengan baik dan kekurangan
tidak terjadi
Minggu ke tiga 2 februari 2017 Pukul 10 : 34
Namun dalam observasi di minggu ketig. Tidak terjadinya pengawasan dan evaluasi di setiap minggunya dalam kegiatan pramuka yang di lakukan oleh kepala sekolah. Hanya
Pembina pramuka guna memaksimalkan
kegiatan di setiap minggunya selalu ada evaluasi kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka. Yang di evaluasi terdiri dari
pelatihan yang secara langsung mengetahui perubahan , sikap siswa, motivasi siswa dan absensi siswa.
Minggu ke empat 9 februari 2017Pukul 09:45
Hasil observasi yang Minggu empat dilakukan peneliti selama proses penelitian dalam setiap kegiatan yang terjadi di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok tentu menemui
hambatan-hambatan
dan
gangguan
yang
menyebabkan kegiatan tersebut tidak berjalan maksimal Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan rutin setiap minggunya sebagian siswa masih terdapat ketidak seriusan dan disiplin siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka dan masih ada beberapa siswa yang tidak menggunakan atribut pramuka dan SDIT Islamiyah Sawangan Depok hanya memiliki dua Pembina pramuka dalam mengelola siswa sebanyak 180 dan pihak sekolah harus mendatangkan 4 bantuan tenaga pembina dari luar dan itu tidak tetap
Peneliti
(Abdul Basit )
Mengetahui
( ...................................)
Lampiran 3
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument wawancara Peran Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Penanaman Karakter Siswa Di sekolah SDIT Islamiyah Sawangan Depok
Variabel
Dimensi
Indikator
Ket
Ekstrakurikule
Kegiatan
1. Sarana Kegiatan Pramuka
Kepala sekolah
r Pramuka
ekstrakurikuler
2.
Hambatan Pelaksanaan
dan pembina
Pramuka
pramuka
Pramuka
3. Manfaat Kegiatan Pramuka 4. Materi Kegiatan Pramuka 5. Metode Kegiatan Pramuka 1. Minat Siswa Dalam Mengikuti Pramuka 2. Kehadiran dan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Pramuka 3. Manfaat Yang Di dapat Dalam kegiatan Pramuka 4. Keterampilan Siswa tentang ekstrakurikuler Pramuka 5. Kesan kegiatan pramuka
Karakter Siswa
Peran dalam
Nilai-nilai karakter Religius,
pembentukan
disiplin , mandiri, kreatif dan cinta
Karakter Siswa
tanah air
Siswa dan orang tua siswa
1.Jenis dan macam bentuk a. mengucap salam b. membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka c. berpakaian rapih d. datang tepat waktu e. mengerjakan tugas f. membuat prakarya g. mengikuti upacara dan menghafal lagu wajib nasional. 2. Metode a. Guru Membiasakan mengucap salam dan membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pramuka b. Pemberian teladan dalam rangkaian Menanamkan tatatertib di lingkungan sekolah, c. Mengerjakan tugas dengan bimbingan keluarganya d. Penugasan dengan menunjuk Siswa menjadi petugas upacara
3.Pengawasan dan evaluasi a. Evaluasi lisan dalam bentuk menegur siswa b. Melakukan sidak, monitoring atribut pakaian siswa c. Evaluasi kerja kelompok d. Mendata daftar hadir siswa
1. Hambatan a. Rendahnya kedisiplinan siswa b. Rendahnya motivasi siswa c. Rendah diri d. Terbatasnya jenis dan jumlah sarana dan prasarana e. pola asuh orang tua f. budaya bulian
2. Manfaat a. Siswa terbiasa mengucapkan salam dan berani tampil
membaca doa b. Siswa menjadi lebih disiplin, berpakaian rapih, datang tepatwaktu, c.
mandiri dalam mengerjakan tugas,
d. Siswa menjadi lebih kratif dan berani memberikan ide-ide baru kepada teman sekolompok. e. mempunyai rasa jiwa nasionalisme yang kuat
TRANSKIP WAWANCARA KEPALA SEKOLAH 1 SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK A. IdentitasResponden Nama
:
Didin Sehabudin,S.Ag
PendidikanTerakhir
:
SI
Hari, Tanggal
:
23 januari 2017
B. Pertanyaan
1. Apakah kegiatan kepramukaan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah? Jawab : Mulai tahun 2013 dan saat kurikulum 2013 hadir di sekolah SDIT Islmaiyah ini sudah mewajibkan eksul pramuka dari kelas satu sampai kelas enam. Karena kurikulum 2013 ini mewajibkan
seluruh
sekolah
untuk
mewajibkan
eskul
kepramukaan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa .
2. Apakah sarana dan prasarana sekolah telah menunjang dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan? Jawab : Untuk sarana dan prasaran sudah mendukung, untuk tandu tenda lapangan itu sudah ada . dan untuk kegiatan pramuka itu tidak terlalu banyak menggunakan sarana prasarana.
3. Apafaktor
pendukung
dan
penghambat
dalamkegiatan
ekstrakurikuler pramuka ? Jawab : factor pertama yakni pembina dan sarana. dengan pembiana yang berkualitas siswa pun akan lebih mudah mengikuti apa yang di sampaikan oleh pembina, dan dengan adanya sarana
siswa lebih mudah mengaplikasiskan pelajaran atau teori yang telah di sampaikan oleh pembina pramuka di dalam ataupun di luar kelas. Factor penghambatnya ini, motivasi anak , karena ada anak yang menilai kegiatan pramuka ini adalah kegiatan yang biasa saja. Jika depersentasikan sekitar 10 % siswa yang kurang aktif dalam kegiaatan pramuka.
4. Apa manfaat dan tujuan sekolah mengadakan ekstrakurikuler pramuka? Jawab : Manfaat bagi siswa
dari sekolah yakni untuk
memperkenalkan pramuka itu sendiri, kegiatan pramuka ini menuntut anak untuk lebih mandiri disiplin, tanggung jawab, kekompakan, dan kemudian bisa mengenal lingkungan atau alam yang namya pramuka itu bersinergi dengan alam dan masyarakat sekitarnya.
5. Pengawasan apa saja yang bapak lakukan (kepala sekolah) dalam proses pembentukan karakter siswa? Jawab : Pengawasan yang bisa kita lakukan yakni caranya , proses dalam pembelajaran saat di luar dan sebelum masuk pelajaran mungkin kita bisa lihat kedisiplinanya. Maka kami tekankan ketika masuk sekolah dan ini salah satu manfaat pramuka bagi siswa di antaranya disiplin, tanggung jawab,religus, di antaranya menjaga kebersihan lingkungan kelas, jadi anak itu tidak sembarangan ketika membuang sampah dan ptugas piketpun harus mampu bekerja sama dengan temanya sendiri. Ketika siswa masuk dan luar kelas ke wc pun harus ijin kepada guru yang bersangkutan, ditambah juga sekolah menekankan untuk sholat tepat waktu
terutama pada dhuha dan dzhur dan ketika siswa tidak patuh padaaturan pihak sekolahpun akan memberikan hukuman yang setimpal untuk siswa yang melanggar.
6. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam proses pembentukan karakter siswa dalam kegiatan pramuka? Jawab : ada dua factor, factor yang pertama yakni factor dari dalam atau kepribadian anak itu sendiri mungkin ada anak yang pribadinya baik bagus sopan dan mungkin juga ada pribadi anak yang harus di arahkan seperti, mengikuti aturan itu bagaiman, buang sampah masih sembarangan, berbicara kurang sopan, maka dari itu kami tekankan untuk melakukan pembiasaan mohon maaf ketika melakukan kesalahan, berjabat tangan dan mengucap salam ketika mereka bertemu Factor kedua yakni factor dari keluarga dan lingkungan, di mana lingkungan yang tidak menekankan dalam pendidikan seperti kurang pengawasan dari orang tua tetangga dan salah pergulan.
7. Manfaat apa saja yang di dapat oleh siswa dalam pembentukan karakter dalam kegiatan pramuka? Jawab : Bisa kita fahami secra umum yang kita anak berkarakter yang kita inginkan pasti mereka itu bias teratur hidupnya karena dia disiplin hidupnya akan lebih teratur, menjadi anak yang patuh teruma kedua oaring tua
8. Berapa jumlah Pembina pramuka di sekolah? Jawab : ada 2 Pembina dan ada 4 pelatih jumlahnya ini. dua Pembina yakni satu perumpuan dan satu laki-laki dan 2 pelatih pramuka.
9. Dimana dan kapan kegiatan kepramukaan dilaksanakan ? Jawab : Program kegiatan pramuka selama satu semester meliputi pelatihan rutin satu minggu sekali yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 09.00-11.30, perkemahan setiap 1 smester sekali, persami, rencana kegiatan disusun melalui program dan sesuai dengan panduan buku SKU pramuka, Pramuka ini masuk kedalam pelajaran yakni satu jam di kelas dan sisanya di luar kelas atau di lapangan, atau kita nanti kesuatu tempat misalnya persami, perjusami dan pelantikan waktu pelaksananya itu seminggu satu kali dalam hitungan dua sampai empat jam pelajaran normal.
Pewawancara
(Abdul Basit )
Narasumber
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA PEMBINA PRAMUKA 1SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK
A. IdentitasResponden Nama
: Abdul Hafidz,S.Ag
PendidikanTerakhir
: SI
Hari, Tanggal
: 15 Februari 2017
B. Pertanyaan
1. Apakah
kegiatan
kepramukaan
menjadi
kegiatan
ekstrakurikuler wajib di sekolah? Jawab : Iya tentu, karena di kurikulum 2013 ini ekstrakurikuler pramuka ini menjadi ekstrakurikuler wajib di SDIT Islamiyah ini, karena pramuka itu bukan hanya ekstrakurikuler, namun sudah menjadi organisasi di luar sekolah contohnya di kelurahan, kecamatan sampai kota yang menjadikan anak berkarakter. 2. Apakah sarana dan prasarana sekolah telah menunjang dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan? Jawab : Iya prasarana pramuka di sekolah SDIT Islamiyah sudah cukup menunjang, mulai dari lapangan untuk pelatihan outdor, alat perkemahan seperti tenda, semapur dan peralatan untuk ke pramukaan yang lainya. 3. Faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam proses kegiatan pramuka berlangsung? Jawab : Faktornya itu seperti pesertadidik yang beralasan malas kotor, panas , padahal di pramuka di ajarkan berani kotor
itu baik. Namun itu semua kembali kepada pribadi pesertadidik masing-masing. 4. Manfaat apa saja yang didapat oleh siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : suda pasti ada, karena anak yang mengikuti pramuka dan yang tidak mengikuti pramuka sudah pasti berbeda. Anak yang mengikuti kegiatan pramuka itu, jauh lebih kereatif, disiplin religous dan mandiri dalam sehari-hari di bandingkan dengan
anak-anak
yang
tidak
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler pramuka. 5. Materi apa saja yang pembina berikan dalam proses kegiatan pramuka berlangsung? Jawaban : ada beberapa materi diantaranya itu, Kim . materi tentang kemampuan tentang mengendalikan indra manusia , semapur latihan yang di ajarkan untuk kode melalui bendera , sandi morse, pt3k, lkbb dan perkemahan mandiri.
6. Metode apa saja yang di berikan oleh pembina dalam membentuk karakter siswa? Jawaban : biasanya yang kami sering lakukan Khusunya di SDIT Islamiyah yaitu Metodenya melalui cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching serta bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor.
7. Faktor apa saja yang menjadi minat siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka disekolah? Jawaban : Faktor utamanya itu karena di dalam pramuka banyak acara, aktif, menyenangkan dan dapat banyak mempunyai banyak teman.
7. Apakah siswa selalu hadir berperan aktif dalam kegiatan pramuka berlangsung? Jawab : Karena dahulu yang siswanya diam, setelah mengikuti ekstrakurikuler pramuka telah berubah secara perlahan menjadi sesok anak yang aktif, berani berbicara, berani berkelompok dan lebih berani menghadapi tantangan, 8. Manfaat apa saja yang siswa dapat selama mengikuti kegiatan pramuka ini? Jawaban : Sudah pasti ada, karena anak yang mengikuti ekstrakurikuler
pramuka
dan
yang
tidak
mengikuti
ekstrakurikuler pramuka sudah pasti berbeda. Anak yang mengikuti kegiatan pramuka itu, jauh lebih kereatif, disiplin religus dan mandiri dalam sehari-hari di bandingkan dengan anak-anak yng tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka 9. Keterampilan apa saja yang siswa dapat selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawaban : Seetelah mengikuti kegiatan pramuka siswa mempunyai keterampilan seperti, Dapat membuat hastak karya, bisa berbaris yang benar, membuat tenda yang benar dan menjadi mandiri 10. Apakah pembina pramuka menanamkan nilai-nilai Disiplin, religius, mandiri, kreatif, kerjasama dan cinta tanah air dalam kegiatan pramuka ? Jawaban : (disiplin) sudah pasti di tanamkan bahkan itu suatu kewajiban dalam pramuka yang di dalamnya itu tepat waktu, contohnya mengikuti mengumpulkan tugas individual maupun kelompok dengan tepat waktu.
(mandiri) kita bisa melatih peserta didik melalui kegiatan mandiri, yang di mana di dalamnya itu di ajarkan bagaimana siswa bergerak tanpa di bantu oeleh kaka pembina sehingga peserta didik dapat memahami melalui praktek dan bukan hanya sekedar teori. (Kreatif) Peserta didik di ajarkan hastak karya , melalui barang barang bekas yang di olah sehingga barang
bekas
tersebut
menjadi
sesuatu
barang
yang
bermanfaat. (Kerja sama dalam kelompok ) dengan adanya kerja sama maka perserta didik akan tumbuh rasa social yang tinggi serta rasa solidaritas yang kuat anar sesame team maupun orang lain karena Kita menerapkan (rasa cinta tanah air ) sebelum memulai kegiatan pramuka kita melakukan upacara terlebih dahulu yang bertujuan agar pesertadidik dapat menghafal lagulagu wajib nasional, menghargai jasa pahlawan serta bangga atas nama Negara Indonesia dalam kegiatan upacara. 11. Apakah pembina pramuka melakukan pengawasan dan evaluasi dalam bentuk
pengecekan atribut, peneguran,
motivasi, hukuman dan penghargaan ? Jawaban : Kita dalam pengawasan pembina menerapkan penugaran, karena siswa yang tidak menggunakan atribut kepramukaan dapat kita langsung kita tegur dengan cara monitorimg peserta didik atau system sidak lalu setelah pembiasaan dan kita juga melakukan penugasaan teori maupun dalam praktek langsung. Pengecekan dan peneguran itu sudah pasti kami lakukan yang bertujuan agar siswa terbiasa dengan aturan di dalam kegiatan pramuka, serta evaluasi yang kami lakukan setiap kali pertemuan dengan menanyakan kemarin
apa saja yang kita pelajari dengan tuan agar siswa benar-benar memahami apa yang telah di ajarkan. jika siswa yang tidak disiplin atau tidak menggunakan peralatan yang lengkap pesertadidik akan mendapatkan hukuman serta siswa yang malas kita berikan motivasi secara tatapmuka dan kita memberika penghargaan untuk anak-anak yang rajin, disiplin, sopan dengan memberikan makanan alakadarnya dengan tujuan agar siswa semakin bertambah rajin dan semangat mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut.
Pewawancara
(Abdul Basit )
Narasumber
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA PEMBINA PRAMUKA 1SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK
A. IdentitasResponden Nama
: HJ. Rahmawati, S.Pd.I
PendidikanTerakhir
: SI
Hari, Tanggal
: 15 Februari 2017
B. Pertanyaan
1. Apakah kegiatan kepramukaan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah? Jawab : Eskul pramuka ini merupakan ekstrakurikuler wajib , karena
sekarang penerapan kurikulum 2013 yang mewajibkan
peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
2. Apakah sarana dan prasarana sekolah telah menunjang dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan? Jawab : Di SDIT Islamiyah sendiri sarana prasananya sudah cukup menunjang,seperti hal terdapat lapangan, alat perkemahan , tandu , dan semapur yang di buat oleh perseorangn agar mereka mempunyai satu orang satu.
3. Faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam proses kegiatan pramuka berlangsung? Jawaban : tentu ada Faktornya itu masih banyak anak yang malas untuk mengikuti kegiatan pramuka, kemudian ada beberapa anak yang kurang komunikatif dan itu rada menghambat saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Manfaat apa saja yang didapat oleh siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Manfaatnya banyak sekali, karena pramuka ini di fokuskan untuk penerus bangsa ,seperti anak akan menjadi lebih disiplin karena mengikuti kegiatan kepramukaan, social yang tinggi ,anak akan mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi , anak menjadi kreatif, trampil dan anak mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi pula. 5. Materi apa saja yang pembina berikan dalam proses kegiatan pramuka berlangsung? Jawab : Meterinya banyak sekali seperti KIM, kemamapuan indra manusia, selain meteri adapula prakterknya, semapur juga ada materinya berupa sandi-sandi semapur dan itupun di terapkan dalam praktek saat pramuka berlangsung.
6. Metode apa saja yang di berikan oleh pembina dalam membentuk karakter siswa? Jawab : Metodenya melalui cerama, belajar sambil bermain atau fun teaching, bisa menggunakan metode sistem mandiri outdor dan
belajar sambil melakukan Yang di mana semua itu di lakukan agar pesertadidik tidak bosan dan hasilnya siswa paham
7. Faktor apa saja yang menjadi minat siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka disekolah? Jawab : faktornya itu karena anak lebih dominan kepada belajar sambil bermain , bekerja kelompok dan rasa keseruan di luar kelas serta pembinanya yang menyenangkan.
8. Apakah siswa selalu hadir berperan aktif dalam kegiatan pramuka berlangsung?
Jawab : Ada beberapa tipe siswa di antaranya ada yang aktif ada yang tidak itu semua kembali kepada karakter individual masingmasing, yang berperan aktif kita selaku para pengajar senang karena dengan berperan aktif siswa akan lebih cepat menyerap ajaran apa yang kita ajarkan. Yang belum aktif , kita mencoba mengajak siswa yang belom aktif dengan cara mengikutsertakan dalam beberapa kegiatan yang bertujuan agar siswa yang belum aktif, lebih mudah menerima lingkungan sekolah.
9. Keterampilan apa saja yang siswa dapat selama mengikuti kegiatan pramuka?
Jawab : Keterampilanya siswa menjadi lebih kreatif dalam mengubah barang yang tidak berguna menjadi barang yang siap di gunukan dan itu yang di sebut prakarya
hastakarya dan siswa
mampu mendirikan tenda yang baik dan benar.
10. Apakah pembina pramuka menanamkan nilai-nilai Disiplin, religius, mandiri, kreatif, kerjasama dan cinta tanah air
dalam
kegiatan pramuka ? Jawab : Disiplin, religius, mandiri, kreatif, kerjasama dan cinta tanah air itu semua sudah menjadi keharusan yang dimiliki oleh anggota pramuka. Nilai disiplinya mulai kita dari masuk kelas sampai lapangan kami mengajarkan tatatertib dalam baris berbaris, nilai religiusnya itu kita membiasakan berdoa sebelum meluai kegiatan pramuka dan di ahkiri dengan doa penutup,
nilai
mandirinya kami mengajarkan rasa kemandirian siswa yakni dalam kerja kelompok tanpa bantuan dari kaka pengajar. Nilai kereatifnya itu membuat yel-yel , nilai kerjasamanya itu setiap siswa agar mampu melaraskan di setiap kelompoknya agar berani tampil ketika maju tanpa rasa malu malu. Rasa cinta tanah airnya, sebelum latihan pramuka kita wajib apel dengan mengikutsertakan siswa sebagai petugas upacara dan itu system roling setiap minggunya yang bertujuan agar siswa dapat memahi melalui kegiatan praktek berlangsung.
12. Apakah pembina pramuka melakukan pengawasan dan evaluasi dalam bentuk pengecekan atribut, peneguran, motivasi, hukuman dan penghargaan ? Jawab : Iya dalam pengawasan peneguranya kita menugur siswa ketika siswa ketauan tidak mengunakan atribut kepramukaan, seperti tidak memakai kacu atau atribut yang lainya. Siswa yang kurang sopan kepada pembina, jail terhadap temanya. Dalam metode
pembiasaanya, agar siswa saling menghormati kepada
pembina, guru maupun teman di sekolahnya.
Tugas dan tutorialnya, kita selalu memperhatikan tingkah laku siswa, kedisiplinan, kerja kelompok dengan system roling kelompok dan evaluasi itu pasti ada untuk siswa dan untuk kami selaku pembina pramuka, evaluasinya juga bias untuk pembinanya bagaimana cara mengajarkan siswanya. Kita juga selalu menyidak siswa ketika siswa tidak menggunakan atribut kepramukaan, motivasi ini penting karena ini menjadi pemicu perkembanagan psikisnya siswa agar menjadi lebih baik lagi, siswa yang disiplin, siswa yang selalu sopan serta regu yang kompak, yel-yel terbaik itu akan mendapatkan pengahrgaan berupa makanan yang bertujuan agar siswa dapat meningkatkan semangat dalam berpramukanya.
Pewawancara
(Abdul Basit )
Narasumber
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA PESERTADIDIK , DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK A. Identitas Responden Nama
:
Aldi
Kelas
:
5 SDIT Islamiyah
Hari, Tanggal
:
Selasa 24 Januari 2017
B. Pertanyaan 1. Apakah sarana dan prasarana dalam kegiatan pramuka sudah memadai? Jawab : Iya sudah , namun masih banyak yang kurang lengkap 2. Apa saja yang menjadi hambatan siswa selama kegiatan pramuka berlangsung? Jawab : Males dan panas 3. Manfaat apa saja yang didapat siswa selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Sopan santun, aku jadi lebih berani tampil di depan 4. Materi apa saja yang siswa dapat dalam kegiatan pramuka? Jawab : simpul tali, lkbb, Kemah, tandu, Semaphore, Sandi – Sandi, Prakarya yang bersifat teori dan praktek dan dari pramuka aku belajar mandiri 5. Apakah selama kegiatan pramuka berlangsung minat siswa bertambah untuk mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Iya karena pramuka itu mengasikan dan bermain di luar kelas
6. Apakah kehadiran dan keaktifan siswa berkesinambungan? Jawab : Selalu hadir, karena saya senang dengan kegiatan pramuka di luar kelas 7. Keterampilan apa saja yang didapat siswa selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Mendirikan tenda, mengikat simpul, membuat tandu, semapur dan lkbb 8. Nilai karakter apa saja yang didapat dan diterapkan dirumah selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Dengan adanya pramuka di sekolah aku menjadi terbiasa mengucap salam , sholat dengan tepat waktu , lebih sopan kepada orangtua dan lebih menghargai lingkungan sekitar 9. Kesan dan pelajaran apa saja yang dapat siswa ambil dalam kegiatan pramuka? Jawab : Seru dan mengasikan apalagi saat berkemping di luar sekolah atau di alam bebas, aku lebih banyak bergerak bersama teman-temanku
Pewawancara
Narasumber
(Abdul Basit )
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA PESERTADIDIK , DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK A. Identitas Responden Nama
:
Alfatushabiq
Kelas
:
4 SDIT Islamiyah
Hari, Tanggal
:
Selasa 24 Januari
B. Pertanyaan 1. Apakah sarana dan prasarana dalam kegiatan pramuka sudah memadai? Jawab : Iya suda dan banyak 2. Apa saja yang menjadi hambatan siswa selama kegiatan pramuka berlangsung? Jawab : Males karena capek dan panas 3. Manfaat apa saja yang didapat siswa selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawaban : Sopan santun, aku jadi lebih berani tampil dan kesanya Seru dan mengasikan apalagi saat berkemping di luar sekolah atau di alam bebas, aku lebih banyak bergerak bersama teman-temanku 4. Materi apa saja yang siswa dapat dalam kegiatan pramuka? Jawab : simpul tali, lkbb dan tandu 5. Apakah selama kegiatan pramuka berlangsung minat siswa bertambah untuk mengikuti kegiatan pramuka? Jawab : Iya karenapramuka itumengasikan dan bermain di luar kelas. 6. Apakah kehadiran dan keaktifan siswa berkesinambungan?
Jawaban : Iya bertambah rajin karena aku suka pramuka 7. Keterampilan apa saja yang didapat siswa selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawaban : Mendirikan tenda, mengikat simpul, dan yel yel 8. Nilai karakter apa saja yang didapat dan diterapkan dirumah selama mengikuti kegiatan pramuka? Jawaban : Mengucapkan salam, dan patuh kepada orang tua dan solat pada waktunya 9. Kesan dan pelajaran apa saja yang dapat siswa ambil dalam kegiatan pramuka? Jawaban : kesanya itu seru sekali apalagi Saya jadi lebih banyak teman dan lebih berani tampil
Pewawancara
(Abdul Basit
Narasumber
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA ORANG TUA SISWA, DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK A. Identitas Responden Nama
:
Lustiawati,S.Pd
Pendidikan Terakhir :
SI
Hari, Tanggal
4 Januari 2017
:
B. Pertanyaan
1.selama kegiatan pramuka berlangsung apakah minat belajar siswa bertambah ? Jawab : saya rasa jika latihanya di lakukan satu minggu sekali itu tidak menggangu minat belajar siswa. yang ada justru menimbulkan cerita baru, semangat
baru yang mungkin siswa bosan dengan
suasana di dalam kelas ini,
2. apakah kedisiplinan siswa bertambah selama mengikuti kegiatan pramuka ? Jawaban : masi dalam proses jika saya lihat mulai dari pagi sampai menjelang tidur anak saya mungkin mendengarkan apa yang di perintahkan pembina pramuka dalam hal, ketika pergi dan pulang sekolah mengucapkan salam, sehabis pulang sekolah jagan melepar tas pakaian sembarangan taru pada tempatnya, mungkin perubahan yang menonjol hanya itu di dalam diri anak saya.
3. Manfaat apa saja yang di dapat anak selama mengikuti kegiatan pramuka ? Jawab : Selama ini yang saya lihat kegiatan kepramukaan suda mengubah karakter anak saya, yang tadinya pendiam, manja dan rewel sekrang anak saya lebih komunikatif, mampu bersosial di lingkungn rumah, dan lebih mandiri di saat orang tuanya pergi untuk keluar.
4. Pengetahuan apa saja yang didapat siswa selama mengikuti kegiatan kepramukaan ? Jawaban : kalo dari segi pengetahuan yang saya lihat anak saya menjadi lebih sopan, disiplin dalam hal waktu dan lagi anak saya jauh lenih mandiri yang dulunya manja sekarang lebih mandiri contohnya saat merapihkan buku mata pelajaran, mencari pakaian sekolahnya sendiri tanpa harus teriak-teriak manggil orang tuanya.
5. nilai apa saja yang dapat siswa dapat selama mengikuti kegiatan pamuka ? Jawab : Seperti apa saya katakana tadi ankaa saya menjadi lebih disiplin dalam hal waktu, lebih mandiri untuk urusan sekolahnya dan lebih sopan kepada saya selaku orangtua siswa.
6. Pengaruh atau dampak positif dan negative
dari kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk karakter sisiwa ? Jawab : kalo berbicara pengaruh banyak nilai positifnya dalam mengikuti kegiatan pramuka apalagi setau saya pramuka hadir untuk membentuk karakter siswa. Dampaknya itu ketika anak terbiasa sopan, mandiri dan kraetif dan saya membebaskan anak saya dalam hal kegiatan kepramukaan, agar nantinya anak saya menjadi anak
tangguh , kalau negative nya menurut saya mungkin tidak ada selagi orang tua berada di sampingnya.
Pewawancara
Narasumber
(Abdul Basit )
( ...............................)
TRANSKIP WAWANCARA ORANG TUA SISWA, DI SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK A. Identitas Responden Nama
:
Sri Wahyuni
Pendidikan Terakhir :
SMA
Hari, Tanggal
4 februari 2017
:
B. Pertanyaan
1. selama kegiatan pramuka berlangsung apakah minat belajar siswa bertambah ? Jawab : selama anak saya mengikuti kegiatan pramuka, yang jelas selama ini anak saya tidak pernah mengeluh dangan adanya kegiatan pramuka di sekolah dan kegiatan pramuka ini tidak mengganggu jalan nya belajar siswa.
2. apakah kedisiplinan siswa bertambah selama mengikuti kegiatan pramuka ? Jawaban : kalo masalah kedisiplinan mungkin pramuka dapat membantu di dalam kegiatanya , contohnya dalam hal berpakaian ketika anak saya tidak menggunakan kacu, anak saya bercerita bahwa tadi aku di hukum oleh pembina pramuka dan di suruh pus up sebanyak 5 karna tidak menggunakan kacu, saya sebagai orang tua ya terima-terima saja selagi itu bersifat mendidik dan hukuman yang sesuai. namun saya sebagai orangtua pun harus menerapkan disiplin terutama dalam hal belajar dan bermain, saya tidak bias hanya mengandalkan pihak sekolah, pramuka saja namun saya selaku orang tua yang tegas, saya harus menerapkan kedisiplinan di dalam rumah.
3. Manfaat apa saja yang di dapat anak selama mengikuti kegiatan pramuka ? Jawab : dulu saya pernah menyaksikan langsung anak saya mengikuti persami di daerah pasir putih sawangan, yang saya lihat langsung anak saya dapat memimpin dirinya sendiri dan kelompoknya karna waktu itu anak saya menjadi ketua barung di kelompoknya. yang di mana dia harus menyiapkan pakaianya sendiri, mencari kayu bersama kelompoknya dan teman kelompok lainya menyiapkan peralatan masak, dari situ saya ambil bahwa dari pramuka ini
telah lahir kemandirian, menjadikan sesok
pemimpin, dan menimbulkan jiwa social yang tinggi terhadap temanteman nya.
4. nilai apa saja yang dapat siswa dapat selama mengikuti kegiatan pamuka ? Jawab : ada beberapa nilai di antara nya itu anak saya menjadi lebih mandiri dan lebih disiplin dalam hal waktu
5. Pengaruh atau dampak positif dan negative
dari kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk karakter sisiwa ? Jawab : sejauh ini dampak negatifenya tidak ada , karna semua yang di lakukan oleh pihak sekolah seduh pasti bermanfaat
Pewawancara
Narasumber
(Abdul Basit )
( ...............................)
Tabel 3.4 Daftar Ceklist Studi Dokumentasi
No 1. 2. 3. 4.
5
Dokumen Jadwal kegiatan rutin ekstrakurikuler pramuka Data jumlah guru pembina pramuka Tata tertib sekolah atau kegiatan pelatihan pramuka Dokumen materi pramuka a. Buku panduan/pedoman materi b. Jadwal materi pramuka bulanan Dokumen hasil pekerjaan/tugas-tugas kegiatan ektrakurikuler pramuka a. Data absen siswa
b.
Data absen pembina pramuka 1dan 2
c. Laporan nilai bulanan pramuka d. Laporan tugas non tulis (menghafal)
Ada
Tidak ada
6
8
Data Peralatan Kegiatan pramuka perkemahan juma’t sabtu minggu (perjusami) a. Perlengkapan Pramuka (seragam pramuka, kacu/ dasi, pluit, tongkat, topi, tali , ikat pinggang, buku saku, sepatu hitam) b. Alat perkemahan (bambu 4-6 batang untuk mendirikan tenda, tenda pramuka, pisau, alas tidur/matras, pakaian ganti, senter, alat tulis. Ransel, handuk, alat mandi . c. Alat masak (Kompor, wajan , panci , ember atau tempat air, pisau, piring sendok gelas) d. Alat semaphore (Bendera, tongkat semaphore , buku semaphore.) e. Tandu atau p3k ( satu tongkat untuk satu orang, tali pramuka, obat obatan)
Document Sekolah a. Profil b. Laporan kegiatan ekstrakurikuler pramuka
c. Piala atau Piagam atau sertifikat ekstrakurikuler pramuka
FOTO KEGIATAN PRAMUKA SDIT ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK TAHUN AJARAN 2015/2016
Upacara dilaksanakan sebelum anggota pramuka melaksanakan kegiatan materi kepramukaan, para anggota pramuka berbaris membentuk angkare dipimpin oleh satu komandan pleton dari anggota pramuka aktif, serta pengibar bendera, pembaca dasa dharma pramuka, dan dilanjutkan dengan nasehat dari pembina pramuka, pada upacara ini anggota pramuka diajarkan menjadi seorang pemmpin dan bersikap menghargai sesama anggota pramuka
PPGD adalah singkatan dari pertolongan pertama pada gawat darurat. PPGD merupakan salah satu tindakan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang mengalami kecelakaan dan ditolong dengan secepat-cepatnya agar korban
selamat. Pionering adalah membuat bangunan yang dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Bangun darurat ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan utama yaitu kayu, bamboo, rotan, besi, dll. Yang disambungkan dengan tali yang disimpul. Bangun darurat ini berupa seperti : jembatan, tiang bendera, gapura,perlengkapa n perkemahan dll. LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system beregu dan disiplin pribadi. Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman : disiplin, rasa persatuan dan keindahan.
Proses penelitian langsung yang saya amati dari peserta didik dalam kegiatan kepramukaan sebanyak empat kali penelitian.
Prakarya hasil dari peserta didik sdit islamiyah sawangan yang berhasil mengumpulkan barang yang tidak layak terpakai menjadi barang yang bernilai.
Pelepasan peserta kegitan perkemahan sabtu minggu yang diselenggarakan oleh kwaran sawangan dimana bermaksut untuk menyatukan anggota pramuka yang berada di daerah kecamatan sawangan.
Perkemahan merupakan Kegiatan yang melatih kemandirian, keberanian dan kesederhanaan seorang anggota pramuka di alam terbuka.
Di dalam kegiatan persami Belajar sambil melakukan Kegiatan memecahkan kata sandi menjadi sebuah kata atau kalimat yang dapat dimengerti, yaitu dengan ragam sandi, seperti sadi morse, sandi kotak, sandi AN, dll.
Games kegitan yang membangun kekompakan dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
lintas alam merupakan kegiatan menjelajah dengan melewati beberapa rintangan.
Semaphore merupakan Kegiatan mengantar dan menerima pesan dengan menggunakan bendera semaphore yang menggunakan gerakan tangan.
Yel-yel adalah sorakan untuk membangun semangat
Tujuan pendidikan sd islamiyah sawangan
Piala hasil dari kegiatan pramuka yang di menangkan dari kegiatan lkbb, pionering,
Piala keseluruhan di sdit islamiyah sawangan
Struktur oraganisasi sdit islamiyah sawangan depok
Jadwal pembiasaan sholat dzhur berjamaah yang di lakukan pihak sekolah
Surat tugas
Mengetahui
MABIGUS SDIT Islamiyah