Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Efi Krunia Sari, Udisubakti Ciptomulyono Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
ABSTRAK Perkembangan peradaban manusia berdampak pada semakin beragamnya keinginan dan harapan konsumen terhadap fungsi maupun karakteristik produk. Perubahan keinginan manusia didukung oleh adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu, melihat perubahan serta perkembangan yang terjadi tersebut, keinginan konsumen harus selalu dapat ditangkap, untuk selanjutnya dituangkan dalam karakteristik teknis produk. Metode Quality Function Deployment (QFD) merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kualitas melalui tahapan proses perencanaan dan pengembangan sebuah produk atau jasa. Dengan mengaplikasikan QFD akan memungkinkan terjadinya komunikasi antara konsumen dengan pihak perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan dan analisis terhadap atribut-atribut kualitas produk yang harus segera ditangani untuk meningkatkan produk keramik PT. Platinum Ceramics Industry, melalui kuisioner tingkat kepentingan dengan metode AHP dan kuisioner tingkat kepuasan konsumen. Dari analisis data yang dilakukan diperoleh atribut produk keramik yang diprioritaskan konsumen, dari mulai yang paling penting yaitu daya tahan keramik, warna keramik, ketepatan dimensi/ukuran, ketepatan kesikuan, motif keramik, dan yang terakhir yaitu kelurusan sisi. Perbaikan kualitas yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah mengacu pada respon teknis yang mempunyai kontribusi tertinggi, antara lain setting mesin press sesuai dengan bentuk dan ukuran keramik yang telah ditetapkan, penimbangan bahan baku sesuai dengan komposisinya, setting temperatur pembakaran yang tepat dan penyesuaian parameter engobe, glasur dan pasta. Kata kunci: Quality Function Deployment (QFD), Manajemen mutu, Analytical Hierarchy Proses (AHP), Industri keramik.
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia berdampak pada semakin beragamnya keinginan dan harapan konsumen terhadap fungsi maupun karakteristik produk. Perubahan keinginan manusia didukung oleh adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat. Oleh karena itu, melihat perubahan serta perkembangan yang terjadi tersebut, keinginan konsumen harus selalu dapat ditangkap, untuk selanjutnya dituangkan dalam karakteristik teknis produk, sehingga diharapkan kualitas produk meningkat, mereduksi biaya–biaya yang tidak diperlukan dan time to market-nya lebih singkat. Begitu juga keinginan dan harapan konsumen terhadap keramik, karena dewasa ini keramik juga mengalami perkembangan baik tipe, corak, maupun warnanya, akan tetapi bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk keperluan rumah tangga, keputusan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
untuk menggunakan keramik merupakan investasi seumur hidup (Richards, 1997). Sangat jarang sekali dilakukan renovasi terhadap lantai suatu rumah, maka keputusan untuk memilih karakteristik yang berkaitan dengan kualitas keramik, harus betul–betul dipertimbangkan agar tidak menyesal kemudian. PT. Platinum Ceramics Industry adalah perusahaan yang memproduksi keramik terbesar di Indonesia. Dalam melaksanakan pengendalian dan perkembangan kualitas produknya perusahaan merasakan adanya sesuatu yang kurang optimal, karena banyak konsumen yang komplain tentang kualitas keramik meskipun jumlahnya sedikit tetapi terus-menerus. Dengan adanya umpan balik dari konsumen, pihak perusahaan dapat mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan oleh konsumen terhadap produk keramik, kemudian perusahaan berusaha mewujudkannya agar dapat memuaskan konsumen, dan mempunyai daya saing terhadap kompetitor. Oleh karena itu diperlukan fungsi terintegrasi kebutuhan konsumen kedalam sistem pengembangan produk di PT. Platinum Ceramics Industry Surabaya, yang dapat menjamin dihasilkannya produk keramik yang secara konsisten memenuhi kebutuhan, keinginan serta harapan konsumen. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu “Bagaimana meningkatkan kualitas produk keramik PT. Platinum Ceramics Industry Surabaya sesuai dengan keinginan, serta harapan para konsumen dengan menggunakan pendekatan QFD.” Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui atribut–atribut yang diinginkan dan diprioritaskan konsumen keramik di PT. Platinum Ceramics Industry Surabaya 2. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk keramik di PT. Platinum Ceramics Industry Surabaya. 3. Membuat House of Quality guna menganalisis perbaikan kualitas keramik yang perlu dilakukan PT. Platinum Ceramics Industry Surabaya. METODA PENELITIAN
Quality Function Deployment (QFD)
QFD merupakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan tersebut ke dalam produk atau jasa yang disediakan bagi konsumen. Definisi umum QFD adalah suatu sistem perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur sehingga memungkinkan tim pengembang untuk menentukan dengan jelas keinginan dan kebutuhan konsumen serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka (Cohen, 1995). Penerapan metode QFD dalam proses perancangan produk atau jasa diawali dengan pembentukan Rumah Kualitas atau disebut sebagai House of Quality (HOQ).
ISBN : 979-99735-2-X A-24-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Kerangka dasar pembentukan rumah kualitas seperti gambar di bawah ini:
E Korelasi Respon Teknis
C Respon Teknis A Customer Needs
D Relationship
B Planning Matrix
F Matrix persyaratan teknis (urutan tingkat kepentingan daya saing dan target untuk respon teknis)
Gambar 1. Kerangka dasar rumah kualitas (Cohen, 1995)
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Konsep ini merupakan metoda dalam pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria. AHP dikembangkan dari teori pengukuran dengan kriteria keputusan kompleks yang Intangible. Dalam hal ini faktor logika, pengalaman, emosi, intuisi dan subyektifitas akan terakomodasi secara sistematis. Proses analisa AHP dimulai dari penyusunan elemen keputusan secara hirarki dari problematika. Dilanjutkan dengan pengumpulan data preferensi antar elemen keputusan dengan perbandingan berpasangan (Saaty, 1993). Selanjutnya ditentukan prioritas dan bobot kepentingan setiap elemen keputusan berdasarkan data matrik berpasangan pada setiap level hirarki yang sama. Untuk menjaga validitas perlu dilakukan uji konsistensi terhadap perbandingan setiap elemen berpasangan disetiap tingkat hirarki. Dan sebagai kesimpulan dari analisa AHP ini dibuat suatu sintesa dan agregasi pada tiap elemen keputusan pada seluruh tingkat hirarki yang ada. Dalam menentukan bobot kepentingan dipakai skala Saaty (1-9). Dimana makin besar skalanya makin tinggi tingkat kepentingannya. Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Skala Pembobotan Numerik Metode AHP (Sumber : Saaty, 1993)
Skala
Definisi
Keterangan
1
Sama penting/disukai
Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sama penting dibandingkan elemen matriks yang lain.
3
Cukup penting/disukai
Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai cukup penting dibandingkan elemen matriks yang lain.
5
Lebih penting/disukai
Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai lebih penting dibandingkan elemen matriks yang lain.
7
Sangat penting/disukai
Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sangat penting dibandingkan elemen matriks yang lain
9
Mutlak penting/disukai
Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai mutlak (sangat penting sekali) dibandingkan elemen matriks yang lain.
Catatan : Nilai antara kedua skala diatas didefinisikan sebagai memiliki bobot kepentingan diantara kedua skala yang berdekatan.
ISBN : 979-99735-2-X A-24-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
HASIL DAN DISKUSI Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan QFD untuk rumah kualitas produk keramik adalah sebagai berikut: 1. Customer Needs Berdasarkan hasil dari kuisioner dan wawancara langsung dengan konsumen diperoleh atribut-atribut yang dapat mewakili kualitas produk keramik sebagai pertimbangan dalam pembelian produk keramik. Atribut tersebut antara lain: Performance meliputi daya tahan produk keramik (V1) Yang dimaksud dengan kekuatan produk keramik adalah produk keramik tidak mudah retak/pecah Feature meliputi warna keramik (V2) dan motif/printing keramik (V3) Conformance meliputi ketepatan siku/kesikuan (V4), ketepatan ukuran/dimensi (V5), dan kelurusan sisi (V6 ). 2. Planning Matriks (Matrik Perencanaan) Langkah selanjutnya adalah membuat planning matrix/matrik perencanaan. Tujuan dari pembuatan matrik perencanaan (planning matrix) disini adalah menentukan bobot prioritas setiap atribut penelitian dalam hal ini atribut-atribut yang dipertimbangkan responden dalam pemilihan produk keramik. Dibawah ini adalah tabel planning matrik/ matrik perencanaan secara lengkap.
0.474
4.03
1.000
1.5
0.711
0.496
2
Warna keramik
0.231
3.84
1.067
1.5
0.370
0.259
3
Motif / printing keramik
0.063
3.62
1.000
1.2
0.076
0.053
4
Ketepatan (kesikuan)
siku
0.067
3.83
1.000
1.2
0.080
0.056
5
Ketepatan ukuran
dimensi/
0.130
3.89
1.000
1.2
0.156
0.109
6
Kelurusan sisi
0.035
3.51
1.073
1
0.038
0.027
Raw Weight
Normalize d Raw Weight
Daya tahan (tidak mudah retak / pecah)
Sales Point
1
Improveme nt Ratio
Atribut
Goal
No
Importance to Customer
Tabel 2. Planning Matrix secara lengkap
3. Technical Response (Respon Teknis) Respon teknis adalah suatu proses pencarian yang dilakukan oleh perusahaan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen (Customer Needs). 4. Relationship Matrix Pola hubungan antara respon teknis dan customer needs terdiri atas tiga pola hubungan: Tidak ada hubungan (blank), Pola hubungan rendah (Segitiga), Pola hubungan sedang (lingkaran) dan Pola hubungan tinggi (Lingkaran Hitam). Masingmasing dari pola hubungan diatas memiliki skor 0, 1, 3 dan 9. Hasil matrik hubungan antara respon teknis dengan customer needs dapat dilihat pada Gambar 2.
ISBN : 979-99735-2-X A-24-4
Menyesuaikan parameter engobe, glasur dan pasta
∆
Menstabilkan pasta
Menyesuaikan proses printing dan kondisi screen
Meratakan & memadatkan pengisian powder
Menyesuaikan kondisi mould/cetakan
Setting parameter temperatur pembakaran
Penimbangan bahan baku sesuai komposisi
HOWs
WHATs Daya tahan (tdk mdh retak/pecah) Warna keramik Motif/printing keramik Ketepatan siku (kesikuan) Ketepatan dimensi/ukuran Kelurusan sisi
Setting mesin press sesuai dgn bentuk & ukuran
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
∆
∆
∆
Gambar 2. Matriks Hubungan Respon Teknis dan Customer Needs
5. Technical Correlations (Korelasi Teknis) Technical Correlations (Korelasi Teknis) disebut juga sebagai atap dari rumah kualitas. Korelasi teknis adalah hubungan yang menilai suatu keterkaitan diantara sesama respon teknis. Hubungan antara respon teknis ini divisualisasikan dengan menggunakan simbol dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3. Penimbangan bahan baku sesuai dgn komposisinya
Setting mesin press sesuai dgn bentuk & ukuran
Setting parameter temperatur pembakaran
Menyesuaikan kondisi mould/cetakan
Meratakan & memadatkan pengisian powder Menyesuaikan parameter engobe, glasur & pasta
Menstabilkan pasta
Menyesuaikan proses printing & kondisi screen
Gambar 3. Korelasi Teknis
6. Technical Matrix Technical Matrix terdiri dari beberapa informasi yang berbeda. Informasi tersebut antara lain adalah Prioritized Technical Response, Own Performance Platinum, Competitive Benchmark dan Target. Berikut ini tabel 3 dan 4 hasil Technical Matrix secara lengkap.
ISBN : 979-99735-2-X A-24-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Tabel 3. Hasil perhitungan Contribution dan Normalized Contribution No
Respon Teknis
Contribution
Normalized Contribution
1
Penimbangan bahan baku harus sesuai komposisi
4.87
0.24
2
Setting mesin press sesuai dengan bentuk dan ukuran Setting parameter temperatur pembakaran yang berlaku Menyesuaikan kondisi mould/cetakan Meratakan dan memadatkan pengisian powder ke mesin press Menyesuaikan proses printing dan kondisi screen Menstabilkan pasta Menyesuaikan parameter dari engobe, glasur dan pasta
5.69
0.28
2.83
0.14
1.07
0.05
2.34
0.11
0.48
0.02
0.74 2.38
0.04 0.12
3 4 5 6 7 8
Tabel 4. Own Performance Platinum, Competitive Benchmark dan Target. No
1 2
3 4 5
6
7 8
Respon Teknis Platinum
Performansi Roman
Target
Penimbangan bahan baku harus sesuai komposisi Setting mesin press sesuai dengan bentuk dan ukuran Setting parameter temperatur pembakaran Menyesuaikan kondisi mould/cetakan Meratakan dan memadatkan pengisian powder ke mesin press Menyesuaikan proses printing dan kondisi screen Menstabilkan pasta
3.85
3.72
2.84
3.85
3.86
3.75
2.81
3.86
3.64
3.83
3.32
3.83
3.60
3.61
2.93
3.61
3.63
3.61
2.96
3.63
3.62
3.46
3.33
3.62
3.62
3.50
3.33
3.62
Menyesuaikan parameter engobe, glasur dan pasta
3.60
3.80
3.37
3.80
Super Milan
KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Atribut-atribut produk keramik yang diprioritaskan konsumen dalam memilih produk keramik mulai dari yang paling penting adalah daya tahan (keramik tidak mudah retak/pecah), dengan bobot 0.474, warna keramik dengan bobot 0.231, ketepatan dimensi/ukuran dengan bobot 0.130, ketepatan siku (kesikuan) dengan
ISBN : 979-99735-2-X A-24-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
bobot 0.067, motif/printing keramik dengan bobot 0.063 dan terakhir kelurusan sisi dengan bobot 0.035. 2. Secara umum kualitas produk keramik lantai PT Platinum Ceramics Industry cukup baik di mata konsumen, dibandingkan dengan produk keramik merk pesaing (Roman dan Super Milan). Hal ini dilihat dari rata-rata tingkat kepuasan konsumen terhadap produk keramik merk Platinum sebesar 3.71 lebih tinggi dari rata-rata tingkat kepuasan konsumen atas produk keramik merk Roman sebesar 3.68 dan merk Super Milan sebesar 3.03 3. Berdasarkan informasi yang diperoleh pada HOQ (House of Quality), untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen produk keramik, usaha-usaha yang harus dilakukan mengacu pada respon teknis yang mempunyai kontribusi tertinggi. Respon teknis yang harus dilakukan adalah: setting mesin press sesuai dengan bentuk dan ukuran penimbangan bahan baku harus sesuai dengan komposisi setting parameter temperatur pembakaran, dan menyesuaikan parameter engobe, glasur dan pasta DAFTAR PUSTAKA Akao,
Y. (1991). Quality Function Deployment: Integrating Customer Requirement Into Product Design. Productivity Press. Portland, Oregon, USA.
Ciptomulyono, U. (2001). Methodology For Determining Objective and Its Priority by using the Delphi Method and Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Vol. 12 (1), Februari 2001. Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment: How To Make QFD Work for You. Addison – Wesley Publishing Company, USA. Gasperz, V. (1997). Manajemen Kualitas dalam Industri. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goetsch, D. (1997). Introduction Total Quality (Quality Management for Production, Processing and Service). Prentice – Hall International, Inc, New York. Grimmer, A. E., and Konrad, K. A. (2001). Preserving Historic Ceramic Tile Floors. Restore Media, Washington. Kartajaya, H. (1997). Marketing Plus 2000, Siasat Memenangkan Persaingan Global. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, P., and Amstrong, G. (1996). Principles of Marketing. New York: Prentice Hall Inc, New York. Montgomery, D. C. (1996). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Edisi keempat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Richards, L. (1997). Pemilihan dan Penggunaan Lantai. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
ISBN : 979-99735-2-X A-24-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Saaty, T. L. (1993). Pengambilan keputusan bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan keputusan Yang Komplek. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Tjiptono F., and Gregorius, C. (2004). Service Quality and Satisfaction. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
ISBN : 979-99735-2-X A-24-8