IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA
Artikel jurnal
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Dika Resti Juniati NIM 11101241031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2016
2 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
Implementasi Program (Dika Resti Juniati) 3
IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 7 YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF PRACTICES WORKING INDUSTRY PROGRAM FOR ADMINISTRATIVE OFFICE COMPETENCE IN SMK N 7 YOGYAKARTA Oleh: Dika Resti Juniati, Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
[email protected]
Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program praktik kerja industri kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK N 7 Yogyakarta dalam tiga tahapan: (1)persiapan (2)pelaksanaan dan (3)evaluasi. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di SMK N 7 Yogyakarta. Informan penelitian: Ketua Kompetensi Keahlian, Guru dan Siswa. Teknik pengumpulan data: wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data: triangulasi sumber dan teknik. Analisis data: model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: 1)Implementasi Program prakerin meliputi: a)Persiapan: (1)Penentuan tujuan dan sasaran program, (2)Pemetaan Dunia Kerja, (3)Kesiapan Sumber Daya Manusia, (4)Kurikulum dan, (5)Ketersediaan Sarana Prasarana. b)Pelaksanaan: (1) program prakerin dengan jangka waktu 3 bulan masih sering berubah, (2) kinerja siswa sudah baik dengan melihat penilaian pada aspek teknis dan non teknis, 3)pembimbingan: masih kurang maksimal c)evaluasi: evaluasi sebatas pada penilaian DU/DI, tindak lanjut sekolah sekedar meminta masukan DU/DI. 2)Kendala pelaksanaan prakerin yaitu pada pemetaan dunia kerja dan penggunaan alat-alat kantor di lembaga DU/DI. Kata kunci: implementasi, praktik kerja industri Abstract This study aims to describe the implementation of the practice working industry program for office administration skills in SMK N 7 Yogyakarta in three stages: (1) preparation (2) implementation and (3) evaluation. This research is a descriptive research with a qualitative approach. This research was done at SMK N 7 Yogyakarta. The informants are Chief Administrative Competency Skills, Teacher and Students. The technique of collecting data: interviews, observation and documentation. The validity tes of the data: triangulation sources and techniques. The data analysis: model of Miles and Huberman. The results showed as follows. 1) Implementation Program prakerin includes 3 stages: a) Preparation: (1) Setting goals and objectives of the program, (2) Mapping the DU/DI, (3) Readiness Human Resources, (4) Curriculum and, (5) Availability of Infrastructure. b) Implementation: (1) prakerin program with a term of 3 months they often change, (2) during the program prakerin on going student performance has been good to see on the aspects of technical and nontechnical, 3 ) coaching: from school teachers is still less than the maximum c) e valuation: the school only to evaluate the program limited to the assessment in getting the agency DU / DI, the school simply ask for input from agencies DU / DI. 2) constraints in the implementation of the prakerin program ie on mapping the DU/DI and the use of office equipment at the institution DU / DI. Keywords: implementation, practices working program
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu wadah
dalam sistem pendidikan nasional yang bertujuan
yang digunakan untuk menghadapi tuntutan
untuk (1) menyiapkan peserta didik memasuki
perkembangan arus globalisasi. Pada panduan
lapangan kerja serta mengembangkan sikap
praktik kerja industri SMK N 7 Yogyakarta
profesional (2) menyiapkan peserta didik agar
dijelaskan bahwa pendidikan menengah kejuruan
mampu memilih karier, mampu berkompetisi
merupakan bagian dari pendidikan menengah
dan
mampu
mengembangkan
diri
(3)
4 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
menyiapkan
peserta
didik
agar
mampu
Institusi pasangan merupakan bagian yang tidak
menciptakan lapangan sendiri atau berwirausaha
terpisahkan
dari
dan
pendidikan
kejuruan,
(4)
menyiapkan
peserta
didik
untuk
sistem
penyelenggaraan
dalam
pemilihannya
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
sekolah benar-benar harus mengetahui seluk
tinggi. Menurut Yustiawan (2012: 1) SMK
beluk dari institusi pasangan begitu pula
mempunyai dua kelebihan bila dibandingkan
sebaliknya
institusi
dengan SMA, pertama lulusan dari institusi ini
memahami
pembelajaran
dapat
dunia
tersebut bertujuan agar konsep “link and match”
satu
dapat terwujud, karena selama ini masih ada
sertifikat yang dimiliki oleh lulusan melalui uji
beberapa sekolah memilih institusi pasangan
kemampuan
sertifikat
atau lembaga DU/DI tidak sesuai dengan progam
tersebut mereka mempunyai peluang untuk
studi keahlian tetapi tetap menjalin kerjasama
bekerja. Kedua, lulusan SMK dapat melanjutkan
sehingga keterampilan/skill yang diharapkan
ke
tinggi
pada siswa tidak bertambah (sesuai kompetensi),
memenuhi
namun secara kasat mata hal tersebut tidak
mengisi
usaha/Industri,
jenjang
sepanjang
peluang karena
kerja terkait
kompetensi,
pendidikan lulusan
pada dengan
dengan
yang
lebih
tersebut
persyaratan baik nilai maupun program studi kejuruan
sesuai
dengan
kriteria
pasangan di
juga
harus
sekolah.
Hal
diangap sebagai suatu persoalan.
yang
Implementasi program prakerin tidak
dipersyaratkan. Pendidikan di sekolah menengah
hanya
kejuruan tidak hanya terfokus pada materi
pasangan, akan tetapi juga pada sumber daya
pembelajaran umum saja melainkan lebih kepada
manusia yaitu tenaga pendidik sebagai pengelola
penyiapan peserta didik agar dapat secara
dan peserta didik sebagai pelaksana program.
langsung memasuki dunia kerja setelah lulus
Tenaga
nanti.
penyelenggaraan program prakerin memiliki Program
praktik
pada
pendidik
pemilihan
yang
institusi
terlibat
dalam
indsutri
peran yang cukup kompleks, tidak saja sebagai
merupakan realisasi dari konsep “link and
pengelola melainkan juga menjadi guru dalam
match”
mata
sebagai
bentuk
kerja
terfokus
dari
pelaksanaan
pelajaran
produktif
persiapan
dan Mandke (1992: 126) dalam Nyoman
berlangsung guru mempunyai peran sebagai
Ardhika (2011) untuk mencapai tujuan PSG
pembimbing. Adanya beban kerja guru yang
harus
saling
cukup banyak ini harus dapat disiasati dengan
triangular
tepat, agar guru tetap dapat melaksanakan semua
menguntungkan
dan
keadaan
yang
hubungan
dan
dan
perannya
ketika
wujud
pendidikan sistem ganda. Menurut Bhattacharya
diciptakan
prakerin
sebagai
secara
prakerin
interaktif antara guru, peserta didik dan pihak
tugas
maksimal.
industri Sekolah menengah kejuruan yang
Pelaksanaan program praktik kerja industri juga
mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan
tidak dapat lepas dari peran peserta didik sebagai
program praktik kerja indsutri harus dapat
pelaksana. Oleh karena itu sekolah sebagai
menjalin kerjasama dengan institusi pasangan.
penyelenggara diharapkan dapat mempersiapkan
Implementasi Program (Dika Resti Juniati) 5
siswa dengan sebaik mungkin agar siswa
berubah-ubah,
sehingga
memiliki
penelitian
mengetahui
kesiapan sebelum
diterjunkan di
perlu
bagaimana
lembaga DU/DI. Kesiapan siswa tidak hanya
penyelenggaraan
sekedar
penguasaan
kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran.
pembelajaran teori dari sekolah melainkan juga
Perencanaan penyelenggaraan program prakerin
kesiapan dari dalam diri masing – masing siswa.
di
Guru sebagai penyelenggara program prakerin
Sekolah, Waka Humas, Ketua Kompetensi
harus dapat mengetahui kesiapan dari siswanya
Keahlian, Guru Mata Pelajaran Produktif dan
sebelum pelaksanaan prakerin berlangsung, hal
satu orang guru umum. Persiapan program
tersebut
prakerin mencakup pemilihan tempat prakerin
kompetensi
untuk
atau
menghindari
kekecewaan
lembaga DU/DI dengan kinerja siswa.
dan
program
dilakukan
prakerin
untuk
SMK N 7 Yogyakarta melibatkan Kepala
pembekalan.
Pada
tahap
pelaksanaan
Komponen selanjutnya yang memiliki
program prakerin, tahun 2014-2015 SMK N 7
pengaruh dalam implementasi program prakerin
Yogyakarta memiliki 13 Institusi pasangan/
adalah lingkungan sekolah yang menjadi tempat
lembaga DUDI yang bersedia untuk bekerja
utama persiapan peserta didik. Pendidikan
sama, kemudian pada tahapan selanjutnya yaitu
kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana
evaluasi sekolah hanya sekedar menjadikan nilai
seseorang dilatih merupakan replika lingkungan
praktik kerja industri dari lembaga DU/DI
dimana nanti akan bekerja. Berlatih yang
sebagai patokan keberhasilan penyelenggaraan
sempurna adalah berlatih di tempat kerja yang
program prakerin.
sesungguhnya, berinteraksi dengan situasi nyata dan
kontekstual
(Putu
Sudira,
2012:31).
Pernyataan Putu Sudira tersebut dapat dimaknai bahwa pengembangan
kompetensi
kejuruan
tanpa fasilitas dan peralatan praktik adalah sesuatu yang sulit dilakukan, untuk menyiapkan lulusan yang terampil sekolah membutuhkan peralatan yang mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan yang digunakan di lembaga DU/DI. Sampai saat ini kebanyakan sekolah belum banyak yang memiliki berbagai peralatan atau sarana prasarana seperti yang disediakan di lembaga DU/DI. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Yogyakarta yang sudah menyelenggarakan program prakerin, akan tetapi jadwal pelaksanaannya masih sering
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan
pendekatan
kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan
suatu
gejala,
peristiwa, kejadian yang telah terjadi saat sekarang. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 7 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Gowongan Kidul JT III/ 416. Waktu yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian yaitu pada JuniJuli. Sumber data dalam penelitian ini diperlukan sebagai pemberi bukti keterangan mengenai data-data yang menjadi sasaran penelitian. Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian
ini
antara
lain
yaitu:
Ketua
Kompetensi Keahlian (K3), Guru Pembimbing
6 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
Prakerin, Instruktur Lembaga DU/DI dan Peserta
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Didik yang telah melaksanakan prakerin tahun
Dasar dan Menengah. Pada struktur kurikulum
2014 – 2015. Teknik pengumpulan data yang
pendidikan
kejuruan
dijelaskan
bahwa
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
pendidikan
kejuruan
bertujuan
untuk
berikut: (1) Observasi pada penelitian ini akan
meningkatkan
dilakukan pada aspek lingkungan serta sarana
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
dan
mendukung
peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti
persiapan siswa sebelum diterjunkan ke lembaga
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program
DU/DI; (2) Wawancara, metode wawancara
kejuruannya.
dalam hal ini digunakan untuk memperoleh data
program prakerin disesuaikan dengan tujuan
dan mengungkapkan lebih jauh tentang program
prakerin yaitu peserta didik diharapkan dapat
prakerin yang dilaksanakan di SMK N 7
meningkatkan keterampilan dan wawasan sesuai
Yogyakarta khususnya Kompetensi Keahlian
dengan kejuruannya agar nantinya setelah lulus
Adminitrasi
(3)Dokumentasi,
peserta didik sudah memiliki kesiapan untuk
metode dokumentasi dalam hal ini digunakan
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi ataupun
untuk mempelajari dan menelaah dokumen,
kesiapan untuk bekerja. (2) Pemetaan Dunia
rekaman
Kerja bertujuan agar dunia kerja yang dijadikan
prasarana
sekolah
yang
Perkantoran;
data
lain
seperti
:
struktur
kecerdasan,
Sasaran
benar-benar
pengetahuan,
dari
sesuai
penyelenggaraan
kepengurusan, jadwal pelaksanaan dan laporan
mitra
prakerin. Data diperoleh dari catatan tertulis,
keahlian yang sedang ditekuni oleh peserta didik
foto kegiatan, peristiwa maupun wujud karya
sehingga tujuan prakerin tercapai dengan baik.
kegiatan, dokumen pribadi dan/atau dokumen
SMKN N 7 Yogyakarta dalam pemilihan
resmi yang tersedia dari sumber informasi. Oleh
lembaga
karena itu penggunaan dokumen merupakan hal
berkesinambungan. Hal tersebut dikarenakan
yang tidak bisa diabaikan lagi. Uji keabsahan
sudah adanya beberapa lembaga yang memiliki
data menggunakan triangulasi sumber dan
MoU dengan sekolah dengan jangka waktu
tehnik.
antara 1–2 tahun, dan ada juga yang berjangka 5
DU/DI
dengan
program
dilakukan
secara
tahun, akan tetapi sebaiknya sekolah juga HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Implementasi
Program
Praktik
Kerja
Industri Kompetensi Keahlian Adminitrasi Perkantoran di SMK N 7 Yogyakarta a.Persiapan: (1)Penentuan Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan program prakerin di SMK N 7 Yogyakarta mengacu pada kurikulum KTSP yang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
melakukan peninjauan ulang apabila ingin memakai lembaga DU/DI yang sama dari tahun ke tahun dengan tujuan untuk memastikan bahwa memang masih ada keselarasan atau kesesuain kegaiatan di lembaga dengan di sekolah. Pada pemilihannya sekolah juga perlu melihat
kondisi
mempunyai
lingkungan
pengaruh
DU/DI
yang
terhadap pelaksanaan
program praktik kerja industri. (3)Sumber Daya
Implementasi Program (Dika Resti Juniati) 7
Manusia: a) Peserta Didik, komponen input
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
khusunya pada peserta didik sangat perlu
pembelajaran
diperhatikan
melaksanakan
Berdasarkan analisis data di atas, komponen
prakerin, terutama pada kesiapan peserta didik
input khusunya pada peserta didik sangat perlu
itu sendiri. Penyelenggaraan program praktik
diperhatikan
kerja industri pada tahun 2014/2015 diikuti oleh
prakerin. Hasil data menunjukkan siswa masih
62 siswa. Pada proses penyelenggaraan program
merasa kurang siap melaksanakan program
prakerin tidak ada persyaratan khusus yang harus
praktik kerja industri meskipun penjelasan dan
dipenuhi, akan tetapi ada beberapa persyaratan
pembekalan sudah diberikan oleh sekolah,
umum dari lembaga DU/DI seperti tata tertib
Tenaga Pendidik, penyelenggaraan program
yang memang harus dipatuhi oleh siswa yaitu
prakerin
berpakaian rapi, tidak boleh merokok, disiplin
ditugaskan untuk menjadi guru pembimbing
sesuai dengan jam kantor dan bersikap sopan.
siswa
Selain peraturan umum ada kesiapan yang harus
Berdasarkan hasil penelitian kesiapan guru
diperhatikan yaitu kesiapan jasmani, rohani,
dalam persiapan program prakerin khususnya
lingkungan maupun proses pembelajaran dikelas,
dalam penyampaian materi pelajaran dirasa oleh
akan tetapi yang paling penting yaitu pada
siswa
kesiapan mental siswa yang harus dipersiapkan
perubahan kurikulum, yang sebelumnya sudah
oleh
akan
menerapkan kurikulum 2013 kembali ke KTSP
melaksanakan prakerin. Kesiapan peserta didik
sehingga penyampaian meteri terkesan terburu-
sebelum melaksanakan program praktik kerja
buru
industri dapat diketahui oleh guru dari hasil
tugas sebagai pembimbing ketika pelaksanaan
belajar setelah pemberian materi teori dan
program, guru atau tenaga pendidik juga sebagai
praktik
pada
pengelola
yang
Sebelum prakerin berlangsung guru mempunyai
semua
sebelum
peserta
kejuruan
kurikulum.
siswa
Ada
didik
yang
yang
didasarkan
beberapa
faktor
materi-materi
sebelum
melibatkan
selama
kurang
siswa
9
pelajaran.
melaksanakan
orang
guru
melaksanakan
maksimal
b)
yang
prakerin.
karena
dampak
agar segera selesai. Selain mempunyai
dari
peran
dalam proses belajar. Menurut Muhabbin Syah
Pembekalan yang diberikan ada dua jenis, yaitu
(2008: 132) secara global, faktor-faktor yang
pembekalan materi pelajaran yang diberikan
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan
sesuai dengan kurikulum
menjadi tiga macam : a) Faktor Internal (faktor
mengenai etika dan jurnal prakerin. Berdasarkan
dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi
hasil penelitian kesiapan guru dalam persiapan
jasmani dan rohani siswa, b) Faktor Eksternal
program prakerin khususnya dalam penyampaian
(faktor
kondisi
materi pelajaran dirasa oleh siswa kurang
lingkungan di sekitar siswa, c)Faktor Pendeketan
maksimal karena dampak perubahan kurikulum,
Belajar (approach to learning) yakni jenis upaya
yang sebelumnya sudah menerapkan kurikulum
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
2013 kembali ke KTSP sehingga penyampaian
luar
siswa),
yakni
memberikan
program,
berpengaruh terhadap kesiapan peserta didik
dari
dalam
penyelenggaraan
pembekalan.
dan pembekalan
8 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
meteri terkesan terburu-buru agar segera selesai.
Mini, BKK, Bisnis Centre G7 Mart, UKS,
(4)
pada
Dokter Sekolah, Masjid, Lapangan Basket, Aula,
penyelenggaraan program prakerin di SMK N 7
Ruang Rapat dan Kantin. b) Pelaksanaan: (1)
Yogyakarta yaitu kurikulum KTSP. Struktur
Waktu Pelaksanaan, program praktik kerja
kurikulum
industri
Kurikulum
yang
disusun
diterapkan
berdasarkan
standar
kompetensi
keahlian
Administrasi
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
Perkantoran yang dilaksanakan pada tanggal 1
pelajaran. Standar kompetensi tersebut dapat
Februari – 30 April 2015 pada dasarnya masih
dicapai
yang
sama dengan pelaksanaan ditahun – tahun
dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi
sebelumnya, hanya saja adanya perubahan
program normatif, adaptif, dan produktif. Pada
jadwal
struktur kurikulum di SMK N 7 Yogyakarta
kurikulum membuat persiapan terkesan terburu –
untuk
Administrasi
buru. Prakerin yang seharusnya baru akan
Perkantoran secara keseluruhan terdapat 20
dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus justru
Kompetensi Kejuruan (yang terbagi lagi ke tiga
harus terlaksana pada bulan Februari-April, hal
tingkatan yaitu di kelas X, XI dan XII), mata
ini tentunya harus dijadikan sekolah sebagai
pelajaran produktif, 6 mata pelajaran adaptif dan
bahan pelajaran agar kedepan apabila terjadi lagi
5 mata pelajaran normatif serta ditambah dengan
perubahan jadwal pelaksanaan sekolah sudah
muatan lokal dan pengembangan diri. (5) Sarana
siap dan sigap (2) Kinerja Siswa, pada
Prasarana, ada berbagai sarana dan prasarana
pelaksanaan praktik kerja industri dinilai dari
penunjang penyelenggaraan program praktik
dua aspek yaitu aspek teknis dan non teknis.
kerja industri di SMK N 7 Yogyakarta. Jika
Aspek
dihubungkan
Peraturan
dipelajari siswa selama melaksanakan program
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun
praktik kerja industri di lembaga DU/DI.
2008 tentang Standar Sarana Dan Prasarana
Sedangkan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
kedisiplinan, kerjasama, tanggungjawab, inisiatif
Kejuruan (Smk/Mak) di SMK N 7 Yogyakarta
dan
sudah lengkap, karena di dalam lampiran
sebelumnya sudah dipersiapakan oleh sekolah,
disebutkan
sehingga
melalui
substansi
program
keahlian
dengan
bahwa
diklat
Lampiran
“sebuah
SMK/MAK
dikarenakan
teknis
dampak
berupa
aspek
kebersihan.
pihak
perubahan
keterampilan
non
Aspek
lembaga
teknis
yang
mencakup
penilaian
DU/DI
tersebut
tinggal
sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang
memberikan nilai sesuai dengan kinerja dan
dikelompokkan
pembelajaran
laporan yang sudah dituliskan siswa dalam jurnal
dan
prakerin. Dari keseluruhan aspek kinerja, rata-
umum,
ruang
dalam
ruang
penunjang,
ruang
pembelajaran khusus”. SMK N 7 Yogyakarta
rata
juga
penyesuaian diri dan pemakaian alat kantor yang
memiliki fasilitias penunjang lainnya
antara lain yaitu : Perpustakaan, Lab. Bahasa
siswa
mengalami
kendala
dalam
belum pernah digunakan sebelumnya.
Inggris, Ruang Mengetik, Ruang Kearsipan, Lab.
Dari hasil analisis dokumen jurnal
Komputer, Ruang Kelas, Jaringan Internet, Bank
siswa, menunjukan rata-rata siswa selalu
Implementasi Program (Dika Resti Juniati) 9
datang dan pulang tepat pada waktunya. Ada
dalam pelaksanaan prakerin, sesuai dengan
banyak kegiatan atau keterampilan yang selalu
kompetensi masing-masing , 5) memantau
dituliskan sebagai bentuk laporan mingguan
kegiatan siswa dalam pelaksanaan prakerin, 6)
dan diketahui oleh instruktur lembaga dan
memeriksa dan menandatangani buku jurnal
pembimbing.
kegiatan
kegiatan
Rata-rata
prakerin
siswa
dengan
melakukan
jumlah
siswa,
7)
bersama
instrukur
total
mengadakan penyelesaian terhadap persoalan
keseluruhan ±500 jam terbagi dalam 18 bidang
yang terjadi, 8) memamitkan peserta prakerin
pekerjaan yang menjadi dasar untuk penilaian
apabila waktu pelaksanaan telah selesai, 9)
aspek teknis. Pada penilaian aspek non teknis
mengumpulkan buku jurnal kegiatan prakerin,
rata-rata siswa mendapatkan nilai Baik Sekali
kemudian menyerahkan kepada ketua K3
(A) dan Baik (B), sedangkan untuk aspek
Beberapa hal yang harus diperhatikan
teknis yaitu bermacam keterampilan yang
guru pada saat monitoring sebagai berikut : 1)
dipelajari rata-rata siswa mendapatkan nilai
menyampaiakan
diatas 70 yang masuk dalam kategori Baik.
kemampuan
kepada
yang
ingin
instruktur, dicapai
profil dalam
Jika dalam pelaksanaan prakerin siswa
pelaksanaan prakerin, 2) memeriksa jurnal
melakukan pelanggaran tata tertib atau aturan
kegiatan siswa, 3) memperoleh data kegiatan
baik dari sekolah maupun dari lembaga DU/DI
yang sudah dan akan diberikan, 4) mencari
maka akan ada sanksi dari sekolah yaitu berupa
masukan tentang kesesuaian jenis kegiatan
peringatan lisan dan penarikan. Penarikan
yang dilatihkan dengan profil kemampuan, 5)
dilakukan oleh pihak sekolah jika siswa
memperoleh
memang sudah melakukan pelanggaran berat
keterampilan dan keahlian yang benar-benar
saat prakerin berlangsung, akan tetapi siswa
dibutuhkan du/di, 6) mengadakan komunikasi
tetap melaksanakan prakerin di sekolah yang
kerjasama yang serasi dengan instruktur di
biasanya ditempatkan di bagian Tata Usaha
DU/DI.
masukan
mengenai
jenis
atau Perpustakaan Sekolah. (3) Pembimbingan
Dari beberapa uraian tersebut di atas
pada program prakerin melibatkan dua orang
peran guru sebagai pembimbing masih kurang
yaitu guru sekolah dan pembimbing dilapangan
maksimal, karena masih banyak hal yang tidak
atau disebut instruktur. Berdasarkan dokumen
dilakukan oleh guru sehingga mengakibatkan
buku bimbingan terdapat
tugas pembimbing
proses pembimbingan tidak berjalan dengan
sebagai berikut : 1) membuat data peserta
baik, dan banyak siswa yang merasa kurang
praktik kerja industri yang dibimbing, 2)
diperhatikan oleh guru pembimbing. Hal ini
mengadakan komunikasi dengan du/di terkait
tentu mengakibatkan kurang nya komunikasi
dengan rencana, proses sampai dengan akhir
baik antara guru dan siswa maupun guru
kegiatan prakerin, 3) menyerahkan peserta
dengan instruktur lembaga DU/DI.
prakerin, 4) melakukan kesepakatan dengan instruktur terkait dengan program pelatihan
10 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
c)
Evaluasi
program
prakerin
kompetensi
didik dengan menyerap pengalaman orang lain,
keahlian administrasi perkantoran dilakukan
khususnya
dengan
yang sudah
pekerjaannya, c) Memberikan informasi kepada
dikumpulkan oleh para pembimbing, dari jurnal
sekolah mengenai kondisi nyata pelaksanaan
tersebut sekolah kemudian mengolah nilai yang
prakerin, menjadi bahan pertimbangan untuk
sudah diberikan oleh lembaga DU/DI. Sampai
peningkatan program prakerin selanjutnya.
saat ini sekolah hanya sekedar menjadikan nilai
Masukan dari lembaga DU/DI dan juga siswa
dari DU/DI atas kinerja siswa sebagai patokan
tentu akan lebih efektif digunakan oleh sekolah
keberhasilan program. Jadi apabila nilai semua
dalam melakukan tindak lanjut, karena dengan
siswa di atas rata – rata, maka itu dianggap
begitu sekolah benar – benar mengetahui
pelaksanaan program prakerin sudah berjalan
pelaksanaan prakerin tidak hanya dari satu
dengan baik. Padahal seharusnya ada langkah -
pihak saja.
melihat
jurnal
siswa
yang
sesuai
dengan
bidang
langkah tersendiri untuk melakukan evaluasi dari program prakerin yang sudah dilaksanakan. Tahapan tindak lanjut yang dilakukan sekolah berdasarkan hasil penelitian hanya sebatas pada menerima
dan
menanyakan
masukan
dari
2. Kendala – Kendala dalam Implementasi Program Kompetensi
pendapat atau masukan juga kepada siswa karena justru siswa lah yang menjadi pelaksana
Menurut Sugiharto (2009) agar sekolah mendapatkan nilai tambah dari pelaksanaan prakerin, maka sekolah dapat mengumpulkan seluruh peserta prakerin sesuai dengan program kehliannya, untuk berbagi pengalaman tentang berbagai hal yang mereka dapatkan di dunia kerja, baik yang berhubungan langsung dengan bidang pekerjaannya maupun yang berkaitan dengan kehidupan sosial di lingkungan tempat pelaksanaan prakerin. Kegiatan ini bertujuan untuk: a) Melatih peserta didik memecahkan masalah melalui proses berbagi pengalaman bidang pekerjaan
yang sama,
Keahlian
Industri
Administrasi
Data penelitian menunjukkan bahwa kendala – kendala yang dirasakan oleh pihak sekolah ketika melakukan persiapan adalah para tahap pemetaan dunia kerja serta kesiapan siswa dan guru. Kendala tersebut muncul
langsung dari program prakerin.
dalam
Kerja
Perkantoran di SMK N 7 Yogyakarta
lembaga DU/DI ketika prakerin sudah berakhir, padahal seharusnya sekolah dapat meminta
Praktik
b)
Memperkaya pengalaman - pengalaman peserta
dikarenakan berubahnya jadwal pelaksanaan dari
program
prakerin,
sehingga
sekolah
kesulitan membagi siswa dalam penempatan prakerin. Hal tersebut dikarenakan masih berlangsungnya program prakerin dari sekolah lain, sehingga ada lembaga DU/DI yang tidak menerima. Kendala lain yang dirasakan oleh siswa terjadi dalam tahap pelaksanaan, dimana kebanyakan siswa merasa kesulitan dalam menggunakan peralatan kantor yang belum pernah meraka pelajari di sekolah. Dari kendala pelaksanaan tersebut sekolah seharusnya dapat melakukan
perbaikan
dengan
melakukan
komunikasi kepada lembaga DU/DI agar
Implementasi Program (Dika Resti Juniati) 11
tercapai keselarasan yang diinginkan, jadi
c. Evaluasi program prakerin belum berjalan
antara teori dengan praktikknya tidak berbeda
dengan sebagaimana mestinya, karena
jauh.
sekolah
Sekolah
harus
bisa
menciptakan
hanya
melakukan
evaluasi
lingkungan sekolah seperti lingkungan DU/DI
program sebatas pada penilaian yang di
yang
dapatkan dari lembaga DU/DI. Begitu juga
akan
ditempati
oleh
siswa
dalam
melaksanakan prakerin.
untuk proses tindak lanjut, sekolah hanya sekedar meminta masukan dari lembaga
KESIMPULAN DAN SARAN
DU/DI belum meperhatikan tanggapan
Kesimpulan
siswa
1. Implementasi program praktik kerja industri
prakerin.
kompetensi
keahlian
Administrasi
setelah –
2. Kendala
melaksanakan
kendala
pada
program
implementasi
Perkantoran di SMK N 7 Yogyakarta
program praktik kerja industri kompetensi
dijabarkan dalam tiga tahapan yaitu:
keahlian Administrasi Perkantoran:
a. Persiapan dalam penyelenggaraan program
a. Pemetaan dunia kerja karena perubahan
praktik kerja industri di SMK N 7
jadwal pelaksanaan sekolah mengalami
Yogyakarta meliputi: 1) Penentuan tujuan
kesulitan dalam membagi sejumlah siswa
dan sasaran program, 2) Pemetaan Dunia
ke dalam masing – masing lembaga
Kerja, 3) Kesiapan Sumber Daya Manusia,
DU/DI.
4) Kurikulum, 5) Ketersediaan Sarana
b. Penggunaan Alat Kantor di Lembaga
Prasarana
DU/DI karena siswa belum mengerti cara
b. Pelaksanaan program praktik kerja industri mencakup:
1)
waktu
:
prakerin. Hal ini dikarenakan belum
program prakerin dengan jangka 3 bulan
sesuainya peralatan praktik di sekolah
masih sering berubah – ubah, 2) kinerja
dengan peralatan di lembaga DU/DI yang
siswa:
memang lebih cepat perkembangannya.
selama
pelaksanaan
menggunakan peralatan kantor ditempat
program
prakerin
berlangsung kinerja siswa sudah baik
Saran
dengan melihat penilaian pada aspekteknis
1. Guru
dan non teknis, 3)
sebagai
tenaga
pendidik
dan
pembimbingan: dari
pembimbing harus lebih bisa mengatur jadwal
guru sekolah masih kurang maksimal
pekerjaan agar proses pembimbingan dapat
karena tidak sesuai dengan aturan yang
berjalan efektif sesuai ketentuan.
mengharuskan pembimbingan 2 minggu sekali.
2. Sekolah perlu melakukan evaluasi dan tindak lanjut setiap pelaksanaan program prakerin berakhir.
12 Jurnal Manajemen Pendidikan Edisi... Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA Muhabbin, S. (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Edisi RevisiBandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudaryono. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Satria Kartika Y. (2014). BPS: Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur diakses di http://www.republika.co.id/berita/ekono mi/makro/14/11/05/nekbam-bps-lulusansmk-paling-banyak-menganggur pada 3 Februari 2015 pukul 11.00 WIB
Sugihartono. (2009). Pendidikan Sistem Ganda. Diakses dari https://sugihartono1.wordpress.com/2 009/11/04/pendidikan-sistem-ganda/ pada tanggal 20 Mei 2015 pukul 14.30 WIB
Soenarto. (2013). “Kilas Balik dan Masa Depan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan”, Pidato Pengukuhan Guru Besar. Diucapkan pada rapat terbuka senat UNY Sabtu 13 Desember 2003
Yustiawan Purna Yudha. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Praktik Industri Kelas IX Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Cokroaminoto Pandak Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY