1
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK NEGERI 4 SURABAYA
JURNAL
FIRMANSYAH ADITYA NIM : 088554134
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN 2013
2
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK NEGERI 4 SURABAYA Firmansyah Aditya Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT Industry work practices (Prakerin) is one part of the activities held at SMK Negeri 4 Surabaya and industry practices is required to be done by the state or private vocational school. Industry practice is very good practice to support the industry or talents of the students and as a place to learn before they plunge into the world of business or industry after graduating from vocational school. Industry work practices (Prakerin) followed by all skills program that was in SMK Negeri 4 Surabaya which consists of 4 courses office administration skills, accounting, marketing, tourism and multimedia. The event was held for approximately 2 months, followed by the students of class XI at the end of the semester. Implementation of these activities are done in the world of business and industry have formed a partnership with the school. Implementation issues in the field of industrial practice placement less work practices in accordance with current students skills courses in business / industry still need to be analyzed and a solution found. This research seeks to develop concepts and facts in depth to answer how the implementation of industry practices undertaken by the state vocational school 4 of surabaya. This research is a qualitative descriptive study. This study uses interviews and documentation to look for in a factual and detailed information. The results of this study states that the majority of students perform prakerin happy because a new experience that they can not bench as well as the reduction of school hours learning them at school. Then when the implementation prakerin students also have fewer undesirable conditions when implementing prakerin. This happens because students are still new to the world of work and learned how to beradaptasinya. Placement students are not in accordance with keahlianya because students are less able to choose where prakerin and also due to the partner institution that puts students based solely on job quotas requiring personnel assistance. Keyword : Prakerin
3
Praktek
kerja
industri
di dunia usaha dan industri yang
(Prakerin) merupakan salah satu
sudah menjalin kerjasama dengan
bagian dari kegiatan yang diadakan
sekolah yang bersangkutan.
di SMK Negeri 4 Surabaya dan
Alasan peneliti untuk meneliti di
praktek kerja industri memang wajib
SMK Negeri 4 Surabaya ialah karena
dilakukan oleh SMK Negeri maupun
sekolah tersebut merupakan salah
SMK Swasta, karena praktek industri
satu SMK Negeri yang memiliki
sangat baik untuk mendukung atau
standar kurikulum yang baik diantara
menyalurkan bakat yang dimiliki
sekolah kejuruan yang lain. Siswa-
siswa dan sebagai tempat belajar
siswi nya juga memiliki kompetensi
sebelum mereka terjun langsung ke
yang cukup baik. Dan yang utama
dunia usaha atau dunia industri
ialah
setelah lulus dari SMK.
terakreditasi dengan bobot A.
Praktek kerja industri (Prakerin)
sekolah
Namun
tersebut
setelah
sudah
dilakukan
diikuti oleh semua program keahlian
wawancara secara langsung dengan
yang berada di SMK Negeri 4
Kaprodi Administrasi Perkantoran
Surabaya yang terdiri dari program
yaitu Ibu Ari Astuti dan dengan siswi
keahlian administrasi perkantoran,
kelas XI APK 1 yang bernama
akuntansi, pemasaran, pariwisata dan
Nindie,
multimedia.
ini
permasalahan yang muncul dalam
dilaksanakan selama kurang lebih 2
pelaksanaan prakerin di SMK Negeri
bulan yang diikuti oleh siswa kelas
4 Surabaya ini. Dari wawancara
XI pada akhir semester genap.
tersebut
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
pemahaman
Kegiatan
saya
saya
menemukan
menangkap bahwa
suatu dalam
4
kenyataanya
pelaksanaan
praktek
koperasi ditempatkan pada bidang
kerja industri masih ada hal yang
penjualan. Kemudian juga ada siswi
tidak sesuai dengan yang diharapkan
yang bernama Nindie kelas XI APK
oleh siswa maupun sekolah. Teori
1 program keahlian administrasi
atau materi yang didapat disekolah
perkantoran yang ditempatkan pada
terkadang
bidang keuangan dan
tidak
bisa
mereka
akuntansi.
pergunakan atau bahkan sama sekali
Menurut hasil wawancara singkat
tidak digunakan dalam dunia usaha
dengan Ibu Ari Astuti hal ini terjadi
atau
akibat
dunia
industri.
Salah
satu
dari
adanya
proses
contohnya ialah masih adanya siswa
keterlambatan kelompok siswi yang
yang
pada
akan prakerin belum benar-benar
mereka
siap dalam mencari tempat untuk
ditempatkan
program
keahlian
tidak yang
miliki. Seperti yang diungkapkan
melaksanakan
oleh Ibu Ari Astuti selaku Kaprodi
praktek kerja industri di SMK Negeri
program
4 Surabaya ini seluruh siswa yang
keahlian
perkantoran
bahwa
administrasi kelompok
akan
prakerin.
melaksanakan
Karena
prakerin
prakerin yang tidak mendapatkan
diharuskan untuk mencari tempat
tempat prakerin yang sesuai dengan
prakerin sendiri sebelum prakerin
bidang keahlianya biasanya akan
dilaksanakan. Sehingga jika ada
ditempatkan pada bidang yang bukan
kelompok siswi yang belum siap
keahlianya. Contohnya ada beberapa
dengan tempat prakerin yang sesuai
kelompok siswi prakerin program
dengan
keahlian
mendapat
yang
administrasi
melaksanakan
perkantoran prakerin
di
bidang tempat
keahlianya
akan
prakerin
yang
5
memberikan tugas atau pekerjaan
relevansi
yang diluar bidang keahlianya.
sekolah dengan standar kerja yang
materi
yang
diberikan
Hal ini menjadikan siswa sedikit
ada di industri. Selain itu penelitian
mengalami kesulitan setelah berada
lain juga menemukan permasalahan
di tempat praktek kerja industri
yang serupa. Seperti penelitian yang
tersebut. Karena dalam melakukan
dilakukan oleh Wahyu Nurharjadmo
tugas yang
(2008)
diberikan di tempat
yang
berjudul
“Evaluasi
prakerin siswa harus belajar dari
Implementasi Kebijakan Pendidikan
awal dan cepat beradaptasi untuk
Sistem Ganda di SMK Negeri 2
bisa melakukan pekerjaan yang telah
Klaten”. Dalam penelitian tersebut
diberikan.
ini
juga menambahkan bahwa masih
sedikitnya memberikan efek kepada
adanya siswa yang kurang disiplin
respon siswa dalam melaksanakan
dalam
tugas maupun nilai prakerin siswa itu
sistem ganda atau praktek kerja
sendiri yang nantinya diterbitkan
industri.
Sehingga
hal
melaksanakan
pendidikan
oleh dunia usaha atau dunia industri
Menurut pedoman pelaksanaan
tempat siswa melaksanakan prakerin.
prakerin (1996) untuk melaksanakan
Seperti sebuah penelitian yang
praktek kerja industri dengan baik
telah dilakukan oleh A.Muliati. A.M
dan sistematis, ada beberapa kegiatan
(2007)
“Evaluasi
yang harus ditempuh yaitu salah
Program Pendidikan Sistem Ganda di
satunya ialah sekolah dan DU/DI
SMK
memang harus memantapkan ikatan
yang
berjudul
Negeri
4
Makasar”
menyatakan bahwa masih adanya
kerja
perbedaan
prakerin
pelaksanaan
antara
sama
untuk dan
melaksanakan mengadakan
6
pembimbingan kepada siswa yang
juga akan mewawancarai beberapa
akan menjadi peserta prakerin. Hal
narasumber atau informan tambahan
itu dimaksudkan agar pelaksanaan
untuk
prakerin dapat berjalan sesuai dengan
prakerin tersebut. Hal ini ditujukan
program yang telah dibuat.
agar penulis mengetahui pelaksanaan
Dengan
adanya
rumusan
masalah dan penelitian yang telah
untuk
bagaimana
sistem
data
tentang
prakerin ini apakah sudah sesuai prosedur atau belum.
dilakukan sebelumnya maka penulis berkeinginan
memperkuat
Untuk mengetahui pelaksanaan
mengetahui
prakerin di SMK Negeri 4 Surabaya,
pelaksanaan
maka
peneliti
bermaksud
praktek kerja industri yaitu melalui
mengadakan penelitian yang berjudul
wawancara secara mendetail untuk
“ Analisis Pelaksanaan Praktek Kerja
mengetahui
secara
Industri Pada Program Keahlian
pelaksanaan
Administrasi Perkantoran Kelas XI
subjektif
gambaran tentang
prakerin tersebut. Kemudian penulis
SMK Negeri 4 Surabaya “
Praktek Kerja Industri
(2006) mengartikan bahwa praktek
intitusi pasangan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan sertifikasi.
kerja industri :
Menurut Anwar (2004) menyebutkan
Suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejujuran yang memadukan secara utuh dan terintergrasi program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung dilapangan dan dalam kegiatan prakerin harus ada kesepakatan antara pihak sekolah menengah kejujuran dengan industri sebagai
bahwa tujuan praktek kerja industri
Departemen
Pendidikan
Nasional
(prakerin) adalah sebagai berikut : a.
Menghasilkan tenaga kerja
yang berkualitas memiliki keahlian professional
(tingkat
pengetahuan
7
ketrampilan dan etos kerja) sesuai
Made Wena (1996) menyebutkan
dengan tuntutan lapangan kerja.
karakteristik praktek kerja industri
b.
Meningkatkan
memperkokoh
keterkaitan
dan
(Prakerin) meliputi :
dan
a.
Standar profesi
kesepadanan (link and match) antara
Standar profesi yang ada pada SMK
lembaga
mengacu
pendidikan
pelatihan
pada
pencapaian
kejujuran dengan dunia kerja.
kemampuan siswa sesuai dengan
c.
tuntutan
Meningkatkan efektivitas dan
efisien
proses
pelatihan
pendidikan
tenaga
kerja
dan yang
pekerjaan
atau
profesi tertentu yang berlaku di lapangan kerja.
berkualitas professional.
b.
d.
pelatihan
Memberi pengetahuan dan
jabatan
Standar
pendidikan
dan
penghargaan terhadap pengalaman
Standar pendidikan dan pelatihan
kerja sebagai bagian yang tidak
dilakukan untuk mencapai standar
terpisahkan dari proses pendidikan.
profesi.
e.
pelatihan meliputi isi, metode, dan
Menghasilkan tamatan yang
Standar
memiliki pengetahuan diri secara dan
waktu.
sikap yang menjadi bekal dasar
c.
pengembangan
Usaha dan Industri.
diri
secara
Kerjasama
pendidikan
dengan
dan
Dunia
berkelanjutan.
Untuk dapat melaksanakan Praktek
1.
Kerja Industri (Prakerin) diperlukan
Karakteristik Praktek Kerja
Industri (Prakerin)
kerjasama dengan dunia usaha atau dunia industri. d.
Pengujian dan sertifikasi
8
Untuk
mengetahui
keberhasilan
2.
Manfaat
siswa, apakah sudah sesuai dengan
Industri (Prakerin)
standar
Menurut
profesi
maka
setelah
Praktek
Wena
Kerja
(1996)
manfaat
pelaksanaan praktek kerja industri
praktek kerja industri adalah:
(Prakerin) perlu diadakan pengujian
a.
dan bagi siswa yang telah lulus akan
antara lain :
diberikan sertifikat.
a)
Manfaat bagi pihak industri
Industri
dapat
mengenal
persis kualitas peserta didik, yang e.
Peraturan pendukung
Peraturan
pendukung
merupakan
belajar dan bekerja. b)
Peserta didik adalah tenaga
peraturan yang digunakan dalam
kerja
pelaksanaan praktek kerja industri
keuntungan karena telah ikut dalam
(prakerin). Peraturan ini dapat berupa
proses produksi secara aktif.
peraturan pemerintah atau keputusan
c)
menteri atau peraturan lain yang
diatur dalam disiplin karena itu
mengatur pelaksanaan praktek kerja
sikapnya
industri (Prakerin).
dengan ciri khas perusahaan, dan
f.
d)
Nilai tambah
yang
dapat
memberi
Peserta didik lebih mudah
dapat
Memberi
dibentuk
kepuasan
sesuai
bagi
Dalam melaksanakan praktek kerja
DU/DI
industri (Prakerin) diharapkan dapat
mensukseskan Praktek Kerja Industri
memberikan nilai tambah yaitu bagi
(Prakerin)
sekolah, bagi peserta didik dan bagi dunia usaha atau dunia industri.
karena
itu
serta
9
b.
Manfaat
pelaksanaan
3)
Menambah rasa percaya diri
Prakerin bagi pihak sekolah antara
tamatan karena mempunyai keahlian
lain :
professional melalui Praktek Kerja
1)
Lebih terjamin tercapainya
Industri (Prakerin).
tujuan pendidikan untuk pendidikan
3.
untuk memberi keahlian bagi peserta
Industri
didik dan biaya pendidikan lebih
menengah kejujuran (SMK)
ringan,
Menurut
2)
Pelaksanaan Praktek Kerja (Prakerin)
pedoman
di
sekolah
pelaksanaan
Terwujud kebijaksanaan dari
praktek kerja industri 1996 yaitu
link and match antara program
untuk melaksanakan praktek kerja
pendidikan dan kebutuhan lapangan
industri dengan baik dan sistematis,
kerja, dan
ada beberapa kegiatan yang harus
3)
Mutu
tamatanya
memiliki
ditempuh yaitu:
bekal untuk kepentingan dunia kerja
a.
dan untuk kepentingan bangsa.
yang
c.
pelaksanaan praktek kerja industri
Manfaat Prakerin bagi siswa
selaku peserta didik antara lain : 1)
Setelah
memiliki
lulus
keahlian
siswa
Menyusun jelas
program tentang
kerja rencana
(Prakerin), sebagai pegangan bagi akan
SMK
yang
bersangkutan
dan
professional
sekaligus sebagai bahan kajian serta
sebagai bekal untuk mengembangkan
pertimbangan pihak dunia usaha atau
dirinya,
industri yang akan diajak kerjasama.
2)
b.
Siswa tidak membutuhkan
Memantapkan
ikatan
waktu latihan lagi untuk mencapai
kerjasama
tingkat keahlian professional,
bersangkutan dengan Dunia Usaha
antara
SMK
yang
10
dan
Dunia
sehingga
Industri
pasanganya,
dapat
kelangsungan
menjamin
penyelenggaraan
b.
Sekolah
bersama
pasangan melakukan pemetaan jenis pekerjaan
di
praktek kerja industri (Prakerin).
mengidentifikasi
c.
keterampilan
Menyusun
program
institusi
DU/DI
yang
jenis-jenis yang
ada
dan
pengajaran bersama dengan dunia
kemampuan-kemampuan
yang
usaha
dipersyaratkan
dapat
atau
industri
pasangan
untuk
berdasarkan kurikulum yang berlaku,
melaksanakan pekerjaan tersebut.
dengan
c. Sekolah bersama DU/DI pasangan
hasil
akhir
adanya
kesepakatan tentang :
melakukan analisis sinkronisasi isi
1)
Jenis dan tingkat keahlian
kurikulum
yang
akan
ketrampilan yang harus dikuasasi
dilatihkan.
prinsip
yang
harus
dalam
pengembangan
Beberapa
diperhatikan kurikulum
siswa,
berupa
yang
ketrampilan-
disesuaikan
dengan
ketrampilan-ketrampilan kerja yang
prakerin adalah sebagai berikut:
harus dilakukan pada pekerjaan yang
a. Sekolah melakukan pemetaan
ada.
standar kompetensi yang ada pada
d. Berdasarkan peta materi yang
kurikulum SMK, mengidentifikasi
telah
bahan kajian komponen pendidikan
sekolah dengan institusi pasangan
khususnya
keterkaitan
menyusun
kemampuan
pokok/
kemampuan
mata
anatara
sub pelajaran
pokok dan
pokok bahasan/ sub pokok bahasan.
dipilah-pilah
program
selanjutnya
pembelajaran
yang akan dilaksanakan di sekolah berupa
pengajaran
pembelajaran
dan yang
program akan
11
dilaksanakan di DU/DI pasangan
penyelenggaraan
(berupa jurnal kegiatan siswa).
dibicarakan dan disepakati bersama.
2)
Standar
pendidikan
dan
Komponen
pelatihan, meliputi:
(normatif),
a.
(adaptif),
Lamanya waktu pendidikan
prakerin
perlu
pendidikan dasar dan
umum penunjang
komponen
teori
dan pelatihan
kejuruan dilaksanakan sepenuhnya di
Sesuai dengan ketentuan pada UU
SMK dan menjadi tanggung jawab
No. 2 tahun 1989 bahwa waktu
SMK.
dalam pelaksanaaan prakerin pada
Komponen
sekolah kejuruan adalah maksimal 3
produktif
bulan. Perpanjangan waktu menjadi
SMK,
3-4 bulan dimungkinkan dengan
dikedua tempat tersebut dan menjadi
surat
tanggung jawab bersama antara SMK
keputusan
Mendikbud,
pendidikan dapat
dasar
dilaksanakan
industri,
perusahaan
di atau
Kemungkinan perpanjangan waktu
dengan
tersebut didasarkan atas hasil analisis
melaksanakan prakerin.
kebutuhan waktu untuk mencapai
Sedangkan
standar profesi yang telah diterapkan.
keahlian profesi dilaksanakan di
b.
industri
Metode
industri
komponen
atau
tempat
praktik
perusahaan
dan
Pada dasarnya program prakerin
sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pada SMK adalah program bersama
industri/perusahaan
antara SMK dengan industri atau
bersangkutan.
perusahaan
c.
pasanganya,
sehingga
segala sesuatu yang menyangkut
yang
Model penyelenggaraan
Model pelaksanaan prakerin adalah pola yang menyangkut tentang tata
12
cara pelaksanaan prakerin dimulai
konsentrasi
dari tahapan persiapan, pelaksanaan
anata kegiatan di tempat prakerin
dan tahap penarikan siswa dari
dengan pembelajaran disekolah.
industri dengan alokasi waktu yang
Model
telah
penyelenggaraan
terstruktur.
Model
siswa
Block
akan
terpecah
Release.
Dalam
block
release
penyelenggaraan program khususnya
disepakati bersama bulan/semester
yang menyangkut tentang kapan
mana
dilaksanakan di perusahaan/institusi
pasangan, dan bulan/semester mana
pasangan. Secara garis besar model
siswa
atau pola penyelenggaraan tersebut
Keistimewaan dari model ini hampir
berbentuk day release, block release,
sama dengan day release, hanya saja
hour release, atau kombinasi dari
jangka waktu yang diberikan pada
ketiganya.
siswa
Model Day Release. Ialah model
industri lebih lama. Kelemahan dari
penyelenggaraan
model ini adalah siswa difokuskan
prakerin
yang
siswa
berada
berada
untuk
di
di
institusi
sekolah.
berkonsentrasi
di
disepakati bersama dari 6 hari belajar
untuk
dalam satu minggu, 1 hari praktek di
prakerin selama kurun waktu yang
intitusi pasangan dan 1 hari belajar
ditentukan
disekolah. Keistimewaan model ini
kesulitan
adalah
evaluasi secara tatap muka.
selain
siswa
dapat
selalu
berada
di
sehingga sekolah
tempat
membuat
melaksanakan
melaksanakan prakerin siswa juga
Model
bisa mendapat materi sesuai dengan
penyelenggaraan
tuntutan kurikulum sekolah. Namun
disepakati
kelemahan dari model ini adalah
harus dibagi antara jam belajar di
Hour
Release.
Dalam
hour
release
jam-jam
belajar
yang
13
sekolah
dengan
jam
belajar
di
yang anggota-anggotanya asosiasi
industri. Dalam model ini siswa
profesi dan organisasi pekerja.
memiliki
4)
kelebihan
yaitu
tidak
Sertifikasi
melupakan pelajaran yang ada di
Peserta
sekolah
mengikuti
mendapatkan sertifikat sesuai dengan
prakerin. Namun kelemahanya ialah
kemampuan yang disahkan dengan
konsentrasi
terbagi
tanda tangan seluruh anggota panitia
karena proses pembelajaran akan
ujian dan kepala sekolah. Dengan
terbagi dengan prakerin yang harus
memperoleh sertifikat ini diharapkan
dilaksanakan siswa.
selain
d.
untuk
dan
tetap
siswa
akan
Sistem pembimbingan untuk
peserta.
yang
lulus
menjelaskan
profesional
Pembimbingan dilakukan
peserta sebelum
ujian
akan
keahlian
yang
telah
prakerin
diperoleh/dikuasai
prakerin
sertifikat sekaligus untuk mengakui
oleh
pemilik
dilaksanakan sebelum penempatan
kewenangan
ke DU/DI.
tersebut untuk melaksanakan tugas
3)
pada bidang profesi tertentu sesuai
Sistem pengujian
pemilik
sertifikat
Keberhasilan peserta didik mencapai
dengan keterangan yang ada didalam
kemampuan sesuai standar profesi
sertifikat.
dilakukan
5)
Profesi
melalui atau
Ujian
proses
Ujian
Jumlah
peserta.
Jumlah
Kompetensi
peserta yang ditempatkan di industri
Keahlian. Materi Ujian, pelaksanaan
atau perusahaan diharapkan tidak
ujian, penentuan hasil disepakati dan
berlebihan.
dilakukan oleh suatu tim penguji
banyak kelompok siswa dalam suatu
Karena
jika
terlalu
14
industri maka efektivitas pelaksanaan
6.
prakerin tidak tercapai maksimal.
Praktek Kerja Industri
6)
Pada
Layanan atau fasilitas yang
Penyusunan
Alat
pelaksanaan
Penilaian
praktik
kerja
diperoleh peserta. Fasilitas yang
industri penilaian dilakukan disetiap
diperoleh siswa dalam prakerin ialah
akhir kerja, siswa memperoleh hasil
bergantung pada tempat
yang
dimana
berbentuk
nilai
prestasi.
mereka melaksanakan prakerin.
Prestasi tersebut digunakan untuk
d.
mengakui kemampuan yang dimiliki
Menyiapkan tenaga kerja yang
akan
terlibat
dalam
pelaksanaan
siswa
dari
hasil
pengembangan
praktek kerja industri (prakerin),
dilapangan. Nilai yang diperoleh
khususnya tenaga pengajar, pelatih
siswa harus melalui sistem pengujian
atau instrument di dunia usaha atau
yang mengacu pada penguasaan
dunia industri, dan tenaga teknisi
berdasarkan standar tertentu. Dalam
pendukung lainya.
praktek
e.
mendapatkan nilai dengan kriteria
Melaksanakan praktek kerja
kerja
industri
siswa
industri (prakerin) sesuai dengan
seperti tabel berikut ini:
program yang telah dibuat.
Hasil yang diperoleh siswa akan
f.
ditunjukkan dalam bentuk sertifikat.
Memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan praktek kerja industri
Sertifikat
(prakerin).
keterangan (pernyataan tertulis) atau
g.
tercetak dari orang yang berwenang
Melaporkan proses dan hasil
merupakan
tanda/surat
pelaksanaan praktek kerja industri
(DU/DI)
(prakerin).
sebagai bukti suatu kejadian (prestasi
yang
dapat
digunakan
yang diperoleh siswa dalam praktek
15
kerja industri). Nilai angka atau huruf yang tertera pada sertifikat
d. Jumlah materi (banyaknya materi yang dilaporkan)
yang diperoleh siswa merupakan
e. Mutu laporan.
hasil
Suryabrata
penilaian
yang
dilakukan
DU/DI, dengan aspek yang senilai
menyebutkan
bahwa :
sebagaimana dalam kurikulum SMK (2004) sebagai berikut:
(2008),
Pelaksanaan
praktek
kerja
industri merupakan salah satu faktor
a. Aspek Teknis adalah tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaanya (kemampuan produktif). b. Aspek Non teknis adalah sikap dan perilaku siswa selama di dunia usaha/industri yang menyangkut antara lain ; kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian, kerjasama, ketaatan, dan sebagainya.
yang dapat mempengaruhi hasil nilai siswa.
Sedangkan
pelaksanaan
praktek kerja industri dipengaruhi oleh
materi
disekolah,
yang
tempat
diberikan pelaksanaan
praktek kerja industri dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan
Kemudian
setelah
praktek
kerja praktek kerja industri.
industri dilaksanakan oleh siswa, W.S Winkle (1991) menyebutkan institusi pasangan akan memberikan bahwa : tugas kepada kelompok siswa untuk Kecerdasan
bukan
satu-
membuat laporan tertulis sebagai satunya faktor yang menentukan bahan penilaian. Penilaian terhadap sukses
tidaknya
kehidupan
seseorang,
karena
kecerdasan
seseorang
memberikan
laporan tertulis tersebut dilakukan terhadap aspek-aspek: pengaruh
a. Jumlah lembar karya tulis atau
berkembang
dalam
bidang
b. Sistematika penyusunan tertentu dalam kehidupanya. Sampai c. Teknik pembuatan
16
dimana kemungkinan
dapat
pelaksanaan praktek kerja industri
direalisasikan tergantung pula pada
yang akan dilaksanakan. Respon
kehendak
siswa selama mengikuti praktek kerja
dalam
tadi
pribadi
serta
kesepakatan yang ada.
industri bisa berupa respon positif
Maka dari seluruh teori yang di
dan respon negatif. Respon positif
kemukakan
dapat
yang diberikan siswa merupakan
pelaksanaan
langkah awal yang baik bagi siswa
(prakerin)
dan guru karena dapat mendorong
wajib dilakukan di SMK Negeri
semangat siswa dalam melakukan
maupun swasta. Prakerin sangat
praktek kerja industri. Sedangkan
berpengaruh terhadap lulusan yang
respon negatif yang diberikan siswa
akan
harus menjadi bahan pertimbangan
digambarkan praktek
diatas bahwa
kerja industri
dihasilkan
oleh
Sekolah
Menengah Kejuruan, karena praktek
dan
kerja industri lebih berorientasi pada
bagaimana cara merubah respon
pengalaman belajar yang sebenarnya.
negatif
Dan dengan adanya praktek kerja
positif. Karena nantinya kegiatan
industri maka siswa sudah mendapat
yang berlangsung selama 2 bulan
bekal ilmu kejuruan profesi sebelum
tersebut akan dipantau dan dinilai
terjun ke dunia kerja.
langsung oleh tempat dimana siswa
Kemudian respon yang diberikan
melaksanakan prakerin.
sekolah
harus
tersebut
memikirkan
menjadi
respon
siswa akan berpengaruh terhadap Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh A.
“Evaluasi
Muliati A.M (2007) dengan judul
Sistem
Program Ganda”
.
Pendidikan Yaitu
suatu
17
Penelitian
Evaluatif
berdasarkan
Stake’s
Countenance
b.
Berdasarkan
hasil
Model
pengamatan penilaian praktek kerja
Pendidikan
siswa, pemberian nilai praktek kerja
Sistem Ganda di SMK Negeri 4
ini belum optimal karena: (1) tidak
Makasar dengan hasil :
ada pedoman penilain yang diberikan
Mengenai
a.
Program
Penilaian
pelaksanaan
kepada
industri
sehingga
cara
praktek kerja siswa yang diberikan
penilaiannya tidak sama; (2) tidak
industri sangat penting. Penilaian
menformalkan nilai tersebut (boleh
untuk mengukur kemampuan yang
ada,
dimiliki siswa dan menjadi masukan
memberikan nilai praktek kerja siswa
bagi sekolah tentang sejauh mana
melalui seminar. Berkaitan dengan
relevansi
hal tersebut, maka seharusnya pihak
materi
yang
diberikan
boleh
tidak);
dan
(3)
sekolah dengan standar kerja yang
sekolah
ada di industri.
sistem penilaian bersama industri
pedoman
Selain itu, menurut
penilaian
membuat
prosedur
atau
Pelaksanaan
dalam pelaksanaan praktek kerja
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
siswa, sehingga nilai yang diperoleh
bahwa
penilaian
siswa adalah nilai yang nyata.
belajar
siswa
terhadap melalui
hasil
kegiatan
bekerja langsung di industri (institusi pasangan) dilakukan langsung oleh instruktur
dengan
menggunakan
format yang tersedia pada jurnal kegiatan siswa.
c.
Selain itu, sebaiknya guru
memberi bimbingan secara kontinyu untuk pengisian jurnal oleh siswa dan menjadikan jurnal dimaksud sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam
pelaksanaan
pendidikan sistem ganda. Lebih dari
18
itu, jurnal siswa perlu dilengkapi
menganggap bahwa prakerin itu
pedoman penilaian dan kompetensi
sebagai sesuatu hal yang dilakukan
apa saja yang akan dilatihkan siswa
secara santai saja, sehingga mereka
di industri. Dengan demikian, siswa
sering tidak masuk, membolos dan
akan lebih serius mengisi jurnal yang
bahkan tidak memperhatikan selama
diberikan.
Selain itu jurnal siswa
pelaksanaan
dilengkapi pedoman penilaian dan
menganggap
kompetensi apa saja yang akan
telah berakhir. Prakerin hanya untuk
dilatihkan siswa di industri.
formalitas
belaka.
berdampak
pada
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurharjadmo (2008) dengan judul “Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah Kejuruan”. Yaitu suatu Penelitian Evaluatif
mengenai
Program
Pendidikan Sistem Ganda di SMK Negeri 2 Klaten dengan hasil : a. Masih adanya siswa yang kurang serius dalam memandang Prakerin telah
menyebabkan
pelaksanaan
prakerin tidak bisa memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Meskipun jumlahnya kurang dari 5%, akan tetapi masih ditemukan siswa yang
prakerin.
Mereka
masa pendidikannya
Ini
tentu
efektivitas
dan
efisiensi dari program tersebut. b. Dari
sisi
pemahaman
sikap program
pelaksana, yang
baik
membawa dampak pada sikap yang diambil oleh pelaksana kebijakan. Pihak
sekolah
pasangan
telah
komitmen
yang
keberhasilan
beserta
institusi
menunjukkan tinggi
untuk
pelaksanaan
PSG.
Perjanjian kerjasama yang dilakukan antara sekolah dan institusi pasangan telah mampu menjadikan proses pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang
merupakan
perwujudan
19
pelaksanaan PSG berjalan seperti
dalam rangka kegiatan praktek di
yang
sekolah
maupun
pembimbing
secara
diharapkan.
respon
sasaran
Sementara dan
itu
pelaksana
kebijakan juga sangat baik. Hampir
sebagai serius
telah
melakukan aktivitasnya dengan baik.
semua guru yang dilibatkan, baik Metode Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan
balik fenomena secara mendalam,
yang digunakan adalah pendekatan
rinci dan tuntas. Oleh karena itu
kualitatif.
penggunaan
Menurut
Strauss
dan
pendekatan
kualitatif
Corbin (2003) penelitian kualitatif
dalam penelitian ini adalah dengan
dimaksudkan sebagai jenis penelitian
mencocokkan antara realita empirik
yang
dengan teori yang berlaku dengan
temuan-temuannya
tidak
diperoleh melalui prosedur statistik
menggunakan metode deskriptif.
atau
lainnya.
Metode ini ialah metode penelitian
dikumpulkan
yang digunakan untuk meneliti pada
angka-angka,
kondisi objek yang alamiah, dimana
melainkan data tersebut berasal dari
peneliti adalah sebagai instrumen
naskah wawancara, catatan lapangan,
kunci, teknik pengumpulan data
dokumen pribadi, catatan memo, dan
dilakukan secara gabungan, analisis
dokumen resmi lainnya. Sehingga
data bersifat induktif, dan hasil
yang menjadi tujuan dari penelitian
penelitian
kualitatif
ingin
menekankan
menggambarkan realita empirik di
generalisasi.
bentuk
Artinya bukan
data
hitungan yang
berupa
ini
adalah
kualitatif makna
lebih dari
pada
20
Pertimbangan penulis menggunakan
berlangsung dan pengaruh-pengaruh
penelitian kualitatif ini sebagaimana
dari suatu fenomena.
yang diungkapkan oleh Moleong
Menurut
(2000):
menambahkan
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. 2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. 3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
penilaian kualitatif, proses penelitian
Bungin
(2008)
bahwa
tradisi
dan pengetahuan tidak sesederhana pada penelitian kuantitatif, karena hasil dari penelitian kualitatif adalah sumbangan karena berfikir
ilmu
peneliti
pengetahuan,
memulai
secara
dengan
induktif
yaitu
Adapun jenis penelitian ini adalah menangkap penelitian
deskriptif.
berbagai
fakta
atau
Menurut fenomena sosial melalui pengamatan
Whitney (dalam Nazir, 2009) bahwa di lapangan, kemudian dianalisis dan metode deskriptif adalah pencarian melakukan teorisasi berdasarkan atas fakta dengan interpretasi yang tepat. apa yang diamati. Penelitian
deskriptif
mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat,
Dari pengertian para ahli di atas
serta tata cara yang berlaku dalam
maka dapat digambarkan bahwa
masyarakat
situasi-situasi
penelitian deskritif kualitatif adalah
tertentu, termasuk tentang hubungan-
suatu penelitian dengan tujuan utama
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-
memberikan
sikap, pandangan-pandangan, serta
deskriptif tentang suatu keadaan
proses-proses
secara
serta
yang
sedang
gambaran
subjektif
tanpa
atau
mencari
21
hubungan
antarvariabel,
menguji
informasi yang dapat dipercaya dan
hipotesis atau membuat ramalan.
tidak memakan waktu yang lama
Penelitian
maka
ini
berupaya
peneliti
menggunakan
mengembangkan konsep dan fakta
informan
secara mendalam untuk menjawab
partisipan sebagai subjek penelitian.
bagaimanakah pelaksanaan praktek
Informan dalam penelitian kualitatif
kerja industri yang dilaksanakan oleh
tidak untuk mewakili suatu populasi
SMK Negeri 4 Surabaya. Oleh
(random
karena itu penelitian ini dilakukan
akhirnya akan dijadikan pada sebuah
dengan wawancara berbagai nara
generalisasi, melainkan lebih bersifat
sumber atau informan untuk mencari
purposif (purposive sampling) dan
informasi
secara
faktual
dan
didapatkan dengan cara seleksi, yaitu
mendetail.
Pada
penelitian
ini
memilih orang-orang yang benar-
kunci
dan
sampling)
informan
yang
pada
peneliti sebagai instrumen penelitian
benar mengetahui masalah
berperan
sedang diteliti (Wirjokusumo dan
sebagai
pelaksana,
perencana,
pengumpul
data,
menganalisis,
menyimpulkan
dan
yang
Ansori: 2009) Kemudian
selanjutnya
dapat
dilakukan dengan memilih langsung
melaporkan hasil penelitian.
saat di lapangan pada saat penelitian.
Subjek dan Objek Penelitian
Yaitu dengan memilih informan 1.
Subjek penelitian merupakan
informan atau orang-orang yang akan memberikan informasi peneliti.
berbagai
yang Untuk
macam
dibutuhkan
oleh
mendapatkan
kunci
terlebih
dahulu.
Informan
kunci adalah orang pertama yang dipilih
karena
dianggap
lebih
mengetahui mengenai masalah yang
22
sedang
diteliti.
informan
Kemudian
kunci
informasi lain/informan
diperoleh
mengenai
orang
wawancara. Dan untuk informan
juga
partisipan, yaitu informan kedua,
penelitian.
ketiga, dan seterusnya adalah siswa,
menentukan
guru pembimbing, dan pembimbing
yang
dalam
Tentunya
untuk
informan
diteliti, dan juga mempunyai waktu
dapat
lain
mendukung
dari
selanjutnya
yang
cukup
untuk
melakukan
juga
siswa di institusi pasangan prakerin.
berdasarkan seleksi bukan hanya
Sedangkan jumlah informan yang
informasi dari informan kunci.
digunakan sebagai informan dalam
Dalam penelitian ini, yang dipilih
penelitian ini tidak ditentukan di
peneliti sebagai informan kunci yaitu
awal.
Kaprodi Administrasi Perkantoran
Susanto, 2004) tidak ada pedoman
kelas XI APK SMK Negeri 4
yang paling tepat untuk menentukan
Surabaya. Karena informan kunci
jumlah informan dalam penelitian
dianggap lebih mengetahui tentang
kualitatif. Penelitian akan berhenti
keadaan
lokasi
jika
yang
ada
pada
Menurut
informasi
Powell
atau
data
(dalam
yang
penelitian.
Kriteria
dalam
didapatkan dianggap sudah cukup
menentukan
informan
kunci
untuk menyusun laporan penelitian
diantaranya adalah subjek sudah
dan menemui titik jenuh.
cukup lama terlibat secara aktif dan
Kemudian Peneliti menambahkan
intensif
serta
pengetahuan mengenai
yang
masalah
mempunyai mendalam yang
sedang
23
informan partisipan dari para guru
Sedangkan mengenai jumlah dari
pembimbing siswa dan para pegawai
masing-masing
pembimbing siswa dengan tujuan
peneliti
agar informasi yang didapatkan dari
penelitian dari seorang guru yang
Kaprodi Administrasi Perkantoran
ikut berpartisipasi saat melakukan
dapat diuji kebenarannya. Peneliti
monitoring
memilih pegawai pembimbing dari
kerja industri. Hal ini dilakukan
Pemerintah Kota Surabaya Dinas
dengan alasan bahwa guru tersebut
Pendapatan dan Keuangan sebagai
lebih tahu mengenai kesan, keluhan,
tempat
ataupun
menambah
informan
juga
subjek
mengambil
masukan
dari
pasangan
berdasarkan
melaksanakan prakerin.
yang
subjek
pelaksanaan
partisipan pada penelitian ini ialah permasalahan
penelitian,
praktek
institusi
tempat
siswa
ditemui saat pelaksanaan prakerin.
Untuk menjawab rumusan masalah
Kemudian
yang
peneliti
memilih
kedua
peneliti
memilih
PT.Taspen dan Asuransi JiwaSraya
beberapa
sebagai informan partisipan ialah
perwakilan
berdasarkan
kelompok siswa yang melaksanakan
rekomendasi
dari
Kaprodi Administrasi Perkantoran.
prakerin.
Beliau
tempat
menyatakan
bahwa
siswa
untuk
informan
Sesuai
menjadi
dari
setiap
dengan
penempatan
jumlah
siswa
pada
PT.Taspen dan Asuransi Jiwasraya
institusi pasangan yang berjumlah 22
merupakan dua industri asuransi
tempat,
yang reguler tiap tahun menjadi
mengambil ketua kelompok dari tiap
institusi pasangan dengan sekolah
kelompok siswa untuk dijadikan
saat siswa melaksanakan prakerin.
informan
maka
pada
peneliti
tiap
sengaja
institusi
24
pasangan. Hal ini dikarenakan siswa
untuk dijadikan informan sebanyak
yang menjadi ketua kelompok lebih
22 siswa.
tahu akan kondisi anggotanya dan
2.
mengetahui
penelitian
prakerin
kondisi
adalah
objek
Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri Pada Program
masing-masing kelompok. Sehingga
Keahlian Administrasi Perkantoran
jumlah siswa yang diambil peneliti
Kelas XI SMK Negeri 4 Surabaya.
Instrumen Penelitian
Dalam
penelitian
suatu
penelitian
perlu
dengan
menggunakan metode pengumpulan
peneliti
data yang tepat. Hal ini dilakukan
merupakan pengumpul data utama
agar data yang diperoleh bersifat
(key instrument). Peneliti menjadi
objektif. Metode pengumpulan data
subjek yang melakukan observasi
yang diperoleh dari penelitian ini
atau wawancara tidak terstruktur
adalah dengan metode wawancara
dengan menggunakan buku catatan
mendalam (deep interview), dan
dan
dokumentasi.
metode
dari
institusi
menjadi
pasangan
Hakekat
di
pelaksanaan
Yang
kualitatif
instrumen
yaitu
lainnya.
Peneliti
sebagai pengumpul data utama dapat
Metode
mengenali seluruh gejala sebagai
mengumpulkan
objek
dibantu
percakapan yang dilakukan oleh dua
beberapa sumber dan informan yang
komponen manusia, yaitu peneliti
menunjang.
dan
Metode Pengumpulan Data
mengajukan
penelitian
dengan
wawancara
nara
adalah
data
sumber. beberapa
cara
melalui
Peneliti pertanyaan
yang kemudian akan dijawab oleh
25
narasumber berdasarkan atas fakta dan
data.
Wawancara
dilakukan
untuk mencari informasi serta data mengenai bagaimanakah prosedur pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 4 Surabaya. Selain itu peneliti
juga
beberapa
memperhatikan
faktor-faktor
yang
4) Dimana saja tempat Prakerin siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran dilaksanakan? 5) Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Prakerin? 6) Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut? 7) Bagaimana proses atau prosedur pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 4 Surabaya?
mempengaruhi hasil nilai prakerin
Kemudian
siswa yang diterbitkan oleh dunia
metode
usaha atau industri.
dokumentasi
merupakan
pengumpulan
data
Pedoman
Wawancara
tentang
peneliti
menggunakan
dokumentasi.
Metode teknik
dengan
cara
menggali, mengenali hal-hal atau Pelaksanaan Prakerin Wawancara akan dilakukan dengan
kepala program keahlian
administrasi perkantoran yaitu Ibu Ari Astuti.
variabel
yang
transkip,
dokumen,
majalah,
dan
catatan,
surat
kabar,
sebagainya.
Dokumentasi tidak harus berasal dari satu responden saja tapi bisa berasal
1) Bagaimana pelaksanaan prakerin yang ada di SMK Negeri 4 Surabaya?
dari
2) Berapa jumlah program keahlian administrasi perkantoran yang menjadi peserta Prakerin tahun ajaran 2012-2013?
Dokumentasi
3) Berapa lama melakukan Prakerin?
berupa
siswa
beberapa
memvalidkan
responden hasil yang
untuk
penelitian. didapat
oleh
peneliti dalam penelitian ini yaitu laporan hasil nilai prakerin siswa setelah melaksanakan prakerin yang
26
diterbitkan oleh dunia usaha atau
objek
industri.
menyusunnya
Metode Analisis Data Kualitatif
yang
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam
dengan memberi beberapa kode.
Moleong,
Selanjutnya pada tahap akhir dalam
2005)
analisis
data
yang
diteliti.
Kemudian
dalam
satu-satuan
kemudian
dikategorisasikan
kualitatif adalah bekerja dengan data,
analisis
mencari, dan menemukan pola, dan
kesimpulan yang bersifat grounded
menentukan
dengan
apa
yang
dapat
data
adalah
verifikasi
melakukan
selama
proses
diceritakan pada orang lain. Dalam
penelitian dan setelah itu, dilakukan
penelitian kualitatif, analisis data
keabsahan/keaslian data.
dilakukan pada saat pengumpulan
Uji
data berlangsung, dan setelah selesai
Trianggulasi
pengumpulan data dalam periode
1.
tertentu
Untuk
pada
wawancara,
saat
melakukan
dokumentasi,
Keabsahan
Data
dan
Keabsahan data menguji
keabsahan
data
atau
penelitian ini, mengacu pada empat
penelitian. Setelah membaca dan
kriteria yang dikemukakan Moleong
menelaah data, selanjutnya peneliti
(2009) yaitu derajat kepercayaan,
melakukan reduksi data dengan cara
keteralihan,
melakukan
kepastian.
abstraksi.
Abstraksi
merupakan sebuah usaha membuat
Kriteria
rangkuman
kepercayaan
yang
inti
dengan
kebergantungan,
penerimaan (credibility)
dan
derajat pada
mekanisme proses dan pernyataan-
dasarnya
pernyataan
agar
validitas internal dari nonkualitatif.
sesuai dengan pembahasan serta
Kriteria ini berfungsi untuk inkuiri
yang
terkontrol
menggantikan
konsep
27
atau
pemikiran
yang
mendalam
Kriteria kepastian (confirmability)
sedemikian rupa sehingga tingkat
berasal
kepercayaan
menurut
penemuannya
dapat
dari
konsep
penelitian
objektivitas nonkualitatif.
dicapai dengan memberikan derajat
Nonkualitatif
kepercayaan hasil-hasil penemuan
objektifitas dari segi kesepakatan
dengan
antarsubjek.
jalan
pembuktian
pada
menetapkan
Dari
sini
dapat
kenyataan ganda yang sedang diteliti.
dipastikan bahwa sesuatu itu objektif
Kriteria keteralihan (transferbility)
atau tidak bergantung pada opini,
berbeda dengan validitas eksternal
pandangan, pendapat, dan penemuan
dari penelitian nonkualitatif. Sebagai
seseorang. Dapat dikatakan bahwa
persoalan empiris bergantung pada
pengalaman seseorang itu subjektif
kesamaan antara konteks pengirim
sedangkan
dan penerima. Untuk melakukan
beberapa atau banyak orang, barulah
keteralihan tersebut peneliti mencari
dapat dikatakan objektif.
dan mengumpulkan kejadian empiris
2.
tentang kesamaan konteks.
Moleong (2009) trianggulasi data
Kriteria
adalah
(dependability).
kebergantungan Pengajuan
ini
jika
disepakati
oleh
Triangulasi Data
pemeriksaan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di
dilakukan dengan pengecekan yang
luar
dilakukan beberapa kali pada kondisi
pengecekan
yang yang sama dan hasilnya secara
pembanding terhadap data. Menurut
esensial memiliki kesamaan, maka
Bungin (2008) salah satu cara paling
dikatakan reliabilitasnya tercapai.
penting dan mudah dalam melakukan
data
pengujian
itu
untuk atau
keabsahan
keperluan sebagai
penelitian
28
adalah
dengan
melakukan
disampaikan nara sumber didepan
trianggulasi peneliti, sumber data,
umum dan secara pribadi. Ketiga,
metode, dan teori.
membandingkan apa yang dikatakan
Triangulasi dengan kejujuran peneliti
orang-orang
ini
penelitian dengan apa yang dikatakan
dilakukan
kejujuran,
untuk
menguji
subjektifitas,
tentang
situasi
dan
sepanjang
oleh
membandingkan perspektif dengan
peneliti di lapangan. Oleh karena itu
pandangan masyarakat biasa, orang
peneliti meminta bantuan kepada
yang berpendidikan menengah atau
peneliti
tinggi,
kemampuan
merekam
lain
data
untuk
mengecek
waktu.
dan
Keempat,
lain-lain.
Kelima,
kejujuran dan keabsahan data yang
membandingkan
diperoleh, jika memang data yang
dengan isi suatu dokumen yang
dilaporkan sama, maka keabsahan
berkaitan.
data dapat dibuktikan tanpa ada
Triangulasi dengan metode adalah
unsur kebohongan.
pengecekan
Triangulasi adalah
dengan
sumber data
membandingkan
dan
penemu
hasil
derajat
hasil
wawancara
kepercayaan
penelitian
dengan
beberapa teknik pengumpulan data.
mengecek baik derajat kepercayaan
Kemudian
suatu
diperoleh
sumber data dengan metode yang
melalui waktu dan cara yang berbeda
sama. Trianggulasi ini dilakukan
pada metode kualitatif. Jadi, pertama
untuk melakukan pengecekan dan
membandingkan hasil pengamatan
pencocokan
dengan hasil wawancara. Kedua,
pengumpulan data.
informasi
membandingkan
yang
apa
yang
telah
pengecekan
terhadap
beberapa
metode
29
Triangulasi dengan teori dilakukan
sumber
untuk menguraikan pola, hubungan
mendapatkan data dari sumber yang
dan menyertakan penjelasan yang
berbeda-beda dengan teknik yang
muncul dari analisis untuk mencari
sama.
pembanding. Terbukti bahwa fakta
menggunakan
tidak
derajat
dalam pengumpulan data, maka data
kepercayaannya dengan satu atau
yang diperoleh akan lebih konsisten,
lebih teori.
tuntas, dan pasti.
dapat
Teknik
diperiksa
triangulasi
ini
diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang
berbeda-beda
untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti
observasi wawancara
menggunakan
partisipatif mendalam,
pasif, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serampak. Triangulasi
digunakan
Oleh
karena teknik
untuk
itu
dengan
triangulasi
30
Hasil Penelitian
c)
1. Gambaran Umum Subjek dan
pembimbing
Objek Penelitian
melaksanakan prakerin di Dinas
a.
Pendapatan
Subjek Penelitian
Ibu Soetianingsih selaku guru siswa
dan
yang
Keuangan
Kota
Yang menjadi subyek pada penelitian
Surabaya bagian kas dan akuntansi.
ini adalah :
Para
1. Informan kunci yaitu Kaprodi
dipilih
Administrasi Perkantoran Ibu Ari
informan partisipan karena beliau
Astuti. Beliau adalah guru yang
merupakan subjek penelitian dari
sudah memiliki banyak pengalaman
seorang
dalam mengajar dan mengetahui
berpartisipasi
betul
monitoring
kondisi
prodi
administrasi
guru
pembimbing
peneliti
untuk
guru
tersebut dijadikan
yang
ikut
saat
melakukan
pelaksanaan
aktif
praktek
perkantoran yang ada di SMK Negeri
kerja industri. Hal ini dilakukan
4 Surabaya.
dengan alasan bahwa guru tersebut
2.
Peneliti
juga
menambahkan
lebih tahu mengenai kesan, keluhan,
informan partisipan antara lain yaitu:
ataupun
a)
Ibu Rurun Daruwati selaku
pasangan
guru
pembimbing
melaksanakan prakerin.
siswa
yang
masukan
dari
tempat
peneliti
siswa
melaksanakan prakerin di PDAM
d)
Kota Surabaya.
menambahkan informan partisipan
b)
dari para pegawai pembimbing siswa
Ibu Maria Ulfa selaku guru
Kemudian
institusi
juga
yang
di institusi pasangan saat siswa
melaksanakan prakerin di Asuransi
melaksanakan praktek kerja industri.
Jiwasraya.
Diantaranya
pembimbing
siswa
ialah
Bapak
Pipit
31
Marsudi Utomo yang bekerja di
peneliti menentukan informan dari
Pemerintahan
ketua
Kota
Dinas
kelompok
masing-masing
Pendapatan Dan Keuangan Kota
kelompok siswa yang melaksanakan
Surabaya bagian kas dan akuntansi,
prakerin di tempat yang berbeda. Hal
Kemudian Bapak Asri selaku Humas
ini dilakukan karena ketua kelompok
di PT. Taspen Surabaya dan Bapak
dari masing-masing kelompok siswa
Prasetyo selaku karyawan bagian
tersebut diyakini lebih tahu tentang
pertanggungan
kondisi anggotanya dan pelaksanaan
di
Asuransi
Jiwasraya. Beliau dijadikan sebagai
prakerin
subyek penelitian dengan tujuan agar
masing.
informasi
yang
kepala
didapatkan
prodi
perkantoran
tempatnya
masing-
dari
administrasi dapat
di
diuji
b.
Obyek penelitian
Yang
menjadi
obyek
penelitian
kebenarannya.
adalah pelaksanaan praktek kerja
e)
Kemudian untuk menjawab
industri yang ada di SMK Negeri 4
rumusan masalah yang kedua peneliti
Surabaya. Praktek Kerja Industri
mengambil
merupakan
beberapa
informan
salah
satu
kegiatan
partisipan dari siswa yang telah
sekaligus mata pelajaran yang wajib
melaksanakan
ditempat
dilaksanakan oleh siswa administrasi
yang berbeda sesuai dengan jumlah
perkantoran, karena hal itu sudah
intitusi pasangan yang ada. Pada data
menjadi
dokumentasi
jumlah
keahlian administrasi perkantoran.
penempatan institusi pasangan yang
Guru menjelaskan bahwa, pada saat
ada berjumlah 22 tempat. Kemudian
ini di dunia kerja hal yang mereka
prakerin
yang
ada
tujuan
dari
kompetensi
32
tanyakan
ketika
perekrutan
tenaga
melakukan kerja
yang
mencakup
aspek
kognitif,
melalui
psikomotor dan afektif diharapkan
sekolah adalah pengetahuan serta
perkembangan siswa dapat diketahui
pengalaman mengenai kompetensi
tidak
bidang keahlian yang dimiliki siswa.
berpikirnya saja, tetapi juga pada
Mengingat begitu pentingnya praktek
keterampilan dan sikapnya. Agar
kerja industri, maka guru berusaha
dapat
sebaik mungkin dalam melaksanakan
dengan baik, guru – guru pada
pembelajaran sebelum siswa terjun
program
ke lapangan untuk melaksanakan
perkantoran di kelas XI APK SMK
prakerin.
Negeri
hanya
pada
kemampuan
melaksanakan
keahlian
4
perannya
administrasi
Surabaya
berusaha
melaksanakan pembelajaran sesuai Dalam
kegiatan
praktek
kerja dengan kurikulum yang sudah ada
industri guru mempunyai peranan dengan yang
sangat
penting
sebaik-baiknya
dan
dalam menggunakan analisis jabatan yang
pembelajaran,
yaitu
untuk sesuai dengan program keahlian
melaksanakan
dan
mencapai administrasi perkantoran. Hal ini
persentase kurikulum yang sudah ditujukan ditetapkan.
Serta
sebagai
usaha
untuk
mempersiapkan mengikuti perkembangan kebutuhan
secara matang anak didik mereka dunia usaha dan dunia industri untuk
menghadapi
segala terhadap lulusan sekolah kejuruan.
kemungkinan
yang
terjadi
saat Guru
menjelaskan
bahwa
untuk
melaksanakan prakerin baik dari segi dapat menciptakan lulusan sekolah materi pelajaran maupun sikap dan kejuruan tidak hanya mempunyai mental siswa. Dengan pembelajaran
33
kemampuan dalam berfikir tetapi
daripada teori. Metode pembelajaran
juga mempunyai keterampilan yang
berganti peran secara bergantian
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha
sesuai dengan jabatan yang ada pada
dan industri, maka guru menerapkan
sebuah kantor juga telah mereka
metode
yang
dapatkan di sekolah. Yaitu terdiri
kegiatannya lebih banyak praktek
dari arsiparis, espeditur, agendaris
dari pada teori. Apalagi SMK yang
dan pimpinan. Hal itu juga terbukti
memang
saat peneliti melihat langsung proses
pembelajaran
pembelajarannya
70%
berupa praktek dan 30% berupa teori.
pembelajaran
Pendapat ini dibenarkan oleh salah
administrasi
satu guru pembimbing prakerin yang
pelaksanaan
menyatakan bahwa siswa memang
Terlihat dalam satu ruangan terdapat
lebih
banyak
pembelajaran
di
laboratorium
perkantoran PPL
tahun
saat 2012.
diajarkan
materi
2 ruang yang dijadikan sebagai
produktif
untuk
tempat
praktek
administrasi
menunjang keahlian yang dimiliki
perkantoran, dimana setiap kantor
siswa dalam tiap masing-masing
atau ruang ditempati 1 kelompok
prodi.
yang
Pernyataan ini dibenarkan pula oleh
Kemudian juga ada laboratorium
para siswa. Dalam waktu yang
untuk
berbeda, siswa dari kelas yang
perkantoran yang difungsikan untuk
berbeda
keterangan
mempraktekkan pekerjaan seorang
bahwa dalam proses pembelajaran,
sekretaris dan administrasi berbasis
selama mereka di sekolah mereka
komputer.
banyak
memberikan
menerima
ilmu
praktek
terdiri
dari
komputerisasi
9-10
orang.
administrasi
34
Dari
pernyataan
dapat
mencari dan menentukan sendiri
dilihat bahwa pembelajaran yang
tempat mereka akan melaksanaan
dilakukan
4
praktek kerja industri. Kemudian
sudah
guru pembimbing beserta para siswa
mempersiapkan anak didiknya untuk
melakukan persiapan mengadakan
mempersiapkan anak didiknya untuk
kumpul bersama di aula sekolah
mempraktekkan suatu pekerjaan di
sebelum
prakerin
tiap bidang keahlian masing-masing
Kegiatan
ini
jabatan.
memberikan pesan, semangat dan
Dan untuk pra pelaksanaan praktek
motivasi kepada siswa agar siswa
kerja industri di SMK Negeri 4
siap
Surabaya,
prakerin dengan baik.
oleh
Surabaya
tersebut,
SMK
Negeri
memang
Kaprodi
Administrasi
dan
dilaksanakan.
ditujukan
mampu
untuk
melaksanakan
Perkantoran mengemukakan bahwa seluruh guru Prodi Administrasi Perkantoran kepada
telah
seluruh
menghimbau
siswanya
untuk
Pembahasan
dilaksanakan di SMK Negeri 4
Berdasarkan rumusan masalah yang
Surabaya meliputi:
ada
1)
maka
pada
bab
ini
akan
Pelaksanaan Praktek Kerja
menjelaskan jawaban serta analisis
Industri di Kelas XI APK SMK
penulis
Negeri 4 Surabaya
pada
penelitian.
saat
Adapun
melaksanakan pelaksanaan
praktek kerja industri yang telah
Berdasarkan pertama
rumusan
mengenai
masalah pelaksanaan
35
praktek kerja industri, maka secara
dibenarkan oleh Bapak Prasetyo
rinci akan dijelaskan sebagai berikut:
karyawan Asuransi Jiwasraya, beliau
a.
menyatakan
Menyusun
yang
jelas
program tentang
kerja rencana
bahwa
Asuransi
Jiwasraya yang letaknya tidak jauh
pelaksanaan praktek kerja industri
dari
(Prakerin).
mempercayakan siswa SMKN 4
Kaprodi Administrasi Perkantoran
Surabaya
menjelaskan bahwa program kerja
melaksanakan prakerin di Asuransi
yang telah dibuat oleh SMK Negeri 4
Jiwasraya. Kemudian kualitas siswa
Surabaya
melaksanakan
SMKN 4 Surabaya juga menjadi
prakerin sudah disusun sesuai standar
pertimbangan lebih bagi Asuransi
kurikulum yang sudah ditetapkan.
Jiwasraya
b.
ikatan
SMKN 4 Surabaya melaksanaan
yang
prakerin tiap tahun ditempat mereka.
untuk
Memantapkan
kerjasama
antara
SMK
sekolah
membuat
untuk
untuk
mereka
reguler
mempercayakan
bersangkutan dengan Dunia Usaha
c.
dan Dunia Industri pasanganya.
pengajaran bersama dengan dunia
Kaprodi Administrasi Perkantoran
usaha
menjelaskan bahwa untuk kerja sama
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
antara institusi pasangan dengan
a)
sekolah,
yang Akan Dilatihkan
ada
beberapa
tempat
Menyusun
atau
industri
program
pasangan
Jenis dan Tingkat Keahlian
prakerin yang sudah reguler menjadi
Ibu Ari Astuti menjelaskan bahwa
intitusi pasangan dengan sekolah dan
keahlian yang akan dilatihkan pada
juga ada yang masih baru menjadi
saat prakerin yaitu pekerjaan kantor
institusi
yang bersifat administratif seperti
pasangan.
Pendapat
ini
36
mengetik, mengarsipkan surat masuk
miliki dalam bidang administrasi
dan keluar. Begitu juga dengan
perkantoran.
pekerjaan kantor yang berhubungan
Dari pernyataan di atas peneliti
dengan
masyarakat
menganalisis bahwa pekerjaan atau
(humas) seperti menjadi penerima
tugas yang dilatihkan saat prakerin
tamu (resepsionis).
bukan hanya dilihat semata karna
Bapak Pipit Marsudi Utomo selaku
siswa dari program studi administrasi
pembimbing
perkantoran.
hubungan
siswa
di
Dinas
Tetapi
siswa
Pendapatan dan Keuangan bagian
ditempatkan di bidang yang saat itu
Kas dan Akuntansi menjelaskan
sedang
bahwa pembagian tugas praktek
bantuan.
membutuhkan
personil
kerja dilakukan oleh bagian TU b)
Standar
Pendidikan
dan
kantor. Dan hal itu biasanya dibagi Pelatihan, meliputi: sesuai dengan keadaan tiap divisi a.
Lamanya Waktu Pendidikan
yang membutuhkan bantuan personel dan Pelatihan tambahan. Sesuai dengan ketentuan pada UU Di tempat intitusi pasangan lain No. 2 tahun 1989 bahwa waktu seperti di Asuransi Jiwasraya yang dalam pelaksanaaan prakerin pada dibimbing
oleh
Bapak
Prasetyo sekolah kejuruan adalah maksimal 3
menyatakan
bahwa
siswa
yang bulan.
melaksanakan
prakerin
Mengingat
banyaknya
berjumlah persentase kurikulum yang harus
lima orang. Dan mereka semua dicapai siswa, maka pelaksanaan ditempatkan
dibagian
operasional praktek kerja industri di SMK Negeri
sesuai kemampuan yang mereka 4
Surabaya
hanya
dilaksanakan
37
selama kurun waktu 2 bulan saja
prakerin di Dinas Pendapatan dan
pada Bulan Januari dan Febuari.
Keuangan.
Kemudian total jam kerja pelatihan
bahwa dia melaksanakan praktek
prakerin selama satu hari rata-rata 7
kerja
jam di setiap tempat prakerin. Tetapi
SP2D pada bagian kas dan akuntansi.
ada beberapa tempat prakerin yang
Dari pernyataan di atas peneliti
menggunakan sistem per-shift bagi
menganalisis bahwa bahwa masih
siswa yang melaksanakan prakerin.
adanya siswi yang melaksanakan
Seperti yang di terapkan oleh PT.
praktek kerja industri kurang sesuai
Taspen
dengan prodi keahlian mereka.
Surabaya
dan
Asuransi
Nindie
mengentry
menyatakan
data
keuangan
Jiwasraya. Kedua institusi tersebut b.
Metode
menyatakan bahwa siswa dibagi Kaprodi
administrasi
perkantoran
menjadi 2 shift, yaitu shift pagi mulai menjelaskan
bahwa
pembelajaran
jam 08.00-12.30 dan shift siang mata pelajaran adaptif dilaksanakan mulai jam 13.00-17.00. disekolah. Untuk mata pelajaran Kemudia produktif dilaksanakan di sekolah n
mengenai
pelatihan
yang dan mempraktekkanya di sekolah
dilaksanakan siswa saat prakerin dan di luar sekolah. Kemudian siswa peneliti
menemukan
beberapa sebelum melaksanakan praktek kerja
pekerjaan pelatihan yang dilakukan industri akan dibagi per kelompok siswi kurang sesuai dengan bidang kurang lebih lima orang untuk keahlian administrasi perkantoran. ditempakan pada tempat prakerin Seperti
yang
diungkapkan
oleh yang
berbeda.
Kemudian
tiap
Nindie siswi yang melaksanakan kelompok memiliki kebebasan untuk
38
menentukan dimana mereka akan
4 Surabaya adalah block release.
melaksanakan
Yaitu
prakerin.
Hal
ini
disepakati
bersama
dimaksudkan sekolah agar siswa
bulan/semester mana siswa berada di
berani
institusi
meloby
sebuah
pasangan,
dan
perusahaan/industri sebelum mereka
bulan/semester mana siswa berada di
melaksanakan
sekolah.
agar
siswa
prakerin. sudah
Tujuanya
mendapatkan d.
pengalaman
meloby
Sistem Pembimbingan untuk
sebuah Peserta.
perusahaan yang nantinya setelah Kaprodi Administrasi Perkantoran lulus
dari
sekolah
sudah
tidak menjelaskan
bahwa
sistem
untuk
peserta
canggung lagi dan dapat dipakai pembimbingan untuk melamar pekerjaan disebuah dilakukan
sebelum
prakerin
perusahaan. dilaksanakan. Dua bulan sebelum Pendapat ini dibenarkan oleh seluruh prakerin
akan
dilaksanakan,
institusi pasangan yang telah peneliti diumumkan kepada siswa untuk wawancarai.
Mayoritas
institusi segera mencari tempat pelaksanaan
pasangan
sebelumnya
menerima praktek kerja industri. Walaupun
surat pengantar dari sekolah yang begitu masih saja ada siswa yang diantarkan langsung oleh siswa yang belum mendapatkan tempat prakerin sudah berkelompok sebelumnya. disaat c.
Model Penyelenggaraan
waktunya
sudah
Kemudian
mepet. sebelum
Kaprodi Administrasi Perkantoran
memberangkatkan
menjelaskan
model
prakerin, sehari sebelumnya siswa
pelaksanaan prakerin di SMK Negeri
diajak berkumpul bersama diaula
bahwa
siswa
untuk
39
untuk diberi motivasi melaksanakan
oleh penulis, yaitu PT.Taspen, Dinas
prakerin dengan baik dan tertib.
Pendapatan
dan
Seorang guru pembimbing prakerin
Asuransi
Jiwasraya.
Ibu
menyatakan tidak ada ujian keahlian
Rurun
Daruwati
juga
Keuangan
dan
Mereka
menjelaskan bahwa siswa terkadang
sebelum
masih belum bisa dengan tepat
dinilai
memilih tempat pelaksanaan prakerin
mereka setiap harinya dan dipantau
untuk kelompok mereka. Akibatnya
dari sikap dan tingkah lakunya.
volume kerja yang diharapkan oleh
Seperti
sekolah saat prakerin tidak tercapai
Prasetyo dari Asuransi Jiwasraya,
optimal.
beliau menjelaskan bahwa siswa
Dari pernyataan di atas penulis
dinilai
menganalisis bahwa harus adanya
melainkan
bimbingan yang lebih intens terhadap
keseharian mereka. Dan hal itu juga
kelompok
sekiranya
dapat dilihat dari kelengkapan isi
kurang bisa memilih tempat prakerin
buku jurnal prakerin yang dimiliki
yang sesuai dengan bidang dan
oleh setiap siswa yang setiap sepekan
keahlianya.
akan diberikan paraf oleh pegawai
siswa
Agar
yang
mereka
tidak
mereka
dinilai,
berdasarkan
yang
bukan
mereka
hasil
dijelaskan
Bapak
berdasarkan
melalui
kerja
ujian
aktivitas
tertinggal tidak mendapatkan tempat
pembimbing.
prakerin atau ditempatkan dibidang
d)
yang bukan keahliannya.
Kaprodi Administrasi Perkantoran
c)
Sistem Pengujian
menjelaskan bahwa disetiap tempat
Dari
ketiga
tempat
pelaksanaan
prakerin yang telah diwawancarai
Sertifikasi
prakerin
memiliki
kebijakan
untuk
perbedaan memberikan
40
sertifikat kepada siswa. Ada tempat
terkadang juga membatasi jumlah
prakerin yang bersedia memberikan
peserta. Hal ini dikarenakan agar
dan membuatkan sertifikat untuk
kelangsungan
siswa dan ada yang tidak. Pada
mengganggu aktivitas perusahaan.
kelompok
siswa
yang
prakerin
tidak
tidak f)
Layanan atau Fasilitas yang
mendapatkan sertifikat dari tempat Diperoleh Peserta prakerinya,
maka
mereka
membuat
sendiri
akan Kaprodi Administrasi Perkantoran
sertifikatnya menjelaskan
dengan
pengesahan
dari
bahwa
siswa
tidak
kepala mendapatkan gaji untuk prakerin
sekolah dan tempat prakerin. yang
mereka
laksanakan.
Siswa
Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu
siswi
yang
hanya
mendapatkan
sertifikat
yang
fasilitas
melaksanakan diterbitkan
oleh
prakerin di Pemerintah Kota Dinas tempat prakerin mereka masingPendapatan
dan
Keuangan
Kota masing.
Surabaya. Nindie menyatakan bahwa Kemudian kelompoknya
membuat
Bapak
Prasetyo
dari
sendiri Asuransi
JiwaSraya
menyatakan
sertifikat prakerin yang disahkan bahwa siswa memang tidak digaji oleh kepala sekolah dan Pemkot selayaknya
pegawai
lainya.
Itu
Surabaya. sebabnya siswa dipekerjakan juga e)
Jumlah Peserta
dengan intensitas waktu yang tidak
Kaprodi Administrasi Perkantoran
sama dengan pegawai lainya. Yaitu
menjelaskan bahwa jumlah peserta
siswa dipekerjakan dengan sistem
berbeda-beda
shift atau paruh waktu.
pada
tiap
tempat
prakerin. Namun institusi pasangan
41
d.
Menyiapkan tenaga kerja yang
akan
terlibat
dalam
mendapatkan nilai yang baik juga.
pelaksanaan
Jadi beliau menyimpulkan bahwa
praktek kerja industri (prakerin),
prakerin tahun ini berjalan sesuai
khususnya tenaga pengajar, pelatih
dengan program yang telah dibuat.
atau instrumen di dunia usaha atau
Pada
dunia industri, dan tenaga teknisi
menganalisis
pendukung lainya.
kenyataan ganda yang sebelumnya
Kaprodi Administrasi Perkantoran
ditemukan
oleh
menjelaskan bahwa setiap kelompok
triangulasi
dengan
peserta
pembimbing
prakerin
memiliki
guru
pernyataan
ini
peneliti
bahwa
dengan
peneliti
lewat
siswa,
dan
guru
pegawai
pembimbing masing-masing yang
pembimbing prakerin, maka peneliti
ditentukan oleh sekolah. Begitu juga
menyimpulkan
ditempat pelaksanaan prakerin siswa.
pelaksanaan prakerin yang kurang
Setiap kelompok siswa memiliki
sesuai dengan program yang telah
pegawai
dibuat.
pembimbing
di
tempat
masih
adanya
prakerin untuk melaksanakan tugas f.
Memonitor dan mengevaluasi
prakerin. pelaksanaan praktek kerja industri e.
Melaksanakan praktek kerja
(prakerin).
industri (prakerin) sesuai dengan
Kaprodi Administrasi Perkantoran
program yang telah dibuat.
menjelaskan
Kaprodi Administrasi Perkantoran
pelaksanaan prakerin dilakukan oleh
menyatakan bahwa hasil prakerin
guru
tahun ini baik. Nilai-nilai yang
kelompok peserta prakerin. Beliau
didapatkan oleh siswa juga mayoritas
juga menyatakan bahwa idealnya
bahwa
pembimbing
monitoring
pada
setiap
42
untuk melakukan monitoring ialah
menemukan kenyataan lain dari data
tiga
dokumentasi
kali.
Jika
terlalu
sering
jurnal
perlengkapan
melakukan prakerin biasanya tempat
pembimbing prakerin. Dalam jurnal
prakerinya juga risih. Untuk itu
tersebut peneliti menemukan bukti
biasanya guru pembimbing hanya
perjalanan dinas guru pembimbing
melakukanya sebanyak dua kali saja
yang hanya sekali saja melakukan
yaitu diawal dan diakhir.
monitoring.
Hal ini dibenarkan oleh Ibu Rurun
Dengan pendapat dan kenyataan
Daruwati
sudah
tersebut maka peneliti menganalisis
melakukan monitoring siswa saat
bahwa guru pembimbing prakerin
prakerin, Beliau menyatakan bahwa
belum
memonitoring itu tiga kali, yaitu saat
prakerin dengan semestinya.
guru
yang
melaksanakan
prosedur
mengantar, mengunjungi dan saat g.
Melaporkan proses dan hasil
mempamitkan siswa. pelaksanaan praktek kerja industri Namun ada kenyataan lain dari (prakerin). seorang siswa yang melaksanakan Kaprodi
administrasi
perkantoran
prakerin di Pemkot Surabaya, Nindie menjelaskan bahwa siswa yang telah menjelaskan bahwa memang ada melaksanakan
prakerin
tidak
guru pembimbing yang mengunjungi diharuskan untuk membuat laporan kelompok siswa di Pemkot. Tetapi proses guru yang memonitoring dikelompok prakerin Nindie bukan kelompoknya.
guru Dan
2. Pendapat Siswa
pembimbing peneliti juga
dan
hasil
pelaksanaan
43
Setelah wawancara
melakukan dengan
beberapa
Nurul
Hidayati
XI
APK
2
menyatakan
bahwa
ia
informan dari siswa yang ditentukan
kelompoknya
senang
menjalani
oleh peneliti dari ketiga kelas XI
kegiatan prakerin di PT. Taspen. Hal
APK
peneliti
itu dikarenakan ia dan kelompoknya
menemukan beragam pendapat yang
selama dua bulan tidak perlu masuk
positif maupun negatif. Mayoritas
ke sekolah. Namun mereka juga
seluruh siswa yang melaksanakan
mengalami
prakerin memberikan kesan positif
berada di tempat prakerin. Yaitu
saat melaksanakan prakerin. Hal ini
diantaranya
dikarenakan jam sekolah mereka
makanan yang ditawarkan di kantin
menjadi
kantor terlalu mahal untuk ukuran
yang
berbeda,
berkurang
dan
diganti
dengan jam belajar prakerin di luar
ketidaknyamanan
dikarenakan
dan
saat
harga
uang saku mereka.
sekolah. Walaupun ada sedikit kesan negatif yang disimpan siswi seperti
2)
hal-hal yang tidak terduga saat
: PT. Sucofindo
prakerin,
Dessy Arya Susandi XI APK 1
tetapi
hal
itu
tidak
Tempat pelaksanaan prakerin
menyurutkan mereka untuk tetap
menyatakan
melaksanakan prakerin dengan baik.
kelompoknya mengalami suka dan
Adapun
duka
hasil
pendapat
wawancara
masing-masing
dan siswa
selama
disebabkan
bahwa
ia
prakerin. oleh
dan
Suka
pengurangan
sebagai berikut :
intensitas mereka untuk belajar di
1)
kelas. Dan dukanya disebabkan oleh
Tempat pelaksanaan prakerin
: PT. Taspen
teguran-teguran yang disampaikan
44
oleh pegawai pembimbing siswa saat
4)
prakerin. Diantaranya ialah teguran
: Pemerintah Provinsi Jawa Timur
bahwa
Badan
mereka
harus
bisa
Tempat pelaksanaan prakerin
Penanggulangan
Bencana
membedakan kapan waktunya untuk
Daerah
bercanda, dan kapan waktunya untuk
Dyah Kusuma Wardani XI APK 3
serius bekerja. Walaupun begitu
menyatakan bahwa senang dalam
mereka menanggapi teguran tersebut
menjalani kegiatan selama prakerin.
dengan sikap positif .
Karena ia dan kelompoknya selama dua bulan tidak perlu terus-terusan
3)
Tempat pelaksanaan prakerin ke
sekolah
untuk
melaksanakan
: SMK Negeri 4 Surabaya pembelajaran
di
kelas.
Namun
Dwi Puspita Anggraini XI APK 3 mereka juga menyatakan mengalami menyatakan bahwa prakerin yang ia ketidaknyamanan saat melaksanakan laksanakan
tidak
berbeda
jauh prakerin. Hal itu dikarenakan adanya
dengan
kegiatan
pembelajaran teguran berupa sindiran-sindiran dari
biasanya. Karena ia dan teman beberapa pegawai setempat agar sebangkunya melaksanaka prakerin siswa disiplin dan serius dalam di
sekolah.
Hanya
saja
yang bekerja.
membedakan ialah mereka di sekolah full melaksanakan prakerin tanpa 5)
Tempat pelaksanaan prakerin
mengikuti pembelajaran di kelas. Hal : Pengadilan Negeri Surabaya itu dikarenakan mereka telat untuk Windarti XI APK 2 menyatakan mendapatkan tempat prakerin. bahwa
senang
prakerin
di
melaksanakan
Pengadilan
Negeri
45
Surabaya banyak
karena bertemu
disana
mereka
anggota
aparat
7)
Tempat pelaksanaan prakerin
: Badan Pertanahan Nasional RI
kepolisian. Mereka juga menikmati
Kantor Pertanahan Kota Surabaya I
suasana hiruk pikuk yang terjadi
Eka Sari Ramadania XI APK 2
disana.
menyatakan
bahwa
ia
dan
kelompoknya masih semangat ingin 6)
Tempat pelaksanaan prakerin
melaksanakan prakerin lagi. Hal itu
: Kejaksaaan Negeri Sukomanunggal
dikarenakan mereka mendapatkan
Wilda
1
tugas yang sesuai dengan bidangnya,
dan
memperoleh pengalaman baru dan
kelompoknya senang melaksanakan
mereka tidak perlu melaksanakan
prakerin
di
pembelajaran di sekolah.
mereka
ikut
Rosdiana
menyatakan
XI
bahwa
APK ia
Kejaksaaan
karena
membantu
aparat
kepolisian dalam bidang administrasi
8)
surat tilang. Hal itu membuat mereka
: Dinas Pendapatan dan Pengolahan
punya pengalaman baru yang tidak
Keuangan Kota Surabaya
mereka dapatkan di bangku sekolah.
Rizanindi
Tetapi kondisi kantin yang harganya
menyatakan bahwa ada suka dan
terlalu mahal bagi seorang siswa
duka saat melaksanakan prakerin.
menjadi
Sukanya
salah
satu
ketidaknyamanan siswa.
penyebab
Tempat pelaksanaan prakerin
Pitaloka
XI
disebabkan
APK
1
oleh
pengurangan jam belajar mereka di sekolah. Dan dukanya mereka alami karena teguran kedisiplinan dari beberapa pegawai setempat. Namun
46
ia
dan
kelompoknya
masih
tidak mereka dapatkan sebelumnya
menanggapi hal tersebut dengan
di bangku sekolah. Mereka cukup
positif.
senang dengan kegiatan prakerin. Namun
9)
mereka
juga
sering
Tempat pelaksanaan prakerin mendapatkan teguran dari pegawai
: Pemerintah Kota Surabaya Badan pembimbing jika mereka kurang Kesatuan
Bangsa,
Politik,
dan disiplin dalam bekerja.
Perlindungan Nasional. Nur Azizah XI APK 1 menyatakan
11)
bahwa
: KPP Pratama Surabaya Pabean
ia
dan
kelompokknya
Tempat pelaksanaan prakerin
mendapatkan banyak teguran dari
Cantikan
pegawai Pemkot Surabaya karena
Sonia
masalah kedisiplinan dan keseriusan
menyatakan
dalam melaksanakan tugas. Namun
kelompoknya merasa senang bisa
hal itu mereka anggap sebagai
melaksanakan di kantor pelayanan
pengalaman
berharga,
mereka
pajak. Mereka mayoritas semangat
menganggapi
teguran
tersebut
dan antusias ingin melaksanakan
menjadi
prakerin kembali.
bertujuan
agar
mereka
Oktavia
XI
bahwa
APK ia
3 dan
pribadi yang lebih baik. 12)
Tempat pelaksanaan prakerin
: Pemerintah Provinsi Jawa Timur 10)
Tempat pelaksanaan prakerin Sekretariat DPRD
: PT. Pelni Maisari XI APK 3 menyatakan Saudah XI APK 2 menyatakan bahwa
ia
dan
kelompoknya
bahwa ia dan kelompokknya senang mendapatkan bimbingan yang tegas mendapatkan pengalaman baru yang
47
dan
disiplin
selama
mereka
kelompoknya
mendapatkan
tugas
melaksanakan prakerin. Namun hal
administrasi
tersebut
bidangnya. Mereka merasa senang
tidak
menyurutkan
niat
sesuai
dengan
mereka untuk tetap melaksanakan
bisa
prakerin
pegawai kantor imigrasi. Dan mereka
dengan
baik
dan
bertanggung jawab.
ikut
membantu
pekerjaan
juga menyayangkan pihak setempat yang hanya mengijinkan mereka
13)
Tempat pelaksanaan prakerin
: Pemerintah Provinsi Jawa Timur
untuk melaksanakan prakerin disana tidak lebih dari satu bulan saja.
Sekretariat DPRD 15)
Tempat pelaksanaan prakerin
Irma Yani XI APK 3 menyatakan : PT. Pelabuhan Indonesia III bahwa ia dan kelompoknya merasa Zahra
Taqiyyah
XI
APK
3
senang melaksanakan prakerin di menyatakan
bahwa
ia
dan
sekretariat DPRD. Meskipun banyak kelompoknya cukup senang karena teguran dari pegawai pembimbing mereka saat prakerin tidak perlu karena kedisiplinan mereka, namun datang ke sekolah karena digantikan hal itu tetap membuat mereka masih oleh kegiatan prakerin. ingin
melaksanakan
prakerin
kembali.
16)
Tempat pelaksanaan prakerin
: Perum Perhutani Unit II 14)
Tempat pelaksanaan prakerin Mayang Sari XI APK 2 menyatakan
: Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung bahwa mendapatkan kesan suka dan Perak duka. Sukanya disebabkan karena Citra Mayang Sari XI APK 2 mereka tidak perlu masuk sekolah menyatakan
bahwa
ia
dan
48
saat prakerin. Dukanya disebabkan
Dian
karena pembimbingan prakerin di
menyatakan bahwa melaksanakan
Perum Perhutani Unit II sangat
prakerin di PT.Asuransi Jiwasraya
disiplin. Hal itu membuat siswa
sangat menyenangkan. Hal ini juga
sering ditegur. Namun hal itu tetap
diungkapkan oleh seluruh anggota
dianggap positif oleh siswa karena
kelompoknya.
menurut mereka pembimbingan yang
senang dengan cara pembimbingan
seperti itu dimaksudkan agar mereka
prakerin oleh PT.Asuransi Jiwasraya.
tahu betul bagaimana kondisi yang
Walaupun
mereka
juga
sebenarnya dalam dunia kerja.
mendapat
teguran
karena
Choiriyati
XI
Mereka
APK
3
mayoritas
sering ulah
mereka yang kurang serius saat 17)
Tempat pelaksanaan prakerin bekerja, namun mereka tetap senang
: PT. Jamsostek menjalaninya.
Karena
selain
Tanti Puji Rahayu XI APK 3 pembimbingnya yang masih berjiwa menyatakan bahwa lumayan enak muda mereka juga senang dengan melaksanakan
prakerin
di
PT. cara pegawai tersebut membimbing
Jamsostek.
Namun
dia
dan mereka dengan sabar dan disiplin.
kelompoknya merasa kurang nyaman melaksanakan
prakerin
ditempat
19)
Tempat pelaksanaan prakerin
tersebut karena harga makanan yang
: PDAM Surya Sembada
ditawarkan di kantin terlalu mahal
Nor Allimah XI APK 1 menyatakan
untuk ukuran uang saku mereka.
bahwa kelompoknya masih semangat ingin
18)
melaksanakan
prakerin
Tempat pelaksanaan prakerin kembali. Hal itu disebabkan karena
: PT. Asuransi Jiwasraya mereka tidak perlu melaksanakan
49
pembelajaran mereka
di
sekolah
melaksanakan
selagi
prakerin.
21)
Tempat pelaksanaan prakerin
: PT. Sarana Bandar Nasional
Kemudian mereka juga mendapatkan
Dewi Indah Purwati XI APK 1
kesan
menyatakan
yang
tersebut.
baik
dari
kegiatan
Walaupun
bahwa
dia
dan
volume
kelompoknya merasa senang dengan
pekerjaan yang dilaksanakan cukup
diadakanya prakerin. Karena dengan
banyak
tetap
diadakanya prakerin maka siswa
menanggapinya sebagai suatu hal
tidak perlu masuk sekolah. Dan
yang
mereka juga senang karena didalam
namun
positif
mereka
untuk
pengalaman
mereka.
pelaksanaan prakerin mereka banyak mendapatkan
20)
pengalaman
baru
Tempat pelaksanaan prakerin terutama dalam dunia kerja. Namun
: PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya mereka juga mengalami keadaan Viona
Rosalia
XI
APK
1 yang
menyatakan
bahwa
kurang
diharapkan,
yaitu
senang mendapatkan bimbingan dari seorang
melaksanakan
prakerin
di pegawai yang disiplin tinggi dan
PT.Asuransi Bumi Asih Jaya. Karena kritis. selain volume kerja yang tidak banyak dan tugas pekerjaan yang
22)
tidak
: Pemerintah Kota Surabaya Badan
berat,
kelompoknya
juga
Tempat pelaksanaan prakerin
senang dengan cara pembimbingan
Kesatuan
pegawai
Perlindungan
setempat.
Karena
itu
Bangsa,
Politik
Masyarakat
dan Dinas
kelompoknya menjadi antusias ingin
Pendapatan dan Pengolahan.
melaksanakan prakerin kembali.
Reina Sasa S. XI APK 2 menyatakan bahwa
kelompoknya
mengalami
50
suka dan duka saat melaksanakan
mengenal dunia kerja dan baru
prakerin.
mengetahui
Suka
disebabkan
oleh
bagaimana
cara
pengurangan jam belajar mereka
beradaptasinya.
disekolah. Dan
mereka
sebaiknya siswa juga membutuhkan
alami akibat dari ketidakdisiplinan
bimbingan lebih saat mereka harus
dan
dalam
cepat beradaptasi dengan lingkungan
sehingga
kerja yang baru. Hal ini sebaiknya
dukanya
keseriusan
melaksanakan
mereka
prakerin
Maka
dari
itu
mereka sering mendapatkan teguran
dilakukan
dari
siswa diberangkatkan melaksanakan
pegawai
tempat
mereka
melaksanakan prakerin.
prakerin
oleh
dan
sekolah
saat
sebelum
siswa
melaksanakan prakerin, agar mereka Dari
keseluruhan
pernyataan dapat
mengatasi
ketidaksenangan
pendapat sejumlah informan yang saat
melaksanakan
prakerin.
penulis ambil dari siswa, maka Sehingga
siswa
juga
dapat
penulis menganalisis bahwa siswa melaksanakan praktek kerja industri mayoritas
senang
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
prakerin karena pengalaman baru kedisiplinan yang tidak mereka dapat saat di bangku sekolah serta pengurangan jam belajar mereka di sekolah. Kemudian saat pelaksanaan prakerin siswa juga sedikit mengalami kondisi yang tidak diharapkan pada saat melaksanakan
prakerin.
Hal
ini
terjadi karena siswa masih baru
51
yang sesuai keahliannya, namun
Simpulan Berdasarkan latar belakang dan hasil
penelitian
sekolah dan siswa masih menyikapi
mengenai
positif hal seperti itu karena prakerin
pelaksanaan praktek kerja industri di
ini juga ditujukan untuk memperoleh
SMKN 4 Surabaya dapat diambil
pengalaman lebih sebelum lulus dari
kesimpulan bahwa:
SMK.
1.
2.
Tahapan proses pelaksanaan
Pendapat
siswa
mengenai
praktek kerja industri yang dilakukan
pelaksanaan praktek kerja industri.
oleh sekolah dan guru masih belum
Berdasarkan informasi dari subjek
sesuai dengan prosedur yang ada,
penelitian
terdapat perbedaan pada pelaksanaan
mereka mengalami suka dan duka
di
karena
saat melaksanakan prakerin. Suka
menyesuaikan dengan kurikulum dan
disebabkan oleh adanya pengurangan
kondisi
jam
setiap
di
tahapannya
lapangan.
Sedangkan
menyatakan
belajar
disekolah
bahwa
yang
proses pelaksanaan praktek kerja
digantikan dengan jam belajar di luar
industri yang dilakukan siswa sudah
sekolah yaitu di tempat prakerin. Dan
cukup baik dilaksanakan oleh siswa
mereka
sesuai prosedur yang ada. Meskipun
pengalaman baru dalam dunia kerja
ada di beberapa tempat prakerin yang
yang
kurang sesuai memberikan tugas
dapatkan
juga
mendapatkan
sebelumnya di
tidak
bangku
mereka sekolah.
52
Dukanya diakibatkan oleh beberapa
diharapkan
faktor yang timbul karena kurangnya
tercapai dengan baik
sikap
dengan
Selain itu, penulis menyarankan juga
lingkungan kerja yang baru di tempat
kepada sekolah untuk menjelaskan
pelaksanaan prakerin.
kepada siswa mengenai persiapan
Saran
mental
cepat
Peneliti
beradaptasi
menyarankan
sekolah
dan
tips
juga
untuk
dapat
cepat
kepada
beradaptasi dengan lingkungan kerja
sekolah terutama untuk para guru
yang baru, serta sikap dan tingkah
pembimbing
untuk
laku yang sebaiknya digunakan saat
mempersiapkannya jauh lebih awal
ditempat prakerin agar siswa tidak
untuk membimbing kelompok siswa.
melakukan
Paling
diperkenankan
prakerin
tidak
persiapan
dan
pembimbingan dalam menentukan tempat yang akan ditempati untuk prakerin dilakukan satu semester sebelum prakerin dimulai. Hal ini dilakukan
agar
siswa
tidak
ditempatkan pada bidang keahlian yang tidak sesuai keahlian siswa dan supaya
siswa dapat
menentukan
institusi pasangan yang tepat untuk melaksanakan prakerin. Begitu juga dengan
volume
kerja
yang
pasangan.
hal-hal
yang
oleh
tidak intitusi
53
DAFTAR PUSTAKA Anwar, 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Alfa Beta
Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta Suharsimi, Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Pedoman Persiapan dan Pelaksanaan Sistem Ganda pada SMK di Indonesia.
Suharsimi, Arikunto. 1998. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali Pers
Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
A. Muliati A.M 2007. Evaluasi
Tim
Program Ganda.
Pendidikan Jurnal
Sistem
Pendidikan.
(http//www.jurnalpendidikan.ac. id, diakses 14 Maret 2013) Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurharjadmo, Evaluasi Kebijakan
Wahyu.
2008.
Implementasi Pendidikan
Sistem
Ganda di SMKN 2 Klaten. Jurnal
Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. UNESA
Wena, Made. 1996 PSG. Jurnal Pendidikan, (Online), VOL 2, No. 3, (http//www.jurnalpendidikan.ac.id, diakses 14 Januari 2013) Wirjokusumo, Iskandar dan Ansori, Soemardji. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Unesa University Press. W.S,
Winkel.
Pendidikan. VOL 4, No. 2,
Pengajaran.
(http//www.jurnalpendidikan.ac.
Grasindo.
id, diakses 14 Maret 2013)
1991.
Psikologi
Jakarta:
PT.