PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA Arifin (12320035-ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Arifin 12320035-ST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pelaksanaan Prakerin Siswa (2) Kesiapan Kerja Siswa (3) Hubungan Pelaksanaan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa (4) Pengaruh Pelaksanaan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa (5) Besarnya pengaruh Pelaksanaan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Sultan Fattah Demak Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah penelitin dua variabel yakni variabel bebasnya Pelaksaan Prakerin (X) dan variabel terikatnya Kesiapan Kerja Siswa (Y). Objek penelitian adalah 84 siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Sultan Fattah Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) uji coba kuesioner dengan 20 siswa terdapat hubungan relibel karana pelaksanaan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa dibuktikan dengan rhitung > rtabel = 0,178, maka dikatakan reliabel (layak digunakan). (2) Uji Prasyarat dengan : (a) Uji Normalitas terbukti Normal, karena titik-titik grafik terbentuk penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, (b) Uji Linieritas dengan Uji DurbinWatson dengan hasil nilai 1.940 bila dibandingkan dengan nilai signifikansi 5% dan jumlah samapel 84, disimpulkan tidak terdapat autokorelasi karena nilai Durbin-Watson > batas atas (1.940 > 1.671), (c) Uji Heterokedestisitas diperoleh hasil berbentuk diagram scatterolot bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. (3) Untuk menguji pengaruh Pelaksanan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa dengan uji simultan (Uji F), hasil analisis Fhitung 1.019 nilai signifikansi < 0,316 dengan nilai signifikansi 5% dan nilai Fhitung 1.019 > Ftabel 161.45 berarti pada Uji F, Ho berhasil ditolak dan menerima Ha. (4) Uji Signifikansi Nilai t (Uji secara persial) memperoleh nilai thitung 1.010 > ttabel 1.664 dan nilai sig t < nilai α 5% (0.05) maka Ho berhasil ditolak dan menerima Ha, artinya secara persial terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelaksanaan Prakerin dengan Kesiapan Kerja Siswa. (5) besarnya pengaruh Pelaksanaan Prakerin dengan Kesiapan Kerja Siswa diperoleh dari Uji Signifikansi secara persial diperoleh nilai thitung 1.010. Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa hasil penelitian ini terdapat pengaruh antara Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa dan terdapat pengaruh yang signifikan. Saran bagi peserta didik diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang terbaik terutama dalam melaksananakan praktek di sekolah maupun di dunia kerja sehingga kesiapan kerja siswa lebih mantap mahir dan profesional sesuai harapan perusahaan. Kata Kunci : Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan Kesiapan Kerja Siswa. PENDAHULUAN Pada era globalisasi sekarang ini memiliki dampak ganda terhadap perkembangan lapangan pekerjaan, yaitu tuntutan profesionalismi atau kemahiran dan sedikitnya lapangan pekerjaan. Sementara tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan sangat banyak, sehingga disisi lain melahirkan situasi persaingan lapangan pekerjaan atau perkembangan tenaga kerja. Hal ini menjadi tantangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk dapat menyiapkan diri dalam mencetak tenaga kerja yang profesional. Oleh karena itu, lembaga pendidikan SMK dituntuk mengikuti perkembangan kebutuhan lapangan kerja atau perkembangan dunia usaha. Dengan kata lain, SMK mempunya tujuan
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
31
mempersiapkan
peserta
didiknya
supaya
mampu
memasuki
lapangan
kerja
dan
dapat
mengembangkan diri dalam pekerjaan serta dapat menjadi tenaga yang profesional. Pernyataan ini terdapat jelas dalam peraturan pemerintah (Depdikbud) Nomor 29 tahun 1990 pasal 3 ayat (2). Dalam upaya mempersiapkan peserta didik di SMK untuk dapat menjadi tenaga kerja yang profesional, sejak tahun 1994 Departemen P dan K mempopulerkan kebijaksanaan link and amtch atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan “keterkaitan dan kesepadanan”. Secara garis besar dapat dikatakan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) menghasilkan tenagatenaga profesional yang siap pakai dalam bidangnya. Tujuan tersebut semkasimal mungkin diupayakan untuk dapat dicapai lewat penyelenggaraan proses belajar mengajar dengan mengacu pada kurikulum yang tersedia. Dalam kurikulum SMK menggariskan bahwa praktek merupakan program yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar disamping teori maupun program kerja lapangan. Program kerja lapangan dalam kurikulum 2008 diganti dengan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bertujuan agar siswa memiliki wawasan dan kemampuan untuk bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan sebenarnya di dunia kerja. Dunia kerja yang dimaksud disini, mengacu dua pengertian yaitu yang pertama kesempatan kerja yang disediakan
oleh perusahaan, lembaga atau industri yang relevan dengan
keterampilannya, serta yang kedua yaitu kemapuan mereka lewat pemanfaatan keterampilan yang mereka peroleh di bangku sekolah, dalam arti berwiraswasta. Untuk memperoleh keterampilan tertentu tidak bisa lepas dari motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah dorongan dari dalam dan dari luar diri untuk berbuat guna mencapai tujuan. Motivasi dapat mendorong orang untuk dapat bekerja secara produktif, memiliki rasa puas dan senang terhadap pekerjaanya. Cahyono (1983), menyatakan bahwa seseorang ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan, setidak-tidaknya telah termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaanya sebaik mungkin dengan mengatasi segala rintangan yang dihadapi. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di lapangan masih sering terjadi ketidaksesuaian dari tujuan yang diharapkan. Sebagian industri beranggapan bahwa penggunaan perusahannya sebagai tempat kegiatan tersebut cenderung merugikan baik tenaga, waktu, maupun biaya. Hal ini terjadi karena pihak industri banyak yang mendapatkan kesulitan dalam membimbing siswa peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang melaksanakan praktek di perusahaannya.
TINJAUAN PUSTAKA Kurikulum SMK Kurikulum SMK harus memiliki sikap lentur terhadap perubahan, yang artinya lentur dalam pengembangan, kurikulum SMK yang juga merupakan upaya penyesuaian, penyederhanaan, dan pemantapan program pendidikan sekolah yang ada dalam rangka mencapai tujuan pendidikan SMK
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
32
yang mengacu dalam pengembangan kurikulum baru SMK sesuai dengan pancasila, UUD 1945 dan PP 29/1990, serta kebijakan lain yang terkait. Ciri mata pelajran kejuruan Mata pelajaran kejuruan merupakan bahan kajian dalam rangka pencapaian satu atau beberapa kemampuan kelulusan. Adapun mata pelajaran yang digunakan untuk Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah mata pelajaran produktif yaitu meliputi motor otomotif, chasis dan pemindah tenaga, listrik otomotif, dan body. Sederhana Kurikulum disusun sederhana agar guru dapat mengembangkan kreatifitasnya. Yang dimaksud dengan sederhana adalah : a. Segi bahasa agar mudah dipahami. b. Konsep yang disampaikan terbatas pada konsep-konsep pokok. c. Jumlah mata pelajaran dan materi pelajaran disesuaikan dengan waktu riil di lapangan. Keluwesan Pengembangan kurikulum diarahkan agar dapat dilaksanakan disemua wilayah Indonesia dan pengembangan selanjutnya disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan masing-masing degan tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu dari program ekolah kejuruan atau SMK yang bekerjasama dengan Dunia Usaha tau Dunia Industri (DU/DI), dari Depdikbud 1990 dengan istilah Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia Kerja, Implementasi nyata Pendidikan Sistim Ganda (PSG) sama dengan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan siswa dapat mengenalkan lebih dini dunia kerja kepada peserta didik sebagai bagian pengalaman kerjanya. Kerjasama SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri Gambaran Sekolah Menengah Kejuruan pada dasarnya berkaitan dengan pengertian pendidikan secara umum, yaitu seperti dijelaskan oleh National Centre for research in Vocational Education (NCRVE, 1981), Pendidikan kejuruan merupakan sub sistem pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. Callhoun dan finch (1982) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan (focational education) mempunyai pengertian yang sama dengan pendidikan pekerjaan (occupational education), yaitu program yang berkaitan langsung dengan penyiapan seseorang untuk memasuki dunia kerja atau peningkatan persiapan bagi tuntutan karir yang lebih tinggi. Sedangkan thorogood seperti dikutip Priyono (1993) menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan mempunyai tujuan memberikan bekal keterampilan individual dan keterampilan yang laku di masyarakat, sehingga peserta didik secara ekonomis dapat menopang kehidupannya, membantu peserta didik memperoleh atau mempertahankan pekerjaan dengan memebrikan bekal keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan yang diinginkannya. Guna mendekati pengertian dan
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
33
tujuan pendidikan kejuruan di atas, dibentuklah sekolah menengah kejuruan. Dengan demikian sekolah menengah kejuruan pada hakekatnya adalah institusi yang berkewajiban menyelenggarakan program pendidikan yang mempu mengantarkan lulusannya memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Kesiapan Siswa SMK Memasuki Lapangan Kerja Dunia kerja menurut kesiapan tenaga kerja untuk menerima pekerjaan yang tersedia dalam lapangan pekerjaan. Tenaga kerja akan dikatakan siap apabila dalam lapangan kerjaan yang diterjuni sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, sebab dengan keterampilan tersebut, seorang tenaga kerja dapat meningkatkan dan mengembangkan potensinya sehingga produktifitas kerja juga meningkat. Tenaga kerja yang tidak sesuai, akan merugikan karena produktifitasnya rendah. Dengan demikian produktifitas dan peningkatan prestasi kerja sangat perlu bagi calon tenaga kerja berorientasi pada duni kerja yang lebih khusus akan dimasuki. Dan sebelum kerja harus mempersiapkan diri sebab pekerjaan yang ada dalam lapangan kerja memiliki persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kerangka Pikir SMK sebgai lembaga pendidikan bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja yang baik dan mempunyai minat berwirausaha apabila terjun dalam Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Untuk itu sekolah dituntut dapat melahirkan tenaga-tenaga profesional. Salah satu upaya yang dilakukan sekolah untuk dapat menyiapkan peserta didik adalah dengan adanya kegiatan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini yang dilakukan adalah persiapan, kematangan siswa dan kinerja sisawa dalam Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Dengan memperhatiakn hal-hal diatas tentunya siswa akan siap untuk melaksanakan pekerjaan di dunia usaha setelah mereka lulus. Apabila dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tidak mempersiapkan diri maka siswa akan kurang siap untuk kesiapan kerja. Dari uraian di atas mengidentifikasi bahawa tanpa keispan kerja siswa tidak akan dapat melaksanakan kerja dengan baik. Oleh karena itu, kesiapan kerja siswa akan memberikan peran positif dalam meningkatkan kerja siwa di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Berdasarkan uraian yang dikemukakan, kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
34
SMK Sultan Fattah Demak
Dunia Usaha/Duni Industri DU/DI
Praktek Kerja Industri (X)
Indikatornya : 1) Kemauan 2) Sikap atau perilaku 3) Disiplin 4) Kreatif dan inisiatif 5) Bekerjasama 6) Tanggungjawab 7) Prestasi
SISWA
Kesiapan Kerja (Y) Indikatornya : 1) Individu 2) Sosial
Gambar 1. Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto karena penelitian ini untuk mengungkap peristiwa yang terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut tanpa memberikan perlakuan atau manipulasi variabel yang diteliti. Penelitian ini bersifat kuantitatif, di mana gejala-gejala yang akan diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk mengolah data. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014 dari perencanaan pembuatan proposal, perijinan, pengumpulan data sampai pengujian skripsi. Penelitian dilakukan di SMK Sultan Fattah Demak, berlokasi di
Jl.
Diponegoro No. 47-49 Phone (0291) 6904032 Jogoloyo Wonosalam Demak Kode Pos. 59571 Email:
[email protected] Jl. Diponegoro No. 47-49 Telp. (0291) 6904032. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Sultan Fattah Demak kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang telah mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan survei
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
35
yang penulis lakukan sebelumnya, diperoleh daftar siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Sultan Fattah Demak berjumlah 88 siswa, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 2. Jumlah Siswa Per Kelas No
Kelas / Jurusan
Jumlah Siswa
1
XI TKR-1
31
2
XI TKR-2
29
3
XI TKR-3
28 Jumlah Total
88
Populasi dalam penelitian ini adalah 88 siswa, maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah 84 siswa dengan taraf signifikansi 0,05. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Pengertian Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah suatu program penempatan siswa di lapangan atau Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) sehingga mempunyai pengalaman kerja. Siswa berada di industri selama tiga bulan dan selama itu pula siswa dapat menerapkan teori dan praktek yang didapat dari sekolah dengan mendapat bimbingan dari industri, sehingga ilmu dan pengetahuan serta keterampilan dapat bertambah dan ditingkatkan serta siswa mengetahui, merasakan, memahami, bagaimana suasana konsisi lingkungan industri (lingkungan kerja). tingkat keberhasilan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilihat dari dokumentasi siswa SMK yaitu berupa nilai yang didpat selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Kesiapan Kerja Menurut Poerwadarminta (1986), dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, siap berarti sudah disediakan (tinggal memakai atau menggunakan saja) . Kesiapan kerja dalam penelitian ini adalah kemampuan SMK Sultan Fattah Demak Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang telah mengikuti Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) untuk melakukan pekerjaan yang akan dilaksanakan setelah lulus sekolah, sesuai dengan jurusannya. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (Praktek Kerja Industri) dan variabel dependen (Kesiapan Kerja). Sedangkan desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
X
Y
Gambar 2. Desain Penelitian
X
= Variabel bebas yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
36
Y
= Variabel terikat yaitu Kesiapan Kerja = Garis regresi (pengaruh) X terhadap Y
Metode Pengumpulan Data Salah satu kegiatan didalam perencanaan penelitian adalah menentukan pengumpulan data sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah dokumentasi dan angket kuesioner. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data yang diproses melalui dokumen-dokumen. Data yang diperoleh dari dokumentasi berupa kutipan, segala macam naskah, catatan program, korespondensi, laporan dan publikasi resmi sekolah. Menurut Sadily (2008 : 57) pengertian dokumentasi ada dua macam yaitu pengertian umum dan pengertian sempit. Dokumentasi secara umum berarti pencarian, penyelidikan, pengumpulan, penguasaan, pengawetan, penyusunan, pemakaian, penyediaan dokumen dengan maksud untuk mendapatkan keterangan-keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti. Dalam hal ini termasuk kegunaan dari arsip, perpustakaan dan kepustakaan. Dalam arti sempit adalah penyediaan dokumen dengan pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan, tulisan, wasiat, buku, undangundang dan sebagainya. Angket (Kuesioner) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh iinformasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadiunya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998). Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang akan dilakukan untuk menjaring data penelitian tersendiri dari 4 komponen, dengan variabel penelitian yang dipilih yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan kesiapan kerja siswa SMK. Sebelum digunakan untuk menjaring data, terlebih dahulu instrumen ini di uji coba validitas dan reliabilitasnya. Subjek yang digunakan untuk uji coba adalah siswa SMK Sultan Fattah Demak, yang termasuk anggota populasi. Jumlah responden untuk uji coba sebanyak 20 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Singrimbun dan Efendi (1982) yang menyatakan bahwa uji coba angket cukup diambil responden sebanyak 84 siswa yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden sesungguhnya. Dalam kajian instrumen penelitian ini disajikan kisi-kisi tiap variabel, seperti kisi-kisi instrumen penelitian berikut: Variabel PRAKERIN (X)
Dimensi
Indikator
Praktek Kerja Industri 1. Kegiatan sebelum merupakan suatu
Item 1,2,3,4,5
pelaksanaan Prakerin.
kegiatan yang 2. Tujuan praktek kerja
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
37
diselengarakan untuk
industri.
meningkatkan 3. Funghsi praktek kerja kemampuan
industri.
professional lulusan
6,7,8,9,10,11,1 2,13 14,15,16,17,18, 19,20
dengan cara peserta didik belajar langsung diduni kerja, dengan bimbingan guru di sekolah dan instruktur dari dunia industri. Kesiapan
Kesiapan adalah 1. Kematangan adalah
Kerja Siswa
keseluruhan kondisi
(Y)
seseorang yang
1,2,3,4,5
suatu keadaan atau tahap pencapaian
membuatnya siap
proses pertumbuhan
untuk memberikan
atau perkembangan.
respon atau jawaban 2. Kematangan dapat didalam cara pada
berarti matangnya
kecenderungan untuk
suatu sifat (potensi
member respon.
fisik ) yang terjadi
6,7,8,9,10
secara kodrat akibat dari proses pertumbuhan dan tergantung pada waktu. 3. Kematangan juga dapat berarti
11,12,13,14,15
matangnya suatu fungsi (potensi mental psikologis) akibat proses perkembangan (pengalaman dan latihan). 4. Kematangan pola piker dan mental
16,17,18,19, 20
merupakan siatu
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
38
keadaan yang akan berfungsi sebagai prerequisite kearah pematangan fungsi atau potensi.
HASIL PENELITIAN Pembahasan Hasil Penelitian Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu dari program ekolah kejuruan atau SMK yang bekerjasama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), sehingga dapat memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku di Dunia Kerja dan menumbuhkan sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja. (Depdikbud . 1990). Bahwa pelaksanaan prakerin siswa SMK Sultan Fattah Demak dalam uji kuesioner diperoleh nilai untuk kategori sangat setuju 71.43%, setuju 23.80%, tidak setuju 4.77%, dan sangat tidak setuju 0%. Kesiapan Kerja Siswa Kesiapandapatdidiartikansebagaisejumlahpola-polaresponataukecakapantertentu
yang
diperlukanuntuksuatutindakan, bahwa pelaksanaan prakerin siswa SMK Sultan Fattah Demak untuk doperoleh nilai pada pengisisan koesioner dalam kategori sangat setuju 96.43%, setuju 2, 38% tidak setuju 1,19%, dan sangat tidak setuju 0%. Hubungan Pelaksanaan Kerja Industrui (PRAKERIN) dan Minat Kerja Siswa Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa
Pelaksanaan
Kerja
Industri
(Prakerin)
memberikanhubungan yang positif dan signifikan dengan Minat Kerja Siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis korelasi Product Moment dan diperoleh harga t
=
1.266yang kemudian
dikonsultasikan dengan harga ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan n = 84 sebesar 0.209. Jadi thitung lebih besar dari pada ttabel (thitung1.266> ttabel 0.209). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pelaksanaan Prakerin maka semakin tinggi pula Minat Kerja siswa. Hal ini berlaku untuk sebaliknya yaitu semakin rendah pelaksanaan Prakerin maka semakin rendah pula Minat Kerja Siswa. Berdasarkan Adanya hubungan pelaksanaan Prakerin dengan Kesiapan Kerja Siswa dibuktikan dengan hasil analisis nilai Fhitung36.886 dari nilai signifikansi 5% dan nilai signifikansi lebih kecil 0,316. Karena dihasilkan nilai Fhitung36.886 lebih besar dari Ftabel161.45, maka dibuktikan pada uji Ho berhasil ditolak dan menerima Ha, berarti ada hubungan antara pelaksanaan Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa.
KESIMPULAN
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
39
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh Praktek Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa di SMK Sultan Fattah Demak Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan Prakerin peserta didik SMK Sultan Fattah Demak Kelas XI TKR diperoleh presentase sangat setuju 71.43%, setuju 23.80%, tidak setuju 4.77%, dan sangat tidak setuju 0%. 2. Bukti kesiapan kerja siswa SMK Sultan Fattah Demak diperoleh presentase hasil nlai responden koesioner Kesiapan Kerja Siswa kategori sangat setuju 96.43%, setuju 2, 38% tidak setuju 1,19%, dan sangat tidak setuju 0%. 3. Adanya hubungan pelaksanaan Prakerin dengan kesiapan kerja dpat dibuktikan Nilai DurbinWotson sebesar 2.090, bila dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Wotson dengan
dan n
= 84 didapat nilai du = 1.67, oleh karena nilai Durbin-Wotson 2.090 berada di atas nilai du 1.671, maka dapat disimpulakan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar residual. 4. Adanya hubungan pelaksanaan PRAKERIN dengan Kesiapan Kerja Siswa dibuktikan dengan hasil analisis nilai Fhitung 36.886 dari nilai signifikansi 5% dan nilai signifikansi lebih kecil 0,316. Karena dihasilkan nilai Fhitung 36.886 lebih besar dari Ftabel 161.45, maka dibuktikan pada uji Ho berhasil ditolak dan menerima Ha, berarti ada hubungan antara PRAKERIN terhadap Kesiapan Kerja Siswa. 5. Besarnya pengaruh Pelaksanaan PRAKERIN terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Sultan Fattah Demak Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan tahun pelajaran 2013/2014, dibuktikan dari hasil analisis uji t (uji parsial) diperoleh nilai thitung 1.010. hasil analisis Uji Signifikansi nilai t (Uji persial) untuk variabel Prakerin dan kesiapan kerja siswa diperoleh nilai t hitung 1.266 sig 0.209. Karena thitung 1.266 lebih besar dari nilai ttabel pengujian 2 sisi (tα /2:42) 1.664 dan nilai sig t lebih kecil dari nilai α 5% (0,05), maka disimpulkan bahwa Ho berhasil ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara plaksanaan PRAKERIN terhadap Kesiapan Kerja Siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1984. Kurikulum Sekolah Menengan Kejuruan. Jakarta : Depdikbud Depdikbud. 1990. Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Menengah. Jakarta : Depdikbud. Depdikbud. 1990. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Jakarta : Depdikbud. Depdikbud. 1993. GBPP Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan 1993. Jakarta : Depdikbud. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengan Kejuruan. Jakarta : Depdikbud Kartono Kartini. 1991. Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta : CV. Rajawali. Nuraedhi Purwanto. 1999. Stastitika. Semarang: IKIP Veteran.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
40
Nalim Purwanto. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV. Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik 1984. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Poerdarminta. 1986. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta Sardiman A.M.2001. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali. Sudjana.2005. Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito Sugarda Purbabawatja harahap, HAH. 1982. Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Suharsimi Arikunto.1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Pasal 11 ayat 3 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Winkell. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia Yudi Swasono. 1990. Sistem Ketenagaan. Berita Pasar Kerja RI No. 1. Jakarta: Depnaker. Subarkah, I (2009). Hubungan antara prestasi belajar mata pelajaran kejuruan dan informasi dunia kerj Dengan minat bekerja pada siswa kelas 3 Program keahlian teknik mekanik otomotif Di smk negeri 2 klaten tahun ajaran 2008/2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Ghozali Imam. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19, Semarang: Universitas Diponegoro. TIM Redaksi Akademik Institut (2014) Pedoman dan panduan bagi mahasiswa dan dosen IKIP Veteran Semarang dalam pelaksanaan proses penyusunan skripsi. Semarang. IKIP Veteran Semarang.
Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember 2014
41