Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa
Ahmat Su’udi (10320089 – ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Perkembangan teknologi terutama di bidang otomotif dewasa ini sangat pesat sekali, terbukti dengan munculnya desain-desain baru, baik perubahan bodi, ukuran, interior maupun kelengkapannya. Mengingat betapa besar peranan pembangunan dibidang industri, khususnya industri otomotif dan umumnya industri mesin produksi, maka untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja yang terampil, cakap dan siap mengikuti perkembangan industri, merupakan tugas yang berat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Begitu pula yang terjadi pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal yang juga merupakan suatu Lembaga Pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan yang mempunyai tugas yang sangat berat untuk menciptakan tenaga kerja yang siap pakai, cakap dan terampil. Dalam pelaksanaan di lapangan khususnya di perusahaan otomotif, penguasaan praktek tentang otomotif yang diperoleh dari sekolah akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendapatkan gambaran seberapa baik kemampuan praktek otomotif siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal, (2) ) untuk mendapatkan gambaran seberapa siap siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal dalam melaksanakan praktek kerja industri, (3) untuk mendapatkan gambaran hubungan Praktek Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil nilai praktek otomotif yang didapat dari penelitian sebesar 85% dari yang diharapkan dan nilai kesiapan praktek kerja industri yang didapat dari penelitian sebesar 80% dari yang diharapkan. Sedangkan berdasarkan uji Pearson Correlation pada program SPSS ada hubungan yang positif antara praktek otomotif dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien korelasi sebesar 0,806 yang bertanda positif sehingga menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi nilai praktek otomotif maka semakin siap dalam melaksanakan praktek kerja industri. Sedangkan untuk nilai signifikansi didapat 0,000, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara praktek otomotif dengan kesiapan praktek kerja industri karena nilai tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %. Peneliti menyarankan agar senantiasa memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana praktek yang mendukung terciptanya suasana proses pembelajaran yang kondusif, efektif dan inovatif agar lebih meningkatkan ketrampilan praktek siswa sehingga anak lebih siap untuk melaksanakan praktek kerja industri. Kata Kunci : Praktek Otomotif, Kesiapan Praktek Kerja Industri
PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri dewasa ini terasa cukup pesat sekali baik dunia industri besar maupun industri kecil. Perkembangan industri tersebut mencakup industri mesin otomotif atau mesin produksi. Perkembangan teknologi terutama di bidang otomotif dewasa ini sangat pesat sekali, terbukti dengan munculnya desain-desain baru, baik perubahan bodi, ukuran, interior maupun kelengkapannya.
Perkembangan dunia industri saat ini sangat diharapkan oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Mengingat betapa besar peranan pembangunan dibidang industri, khususnya industri otomotif dan umumnya industri mesin produksi, maka untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja yang terampil, cakap dan siap mengikuti perkembangan industri, merupakan tugas yang berat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Dimana tujuan pendidikan bagi Sekolah Menengah Kejuruan seperti yang tercantum dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2004 adalah : 1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, 2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, 3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang, 4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Untuk mengubah atau menciptakan tenaga kerja yang siap pakai tidak semudah yang kita bayangkan, karena mencakup beberapa aspek tingkat kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja yang dididik. Tingkat kemampuan itu adalah segi fisik, mental, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan. Pengalaman tingkat kemampuan ini sangat penting artinya untuk menentukan langkah-langkah perencanaan dan pendidikan tenaga kerja untuk memenuhi tenaga kerja yang berkualitas tinggi dan produktif. Begitu pula halnya pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal, untuk memenuhi tingkat kemampuan ilmu pengetahuan, para siswa dibekali pula dengan praktek yang berhubungan dengan bidang industri, baik itu bidang industri otomotif maupun industri mesin produksi, dengan harapan dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan melaksanakan praktek otomotif di sekolah ini diharapkan akan menambah ketrampilan dan kemampuan praktek siswa. Sehingga dengan adanya tambahan bekal ketrampilan dan kemampuan praktek, siswa lebih siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Selain itu agar siswa siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri, maka dituntut pula adanya lingkungan praktek yang mendukung, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Mengingat betapa besar peranan penguasaan praktek otomotif dalam hubungannya dengan pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang sekaligus akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri, maka praktek otomotif tersebut harus benar-benar dimiliki oleh siswa praktikan.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Belajar Tentang Belajar Praktek Otomotif Uraian tentang hasil belajar praktik otomotif diawali dengan beberapa konsep dasar tentang belajar. Beberapa teori menjelaskan tentang belajar, baik yang beraliran behaviorisme, kognitivisme, humanisme, maupun siernetik. Aliran – aliran teori belajar tersebut sekedar mengarahkan dan memilah jenis teori belajar mana yang menjadi pijakan melakukan kegiatan belajar.
Dalam hubungan dengan belajar praktik, perubahan tingkah laku yang ditampakkan siswa akan dapat dilihat secara konkret atau dapat diamati. Pengamatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan yang dilakukan terhadap suatu objek yang dikerjakannya. Seorang guru memberikan perintah kepada siswa untuk melakukan kegiatan praktik merupakan “stimulus” dan siswa dengan menggunakan pemikirannya melakukan kegiatan praktik merupakan “respons” yang hasilnya langsung dapat diamati. Dengan demikian, kegiatan belajar yang tampak dalam teori belajar tingkah laku dalam pandangan Thorndike mengarah pada hasil belajar langsung, atau tingkah laku yang ditampilkannya. Teori Belajar Praktek Teori belajar praktik sebenarnya tidak berbeda dengan teori belajar pada umumnya. Namun, teori belajar praktik memiliki kekhususan karena biasanya dapat diukur melalui observasi, dan konotasi belajar praktik adalah belajar keterampilan. Hal ini tampak pula dalam kegiatan belajar keterampilan yang secara tidak disadari terjadi suatu rangkaian stimulus-respons. Dalam belajar suatu keterampilan, gerakan-gerakan diperbaiki melalui praktik-praktik yang dipandu oleh suatu program keterampilan. Model dan rencana juga berubah selama jalannya belajar keterampilan. Itulah sebabnya pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan teoritis ini menuntut guru untuk mampu mengkomunikasikan program itu kepada para siswa, menganalisis keterampilan ke dalam komponen-komponennya, mendiagnosis kinerja siswa dan membimbing praktik. Pengertian Praktek Otomotif Untuk membahas praktik otomotif diawali dahulu dengan membahas pengertian praktik otomotif itu sendiri. Praktik otomotif adalah merupakan bagian dari mata pelajaran yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal yang bersifat psikomotorik setelah siswa mendapat teori. praktik merupakan pengaplikasian teori yang telah diterima. Melalui praktik inilah teori tersebut diterapkan pada keadaan yang sebenarnya. Sehingga dengan praktik siswa terjun langsung berhadapan dengan benda yang sebenarnya. Untuk mendukung pengertian praktik otomotif disini dijelaskan pengertian praktik otomotif itu sendiri. Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud praktik otomotif dalam penelitian ini yaitu bagian dari beberapa mata pelajaran praktik yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal yang bersifat operasional yaitu tentang latihan kerja dibidang otomotif. Silabus Praktek Otomotif Silabus adalah merupakan susunan mata pelajaran yang terdapat didalam mata pelajaran yang diajarkan menurut tata urutan tertentu, dimana susunan urutan tersebut berawal dari yang mudah ke hal yang lebih sulit. Dimaksudkan dengan tujuan agar siswa bisa menguasai materi pelajaran praktik otomotif dengan cara bertahap.
Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai praktik otomotif yang dimaksud adalah materi praktik tentang otomotif yang diterima oleh siswa yang berhubungan dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh praktikan selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri. Kegiatan Siswa Selam Praktek Otomotif Kegiatan siswa selama praktik disekolahan adalah sebagai berikut : a. Gambar rangkaian atau gambar benda kerja b. Pemeriksaan masing-masing komponen c. Melakukan bongkar pasang komponen d. Perakitan masing – masing komponen kembali e. Penyetelan masing – masing komponen Setelah melaksanakan praktik siswa atau praktikan diharuskan membuat laporan tentang apa yang dikerjakan selama praktik. biasanya pada waktu Praktik Kerja Industri kegiatanya juga tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang dilakukan siswa pada waktu praktik disekolah. Sehingga dengan adanya praktik otomotif di sekolah tersebut dapat digunakan sebagai bekal dan penunjang pelaksanaan Praktik Kerja Industri, sehingga kegiatan selama Praktik Kerja Industri dapat dikerjakan dengan baik dan lancar.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal yang beralamat di Jl. Soekarno – Hatta Brangsong Kendal 51371 Telp.:(0294)5790761 Fax.:(0294)3687377 dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih 6 bulan. Dimulai bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Disamping itu dapat juga diartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri – cirinya dapat diduga. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ( TKR) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal sebanyak 98, terdiri atas: a. Kelas XI TKR-1 sebanyak 33 siswa b. Kelas XI TKR-2 sebanyak 32 siswa c. Kelas XI TKR-3 sebanyak 33 siswa
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari jumlah populasi siswa kelas XI Progam Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 98 siswa, diperoleh sampel sebesar 74 siswa. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu angket dan dokumentasi. a. Angket Angket merupakan rangkaian pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk dijawab dengan menyediakan pilihan jawaban. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data Kesiapan Praktik Kerja Industri b. Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan
data tentang prestasi siswa Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 4 Kendal dalam mengikuti mata pelajaran yang berhubungan dengan Praktik Otomotif. Daftar nama digunakan untuk mengetahui jumlah populasi yang ada sebagai bahan pengambilan sampel yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan. Sedangkan hasil evaluasi Praktik Otomotif adalah sebagai data variabel Prestasi Praktik Otomotif yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul dari masing – masing variabel, yaitu variabel praktek otomotif dan kesiapan praktek kerja industri dapat dideskripsikan sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Penyebar Skor Praktek Otomotif N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum
Valid Missing
74 0 8,4549 ,05633 8,4700 9,00(a) ,48459 ,235 -,477 ,279 -,917 ,552 1,57 7,54
Kesiapan Praktek Kerja Industri 74 0 96,49 1,136 98,00 101 9,776 95,568 -,416 ,279 -,533 ,552 42 73
Maximum Sum Percentiles
9,11 625,66 7,6450 8,2275 8,4700 8,9000
10 25 50 75
115 7140 83,50 90,75 98,00 104,25
1. Variabel Praktek Otomotif (X) Dari data nilai praktek otomotif diperoleh nilai tertinggi 9,11 dan nilai terendah 7,54 Hasil analisis juga menunjukkan harga rata-rata (mean) praktek otomotif 8,4549, modus sebesar 9,00, median 8,47 dan simpangan baku sebesar 0,48459. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Banyaknya kelas ditentukan dengan menggunakan rumus sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 74 = 1+3,3 x 1,87 = 7,17. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 8 kelas. Adapun pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :
Interval =
Skor tertinggi Skor terendah 9,11 7,54 = 8 8
1,57 8
0,20
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Nilai Praktek Otomotif Interval
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
Frekuensi Kumulatif
7,54-7,73
10
13,51%
13,51%
7,74-7,93
5
6,76%
20,27%
7,94-8,13
1
1,35%
21,62%
8,14-8,33
11
14,86%
36,49%
8,34-8,53
13
17,57%
54,05%
8,54-8,73
7
9,46%
63,51%
8,74-8,93
11
14,86%
78,38%
8,94-9,13
16
21,62%
100%
Jumlah
74
100%
Gambar 1. Histogram Frekuensi Nilai Praktek Otomotif 2. Variabel Kesiapan Praktek Kerja Industri Dari data nilai angket kesiapan praktek kerja industri diperoleh nilai tertinggi 115 dan nilai terendah 73. Hasil analisis juga menunjukkan harga rata-rata (mean) kesiapan praktek kerja industri 96,49, modus sebesar 101, median 98 dan simpangan baku sebesar 9,776. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 7. Banyaknya kelas ditentukan dengan menggunakan rumus sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 74 = 1+3,3 x 1,79 = 7,17. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 8 kelas. Adapun pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :
Interval =
Skor tertinggi Skor terendah 115 73 = 8 8
43 8
5,25
6
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Praktek Kerja Industri Interval 73 – 78 79 – 84 85 – 90 91 – 96 97 – 102 103 – 108 109 – 114 115 – 120 Jumlah
Frekuensi Absolut 4 4 10 16 17 16 6 1 74
Frekuensi Relatif 5,41% 5,41% 13,51% 21,62% 22,97% 21,62% 8,11% 1,35% 100%
Frekuensi Kumulatif 5,41% 10,81% 24,32% 45,95% 68,92% 90,54% 98,65% 100,00%
Gambar 2. Histogram Frekuensi Skor Kesiapan Praktek Kerja Industri Pembahasan Melihat hasil perhitungan dengan menggunakan analisis statistik dengan bantuan program SPSS versi 15, maka dapat dilaksanakan pembahasan hasil penelitian setiap variabel sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan data yang didapat dari penelitian maka untuk nilai praktek otomotif sebesar 85% dari yang diharapkan sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa penguasaan praktek otomotif siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal minimal 70% dari yang diharapkan dapat diterima. 2. Berdasarkan perhitungan data yang didapat dari penelitian maka untuk nilai kesiapan praktek kerja industri sebesar 80% dari yang diharapkan sehingga hipotesis yang menyatakan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal paling rendah 60 % dari yang diharapkan dapat diterima. 3. Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan metode analisis program SPSS 15 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000, kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil output dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Pada tabel 4.12. di dapat nilai korelasi (R) sebesar 0,806 dan mempunyai nilai positif artinya semakin tinggi nilai praktek otomotif maka semakin siap dalam melaksanakan praktek kerja industri. Sedangkan nilai korelasi tersebut terletak pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dua variabel yaitu praktek otomotif dengan kesiapan praketek kerja industri mempunyai hubungan sangat tinggi. Sedangkan nilai R2 = 0,6496 = 64,96%. Dengan demikian sumbangan variabel praktek otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri sebesar 64,96% dan sisanya 35,04% ditentukan faktor lain. Berdasarkan analisis, hipotesis dalam penelitian ini “Ada Hubungan Positif Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012” dinyatakan terbukti.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan melihat uraian hasil analisis statistik, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penguasaan praktek otomotif siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal minimal 70% dari yang diharapkan dapat diterima. Hal ini dapat dilihat dari prosentase yang didapat dari perhitungan data penelitian yaitu sebesar 85%. 2. Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal paling rendah 60 % dari yang diharapkan dapat diterima. Hal ini dapat dilihat dari prosentase yang didapat dari perhitungan data penelitian yaitu sebesar 80%. 3. Ada hubungan yang positif antara praktek otomotif dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Negeri 4 Kendal. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa nilai signifikansi (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %. Sedangkan sumbangan variabel praktek otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri sebesar 64,96% dan sisanya 35,04% ditentukan faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Depdikbud. 1997. Institusi Pasangan Pendidikan Sistem Ganda. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud 1997. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Sistem Ganda. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Pedoman Pelaksanaan. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1999. Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta: Depdikbud. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Purwodharminto, W. J. S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2011. Praktik SPSS Untuk Kasus. Yogyakarta: Mulia Medika. TIM. 2010. Buku Panduan Pendidikan IKIP Veteran Semarang. Semarang:IKIP Veteran. Uno, Hamzah B. 2009. Model Pemelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.