IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI PESANTREN AR-RAUDHATUL HASANAH MEDAN SUMATERA UTARA NURMAYANI Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kurikulum Pesantren ArRaudhatul Hasanah dalam meningkatkan mutu lulusan, untuk mengetahui strategi Pengembangan Profesional Ustadz dalam meningkatkan mutu lulusan, untuk mengetahui masalah- masalah yang dihadapi Pesantren dalam mewujudkan kurikulumnya dan bagaimana solusinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, lokasinya di Pesantren Raudhatul Hasanah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Observasi, wawancara, Studi dokumentasi. Pengelolaan data terdiri dari: Reduksi data, Display data / penyajian data, Analisis data, meningkatkan keabsahan hasil. Hasil penelitian sebagai berikut: kurikulum yang dilaksanakan pada Pesantren ArRaudatul Hasanah adalah perpaduan antara kurikulum Pesantren Gontor dengan penyesuaian dan pengembangan juga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Setiap dua minggu sekali supervisor melakukan sharing terhadap para Ustadz dan ustadzah dalam pembuatan Program Tahunan, Program semester, Silabus, RPP dan melakukan kerjasama dengan pengawas pesantren setempat. Dalam meningkatkan kinerja guru (Ustadz dan Ustadzah) setiap dua tahun diundi untuk didaftarkan naik haji gratis, dan memotivasi para ustadz dan ustadzah dan pegawai agar lebih giat dalam melaksanakan tugas nya. Begitu juga dengan pekerja – pekerja dibidang lain diseleksi untuk melaksanakan ibadah haji gratis, seluruh biayanya ditanggung pesatren. Selain itu dalam meningkatkan kinerja guru (Ustadz dan Ustadzah), mereka terus dilatih dalam Bahasa Ingris dengan pendekatan Neoro Linguistik Programming, pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar, yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Bagi Ustadz dan Ustadzah yang berprestasi diberi peluang untuk belajar S2 dan S3 baik dalam maupun luar negeri, dan seluruh biaya ditanggung oleh pihak pesantren. Kata kunci: Implementasi Kurikulum Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan
PENDAHULUAN Banyak orang menganggap bahwa
mempersiapkan peserta didik atau subjek
kurikulum hanya berkaitan dengan bahan
belajar yang baik dalam memecahkan
ajar atau buku-buku pelajaran. Sebenarnya
masalah individualnya maupun masalah
kurikulum
yang dihadapi oleh lingkungan.
tidak
hanya
sekedar
mempelajari mata pelajaran tetapi lebih mengembangkan
perjalanannya
dunia
menambah
pendidikan Indonesia telah menerapkan
mengembangkan
beberapa Kurikulum, yaitu Kurikulum
pengetahuan yang dimilikinya. Ia lebih
1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947,
wawasan,
serta
pikiran,
Dalam
Kurikulum 1952 – Rentjana Pelajaran
persyaratan
Terurai 1952, Kurikulum 1964 – Rentjana
kompetensi bahan kajian kompetensi mata
Pendidikan
1964,
Kurikulum
1968,
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
Kurikulum
1975,
Kurikulum
1984,
harus dipenuhi peserta didik pada jenjang
Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum
dan jenis pendidikan tertentu. Standar ISI
1999, Tahun 2004 – Kurikulum Berbasis
ini sendiri merupakan pedoman untuk
Kompetensi, Tahun 2006 – Kurikulum
pengembangan KTSP
kompetensi
tamatan,
Kurikulum memiliki dua fungsi
Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) yang
diantaranya,
dikeluarkan pemerintah melalu Permen
dokumen
Diknas Nomor 22 tentang Standar Isi,
implmentasi. Kurikulum sebagai dokumen
Permen
berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik
Nomor
23
tentang
Standar
yaitu dan
kurikulum
sebagai
sebagai sebagai
Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor
dan
24 tentang pelaksanaan ke dua Permen
adalah realisasi dari pedoman dalam
tersebut.
bentuk
KTSP disusun oleh masing-masing
kurikulum
kurikulum
kegiatan
berdirinya
implementasi
pembelajaran.
Pesantren
Sejak
Ar-Raudhatul
sekolah dengan mengacu pada Standar
Hasanah telah mengadopsi kurikulum dari
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar
Pesantren Gontor
Isi (SI) untuk jenjang pendidikan dasar dan
agama dan mata pelajaran bahasa arab
menengah.
dengan
Penyerahan
pengembangan
pada mata pelajaran
beberapa
penyesuaian
dan
KTSP pada tiap sekolah dengan mengacu
pengembangan,
pada kedua standar di atas bertujuan agar
perkembangan kurikulum di Indonesia,
kurikulum
Pesantren
tersebut
dapat
disesuaikan
namun
ini
juga
dengan
menggunakan
dengan karakter dan tingkat kemampuan
kurikulum KTSP seperti mata pelajaran
sekolah
Agama dan Akhlak Mulia (Qur’an Hadits,
masing-masing.
Pedoman
penilaian dan penentuan kelulusan peserta
Aqidah
didik mengacu pada SKL yang meliputi
Kebudayaan
kompetensi
Kewarganegaraan, Bahasa (B. Indonesia,
untuk
kelompok
mata
Arab,
Akhlak,
Fiqih,
Islam),
B.
Sejarah Pendidikan
pelajaran atau kompetensi untuk seluruh
B.
Inggris),
mata pelajaran yang dinilai berdasarkan
Kesenian,
kualifikasi kemampuan mecakup sikap,
Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi,
pengetahuan dan keterampilan. Standar ISI
Ekonomi, Sosiologi), Ilmu Pengetahuan
merupakan ruang lingkup materi dan
Sosial (Fisika, Kimia, Biologi), Teknologi
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
Informasi dan Komunikasi, Muatan lokal
Pendidikan
Matematika,
Jasmani,
Ilmu
(Kepesantrenan) dan Pengembangan diri
Semenjak berdirinya Pesantren Ar-
yang menggunakan kurikulum tingkat
Raudhatul Hasanah telah menerapkan
santuan pendidikan atau disingkat dengan
penggunaan bahasa Arab dan Inggris
KTSP.
sebagai
bahasa
pengantar
dalam
Program pendidikan jalur sekolah
pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-
di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah ada
hari di Pesantren. Untuk itu bagi yang
dua yaitu:
tidak patuh akan mendapat hukuman yang
a. KMI
(Kulliyatul
Al-
mendidik seperti menghapal kosa kata
Islamiyah) adalah sistem pendidikan
baru atau dengan menterjemahkan kalimat
formal
kedalam bahasa Arab dan Inggris. Dan
yang
Mu’alimin
merupakan
lembaga
pendidikan lanjutan tingkat pertama
santri
dan menengah yang berbasis dan
beasiswa dari Pesantren dan santri yang
berbentuk Pesantren, dengan masa
kurang mampu akan mendapatkan dana
studi enam tahun bagi tamatan SD/MI
BOS dari pemerintah.
(untuk program reguler), dan empat
yang
berprestasi
mendapatkan
Bagi Ustadz-ustadzah
setiap dua
tahun bagi tamatan SLTP/MTS (untuk
tahun sekali diundi Pesantren untuk di
program
menggunakan
daftarkan naik haji gratis, begitu juga
kurikulum pondok moderen Gontor
dengan pekerja-pekerja yang bekerja di
dengan beberapa penyesuaian dan
bidang lain. Setiap dua minggu sekali
pengembangan.
Ustadz-ustadzah melakukan sharing dalam
intensif)
b. Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah yang
menggunakan
kuriklum
membuat RPP dan juga mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Departemen agama. Untuk jenjang
Tenaga
Madrasah
pendidikan S1 dan S2 baik dari Sumatera,
Aliyah
membuka
dua
jurusan yaitu IPA dan IPS. Proses
pendidikan
pendidiknya
berasal
dari
Jawa maupun tamatan dari timur tengah. di
KMI
Guru-guru
dilatih
untuk
mengikuti
berlangsung secara terencana dan terus-
pelatihan bahasa Inggris, dalam rangka
menerus selama 24 jam dengan penekanan
meningkatkan
khusus pada upaya tafaqquh fiddiin, yaitu;
pendekatan
dengan memberikan bekal-bekal dasar
Programming, dan Ustadz-Ustadzah yang
keulamaan,
sudah
kecendiakawanan,
mutu
guru,
Neoro
lulus
sertifikasi
dengan Linguistic
mendapatkan
kepemimpinan dan keguruanan dalam
pelatihan pembuatan program tahunan,
rangka mencetak kader-kader Mundzirul-
program
qaum (pemimpin umat).
Pelaksanaan Pembelajaran yang bekerja
semester
dan
Rancangan
sama dengan pengawas sekolah. Hal ini
tekhnik
mengajar
Ustad-ustadzah
diadakan untuk peningkatan kualitas dan KAJIAN TEORI Kurikulum
dan
Implementasi
running course, a race course, especially a chariot race course” yang berarti jalur
Kurikulum Istilah kurikulum pertama kali
pacu, lapangan tersebut ada garis start dan
muncul dalam kamus Webster pada tahun
batas
1856. Kurikulum berasal dari bahasa
kurikulum disajikan seperti itu (ibarat
Latin, yakni kata currerre. Currerre
jalan) bagi kebanyakan orang. Dalam
adalah kata kerja yang berarti :
lapangan pendidikan pengertian tersebut
1. Berlari cepat
dijabarkan bahwa bahan belajar sudah
2. Tergesa-gesa
ditentukan secara pasti, dari mana mulai
3. Menjalani
diajarkan
Dari kata kerja currerre dijadikan kata benda menjadi curriculum yang
finish
dan
dan
secara
kapan
tradisional
diakhiri,
dan
bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai kelulusan. Karena
berarti:
itu
kurikulum
diberi
1. Tempat berlari atau tempat perlombaan
konotasi sebagai usaha sekolah untuk
atau balapan atau lapangan perlombaan
mempengaruhi anak agar mereka dapat
(a place for running)
belajar dengan baik di dalam kelas,
2. Jarak yang harus ditempuh dalam
dihalaman sekolah, diluar lingkungan
perlombaan atau balapan (a race
sekolah
course)
mempengaruhi subjek belajar sehingga
3. Kereta pacu yang membawa seseorang dari start ke finish (chariot)
jelas
atau
menjadi
semua
pribadi
Kurikulum
kegiatan
yang
untuk
diharapkan.
dipersiapkan
dan
Dari pengertian tersebut di atas
dikembangkan untuk mencapai tujuan
bahwa
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta
pada
awalnya
istilah
kurikulum dipakai bukanlah istilah di
didik
bidang pendidikan tetapi istilah di bidang
dimasyarakat.
olahraga atau atletik. Adapun sebab istilah
terdapat dalam kurikulum terbagi kepada
kurikulum diambil dari bidang atletik
tiga bagian yaitu:
masuk
1. Kegiatan
kebidang
pendidikan
yaitu,
kurikulum kata dasarnya adalah “currere”, secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Jadi “curriculum” semula berarti “a
agar
mereka
dapat
Kegiatan-kegiatan
Intra
Kurikuler
hidup yang
(Intra
Curricular Activities) 2. Kegiatan Ko Kurikuler (Co Curricular Activities)
3. Kegiatan
Ekstrakurikuler
(Ekstra
Curricular Activities) Disamping kegiatan
yang
kurikulum. Seperti membuat indikator, silabus dan beberapa komponen kurikulum
itu
ada
lagi
dinamakan
satu
lainnya.
kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum).
Kurikulum Pendidikan
Tingkat
dikembangkan
Satuan
berdasarkan
prinsip-prinsip yaitu: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
Defenisi Implementasi Kurikulum Implementasi
merupakan
suatu
proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau
inovasi
dalam
bentuk
tindakan
peraktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa
perubahan
pengetahuan,
Implementasi
Kurikulum
dapat
diartikan
aktualisasi
kurikulum
didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
keterampilan, maupun nilai dan sikap. Sedangkan
kebutuhan, dan kepentingan peserta
sebagai
tertulis (written
curriculum) dalam bentuk pembelajaran.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. 6. Belajar sepanjang hayat. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentinga daerah. Selanjutnya
Kurikulum
Tingkat
Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan
Satuan Pendidikan terdiri dari empat
Pendidikan
komponen, yaitu: (1)Tujuan pendidikan
Kurikulum Pendidikan
Tingkat
merupakan
Satuan
revisi
dan
tingkat satuan pendidikan, (2)Struktur dan muatan
Kurikulum
Tingkat
Satuan
pengembangan dari Kurikulum Berbasis
Pendidikan, (3)Kalender pendidikan, dan
Kompetensi atau ada yang menyebut
(4)Silabus
Kurikulum 2004. KTSP lahir karena
Pengajaran
dianggap KBK masih sarat dengan beban
pengembangan kurikulum peran guru lebih
belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini
banyak dalam tataran kelas. Murray printr,
Depdiknas
mencatat peran guru dalam level ini adalah
masih
intervensi
dipandang
dalam
terlalu
pengembangan
dan
(RPP).
sebagai:
kurikulum. Oleh karena itu, dalam KTSP
1. Implementers
beban belajar siswa sedikit berkurang dan
2. Adapters
tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru
3. Developers
dan
4. Researchers
komite
kewenangan
sekolah) untuk
diberikan
mengembangkan
Rencana
Pelaksanaan
Dalam
proses
Pengertian Mutu Lulusan Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia arti Mutu yaitu: ukuran baik,
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi
Mutu Lulusan.
buruknya suatu benda, kadar atau kualitas.
Ada beberapa faktor yang dapat
Lulusan yaitu orang yang berhasil dalam
mempengaruhi mutu lulusan diantaranya
ujian.Secara umum, mutu lulusan dapat
yaitu 1.Anak Didik Atau Peserta Didik.
diartikan:
yang
2.Pendidik
Atau
menjelaskan mengenai baik, buruknya
Pendidikan
4.
hasil yang dicapai oleh para siswa dalam
Pendidikan.5 Lingkungan. 6..Kurikulum
suatu
proses
gambaran
pendidikan
yang
Guru
3
Tujuan
.Materi
Dan
Media
sedang
dilaksanakan.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelititan
Penelitian ini merupakan kajian
berbagai
metode
penelitian
yaitu
kualitatif, yaitu pendekatan yang temuan-
observasi, wawancara dan pemanfaatan
temuan
dokumen.
penelitiannya
tidak
diperoleh
melalui prosedur statistik atau komputer, prosedur ini menghasilkan temuan-temuan yang
diperoleh
dikumpulkan
dari
data-data
dengan
Lokasi dan Waktu Penelitian
yang
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
wawancara,
Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah yang
observasi, dan studi dokumentasi. Dari
dimulai pada bulan Januari 2013 sampai
kajian tentang defenisi di atas dapat
bulan
disintesiskan
yang
responden dalam penelitian ini yaitu :
penulis lakukan pada pesantrten Ar-
Direktur Ar-Raudhatul Hasanah, Ketua
Raudhatul
metode
Harian Badan Wakaf Pondok Pesantren
kualitatif yang berupaya untuk memahami
Ar-Raudhatul Hasanah, Kepala sekolah,
dan mendalami secara holistik tentang
Ustadz dan Ustadzah, Pegawai
Implementasi
Usaha,
bahwa
Hasanah
penelitian
adalah
Kurikulum
untuk
januari
Unsur
2014,
komite,
yang
dijadikan
Tata
Santriwan/wati
meningkatkan mutu lulusan siswa yang
Bidang Pendidikan, Bidang Pengasuhan,
tidak
analisis
Bidang Kesejahteraan, Bidang Penelitian
statistik atau cara kuantifikasi lainnya dan
dan Pengembangan, Bidang Usaha Milik
dengan cara deskriptif dalam bentuk-kata-
Pesantren, dan yang ada kaitannya dengan
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
kurikulum Ar-Raudhatul Hasanah.
menggunakan
prosedur
yang alamiah dan dengan memanfaatkan
3. Studi Dokumentasi
Tekhnik Pengumpulan Data 1. Observasi
Dokumen
merupakan
catatan
Penulis menggunakan observasi
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
adalah suatu teknik pengumpulan data
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
dengan melakukan pengamatan langsung
karya
kegiatan pembelajaran di dalam kelas,
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
maupun diluar kelas terhadap subjek
catatan harian, sejarah kehidupan (life
(partner penelitian) dimana sehari-hari
histories), ceritera, biografi, peraturan,
mereka
kebijakan.
berada
dan
bisa
melakukan
monumental
dari
Dokumen
yang
seseorang.
berbentuk
aktifitasnya guna melihat dan mengamati
gambar, misalnya foto, gambar hidup,
proses kegiatan Pendidikan di Pondok
sketsa
Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, yang
berbentuk karya misalnya karya seni, yang
berkaitan dengan Implementasi kurikulum
dapat berupa gambar, patung, flim, dan
untuk meningkatkan mutu lulusan.
lain-lain.
2. Wawancara
dan lain-lain. Dokumen yang
Studi
dokumen
merupakan
pelengkap dari penggunaan dari metode
Wawancara yang penulis lakukan adalah untuk memperoleh data yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan
wawancara.
merupakan
teknik
Wawancara
pengumpulan
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam
studi
dokumentasi
ini,
penulis mendapatkan foto-foto kegiatan
data
santri, baik di dalam maupun diluar negeri,
dengan melakukan dialog langsung dengan
begitu juga kunjungan-kunjungan dari
sumber data yaitu Direktur Ar-Raudhatul
pejabat dalam negeri maupun luar negeri,
hasanah, Ketua Harian Badan Wakaf
yang dapat mendukung proses penelitian.
Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Kepala-kepala Sekolah, Komite Madrasah dan Santriwan/wati dilakukan secara tak
Pengolahan Data 1. Reduksi Data
responden
Dalam reduksi data ini, tentu saja
mendapatkan kebebasan dan kesempatan
penulis mengadakan penelitian berulang-
untuk memngeluarkan pikiran, pandangan
ulang, dimana semakin lama peneliti di
dan perasaan secara natural. Dalam proses
lapangan, maka
wawancara ini di dokumentasikan dalam
semakin banyak, oleh sebab itu dibutuhkan
bentuk catatan tertulis dan audio visual,
analisis data dengan cara mereduksi data,
hal ini dilakukan untuk meningkatkan
yang berarti merangkum, memilih hal-hal
kebernilaian dari data yang diperoleh.
yang pokok, memfokuskan hal-hal yang
berstruktur,
dimana
hasil
penelitian pun
penting dicari tema dan polanya serta
yang diperolehpun telah sesuai dengan
membuang yang tidak perlu, sehingga data
judul
yang diperoleh memberikan gambaran
mengambil
yang jelas tentang Pesantren Ar-Raudhatul
melakukan verifikasi atas data-data yang
Hasanah.
sudah diproses atau ditransper kedalam
2. Display Data/Penyajian Data
peneliti
maka
peneliti
pun
dengan
cara
kesimpulan
bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
Dengan mendisplaykan data yang
pemecahan permasalahan yang dilakukan.
peneliti peroleh dari lapangan, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
Meningkatkan Keabsahan Hasil Uji
keabsahan
data
dalam
berdasarkan apa yang telah dipahami
penelitian kualitatif meliputi uji, credibility
tersebut.
peroleh
(validitas
internal),
transferability
pokok
(validitas
external),
dependability
Data
yang
dikategorisasikan
penulis
menurut
permasalahan dan dibuat dalam bentuk
(reliabilitas),
dan
matriks sehingga memudahkan peneliti
(obyektivitas).
confirmability
untuk melihat pola-pola hubungan satu 1. Uji Kredibilitas (Validitas internal)
data dengan data lain. 3. Analisis data
adalah tingkatan dimana hasil-hasil
Dalam melakukan analisi data,
penelitian dapat dipercaya kebenarannya.
sebelum peneliti memasuki Pesantren Ar-
Validitas internal merupakan hal yang
Raudhatul Hasanah, selama di Pesantren,
esensial yang harus dipenuhi jika peneliti
dan setelah selesai dari Pesantren.dan pada
menginginkan hasil studinya bermakna.
saat wawancara peneliti sudah melakukan
Keabsahan
analisis data terhadap jawaban yang
dilakukan
dengan
diwawancarai. Bila jawaban yang di
pengamatan,
peningkatan
wawancarai setelah di analisis terasa
triangulasi, diskusi dengan temen sejawat,
belum
analisis kasus negatif, dan memberchek.
memuaskan
maka
peneliti
atas
melakukan pertanyaan lagi sampai tahap
2. Pengujian
tertentu diperoleh data yang dianggap
eksternal)
kredibel.
penelitian
perpanjangan
Transferability
ketekunan,
(validitas
Ialah tingkatan dimana hasil-hasil
4. Mengambil
Kesimpulan
Dan
Verifikasi Setelah
hasil-hasil
penelitian
dapat
digeneralisasi
pada
populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam peneliti
menganggap
kondisi yang mirip. Supaya orang lain
penelitian itu sudah selesai dan data-data
dapat memahami hasil penelitian kualitatif,
maka peneliti dalam membuat laporannya
memenuhi standar konfirmability. Dalam
harus memberikan uraian yang rinci, jelas,
penelitian, jangan sampai proses tidak ada,
sistematis dan dapat dipercaya. Dengan
tetapi hasilnya ada. Uji konfirmability ini
demikian maka pembaca menjadi jelas atas
juga hampir sama dengan uji dependability
hasil penelitian tersebut, sehingga dapat
dimana
memutuskan
sehingga hasilnya bisa dianggap kredibel.
atau
tidak,
untuk
proses
penelitian
harus
ada
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain
Narasi Hasil Analisis
Dengan melakukan penelitian yang
Pembahasan
dalam
penelitian
benar, jelas, dan rinci tentang kurikulum
kualitatif menyajikan informasi dalam
Pesantren maka penelitian ini dapat di
bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk
transfer atau diaplikasikan di tempat lain.
gambar mati atau hidup seperti photo dan
3. Pengujian Depenability
vidio dan lain-lain. Dalam menarasikan
Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan melakukan audit
terhadap
keseluruhan
proses
data kualitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu; a. Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data.
penelitian. Dalam melakukan uji dependability tentunya
peneliti
langsung
ke
b. Hubungkan bagaimana hasil yang
objek
berbentuk narasi itu menunjukkan
penelitian yaitu ke Pesantren Ar-Radhatul
tipe/bentuk
keluaran yang sudah
Hasanah untuk mendapatkan data yang
didesain sebelumnya
jelas, rinci dan benar serta dilakukan dengan berulang-ulang sehingga penelitian ini dianggap valid.
A. Imlplementasi Kurikulum Pesantren
4. Pengujian Konfirmability
Ar-Raudhatul Hasanah
Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability
PEMBAHASAN
mirip
dengan
uji
Pesantren ini pada awal berdirinya mengadopsi kurikulum dari Pesantren
depenability, sehingga pengujiannya dapat
gontor,
dilakukan secara bersamaan. Menguji
pengetahuan
konfirmability
hasil
umum. Karena hal ini sesuai dengan
penelitian, dikaitkan dengan proses yang
pendapat Imam Zarkasyi pendiri Pondok
dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan
Pesantren
fungsi
bahwa
dari
berarti
proses
menguji
penelitian
yang
dilakukan, maka penelitian tersebuut telah
yaitu
tidak
agama
Gontor, Islam
pengetahuan
memisahkan
dan
pengetahuan
yang tidak
agama
mengatakan memisahkan
dan
umum,
sebenarnya pengetahuan umum adalah
Tarjamah,
bagian dari ilmu pengetahuan agama, dan sama
pentingnya
namun
dengan
Hisab,
Bhs.
Indonesia,
Matematika,
Ekonomi,
Akutansi,
Fisika,
Biologi,
Kimia,
perkembangan kurikulum di Indonesia,
Sosiologi/Antropologi, Geografi, Tata
Pesantren
Negara.
ini
juga
menggunakan
kurikulum KTSP yang sesuai dengan kurikulum
Pemerintah,
mata
bagi pria., Amaliah tadarus kelas V
dan Akhlak Mulia
KMI, Khutbah Wada’, Khataman dan
(Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih,
Yudisium kelas VI., Pengkajian kitab
Sejarah Kebudayaan Islam), Pendidikan
kuning,
Kewarganegaraan, Bahasa (B. Indonesia,
Pelaksanaan manasik haji, Pengurusan
B.
jenazah. Selain kegiatan tersebut diatas
pelajaran Agama
Arab,
B.
Kesenian,
seperti
b. Ko kurikuler yaitu: Khutbah jum’at
Inggris),
Pendidikan
Matematika,
Jasmani,
Ilmu
Praktek
mengajar,
masih ada kegiatan lainnya yaitu:
Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi,
Kegiatan
Ekonomi, Sosiologi), Ilmu Pengetahuan
Setoran Muraja’ah.,Tadarus Qur’an,
Sosial (Fisika, Kimia, Biologi), Teknologi
Imam Shalat Berjama’ah.
Harian:
Setoran
Ziadah,
Informasi dan Komunikasi, Muatan lokal
Kegiatan Mingguan: Tahsin Al-
(Kepesantrenan) dan Pengembangan diri
Qur’an,
yang menggunakan Kurikulum Tingkat
Berjama’ah.
Satuan Pendidikan atau disingkat dengan
Kegiatan
KTSP.
Bulanan, kegiatan ini berbentuk Kegiatan-kegiatan yang terdapat
tes
Qiyamul
Bulanan:
kualitas
Lail
Evaluasi
hapalan
santri,
dan
Kajian
dalam kurikulum Ar-Raudhatul Hasanah
Ceramah
terbagi kepada empat bagian, yaitu: Intra
Keagamaan.
kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler
Kegiatan Tahunan: Al-Qur’an
dan hidden kurikulum.
Memorizing Kontes (AMC),
a. Intra
kurikuler
yaitu
:
Insya’,
Kegiatan
perlombaan
Muthola’ah, Tamrinul Lughoh, Tafsir,
menghapal Al-Qur’an, antara
Hadits, Mustholahul hadits, Nahwu,
lain: hafalan juz ‘amma, 1 juz,
Shorf, Muqaranatul adyan, Tauhid,
2
Mantiq, Fiqh, Ushul fiqh, Faraidh,
Jam’iyyatul Huffas yakni 3 juz
Mahfuzat, Balaghah, Kaligrafi/ khot,
persemester,
Imla’, Reading, Grammar, Tarbiyah,
pertahun, 30 juz dalam jangka 5
Tajwidul
tahun., Pelatihan Tahfiz
Quran,
Tarikh
Islam,
juz
dan
3
juz.
atau
Target
6
juz
c. Ekstra Kurikuler yaitu: Membentuk Organisasi
Pelajar
Ar-Raudhatul
alumni dari berbagai Perguruan Tinggi baik di dalam maupun di Luar Negeri.
Hasanah (OPRH), Membentuk Gugus
a. Adapun tugas Ustadz supervisor ini
Depan, Membentuk Marching Band
yaitu setiap 2 minggu 1 kali mereka
Competition, Pelatihan LKBB, Kursus
mengevaluasi pelajaran yang telah
Komputer, Kursus Pers Dan Jurnalitik,
diberikan Ustadz kepada anak didik
Membuat
untuk mengetahui apakah terdapat
Majalah
Dinding,
Menerbitkan Buku Tauhid, Pelatihan
perbedaan
Penulisan Buku, Kemah Buku Dan
keterampilan, kepuasan, dan disiplin
Reading
Buletin
kerja Ustadz sebelum dan sesudah
Jumat/Ramadhan, Mengadakan Lomba
mendapatkan supervisi. Perubahan
Karya Ilmiah Dan Resensi Buku,
dan atau peningkatan demikian perlu
Perlombaan
diketahui, agar dapat diketahui juga
Habit,
Membuat
Pidato
Mengadakan
Tiga
Gebyar
Bahasa,
Olimpiade,
tingkat
antara
kemampuan,
keberhasilan
supervisi.
Membuat Klub Drama, Membuat Klub
Kemudian selain itu supervisor juga
Tarian, Membuat Klub Silat
melakukan sharing terhadap Ustadz
d. Hidden
Kurikulum
(Kurikulum
dan Ustadzah yang di supervisi dalam pembuatan
Tersembunyi).
Program
tahunan
/Program semester, Silabus, RPP dan Metode-Metode Di
Yang
Pesantren
Hasanah, Hafalan, Sorogan,
Metode Metode Metode
Dilaksanakan
melakukan
kerja
sama
Ar-Raudhatul
pengawas sekolah setempat. Dalam
Klasikal,
Metode
meningkatkan
Wetonan
Metode
ustadzah dan staf administrasi setiap
Tanya
jawab,
Metode Ceramah, Metode Diskusi
kinerja
dengan
dua tahun sekali pemenangnya
ustadz,
diundi
dan
didaftarkan untuk
melaksanakan ibadah haji gratis. Profesional
b. Dalam meningkatkan kinerja ustadz,
ustadz-ustadzah Dalam Meningkatkan
ustadzah, dan staf administrasi terus
Mutu Lulusan
dilatih dalam Bahasa Inggris, dengan
Strategi
Pengembangan
Ustadz
dan Ustadzah
yang
mengajar di Pesantren ini adalah alumni dari KMI Ar-Raudhatul Hasanah, alumni Pondok Modern Darusssalam Gontor dan
pendekatan
Neoro
Lenguistic
Programming. c. Bagi-ustadz berprestasi
dan
ustadzah
yang
diberi
peluang
untuk
belajar S2 dan S,3 baik dalam
maupun luar negeri, dan biayanya di tanggung oleh pesantren. Struktur dan Muatan Kurikulum Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah KELAS X NO A. I
II III
IV V VI VII
VIII
IX B C Jumlah
KOMPONEN MATA PELAJARAN Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia 1. Qur’an Hadits 2. Aqidah Akhlak 3. Fiqih 4. Sejarah Kebudayaan Islam Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa 1. B. Indonesia 2. B. Arab 3. B. Inggris Matematika Kesenian Pendidikan JasmaniD Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Sejarah 2. Geografi 3. Ekonomi 4. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Alam 1. Fisika 2. Kimia 3. Biologi Teknologi Informasi dan Komunikasi Muatan Lokal Kepesantrenan Pengembangan Diri
KELAS DAN ALOKASI WAKTU Semester I Semester II 2 1 2 1 2
2 1 2 1 2
4 2 4 4 2 2
4 2 4 4 2 2
2 1 2 2
2 1 2 2
4 3 3 2
4 3 3 2
2 2 47
2 2 47
Hubungan
Implementasi
Kurikulum
keulamaan,
kepemimpinan
Dengan Mutu Lulusan Sebagaimana
dasar
keguruan
dalam
dipaparkan
rangka mencetak kader-kader munzirul
pada bab 1 bahwa kurikulum itu bukan
qaum. Namun dalam kehidupan pesantren
hanya membicarakan tentang bahan ajar,
ada saja masalah-masalah yang terjadi.
tetapi
Masalah-masalahnya antara lain yaitu:
juga
pengalaman
telah
dan
kecendiakawanan,
rencana
untuk
Terbatasnya ruang komputer dan hanya
merubah pola pikir siswa dan guru, dan
60 set komputer yang dimiliki pesantren,
dapat mengembangkan pikiran, manambah
sehingga kelas VII dan kelas VIII belum
wawasan,
diajarkan komputer,
masalah
belajar,
pengajaran,
serta
konsep
dapat
pribadi
memecahkan
maupun
lingkungan
disekitarnya.
setelah kelas
IX
barulah diajarkan komputer itupun hanya teori saja, dan setelah kelas X sampai
Disamping itu faktor-faktor yang
kelas XII mulai diajarkan dasar-dasar
mempengaruhi mutu lulusan yaitu: faktor
komputer. Dengan melakukan kerjasama
anak
tujuan
dengan waspada akhirnya santri kelas X-
pendidikan, materi dan media pendidikan,
kelas XII sudah mampu membuat artikel,
sarana
metode
majalah. Latihan ini dilaksanakan dalam
pembelajaran dan kurikulum. Dengan
waktu 3 kali seminggu sampai mereka
demikian
mahir. Dan pada tahun 2015 mulai
didik,
tenaga
dan
pendidik,
prasarana,
dapat
dikatakan
bahwa
implementasi kurikulum sangat berkaitan
dibangun
dengan
Berdasarkan
penambahan
komputer.
wawancara yang penulis lakukan kepada
laboratorium
( Bahasa, Fisika, Kimia,
salah seorang Ustadz supervisor Ar-
Biologi ), sangat terbatas sehingga yang
Raudhatul Hasanah, alumni pesantren
bisa belajar di laboratorium Bahasa,
banyak
hanya kelas X- kelas XII yang bisa
mutu
yang
lulusan..
lulus
pada
berbagai
komputer Begitu
dan juga
belajar di laboratorium Kimia kelas X-
perguruan tinggi.
kelas Masalah-Masalah
ruang
Yang
Dihadapi
Pesantren Dan Solusinya Proses pendidikan di pesantren ar-
XII,
dan
yang
belajar
di
laboratorium Biologi Dan Fisika mulai kelas VII- kelas IX. Dan tahun 2015 ini mulai
dibangun
lagi
laboratorium.
raudhatul hasanah berlangsung secara
Kemudian pelajaran Matematika, Fisika,
terus menerus selama 24 jam dengan
Kimia, diajarkan 3 jam pelajaran dalam
penekanan khusus pada upaya tafaquh
seminggu. Solusinya santri kelas IX dan
fiddin, yaitu dengan memberikan dasar-
kelas XII yang akan mengikuti UN
diadakan
bimbingan
belajar
dengan
terhadap
para
melakukan kerjasama dengan bimbingan
ustadzah
dalam
belajar di luar pesantren.
Program
tahunan,
Ustadz
pembuatan Program
Silabus,
semester,
dan
RPP dan
melakukan kerja sama dengan
BAB V
pengawas sekolah setempat.
KESIMPULAN DAN SARAN
c. Dalam
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis
meningkatkan
ustadz,
ustadzah
kinerja
dan
staf
lakukan pada Pesantren Ar-Raudhatul
administrasi setiap dua tahun
Hasanah maka dapat diambil kesimpulan
sekali diundi dan pemenangnya
sebagai berikut:
didaftarkan untuk melaksanakan
1. Kurikulum yang dilaksanakan pada
ibadah haji gratis.
Hasanah
d. Dalam
adalah perpaduan antara Kurikulum
ustadz,
Pesantren
administrasi terus dilatih dalam
Pesantren
Ar-Raudhatul
Gontor
dengan
meningkatkan ustadzah,
penyesuaian dan pengembangan juga
Bahasa
Kurikulum
pendekatan
Tingkat
Satuan
Pendidikan. 2. Rencana
kinerja
dan
staf
Inggris,
dengan
Neoro
Lenguistic
Programming. strategi
profesional
pengembangan
Ustadz
e. Bagi-ustadz dan ustadzah yang
dalam
berprestasi diberi peluang untuk
meningkatkan mutu lulusan pada
belajar S2 dan S,3 baik dalam
Pesantren
maupun
luar
antara lain yaitu:
biayanya
di
a. Pihak
pesantren.
Ar-Raudhatul
Hasanah
pesanteren mengangkat
negeri,
dan
tanggung
oleh
supervisor yang bertugas untuk mengevaluasi
pelajaran
yang
3. Masalah-masalah
yang
dihadapi
Ar-Raudhatul
Hasanah
telah diberikan para ustadz untuk
Pesantren
mengetahui
terdapat
dalam mewujudkan kurikulum dan
perbedaan antara kemampuan,
solusinya yaitu: terbatasnya ruang
keterampilan, disiplin
apakah
kerja
kepuasan
dan
komputer dan hanya 60 set komputer
sebelum
dan
yang dimiliki pesantren, sehingga
sesudah mendapatkan supervisi. b. Setiap
dua
minggu
kelas VII dan kelas VIII belum
sekali
diajarkan komputer, setelah kelas IX
supervisor melakukan sharing
barulah diajarkan komputer itupun
hanya teori saja, dan setelah kelas X
1. Kepada Direktur Pesantren Ar-
sampai kelas XII mulai diajarkan
Raudhatul
dasar-dasar
komputer.
Dengan
meningkatkan kualitas ustadz dan
melakukan
kerjasama
dengan
ustadzah yaitu:
waspada akhirnya kelas XII artikel,
santri kelas X-
agar
a. mengadakan
lebih
pelatihan-
pelatihan,
sudah mampu membuat majalah.
Hasanah
seminar-seminar
Latihan ini
yang sesuai dengan bidang
dilaksanakan dalam waktu 3 kali
studi yang diajarkan paling
seminggu sampai mereka mahir. Dan
sedikit satu bulan sekali.
pada tahun 2015 mulai dibangun
b. Bagi
Ustadz-ustadzah
yang
ruang komputer dan penambahan
berprestasi agar di beri peluang
komputer. Begitu juga laboratorium (
lagi untuk belajar S2 Dan S3,
Bahasa, Fisika, Kimia, Biologi ),
baik dalam maupun luar negeri,
sangat terbatas sehingga yang bisa
dan biayanya di tanggung oleh
belajar
pesantren.
di
laboratorium
Bahasa,
hanya kelas X- kelas XII yang bisa
c.
Meningkatkan
sarana dan
belajar di laboratorium Kimia kelas
prasarana
X- kelas XII,
menambah ruang laboratorium,
dan yang belajar di
pesantren
laboratorium Biologi Dan Fisika
menambah
mulai kelas VII- kelas IX. Dan tahun
ruangan komputer, dlsb.
2015
ini
mulai
dibangun
lagi
komputer,
lebih
Matematika, Fisika, Kimia, diajarkan
sehingga
3 jam pelajaran dalam seminggu.
belajar yang optimal.
XII
yang
akan
mengikuti
UN
dan
2. Kepada Ustadz dan Ustadzah agar
laboratorium. Kemudian pelajaran
Solusinya santri kelas IX dan kelas
seperti:
meningkatkan dapat
kinerja
mencapai
hasil
3. Kepada santriwan/santriwati: a. Agar
lebih
meningkatkan
diadakan bimbingan belajar dengan
aktivitas belajar sehingga dapat
melakukan
mencapai hasil belajar yang
kerjasama
dengan
bimbingan belajar di luar pesantren.
baik. b. Agar
akhlakul
B. Saran Untuk lulusan
dapat
lebih
pada
meningkatkan
Pesantren
Hasanah diharapkan:
mutu
Ar-Raudhatul
mencerminkan
karimah
dalam
kehidupan bermasyarakat.
c. Agar dapat berperan aktif di tengah-tengah
mayarakat
setelah lulus dari pesantren. 4. Kepada orang tua: a. Agar
lebih
memperhatikan
kehidupan anak-anaknya yang belajar di pesantren dengan cara
sering
berkomunikasi
kepada mereka. b. Agar
orang
tua
dapat
meningkatkan kerja sama yang baik dengan para guru agar mencapai hasil belajar yang diinginkan. 5. Bagi peneliti selanjutnya: a. Agar
dapat
perbandingan berikutnya tertarik
menjadi bagi khususnya
meneliti
bahan peneliti yang
Burhan Bungin, 2008. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Dhofier Zamakhsyari, 1982. Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES Gallen J Saylor/ William M. Alexander, 1973. Planning Curriculum For Schools, USA Haidar Putra Daulay, 2009. Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: Renada Media Group Hamalik Oemar, 2009. Pendidikan guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi Bandung: Bumi Aksara Hamalik Oemar, 2009. Dasar- Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
tentang
kurikulum pesantren.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Syaibani Omar Muhammad Al-Toumy, 1979, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang.
Andy. W, Dkk, 2012. MITRA ArRaudhatul Hasanah, Medan: Mitra Edisi 20 A Arno. Bellack/ Herbert, M Kliebard, 1977. Curriculum And Evaluation, Printed In The United States Of America. Arsyad Azhar, 2007. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Isjoni, 2009. KTSP Sebagai Pembelajaran Visioner, Bandung: Alfabeta Cet 2 Jonathan Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung: Graha Ilmu Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka Kafrawi, 1978. Pembaharuan Sistim Pendidikan Pondok Pesantren, Sebagai Usaha Peningkatan Prestasi Kerja Dan Pembinaan Kesatuan Bangsa, Jakarta: CV Multiyasa & CO Kafrawi, 1979 Pola Bimbingan Masyarakat Islam, Jakarta: CV Multiyasa & CO
Kumandar, 2007. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Satuan Sukses Dalam Sertifikasi guru, Jagakarsa: Rajawali Press Lexy J. Moleong, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mahfud Choirul, 2008. Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka PelaJar, Mulyadi Usman, J. Mandalika, 2004. Dasar-Dasar Kurikulum, Surabaya: SIC, 2 Pratt David, 1980. Curriculum Design And Development, USA: Harcourt Brace Jovanovich, Publishers Putra Haidar Daulay, 2009. Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: Renada Media Group Rusman, 2008. Manajemen Kurikulum, Bandung: Rajawali Press. Rusman, 2012. Model- Model Pembelajaran, Bandung: Rajawali Press Sagala. S, 2007. Konsep Dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar, Bandung: Alfabeta Sagala S, 2009, Kemampuan Profesional guru Dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta Sagala S, 2008. Sentuhan Pedagogis Dilakukan Dalam Pengembangan Kurikulum Mendukung Proses Pembelajaran Dalam Profesionalisme Pendidik Dan Tenaga KePendidikan Melalui Penerapan Teknologi Pendidikan, Medan: UNIMED, IPTPL
Sanjaya. W, Kurikulum Dan Pembelajaran Teori Dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Sanjaya W, 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran Jakarta, Kencana Prenada Media Group Sarwono Jonathan, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung: Garaha Ilmu Skager R, and R. H. Dave, 1978. Curriculum Evaluation For Lifelong Education, Unesco Institute For Education: Pergamon Press Stenhouse Lawrence, 1984. An Introduction to Curricurum Research and Development London: Hernemann Sugiyono, 2008. Metode Penelitiian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta Sukirno, 1997. Implementasi Kurikulum Politeknik Dalam Rangka Mempersiapkan Kemampuan Lulusan yang Adaptabel Terhadap Tuntutan Kerja Dilingkungan Industri, Bandung: Disertasi FPS IKIP Surya M, dkk, 2010. Landasan Pendidikan: Menjadi guru yang Baik Bogor: Ghalia Indonesia Yunus M, 1973. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung Zarkasyi Imam, 1996. Dari Gontor Merintis Pesantren Modern, Ponorogo: Gontor PRESS Wawancara Dengan Bapak Direktur Raudhatul Hasanah Yaitu Bapak Rasyidin
Bina http:/id.wikipedia.org/wiki/kurikulum tersembunyi, 10/12/2012:5:19 PM http://file.upi.edu/direktori/fip/jur.administ rasi Pendidikan/197203211999031asep suryanan/copy (5) langkah penelitian kualitatif. Pdf. 9-11-2012. Jam 21.13. http://journal.uii.ac.id/index.php/JPI/articl e/view/.../2521 http://lib.uinmalang.ac.id/?mod=th_detail&id=107700 35 http://www.umy.ac.id/tingkatan-kualitaslulusan-melalui-pengembangankurikulum-dan-sdm-dosen.html http://dedehendriono.blogspot.com/2010/0 6/pengertian-dan-istilahkurikulum.html http://Digilib.Unimed.Ac.Id/Public/UNIM ED-Master-1159081188130013%20Bab%2011.Pdf