IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI KOTA TANJUNGPINANG
Naskah Publikasi
Oleh
JEPRI SUPRIADI AGUS HENDRAYADY, M.Si EDISON, MPA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertandatanggan dibawah ini adalah dosen pembimbing Skripsi Mahasiawa yang disebut dibawah ini : Nama
:
Jepri Supriadi
Nim
:
110563201083
Jurusan
:
Ilmu Administrasi Negara
Alamat
:
Jl. Cempedak gg.2 no 7
No Hp
:
085766460234
Judul Naskah
:
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI KOTA TANJUNGPINANG
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan dan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang 4 September 2015 Yang Menyatakan
Dosen Pembimbing 1
Dosen Pembimbing 2
Agus Hendrayady, M.Si NIDN. 1005087301
Edison, MPA. NIDN. 1030128601
2
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI KOTA TANJUNGPINANG Jepri Supriadi Agus Hendrayady M.Si Edison. MPA ABSTRAK Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Badan Narkotika Nasional merupakan salah satu lembaga yang berhubungan dengan narkotika selain kepolisian dan pengadilan, narkotika merupakan masalah setiap daerah di Indonesia termasuk di kota Tanjungpinang yang dimana setiap tahunya jumlah penyalahguna selalu naik, pada Tahun 2013 yaitu sebanyak 1 Jaringan yang terdiridari 3 Orang, selanjutnya 2014 naik menjadi 4 jaringan dengan jumlah 9 Orang, pada tahun 2015 terhitung per 31 Januari sudah 5 jaringan yang terciduk oleh BNNK Tanjungpinang, selain jumlah yang terlibat semakin meningkat di lain sisi juga yang menjadi masalah adalah kurangnya fasilitas peminimalisisran pemasukan narkotika kekota Tanjungpinang melalui pelabuhan yang belum dilengakapi alat X-Tray Dalam mengukur Implementasi Kebijakan penulis berpedoman pada Teori Edward III yang dimana terdapat Empat poin untuk mengukurnya yaitu dengan Komunikasi, Sumber – sumber, Disposisi atau kecendrungan dan Struktur birokrasi, peneliti mengambil teknik analisis data dengan metode deskriptif kualitatif, dalam penelitian ini terdiri dari tiga informen yaitu dua orang di bidang pencegahan satu orang di bidang pemberantasan dan satu orang informan kunci yaitu Kepala BNNK Tanjungpinang. Setelah dilaksanakanya penelitian terkait Implementasi Kebijakan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Pencegahan dan Pemebrantasan Narkotika di Kota Tanjungpinang berjalan dengan baik sesuai dengan rencana kerja tahunan serta memenuhi target pelaksanaan Implementasi Kebijakan di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan namun hal yang menjadi kenadala dalam mengimplementasikan kebijakan ini pada segi fasilitas yang kurang memadai, serta Sumber Daya Manusia yang dimana BNNK Tanjungpinang belum memenuhi minimal jumlah ideal pegawai yang di tetapkan oleh BNN Republik Indonesia yang dimana idealnya minimal 70 orang pegawai namun BNNK Tanjungpiang hanya memiliki 29 pegawai . Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Pencegahan, Pemberantasan
3
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI KOTA TANJUNGPINANG
Jepri Supriadi Agus Hendrayady M.Si Edison. MPA ABSTRACT Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji The national narcotics agency is one of the associated with narcotics but police and judicial , narcotics is a matter of each region in Indonesia including Tanjungpinang city.Where he financial any number of to always ride, in 2013 that as many as 1 tissue consisting of the 3, then 2014 up to 4 network withof 9, in 2015 as per 31 january already 5 tissue terciduk by bnnk Tanjungpinang, besides the number involved increase in other side has been a Is the lack of filter facilities for narkotika to the city Tanjungpinang through a harbor not facility instrument x-tray
in measuring the author of the implementation of policies based on the theory of edward iii who where there are four points to measure namely communication , a source of sourceDisposition and bureaucratic structure , researchers took analysis technique with descriptive of qualitative methods, In research it consists of three informen namely two people in the field of prevention in the field of eradication one person and one that is, the leader bnnk tanjungpinang key informants After implemented research policy related to the implementation of the national narcotics agency ( bnn ) in the prevention and eradication narcotic in Tanjungpinang city, Going well according to annual work plans and meet the target of policy in the field of prevention and eradication But what was being obstacle on implementing this policy associated on inadequate facilities and human resources. Where bnnk Tanjungpinang not meet minimum number of employees in the agency set by the republic of indonesia One in which at least 70 people set employees but bnnk Tanjungpiang employees only have 29
4
Password: implementation , policy , prevention , eradication
5
dalam
PENDAHULUAN
bidang
Pencegahan
dan
Dalam suatu Negara pasti akan
Pemberantasan Narkotika yang dimana
ada suatu kebijakan-kebijakan yang
kita ketahui bahwa narkotika bisa
akan
menetapkan
merusak masyarakat Indonesia, Pada
kebijakan
juga tidak mudah dan
dasarnya Narkotika adalah zat atau
gampang,
perlu
macam
obat yang berasal dari tanaman atau
proseduar syarat yang harus dipenuhi
bukan tanaman baik sintetis ataupun
dan
kemungkinan
semi sintetis yang dapat menyebabkan
adanya hal yang bertentangan seperti
penurunan atau perubahan kesadaran,
pro kontra dalam penetapan suatu
hilangnya rasa, mengurangi sampai
kebijakan
pembuat
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
kebijakan. Kebijakan juga merupakan
menimbulkan ketergantungan. Salah
rangkaian konsep dan asas yang
satu untuk melaksanakan kebijakan
menjadi garis besar dan dasar rencana
dan upaya BNN tersebut melalui
pelaksanaan
strategi
lahir.
tidak
Dalam
berbagai
menutup
oleh
para
suatu
pekerjaan,
dengan
Desiminasi
yang
sebagai
utama advokasi P4GN adalah stake
pedoman untuk manajemen dalam
holder (Pemangku Kepentingan) yang
usaha
dengan
meliputi Institusi Pemerintahan, dunia
lahirnya suatu kebijakan juga pasti ada
usaha maupun masyarakat sendiri. Dan
implemntasi kebijakan itu sendiri yang
mengenai
dimana kebijakan akan dilaksanakan
penyampaian informasi kepada lapisan
oleh suatu lembaga atau birokrasi
masyarakat
sesuai
macam institusi yang dimana wahana
kebijakan
mencapai
dengan
sasaran,
porsinya
masing-
masing, salah memiliki
satu
kebijakan
lembaga yaitu
yang
sasaran
Desiminasi
ataupun
yaitu
bermacam
Desiminasi
merupakan
tindakan
pencegahan
penyalahgunaan
Badan
dimana
dan
kepemimpinan dan cara bertindak, dimana
yang
Advokasi
salah
narkoba
6
satu
terhadap melalui
sosialisasi, penyuluhan dan lainya.
Narkotika Nasional (BNN). kebijakan
–
1. Banyaknya
pintu
masuk
secara keseluruhan Bedasarkan
barang
haram
latar belakang masalah tersebut
tersebut menjadikan peredaran
maka penulis tertarik untuk
Narkotika bisa masuk melalui
melakukan penelitian dengan
beberapa
pintu
judul :
pelabuhan
domestik
datanganya
seperti yang
‘’ IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
melayani rute atau destinasi
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
antar pulau dan pelabuhan-
(BNN)
pelabuhan pelantar yang ada di Kota
Tanjungpinang
DAN
yang
untuk
PENCEGAHAN
PEMBERANTASAN
NARKOTIKA
belum dilengkapi penunjang prasarana
DALAM
DI
KOTA
TANJUNGPINANG’’
mencegah
Rumusan Masalah
pemasukan Narkotika. Seperti alat Scaner atau X-tray
Adapun rumusan masalah dalam
2. Walaupun sudah ada kebijakan
tulisan ini adalah sebagai berikut :
yang mengatur pencegahan dan pemberantasan
1. Bagaimana
narkotika,
implementasi
namun jumlah penyalahguna
Kebijakan
narkotika
Kota
Tanjungpinang dalam bidang
Tanjugpinang tidak berkurang
pencegahan dan pemberantasan
justru
Narkotika ?
di
bertambah
walaupun
BNN
kota
2. Apa kendala yang ditemui oleh
tidak signifikan
BNN
3. Kebijakan di bidang Pencegahan
Kota
Tanjungpinang
dan Pemberantasan di rasakan
dalam
mengimplementasi
kurang efektif jika kurangnya
Kebijakan
pencegahan
sosialisasi,
pemberantasan Narkotika ?
penyuluhan,
dan
seminar tentang pencegahan
Tujuan dan manfaat Penelitian
dan pemberantasan oleh BNN di
lingkungan
masyarakat 7
dan
1. Adapaun tujuan dari penulisan ini
adalah
untuk
b. Manfaat Praktis :
menjawab
Hasil
permasalahan,
ini
diharapkan menjadi sebagai
tujuan tersebut adalah : a. untuk
bahan rujukan bagi peneliti lain
mengetahui
implementasi
mampu
pemikiran bagi Lembaga
pemberantasan narkotika.
dan Instansi yang terkait.
b. untuk mengetahui apa-apa saja kendala yang di temui
Konsep Teori
oleh BNNK Tanjungpinang implementasi
Kebijakan
di
pencegahan
a. Kebijakan
bidang
menurut kamus besar bahasa
dan
Indonesia bahwakebijakan diartikan sebagai Rangkaian konsep dan asas
pemberantasan narkotika manfaat
memberikan
masukan dan sumbangan
dan
dalam
objek
penelitian ini diharapkan
Tanjungpinang dalam hal pencegahan
terhadap
penelitian yang sama. Dan
Kebijakan
yang dilakukan oleh BNNK
2. Adapaun
penelitian
yang menjadi garis besar dan dasar
dari
penulisan ini adalah :
rencana
dalam
pelaksanaan
suatu
a. Manfaat Teoritis
pekerjaan, kepemimpinan dan cara
Untuk dapat memberikan
bertindak atau maksud sebagai garis
sumbangan
pedoman untuk manajemen dan usaha
terhadap Ilmu
pemikiran
mencapai
pengembangan
sasaran.serta
definisi
Kebijakan Menurut Friedrich dalam
Pengetahuan
mengenai
Implementasi
Widodo
Kebijakan
di
bidang
kebijakan sebagai suatau tindakan
Dan
yang mengarah pada tujuan yang
Pencegahan
(2012:13)
mengartikan
diususlkan oleh seseorang, kelompok
Pemberantasan Narkotika
8
atau pemerintah dalam lingkungan
Kerangka pikiran
tertentu sehubungan dengan adanya
Masalah
judul
Teori
Hasil
hambatan – hambatan tertentu seraya Metode Penelitian
mencari peluang – peluang untuk mecapai
tujuan
atau
mewujudkan Jenis penelitian
sasaran yang diinginkan.
Jenis Penelitian yang di lakukan
Implementasi Kebijakan
ini adalah dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia menjelaskan bahwa makna dari pengertian implementasi dimaknai
yang
dilaksanakan
dan
Implementasi
atau Kebijakan.
penelitian
yang
dan
Moleong
(2011:6)
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
mengajukan empat faktor atau variable
keberhasilan
penelitian
Mendefinisikan penelitian kualitatif
sepenuhnya.
berpengaruh
adalah
lain’’
Edward III dalam Widodo (2012:96)
yang
diskriptif
“
atau menghubungkan dengan variabel
telah di rancang atau di desain untuk dijalankan
(2011:6)
yaitu tanpa membuat perbandingan,
diterapkan adalah kurikulum yang
kemudian
Sugiyono
dilakukan terhadap variabel mandiri
sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya
Deskriptif Kualitatif,
apa
terhadap
yang
dialami
oleh
subjek
penelitian. Misalnya prilaku, prsepsi,
kegagalan
motivasi, tindakan secara holistik dan
Empat
dengan cara deskriptif dalam bentuk
variabel atau faktor tadi antara lain
kata-katadan
meliputi variabel atau faktor
bahasa
pada
suatu
konteks khusus yang alamiah dan
1. Komunikasi
dengan
2. Sumber daya
metode ilmiah.
3. Disposisi (kecendrungan) 4. Struktur birokrasi
9
memanfaatkan
berbagai
menggunakan
Lokasi penelitian
‘’Purpisuve
teknik
sampling
Sampling’’.
informan
Penelitian ini dilakukan di Kantor
penelitian ini adalah Kepala BNNK
Badan Narkotika Nasional (BNN)
Tanjungpinang, seksi Pencegahan dan Pemberdayaan
Kota Tanjungpinang, adapun alasan
Masyarakat,
seksi
Pemberantasan,. Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian ini
peneliti menggunakan Key Informen.
adalah mengingat Badan Narkotika
Key Informen adalah subjek yang paling mengetahui permasalahan yang
Nasional Kota Tanjungpinang yang
ada. Key Informan dalam penelitian ini memiliki tugas implementasi kebijakan
adalah
di
Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang
bidang
Pencegahan
dan
Kepala
Narkotika
karena Kepala BNN lebih mengetahui
Pemberantasan Narkotika. Dan Karena
seluk beluk implementasi kebijakan
Badan Narkotika Nasional (BNN)
yang
Kota
Tanjungpinang.
Tanjungpinang
Badan
merupakan
instansi terkait yang memiliki data
dilakukan
di
Kota
Jenis data
terhadap permasalahan narkotika di
a. Data primer
Kota Tanjungpinang. Sugiyono (2013:137) data primer adalah sumber data yang langsung
Informan
memberikan data kepada pengumpul Menurut Arikunto (2010:188)
data, data primer dalam penelitian ini
bahwa ‘’Informan adalah orang yang memberikan
informasi‘’.
adalah data yang dihasilkan pada saat
jumlah
pelaksanaan
pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang
hasil
wawancara,
observasi dan dokumentasi tentang
yaitu
pengawasan
sejumlah 29 pegawai, penelitian ini
Tanjungpinang.
10
BNN
Kota
b. Data sekunder a. Wawancara
Data skunder yaitu sumber yang tidak
langsung
memberikan
data
Menurut
kepada pengumpul data, misalnya
dilakukan oleh pewawancara untuk
melalui dokumen-dokumen serta dapat dari
dokumentasi
(2010:198)
Wawancara adalah sebuah dialog yang
melalui orang lain atau bisa juga
diperoleh
Arikunto
memperoleh
yang
informasi
dari
terwawancara. Dalam wawancara ini
dibutuhkan seperti sejarah berdirinya
mengunakan
BNN Kota Tanjungpinang, gambaran
terstruktur.
umum BNN dan visi misi maupun
wawancara Alat
yang
tidak
digunakan
adalah buku catatan, perekam suara,
struktur Organisasinya.
pedoman wawancara.
Teknik Dan Alat Pengumpulan
b. Observasi
Data Observasi Menurut teknik
Arikunto
pengumpulan
wawancara,
(2010:198) data
observasi
data serta mencatat gejala-gejala yang
dan
Nampak
pada
merupakan
yang akurat dan lengkap sebagaimana
objek
salah
penelitian
satu
teknik
pengumpulan data. Dengan teknik
yang diharapkan mengenai variabel
observasi peneliti dapat memperoleh
pengawasan badan narkotika nasional pencegahan,
pengamatan
langsung dengan cara mengumpulkan
yaitu
dokumentasi. Untuk memperoleh data
dalam
atau
gambaran langsung dan mengetahui
pemberantasan
keadaan
narkotika di Kota Tanjungpinang.
terjadi
Maka teknik pengumpulan data yang
yang di
sesunguhnya
lapangan.
Alat
yang yang
digunakan adalah daftar ceklist
digunakan dalam meneliti ini antara c. Dokumentasi
lain :
Dalam sebuah penelitian alangkah lebih baiknya dilengkapi dokumentasi 11
b. Penyajian data
guna memperkuat fakta – fakta di lapangan,
menurut
Arikunto
Setelah data di reduksi, maka
(2010:274) tidak kalah penting dari metode-metode
lain
mencari
langkah
data
kualitatif penyajian data bisa dilakukan
catatan, transkip, buku, surat kabar,
dalam bentuk uraian singkat, bagan,
majalah, prasasti notulen rapat, agenda
hubungan antar katagori flowchart dan
dan sebagainya. Alat yang digunakan
sejenisnya.
yaitu buku catatan dan kamera.
dalam
Teknik Analisa Data
drawing
kualitatif
yang
pada
pokok,
hal-hal
miles
dan
huberman
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verivikasi.
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
Dengan demikian data yang telah di
bukti yang kuat yang mendukung pada
reduksi akan memberikan gambaran
tahap pengumpulan data berikutnya.
yang lebih jelas dan mempermudah untuk
menurut
Kesimpulan awal yang dikemukakan
yang
penting, dicari tema dan polanya.
peneliti
sering
Langkah ketiga dalam analisis data
Mereduksi data berarti merangkum,
memfokuskan
paling
c. Penarikan Kesimpulan
verification
a. Reduksi Data
hal-hal
(2013:249)
teks yang bersifat naratif.
dan
(penarikan kesimpulan).
memilih
yang
Huberman
dalam bentuk kualitatif adalah dengan
reduction (reduksi data), dan data
conclustion
and
digunakan untuk menyajikan data
Dalam analisis data, yaitu dengan data
data),
Miles Sugiyono
menyatakan
(penyajian
adalah
mendisplaykan data.Dalam penelitian
mengenai hal-hal variable yang berupa
display
selanjutnya
Teknik
melakukan
analisis
data
ini
yaitu
mengunakan metode Deskriptif dengan
pengumpulan data selanjutnya, dan
analisa kualitatif. Yaitu suatu analisa
mencari bila diperlukan.
yang
12
berusaha
mengambarkan
gambaran
secara
bedasarkan
kenyataan
mendalam yang
ANALISIS DATA
nyata
Komunikasi
ketika peneliti melakukan penelitian di lapangan dan di susun secara teks atau
Bedasarkan hasil wawancara
tulisan. Penelitian secara kualitatif
dan observasi yang dilakukan kepada
untuk
dua Orang di bidang pencegahan yaitu
mempermudah
peneliti
memahami fenomena atau gejala yang
Kasi
Pencegahan
dan
Dayamas,
terjadi.
Penyuluh Ahli Narkoba Pratama Sie Pencegahan dan Dayamas dan bidang
Gambaran Umum Kota
pemberantasan yaitu Penyidik Pratama
Tanjungpinang
Sie
Tanjungpinang
atau
sebelumya
Pemberantasan
BNNK
serta
Tanjungpinang
Kepala
sebagaiKey
disebut Tanjung Pinang adalah Ibukota
Informen dapat disimpulkan bahwa
dari Provinsi Kepulauan Riau yang
penyampaian
terletak di koordinat 0 ° 5 lintang utara
masyarakat
dan 104 ° 27’ bujur timur, tepatnya di
bekerjasama
Pulau
Bintan,
Tanjungpinang
informasi dan
kepada
institusi
telah
yang
terlaksana
sebagain
wilayah
sebagimana semestinya sesuai dengan
merupakan
daratan
target dan kegiatan yang dilaksanakan
rendah, kawasan rawa bakau, dan
oleh
sebagian lain merupakan perbukitan
penyampaian
sehingga lahan kota sangat bervariasi
masyarakat
dan berkontur serta Tanjungpinang
bekerjasama telah terlaksana sesuai
memiliki 4 kecamatan dan 18 desa.
target pagu angaran yaitu 7 kali
Lokasi peneliti adalah di Senggarang
Desiminasi dan 17 kali Advokasi tahun
dimana senggarang merupakan salah
2015 serta 26 kali Desiminasi Non
satu
Dipa.
kelurahan
Tanjungpinang
di Kota,
kecamatan Kota
Tanjungpinang
13
BNNK
Tanjungpinang informasi
dan
institusi
kepada yang
Sumber Daya
Indonesia atau BNNP namun sering mengikuti rapat – rapat koordinasi .
Bedasarkan hasil wawancara yang
peneliti
bahwa
lakukan
ketersediaan
Kepala
menatakan
sumber
bidang
oleh BNN Republik Indonesia dan
BNN Republik Indonesia. Dari segi
BNNP. BNNK Tanjungpinang terkait
fasilitas dapat disimpulkan bahwa
kerjasama
sarana penunjang pelaksanaan kegiatan
pemberantasan
sudah
sudah terjalin dengan sangat baik Struktur Birokrasi
bidang pemberantasan. angaran yang
Bedasarkan hasil wawancara dan
diberikan kepada Badan Narkotika
observasi
Nasional Kota Tanjungpinang sudah
dilakukan
dapat
Tanjungpinang dibidang pencegahan
tahunan dari 2012 - 2015.
dan
Disposisi
pemberantasan
sudah
sesuai
Prosedur dan sejalan dengan tugas dan fungsinya masing-masing di bidangnya
Bedasarkan hasil wawancara
pelatihan
yang
disimpulkan bahwa pegawai BNNK
terpenuhi bahkan terdapat sisa angaran
mengikuti
bahwa
komunikasi dan kerjasamanya juga
di bidang pencegahan dan X-Tray dari
pencegahan
mempertegas
dan
tugasnya sudah baik dan mengenai
kebijakan tersebut seperti alat peraga
dibidang
pegawai
semua pegawai dalam pelaksanaan
tersedia
peralatan yang menunjang implemntasi
dilaksanakan
antar
komunikasi
dan
walaupun belum memadai namun dari
yang
sudah
pelatihan – pelatihan yang diadakan
jumlah minimal yang ditetapkan oleh
pencegahan
pemberantasan
mengikuti pelatihan khususnya terkait
sangat kurang dan belum mencapai
dibidang
Tanjungpinangdan
Penyidik Pratama Sie Pemberantasan
daya
manusia di BNNK Tanjungpinang
P4GN
BNNK
walaupun di bidang Pemberantasan
Tanjungpinang belum khusus
belum ada SOP karena memang dari
ada
pusatnya belum turun namun tetap
yang
melaksanakan
diselengarakan oleh BNN Republik
mengenai 14
tugasnya pemetaan
yaitu jaringan,
interdiksi dan razia. semua pegawai
BNNK Tanjungpinang belum memenuhi
sudah
Struktur
minimal jumlah ideal pegawai yang di
organisasi
tetapkan oleh BNN Republik Indonesia
terporsi
dalam
Organisasi.
Stuktur
merupakan
pemetaan
tugas
yang dimana idealnya minimal 70 orang
para
pegawai namun BNNK Tanjungpiang
pegawai dalam melaksanakan bidang
hanya memiliki 29 pegawai
tugasnya sebagaimana dijelaskan oleh Purwanto & Suliastuti (2012:131) agar
B. Saran
struktur organisasi yang diberi mandat
1. hal
untuk
mengimplementasikan
–
hal
yang
hambatam
suatu
menjadi
Implementasi
kebijakan bisa bekerja secara efektif
Kebijakan terkait Sumberdaya
maka struktur organisasi harus disusun
Manusia maupun Sumber Daya
sesuai dengan tujuan dan kompleksitas
peralatan
kebiajakan,
penunjang kegiatan . Penulis
Lembaga
A. Kesimpulan dilaksanakanya
Nasional
BNN
(Badan
Narkotika Nasional) menjadi Badan
penelitian
Nasional.
terkait Implementasi Kebijakan Badan Narkotika
Prasarana
mengusulkan Revisi penamaan
PENUTUP
Setelah
atau
(BNN)
Anti Dimana
mengusulkan
dalam
nama
Narkotika penulis tersebut
Pencegahan dan Pemebrantasan Narkotika
atas pertimbangan bahwasanya
di Kota Tanjungpinang berjalan dengan
nama sebuah lembaga adalah
baik sesuai dengan rencana kerja tahunan
pendiskripsian atas pandangan
serta
yang statis.
memenuhi
Implementasi
target
Kebijakan
pelaksanaan di
Bidang
Pencegahan dan Pemberantasan namun hal
yang
menjadi
kenadala
dalam
mengimplementasikan kebijakan ini pada segi fasilitas yang kurang memadai, serta Sumber Daya Manusia yang dimana
15
DAFTAR PUSTAKA
Suharto. Edi.2010.Analisis Kebijakan Publik.Bandung:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
ALVABETA cv
Penelitian.Jakarta:PT Asdi Mahasatya Moelong,
Widodo, Joko.2012.Analisis Kebijakan
Lexy.2011.
Publik Konsep dan Aplikasi
Metode
Analisis
Penelitian Kualitatif edisi
Publik.Malang:Bayumedia
Revisi.Bandung:Remaja
Publishing
Rosdakarya Purwanto,
Erwan
Agud
ProsesKebijakan
Laporan Tahunan Badan Narkotika
&
Sulistyastuti, Dyah Ratih
Nasional Kota Tanjungpinang Tahun
.2012.
anggaran 2012
Implementasi
Kebijakan
Publik
Konsep dan Aplikasinya
Laporan Tahunan Badan Narkotika
di Indonesia.Yogyakarta :GAVA
Nasional Kota Tanjungpinang Tahun
MEDIA anggaran 2013
Pasolong,
Harbani.2010. Administrasi
Teori
Laporan Tahunan Badan Narkotika
Publik. Nasional Kota Tanjungpinang Tahun
Bandung: ALVABETAcv
anggaran 2014 Sugiyono.
2011.Metode Penelitian Pedoman Pelaksanaan P4GN
Administrasi.Bandung :Alfabeta cv
Undang – Undang _______.
2013.Metode
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
dan
Bandung:
R&D.
Narkotika &
Psikotropika Edisi Terbaru 2013
ALVABETA ,CV 16