Implementasi e-Business di PT Sucofindo (Persero)
Mata Kuliah : Manajemen Sistem Informasi
Asniar - P056100493.36E Budi Hartanto - P056100483.36E Laksmi Wijayanti - P056100593.36E Mas Dharmawan Suryadi - P056100603.36E Rosy Indra Saputra - P056100663.36E
Daftar Isi
BAB I
:
Pendahuluan
BAB II
:
Potensi Kolaborasi Perusahaan
BAB III
:
Profile PT Sucofindo (Persero)
BAB IV
:
Penerapan Sistem-Sistem yang terhubung di PT Sucofindo
BAB V
:
Kesimpulan dan Saran
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dukungan komputer pada pekerjaan (computer supported co-operative work/ CSCW)
merupakan
kegiatan
yang
terkoordinasi
antara
indivdu
yang
berkolaborasi (kerjasama) kedalam suatu kelompok/group, dengan demikian didalam kelompok tersebut
saling memberikan akses sehingga terjadi
perpindahan data dari pihak atau fungsi yang saling terhubung. Tipe utama dukungan computer diantaranya : a. Sebagai fungsi Komunikasi (Primary for communication)
Electronic mail (email), merupakan media komunikasi yang saat ini sangat signifikan dalam mempercepat komunikasi dan informasi dari dan ke individu.
Structured email, digunakan secara terstruktur dan terencana menjadi suatu grup tertentu yang diorganisasikan berdasarkan topic, atau hal lainnya.
Teleconferencing, digunakan unutk keperluan pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan pertemuan interaktif antar individu.
b. Penyelesaian Masalah (Joint problem solving)
Kolaborasi
penyelesaian
masalah
dan
sistem
dukungan
pembuat keputusan (Group decision support systems/GDSS) dimana semua kegiatan tersebar pada beberapa lokasi dan semuanya dapat diselesaikan melalui hubungan elektronik video dan data Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
3
c. Integrasi (Integrated systems) Seluruh aktifitas dan sistem-sistem yang ada sudah terintegrasi menjadi satu kesatuan tugas, sehingga hubungan lintas unit, sektor dan lokasi dapat menjadi satu kesatuan.
B. TEORI KOLABORASI Untuk mengetahui sejauh mana proses tersebut mempengaruhi satu aktifitas tertentu, maka Grudins -1998 mengemukakan sebuat teori untuk melihat bagaimana pengaruh hubungan/interkoneksi yang terjadi sebelum adanya a. Perangkat Lunak Kolaborasi (Collaborative Software) Collaborative software (juga disebut sebagai groupware, workgroup support system atau group support system) adalah software komputer yang dirancang untuk membantu orang yang terlibat dalam tugas bersama untuk mencapai tujuan yang mereka tetapkan. Biasanya berhubungan dengan individu yang secara fisik tempatnya terpisah, tetapi bekerja sama melalui koneksi internet. Hal ini juga dapat mencakup akses terhadap sistem penyimpanan untuk pengarsipan file data umum yang digunakan, dimodifikasi dan diambil serta didistribusikan kepada anggota workgroup.
Collaborative software adalah sebuah konsep yang luas yang sangat mirip dengan Computer-Supported Cooperative Work (CSCW). Beberapa penulis berpendapat mereka setara. Menurut Carstensen dan Schmidt (1999), groupware merupakan bagian dari CSCW. Para penulis menyatakan bahwa CSCW, dan juga groupware, adalah pedoman "bagaimana aktivitas kolaboratif dan koordinasi dapat didukung oleh sarana sistem komputer". Sistem software seperti email, text chat, wiki, dan bookmark masuk kategori ini. Ia telah mengemukakan bahwa hukum Metcalfe--semakin banyak orang Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
4
yang menggunakan sesuatu, maka hal itu menjadi lebih berharga--berlaku untuk jenis software ini. Sedangkan software yang lebih umum digunakan di luar tempat kerja, seperti layanan kencan online dan jaringan sosial seperti Friendster, Twitter dan Facebook, adalah collaborative software yang penggunaannya di tempat kerja menciptakan lingkungan kerja kolaboratif atau Collaborative Working Environment (CWE). Sebuah lingkungan kerja yang kolaboratif mendukung pekerjaan mereka baik secara individu maupun kerjasama sehingga melahirkan suatu kelas baru profesional, e-profesional, yang dapat bekerja sama dari lokasi geografis mereka masing-masing.
Akhirnya, collaborative software berkaitan dengan gagasan sistem kerja kolaboratif yang dipahami sebagai setiap bentuk organisasi manusia yang muncul setiap saat kolaborasi terjadi, apakah itu formal atau informal, disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan groupware atau collaborative software adalah elemen teknologi komputer untuk mendukung kerja kooperatif dan kolaboratif serta menjadi alat analisis yang berguna untuk memahami variabel perilaku dan organisasi yang berkaitan dengan konsep yang lebih luas dari CSCW.
b. Disain Perangkat Lunak Kolaborasi (Collaborative Software Design)
Maksud desain collaborated software atau groupware adalah untuk mengubah cara mendistribusikan dokumen dan media lain sehingga memungkinkan kolaborasi tim yang lebih efektif. Memahami perbedaan interaksi manusia diperlukan untuk memastikan teknologi yang tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan interaksi. Ada tiga cara utama di mana manusia berinteraksi: percakapan, transaksi, dan kolaborasi. Interaksi percakapan adalah pertukaran informasi antara dua atau lebih peserta dengan tujuan utama adalah untuk menginformasikan suatu penemuan atau membangun hubungan. Tidak ada yang menjadi entitas Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
5
pusat tetapi interaksi adalah pertukaran informasi yang bebas tanpa kendala. Teknologi komunikasi seperti telepon, pesan singkat (SMS), dan e-mail cukup untuk melakukan interaksi percakapan.
Interaksi transaksional melibatkan pertukaran entitas transaksi di mana fungsi utama dari entitas transaksi untuk mengubah hubungan antara peserta. Entitas transaksi adalah dalam bentuk yang relatif stabil dan menghambat atau membatasi hubungan baru. Seorang peserta menukarkan uang untuk membeli barang dan menjadi pelanggan. Interaksi transaksional yang paling efektif bila ditangani oleh sistem transaksional untuk mengelola catatan yang tetap dan mengikat serta sebagai sarana penyimpanan transaksi.
Dalam interaksi kolaboratif fungsi utama dari hubungan peserta adalah untuk mengubah entitas kolaborasi (yaitu, kebalikan dari transaksi). Entitas kolaborasi adalah dalam bentuk yang relatif tidak stabil. Contohnya, mencakup pengembangan ide, penciptaan desain, pencapaian tujuan bersama. Oleh karena itu, teknologi kolaborasi yang sebenarnya memberikan fungsionalitas
kepada
banyak
peserta
untuk
menambah
efektivitas
kolaborasi. Catatan atau manajemen dokumen, notulen diskusi, catatan audit, dan mekanisme, dirancang sebagai upaya untuk mengelola teknologi kolaborasi.
Kolaborasi tidak dapat terjadi dalam ruang hampa, membutuhkan individu yang bekerja bersama-sama secara terkoordinasi, menuju tujuan bersama. Mencapai tujuan tersebut adalah tujuan utama untuk membawa tim bersamasama. Collaborative software membantu memfasilitasi tim yang berorientasi pada kerja sama, walaupun terpisah oleh jarak geografis, dengan menyediakan alat yang membantu komunikasi, kolaborasi dan proses pemecahan masalah. Selain itu, collaborative software harus mendukung fungsi manajemen proyek, seperti tugas tugas, manajemen waktu dengan tenggat waktu dan kalender bersama. Bukti nyata dari proses pemecahan Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
6
masalah, termasuk hasil akhir dari upaya kolaboratif, membutuhkan dokumentasi,
pengarsipan
dan
promosi
untuk
digunakan
kembali.
Collaborative software harus mendukung individu-individu yang membentuk tim dan interaksi antara mereka selama proses pengambilan keputusan kelompok. Tim saat ini adalah terdiri dari anggota dari seluruh dunia dengan banyak menggunakan bahasa kedua atau ketiga dalam berkomunikasi dengan kelompok. Ini memberikan tantangan kultural serta linguistik untuk setiap software yang mendukung upaya kolaboratif.
Terdapat tiga kategori kolaborasi berdasarkan tingkat kolaborasi: 1. Komunikasi dapat dianggap sebagai pertukaran informasi yang tidak terstruktur. Sebuah panggilan telepon atau diskusi percakapan adalah contoh-contoh ini. 2. Konferensi mengacu pada kerja sama interaktif menuju tujuan bersama. Brainstorming atau pemilihan suara (voting) adalah contoh-contoh ini. 3. Koordinasi adalah suatu kerja sama saling tergantung yang kompleks menuju tujuan bersama. Sebuah metafora yang bagus untuk memahami ini adalah berpikir tentang tim olahraga; setiap orang harus memberikan kontribusi bermain yang tepat pada waktu yang tepat serta menyesuaikan permainan mereka dengan situasi yang berlangsung, tetapi semua orang melakukan sesuatu yang berbeda, dalam rangka meraih kemenangan bagi tim. Itu adalah pekerjaan yang kompleks dan saling tergantung menuju tujuan bersama, itulah manajemen kolaboratif.
Ketiga tingkat kolaborasi tersebut dapat lebih dipahami melalui alat-alat yang digunakan untuk melakukannya, yaitu: 1. Alat Komunikasi Elektronik Alat komunikasi elektronik mengirim pesan, file, data, atau dokumen antara orang-orang dan karenanya memfasilitasi berbagi informasi, sebagai contoh E-mail, Fax, Voice mail, Wiki, Web penerbitan, Kontrol revisi
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
7
2. Alat Konferensi Elektronik Alat konferensi elektronik memfasilitasi berbagi informasi, tetapi dalam cara yang lebih interaktif, sebagai contoh
Forum internet (juga dikenal sebagai papan pesan atau papan diskusi) platform diskusi virtual untuk memfasilitasi dan mengelola pesan teks online.
Chat online - platform diskusi virtual untuk memfasilitasi dan mengelola real-time pesan teks
Pesan Instan
Telephony - telepon memungkinkan pengguna untuk berinteraksi
Videoconferencing - jaringan PC berbagi video dan sinyal audio
Data konferensi - PC jaringan berbagi papan tulis umum bahwa setiap pengguna dapat memodifikasi.
Aplikasi berbagi - pengguna dapat mengakses shared dokumen atau aplikasi dari komputer masing-masing secara bersamaan dalam real time.
Sistem rapat elektronik, Electronic Meeting System (EMS) - awalnya ini digambarkan sebagai "sistem pertemuan elektronik," dan mereka dibangun ke ruang pertemuan. Ruangan ini biasanya terdari proyektor video dengan PC banyak, namun, sistem pertemuan elektronik telah berevolusi menjadi berbasis web, setiap saat, sistem mana saja yang akan menampung peserta pertemuan "didistribusikan" yang mungkin tersebar di beberapa lokasi.
3.
Alat Manajemen Kolaborasi Alat manajemen kolaboratif memfasilitasi dan mengelola kegiatan kelompok. Contohnya: o Kalender elektronik (juga disebut software manajemen waktu) peristiwa
jadwal
dan
secara
otomatis
memberitahu
mengingatkan anggota kelompok.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
8
dan
o Manajemen proyek sistem - jadwal, melacak, dan memetakan langkah-langkah dalam sebuah proyek seperti yang sedang diselesaikan. o Sistem alur kerja - manajemen kolaboratif tugas dan dokumen dalam proses bisnis berbasis pengetahuan. o Knowledge Management System - mengumpulkan, mengatur, mengelola, dan berbagai bentuk berbagi informasi. o Perusahaan bookmark - bookmark mesin kolaboratif untuk tag, mengatur, berbagi, dan data pencarian perusahaan o Pasar prediksi - membiarkan sekelompok orang bersama-sama memprediksi hasilnya di masa depan. o Sistem extranet (kadang-kadang juga dikenal sebagai 'extranet proyek') - mengumpulkan, mengatur, mengelola dan berbagi informasi
terkait
dengan
pengiriman
proyek
(misalnya:
pembangunan gedung). o Sistem perangkat lunak sosial - mengatur hubungan sosial kelompok. o Spreadsheet secara online - berkolaborasi dan berbagi data terstruktur dan informasi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
9
c. TIME-SPACE MATRIX Interaksi yang dilakukan serta dengan alat interaksi yang digunakan dalam menerapkan kolaborasi, dapat digambarkan dalam time-space matrix berikut ini:
1. Groupware Time-Space Matrix:
Time
Same
Same
Different
Face to face meeting
Post-it note
E-meeting Room
Argument Tool
Place
Different
Phone call
Letter
Tele-conferencing
E-mail
Video-conferencing
Workflow Sysstem
Collaborative Editor
Shared Information-
Instant Messaging
Spaces
2. Grudin’s Time-Space Matrix Menurut Jonathan Grudin, terdapat masalah essensial dengan groupware: "Karena individu berinteraksi dengan aplikasi groupware, ia memiliki semua tantangan desain aplikasi-single user, dilengkapi dengan sejumlah tantangan baru yang timbul yang dari keterlibatan langsung dalam proses kelompok".
Berdasarkan hal tersebut muncullah 8 (delapan) tantangan Grudin, yaitu: 1. Disparitas dalam pekerjaan dan manfaat.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
10
Aplikasi groupware sering membutuhkan pekerjaan tambahan dari individu yang tidak merasakan manfaat langsung dari penggunaan aplikasi. Solusinya: Desain memproses penggunaan groupware yang menciptakan manfaat bagi semua anggota kelompok. 2. Massa kritis dan masalah dilema narapidana. Groupware mungkin tidak meminta massa kritis pengguna diperlukan untuk menjadi berguna, atau bisa gagal karena tidak pernah memberi keuntungan kepada individu yang menggunakannya. Solusinya:
Kurangi
pekerjaan
yang
diperlukan
semua
pengguna,
membangun sistem insentif dalam penggunaannya, dan menyarankan sebuah proses penggunaan yang memberikan atau menekankan manfaat individual dan kolektif. 3. Gangguan proses sosial. Groupware dapat mengakibatkan kegiatan yang melanggar larangan sosial, mengancam struktur politik yang ada, atau mengurangi motivasi pengguna untuk mencapai keberhasilannya. Solusinya: Memahami kerja pengguna untuk menghindari asumsi umum dari lingkungan kerja yang rasional. 4. Pengecualian penanganan. Groupware mungkin
tidak mengakomodasi berbagai pengecualian
penanganan dan improvisasi yang bercirikan banyak kegiatan kelompok. Solusinya: Pelajari bagaimana pekerjaan sebenarnya dilakukan! Desain sistem sesuai yang diinginkan dan mudah beradaptasi. 5. Mengganggu aksesibilitas. Fitur yang mendukung proses kelompok relatif jarang digunakan, membutuhkan aksesibilitas dan integrasi dengan fitur yang lebih banyak digunakan. Solusinya: Jika memungkinkan, menambahkan fitur groupware ke aplikasi yang sudah sukses daripada membuat aplikasi baru. 6. Kesulitan evaluasi. Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
11
Hambatan untuk memberi makna, analisis dan evaluasi groupware yang digeneralisir mencegah kita belajar dari pengalaman. Solusinya: Mintalah keterampilan yang tepat, menyediakan sumber daya, dan menyebarkan hasilnya. 7. Kegagalan intuisi. Intuisi dalam lingkungan pengembangan produk terutama untuk aplikasi multiuser sangat kurang, sehingga menghasilkan keputusan manajemen yang buruk dan proses desain yang rawan terhadap kesalahan. Solusinya: Libatkan pengguna dalam proses desain. 8. Proses adopsi. Groupware membutuhkan implementasi yang lebih hati-hati di tempat kerja para pengembang produk. Solusinya: Tambahkan fitur groupware untuk aplikasi yang ada atau desain untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok yang sebenarnya. Grudin melengkapi groupware time-space matrix menjadi Grudin’s TimeSpace Matrix sebagai berikut:
Time
Same
Same
Different
Face to face meeting
Post-it note
E-meeting Room
Argument
Different and not know
Team rooms
Tool
Different
Phone call
Letter
Tele-conferencing
E-mail
Video-conferencing
Workflow System
Collaborative Editor
Shared
Instant Messaging
Collaborativewriting
InformationSpaces
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
12
Place
Different
Interactive multicast-
and not
seminar
Bulletin Boards
Workflow
know
d. Sistem Lintas Fungsi Perusahaan Berbagai perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Organisasi-organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis untuk menggunakan Teknologi informasi dalam berbagi sumber daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis
Tanggapan
Riset Pasar
Uji Pasar
Desain
pelanggan
Uji Produk
Peluncuran
Desain
produk
Proses
Desain
Mulai
Perlengkapan
Produksi
Komponen
Pemasaran
Riset dan Pengembangan/Bagian Teknis
Produksi
Gambar 1. Ilustrasi Proses Bisnis Lintas Fungsi Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server lintas fungsi.
Hal ini biasanya melibatkan pemasangan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
13
software enterprise resource planning, manajemen rantai pasokan, atau manajemen hubungan pelanggan dari SAP America, People Soft, Oracle, dan perusahaan lainnya. Sebagai ganti untuk berfokus pada kebutuhan pemrosesan informasi dari berbagai fungsi bisnis, software perusahaan semacam ini berfokus untuk mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam operasional bisnis. Perusahaan menggunakan internet dalam merekayasa ulang dan mengintegrasikan arus informasi di antara proses bisnis internal mereka serta para pelanggan dan pemasok. Berbagai perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide Web dan intranet serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem informasi lintas fungsi dan antarperusahaan. Gambaran umum tentang aplikasi berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama serta saling keterkaitan antarfungsi disebut arsitektur aplikasi perusahaan. Arsitektur ini tidak memberikan rincian atau cetak biru aplikasi yang lengkap tetapi memberi kerangka kerja konseptual untuk membantu membayangkan berbagai komponen dasar, proses dan interface dari aplikasi e-business utama dan hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi ini juga menunjukkan berbagai peran yang dimainkan sistem bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan perusahaan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
14
Gambar 2. Arsitektur Aplikasi e- Business Perusahaan
Aplikasi perusahaan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar bersama dengan para pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan sebagai pihakpihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan.
Perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) berfokus pada efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi dan proses keuangannya. Manajemen hubungan pelanggan (CRM) berfokus pada proses mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses pemasaran, penjualan dan layanan. Manajemen hubungan mitra (partner relationship management-PRM) bertujuan untuk mendapatkan dan memelihara para mitra yang dapat meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan.
Manajemen rantai
pasokan (supply chain management-SCM) berfokus pada pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yang paling efisien dan efektif dengan para pemasok untuk berbagai produk serta jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Aplikasi
manajemen pengetahuan (knowledge management-KM) berfokus untuk memberi
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
15
para karyawan perusahaan berbagai alat untuk mendukung kerjasama kelompok dan pengambilan keputusan.
BAB II POTENSI KOLABORASI BISNIS PERUSAHAAN A. Kerangka Dasar Implementasi e-Business
Framework e-business secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
16
Sumber : http://www.ismnet.com/e-Business_Framework.html
Proses transformasi kegiatan dari traditional economy ke networked economy sangat dipengaruhi oleh dukungan keberadaan Jaringan (Network) dan Knowledge, sehingga pemanfaatan proses hubungan bisnis secara elektronika dapat diimplementasikan oleh perusahaan dengan mitranya secara integrated.
Dengan kemajuan teknologi informasi khususnya perkembangan internet pada saat ini, telah mengubah wajah traditional economy (ekonomi konvensional) yang lambat dan mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi networked economy (ekonomi digita)l yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara global. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu, TI disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia ―maya‖.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
17
Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer, khususnya mikroprosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan. Konsep perdagangan elektronik melalui internet, yang dikenal dengan nama e-Commerce yang lahir karena perkawinan TI dengan globalisasi ekonomi belum lagi genap berusia lima tahun dikenal –dari fakta bahwa sebenarnya sudah ada sekitar 20 tahun yang lalu—ketika sudah harus merelakan dirinya digilas dengan konsepsi e-Business yang lebih canggih. Jika e-Commerce ―hanya‖ memungkinkan seseorang bertransaksi jual beli melalui internet dan melakukan pembayaran dengan kartu kreditnya secara online, atau memungkinkan seorang ibu rumah tangga memprogram lemari-esnya untuk melakukan pemesanan saribuah secara otomatis jika stok yang disimpan di kulkas itu habis dan membayar berbagai tagihan rumah tangganya melalui instruksi pada bank yang dikirim dengan menekan beberapa tombol pada telepon genggamnya, maka dengan e-Business, transaksi ekspor impor antar negara lengkap dengan pembukaan LC dan model cicilan pembayarannya juga bisa dilakukan dengan wahana dan media yang sama.
B. Potensi E-Business Asia
Menurut Charlie Taylor, Managing Partner PT McKinsey Indonesia, berdasarkan survei terhadap 51 perusahaan e-business di tahun 2000, dihasilkan 4 kesimpulan utama:
1. Perusahaan B2C Asia berkinerja operasional baik relatif terhadap perusahaan sejenis di AS dan Eropa pada beberapa kriteria. Kendati begitu, pada dua kritena operasional penting, yaitu konversi pelanggan (untuk situs e-tail) dan penghasilan ikian per pengunjung (untuk situs content), mereka temyata tertinggal relatif terhadap perusahaan sejenis di AS dan Eropa. Kelemahan ini menjadi kendala bagi kinerja dan profitabilitas mereka secara keseluruhan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
18
2. Beberapa perusahaan B2C Asia memang sudah menghasilkan untung, namun demikian, kecilnya pasar B2C Asia akan menyulitkan mereka untuk bertumbuh menjadi besar (misalnya, menjadi berkapitalisasi pasar lebih dar 100 juta dolar AS).
3. Dengan memanfaatkan model bisnis yang tepat, perusahaan yang berkinerja bagus berpotensi membangun bisnis yang menguntungkan. Pemain niche online dan pemain dengan kombinasi pengalaman online-offline (clicks-andmortar) lebih cenderung berdampak positif bagi profitabilitas namun terbatas dari segi dampak keseluruhan. Pemain online yang mengandalkan skala usaha besar menghadapi tantangan yang jauh Iebih berat.
4. Meski perusahaan B2C Asia menghadapi banyak tantangan, ada beberapa faktor, termasuk pertumbuhan rn-commerce, konsolidasi regional, dan peluang dan aliansi global, yang dapat menciptakan peluang baru yang besar untuk penciptaan nilai dalam jangka pendek.
C. Potensi E-Business Indonesia
Peningkatan GDP Indonesia dan Pengguna Internet sejak tahun 2000 sampai dengan 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga memberikan peluang kepada setiap perusahaan untuk memperbesar wilayah penjualan dan pemasaran produksnya.
Tahun 2000 2007 2008 2009 2010
Pengguna
Populasi
% Pen.
2,000,000 206,264,595 1.0 % 20,000,000 224,481,720 8.9 % 25,000,000 237,512,355 10.5 % 30,000,000 240,271,522 12.5 % 30,000,000 242,968,342 12.3 % Note: Per Capita GDP in US dollars,
GDP US$ 570 US$ 1,916 US$ 2,238 US$ 2,329 US$ 2,858
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
19
source: United Nations Department of Economic and Social Affairs.
D. Potensi Pengguna Internet
Berdasarkan data dibawah ini yang diperoleh dari www.internetworldstats.com,, bahwa dengan jumlah penduduk 3,8 Milyar, pengguna yang memiliki akses internet sebesar 738 Juta atau 19,4 % maka skala ekonomi untuk mengembangkan bisnis didunia internet sangat terbuka lebar bagi perusahaan yang akan melebarkan wilayah pasarnya secara demography ataupun pengenalan produk atau jasanya.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
20
Dengan melihat data diatas maka potensi pengembangan bisnis kedepan dengan memanfaatkat teknologi informasi serta pengembangan infrastruktur khsususnya untuk perluasan jaringan atau coverage dari keberadaan internet akan semakin memudahkan perusahaan untuk menggabungkan bisnis intinya dengan bisnis lainnya yang sejenis atau komplementer. Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
21
BAB III PROFILE PT SUCOFINDO (PERSERO)
a. Profile Perusahaan
PT
SUCOFINDO
(PERSERO)
didirikan
pada
tahun
1956,
merupakan
perusahaan patungan antara Negara Republik Indonesia dengan Societe Generale de Surveillance Holding SA (SGS). PT SUCOFINDO (PERSERO) adalah perusahaan inspeksi yang pertama di Indonesia, dengan pengalaman di bidang inspeksi, supervisi, pengkajian dan pengujian menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha menjadi perusahaan inspeksi nasional terbesar di Indonesia. Keanekaragaman jenis jasa dikemas secara terpadu, didukung tenaga ahli, jaringan kerja yang luas serta kemitraan usaha strategis dengan beberapa institusi internasional telah memberikan nilai tambah terhadap layanan yang diberikan PT SUCOFINDO (PERSERO). Melalui pendekatan manajemen terpadu, PT SUCOFINDO (PERSERO) bertekad untuk senantiasa meningkatkan kemampuan daya saingnya menghadapi pasar global.
b.
Maksud dan Tujuan Pembentukan Perusahaan
Sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, SH perihal Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Superintending Company of Indonesia disingkat PT. SUCOFINDO (Persero) No. 10 / 2008 tanggal 8 Agustus 2008, maksud dan tujuan perusahaan sesuai Pasal 3 adalah :
Maksud dan Tujuan Perseroan ini ialah melakukan usaha dibidang Jasa Survey dan Inspeksi serta Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
22
dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroaan Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut :
i.
Pemeriksaan (Inspeksi), Pengawasan (Supervisi), Pengkajian, Pemantauan, Pengujian, Verifikasi yang berkenaan dan berkaitan dengan lapangan usaha yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
ii.
Survey meliputi obyek barang dan muatan, sarana dan prasaran angkutan, serta obyek dan pemetaan serta proyek
c. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Sejalan dengan Perusahaan yang menerapkan manajemen mutu terpadu, Perusahaan telah menetapkan Misi, Visi dan Nilai-Nilai Perusahaan yang menjadi pondasi Perusahaan dalam mencapai sasaran usaha jangka panjang dalam kerangka menjaga kesinambungan usaha (sustainability & going concern). Visi, Misi dan Nilai Perusahaan juga melandasi setiap Pegawai dalam menjalankan aktifitas kegiatannya sehingga memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder secara umum dan shareholder secara khusus.
Visi Perusahaan Mengurangi risiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan industri dengan memastikan kesesuaian terhadap standard, hukum dan peraturan yang berlaku.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
23
Misi Perusahaan a. Menjadi Perusahaan inspeksi, testing dan jasa terkait lainnya yang terkemuka dikawasan ASEAN. b. Menjadi
mitra
bisnis
dalam
mitigasi
risiko,
dengan
mengutamakan
pemenuhan komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan c. Memiliki karyawan dan pegawai yang professional, berpengetahuan serta bermutu yang dihargai dengan baik d. Memberikan nilai yang optimal kepada pemegang saham dan memperoleh pendapatan di atas rata-rata industri
Nilai-nilai Perusahaan a) Customer Focus, Memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan ragam produk dan jasa yang inovatif, memenuhi standar serta berkualitas. b) Competence, Memiliki kualitas pekerjaan dan SDM yang handal sehingga memenuhi standar profesionalisme dan persaingan. c) Integritas, Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen pada para pemangku kepentingan. d) Team Work, Mengedepankan kerjasama tim dan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk menghasilkan efektifitas organisasi dan sinergis.
d. Kompetensi Inti Perusahaan (Core Compentecies)
Sebuah kompetensi inti adalah hasil dari serangkaian keterampilan yang unik tertentu atau teknik produksi yang memberikan nilai kepada pelanggan. Kompetensi tersebut memberdayakan organisasi untuk mengakses berbagai pasar, dan Manajemen harus memperkirakan tantangan masa depan dan peluang usaha agar tetap di atas permainan dalam berbagai situasi. Kompetensi inti adalah kekuatan tertentu yang relatif terhadap organisasi lain dalam industri yang memberikan dasar fundamental untuk penyediaan nilai tambah. Kompetensi inti adalah belajar kolektif dalam organisasi, dan melibatkan bagaimana
mengkoordinasikan
beragam
keahlian
produksi
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
dan 24
mengintegrasikan beberapa aliran teknologi. Keterlibatan komitmen yang mendalam untuk bekerja melintasi batas organisasi.
PT
Sucofindo
(Persero)
telah
menetapkan
bahwa
core
competencies
perusahaan adalah :
Prosedur dan Standar Inspeksi dan Pengujian
Kompetensi Teknis
Jaringan Kerja dan Laboratorium yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia
e. Para Pemegang Kepentingan (Stakeholer)
f. Jasa Perusahaan (Services)
i)
Inspeksi dan audit Jasa inspeksi dan audit independen adalah untuk membuktikan bahwa produk, jasa, peralatan dan fasilitas yang Anda miliki memenuhi persyaratan, standar, dan peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang baik Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
25
nasional maupun internasional dengan hasil akhir berupa sertifikat/laporan atau kajian ii)
Pengujian dan Analisis Merupakan jasa kelanjutan dari Inspeksi dan audit, dilakukan
maka produk dapat
analisis dan pengujian melalui laboratorium atas objek (bahan,
produk, struktur/fasilitas) seperti produk-produk Pertanian, Konsumen, Mineral, Migas, Lingkungan dan Konstruksi. iii)
Sertifikasi Jasa sertifikasi dapat diterapkan pada sektor bisnis, pendidikan, pemerintah dan organisasi layanan umum, untuk mendukung perusahaan/instansi tersebut dalam menghasilkan produk/jasa yang bermutu, ramah lingkungan, memiliki tanggung jawab sosial, kesehatan dan keselamatan kerja serta memenuhi peraturan yang ada.
iv) Konsultasi Jasa Konsultasi merupakan salah satu jasa dalam rangka memberikan layanan terhadap konsumen dalam meningkatkan kemampuan perusahaan mengenai produktivitas, mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan.
v) Pelatihan Perusahaan menyediakan beragam jasa pelatihan khususnya dalam bidang sistem-sistem manajemen mutu, lingkungan,
kesehatan dan keselamatan
serta pengamanan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
26
g. Titik Layanan Tersebar pada 29 Kantor Cabang, 24 Kantor Perwakilan, 18 unit laboratorium
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
27
BAB IV Penerapan Sistem-Sistem yang terhubung di PT Sucofindo A. Gambaran Proses Bisnis Utama dan Sistem-Sistem didalam Perusahaan
Workflow kegiatan yang ada di perusahaan secara garis besar adalah sebagai berikut :
Penjabaran secara mendasar mengenai Proses Bisnis Lintas Fungsi PT Sucofindo (Persero) adalah sebagai berikut:
HRIS
Knowledge Mgt e-Procure
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
28
B. Sistem Lintas Fungsi Perusahaan Perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Perusahaan memandang bahwa sistem lintas fungsi yang terintegrasi sebagai cara strategis untuk menggunakan Teknologi informasi dalam berbagi sumber daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis. Perusahaan
menggunakan
internet
dalam
merekayasa
ulang
dan
mengintegrasikan arus informasi di antara proses bisnis internal mereka serta para pelanggan dan pemasok. Berbagai perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide Web dan intranet serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem informasi lintas fungsi dan antarperusahaan. Gambaran umum tentang aplikasi berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama serta saling keterkaitan antarfungsi
disebut arsitektur aplikasi
perusahaan. Arsitektur ini tidak memberikan rincian atau cetak biru aplikasi yang lengkap
tetapi
memberi
kerangka
kerja
konseptual
untuk
membantu
membayangkan berbagai komponen dasar, proses dan interface dari aplikasi ebusiness utama dan hubungannya satu sama lain. Arsitektur aplikasi ini juga menunjukkan berbagai peran yang dimainkan sistem bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan perusahaan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
29
Arsitektur Aplikasi e- Business PT Sucofindo (Persero)
Aplikasi perusahaan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar bersama dengan para pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan sebagai pihak-pihak
yang
berkepentingan
(stakeholder)
terhadap
perusahaan.
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) berfokus pada efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi dan proses keuangannya. Manajemen hubungan pelanggan (CRM) berfokus pada proses mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses pemasaran,
penjualan dan layanan.
Manajemen hubungan mitra (partner
relationship management-PRM) bertujuan untuk mendapatkan dan memelihara para mitra yang dapat meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan. Manajemen rantai pasokan (supply chain managementSCM) berfokus pada pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yang paling efisien dan efektif dengan para pemasok untuk berbagai produk serta jasa yang dibutuhkan oleh (knowledge
perusahaan.
management-KM)
berfokus
Aplikasi manajemen pengetahuan untuk
memberi
para
karyawan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
30
perusahaan
berbagai alat untuk mendukung kerjasama
kelompok dan
pengambilan keputusan.
C. Peta Kebutuhan Informasi pada Lingkungan e-Business
Fungsi Marketing / Sales
Kebutuhan Informasi Informasi mengenai portofolio pelanggan Informasi Demography Pelanggan Informasi Pasar Informasi Pesaing
Sumber Daya Manusia
Finance and Accounting
Procurement & Logistics
Development
Production
Profile Pegawai
Kompetensi dan Kapabilitas
Trainning Need Analysis
Historical Assessment
Finance Report
Management Report
Indicators Finance
Inventory Management
Tender
Quality Management System Standards
Knowledge Management
E-learning
E-Reporting
Employee Assignment
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
31
Dengan memetakan kebutuhan informasi yang signifikan digunakan dalam pengambilan keputusan perusahaan, maka aplikasi-aplikasi yang ada didalam perusahaan dikembangankan, baik secara internal ataupun melalui aplikasi yang sudah ada dipasar (proprietary).
Setiap aplikasi bertujuan untuk kemudahan interaksi antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya, yang sesuai dengan teori Grudin bahwa saling berinteraksi melalui pertukaran data dan informasi akan mempercepat proses tanpa melihat waktu dan lokasi/tempat antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.
D. Sistem Aplikasi Perusahaan yang mendukung Strategi Bisnis untuk Kinerja Tinggi di PT Sucofindo (Persero)
a. Customer Relationship Management (CRM)
Merupakan salah satu aplikasi yang digunakan dalam mengeksplorasi pasar dan potensi pelanggan dengan menggunakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. Ruang lingkup adalah semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service)
Faktor penting yang harus ada dalam penerapan CRM adalah :
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
32
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
Menangani keluhan/komplain pelanggan
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus
pada
pembangunan
dan
pemeliharaan
hubungan
dengan
pelanggan. Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan pegawai, pemasaran,
dana
manajemen
sistem
dan
informasi.
Sistem
CRM
mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.
b. Supply Chain Management (SCM)
Konsep ini adalah mendekatkan kemitraan kepada para mitra/supplier dalam rangka pemenuhan bahan baku yang mengikuti prinsip just in time, efisien dan efektif dalam kerangka pemenuhannya.
Perusahaan telah menerapkan : -
E-Logis Pemenuhan kebutuhan bahan habis pakai (consumbales) kepada
fungsi
umum
yang
kemudian
akan
melakukan
pembelian kepada supplier yang terdaftar sebagai rekanan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
33
-
E-Procurement Merupakan konsep tender on line dari para pihak supplier guna menghindari adanya penetapan harga yang telah diatur oleh para supplier. Dengan menerapkan ini, Perusahaan menjaga agar seluruh tender yang dilakukan telah sesuai dengan aspek keekonomian harga penawaran.
c. Human Resources Management (HRM)
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen
sumber
daya
manusia
juga
menyangkut
desain
dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Aplikasi yang digunakana saat ini adalah Human Resources Information System (HURIS), yang memberikan informasi mengenai : a)
Pengelolaan informasi kepegawaian
b)
Laporan dan Analisa Kapasitas dan Kababilitas Pegawai
c)
Prosedur terkait dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), dan peraturan kepegawaian lainnya. Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
34
d)
Administrasi Fasilitas / Benefit Pegawai.
e)
Pemutakhiran Data Kepegawaian
f)
Integrasi Penggajian, Pencatatan Akuntansi, Pembayaran dan Cash Management dengan Bank
d. Financial and Accounting Management
Aplikasi yang saat ini digunakan adalah Oracle Finance yang terdiri dari modul Account Receivables, Account Payables dan General Ledger. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan Sistem Managemen Operasional (SIMOS).
Seluruh titik layanan dapat mengakses aplikasi ini sehingga proses pencatatan dan summary dari laporan keuangan dan akuntansi dapat disajikan secara cepat dengan tingkat akurasi yang baik.
e. Sistem Informasi Manajemen Operasi (SIMOS)
Merupakan sistem pengelolaan order dari seluruh pelanggan yang masuk ke Perusahaan sampai dengan diterbitkannya dokumen tagihan. Aplikasi ini digunakan oleh fungsi operasi perusahaan dalam mengefisienkan fungsi administrasi yang panjang. Penempatan
server
diseluruh
layanan
memberikan
kemudahan
dan
kecepatan akses pada kebutuhan local, dan secara periodic sistem akan men-generate laporan kedalam aplikasi Orafin Finance melalui suatu aplikasi integratornya.
f. Knowledge Management Portal (KM-Portal) Perusahaan telah memiliki KM-Portal yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui penulisan ide dan masalah yang dihadapi oleh para pegawai lainnya. Informasi ini berguna bagi pegawai Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
35
dilokasi lain yang memiliki permasalahan yang sama sebagai dasar penyelesaian. KM-Portal juga dijadikan sebagai media pembelajaran jarak jauh (distance learning) bagi pegawai dimanapun, karena data yang tersedia meliputi prosedur teknis inspeksi, pengujian dan standar-standar yang digunakan dalam setiap kegiatan dilaprang terkait dengan pekerjaan harian.
g. Kolaborasi (Collaboration) Kolaborasi dengan pelanggan sangat dimungkinkan dikembangkan kedepan oleh Perusahaan mengingat akses, pasar dan potensi pengembangan jasa lebih diarahkan kepada akses pasar regional diluar wilayah Indonesia. Hal ini dimaksudkan memberi kemudahan kepada para calon pelanggan di luar negeri yang akan menggunakan jasa inspeksi dan pengujian. Saat ini system aplikasi telah berkolaborasi melalui jaringan internet dengan Bank Mandiri dalam proses pengelolaan kas, sehingga seluruh transaksi keuangna yang dilakukan baik kepada pihak internal maupun eksternal sudah melalui satu pintu di Bank Mandiri. Dengan demikian ada sebagaian pengalihan pekerjaan kepada pihak Bank untuk eksekusi pembayaran setelah ada approval/persetujuan dari Perusahaan untuk melakukan pembayaran. Pengembangan lanjutan juga melalui kolaborasi dengan para pihak supplier bahan baku dan tenaga, mempertimbangkan tingkat efisiensi yang tinggi baik dilihat dari penyediaan gudang atau tempat penyimpanan bahan kimia untuk kebutuhan analisa laboratorium.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
36
E. Pengguna Sistem Aplikasi (User)
Pengguna System Administrator
Aplikasi All Aplications
Tujuan Maintainance
hardware
dan
software Operator
Seluruh aplikasi
Entry data kegiatan yang terkait
data entry
dengan
Fungsi
AKuntansi,
Operasi
kegiatan SDM,
Keuangan, Umum,
dan
Operasi
Fungsi SDM Fungsi Umum Fungsi Operasi Fungsi Keungan Fungsi Akuntansi
Supervisor
Reporting System
Analisa dan penyusunan laporan berdasarkan tanggung jawabnya
Manager
Manajemen
Analisa keputusan bisnis
Keputusan Direksi
Key
Performance Seluruh parameter kinerja bisnis
Indicators (KPI)
dan operasional yang menjadi tujuan/sasaran perusahaan untuk tahun berjalan
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
37
F. Arsitektur Pengembangan Enterprise Resources Planning (ERP) PT Sucofindo (Persero)
Strategi
perusahaan
kedepan
dengan
mempertimbangkan
peluang
pengembangan bisnis, dan strategi cost leadership yang diterapka oleh perusahaan, maka pengembangan TI kedepan di PT Sucofindo adalah sebagai berikut :
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
38
Kanal akses dari pelanggan dan/atau calon pelanggan dibuka seluas-luasnya yang kemudian diproses oleh sistem internal oleh aplikasi tertentu sesuai service yang diminta oleh pelanggan. G. Pemetaan Grudin’s Space Matrix
Berdasarkan hasil pemetaan aplikasi atas fungsi-fungsi yang sudah terkoneksi secara internal didalam perusahaan dan kegunaan maka dapat dipetakan berdasarkan matriks Grudin‘s space matrix adalah :
Time Same Same
Interaksi internal
Different and not know
Different
Interaksi internal
melalui messaging
melalui messaging
services
services
Interaksi melalui website atau e-mail
Form request for information at Website
Report Consolidation
Collaboration
Apllication with
Different
supplier
Interaksi melalui website atau e-mail
Form request for information at
Distance Learning
Website Different
and not Place
know
Interaksi melalui
website atau e-mail
Pengisian form request
Interaksi melalui
website atau e-mail
Pengisian form request
Interaksi melalui website atau e-mail
Form request for
for information yang
for information yang
information at
ada didalam web
ada didalam web
Website
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
39
Pemetaan matrix berdasarkan aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan :
Time Same
Messaging Services (E-
mail)
Same
Different and not know
Different Messaging Services (E-
www.sucofindo.co.id
mail)
Request for
Phone
Phone
Fax
Fax
HURIS
HURIS
Oracle-Finance
Oracle-Finance
Sistem Manajemen
Sistem Manajemen
Information at Help Desk / Customer Services
Operasi
Operasi
Knowledge Management Portal
Place Different
Knowledge Management Portal
E-Learning
E-LEarning
HURIS
HURIS
www.sucofindo.co.id
Oracle-Finance
Oracle-Finance
Request for
Sistem Manajemen
Sistem Manajemen
Operasi
Information at Help Desk / Customer
Operasi
Services
Knowledge Management Portal
Different
Knowledge Management Portal
E-Learning
E-LEarning
www.sucofindo.co.id
www.sucofindo.co.id
www.sucofindo.co.id
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
40
and not
know
Request for
Request for
Request for
Information at Help
Information at Help
Information at Help
Desk / Customer
Desk / Customer
Desk / Customer
Services
Services
Services
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dengan
menerapkan
pola
kolaborasi
melalui
jaringan
computer
yang
tersambung maka pihak dominan dapat dieliminasi dan informasi dapat mengalir sesuai yang diharapkan
Kolaborasi menjadi sangat penting saat perusahaan akan menerapkan eBusiness
Penanganan informasi perlu memperhatikan tingkat security dan kenyamanan khususnya mengenai traffic dan arsitektur grup yang dibuat sehingga pengguna (user) sangat nyaman untuk menggunakan aplikasi
Perusahaan
telah
melakukan
internal
integrasi
dan
memberikan
fasilitas/infrastruktur untuk penanganan koordinasi lintas unit kerja dan kolaborasi dengan pihak eksternal baik Bank maupun supplier melalui jaringan internet terkait dengan strategi efisiensi.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
41
B. Saran
Pemetaan dengan menggunakan Grudins Space Matrix digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk melihat sejauh mana tingkat kolaborasi sebuah perusahaan dalam membuat sistem atau aplikasi berbasis teknologi informasi.
Perusahaan telah mengidentifikasikan kebutuhan informasi kepada para stakeholder terlihat dari pengisian sel dalam matriks Grudin‘s.
Dengan memetakan jaringan computer yang terhubung baik internal, eksternal maupun internet, maka hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan pembuatan strategi perusahaan dalam penerapan workflow yang lintas unit kerja.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
42
Review Blog 1. http://firmansyah.web.id/cloud-computing-dan-e-business.html Cloud Computing dan e-Business (20 maret 2011) Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‗komputasi‗) dan pengembangan berbasis Internet (‗awan‘). Cloud /awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer,awan (cloud) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya adalah suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (―di dalam awan‖) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya (http://wijasena.wordpress.com/2010/05/01/cloudcomputing-teknologi-masa-depan). Pemanfaatan teknologi cloud computing di beberapa perusahaan bisnis besar dalam penggunaanya sebagai disaster recovery planning menjadi salah satu hal yang sangat krusial dalam kelangsungan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, terlebih apabila perusahaan tersebut menggunakan platform web dimana tingkat privacy dan security dari data perusahaan menjadi pertimbangan yang utama. Terlebih lagi apabila terjadi suatu bencana di perusahaan tersebut, perusahaan harus tetap menjalankan roda bisnisnya meskipun telah tertimpa atau sedang tertimpa suatu bencana. Bencana dapat berupa beberapa hal diantaranya kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik, serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center, sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat, kesalahan operasional akibat ulah manusia, virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan. Dalam bidang e-business, terdapat komponen penting yang mendukung terselenggaranya proses bisnis suatu perusahaan menggunakan teknologi cloud computing yaitu people, process, dan technology. Melalui penggabungan teknologi cloud computing sebagai solusi disaster recovery planning di bidang e-business, maka didapatkan keuntungan-keuntungan yang nantinya dirasakan oleh beberapa pihak. Manfaat utama implementasi Cloud Computing sebagai disaster recovery planning di bidang e-Business, maka dapat kami formulasikan sebagai berikut : 1. Reduced Costs 2. Scalability 3. Competitive Differentiation 4. Accessibilty 5. Document Recovery 2. http://blog.unsri.ac.id/dear/berbagi-ilmu/Langkah-langkah-Desain-eBusiness/mrdetail/
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
43
Langkah-langkah Desain e-Business (1 maret 2011) Langkah awal Desain e-Business : Self Diagnosis (Diagnosis pada dirinya sendiri ): Sebelum melakukan perubahan desain e-business yang pertama harus dilakukan adalah Diagnose terhadap perusahaan sendiri Pertanyaan-pertanyaan tentang perusahaan : 1. The impact of Customer 2. The impact of Business 3. The impact of Technology Trends Langkah kedua Desain e-Business : melakukan perubahan pada rantai nilai : Sukses perusahaan-perusahaan bukanlah hal yang panjang pada penambahan nilai, . mereka melakukan inventarisasi. Pada inventarisasi Manager harus menilai di dalam melakukan perubahan dari model bisnis tradisional dengan berpikir untuk keluar dari model bisnis tersebut. Dengan memilihmenemukan model bisnis dirinya, didalam kondisi pada produk-produk dengan memproduksinya. Langkah ketiga Desain e-Business : Pemilihan dengan melakukan perubahan pada rantai nilai : Market Leader memiliki 3 tipe dalam desain e-Business di dalam melakukan penyempitan akan fokus dan untuk mempertahankan kemampuan leadership, karena mereka mengetahui beberapa perusahaan dapat mengerjakan atas pemikiranpemikiran yang baik. Di dalam pekerjaannya penyempitan dari bentuk kerucut menuju pada kompetensi, sukses perusahaan-perusahaan di dalam memilih beberapa ketentuan di bawah ini : 1. Service Excellence Mengantarkan apakah para pelanggan menginginkan dengan perkelahian – pelayanan gratis dan unggul dalam nilai 2. Operational Excellence Mengantarkan kualitas yang tinggi akan produk-produk yang cepat, bebas kesalahan dan untuk penilaian harga yang rasional 3. Continous Innovation Excellence Mengantarkan produksi-produksi dan pelayanan-pelayanan. Apakah mendorong peningkatan batas-batas dan kesenangan para pelanggan 3. http://elia-laemba.blogspot.com/2008/09/pengertian-e-bisnis.html Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
44
What is e-Business E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem yang terotomasi dan berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang dan jasa) yang lebih baik dibandingkan cara-cara konvensional. Era digital = Era e-business, dimana adaa perubahan paradigma old economy to digital economy, Digitalisasi segala aktivitas ekonomi/bisnis mendasari terbentuknya ―Digital Economy/e-Business‖ Surat Elektronik, audio/video dll,nData dan informasi dapat dengan mudah diterima/disebar sehingga memudahkan proses bisnis, Era digital memudahkan/mempercepat perkembangan e-Business. Digitalisasi berkembang karena sangat mudah diduplikasi, Biaya murah pada saat menduplikasi, Mudah melakukan proses restrukturisasi (mis: analog ke digital), Dapat memperbaiki kualitas sumber daya fisik Value e-business terhadap perusahaan adalah Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure (lebih simple), dan Opportunity
4. http://blog.stie-mce.ac.id/istutik/2011/01/14/e-business-berpeluang menjadiintangible-assts/ E-Business, Berpeluang menjadi Intangible Assets Kini, E-Business tidak hanya dijadikan keunggulan kompetitif tetapi sudah menjadi keharusan untuk mendukung implementasi strategi organisasi dengan lebih efektif & efisien dalam rantai bisnisnya. Jika suatu organisasi menggunakan business process dengan konsep E-Business, maka akan memiliki karakteristik berikut :
E-Business melibatkan pemakaian tehnologi komunikasi & jaringan
Electronic data interchange (EDI), protokol standar untuk secara elektronik mentransfer informasi antar organisasi dalam berbagai business process EDI memungkinkan output/ informasi suatu sistem secara elektronik ditransmisikan dan menjadi masukan bagi sistem lainnya EDI meningkatkan akurasi dan mengurangi biaya melalui penurunan waktu dan biaya yang berhubungan dengan pengiriman dokumen, proses dokumen, dan penyimpanan dokumen (kertas)
E-Business akan memberikan manfaat ekonomis dalam setiap rantai bisnisnya, baik aktivitas-aktivitas utama maupun aktivitas pendukungnya (ditampilkan dalam slide berikut), yaitu meliputi purchases, inbound logistic, operation, human resources, infrastucture, outbound logistic, marketing, sales, services. Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
45
5. http://blogs.technet.com/b/smallbusiness/archive/2009/07/17/make-way-for-ebusiness.aspx/ Make way for e-business If you have a product to sell, you're in a good position, but how to attract customers to buy? Emma Jones offers five recommendations. 1. Make offers Offer to write content and guest posts for blogs and sites where you know your customers are hanging out. Offer discounts to member groups and communities and offer links to other important sites, in exchange for them linking back to you. The more inbound and outbound links, the higher you'll appear in the search results. 2. Make some noise Why not carry out a poll on your site using http://www.surveymonkey.com/ and use the results as the basis for a press release. Another tactic that will have you mentioned in the media is celebrity endorsement. 3. Make the most of social media Have as many sites driving traffic to yours as possible. And this is possible by making the most of social media and creating communities on Facebook and Twitter. These applications can now be integrated so you only need to update once and your news/product offers can be communicated to your entire network, with links back to your site 4. Make friends with your customers so they keep coming back Have your existing customers return by keeping in touch with them and connecting customers to each other. Again, this is where cost-effective technology tools play their part. 5. Make yourself known to this site Contact the site you are reading this on and ask if they'll profile your story! It's great to have your company featured in the printed press but if your site is promoted online (with a link) then potential customers are only one click away. 6. http://blog.ub.ac.id/alvey31/2011/03/15/e-commerce-managerial-issues/ e-commerce (managerial issues) Banyak isu-isu yang muncul terkait dengan e-commerce. Selain menarik, e-commerce juga banyak dimanfaatkan oleh pihak yang menyalahgunakan e-commerce untuk kejahatan berupa penipuan. Sehingga masyarakat kita sudah banyak yang tidak percaya terhadap transaksi pada e-commerce. Proteksi terhadap konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan diaplikasi oleh suau entitas bisnis, karena pada bisnis e-commerce; 1. Tidak terdapat kontak face to face dengan para konsumen ataupun pemasok dan Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
46
2. Masalah anonimitas. Kondisi ini yang sangat memungkinkan terjadinya kecurangan. Beberapa perusahaan publik dan swasta berupaya untuk menyediakan proteksi yang diperlukan untuk membangun kepercayaan konsumen, sebagai salah satu faktor penentu kesuksesan aplikasi e-commerce. Penggunaan software inteligen untuk mengidentifikasi kemungkinan konsumen yang diragukan, identifikasi signal peringatan untuk kemungkinan terjadinya kecurangan transaksi, validasi rekening bank konsumen untuk menghindari adanya rekening konsumen yang fiktif (perusahaan melakukan konfirmasi pada bank terkait dengan pembayaran atau tagihan komsumen), pelibatan jasa asuransi pihak ketiga, melakukan pengendalian autentifikasi dan biometrik merupakan beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memprevensi, mendeteksi dan mengkoreksi berbagai kegiatan bisnis dalam ecommerce. Kegagalan dalam berbisnis melalui e-commerce dapat dihindari dengan cara merencanakan planning dengan benar, meningkatkan pengamanan transaksi, metode penjualan yang jelas dll. 7. http://syopian.net/blog/?p=23 Penerapan e-business pada perusahaan Kesuksesan e-business sangat ditentukan oleh komitmen perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab kepemimpinan dalam e-business, peran cross functional team, dan struktur manajemen sehingga top manajemen perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang perubahan teknologi yang cepat, dan mengkomunikasikan nilai ebusiness ke seluruh organisasi. Pertimbangan utama yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan agar dapat secara efektif berhasil menerapkan konsep-konsep berbasis TI, seperti ERP, SCM, atau CRM adalah kemauan masing-masing pihak terkait (SDM perusahaan) untuk berubah. Paling tidak melakukan revolusi pemikiran dalam menghadapi persaingan ketat dan dinamika bisnis yang terjadi belakangan ini. Perubahan tersebut menyangkut dua hal, yaitu berhubungan dengan aspek informasi dan teknologi. Aplikasi ERP, SCM, dan CRM pada dasarnya bekerja berdasarkan proses yang berkaitan dengan mekanisme penciptaan informasi dan penyeberannya ke berbagai entiti organisasi yang membutuhkannya. Di bagian muka (front office) yang berhadapan langsung dengan pelanggan, terdapat aplikasi CRM yang bertujuan agar perusahaan dapat menjalin relasi/hubungan intim dengan customer-nya, sehingga yang bersangkutan akan menjadi pelanggan yang loyal. Sementara itu, berdasarkan kebutuhan pelanggan tersebutlah maka perusahaan harus menerapkan konsep ERP, yang pada dasarnya, memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap seluruh sumber daya yang dimilikinya agar efektif, efisien, dan terkontrol secara menyeluruh (holistik) dan terintegrasi (berbasis proses dan lintas fungsi). Karena merupakan suatu kenyataan, bahwa dalam usahanya untuk menciptakan produk dan jasanya perusahaan tidak dapat bekerja sendiri, alias Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
47
membutuhkan kehadiran mitra bisnis yang menyediakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan (bahan mentah, material, finansial, dsb.), maka perlu dikembangkan suatu sistem yang mengintegrasikan proses perusahaan tersebut dengan para mitra pemasoknya. 8. http://pitri3492.blogspot.com/2010/10/perdagangan-melalui-jaringan-eliktronik.html Strategi Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan dengan Penerapan ECOMMERCE Dengan menggunakan e-Commerce kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang meliputi layanan konsumen dan citra perusahaan menjadi baik, menemukan partner bisnis baru, proses menjadi sederhana dan waktu dapat dipadatkan, dapat meningkatkan produktivitas, akses informasi menjadi cepat, penggunaan kertas dapat dihindari, biaya transportasi berkurang dan fleksibilitas bertambah. Faktor trust merupakan salah satu faktor kritis dalam e-Commerce, terutama menyangkut competence trust dan goodwill trust. Transaksi melalui internet tidak bisa jalan tanpa adanya faktor kepercayaan. Apalagi pihak-pihak yang terlibat belum tentu bisa bertatap muka secara langsung. Faktor kepercayaan ini sangat sukar dibangun, namun sangat mudah sekali dirusak. Oleh karena itu dibutuhkan tiga faktor utama dalam rangka membangun dan mempertahankan trust, yaitu kepuasan pelanggan, reputasi dan itikad baik pemasok, serta pengakuan dari pihak ketiga. Dalam tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian, konsumen mungkin saja membutuhkan bantuan tertentu, misalnya menyangkut informasi mengenai karakteristik produk yang dibutuhkan dan berbagai alternatif merk. Untuk itu dibutuhkan aktivitas layana pelanggan yang di rancang secara khusus guna memuaskan konsumen. Faktor-faktor dalam kesuksesan e-Commerce diantaranya : Pemilihan dan Nilai. Pemilihan produk yang menarik, harga yang kompetitif, jaminan kepuasan, dan dukungan terhadap kustomer setelah mereka membeli. Dayaguna dan Layanan. Cepat, navigasi yang mudah, berbelanja, dan pembelian, dan pengiriman barang dengan segera. Lihat dan Rasakan (Look and Feel). Web yang menarik, area website untuk berbelanja, halaman katalog produk multimedia, dan fitur-fitur berbelanja. Iklan dan Insentif. Penargetan iklan halaman web dan promosi lewat email, diskon dan penawaran khusus, termasuk iklan pada situs afiliansi. Perhatian secara Pribadi. Halaman Web pribadi, merekomendasikan produk yang sesuai dengan selera, iklan Web dan pemberitahuan melalui email, dan dukungan interaktif untuk semua kustomer. Hubungan Komunitas. Komunitas virtual untuk kostomer, suplier, perusahaan representatif dan lainnya via newsgroup, ruang chat, dan link ke situs yang berhubungan.
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
48
Keamanan dan Dapat Dipercaya. Keamanan informasi kustomer, transaksi melalui website, informasi produk yang terpercaya, dan penyelesaian pengiriman yang dapat dipercaya.
9. http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/strategi-meningkatkan-persaingan-bisnisperusahaan-dengan-penerapan-e-commerce/ STRATEGI MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN E-COMMERCE Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sebuah perubahan tradisi dari kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah keterbukaan dan transparansi di berbagai bidang, yang terutama di bidang Teknologi Informasi (IT). Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk didalamnya dunia bisnis. Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web, menyebabkan munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-Commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi-teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai. Ide dasar serta manfaat e-Commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-Commerce merupakan salah satu factor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-Commerce. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-Commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
49
teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-Commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan layanan eCommerce. Penggunaan e-Commerce di Indonesia masih sangat terbatas. Berdasarkan survey awal masih relatif sedikit perusahaan yang menggunakan e-Commerce sebagai sarana untuk kepentingan bisnis. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan ecommerce dalam kepentingan bisnis. Melalui tulisan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-Commerce. 10. http://oky1990.wordpress.com/2010/10/27/pengertian-ruang-lingkup-jenis-model-ebussines/ Pengertian ruang lingkup, jenis, model e-bussines Dimensi ruang lingkup pengertian E-Business a) Dimensi WHAT Banyak orang mempertukarkan istilah eBusiness dengan eCommerce. Secara prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan eCommerce; bahkan secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika eCommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, b) Dimensi WHO Siapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihakpihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. c) Dimensi WHERE Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). d) Dimensi WHY Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
50
cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. 4 (empat) jenis E-business a. Business to Business (B2B) B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, toko, dll. Kebanyakan transaksi berlangsung secara langsung antara dua sistem. Model seperti ini telah banyak diterapkan. Misalnya, yang teijadi antara Wal-Mart dan para pemasoknya. Keuntungan B2B: 1. Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli. 2. Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak. 3. Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis. 4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli. b. Business-to-Consumer (B2C) B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. c. Business-to-government (B2G) Bisnis menjual barang-barang atau layanan kepada pemerintah dan lembaga pemerintah d. B2E (Business to Education) B2E merupakan bisnis yang sasarannya adalah dunia pendidikan, contohnya seperti perusahaan buku yang memasukan buku-buku nya ke sekolah-sekolah. .
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
51
Daftar Pustaka
a.
Baecker, R. M., Grudin, J., Buxton, W. A. S., Greenberg, S. 1995 ―Readings in Human-Computer Interaction: Towards the Year 2000‖ (Second Edition) Morgan Kaufmann Publishers, Inc.
b.
Dix, A., Finlay, J., Abowd, G., Beale, R. 1998 ―Human-Computer Interaction‖ (Second Edition) Prentice Hall.
c.
Johansen, R. 1988 ―Groupware: Computer Support for Business Teams‖ The Free Press.
d.
Lynch, K., Snyder, J., Vogel, D. 1990 The Arizona Analyst Information System: Supporting Collaborative Research on International Technology Trends. In Gibbs, S., Verrijn-Stuart, A. (Eds.) 1990 ―Multiuser Interfaces and Applications‖ North-Holland, pp. 159-174.
e.
Website : www.internetwoldstats.com
f.
Website : www.sucofindo.co.id
g.
Annual Report PT Sucofindo (Persero)
h.
http://firmansyah.web.id/cloud-computing-dan-e-business.html
i.
http://blog.unsri.ac.id/dear/berbagi-ilmu/Langkah-langkah-Desain-eBusiness/mrdetail/
j.
http://elia-laemba.blogspot.com/2008/09/pengertian-e-bisnis.html
k.
http://blog.stie-mce.ac.id/istutik/2011/01/14/e-business-berpeluang menjadiintangible-assts/
l.
http://blogs.technet.com/b/smallbusiness/archive/2009/07/17/make-way-for-ebusiness.aspx/
m.
http://blog.ub.ac.id/alvey31/2011/03/15/e-commerce-managerial-issues/
n.
http://syopian.net/blog/?p=23
o.
http://pitri3492.blogspot.com/2010/10/perdagangan-melalui-jaringaneliktronik.html
p.
http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/strategi-meningkatkan-persaingan-bisnisperusahaan-dengan-penerapan-e-commerce/ Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
52
q.
http://oky1990.wordpress.com/2010/10/27/pengertian-ruang-lingkup-jenis-modele-bussines/
Tugas Kelompok 4 – Sistem Informasi Manajemen
53