IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH DI SMK PGRI PASIR SAKTI LAMPUNG TIMUR
Naskah Publikasi
diajukan oleh Oki Arifin 08.11.2284
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
THE IMPLEMENTATION AND DESIGN OF SCHOOL’S WEBSITE IN SMK PGRI PASIR SAKTI LAMPUNG TIMUR IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN WEBSITE SEKOLAH DI SMK PGRI PASIR SAKTI LAMPUNG TIMUR Oki Arifin Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Information is a very important community needs. In obtaining the information, people generally use a variety of media. One of the media of choice in getting information is the internet. Internet an option to acquire, disseminate and exchange information as it can be accessed anytime, anywhere with a relatively cheaper cost. Institutions of learning in media education becomes very important in teaching and learning activities. By using internet information media, teaching and learning activities as well as information retrieval becomes easier, faster, effective and up to date. For media information on SMK PGRI Pasir Sakti Lampung Timur was made that the school's website can be accessed via the internet. With the School Website, is expected to provide convenience to the school where a lot of people and can provide a broader campaign, students can use this website for electronic learning, see the schedule of lessons, the teacher, mading online, news and be more aware of the school. From the above it is the writer trying to create a school website that can provide an information service, both for teachers, students, and other general public. Keywords: Information, Internet, Website, School
1.
Pendahuluan Dalam ilmu pendidikan media pembelajaran menjadi hal yang sangat penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi. Informasi dapat disampaikan melalui berbagai media, salah satunya adalah internet. Internet menjadi pilihan untuk mendapatkan, menyebarkan dan bertukar informasi karena dapat diakses kapan saja, di mana saja dengan biaya yang relatif lebih murah. SMK PGRI Pasir Sakti Lampung Timur merupakan salah satu SMK favorit di daerah Lampung Timur. Letak sekolah yang strategis, media dan sarana pembelajaran yang mencukupi, guru yang profesional dibidangnya masing-masing, serta para siswa yang kreatif membuat SMK ini terkenal baik di daerah tersebut. Namun dalam penyampaian ilmu pendidikan dan pemberian informasi sekolah tersebut masih terbatas pada ruang lingkup kelas. Sekolah saat ini seharusnya menerapkan sistem administrasi pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di mana setiap siswa dapat mengakses
jadwal
pelajarannya
masing-masing,
memudahkan
mencari
materi
pembelajaran serta sebagai media interaksi untuk mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. Selain itu terdapat aturan yang mengharuskan adanya transparansi pengelolaan pendidikan dimana masyarakat dapat memperoleh informasi seputar kinerja satuan pendidikan. 2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1990) 2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 1990) Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dari data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact & entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.2.2
Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,
yaitu: 1. Informasi harus akurat (Accurate) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan. 2. Tepat pada waktunya (Timeliness) Bararti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan (Relevance) Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.2.3
Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1
Pengertian Sistem Informai Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch & Davis, 1983) 2.3.2
Komponen Sistem Informasi Pada dasarnya komponen sistem informasi merupakan gambaran dari sistem
informasi yang sedang berjalan. Menurut Burch dan Grudnistki mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu
sistem keenam blok tersebut masing-masing
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. 2.4
Konsep Pemodelan Sistem
2.4.1
Flowchart Bagian alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambarkan suatu bagan alir, analis sistem, atau pemrograman dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini (FitzGerald, FitzGerals, & Stallings, 1981):
1. Karakteristik Flowchart Adapun karakteristik yang dimiliki flowchart antara lain: a. Flowchart bersifat grafis atau menggunakan gambar-gambar sebagai simbol/lambang untuk suatu jenis pekerjaan, tugas atau fungsi tertentu. b. Perintah bersifat esensial, yaitu hanya perintah yang penting-penting saja yang digambarkan dalam flowchart. c.
Flowchart efektif untuk merancang program terstruktur (structured programs).
2. Simbol Flowchart Program Merupakan bagan alir yang mengambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk menggambarkan flowchart program telah tersedia simbol-simbol standar. Berikut ini adalah gambar dari simbo-simbol standar yang digunakan pada flowchart program. Tabel 2. 1 Simbol Flowchart
No
Nama
1
Dokumen
2
Proses Komputer
Mempresentasikan operasi
Input Dengan
Input yang dimasukkan
Keyboard
secara manual dari keyboard
Alur Data
Mempresentasikan alur kerja
Database/Media
Mempresentasikan media
Penyimpanan
penyimpanan
3
4
5
6
Display
Komponen Flowchart
Keterangan
I/O dalam format yang dicetak
Display, output yang ditampilkan dilayar terminal
2.4.2
Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan
aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari masukan menjadi keluaran. (Pressman, 2002) DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. 1. Diagram Konteks DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal. Diagram konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari sistem atau memberi informasi ke sistem. 2. Diagram Level 0 Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data. 3. Diagram Level 1 Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. 4. Diagram Level 2 Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya). 2.5
Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. (Kristanto, 1993) Pada proses normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form) Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa “atomic value”. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form) Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh. 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute superkey. 3.
Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem Tahapan analisis sistem adalah tahapan untuk menganalisis dan menentukan
hal-hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis sistem mencakup analisis kelemahan sistem dengan menggunakan pendekatan metode PIECES, analisis kelayakan dan analisis biaya dan manfaat dan analisis kebutuhan. (Jogiyanto, 1990) 1. Melakukan Studi Pendahuluan Didalam tahap ini yang perlu diketahui dan dipertimbangkan alasan timbulnya gagasan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi sistem baru. Adapun alasan utama mengimplementasikan konsep ini diantaranya adalah sebagai berikut: a. Biaya relatif murah. b. Informasi yang disampaikan lebih up to date. c.
Peningkatan citra sekolah.
d. Menunjang efektifitas pendidikan dan bisa menarik pengunjung. e. Meningkatkan mutu pendidikan. f.
Mengikuti perkembangan zaman.
2.
Identifikasi Masalah a. Mengidentifikasi Masalah yang Ada Adapun permasalahan yang ada pada sistem pencapaian informasi sekolah SMK PGRI Pasir Sakti adalah bagaimana memanfaatkan teknologi internet sebagai media promosi dan pencapaian informasi sekolah, sehingga dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, biaya dan manfaat bagi sekolah, siswa dan masyarakat umum. b. Mengidentifikasi Penyebab Masalah Selama ini sistem yang dipakai adalah dengan menginformasikan melalui penyebaran spanduk ataupun
face to face. Dengan adanya website
sebagai media pembelajaran tidak hanya sebatas di ruang kelas tetapi sekolah harus meningkatkan belajar dan mengajar di dunia maya atau internet agar mempermudah mendapat informasi terbaru dari ruang lingkup sekolah. 3.1.1
Analisis PIECES
3.1.1.1 Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari througput dan respons time. Dalam penelitian pada Smk Pgri Pasir Sakti ini, kinerja sistem informasi yang sedang berjalan ditinjau dari dua hal, sebagai berikut: 1. Throughput Dalam kasus ini pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pihak sekolah berupa pemberian informasi akademik dan informasi lain dilakukan beberapa tahap serta menggunakan cara manual seperti penyebaran brosur dan melalui pengumuman sehingga mempunyai keterbatasan dari segi volume informasi. Kemudian dalam proses pengolahan dan pemrosesan data sering terjadi keterlambatan karena sistem yang digunakan masih manual. Dengan adanya sistem informasi berbasis website, diharapkan beban user akan lebih ringan dan lebih efektif karena sistem kerja akan lebih mudah dan cepat. 2. Respons Time Penyampaian informasi tentang sekolah atau kegiatan akademik di sekolah memakan
waktu
sekitar
1
jam
untuk
penyampaian
informasi
melalui
pengumuman, sedangkan bila melalui percetakan atau pemasangan spanduk memerlukan waktu sekitar 1 sampai 2 hari karena dilakukan secara sederhana
atau dalam beberapa tahap penyampaian seperti pembuatan desain, antri di percetakan, proses cetaknya, dan pemasangan spanduk. 3.1.1.2 Informasi (Information) Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi merupakan titik awal untuk mengkoreksi keadaan dalam organisasi. Dari hasil pengamatan diperoleh kelemahan informasi pada sistem yang lama yaitu sistem manual menjadi salah satu faktor keterlambatan informasi yang menyebabkan informasi yang akan disampaikan menjadi tidak sesuai dengan aslinya dan waktu penyampaian tidak sesuai dengan jadwal atau deadline. Dengan sistem informasi yang baik, maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah dan peluang yang ada. 3.1.1.3 Ekonomi (Economy) Pada sistem yang lama membutuhkan biaya yang cukup banyak, untuk setiap informasi diharuskan dengan pembuatan brosur/spanduk membutuhkan dana yang sangat banyak dan biaya yang dikeluarkan setiap tahun akan berubah sesuai pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang masih mengikuti alur perubahan global. Dilihat dari pemanfaatan biayanya, sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis. Penerapan sistem baru yang diusulkan diharapkan dapat menekan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk media publikasi maupun penyampaian informasi. Jika ada perubahan informasi, maka informasi akan mudah dirubah tanpa membutuhkan waktu dan biaya produksi atau percetakan. Jadi sistem baru yang diusulkan akan lebih ekonomis daripada sistem lama. 3.1.1.4 Pengendalian (Control) Pada sistem yang sedang berjalan tidak adanya antisipasi terhadap keamanan data, sangat memungkinkan terjadinya proses manipulasi data dan kekacauan data. Dengan adanya sistem baru, ada jaminan keamanan data yaitu dengan pemanfaatan kata sandi (password) yang hanya diketahui oleh beberapa pihak yang berwenang untuk mengelola data tersebut. Dengan adanya kontrol maka tugas-tugas/kinerja yang mengalami masalah dapat diperbaiki secara cepat. 3.1.1.5 Efisiensi (Eficiency) Efesiensi ini erat hubungannya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran. Sistem penyampaian informasi secara manual kurang efisien karena memakan waktu lama dan tidak tertuju secara langsung kepada setiap user. Sistem komputerisasi berbasis webite akan lebih efisien karena akan menyampaikan informasi secara langsung kepada setiap user karena dapat diakses melalui media mobile.
3.1.1.6 Pelayanan (Service) Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan oleh sistem, untuk meningkatkan pelayanan bagi pemakai informasi harus memiliki suatu sistem informasi online yang bisa diakses kapan saja. Adapun masalah pelayanan yang terdapat pada sekolah ini adalah penyampaian informasi masih dibatasi tempat, ruang dan waktu, di mana terbatasnya jumlah brosur yang beredar. Tetapi melalui website ini informasi yang dibutuhkan oleh siswa, guru maupun pihak luar akan terpenuhi dan otomatis sistem ini akan meningkatkan pelayanan terhadap semua pihak. 3.1.2
Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya
kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. 3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem. 3.1.2.2 Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirements) Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem. 1. Operasional a. Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows maupun Linux versi apapun. b. Spesifikasi komputer minimum Pentium bahkan komputer MMX. c.
Kebutuhan memori minimum 64 MB RAM.
d. Bisa dikembangkan untuk aplikasi mobile. 2. Sekurity a. Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password. b. Semua password yang telah terenkripsi. c.
Admin, Siswa dan Guru yang akan melakukan login harus menggunakan account yang telah terdaftar dan password yang telah terenkripsi baru bisa mendapat hak akses ke dalam halaman masing-masing.
d. Pada halaman admin, setiap link harus melalui proses login yang legal sehingga tidak diijinkan mengakses link tanpa melalui tahapan yang benar begitu juga untuk link halaman siswa dan guru.
e. Halaman admin, guru dan siswa untuk alasan keamanan apabila sistem tidak digunakan dalam beberapa detik maka sistem akan logout otomatis menggunakan teknik session. 3. Informasi a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan oleh pengguna salah. b. Menginformasikan kepada user bahwa data yang dimasukan terdapat data yang kurang akurat. 4. Kinerja a. Layanan yang dibangun ini multiplatform bagi sistem operasi. b. Sistem ini akan mendata semua informasi SMK PGRI Pasir Sakti meliputi semua data siswa, guru, karyawan dan lain-lain. c.
Untuk lebih mempermudah, maka sistem bisa juga dikembangkan untuk versi mobile.
3.1.3
Metode Analisis Biaya dan Manfaat Metode analisis biaya dan manfaat digunakan untuk menentukan apakah sistem
yang akan diterapkan layak atau tidak layak untuk digunakan. Biaya terdiri dari biaya pengadaan (hardware dan software), biaya pengembangan atau pembuatan situs web dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu situs web. 3.1.4
Studi Kelayakan Sistem Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan
kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan. 3.1.4.1 Kelayakan Operasional Dengan adanya laboratorium komputer di Smk PGRI Pasir Sakti, tentunya tidak akan kesulitan mencari sumber daya yang bisa mengoperasikan sistem baru tersebut. 3.1.4.2 Kelayakan Hukum Kelayakan hukum dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem yang akan diterapkan melanggar hukum atau tidak. 3.1.4.3 Kelayakan Teknologi Kelayakan teknologi berhubungan dengan penerapan media internet pada teknologi yang ada. Dari segi hardware, SMK PGRI Pasir Sakti sudah memiliki laboratorium komputer dengan akses internetnya sehingga tidak akan sulit untuk menerapkan media internet ini. Dari segi software, tentu laboratorium ini dilengkapi dengan software untuk mengakses internet. Dari segi brainware (personil), sudah ada karyawan yang bertugas dibidang komputer. Ketersediaan web hosting dan domain name di internet sangat banyak dengan harga yang bervariasi. Kita tinggal pilih perusahaan mana yang kita pakai.
3.1.4.4 Kelayakan Ekonomi Pemanfaatan media internet jelas akan lebih menguntungkan dalam segi ekonomi dibandingkan dengan penyebaran informasi melalui media brosur-brosur, karena dapat menambah pemasukan melalui banner iklan yang dipasang. 3.2
Perancangan Sistem Hal yang harus dilakukan sebelum membangun situs web adalah membuat
perancangan web yang akan dibuat. Dalam perancangan tersebut akan menggambarkan website yang akan kita bangun dan otamatis website yang akan dibangun akhirnya akan lebih terarah. 3.2.1
Perancangan Proses
3.2.1.1 Flowchart Yang Diusulkan
Gambar 3. 1 Flowchart 1 Yang Diusulkan
Gambar 3. 2 Flowchart 2 Yang Diusulkan
Gambar 3. 3 Flowchart 3 Yang Diusulkan
Gambar 3. 4 Flowchart 4 Yang Diusulkan 3.2.1.2 DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data dipergunakan untuk mendokumentasikan proses aliran data sistem.
Gambar 3. 5 Context Diagram
3.2.2
Perancangan Basis Data
3.2.2.1 Normalisasi Normalisasi diperlukan untuk melakukan pengujian apakah database yang kita buat sudah normal; disini mengandung arti bahwa suatu database tidak menimbulkan kerancuan data ataupun duplikasi data. inti dari normalisasi adalah membuat desain database yang efisien (tidak ada pengulangan data), database memuat semua sumber informasi, dan database merupakan kesatuan data. 3.2.2.2 Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel akan memberikan gambaran tentang hubungan masingmasing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang dijadikan primary key dan foreign key-nya. Hubungan tersebut akan mempengaruhi isi tabel jika terjadi pemasukan, penghapusan maupun pengubahan data pada tabel tertentu.
Gambar 3. 6 Relasi Antar Tabel
4.
Implementasi Dan Pembahasan Sistem
4.1
Manual Program
4.1.1
Halaman Pengunjung
Gambar 4.1 Halaman Beranda (Home) 4.1.2
Halaman Guru
Gambar 4.2 Halaman Guru (Home)
4.1.3
Halaman Siswa
Gambar 4.3 Halaman Siswa (Home) 4.1.4
Halaman Admin
Gambar 4.4 Halaman Admin (Home) 4.2
Pemeliharaan Sistem Adapun pemeliharaan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan backup
database dan backup file website secara berkala. Adapun cara backup database dan backup file website dari cpanel hosting adalah sebagai berikut: 1. Pertama adalah membuka halaman cpanel hosting Anda. 2. Setelah itu pada baris files pilih backups. 3. Pada halaman backups pilih data-data yang ingin di download. 4. Untuk download file website caranya klik home directory, pilih file website anda kemudian di compress dengan ekstensi (.zip). Setelah proses selesai maka anda bisa mendownloadnya dengan klik menu download. 5. Untuk download database caranya pada baris databases pilih phpMyAdmin. Cari nama databasenya kemudian pilih ekport. Maka database akan terdownload dengan ekstensi (.sql).
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab terdahulu
dan pembuatan website, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya website ini maka akan sangat memudahkan siswa, guru, dan masyarakat luas yang ingin mengetahui atau mencari informasi tentang sekolah SMK PGRI Pasir Sakti. Sehingga user akan lebih jelas apabila ingin mendaftarkan diri di sekolah dan bisa mengetahui apa saja persyaratan dan biaya-biaya untuk pendaftaran tanpa harus mendatangi sekolah tersebut. 2. Dengan adanya website ini akan memberikan kemudahan kepada siswa untuk melihat jadwal pelajaran, download materi pelajaran, guru mengajar, pembelajaran online dan informasi lainnya sehinga siswa tidak akan ketinggalan informasi dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar pada sekolah tersebut. 3. Dengan adanya website ini masyrakat juga dapat dengan mudah mengetahui gambaran umum tentang sekolah SMK PGRI Pasir Sakti ini. 5.2
Saran Bebarapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan
pengembangan website ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk penyempurnaan perancangan website sekolah ini perlu di kembangkan untuk fasilitas pretest online karena untuk memberikan soal dan jawaban tidak harus minta bantuan administrator. Perlu ditambahkan menu baru ketika login guru agar bisa memberikan soal dan jawaban sendiri. 2. Website ini belum menyediakan forum untuk alumni karena dengan adanya fasilitas alumni dapat memberikan informasi-informasi untuk para alumni sehinga dapat mempererat hubungan silaturaahmi. 3. Website sekolah perlu diberikan penambahan fitur agar aplikasi menjadi lebih kompleks misalnya penambahan fitur kalender akademik yang didesain sesuai kegiatan akademik di SMK PGRI Pasir Sakti tersebut. 4. Untuk sisi keamanan sangat penting maka sebaiknya script benar-benar diamankan sebaik mungkin sehingga mengurangi celah untuk para hacker untuk merusaknya. 5. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kualitas sekolah menggunakan website perlu di dukung oleh staff administrasi dan customer service yang berkompeten dibidangnya. 6. Website sekolah ini diharapkan dapat dikembangkan tidak hanya dengan mengunakan php tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain seperti java, asp atau berbasis framework seperti codeigniter.
DAFTAR PUSTAKA
FitzGerald, J., FitzGerals, A. F., & Stallings, W. D. (1981). Fundamentals of System Analysis. New York: John Willey & Sons. Jogiyanto. (1990). Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Kristanto, H. (1993). Konsep dan Perancangan DataBase. Yogyakarta: Andi Offset. Leitch, R. A., & Davis, K. R. (1983). Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice-Hall. Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I). Yogyakarta: Andi Offset.