ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Meilani Akhsan Yusuf 13.11.7394
kepada UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017
ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN QUEUE TREE PADA HOTSPOT MIKROTIK DI LPK RJCOMP JOGJA Meilani Akhsan Yusuf1), Ferry Wahyu Wibowo2) 1,2)
Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract LPK RjComp is an institution of Education Skills engaged in computer located in Yogyakarta has hotspots, but based on the findings that have been found in the field that the hotspot at LPK RJ Comp do not have a login security authentication, do not have system for managing users who are at LPK RJComp and do not have good bandwidth management to improve network performance in LPK.
membatasi user yang di ijinkan melalui manajemen keamanan yang terjadi pada saat mengakses.
Based on the problems above, solutions are being made to overcome it is to design a system hotspot user management based captive portal for authentication login and management of users, as well as perform bandwidth management using Queue Tree, HTB and PCQ to optimize network bandwidth at LPK RjComp Jogja using Mikrotik.
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas terdapat beberapa rumusan masalah antara lain :
Mikrotik dapat membantu dalam mengelola jaringan wireless, mulai dari pengelolaan bandwidth dan penerapan mangle-firewall & queue tree dan fitur hotspot mikrotik untuk meningkatkan performa bandwidth sesuai profile client saat melakukan autentikasi. 1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana melakukakan analisis penempatan hotspot pada LPK Rj Comp agar cakupan sinyal tersebar dengan baik ?
2.
Bagaimana cara manajemen penggunaaan bandwidth secara optimal sesuai kebutuhan end user yang dinamis menggunakan hotspot ?
3.
Bagaimana proses perancangan dan implementasi pada jaringan hotspot di LPK Rj Comp jogja ?
Keywords: hotspot, bandwidth management, queue tree, pcq, htb. 1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
maka
1.3 Batasan Masalah
LPK RjComp Jogja adalah lembaga pendidikan ketrampilan yang bergerak di bidang komputer.LPK RjComp memiliki fasilitas penyedia layanan internet untuk peserta kursus, tentor kursus dan staff LPK Rjcomp. Teknologi internet yang digunakan berbasis Wireless Local Area Network (WLAN) digunakan untuk menyediakan layanan internet untuk peserta kursus, tentor dan pimpinan LPK Rjcomp.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah analisis penempatan hotspot dan manajemen bandwidth user hotspot mikrotik menggunakan queue tree dan pcq dengan batasan masalah sebagai berikut: 1.
Fakta yang ditemukan dilapangan masih terdapat beberapa tempat di LPK Rj Comp Jogja yang belum mendapatkan cakupan sinyal dari access point yang disebar. Penempatan hotspot di LPK Rj Comp masih belum optimal sehingga dibutuhkan analisis penempatan hotspot pada LPK Rj Comp agar cakupan sinyal dari access point dapat tersebar dengan baik. Dalam kegiatan kursus peserta pasti akan dituntut untuk mengakses internet untuk membantu mencapai target dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang terjadi jika para peserta, tentor dan admin melakukan akses internet secara bersamaan dengan bandwidth yang ada terjadi kelambatan dalam mengakses internet, karena adanya traffic data yang tinggi sehingga ada banyak user yang tidak mendapatkan jatah bandiwidth yang tersedia.
2.
Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih optimal adalah dengan manajemen bandwidth dan
1
Pada analisis penempatan hotspot, yaitu: a.
Pengambilan data dilapangan dilakukan hanya pada titik yang sering diakses Wifi pada lingkup LPK Rj Comp Jogja
b.
Analisis dilakukan terhadap pengaruh besar kecil sinyal pada titik-titik yang memiliki cakupan sinyal lemah saja.
c.
Penulisis menggunakan software InSSIDer untuk melakukan analisis kekuatan sinyal pada lingkup LPK Rj Comp Jogja
d.
Media penghalang external seperti tembok, dan tembok yang mempegnaruhi kekuatan sinyal tidak dibahas dalam skripsi ini.
e.
Bagian yang diteliti hanya mencakup ruang lingkup LPK Rj Comp Jogja
Penulis menggunakan router mikrotik RB951Ui2nd untuk membuat user hotspot dan melakukan manajemen bandwidth.
a.
Pada user hotsptot mikrotik Penulis hanya menggunakan fitur paket hotspot mikrotik untuk manajemen user mikrotik dan tidak menggunakan paket tambahan userman untuk melakukan manajemen user mikrotik.
b.
Manajemen bandwidth menggunakan queue tree untuk melakukan mengatur alokasi bandwidth dengan kombinasi queue tipe pcq untuk melakukan pembagian bandwidth secara merata pada setiap user hotspot yang aktif.
c.
Penulis menggunakan firewall mangle untuk menandai koneksi serta paket data untuk melakukan manajemen bandwidth menggunakan queue tree.
Metode Analisis yang digunakan menggunakan metode pengembangan jaringan dengan model Prepare, Plan, Design, Implementation, Operate, Optimize (PPDIOO) network lifecycle. 1.5.3 Metode Perancangan Metode perancangan yang akan dilakukan adalah merancang topologi untuk menempatkan system manajemen hostpot, dan mengkonfigurasi router yang didalamnya terdapat beberapa service manajemen user hotspot menggunakan queue tree. 1.5.4 Metode Pengujian Pada tahap Pengujian, melakukan sebuah ujicoba, apakah manajemen user hostspot menggunakan queue tree berjalan dengan yang diharapkan sesuai dengan rancangan yang diterapkan.
1.4 Tujuan Penelitian
2.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: 1.
Meningkatkan performa cakupan hotspot yang ada pada LPK Rj Comp Jogja.
2.
Mengoptimalkan bandwidth yang ada dengan melakukan manajemen bandwidth menggunakan queue tree dan pcq pada user hotspot yang bertujuan agar penggunaaan bandwidth bisa fleksibel sesuai dengan kebutuhan user dan tidak ada bandwidth yang terbuang.
2.1 Jaringan Nirkabel Jaringan nirkabel (wireless) adalah media komunikasi yang menggunakan gelombang radio atau gelombang mikro untuk melangsungkan komunikasi antar perangkat jaringan komputer[1]. 2.3 Mikrotik Mikrotik adalah sebuah merek dari perangkat jaringan, pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak atau software yang install dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan tetapi dalam perkembanganya saat ini menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang sangat terjangkau harganya serta banyak digunakan pada level perusahaan jasa internet (ISP) .
1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1.
Metode Pustaka Metode pengumpulan data dan referensi melalui berbagai media keputusan, buku, jurnal penelitian, artikel, dan informasi dari internet yang berkaitan dengan judul penelitian.
2.
2.3.1 Fitur Mikrotik yang Digunakan Di dalam mikrotik, terdapat fitur-fitur yang dapat digunakan untuk menjalankan kinerja dari mikrotik itu sendiri.bebarapa fitur yang digunakan dalam penelitia kali ini dapat terlihat seperti penjelasan dibawah ini:
Wawancara Penelitian memberikan beberapa pertanyaan langsung kepada Pimpinan LPK Rjcomp Jogja untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.
1.
Firewall Firewall berfungsi menjaga keamanan jaringan dari ancaman pihak lain yang tidak berwenang. Merubah, merusak, atau meyebarkan data-data penting perusahaan merupakan contoh ancaman yang harus dicegah. Firewall beroperasi menggunakan aturan tertentu, aturan inilah yang menetukan kondisi ekpresi yang memberitahu router tentang apa yang menentukan router terhadap paket IP address yang melewatinya. Setiap aturan disusun atas kondisi dan aksi yang akan dilakukan. Ketika paket IP lewat. Firewall akan mencocokanya dengan kondisi yang telah dibuat kemudian menentukan aksi apa yang akan dilakukan router sesuai dengan kondisi tersebut.
Metode Observasi Penelitian ini terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan informasi yang belum didapat saat wawancara dengan LPK Rjcomp Jogja .
4.
Landasan Teori
Dokumentasi Tahapan ini membuat dokumentasi untuk skripsi dimulai dari studi pustaka, metode penelitian, implementasi sampai kesimpulan dan saran.
1.5.2 Metode Analisis
2
2.
NAT
bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS (Quality Of Services). Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk. Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioitas sesuai dengan permintaan pelanggan[3].
Network Address Translation (NAT) adalah suatu fungsi firewall yang sebenarnya bertugas melakukan perubahan ip address pengirim dari sebuah paket data. NAT ini umumnya dijalankan pada router yang menjadi batas antara jaringan lokal dan jaringan internet. Secara teknis NAT ini akan mengubah paket data yang berasal dari komputer user seolah-olah berasal dari router. 3.
DHCP Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protocol jaringan yang memungkinkan sebuah perangkat jaringan membagi konfigurasi IP address kepada komputer-komputer user yang membutuhkan. Konfigurasi IP Address ini meliputi IP Address itu sendiri, subnetmask, default gateway dan DNS server yang dibutuhkan untuk mengakses internet. Perangkat yang akan membagi konfigurasi IP Address disebut DHCP Server. Sedangkan komputer yang menerima konfigurasi dari server dinamakan DHCP Client.
4.
2.5 InSSIDer InSSIDer merupakan sebuah perangkat lunak berbasis Open Source yang dapat bekerja di system operasi Windows. Kebanyakan scanner nirkabel lainnya kurang berjalan baik dengan Windows Vista dan Windows & dan tidak dapat menunjukkan lebih dari satu saluran atau SSID pada suatu waktu.
Hotspot
2.6 Queue Tree
Paket hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik dengan protocol http maupun https (secure http). Hotspot gateway memerlukan tambahan memory dan cpu proses jika digunakan untuk menghitung dan mengamati traffic lokal yang sedang berjalan. 5.
1.
Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
2.
Mengatur aliran paket secara directional (satu arah)
3.
Membutuhkan pengaturan firewall mangle untuk membatasi trafik per IP.
4.
Membutuhkan pengaturan firewall mangle terlebih dahulu untuk membedakan trafik download dan upload.
5.
Dinomorduakan setelah Queue Simple.
6.
Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.
7.
Pengaturan antrian murni melalui paket yang ditandai di firewall mangle.
8.
Lebih fleksibel dan butuh pemahaman yang baik di firewall mangle khususnya tentang traffic control[5].
Advanced-tools Paket ini memuat fitur e-mail client, ping, netwatch, traceroute, bandwidth tester, traffic monitoring,mrtg dan utility lain yang sering diperlukan untuk mengetahui kondisi router maupun jaringan. Fitur netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasaran script (urutan perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch). Paket advanced tools ini terdapat pada semua level lisensi[2].
3. Analisis dan Perancangan
2.4 Manajemen Bandwidth
3.1 Profil Lembaga
Manajemen Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk manajemen dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data. Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu
LPK RJ-Comp Jogja merupakan sebuah Lembaga Kursus dan Bimbigan Privat Komputer di Jogja yang sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Kursus komputer. Didirikan di Yogyakarta, pada bulan Januari 2009, untuk memenuhi kebutuhan profesional Indonesia yang berbakat agar dapat berperan aktif secara global khususnya di dunia industri Komputer. RJ-Comp
3
Jogja itu sendiri berasal dari kata “Roik Jaya Computama” dan pertama kali digunakan pada tahun 2011 ketika perusahaan berubah nama dari FAST-TI.
Gambar 1 Struktur Organisasi 3.4 Analisis Kelemahan Sistem Analisis kelemahan sistem jaringan mengacu pada hasil wawancara dan observasi lapangan pada LPK Rj Comp jogja. Dari hasil wawancara dan observasi lapangan terdapat permasalahan yang ada pada LPK Rj Comp Jogja yaitu Fasilitas wifi yang ada pada LPK Rj Comp sangat lambat ketika dalam satu waktu yang sama banyak user menggunakan akses internet sehingga membuat jaringan internet sibuk dengan hanya tersedia bandwidth internet 1 Mbps.
Sejak didirikan, RJ-Comp Jogja telah ikut berperan aktif memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja berkualitas dan telah meluluskan lebih dari 1000 alumni yang berasal dari berbagai daerah baik dari kota Yogyakarta maupun luar pulau jawa. Dengan Didukung tenaga pengajar / Tentor yang berkarakter dan berlatar belakang pendidikan Lulusan D3, S1 dan S2 dari berbagai Universitas terkemuka di yogyakarta serta fasilitas pendidikan yang memadai, kami telah eksis menyelenggarakan berbagai pelatihan teknis teknologi informasi yang telah banyak diikuti oleh perusahaan, instansi, pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum. 3.2
3.5 Analisis Kebutuhan Sistem 1. Administrator Sistem a. Sistem mengharuskan admin untuk login ketika masuk ke halaman administrator user manajemen hotspot. b. Admin dapat membuat, melihat, mengubah, dan menghapus data user hotspot. c. Admin dapat membuat profil user yang berisi manajemen bandwidth hotspot d. Admin dapat mengetahui siapa saja yang sedang terhubung ke jaringan hotspot. 2. User a. Sistem dapat mengautentikasi user. b. Dengan sistem user hanya dapat menggunakan resorce bandwidth sesuai dengan profil yang di tentukan tiap user.
Visi dan Misi Lembaga
3.2.1 Visi “Terwujudnya Lembaga Pendidikan Keterampilan unggulan yang menjadi wahana layanan pendidikan bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” 3.2.2 Misi 1.
Meningkatkan mutu pengelolaan Lembaga Kursus.
2.
Menyiapkan sumber daya yang handal dibidang komputer baik Instruktur, maupun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
3.
3.6 Perancangan Sistem 3.6.1 Rancangan Topologi Jaringan
Menyiapkan kader Lulusan sehingga memiliki jiwa mandiri dan siap kerja.
Internet
3.3 Struktur Organisasi
Modem Speedy Fukronudin, S.si Direktur
Router Mikrotik Danang Saktyo Yudharto, S.kom
Siti Roikhatul Jannah, S.si
IT Support
HRD
Hub TP-link Lama
TP-Link Baru
Yoghi Kurniawan Pratama, S.IP Manajer Marketing
Marketing Pengajar
PC Admin
Customer Service
PC Siswa 1
PC Siswa 1
Gambar 2 Rancangan topologi sistem hotspot
3.6.2 Rancangan IP Address Tabel 1 konfigurasi IP Address
Siswa
4
Gambar 4 Tampilan setelah setting user hotspot 4.2.3 Konfigurasi Queue Tree
3.6.3 Rancangan Manajemen Bandwidth Tabel 2 Profil user hotspot
Gambar 5 Tampilan setelah setting Queue Tree 4.2
Pengujian Performa Sistem
Pada pengujian sistem ini dilakukan pengujian menggunakan speedtest.net dengan membandingkan system pengujian lama dengan yang baru. Berikut tabel pengujian ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3 Pengujian Performa Sistem 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi
Tahapan implementasi merupakan lanjutan dari tahapan desain dan merupakan penerapan dari identifikasi masalah yang terjadi. Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan rancangan sistem manajemen hotspot menggunakan Router Mikrotik pada LPK Rjcomp Jogja. 4.2
Konfigurasi Mikrotik
4.3
4.2.1 Setting IP Address RB Hotspot
Hasil Konfigurasi Pengujian Tabel 4 Hasil konfigurasi dan pengujian
Gambar 3 Tampilan setelah setting IP address 4.2.2 Konfigurasi User Hotspot
5.
5
Kesimpulan dan Saran
Ferry Wahyu Wibowo, memperoleh gelar Sarjana Fisika (S.Si), Bidang minat Elektronika dan Instrumentasi, Universitas Gadjah Madadan. D3 Teknik Elektro (A.Md), Bidang minat Instrumentasi dan Kendali, Universitas gadjah Mada. Memperoleh gelar (M.Cs), Bidang minat Kecerdasan Buatan, Universitas Gadjah Mada. Saat ini menjadi dosen di Universitas AMIKOM Yogyakarta, pada Program Studi S1-Teknik Informatika.
5.1 Kesimpulan 1.
Analisis penempatan Hotspot menggunakan software InSSIDer dapat mengetahui beberapa tempat yang memiliki kekuatan Sinyal yang lemah sehingga bisa ditentukan penempatan hotspot yang baik.
2.
Manajemen bandwidth menggunakan queue tree dapat mengoptimalkan bandwidth yang ada sehingga tidak ada lagi user yang tidak mendapatkan jatah bandwidth.
3.
Metode pembagian bandwidth menggunakan PCQ dapat melakukan pembagian bandwidth secara merata ketika ada saat jaringan dalam keadaan sibuk pada setiap client yang sudah disetting dengan PCQ.
5.2 Saran Adapun saran untuk memperbaiki dan memaksimalkan sitem jaringan hotspot pada LPK Rj Comp antara lain sebagai berikut. 1.
Pada tahap analisis penempatan hotspot masih kurang maksimal. Diperlukan metode analisis penempatan hotspot yang lebih baik lagi agar hasil penelitian lebih maksimal.
2.
Bandwidth yang terdapat pada LPK Rj Comp masih minim yaitu 1 Mbps. Untuk melayani akses internet lebih nyaman dibutuhkan kecepatan bandwidth yang lebih besar.
3.
Pada pembuatan hotspot mikrotik tidak digunakan fitur user manager. Fitur user manager dapat memudahkan admin untuk melakukan maintenance.
Daftar Pustaka [1] Syafrial, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta:Penerbit Andi. [2] Tantoni A. Analisis, Perancangan dan Implementasi Jaringan Inter-VLAN dengan Hotspot Mikrotik untuk Meningkatkan Performa Jaringan pada SMA Negeri 1 Sewon Bantul, Yogyakarta. 2015. [3] Pangera, Ali A. 2008. Menjadi Administrator Jaringan Nirkabel. Yogyakarta:Penerbit Andi. [4] Agung,Rizky 2015. https://mikrotikindo.blogspot.co.id/2014/08/penjelasanqueue-tree-pcq-penerapannya-mikrotik.html Penjelasan Queue Tree & PCQ serta Penerapannya di Mikrotik. Diakses pada tanggal 26 Februari 2017. Biodata Penulis Meilani Akhsan Yusuf, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2017.
6