PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012
Pemodelan Berbasis UML (Unified Modeling Language) dengan Strategi Teknik Orientasi Objek User Centered Design(UCD) dalam Sistem Administrasi Pendidikan Ilka Zufria AMIK INTeL Com GLOBAL INDO www.ilkazufria.co.cc
[email protected]
Abstrak Pelaksanaan administrasi pendidikan di sekolah yang masih menggunakan sistem manual atau pemakaian unsur berkas membutuhkan waktu yang relatif lama seiring tidak teraturnya pengadministrasian yang dilaksanakan. Sedangkan kegiatan administrasi pendidikan merupakan suatu kegiatan rutin yang bertujuan untuk memperlancar proses pendidikan di sekolah. Untuk itu diperlukan solusi dalam penyelesaian masalah ini, yakni dengan merancang sebuah pemodelan sistem administrasi pendidikan menggunakan UML(Unified Modeling Language) dengan strategi teknik orientasi User Center Design (UCD), yaitu pemodelan yang berorientasi kepada objek-objek sistem, diantaranya disaindisain tingkat gambaran kerja sistem dengan use case diagaram, pemisahah objek-objek dan hubungannya satu sama lain menggunakan class diagram. Pembagian aktifitas disetiap use case yang dirancang dengan activity diagram, menghubungkan setiap kerja pada use case menggunakan sequence diagram, bagaimana kerja sistem dalam alirannya menggunakan state diagram, serta bentuk gambaran kebutuhan implementasi sistem dan perangkatnya yang nantinya akan diterapakan dengan deployment diagram. Pengujiannya nantinya akan langsung menggunakan prototype sistem yang dibangun dan diintegrasikan dengan data-data yang disediakan sebenarnya, seperti data siswa, guru, mata pelajaran, jadwal, dan nilai. Kata Kunci :
Sistem informasi administrasi pendidikan, UML, Pemodelan, Diagram. User Center Design (UCD)
1. Latar Belakang Dalam suatu Sekolah, tentu tidak lepas dari Sistem Informasi yang ada pada Sekolah tersebut, salah satunya adalah Sistem Informasi Administrasi Pendidikan. Sistem Informasi Administrasi Pendidikan pada saat sekarang ini masih bersifat konvensional dimana pengelolahan dan pelayanan administrasi pendidikan masih dilakukan secara manual. Seiring dengan meningkatnya jumlah siswa, maka pelayanan di bidang administrasi akan meningkat pula. Apabila hal tersebut tidak dipersiapkan dan dilakukan dengan sistem yang baik, maka pengelolaan dan mutu pelayanan tidak akan mampu mengikuti perkembangan di tahun-tahun yang akan datang. Untuk merancang dan menganalisa sebuah perangkat lunak sebelum pembuatan coding diperlukan sebuah metode untuk melakukannya. Unified Modeling Language (UML) saat ini telah
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 11
menjadi standar dalam pemodelan objek dan digunakan secara luas. Hal ini disebabkan karena UML fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis, selain itu dalam disain dan analisa menggunakan UML, pengguna (user) ikut serta berpartisipasi dalam merancang sistem tersebut dengan strategi teknik orientasi objek User Centered Design(UCD). Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun. Karena UML dirancang berdasarkan konsep berorientasi objek, maka bahasa pemrograman berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau Visual Basic.net perlu digunakan. Untuk menanggulangi keterbatasan yang
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 a.
ada, perlu dibangun suatu sistem yang dapat membantu pengelolaan dan pelayanan administrasi pendidikan, sehingga kecepatan dan kemudahan Informasi dapat terpenuhi.
b. c.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Yang patut dipertanyakan adalah dari mana informasi tersebut dapat diperoleh? Informasi dapat diperoleh dari Sistem Informasi (Information System).Sistem informasi merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang ada pada saat dilaksanakan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. (Abdul Kadir, Analisa dan Desain Sistem Informasi, 1989) 2.2 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangakat Lunak adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak dan juga mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala pengembangan dan sumber daya yang tersedia.(www.petra.ac.id, pendahuluan perangkat lunak, 2002). 2.2.1
Proses Rekayasa Perangkat Lunak Proses dalam perancangan Perangkat lunak merupakan sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi terhadap perangkat lunak. Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah: 1. Spesifikasi Yaitu apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan atasan/kendala pengembangannya 2. Pengembangan Yaitu proses memproduksi sistem perangkat lunak 3. Validasi Yaitu pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunanya. 4. Evolusi Yaitu perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan. 2.2.2
Metode Rekayasa Perangkat Lunak Merupakan pendekatan terstruktur pengembangan Perangkat Lunak (PL) termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan,
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 12
d.
2.3
Deskripsi Model, yaitu deskripsi pemodelan dengan grafik. Aturan, yaitu Batasan yang digunakan pada model sistem. Rekomendasi, yaitu nasihat bentuk perancangan yang baik. Petunjuk proses, yaitu Aktifitas yang harus diikuti.
Pemodelan (Model) Definisi model sendiri mempunyai pengertian yang beragam sesuai dengan dunianya mulai dari pengertian sehari-hari (everyday sense) sampai technical sense. Contoh dari everyday sense, adalah artis merupakan (foto) model yang mendapat peran untuk memamerkan model-model pakaian karya disainer terkenal. Model matematik hanya salah satu jenis dari model dalam lingkup technical sense. Dalam banyak aplikasi engineering, model didefinisikan sebagai representasi dari sistem yang disederhanakan. Representasi ini pun juga bermacam-macam mulai dari yang bersifat physical, pictorial, verbal, schematic dan symbolic dimana: 1. Physical, yaitu dengan membuat scaleddown version dari sistem yang dipelajari (model pesawat, model kereta api), 2. Pictorial, yaitu representasi dengan gambar untuk menggambarkan kontur permukaan bumi seperti peta topografi dan bola dunia. 3. Verbal, yaitu representasi suatu sistem ke dalam kalimat verbal yang mengambarkan ukuran, bentuk dan karakteristik. 4. Schematic, yaitu representasi dalam bentuk skema figurative misalnya model rangkaian listrik, model Atom Bohr dan lain-lain. 5. Symbolic, yaitu representasi ke dalam simbol-simbol matematik dimana variable hasil karakterisasi proses atau sistem ke dalam variable formulasi menggunakan simbol-simbol matematik. Jadi Pemodelan merupakan suatu proses dalam representasi abstrak suatu model. Proses pemodelan menampilkan deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif tertentu. Proses pemodelan perangkat lunak merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak.
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 (www.ilmukomputer.com, Pemodelan Data, 2005) Siklus pemodelan atau hubungan dengan langkah-langkah pemodelan dalam mengembangkan suatu sistem sebagai berikut: 1. Rekayasa pemodelan sistem Yaitu menyangkut pengumpulan kebutuhan (requirement gathering) pada level sistem dengan sejumlah analisis serta top desain. 2. Analisis Yaitu kebutuhan Perangkat Lunak, proses requirement gathering difokuskan, khususnya pada Perangkat Lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan sistem maupun Perangkat Lunak didokumentasikan dan direview bersama user. 3. Desain Memiliki fokus terhadap 4 hal, yaitu: a. Desain database. b. Arsitektur Perangkat Lunak. c. Arsitektur interface. d. Algoritma prosedural. Proses desain menerjemahkan kebutuhan ke dalam representasi Perangkat Lunak sebelum dimulai coding. 4. Coding Yaitu menerjemahkan desain ke dalam bahasa-bahasa pemograman yang akan dimengerti oleh mesin. 5. Testing Berfokus pada hal-hal berikut: a. Logika internal yang memastikan bahwa semua statement telah diuji. b. Logika dan Fungsi eksternal, yaitu mengarahkan testing untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang diberikan akan menghasilkan output sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user.
2.4 Unified Modeling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (ObjectOriented). (Sri Dharwiyanti, Pengantar Unified Modeling Language, 2003). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 13
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponenkomponen yang diperlukan dalam sistem software. 2.4.1 Bangunan Dasar UML Untuk memahami UML, kita membutuhkan model konseptual dari ”bahasa” ini. Metodologi UML menggunakan 3 bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang dikembangkan, yaitu: 1. Benda (Things) 2. Relasi (Relationship) 3. Diagrams Setiap bangunan dasar dapat diterapkan sepanjang tahap pengembangan sistem. Ketiga jenis bengunan dapat digunakan secara saling melengkapi satu sama lain (Contoh lebih mendalam akan dijelaskan pada bagian-bagian selanjutnya). Secara umum UML diterapkan dalam pengembangan sistem/perangkat lunak berorientasi objek sebab metodologi UML ini umumnya memiliki keunggulan sebagai berikut:(www.kakasblog.blogspot.com, object oriented with UML,2004) 1. Uniformity Dengan metodologi UML, para pengembang cukup menggunakan satu metodologi dari tahap analisis hingga perancangan. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam metodologi pengembangan terstruktur. Dengan perkembangan masa kini ke arah aplikasi GUI (Graphical User Interface), UML juga memngkinkan kita merancang komponen antarmuka pengguna (User Interface) secara integrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basis data. 2. Understandability Dengan metodologi ini kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami siapapun juga. 3. Stability Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang waktu sebab sangat mendekati permasalahan sesungguhnya di lapangan. 4. Reusability Dengan metodologi berorientasi objek, dimungkinkan pengguna ulang kode, sehingga pada
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 gilirannya akan sangat mempercepat waktu pengembangan perangakat lunak. 2.5.2 Konsep Diagram dalam Memodelkan Sistem Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut UML menyediakan 8 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifatnya (statis dan dinamis). Ke-8 jenis diagram dalam UML tersebut adalah: 1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. 2. Class Diagram Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. 3. Statechart Diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). 4. Activity Diagram Activity diagrams bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya disebuah sistem. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 14
5.
6.
7.
8.
selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan prosesproses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sequence Diagram Sequence diagram bersifat dinamis. Diagram urutan ini adalah siagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Collaboration Diagram Collaboration Diagram bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan. Component Diagram Component Diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka, serta kolaborasi-kolaborasi. Deployment Diagram Deployment Diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan. Diagram ini memuat simpulsimpul (node) beserta
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 komponen-komponen yang ada di dalamnya. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada mesin (distributed computing). Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena : 1) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi item yang besar dan kompleks. 2) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa. 3) Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas. Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi merupakan artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma objectoriented, Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow. 2.5.3Tujuan Unified Modelling Language (UML) Tujuan UML diantaranya adalah : 1) Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. 2) Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa. 3) Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 2.5.4Tool-Tool yang mendukung Unified Modelling Language (UML) Saat ini banyak sekali tool pendesainan yang mendukung UML, baik itu tool komersial maupun opensource. Beberapa diantaranya adalah: 1) Rational Rose (www.rational.com) 2) Together (www.togethersoft.com) 3) Object Domain (www.objectdomain.com) 4) Jvision (www.object-insight.com) 5) Objecteering (www.objecteering.com) 6) MagicDraw (www.nomagic.com/magicdrawuml)
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 15
7) Visual Object Modeller (www.visualobject.com) 8) Visual Paradigm For UML (www.visualpardigm.com) 3. Analisa dan Disain 3.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan disain dan pengembangan sistem yang baru terlebih dahulu dilakukan analisa sistem yang sedang berjalan pada saat ini. Tahap analisa merupakan tahap yang sangat penting karena kesalahan pada tahap analisa akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Yang pertama dilakukan dilangkah awal ini adalah menemukan kelemahan dan kekurangan-kekurangan sistem yang berjalan terdahulunya. Hal inilah yang sangat penting dilakukan untuk mengukur sebuah sistem telah mencapai sasaran sesungguhnya apa belum. Makanya tahap analisa ini sangat penting dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah dan kekurangan-kekurangan tersebut. 3.1.1
Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Setelah melakukan pengamatan dan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini, ditemukan berbagai permasalahan dan kendala-kendala yang terjadi. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya belum optimalnya penerapan sistem teknologi informasi dalam proses pengolahan data administrasi pendidikan pada SMU Swasta Taman Siswa Kisaran,. Beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya: 1. Pencarian data siswa lambat, disebabkan harus membukabuka file berkas penyimpanannya. 2. Lambatnya proses nilai dalam pembuatan rapor siswa 3. Penyusunan jadwal pelajaran yang memakan waktu. 4. Kurang terjaganya integritas data dan keamanan data. 5. Seringnya terjadi kekeliruan dalam pencatatan data-data. Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dilakukan tindak lanjut yaitu memperbaiki sistem pengolahan data administrasi pendidikan yang sedang berjalan saat ini. Pada sistem yang baru ini diharapkan semua persoalan yang dihadapi
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 dapat teratasi. Beberapa keuntungan yang akan dicapai terutama dalam hal: 1. Efisiensi dalam penggunaan waktu pada pendataan siswa. 2. Kecepatan dan ketelitian dalam pemrosesan nilai siswa 3. Format baku yang dibuat untuk kemudahan penyusunan jadwal pelajaran siswa. 4. Kemudahan dalam pencarian dan pengaksesan data. 5. Dapat diakses dibeberapa unit komputer secara bersamaan. 6. Keamanan dalam penyimpanan data dan dokumen-dokumen. 3.1.2
Proses Pemodelan Sistem Berdasarkan keterbatasan dan kendalakendala yang terjadi pada sistem yang lama, maka penulis akan mengusulkan suatu sistem yang dapat memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data administrasi pendidikan ini sehingga dapat menyajikan serta menyediakan informasi dan laporan-laporan yang dibutuhkan sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga. Sistem baru ini memberikan kemudahan pihak sekolah dalam melakukan pengolahan datadata administrasi yang terjadi setiap harinya, dimana setiap data yang dimasukkan akan dientrikan melalui komputer dan akan disimpan di dalam satu file database, sehingga semua data tersebut dapat digunakan dan diakses kapan saja apabila dibutuhkan terutama dalam pembuatan laporan. Dengan demikian tidak perlu lagi menyimpan arsip administrasi tersebut dan tidak perlu lagi memeriksa atau mencari-cari arsip tersebut pada saat diperlukan seperti pembuatan laporan serta untuk berbagai keperluan-keperluan lainnya. Semua informasi-informasi yang akan disediakan seperti yang telah tercantum diatas, berasal dari beberapa proses yang terintegrasi dengan konsep pemodelan dengan Unified Modelling Language (UML). Setiap proses yang dilakukan untuk memperoleh data yang akan diolah menjadi informasi akan dimodelkan dalam use case diagram. Setiap kegiatan dalam masing-masing proses digambarkan dalam sequence diagram, activity diagram, state diagram, class diagram dan deployment diagram. Untuk interface akan dibedakan menjadi 2 bagian, dimana bagian pertama akan digunakan oleh pihak sekolah untuk melakukan proses administrasi. Untuk interface kedua digunakan oleh user yang diberi hak dan kewenangan dalam berinteraksi dalam sistem, disini nantinya ditunjuk guru atau staf yang dapat dipercaya dalam menjalankan sistem.
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 16
3.1.3 Analisis Kebutuhan Pemodelan sistem informasi administrasi pendidikan ini terbagi dalam 3 bagian, yaitu: 1. Administrasi Layer Berupa halaman yang hanya dapat diakses oleh administrator yang ditunjuk sekolah dalam mengendalikan sistem 2. Information Layer Berupa halaman yang dapat digunakan oleh user biasa, dipihak ini adalah siswa yang dapat melihat informasi yang dibutuhkannya. 3. Database Storage Berupa sebuah database yang berisi file-file penyimpanan data. Di dalam sistem administrasi pendidikan ini, setiap user (Administrator, guru/staf dan guru) akan memiliki user name dan password, sehingga setiap user siswa hanya dapat melihat informasi yang disajikan, termasuk juga guru dan staf yang berstatus user biasa. User name dan password untuk user biasa (siswa, guru dan staff) hanya berlaku jika digunakan dalam sistem ini dan Administrator sekolah yang ditunjuk dapat memiliki kewenangan melakukan perubahan atau manajemen pada data sistem informasi administrasi pendidikan ini. 3.1.4 Disain Use Case Diagram
Gambar 4.1 Use Case Diagram
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 Dan dari gambar use case diagram diatas, dapat juga terlihat daftar user / actor yang terlibat di dalam Sistem Informasi Administrasi Pendidikan ini. Seperti terlihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Tabel Daftar Aktor Term Synonym Description 1. Tata Usaha Sekelompok orang yang memiliki account di tata usaha yang bertugas dalam pengolahan data siswa dan guru. 2.Administrator Pihak yang Kurikulum sangat berperan dalam aktifitas matapelajaran berdasarkan kurikulum dan nantinya akan menghasilkan jadwal mata pelajaran 3. Pihak yang Administrator berperan (Guru) dalam mengolah nilai siswa untuk menghasilkan rapor siswa Hubungan dari semua aktor-aktor yang ada dengan semua use case diuraikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Daftar Use-Case UseCase Name 1.Login
Use-Case Description Use case ini menggamba rkan bagaimana setiap pihak yang akan masuk ke dalam sistem harus Login terlebih dahulu
3.
2.Pengol ahan Account
Use case ini menggamba rkan setiap actor mempunyai pengolahan account mereka masingmasing untuk keamanan data mereka.
1. Tata Usaha (Primary Business actor) 1. Adminis trasi kurikulu m (Primary Receive actor) 2. Guru (Externa l receive actor)
3. Pengolah an data siswa
Use case ini menggamba rkan kerja dari tata usaha yang utama sekali.
1.
4. Pengolah an Data guru
Use case ini meenggamb arkan tugas tata usaha dalam pengolahan data guru
5.Pemba gian Kelas
Use case ini menggamba rkan pembagian kelas oleh administrasi kurikulum terhadap siswa. Use case ini menggamba rkan pengolahan data mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum
Participating Actors and Roles 1.
2.
Tata Usaha (Primary Business actor) Adminis trasi kurikulu m (Primary Receive actor)
6. Pengolah an data mata pelajaran
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 17
Guru (Externa l receive actor)
Tata Usaha (Primary Business actor) 2. Guru (Primary Receive Actor) 1. Tata Usaha (Primary Business actor) 2. Guru (Externa l receive actor) 1.Administra si kurikulum (Primary business actor) 2. Guru (Primary Receive Actor). 1.Administra si kurikulum (Primary business actor) 2. Guru (Primary Receive Actor).
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012
7.Jadwal Mata pelajaran
8. Pembagi an guru mata pelajaran
9. Pengolah an Nilai
10. Pembuat an Nilai Akhir/Ra por
untuk mendapatka n jadwal mata pelajaran. Use case ini menggamba rkan kerja untuk membuat jadwal mata pelajaran bagi siswa. Use case ini menggamba rkan dalam pembagian guru atas mata pelajaran yang disusun Use case ini menggamba rkan kerja guru dalam mengolah nilai siswa. Use case ini menggamba rkan pembuatan rapor-rapor atau nilai akhir bagi siswa atas nilai-nilai yang didapatkann ya.
1.Administra si kurikulum (Primary business actor) 2. Guru (Primary Receive Actor). 1.Administra si kurikulum (Primary business actor) 2. Guru (Primary Receive Actor). 1. Guru (Primary Business actor)
1.
Gambar 4.9 Class Diagram Disain Sequence Diagram Untuk disain sequence diagramnya dibentuk 2 pemisahan kerja: 1. Sequence diagram untuk User Auhentification.
Guru (Primary Business actor)
3.1.5. Disain Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram menggambarkan struktur deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok yaitu nama (dan stereotype), atribut dan metoda
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 18
Gambar 4.10. Sequence Diagram untuk User Authentification
2.
Sequence diagram berdasarkan Use case
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 3.
Dalam sequence diagram ini terlihat untuk memperjelas paparan yang ada pada diagram use case sebelumnya.
Gambar 4.12 Activity Diagram – Login 2.
Pengolahan Data Siswa
Gambar 4.13 Activity Diagram Pengolahan Data Siswa Gambar 4.11. Sequence Diagram 3.
Pengolahan Data Guru
4.1.7 Disain Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaiman masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaiman mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Sebuah aktifitas yang direalisasikan oleh suatu use case atau lebih. Aktifitas menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitasnya. Ada beberapa aktifitas yang dikerjakan pada use case dari sistem administrasi pendidikan sekolah ini. 1. Login
Gambar 4.14 Acitvity Diagram Pengolahan data guru
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 19
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 4.
Pengolahan Account
Gambar 4.17 Activity Diagram Pembagian mata pelajaran untuk guru. 7.
Pembuatan Jadwal Mata pelajaran
Gambar 4.15 Activity Diagram pengolahan account 5.
Pengolahan data mata pelajaran
Gambar 4.16 pelajaran 6.
Activity
Diagram-Data
mata
Gambar 4.18 Activity DiagramPembuatan Jadwal Mata Pelajaran 8.
Pembagian guru untuk mata pelajaran
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 20
Pengolahan Nilai Siswa
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 4.1.8 Disain State Diagram Pada state diagram ini akan memodelkan urutan kejadian sesaat yang dilalui oleh sebuah objek, hal ini mengakibatkan adanya transisi dari suatu kejadian ke kejadian lainnya. Jadi biasa dikatakan state diagram ini nantinya akan menggambarkan pemodelan siklus hidup dari sebuah objek
Gambar 4.19 Activity Diagram Pengolahan Nilai Siswa 9.
Pembuatan Rapor Siswa
Gambar 4.21 State Diagram Keseluruhan Objek pada Sistem Selanjutnya siklus pada state diagram ini juga dipecah menjadi setiap siklus per objeknya, berdasakan class diagram yang didapat untuk melihat objek pada sistem administrasi pendidikan ini, maka state diagram-nya dapat dipisahkan menjadi: 1. State diagram pada Objek Siswa
Gambar 4.22 State Diagram pada Objek Siswa 2.
Gambar 4.20 Activity Diagram Pembuatan Nilai Akhir/Rapor
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 21
State diagram pada Objek Guru
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 Gambar 4.25. State Diagram pada Objek kelas 5.
State diagram pada Objek Jadwal pelajaran
Login Login ditolak Periksa Kelayakan Login Login diterima
Pilih Menu Data Jadwal Pelajaran
Tampilkan Menu
3.
Baca Database Pilih Laporan Jadwal Pelajaran
Gambar 4.23. State Diagram pada Objek Guru
Simpan dan Baca Tabel Jadwal Pelajaran(Database)
State diagram pada Objek Mata Pelajaran
Pengolahan Data Jadwal Pelajaran
Keluar
Tampilkan Informasi Data Jadwal Pelajaran yang diperlukan
Gambar 4.26. State Diagram pada Objek jadwal pelajaran 6.
State diagram pada Objek Nilai
Gambar 4.24. State Diagram pada Objek Mata Pelajaran
4.
State diagram pada Objek Kelas
Gambar 4.27. State Diagram pada Objek Nilai Disain Deployment Diagram Pada deployment diagram ini kita bisa melihat penunjang perangkatperangkat fisik yang nantinya akan mempengaruhi kerja sistem yang sebenarnya. Di dalam sistem informasi
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 22
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 administrasi pendidikan sedianya akan dibangun dengan sistem multiuser, dengan konsep jaringan client server.
Gambar
4.
4.28.
Deployment Diagram Implementasi Sistem
Implementasi
Untuk dapat menggunakan sistem informasi administrasi pendidikan ini diperlukan antar muka (interface) yang akan menghubungkan pengguna (User) dengan sistem. Antar muka tersebut terdiri dari form-form. 1.
Jenis-jenis form
Ada beberapa jenis form yang terdapat pada Sistem Informasi Administrasi Pendidikan Pada SMU Swasta Taman Siswa Kisaran, yaitu: 1. Form Utama / Form Login 2. Form Akses Sistem 3. Form Input Data 4. Form Laporan 2.
12. Form Laporan Data Nilai Siswa/
5.
Rapor Kesimpulan
Dari Hasil Penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemodelan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan strategi User Centered Design merupakan pemodelan yang dapat melihat sebuah objek dari berbagai sudut pandang dan pemodelan yang masih memperhatikan pengguna sebagai proses pengembangan sistem. Sudut pandang pemodelan tersebut digambarkan menggunakan diagram-diagram. 2. Sistem Informasi Administrasi Pendidikan pada sekolah ini merupakan sebuah sistem yang akan memberikan informasi kepada pihak internal sekolah baik bagian tata usaha, kurikulum, guru dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa-siswinya. 3. Data-data yang diolah dan dihasilkan oleh sistem selanjutnya dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan kwalitas pendidikan ke depannya seiring memanfaatkan teknologi informasi yang sangat berkembang saat ini. 4. Dengan adanya sistem ini diharapkan tumbuh rasa antusias dari setiap individu yang berada di kawasan sekolah agar yang mereka manfaatkan ini dapat seterusnya berkembang demi kemajuan dan berkwalitasnya sumber daya yang ada di sekolah dalam mengelola kinerja sistem pendidikannya.
Form Layout
Ada beberapa Layout yang ditampilkan dan dihasilkan dari prototype sistem ini, antara lain: 1. Tampilan Form Utama (Login) 2. Form Akses Sistem (Menu) 3. Form Input Data Siswa 4. Form Input Data Guru 5. Form Input Data Mata Pelajaran 6. Form Input Data Nilai Siswa 7. Form Input Data Kelas 8. Form Input Jadwal Pelajaran 9. Form Laporan Seluruh Data Siswa 10. Form Laporan Data Guru 11. Form Laporan Jadwal Pelajaran
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 23
DAFTAR PUSTAKA Nugroho Adi, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi berorientasi Objek, Informatika, 2004 Dharwiyanti Sri, Wahono Satria Romi, Pengantar Unified Modeling Language (UML), http://www.ilmukomputer.com
PROSESOR Vol 3 Edisi 5 Juni 2012 Teguh, Wahyono. 2004, Computer Based Information System (CBIS). http://www.ilmukomputer.com. Kadir, Abdul. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi Offset,1989 Noviana Rina, Kebutuhan dan spesifikasi perangkat lunak berorientasi objek, http://www.ilmukomputer.com Hartanto Rudi, Prinsip Perancangan Berpusat Pada Pengguna, 2007, http://www.ilmukomputer.com
Pendahuluan Perangkat Lunak, http://www.petra.ac.id/library/wpcontent/u pload/2009/01/02/rpl.pdf Object Oriented with UML, 2004 http://www.kakasblog.blogspot.com/mater i/oop/oopwithUML.ppt Madcoms, Pemograman Tingkat Lanjut Dengan Visual Basic 6.0, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2005 Tim Penelitian dan Pengembangan, Pemograaman Visual Basic 6.0. Penerbit ANDI Offset, Yogyakarta, 2002
AMIK INTeL Com GLOBAL INDO 24