Lampiran 1
FORMULASI KAPSUL EKSTRAK CAMPURAN BAHAN ALAMI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN VARIASI BAHAN PENGISI LAKTOSA DAN BAHAN PENGIKAT POLIVINILPIROLIDON (PVP) Ilham Kuncahyo 1) , Endang Sri Rejeki 2) Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi 1)2)
ABSTRAK Secara empiris buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan sebagai obat untuk menanggulangi kerusakan hati (hepatoprotektor) selama pengobatan Tuberculosis (TBC). Penelitian ini bertujuan untuk membuat ekstrak campuran bahan alami buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.) menjadi sediaan kapsul dengan menggunakan bahan tambahan laktosa dan polivinilpirolidon (PVP). Kombinasi PVP dan laktosa akan menentukan terhadap mutu fisik sediaan kapsul dan keefektifannya dalam mengobati kerusakan hati (hepatoprotektor). Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil ekstrak diformulasi menjadi sediaan kapsul dengan variasi konsentrasi bahan pengikat PVP 1 %, 3 % dan 5 % yang dikombinasi dengan bahan pengisi Laktosa untuk menentukan jumlah bobot kapsul yang ditetapkan. Hasil analisis sediaan kapsul ekstrak campuran bahan alami buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.) dengan kombinasi bahan pengikat PVP dengan kadar 1%, 3% dan 5% serta bahan pengisi laktosa mampu menghasilkan sediaan kapsul yang baiksesuai dengan yang dipersyaratkan. Semakain besar kadar PVP dalam formula akan memberikan sifat alir yang semakin cepat, daya serap air yang semakin besar, akan memperkecil variasi keseragaman bobot kapsul dan meningkatkan waktu hancur kapsul. Kata kunci : Sediaan kapsul, buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.), Laktosa, Polivinilpirolidon Abstract Empirically noni (Morinda citrifolia L.) and papaya (Carica papaya L.) can be used as a drug to combat liver damage ( hepatoprotective ) for the treatment of tuberculosis (TB). This study aims to create a blend of natural ingredients extracts of noni (Morinda citrifolia L.) and papaya (Carica papaya L.) into capsule using additives lactose and Polyvinylpyrrolidone (PVP). The combination of PVP and lactose will determine the physical quality capsule dosage and effectiveness in treating liver damage (hepatoprotective) Extract of noni fruit (Morinda citrifolia L.) and papaya (Carica papaya L.) obtained by maceration method using 70 % ethanol. Results extract formulated into capsules dosage with binder concentration variation PVP 1 % , 3 % and 5 % in combination with excipients Lactose capsules to determine the amount of weight set The results of the analysis of capsule dosage mixture of natural extracts of noni (Morinda citrifolia L.) and papaya (Carica papaya L.) in combination with a PVP binder content of 1 % , 3 %
Lampiran 1
and 5 % and lactose excipients capable of producing capsule that baiksesuai with the requirements. Semakain greater levels of PVP in the formula will give the faster flow properties, water absorption is greater, will reduce variation and improve the uniformity of weight capsule disintegration time capsule.
Keywords : Preparations capsules, noni (Morinda citrifolia L.) and papaya (Carica papaya L.), Lactose, Polyvinylpyrrolidone PENDAHULUAN
hepatotoksisitas akan muncul bila
Tuberkulosis
adalah
suatu
penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.
Penyakit ini biasanya mengenai paru-paru, menyerang jaringan
tetapi semua di
mungkin organ
tubuh.
atau WHO
memperkirakan TBC menyebabkan 6% dari semua kematian di seluruh dunia, yang menyebabkan menjadi penyebab tersering kematian akibat infeksi tunggal (Robbins 2007). Terapi
penyembuhan
tuberkulosis
biasanya
dapat
menggunakan
obat-obat
seperti
Isoniazid, Pirazinamid, Rifampisin, Ethambutol,
dan
Sterptomisin
(Katzung, 2004). Salah satu efek samping yang dapat ditimbulkan akibat pemberian OAT (obat anti tuberkulosis) ini adalah gangguan fungsi hati, dari yang ringan sampai yang berat berupa nekrosis jaringan hati
(Arsyad,
1996).
Efek
kedua obat yaitu isoniazid dan rifampisin tersebut
dikombinasi.
Berbagai penelitian mengenai efek samping
penggunaan
tuberkulosis
terhadap
obat
kerusakan
hati telah dilakukan diantaranya penelitian Adhvaryu
yang MR
dilakukan
et
al
(2007)
menunjukkan bahwa isoniazid dan rifampisin yang diinduksikan pada babi dengan dosis 50 mg/kg dan rifampisin 100mg/kg selama 21 hari dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati. Salah satu tanaman yang dapat di
gunakan
antihepatotoksik
sebagai adalah
obat pepaya
(Carica papaya L.). Buah pepaya dapat
digunakan
sebagai
obat
kerusakan hati (Hembing 2008) sedangkan buah mengkudu untuk menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya
difteri
dan
lever
(Hariana, 2008) bahkan perasan
Lampiran 1
buah mengkudu dapat menurunkan
isoniazid
kadar
Kombinasi
enzim
Oxaloacetat GPT
GOT
(Glutamate
Transaminase)
(Glutamate
dan
Pyruvate
adalah
dan
rifampicin.
yang paling efektif
ekstrak
daun
pepaya
sebanyak 120 mg dan ekstrak buah
Transaminase) pada tikus putih
mengkudu
yang diberi diet tinggi lemak.
Kombinasi ini akan diformulasi
Senyawa
kimia
yang
dalam
sebanyak
sediaan
20
mg.
bentuk
kapsul
memudahkan
dalam
terkandung didalam daun pepaya
sehingga
antara lain alkaloid, saponin dan
penggunaan, praktis, lebih stabil
flavonoid.
pepaya
dan menutupi rasa yang tinak enak
papain,
sehingga konsumen lebih nyaman
Daun
mengandung
enzim
alkaloid karpaina, pseudokarpaina,
dalam mengkonsumsinya.
glikosid, dan karpoksid (Depkes 1989).
Flavonoid
daun
yang mengandung satu macam bahan
pepaya dapat berfungsi sebagai
obat atau lebih dan atau bahan inert
hepatoprotektor (Robinson 1995).
lainnya yang dimasukkan ke dalam
Sedangkan kandungan kimia buah
cangkang atau wadah kecil yang
mengkudu antara lain : alkaloid,
umumnya dibuat dari gelatin yang
saponin, flavonoid, dan antrakinon
sesuai (Ansel 1989). Pada penelitian
disamping
ini dipilih bahan pengisi laktosa dan
itu
dalam
Kapsul adalah sediaan padat
daunnya
juga
mengandung polifenol (Anonim,
bahan
2000) dan zat damnachantal (zat
merupakan serbuk atau massa halus,
anti
2008).
keras, putih atau putih krem, tidak
telah
berbau dan rasa sedikit manis. Stabil
dilakukan Titik et al. (2010) telah
di udara tetapi mudah menyerap bau
mendapatkan
ekstrak
(Anonim 1995). Laktosa merupakan
buah mengkudu dan daun pepaya
bahan pengisi yang paling banyak
yang
digunakan
kanker)
Penelitian
(Hariana,
pertama
paling
yang
kombinasi
baik
sebagai
pengikat
karena
PVP.
tidak
Laktosa
bereaksi
hepatoprotektor untuk mengatasi
dengan hampir semua bahan obat,
kerusakan hati yang disebabkan
granulnya cepat kering tapi daya
oleh
hancurnya rendah , dan mempunyai
penggunaan
obat
TBC
Lampiran 1
sifat alir yang bagus (Peak et al.
stearat,
1989).
explotab, cangkang kapsul.
PVP
cocok
untuk
meningkatkan kelarutan dalam air dari bahan obat. Dalam ketergantunganya dari
tingkat
polimerisasi
polivinilpirolidon
sediaan
aerosil,
talk,
Jalannya penelitian Serbuk kering daun pepaya (Carica papaya L.) dan
buah
pada
mengkudu (Morindra citrifolia L.)
konsentrasi dari 10-15%.(Voigt 1994).
masing-masing dimaserasi dengan
Sifat fisik kapsul yang dihasilkan
etanol 70% selama 5 hari. Ekstrak
tergantung pada granul hasil proses
kental hasil maserasi dievaporator
granulasinya. Sifat fisik granul salah
dan dilakukan standarisasi dengan
satunya dipengaruhi oleh proporsi
evaluasi organoleptis, kadar air,
eksipien yang digunakan, dalam hal
kandungan kimia ekstrak
campuran
berair
laktosa,
laktosa
dan
polivinilpirolidon.
Kapsul ekstrak campuran daun pepaya (Carica papaya L.) dan buah
mengkudu
(Morindra
citrifolia L.) dibuat dengan bobot
METODE PENELITIAN
700 mg dengan formula sebagai
Alat Timbangan listrik (tipe metter teledo), mesin kapsul (Rieckermann Korsch
Berlin),
stop
watch,
evaporator, moisture balance EB – 340 MOC (Shimadzu), ayakan mesh 40 dan 60, pengukur sifat alir ( metode corong), water bath.
Bahan Daun pepaya (Carica papaya L.), buah mengkudu (Morindra citrifolia
L.),
polivinilpirolidon,
etanol
70%,
magnesium
berikut :
Lampiran 1
Tabel 1. Formula kapsul ekstrak campuran buah
stearat kemudian dikemas dalam
mengkudu dan daun pepaya. K Komposisi e t e rEkstrak Daun papaya a Ekstrak buah mengkudu n gAerosil a nPolivinilpirolidon : Mg stearat:Talk (1:9) F oExplotab r mLaktosa hingga u Formula I : 219 mg laktosa PVP (1%) Formula II : 199 mg laktosa PVP (3%) Formula III : 179 mg laktosa
ditambahkan talk dan magnesium
kapsu
Berat bahan ( mg) Formula I (satuan mg) 560
Formula II (satuan mg) 560
Formula III ( satuan mg) 560
93,3
93,3
93,3
88
88
88
10 (1%)
30 (3%)
50 (5%)
10
10
10
30
30
30
1000
1000
1000
l.
: 10 mg
Pemeriksaan Kualitas Granul
: 30 mg
1.
: 50 mg
dilakukan dengan menimbang 100
Waktu Alir. Uji waktu alir
gram granul dimasukkan kedalam
PVP (5%)
Pembuatan
kapsul
ekstrak
alat penguji yang berupa corong
buah mengkudu dan ekstrak daun
yang
pepaya
granulasi
keluarnya. Disaat penutup dibuka,
basah. Ekstrak kental ditambah
alat pencatat waktu (stopwatch)
dengan
dan
dihidupkan, sampai semua serbuk
explotab kemudian diaduk hingga
atau granul keluar dari corong.
homogen.
Begitu semua serbuk atau granul
dengan
laktosa,
aerosil
Polivinilpirolidon
dikembangkan kemudian
cara
dengan
ditambah
aquadest campuran
ditutup
pada
lubang
habis keluar, stopwatch dimatikan. Waktu yang diperlukan
untuk
pertama sampai terbentuk massa
keluarnya
granul
yang siap digranulasi. Massa granul
dicatat sebagai waktu alirnya.
serbuk
atau
diayak dengan ayakan no. 16,
2. Daya Serap Air. Cara ini
hasilnya dikeringkan dalam oven
dilakukan dengan alat uji daya
dengan suhu kurang dari 50ºC.
serap
Setelah
diayak
timbangan elektrik yang diatasnya
kembali dengan ayakan no. 18,
terdapat ampul. Ampul tersebut
kering,
granul
dihubungkan
dengan
Lampiran 1
diisi air hingga permukaanya rata
masukkan
dengan permukaan air yang ada
disintegrator yang berisi media air
dalam tabung pada alat uji daya
dengan suhu 37º C. Amati waktu
serap. Letakkan kertas saring pada
hancurnya sampai tidak didapatkan
tabung kemudian
kapsul
diatas
kertas
ke
yang
dalam
alat
tertinggal
pada
saring diletakkan tempat untuk
keranjang alat disintegrator.
serbuk
3. Uji Higroskopis.
yang
akan
diperiksa.
Timbangan kemudian disetel dalam
Suatu
sediaan
posisi nol. Berkurangnya air yang
secara
fisik
terdapat
menunjukkan perubahan-perubahan
pada
ampul
diatas
stabil
apabila
tidak
timbangan menunjukkan jumlah air
sifat
yang terserap oleh bahan. Cara ini
penyimpanan. Salah satu sifat fisik
dilakukan
yang perlu diamati adalah sifat
berdasarkan
atas
fisik
dikatakan
selama
masa
perbedaan berat zat sebelum dan
higroskopisitas
sesudah pengering
higroskopis
Pengisian Kapsul
menguji kemampuan bahan obat
Granul yang telah diuji waktu alir
dan
sudut
diamnya
sediaan.
Uji
merupakan
cara
untuk menyerapuap
dari
udara
setelah dibiarkan dalam kondisi dan
ditambahkan Mg stearat dan talk
satuan
dengan perbandingan (1:9) dalam
Sejumlah
alat pencampur lalu dimasukkan
perlakuan pengaturan kelembaban
dalam
tertentu
hoper
dan
kemudian
waktu
yang
kapsul
dan
diamati.
ditempatkan
pada
temperatur
dimasukkan ke kapsul.
kamar. Masing-masing perlakuan
Pemeriksaan Kualitas Kapsul
diamati setiap hari dalam seminggu
1.
dan tiap minggu selama satu bulan.
Uji
keseragaman
bobot.
Sebanyak 20 kapsul ditimbang satu
Pengamatan
persatu, dan dihitung bobot rata-
perubahan bobot kapsul, bentuk
rata
kapsul dan isi kapsul (Augsburger
tiap
kapsul.
Kemudian
dilakukan
dihitung CV nya (Anonim, 1979).
2000).
2.
Metode Analisa
Uji
dilakukan
Waktu dengan
Hancur. 6
Uji
kapsul,
terhadap
Lampiran 1
Analisa data yang bersifat
ditentukan yaitu sebesar 30-70%
kuantitatif dilakukan dengan uji statistik
menggunakan
analisa
varian satu arah dengan taraf
(voight, 1996). Tabel 2. Hasil penetapan kadar air ekstrak buah mengkudu Berat Berat Kadar air
kepercayaan 95%.
awal 2,000 g
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil standarisasi ekstrak kental daun
pepaya
dan
konstan 1,788 g
10,60 %
Tabel 3. Hasil penetapan kadar air ekstrak daun pepaya Berat Berat Kadar air
buah
awal
konstan
mengkudu Hasil
2,000 g
pemeriksaan
organoleptik ekstrak kental daun pepaya
dan
menunjukkan
buah
1,855 g
7,25 %
Hasil pemeriksaan secara kualitatif
mengkudu
kandungan kimia ekstrak kental
masing-masing
daun pepaya dan buah mengkudu,
bentuk ekstrak kental, warna coklat
masing-masing
tua pekat, rasa pahit kelat dan bau
kandungan
khas.
menunjukkan
alkaloid,
flavanoid,
saponin dan quersetin dengan hasil yang positif yang sesuai dengan pustaka.
Hasil pemeriksaan kadar air menunjukkan ekstrak kental buah mengkudu
memiliki
kadar
air
sebesar 10,60% dan daun pepaya sebesar 7,25%. Hasil keduanya telah memenuhi persyaratan yang
Tabel 4. Hasil identifikasi kualitatif ekstrak daun pepaya N Kand Pereaksi Hasil Pustaka o unga n kimi a 1
Alkal oid
Reagen dragendr
Kekeruha n atau
Kekeruhan atau
Lampiran 1
off
Reagen Meye r
endapan coklat
endapan coklat
Endapan putih kekuning an
Endapan putih kekuninga n
2
Flavo noi d
Ekstrak + 0,1 g serbuk Mg + 2 ml larutan alkohol : HCl (1:1) + amil alkohol, kocok kuat dibiarkan memisah
Warna kuning muda pada lapisan amil alkohol
Warna merah atau kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol
3
Sapon i n
Ekstrak 0,5 g + air panas, didinginka n kemudian dikocok kuat
Terbentu k buih yang stabil selama kurang lebih 10 menit, setinggi 1-10 cm
Terbentuk buih yang stabil selama kurang lebih 10 menit, setinggi 110 cm
Ditambah 1 tetes HCl 2 N
Buih tidak hilang
kandungan
kimia
1
Kandun o ga n ki mi a
Pereaks i
Alkaloi d
Reagen Dr age ndr off
Hasil
Endapa n putih kekuni ngan
Endap an putih kekun ingan
Ekstrak + 0,1 g serbuk Mg + 2 ml larutan alkohol : HCl (1:1) + amil alkohol , kocok kuat dibiark an memis ah
Warna kuning muda pada lapisan amil alkoho l
Warn a merah atau kunin g atau jingga pada lapisa n amil alkoh ol
3
Saponi n
Ekstrak 0,5 g + air panas, didingi nkan kemudi an dikoco k kuat
Terben tuk buih yang stabil selama kurang lebih 10 menit, setingg i 1-10 cm
Terbe ntuk buih yang stabil selam a kuran g lebih 10 menit, seting gi 110 cm
Buih tidak hilang
Di + 1 tet es HC l 2 N
buah
Pustak a 4
Kekeru han atau endapa n
Reagen Me yer
Flavon oid
mengkudu N
coklat
2
Tabel 5. Hasil identifikasi kualitatif
coklat
Keker uhan atau endap an
Antrak uin on
Ekstrak + larutan amonia k / NaOH/ KOH
Buih tid ak hil an g
Buih tida k hila ng
Warna merah muda pada lapisan amonia k / NaOH / KOH
Warn a mera h mud a pada lapis an
Lampiran 1
amo niak / NaO H / KO H
Waktu alir
dan
0.148
5,99
0,0
±
83
0.220
0.040
0.055
0.062
sera
±
±
±
p
0.
0.
0.
air
0
0
0
(g/
0
0
0
mnt
1
3
5
k) Daya
dan kapsul ekstrak campuran mengkudu
6,453 ±
(deti
Hasil evaluasi sifat fisik granul
buah
6,69 ±
daun
)
pepaya Untuk mengetahui pengaruh kombinasi laktosa sebagai bahan pengisi dan explotab sebgai bahan penghancur terhadap mutu fisik kapsul kombinasi ekstrak daun pepaya
dan
makadibuat
buah 3
mengkudu
formula
yaitu
Keterangan: Formula I : 219 mg laktosa : 10 mg PVP (1%) Formula II : 199 mg laktosa : 30 mg PVP (3%) Formula III : 179 mg laktosa : 50 mg PVP (5%)
2. Pemeriksaan sifat fisik kapsul Tabel 7. Hasil uji sifat fisik kapsul
formula 1 (F1), formula 2 (F2) serta
ekstrak campuran buah mengkudu
formula 3 (F3) dengan kadar PVP
dan daun pepaya
masing-masing 1%, 3% dan 5%. Pada
masing-masing
ditambahkan
formula
laktosa
sebagai
Uji
F1
F2
504,90 ±
503,45 ±
Keseragaman
3,144
2,665 (CV
bobot (mg)
(CV =
= 1,22%)
1,25%
pengisi sampai didapatkan bobot as (mg)
Hasil penelitian dapat dilihat pada
Waktu hancur(detik)
tabel di bawah ini :
1,323 (CV = 1,02%)
) Higroskopisit
yang sama yaitu 700 mg.
F3 501,72 ±
574,2 ±
573,1 ±
574,42 ±
0,83
0,33
0,41
454,17 ±
660,37 ±
806,82 ±
123,6
119,9
117,80
71
06
6
1. Pemeriksaan sifat fisik granul Tabel 6. Hasil uji sifat fisik granul ekstrak campuran buah mengkudu dan daun pepaya Uji
F1
F2
F3
Keterangan: Formula I : 219 mg laktosa : 10 mg PVP (1%) Formula II : 199 mg laktosa : 30 mg PVP (3%) Formula III : 179 mg laktosa : 50 mg PVP (5%)
Lampiran 1
Hasil evaluasi terhadap sifat alir granul menunjukkan bahwa ketiga formula mempunyai waktu alir yang baik yaitu kurang dari 10 detik (Fudholi, 1997). Formula 3 mempunyai sifat alir paling baik dibandingkan formula lainnya, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah PVP akan memberikan granul yang semakin kompak sehingga memberikan aliran yang lebih cepat. Pengujian terhadap daya serap air granul menunjukkan bahwa ketiga formula mampu menaikkan jumlah air meresap dalam granul. Kemampuan ini akan memberikan kecepatan dalam proses pelepasan zat aktif untuk proses pengobatan. Semakin besar jumlah PVP dalam formula akan memberikan jumlah kenaikan dalam menyerap air, sehingga F 3 akan lebih efektif dalam pelepasan zat aktifnya. Hasil evaluasi keseragaman bobot kapsul menunjukkan bahwa ketiga formula memberikan bobot yang seragam sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Farmakope Indonesia Edisi III. Hasil statistik juga menunjukkan ketiga formula memberikan CV yang kurang dari 5%. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya bahan pengikat PVP akan memperkecil variasi keseragaman bobot kapsul Hasil uji waktu hancur menunjukkan bahwa Formula 1 memberikan waktu hancur yang paling cepat sehingga memberikan efek yang lebih baik dibandingkan formula lainnya. Hasil semua formula menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan. Semakin kecil jumlah PVP dalam formula memberikan pengikatan granul yang semakin kecil sehingga memudahkan kapsul menjadi hancur.
Pengujian terhadap higroskopisitas granul menunjukkan bahwa ketiga formula masih menunjukkan bentuk fisik kapsul yang keras dan pengamatan warna isi dalam kapsul yaitu granul ekstrak campuran buah mengkudu dan daun pepaya memberikan warna yang tidak berubah (coklat muda) dan kering. Hal ini membuktikan bahwa sediaan kapsul tetap stabil selama pemyimpanan. Ketiga formula pada uji statistik tidak menunjukan perbedaan yang signifikan pada taraf kepercayaan 95%. KESIMPULAN Kapsul ekstrak campuran buah mengkudu dan daun pepaya dengan kombinasi bahan pengikat PVP dengan kadar 1%, 3% dan 5% serta bahan pengisi laktosa mampu menghasilkan sediaan kapsul yang baiksesuai dengan yang dipersyaratkan. Semakain besar kadar PVP dalam formula akan memberikan sifat alir yang semakin cepat, daya serap air yang semakin besar, bobot kapsul yang lebih seragam dan meningkatkan waktu hancur kapsul. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada Tinggi
Koordinasi Swasta
Kementerian
Perguruan
Wilayah
Pendidikan
VI, dan
Kebudayaan yang telah mendanai penenlitian ini sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Nomor : 019/K6/KL/SP/2013
tanggal
16
Mei 2013 sehingga terselesaikan dengan baik.
Lampiran 1
& Pengobatan Penyakit. Jakarta Hal 34-42.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad Z. 1996. Evaluasi Faal Hati pada Penderita Tuberkulosis Paru yang mendapat Terapi Obat Anti tuberkulosis. Cermin Dunia Kedokteran. No. 110. Hal: 15-18. Augsburger, L.L. (2000). Modern Pharmaceutics: Hard and soft Gelatin Capsules. ( Ed,2). New York: Mercel Dekker, hal.212 [Depkes RI]. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 7 [Depkes
RI]. 1989. Materia Medika Indonesia. Edisi V. Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 19
[Depkes RI]. 1995. Indonesia. Depatemen Republik Jakarta.
Farmakope Edisi IV. Kesehatan Indonesia.
Irfanti Tri, Rahma. 2007. Pengaruh Pemberian Mengkudu (Morinda citrifolia, L) Terhadap Hepatotoksisitas Karbon Tetraklorida (CCl4) pada Mencit [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Parrott EL. 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3thEd. Minneapolis, Burgess Publishing Company. Hal 64-68, 82. Voigt R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 155-566 Wang M.Y., West, B.J., Jensen, C.J., Nowicki, D., Chen, S., Palu, A.K., and Anderson, G., 2002, Morinda citrifolia (Noni): A literature review and recent advances in Noni research, Acta Pharmacologica Sinica. Hal 1127–1141. WHO,
Hembing W, 2008. Pemanfaatan Herbal Untuk Kesehatan
2004. Tuberculosis Indonesia Facts, TB program Progress Report.