Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda Melalui Alat Peraga Benda Konkret Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II Tahun Pelajaran 2016 / 2017 Dwi Pujihastuti SD Negeri 02 Nglebak Tawangmangu Abstarct - The purpose of this study is to improve the learning outcomes of Learning Object Material Science Learning Through the Use of Concrete Material Apparatus In Students of Class III SD Negeri 02 Nglebak, Tawangmangu Subdistrict, Karanganyar Regency in second semester, Lesson Year 2016/2017. This research was conducted in II (two) cycles, in the second semester of academic year 2106/2017 for 3 (three) months ie january until march of study location at SD Negeri 02 Nglebak, Tawangmangu Subdistrict, Karanganyar Regency with subject of class III student ( Three) totaling 24 students. As for being the object of research is to increase the learning outcomes of Natural Science material motion objects through the use of concrete object props. From the results of the research, the results are as follows: In the pre cycle of the total number of students completed by 10 (ten) students, in the first cycle increased to 11 (eleven) students and in cycle II to 21 (twenty one) students. Students in the pre cycle of 60%, in the second cycle increased to 72.70% and in the second cycle to 82.5%. Based on the results of the above study, the hypothesis of action that says that "Through the Use of Concrete Material Apparatus Can Improve the Results of Science Materials Motion Objects In Students Class III SD Negeri 02 Nglebak, District Tawangmangu, Karanganyar District Semester II, Lesson 2016/2017" The truth. Keywords: Science learning outcomes, Concrete object props Absraksi - Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Belajar IPA Materi Gerak Benda Melalui Pengunaan Alat Peraga Benda Konkret Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu,Kabupaten Karanganyar semester II, Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam II (dua) siklus,pada semester II tahun pelajaran 2106 /2017 selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan januari sampai dengan bulan Maret lokasi penelitian di SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dengan subyek murid kelas III (tiga) yang berjumlah 24 siswa. Adapun yang Menjadi objek penelitian adalah peningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi gerak benda melalui penggunaan alat peraga benda konkret . Dari penelitian yang yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 (sepuluh) siswa, pada siklus I meningkat menjadi 11 (sebelas) siswa dan pada siklus II menjadi 21(dua puluh satu) siswa.Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 60%, pada siklus II meningkat menjadi 72,70 % dan pada siklus II menjadi 82,5%. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka hipotesa tindakan yang mengatakan bahwa “Melaui Penggunaan Alat Peraga Benda Konkret Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Semester II,Tahun Pelajaran 2016/2017”, terbukti kebenarannya. Kata Kunci: Hasil belajar IPA,Alat peraga benda konkret 1.1. PENDAHULUAN Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal 3 menjelaskan fungsinya untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab. Dalam hal ini, pendidikan IPA mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan nasional tersebut.
ISSN : 2541-4704
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; b. mengembangkan pengetahuan, pemahaman konsepkonsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari; c. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; d. mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
122
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
memecahkan masalah, dan membuat keputusan; e. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; f. meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; g. memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs (Depdiknas, 2008:148). Permasalahan pembelajaran IPA tersebut juga ditemukan di SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar guru kurang variatif dan kreatif dalam mengajar di kelas. Penggunaan media sebagai pendukung pembelajaran tidak maksimal disebabkan sumber belajar hanya dari buku pelajaran sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik Demikian juga yang terjadi pada sekolah di tempat penulis alami biarpun sudah berusaha sebaik-bainya ternyata hasilnya belum tuntas, terbukti dalam tes formatif pada mata pelajaran IPA pada materi gerak benda masih banyak siswa yang hasil ulangannya belum memenuhi KKM yaitu 75, nilai rata-rata siswa adalah 60 dengan persentase ketuntasan adalah 41,66 %. Hal ini disebabkan karena mata pelajaran IPA tersebut dianggap sulit dan kurang menyenangkan. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan dengan judul:”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda Melalui Alat Peraga Benda Konkret Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Semester II, Tahun Pelajaran 2016 / 2017”. 2.1. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESA TINDAKAN A. Pengertian Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar mengacu pada apa yang seharusnya dilakukan guru sebagai pengajar. Dari beberapa pengertian dapatlah diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dari suatu proses belajar mengajar yang dilakukan sehingga menimbulkan reaksi berupa kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengabdian. Prestasi belajar secara konkret dilihat dari hasil nilainya. ISSN : 2541-4704
Namun dalam cakupan yang lebih luas, prestasi dilihat dari perubahan yang terjadi pada diri siswa B. Pengertian Tentang IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai cara berfikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan (Direktorat Ketenagaan,2006). C.Kajian Teori Tentang Alat Peraga Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar.Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar. D.Kajian Teori Tetang Media Benda Konkret benda konkret ini merupakan benda yang sebernarnya, benda /media yang membantu pengalaman nyata peserta didik. Media benda konkret memiliki fungsi selai untuk memberi pengalaman nyata dalam kehidupan siswa juga berfungsi untuk menarik minat belajar siswa. Tujuan Penggunaan Alat Peraga Secara ringkas proses pembelajaran memerlukan media yang penggunaanya di integrasikan dengan tujuan dan isi atau materi pembelajaran yang di maksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Fungsi media pendidikan atau alat peraga pada suatu pembelajaran dimaksudkan agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan siswa lebih memahami dan mengerti tentang konsep abstrak ipa yang disampaikan kepada siswa jika suatu pembelajaran ditunjang dengan alat peraga sekalipun alat peraga tersebut alamiah maupun sederhana. Alat peraga adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dengan adanya alat peraga anak dapat termotivasi dalam kegiatan belajarnya dan dapat menambah daya tarik juga minat anak untuk belajar.
123
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
E.Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini yaitu melalui Penggunaan Alat Peraga Benda Konkret Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. B.Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini yaitu melalui Penggunaan Alat Peraga Benda Konkret Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda Pada Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu,Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. 3.1. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini adalah di SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester I tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa. Adapun yang Menjadi objek penelitian adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui penggunaan alat peraga benda konkret pada siswa KelasIII dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan karena hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam masih tergolong rendah. Karena penelitian ini populasinya 24 siswa, dan semua dijadikan sampel maka penelitian ini disebut sebagai penelitian populasi ( Suharsimi Arikunto, 2006: 69).Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan sampai pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Maret 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan metode diskriptif,yaitu agar tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai dengan tepat dan memuaskan. Menurut H.J. Waluyo (1992: 24) menjelaskan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian status sosial atau kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem penilaian, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tindakan yang akan dilakukkan dalam penelitian ini mencakup empat tahap yang meliputi beberapan kegiatan. Prosedur penelitian ini akan dilaksanakan sebagai berikut : 1.Perencanaan Siklus Berdasarkan hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan metode penggunaan alat peraga ISSN : 2541-4704
benda konkret materi penggolongan tumbuhan berdasarkan bentuk daunnya pada siswa kelas III SD Negeri 02 Nglebak. Guru selama ini dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa cenderung menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah. Pada awal kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tentang materi IPA. Kemudian, peneliti menyusun pedoman observasi untuk mengamati siswa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Peneliti menyusun rencana atau skenario pembelajaran melalui “metode pembelajaran penggunaan alat peraga benda konkret” 2.Pelaksanaan Siklus Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengadakan perbaikan terhadap kegiatan penerapan metode dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang sebelumnya dirasakan kurang efektif karena bersifat konvensional di perbaiki dengan metode penggunaan alat benda konkret Di kelas III SDN 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan perbaikan ini dilaksanakan 2 siklus dan setiap siklus atau tindakan diikuti dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,observasi dan refleksi. Adapun pelaksanaan tindakan dimulai dari siklus I sampai siklus berikutnya hingga mencapai hasil rata-rata KKM 75. 3.Observasi siklus Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk memonitor tindakan yang terjadi di dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti sekaligus sebagai guru mengadakan observasi atau mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dengan metode pembelajaran penggunaan alat peraga konkrit. Setelah itu, peneliti mengadakan wawancara dengan guru yang bersangkutan mengenai hasil pengamatan peneliti dan diungkapkan kelemahan dan kelebihan pemberian metode pembelajaran penggunaan alat peraga konkrityang berlangsung dengan memfokuskan pada penampilan guru dikelas dan respon siswa terhadap stimulan dari guru. 4.Refleksi siklus Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah perbaikan apa yang bisa ditempuh, sehingga didapatkan suatu solusi untuk semua permasalahan yang
124
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
dialami oleh guru dan siswa dalam proses Pada tahap ini, peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya dalam pertemuan dengan guru yang bersangkutan. Setelah dilakukan diskusi dan bertukar pikiran dengan guru diambil suatu kesimpulan yang berupa hasil dari pelaksanaan penelitian. Dari hasil penarikan kesimpulan ini, dapat diketahui apakah penelitian melalui metode metode pembelajaran penggunaan alat peraga konkret ini berhasil atau tidak, sehingga dapat ditentukan langkah selanjutnya. Jenis Data dan Sumber Data D.Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif, sedangkan sumber data tersebut yaitu meliputi: a) Sumber data primer atau informan yaitu siswa dan guru. b) Metode pembelajaran penggunaan alat peraga tumbuhan yang dilaksnakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi gerak benda di kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawngmangu, Kabupaten Karanganyar. c) Sumber data sekunder atau dokumen yaitu: Kurikulum, Silabus, Program semester, RPP, program harian ,hasil tes, buku penilaian. E.Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan dan latihan atau alat yang digunakan untuk mengukur ketrampilan intelektual, kemampuan bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa melalui metode penggunaan alat peraga benda konkret atau belajar langsung dengan tes tertulis.. 2. Observasi Teknik ini digunakan untuk mengamati peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode penggunaan alat peraga konkret yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan proses belajar mengajar IPA dengan menggunakan metode penggunaan alat peraga benda kokret siklus I sampai dengan siklus berikutnya hingga mencapai hasil di atas rata-rata KKM 75. Observasi proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti untuk data kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran serta memperoleh kebaikan dan kelemahan dalam pembelajaran sehingga dapat digunakan untuk refleksi. ISSN : 2541-4704
3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang daftar nama siswa, silabus Ilmu Pengetahuan Alam dan profil sekolah. Dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui nama siswa, nilai hasil belajar siswa sebelumnya, RPP, Silabus dan Kurikulum yang digunakan serta perangkat lainnya. F. Validitas Data Untuk mendapatkan data secara valid, maka peneliti menggunakan triangulasi. Moleong (2002;178) mengatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Peneliti menggunakan trianggulasi metode penggunaan alat peraga tumbuhan. Adapun trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi metode yang diperoleh dari dokumen, teknik tes dan observasi. G.Teknik Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul segera diolah untuk diadakan analisis. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul peneliti menggunakan analisis non statistik. Teknik ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau ferifikasi. Teknik analisis yang dimaksud untuk diambil kesimpulan terakhir dalam melaksanakan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial melalui metode penggunaan alat peraga konkrit pada siswa kelas III berdasarkan pengalaman secara langsung di kelas. Secara operasional, tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini mencakup empat tahap yang meliputi kegiatan sebagai berikut: Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis non statistik untuk memperoleh kesimpulan akhir dalam melaksanakan penelitian. Tahapantahapan yang dilaksanakan adalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam materi gerak benda melalui alat peraga benda konkret pada siswa kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II Tahun pelajaran 2016/2017 adalah dengan membandingkan nilai IPA siswa kelas III sebelum dengan sesudah tindakan kelas. Teknik analisis data mengunakan analisis alir seperti di bawah ini. H.Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah:
125
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
1.Lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. 2.Soal tes tertulis yang dikerjakan oleh siswa berbentuk uraian. I.Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui keberhasilan tindakan meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran melalui metode penggunaan alat peraga tumbuhan, peneliti perlu merumuskan indikator pencapaian yaitu siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Nglebak mempunyai minat dan motivasi pencapaian pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar sekurang-kurangnya 75% siswa dapat mencapai nilai 75 atau lebih lebih dari KKM. 4.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Tiapa Siklus 1.Pra Siklus a.Rata-rata hasil belajar belajar IPA pra siklus siswa kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017 sebesar 60,00. b.Siswa yang tuntas belajar hanya 10 (sepuluh) anak c.Tidak ada siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori sangat baik (SB). d.Terdapat 3 (tiga) siswa yang memperoleh nilai pada katagori baik (B). e.Terdapat 7 (tujuh) siswa yang memperoleh nilai pada katagori cukup (C). f.Terdapat 14 (empat belas) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori kurang (K.) Berdasarkan keterangan di atas, ternyata ketuntasan klasikal yang dipersyarakatkan tidak terpebuhi, sehingga guru mencoba menggunakan pendekatan alternatif, yaitu dengan pendekatan penggunaan alat peraga tumbuhan. 2. Siklus I Rata-rata hasil belajar IPA Siklus I siswa kelas IV SD Negeri III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan TawangmanguTahun Pelajaran 2016/2017 sebesar 72,70 pada katagori kurang (C) a.Hanya terdapat 11 (lima belas) siswa yang tuntas, sedangkan ketuntasan klasikal yang ditentukan berlum tercapai. b.Terdapat 1 (satu) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori sangat baik (SB) c.Terdapat 5 (lima) siswa dengan nilai pada katagori baik (B) d.Terdapat 5 (lima) siswa siswa dengan nilai pada katagori cukup (C) e.Terdapat 13 (tiga belas) siswa siswa dengan nilai pada katagori kurang (K) ISSN : 2541-4704
Berdasarkan keterangan di atas, maka indikatro ketercapai kinerja penelitian ini belum tercapai, sehingga harus diteruskan pada siklus berikutnya. Siklus II a.Terdapat 3 (tiga) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori sangat baik (SB) b.Terdapat 12 (dua belas) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori baik (B) c.Terdapat 6 (6) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori cukup (C) d.Masih terdapat 3 (satu) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori kurang (K) e.Rata-rata hasil belajar IPA siklus II siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak,Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017 sebesar 82,5 %. Melihat rata-rata minat belajar pada siklus II pada katagori baik (B) dan hasil belajar ratarata klasikal 84,05, maka indikator penelitian tindakan ini telah tercapai, sehingga tidak perlu diteruskan pada siklus berikutnya. Hasil Belajar Berdasarkan tes IPA pada pra siklus,siklus I dan Siklus II Siswa Kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017 di peroleh data seperti tabel di bawah ini. Rentang
Pra Siklus N i l a i
Siklus I
Siklus II
91 - 100
0
1
3
81-90
3
5
12
Cukup
75 – 80
7
5
6
Kurang
> 75
14
13
3
Jumlah
21
24
21
Rata-rata
60
72,70
82,50
Katagori
Sangat Baik Baik
Diagram Penyebaran Frekuensi Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas III SD Negeri 02Nglebak, Kecamatan Tawangmangu Tahun Pelajaran 2016/2017,seperti dibawah ini
126
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
15
14 13
12
Pra Siklus
10
7 5
5
3 0
3
5
6
Siklus 1 Siklus 3 2
1
0 Keterangan yang diperoleh dari data dan Diagram di atas antara lain. a.Pada pra siklus tidak terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar sangat baik, pada siklus I terdapat 3 (tiga) siswa dan pada siklus II terdapat 3 (tiga) siswa yang memperolah hasil belajar IPA pada katagori sangat baik (SB). b.Pada pra siklus terdapat 3 (tiga) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori cukup (B), pada siklus I terdapat 4 (empat) siswa dan pada siklus II terdapat 12 (dua belas) siswa. c.Pada pra siklus terdapat 7 (tujuh) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori cukup (C), pada siklus I terdapat 5 (lima) siswa dan pada siklus II terdapat 6 (enam) siswa. d.Pada pra siklus terdapat 14 (empat belas) siswa yang memperoleh hasil belajar pada katagori kurang (K), pada siklus I terdapat 13 (tiga belas) siswa dan pada siklus II terdapat 3 (tiga) siswa memperoleh hasil belajar pada katagori kurang (K). e. Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 (sepuluh) siswa, pada siklus I menjadi 11 (sebelas) siswa dan pada siklus II menjadi 21(dua puluh satu) siswa. f. Ketuntasan klasikal rata-rata pada pra siklus sebesar 60, pada siklus II menjadi 72,70 dan pada siklus II menjadi 82,5. 5.1. P E N U T U P Simpulan Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa peningkatan prestasi hasil belajar dapat dilakukan melalui alat peraga benda konkrit dalam belajar ilmu pengetahuan alam materi grak benda pada siswa kelas III SD Negeri 02 Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar semester II tahun 2016/2017. Hal ini ditandai hasil perolehan nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang selalu mengalami peningkatan dari sebelum tindakan (pra siklus) dan setelah tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil tersebut adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata Ilmu Pengetahuan Alam sebelum tindakan adalah 60,00
ISSN : 2541-4704
2. Nilai rata-rata Ilmu Pengetahuan Sosial siklus I adalah 72,70 3. Nilai rata-rata Ilmu Pengetahan Sosial siklus II adalah 82,50. Saran Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1.Bagi guru a.Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode-metode dan strategi yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran. b.Guru harus menggunakan fasilitas, khususnya alat peraga dan media yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. c.Guru yang belum menerapkan metode penggunaan alat peraga konkrit dalam pembelajaran dapat mencoba menerapkan metode pembelajaran tersebut agar prestasi siswa siswa meningkat. 2.Bagi Siswa a.Agar selalu meningkatkan minatnya dan hasil dalam belajar, sehingga prestasinya dapat meningkat. b.Mencari sumber belajar yang bervariasi agar memiliki pengetahuan yang luas. 3.Bagi Kepala Sekolah a.Agar mengoptimalkan kegiatan supervisi kelas kepada guru, untuk mengetahui pelaksanaan KBM di kelas b.Selalu memberikan pembinaan kepada guru, terutama dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang dipilih guru. 4.Bagi Sekolah a.Sekolah diharapkan memberikan fasilitas pembelajaran kepada guru agar proses pembelajaran dapat bermakna sehingga tujuan dapat tercapai. b.Sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti work shop, diklat, seminar sehingga kemampuan guru dapat meningkat dan keprofesionalan guru juga meningkat. 5.Bagi Peneliti a.Penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk penelitian sejenis meskipun waktu, tempat lokasi, kontkes berbeda. b.Penelitian ini diharapkan menjadikan sumbangan bagai peneliti lain dalam melaksanakan penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA. [1] Ahmad, Abdul Karim H. 2007. Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
127
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – 2017
[2] Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas(Action Research).Jakarta : Depdikbud. [3] Depdiknas. (2007). Model Silabus Tematis Kelas III KTSP. Jakarta : Depdiknas. [4] Depdiknas- Direktorat Pembinaan TK dan SD.(2007).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas III. Jakarta : Depdiknas. [5] Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada. [6] Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada. [7] Rini, Sulistyo Sri.2006.Model Pembelajaran IPA Sekolah dasar dan Penerapannya [8] Dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana [9] Sutarno, Nono, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. [10] Sudjana, Nana.2002.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. [11] Sumantri M. Dan Syaodih, N 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. [12] Suwandi, Sarwiji. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. [13] Tim Bina Karya Guru.(2007).SAINS 3.Jakarta:Erlangga. [14] Tim FKIP.(2008). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka. [15] Wardani, IGAK, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. [16] Winataputra, U.S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
ISSN : 2541-4704
128