III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan. PT MBK memberikan kompensasi kepada karyawannya dengan tujuan agar karyawan termotivasi dalam bekerja sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Sistem penghargaan finansial (upah pembayaran) dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan, dan mendorong karyawan agar bekerja lebih produktif. Agar efektif, sistem penghargaan perusahaan hendaknya menyediakan empat hal, yaitu: (1) tingkat penghargaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, (2) keadilan dengan pasar kerja eksternal, (3) keadilan dalam perusahaan, dan (4) perlakuan individu perilaku perusahaan yang terkait dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, kompensasi harus dikelola seoptimal mungkin. Intinya kompensasi harus mencerminkan win-win result bagi karyawan dan perusahaan (Mangkuprawira, 2008). Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dibagi menjadi dua macam yaitu kompensasi finansial dan non finansial, kompensasi finansial dibagi menjadi dua komponen yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi finansial langsung merupakan imbalan yang diterima karyawan berupa gaji/upah, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung berupa imbalan yang diterima karyawan berupa tunjangan jamsostek, kebijakan uang cuti, tunjangan hari raya, dan tunjangan kesehatan. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja (Mangkunegara, 2002). Hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan dilakukan dengan melihat persepsi karyawan melalui kuesioner. Tingkat kinerja karyawan diukur dengan menggunakan indikator-indikator kinerja, yaitu: efisiensi kinerja, efektivitas kinerja, tanggung jawab, kerja sama, suasana/lingkungan kerja,
13
komunikasi antar karyawan, dan komitmen (afektif, normatif, dan kontinuan). Untuk melihat hubungan atau pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan analisis Rank Spearman dan diolah dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Kompensasi yang adil dan layak yang diberikan oleh perusahaaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang baik akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan yang mungkin akan meningkatkan
pendapatan dan keuntungan perusahaan. Pendapatan dan
keuntungan perusahaan yang besar akan mempengaruhi kebijakan perusahaan yang akan diambil. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat dalam diagram alir (flow chart) pada Gambar 2.
14
Visi, Misi, Strategi PT MBK
Bagian
a. Tingkat Penggajian b. Keadilan dengan pasar kerja eksternal c. Keadilan dalam perusahaan d. Perlakuan perusahaan kepada karyawan
Human Resources (SDM)
Prinsip-prinsip Kompensasi
Kinerja
Finansial
Langsung : Gaji/Upah
Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak
Tidak Langsung :
a. Efisiensi kinerja b. Efektivitas kinerja c. Tanggung jawab d. Kerjasama e. Suasana/Lingkungan kerja f. Komunikasi antar karyawan g. Komitmen
a. Jamsostek b. Kebijakan uang cuti c. Tunjangan Hari Raya d. Tunjangan kesehatan
Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon
Uji Rank Spearman
Hubungan Kompensasi dengan Kinerja
Perbedaan Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
15
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor Pusat PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) terletak di Ruko Asiatic B 15 No.59, Taman Ubud, Jl. Permata Sari, Lippo Karawaci Barat, Kabupaten Tangerang, 15810, sedangkan penelitian dilakukan di PT MBK cabang Bogor , yang terdiri beberapa wilayah atau region yaitu : Sadeng, Leuwi Liang, Pamijahan,Ciampea, Dramaga, Ciomas, Ciseeng, dan Gunung Sindur. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan kesediaan perusahaan tersebut untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2009 hingga Juni 2009. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1 Pengumpulan Data Data dalam penelitian terbagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram (Umar, 2005). a. Data primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan, pencatatan, pengumpulan data dan wawancara secara langsung dengan para karyawan PT MBK Cabang Bogor b. Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur yang mendukung penelitian, baik dari buku, majalah, internet, dan literatur lainnya yang relevan. 3.3.2 Penarikan Sampel Survey dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh karyawan PT MBK Cabang Bogor di seluruh region (seluruh populasi). Penelitian dilakukan pada seluruh level jabatan (Kepala Region, Wakil Kepala Region, dan Staff Lapangan) baik karyawan tetap ataupun kontrak. Pengambilan responden dilakukan secara sensus dengan
16
jumlah karyawan sebanyak 75 orang. Jumlah karyawan kontrak dan tetap PT MBK dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah karyawan berdasarkan status kerja No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah Karyawan (Orang) Kontrak Tetap 8 8 2 7 4 8 3 6 3 7 2 8 8 1 60 15
Region/Wilayah Sadeng Leuwi Liang Pamijahan Ciampea Dramaga Ciomas Ciseeng Gunung Sindur Jumlah
Sumber : PT. MBK
3.3.3 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas menggunakan teknik korelasi product moment sebagai berikut:
r hitung
n ( XY ) ( X
( n X
2
) (n Y
2
Y) ) ( Y ) 2
...............(1)
Keterangan : n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total 3.3.4 Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan)
merupakan ukuran suatu
kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstrukkonstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Jika suatu alat ukur dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan hasil yang relatif konsisten, maka bisa dikatakan alat pengukur tersebut reliabel. Teknik yang digunakan adalah Alpha Cronbach, yaitu:
17
b2 k r 1 2 k 1 t
Keterangan : r
..................................(2)
= Koefisien reliabilitas yang dicari
k
= Jumlah butir pertanyaan (soal)
t
2
= Jumlah varians butir total
b
2
= Varians total
Rumus varians yang digunakan :
X
2
2
X
2
..................................(3)
n
n
Keterangan : n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) 3.4 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi, sistem skor, dan uji statistik. Penentuan skor nilai atas jawaban responden berdasarkan skala Likert 5 tingkat, yaitu sangat tidak setuju. tidak setuju, kurang setuju, setuju, dan sangat setuju. Kelima penilaian tersebut diberi skor seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Skala pengukuran yang digunakan Skala 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju
18
Selanjutnya setiap jawaban responden diberikan bobot (skor rataan), cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut: X
Keterangan :
fi . wi fi
...........................................(4)
x = rata-rata berbobot fi = Frekuensi wi = bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan rumus: Rs
R (bobot) M
...........................................(5)
Keterangan : R (bobot) = Bobot terbesar – Bobot terkecil M
= Banyaknya kategori bobot
3.4.1 Uji Rank Spearman Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan digunakan metode uji korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut:
n
1 6 di 2 rs
i 1
3
n n
Keterangan : rs = Koefisien korelasi di = Selisih peringkat n = jumlah pasangan data
19
...........................................(6)
Untuk data yang sama maka rumus yang digunakan adalah :
X2
N3 N Tx 12
Y2
N3 N Tx 12
...............................(7)
Faktor koreksi untuk angka-angka yang sama adalah :
Tx ! y
t3 t 12
...............................................(8)
Bila koreksi ini digunakan maka statistik uji berubah menjadi :
rs
x
2
2
y 2 di 2
...............................(9)
x2 y2
Keterangan : rs = koefisien korelasi
Tx = faktor korelasi X
x = variabel bebas
Ty = faktor korelasi Y
y = variabel tak bebas
di = selisih antara Rank X dengan Rank Y
Uji statistik yang dilakukan adalah uji z, dengan rumus sebagai berikut :
Z hitung rs
n 1
.............................(10)
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, kemudian dibandingkan z hitung dengan z tabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut : z hitung < z tabel, maka terima Ho z hitung > z tabel, maka tolak Ho Bentuk pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0 = Tidak terdapat hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan H1 = Terdapat hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan.
20
Menurut Umar (2004), analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Uji korelasi akan mencari besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah perubahan yang sama, yaitu jika satu variabel naik maka variabel yang lain naik. Demikian juga sebaliknya, tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, yaitu jika variabel naik, maka variabel yang lain turun. Besarnya nilai korelasi berdasarkan skala Champion (Manurung dalam Widhayanti, 2004) dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Besarnya nilai korelasi berdasarkan skala Champion No.
Skala
Keterangan
1
0.00 – 0.25
2
0.26 – 0.50
3
0.51 – 0.75
4
0.76 – 1.00
No assosiation, menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y Moderately low assosiation, menunjukkan hubungan yang agak lemah antara variabel X dengan variabel Y Moderately high assosiation, menunjukkan hubungan yang agak kuat antara variabel X dengan variabel Y High assosiation, menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel X dengan variabel Y
Selain itu untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat dari nilai P value yang dihasilkan. Jika P value lebih besar dari 0,05 maka terdapat hubungan. Jika P value lebih kecil dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan. 3.4.2 Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon digunakan untuk menguji beda nilai tengah antara dua populasi yang saling bebas, dalam penelitian ini uji jumlah peringkat wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan kontrak. Dari dua contoh yang berasal dari dua populasi berbeda, ditentukan n 1 sebagai ukuran contoh yang lebih kecil, dan n2 ukuran contoh yang lebih besar. Kedua contoh digabungkan dan setiap pengamatan diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar, kemudian diberikan peringkat 1, 2, ..., n 1+n 2 pada setiap pengamatan. Jumlah peringkat pada contoh yang berukuran lebih kecildilambangkan dengan w1, demikian pula w2 adalah jumlah peringkat pada contoh yang lebih besar.
21
Untuk n 2 lebih besar dari 20 dan n 1 sekurang-kurangnya 10, pengujiannya dapat menggunakan nilai Z, yaitu :
Z
U U
U n1 n2 2 n n (n n2 1) 1 2 1 12
U U2
……………………….... (11)
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, kemudian dibandingkan z hitung dengan z tabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut : z hitung < z tabel, maka terima Ho z hitung > z tabel, maka tolak Ho
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H0 = Tidak terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak H1 = Terdapat perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan kontrak
22