III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2009, bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Darmaga. B. Alat dan Bahan 1. Alat-alat yang digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Thermocouple tipe Cover Constanta (CC) Thermocouple digunakan untuk mengukur suhu di dalam kemasan dan suhu lingkungan. b. Chino Recorder Yokogawa tipe 3058 Peralatan ini dipergunakan untuk membaca hasil pengukuran suhu yang diperoleh dari thermocouple. c. Jangka Sorong Alat ini untuk mengukur dimensi mayor dan dimensi minor dari buah tomat. d. Rheometer Alat ini digunakan untuk mengukur kekerasan buah tomat. e. Refraktometer Alat ini digunakan untuk mengukur padatan terlarut (TPT) buah tomat. 2. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Buah tomat yang diambil dari Pasar Anyar, Bogor. Tomat yang dipergunakan diusahakan seragam dalam hal dimensi, bentuk, warna, ukuran, bobot, dan tingkat kekerasan. Selain itu tomat harus dalam keadaan segar dan tidak cacat.
15
b. Kemasan karton gelombang dengan dimensi 410 × 330 × 240 mm. Kemasan karton gelombang yang digunakan tipe kemasan RSC. Kemasan yang diuji adalah tanpa ventilasi, dengan ventilasi tipe lingkaran (circle) dan ventilasi tipe oblong (oval), masing-masing dengan presentase luasan ventilasi sebesar 3%. C. Model Kemasan Kemasan karton gelombang dengan dimensi 410 × 330 × 240 mm. Kemasan karton gelombang yang digunakan tipe kemasan RSC tipe flute AB. Kemasan yang diuji adalah tanpa ventilasi, dengan ventilasi tipe lingkaran (circle) dan ventilasi tipe oblong (oval) (Gambar 4). Gambar dengan ukuran dalam satuan mm terdapat pada Lampiran 1. Presentase luasan ventilasi sebesar 3%.
a
b
c
Gambar 4. Kemasan yang diuji (a) Kemasan tanpa ventilasi (b) Kemasan ventilasi lingkaran (circle) (c) Kemasan ventilasi oval (oblong) D. Sortasi Tomat Tomat yang diambil dari Pasar Anyar, Bogor sebanyak ± 20 kg per kemasan, kemudian dilakukan sortasi. Pemilihan tomat harus baik dan seragam, dimensi sama, berat sama, untuk menjaga akurasi data. Sebelum tomat dimasukkan ke dalam kemasan, ukur terlebih dahulu kekerasan dan padatan terlarutnya.
16
E. Pengaruh Kajian 1. Kajian pengaruh tipe ventilasi Sebagai penelitian utama, menggunakan kemasan berventilasi dengan luasan ventilasi 3% berbentuk lingkaran (circle) dan oval (oblong). 2. Kajian pengaruh susunan buah tomat Penelitian ini menggunakan dua pola penyusunan buah tomat, yaitu pola susunan acak dan pola susunan teratur. Pada pola susunan acak buah tomat dimasukkan ke dalam kemasan tanpa disusun rapi (curah). Sedangkan untuk pola susunan teratur disusun secara teratur ke dalam kemasan, supaya kedudukannya menjadi lebih kompak dan stabil selama pengangkutan
F. Metode Penelitian 1. Rancangan percobaan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor (RAL Faktorial) dengan 2 kali ulangan. A = Pengaruh Ventilasi Kemasan A1 = Kemasan Tanpa Ventilasi A2 = Kemasan Ventilasi Lingkaran A3 = Kemasan Ventilasi Oval B = Pengaruh Susunan Buah Tomat B1 = Susunan Acak B2 = Susunan Teratur Model umum dari rancangan percobaan ini adalah : Yijk = µ + Ai + Bj + (AB)ij + εijk Keterangan : Yijk
= Respon tiap parameter yang diamati
µ
= Nilai rata-rata umum
Ai
= Pengaruh perlakuan ventilasi kemasan
Bj
= Pengaruh perlakuan susunan buah tomat
(AB)ij
= Pengaruh interaksi perlakuan ventilasi dan susunan buah
εijk
= Pengaruh galat percobaan
17
Data-data pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). 2. Penentuan titik pengukuran Percobaan dilakukan dengan menentukan titik pengukuran (X = panjang kemasan, Y = lebar kemasan dan Z = tinggi kemasan), kemudian dilakukan pengukuran suhu. Pengukuran dilakukan pada 9 titik yang terdapat dalam kemasan pada sumbu X. Titik 1 sampai dengan titik 3 adalah titik-titik yang terdapat pada bidang 1, X = 102,5 mm. Titik 4 sampai dengan titik 6 adalah titik-titik yang terdapat pada bidang 2, X = 205 mm. Titik 7 sampai dengan titik 9 adalah titik-titik yang terdapat pada bidang 3, X = 307,5 mm. Pengukuran pada sumbu Y, titik 10 sampai titik 12 adalah titik yang terdapat pada bidang dalam kemasan belakang (bidang 1), Y = 330 mm. Titik 13 dan titik 14 adalah titik yang terdapat pada bidang 2, Y = 165 mm. Titik 15 sampai dengan titik 17 terdapat pada bidang dalam kemasan depan (bidang 3), Y = 0. Geometri titik-titik pengukuran dapat dilihat pada Gambar 5, sedangkan koordinat pada masing-masing titik dapat dilihat pada Tabel 5. Koordinat titik-titik pengukuran pada setiap tipe ventilasi kemasan adalah sama. Pengukuran suhu dilakukan pada kondisi suhu ruang, dilakukan pagi pada jam 09.00, siang dilakukan pada jam 12.45, dan sore dilakukan pada jam 16.30. Bidang 1 Bidang 2 T3 T12
Bidang 3
T6 T9
T2
T17
T5 T8 T1
T14
T11 T10
T16 T13
T4 T7
T15
T18
Gambar 5. Titik-titik pengukuran yang dilakukan validasi
18
Tabel 5. Koordinat titik-titik pengukuran pada bidang Skenario 1 Bidang
3.
Titik
Skenario 2
Koordinat
Bidang
X
Y
Z
1
1 2
102.5 102.5
165 165
0 120
2
3 4 5 6
102.5 205 205 205
165 165 165 165
240 0 120 240
3
7 8
307.5 307.5
165 165
0 120
9
307.5
165
240
Titik
Koordinat X
Y
Z
1
10 11
410 205
330 330
120 120
2
12 13 14 15
0 410 0 410
330 165 165 0
120 120 120 120
3
16 17
205 0
0 0
120 120
Luar
18
-
-
-
Parameter yang Diamati Parameter yang diukur selama penelitian ini, diantaranya : a. Suhu Pengukuran suhu menggunakan thermocouple. Titik pengukuran yang dilakukan sebanyak 18 titik, 17 titik untuk mengukur suhu dalam kemasan dan 1 titik Pengukuran suhu lingkungan. Thermocouple disambungkan ke Chino Recorder untuk membaca hasil pengukuran suhu tersebut terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Thermocouple dan Chino Recorder
19
b. Kekerasan buah tomat Kekerasan diukur dengan menggunakan rheometer (Gambar 7). Sample diambil secara acak sebelum dikemas dan sesudah disimpan selama satu hari dalam kemasan.
Gambar 7. Rheometer c. Padatan terlarut Padatan terlarut diukur dengan menggunakan refraktometer (Gambar 8). Pengukurannya dilakukan sebelum dan sesudah tomat dikemas dan disimpan pada suhu ruang selama 1 hari.
Gambar 8. Refraktometer
20