III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di lahan perkebunan tebu milik PT. Laju Perdana Indah (LPI), Palembang, Sumatera Selatan. Tempat ini berada pada elevasi 35 m dpl, keadaan topografi di lokasi yang digunakan dalam pengambilan data merupakan lahan terbuka tanpa tanaman serta kemiringan lahan yang landai. Lokasi pengambilan data ditunjukkan pada Lampiran 1 Penelitian telah dilakukan pada musim hujan yang dimulai dari pertengahan bulan Maret hingga April 2012. Pengambilan data dilakukan pada pagi hingga sore hari.
B. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 unit pompa irigasi merk dengan mesin diesel merk PERKINS Model 1006-6T daya 159 hp , 2 unit big gun sprinkler KOMET Model Twin 140/Plus 24, pipa alumunium berdiameter 5 inchi, nozzle berdiameter 24 mm dan 28 mm, meteran gulung 30 m, pressure gauge, cawan penangkap air, selang, drum berkapasitas 200 liter, stopwatch, dan software CROPWAT versi 8.0.
(a) Gambar 7.
(b)
Unit mesin yang digunakan dalam aplikasi irigasi curah (a) 1 unit pompa irigasi merk dengan mesin diesel merk PERKINS Model 1006-6T daya 159 hp, (b) big gun sprinkler KOMET Model Twin 140/Plus 24
C. Metode Penelitian 1. Perlakuan yang Diterapkan a. Pengukuran dilakukan pada 3 lokasi areal yang berbeda. Areal yang digunakan adalah areal tanpa tanaman dengan luas petakan 100 x 500 m. b. Pada setiap areal, digunakan 2 unit big gun sprinkler dan 1 unit engine pump. c. Setiap big gun sprinkler menggunakan 2 ukuran nozzle, yaitu nozzle 24 mm dan 28 mm. d. Setiap penggunaan nozzle diaplikasikan pada jarak lateral yang berbeda sebagai sample pengukuran, yaitu 100 m, 150m, dan 200m. Secara rinci, posisi peletakan big gun sprinkler di lahan seperti ditunjukkan pada Gambar 8. e. Pada setiap jarak lateral di setiap areal, dilakukan pengukuran tekanan kerja, debit penyiraman, dan radius penyiraman serta derajat keseragaman penyiraman sebanyak 3 kali ulangan.
(a)
(b) (c) Gambar 8. Posisi peletakkan big gun sprinkler pada titik (a) 100 m, (b) 150 m, dan (c) 200 m
2. Prosedur pengukuran Uji unjuk kerja dilakukan pada tiga lokasi areal dengan elevasi dan jarak lateral yang berbeda. Pengukuran pertama dilakukan di petak 5D5, pengukuran kedua di petak 22B5, dan pengukuran ketiga di petak 22B5 dengan posisi lebung yang berbeda agar didapatkan varian elevasi big gun sprinkler dari pompa. Seluruh petakan lahan yang digunakan berlokasi di Divisi I Sungai Balak, PT.Laju Perdana Indah site Komering, Sumatera Selatan. Sesuai kebijakan perusahaan, digunakan 2 unit big gun sprinkler untuk mengefisienkan debit penyiraman. Tekanan pada pompa sebesar 6 bar dengan kecepatan putar 1400 rpm. Jarak lateral yang digunakan dalam pengukuran adalah 100 m, 150 m, dan 200 m. Pipa yang digunakan adalah pipa alumunium berdiameter 5”. Pengukuran tekanan kerja (kPa) diukur dengan menggunakan pengukur tekanan (pressure gauge). Pressure gauge dipasang pada kepala big gun sprinkler seperti ditunjukkan pada Gambar 9. Satuan yang tertera pada pressure gauge yang digunakan adalah psi dengan nilai ketelitian 5 psi. Pengukuran debit penyiraman (m3/jam) diukur dengan menggunakan drum, selang air, dan pengukur waktu (stopwatch). Air yang keluar dari nozzle, ditampung pada drum 200 liter, kemudian dilakukan pengukuran waktu pengisian air hingga drum penuh. Debit dapat dihitung dengan persamaan (3) berikut :
Q = V/t ..........................................................................(3) Keterangan : Q = Debit (l/s) V = Volume drum (liter) t = Waktu pengisian air (s) Pengukuran radius penyiraman (m) diukur dengan menggunakan meteran gulung (mesuring tape), yaitu jarak yang diukur dari garis pusat penyiram ke titik penyiraman terakhir yang masih terukur.
Gambar 9. Pemasangan pressure gauge pada big gun sprinkler Pengukuran derajat keseragaman penyiraman menggunakan metode Christiansen. Cawancawan air diletakkan pada areal penyiraman 2 big gun sprinkler yang sedang dioperasikan. Jumlah cawan yang digunakan sebanyak 16 buah dengan lamanya penyiraman sebesar 3 kali putaran big gun sprinkler. Gambaran posisi peletakan cawan dalam areal siraman big gun sprinkler di lahan seperti ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10. Posisi peletakan cawan dalam pengukuran derajat keseragaman
Prosedur menghitung biaya penyiraman menggunakan big gun sprinkler dilakukan dengan menghitung biaya tetap dan biaya tidak tetap. Perhitungan biaya tetap meliputi biaya penyusutan engine pump, big gun sprinkler, dan jaringan instalasi pipa, biaya penyusutan gudang, serta pajak. Biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : D = (P-S) x (A/P,i,N) ...................................................(4) Keterangan : D = Biaya penyusutan (Rp/tahun) P = Harga awal mesin (Rp) S = Harga akhir mesin (Rp) i = Tingkat bunga modal (%) N = Umur ekonomis mesin (tahun) Biaya tidak tetap meliputi biaya konsumsi bahan bakar, upah operator, dan biaya perawatan mesin. Perhitungan biaya konsumsi bahan bakar, upah operator, dan biaya perawatan mesin ditunjukkan pada persamaan seperti berikut : Bkbb = Kbb x Hbb.............................................................(5) Keterangan : Bkbb = Biaya konsumsi bahan bakar (Rp/jam) Kbb = Konsumsi bahan bakar (liter/jam) Hbb = Harga bahan bakar (Rp/liter) Upj = Uph / Jph.................................................................(6) Keterangan : = Upah operator per jam (Rp/jam) Upj Uph = Upah operator per hari (Rp/hari) Jph = Jam kerja operator per hari (jam/hari) Bpj = Bpb / Jpb..................................................................(7) Keterangan : Bpj = Biaya perawatan per jam (Rp/jam) Bpb = Biaya perawatan per bulan (Rp/bulan) Jpb = Jam kerja per bulan (jam/bulan) Biaya total dan biaya irigasi dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
=
+
Keterangan : B = Biaya total (Rp/jam) Bt = Biaya tetap (Rp/tahun) = Biaya tidak tetap (Rp/jam) Btt X = Jam kerja rata-rata per tahun (jam/tahun)
........................................................(8)
Bi = B / Klp.....................................................................(9) Keterangan : Bi = Biaya irigasi (Rp/ha) B = Biaya total (Rp/jam) Klp = Kapasitas lapang penyiraman (ha/jam)
Gambar 11. Diagram alir untuk melakukan uji unjuk kerja dan untuk menghitung biaya irigasi menggunakan big gun sprinkler