III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Suardi (2005) mengutip laporan ILO tahun 2003, kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja merupakan upaya utama dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta melindungi dan meningkatkan pemberdayaan pekerja yang sehat, selamat dan berkinerja tinggi. Secara sistematik dilakukan pengendalian potensi bahaya serta resiko dalam proses produksi melalui aktivitas : 1) Identifikasi potensi bahaya. 2) Penilaian risiko sebagai akibat manifestasi potensi bahaya. 3) Penentuan cara pengendalian untuk mencegah atau mengurangi kerugian. 4) Penerapan teknologi pengendalian. 5) Pemantauan dan pengkajian selanjutnya. Dalam melakukan identifikasi bahaya, pertama-tama harus dapat mengenali sumber yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja. Sumber-sumber tersebut dapat berasal dari : (1) Tindakan tidak aman, (2) Bahan / material, (3) Proses kerja / cara kerja, (4) Alat kerja, (5) Lingkungan kerja, (6) Metode kerja, dan (7) Produk. Setelah dapat mengenali sumber-sumber bahaya, beberapa cara untuk mengidentifikasi bahaya dengan melakukan : (a) Inspeksi, (b) Pemantuan / survey, (c) Audit, (d) Melakukan interview dengan pekerja, serta (e) Melihat data 19
statistik kecelakaan. Setelah dapat mengenali sumber bahaya, maka langkah selanjutnya dengan menentukan resiko/evaluasi resiko. Evaluasi resiko dapat ditentukan dengan rumus : R = Peluang x Konsekuensi Setelah itu, dilakukan analisis tingkatan resiko. Diagram kerangka pemikiran penilitian dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Diagram kerangka pemikiran penilitian 20
3.2. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di pabrik pengolahan teh hitam, PT. Sinar Inesco Tasikmalaya dengan pertimbangan bahwa PT. Sinar Inesco, Tasikmalaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2009. 3.3. Tahapan Penelitian Secara umum penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1)
Pengambilan data sekunder yang meliputi gambaran umum perusahaan.
2)
Identifikasi bahaya yang ada di lingkungan kerja dengan metode observasi.
3)
Pembuatan kuesioner dengan merujuk pada hasil observasi di lapang.
4)
Uji coba kuesioner oleh beberapa pekerja dan penyebaran kuesioner kepada para pekerja di bagian produksi.
Data dikumpulkan melalui pengamatan terhadap masing-masing kegiatan yang berlangsung, serta wawancara jika diperlukan. Seluruh kegiatan akan dicatat dan dikelompokkan per lini. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapat dengan cara penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berupa data jumlah karyawan serta data-data lain yang menunjang. Tahap pertama dari penelitian ini adalah pengambilan data sekunder. Data sekunder yang diambil meliputi gambaran umum perusahaan serta data kecelakaan kerja. Tahap yang kedua adalah pengambilan data primer yang meliputi identifikasi bahaya dan persepsi pekerja mengenai faktor-faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tingkat resiko akibat dari bahaya yang ada. Jenis-jenis bahaya yang ada didapatkan dengan cara observasi langsung di setiap bagian produksi. Selain itu, observasi juga dilakukan unutk melihat pelaksanaan K3 di lingkungan kerja. Tahap selanjutnya adalah menyusun kuesioner berdasarkan hasil observasi di lingkungan kerja. Kemudian untuk mendapatkan data mengenai faktor-faktor
21
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tingkat resiko akibat dari bahaya yang ada didapat dengan cara menyebarkan kuesioner yang disebarkan pada karyawan PT. Sinar Inesco Tasikmalaya khususnya bagian produksi. Menurut Gay (1976) yang dikutip Sevilla et al. (1993), menyatakan bahwa untuk penelitian deskriptif ukuran sampel yang ditawarkan dengan populasi yang kecil diperlukan minmum 20%. Pada penelitian ini, jumlah responden yang digunakan sebesar 30% dari jumlah karyawan bagian produksi yaitu sekitar 24 orang. Menurut Mardalis (1989), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Begitu pun dengan wawancara digunakan untuk melihat pelaksanaan dan penerapan K3. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Skala pengukuran yang digunakan pada setiap jawaban responden menggunakan skala likert. Pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju. Responden memberi tanda pada skala 1 sampai 5, apakah obyek sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju (Sevilla et al., 1993). Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dengan skala Likert dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden Jawaban Responden
Bobot nilai
Sangat setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
22
3.4. Analisis Data 3.4.1. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Selain itu, uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat valid suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Perhitungan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan menggunakan Product Moment (Hasan, 2002). Rumus korelasi product moment yaitu :
Dimana : X : skor masing-masing pertanyaan Y : skor total n : jumlah total r : angka korelasi 3.4.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu butir pertanyaaan dalam kuesioner. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas menggunakan analisis Cronbach’s Alpha (Umar, 2002). Rumus Cronbach’s Alpha adalah :
Dimana : r11
: keandalan instrumen
k
: jumlah butir pertanyaan : jumlah ragam butir : ragam total
23
Rumus ragam yang digunakan :
Dimana : n: jumlah responden X: nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) 3.4.2. Analisis Penilaian Resiko Variabel yang akan dievaluasi, diukur menggunakan metode identifikasi dan pengendalian resiko kecelakaan atau Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Metode analisis penilaian resiko yang digunakan adalah metode kualitatif atau biasa disebut dengan 2D model. Menurut Suardi (2005), level atau tingkatan resiko ditentukan oleh hubungan antara nilai kemungkinan terjadinya bahaya dan konsekuensi. Pengukuran kualitatif kemungkinan terjadinya bahaya (frekuensi) dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan untuk pengukuran kualitatif keseriusan/konsekuensi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Pengukuran kualitatitif kemungkinan/frekuensi
A
Kategori kemungkinan/frekuensi Hampir pasti
B C
Mungkin terjadi Mungkin
D
Kecil kemungkinan
E
Jarang terjadi
Level
Keterangan Kejadian akan terjadi, atau sangat mungkin terjadi dalam semua aktivitas. Kejadian diperkirakan akan dapat terjadi. Kejadian akan terjadi dalam beberapa keadaan tertentu (kadang-kadang). Kejadian dapat kecil kemungkinan terjadi, namun dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Kejadian yang jarang terjadi dan terjadi dalam kondisi luar biasa.
Sumber : AS/NZS 4360 : 1999
24
Tabel 3. Pengukuran kualitatitif keseriusan/konsekuensi
1
Kategori Keseriusan/Konsekuensi Tidak Signifikan
2
Minor
3
Sedang
4
Mayor/Bencana
5
Katastropik/Bencana Besar
Level
Keterangan Tidak ada cedera dan kehilangan material kecil. Memerlukan bantuan pertolongan pertama, pada tempat kejadian dengan segera, dan kerugian material sedang. Memerlukan perawatan medis, pada tempat kejadian memerlukan bantuan dari luar dan kerugian material tinggi. Cidera yang mengakibatkan cacat/hilang fungsi tubuh secara total, off-site release tanpa efek merusak dan kerugian material besar (utama). Menyebabkan kematian, off-site release bahan toksik dan efeknya merusak dan kerugian material sangat besar.
Sumber : AS/NZS 4360 : 1999 Hubungan antara konsekuensi dan peluang kemungkinan terjadinya resiko dapat digambarkan dalam matriks berikut : Tabel 4. Matriks analisis resiko kualitatif atau metode 2D model
Peluang A (Sangat Sering)
Tidak signifikan 1 H
Konsekuensi Minor Sedang Bencana 2 H
3 E
4 E
Bencana Besar 5 E
B (Sering)
M
H
H
E
E
C (Sedang)
L
M
H
E
E
D (Jarang)
L
L
M
H
E
E (Sangat Jarang)
L
L
M
H
H
Sumber : AS/NZS 4360 : 1999 Keterangan : L : Low risk (resiko rendah) M : Moderate risk (resiko sedang) H : High risk (resiko tinggi) E : Extreme risk (resiko ekstrim)
25
Tingkatan resiko akan menunjukkan tindak lanjut yang harus dilakukan. Ketentuan tindak lanjut terhadap tingkat resiko dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Ketentuan tindak lanjut Tingkat Resiko
Resiko Rendah
Resiko Sedang
Resiko Tinggi
Resiko Ekstrim
Tindak Lanjut Pengendalian tambahan tidak diperlukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jalan keluar yang lebih menghemat biaya atau peningkatan yang tidak memerlukan biaya tambahan besar. Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa pengendalian dipelihara dan diterapkan dengan baik dan benar. Perlu tindakan untuk mengurangi resiko, tetapi biaya pencegahan yang diperlukan perlu diperhitungkan dengan teliti dan dibatasi. Pengukuran pengurangan resiko perlu diterapkan dengan baik dan benar. Pekerjaan tidak dilaksanakan sampai resiko telah direduksi. Perlu dipertimbangkan sumber daya yang akan dialokasikan untuk mereduksi resiko. Bilamana resiko ada dalam pelaksanaan pekerjaan, maka tindakan segera dilakukan. Pekerjaan tidak dilaksanakan atau dilanjutkan sampai resiko telah direduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi resiko dengan sumber daya yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan
Sumber : Suardi (2005)
26