III. Bahan dan Metode A.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksaanakan pada bulan Mei - Juni
2013. Pengambilan data vegetasi mangrove dilakukan pada saat keadaan air laut surut, jam 10.00 - 12.30 WIT. Seluruh kegiatannya di Pesisir Pantai Kota Waisai di Kelurahan Warmasem Jln. Agus madjar Kota Waisai Kabupaten Raja Ampat. Adapun batas-batas daerah lokasi penelitian sebagai berikut (Gambar. 1) Sebelah utara
: Pasar baru dan Jalan setapak
Sebelah selatan
: Laut di Kelurahan Warmasem
Sebelah timur
: Jalan setapak
Sebelah barat
: Sungai kecil dan jalan setapak
Zona terdepan atau dekat dengan laut memiliki tanah berpasir dan berkarang, zona tanahnya
sedikit
berpasir
dan
pertengahan
berlumpur,
zona
terbelakang lebih kearah darat tanahnya berlumpur.
Gambar
1.
Peta lokasi penelitian Kelurahan Warmasem (Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana). 14
B. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
populasi
masing-masing
jenis
tumbuhan
penyusun vegetasi mangrove. Selain itu, juga diamati jenis
tumbuhan
digunakan
adalah
epifitnya. roll
Alat
meter,
penelitian
tali
rapiah,
yang buku
identifikasi (Noor dkk. 1999).
C. Metode Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode petak dengan menggunakan petak ganda yang peletakan plotnya secara acak (Indriyanto, 2005). Untuk mengetahui peran penduduk, juga di lakukan wawancara sekitar lokasi penelitian.
D. Prosedur Penelitian 1. Penentuan Letak Plot
Gambar 2. Peletakan Plot Secara Acak 15
Keterangan: A = Petak ukuran 20x20 meter digunakan untuk tingkat pohon (diamater pohon > 20 cm) B = Petak ukuran 10x10 meter digunakan untuk tingkat tiang (diamater pohon 10-20 cm) C = Petak ukuran 5x5 meter digunakan untuk tingkat pancang (diamater pohon < 10 cm)
2. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan pada 20 plot yang ditentukan secara acak. Tiap plot berukuran 20x20 m. Di dalam setiap plot ini diletakkan 1 plot berukuran 10x10 m dan di dalamnya diletakkan 1 plot berukuran 5x5 m. Selanjutnya secara berurutan dari plot yang terbesar ke yang terkecil, kemudian dihitung jumlah individu. Selain itu diukur yang batangnya berdiameter > 20 cm untuk tingkat pohon, diamater
pohon 10-20 cm untuk tingkat
tiang dan diameter < 10 cm untuk tingkat pancang, dan juga dilakukan pengamatan tumbuhan epifit yang menempel di pohon mangrove. Pengambilan sampel dilakukan pada 20 plot yang ditentukan secara acak. Tiap plot berukuran 20x20 m. Di dalam setiap plot ini diletakkan 1 plot berukuran 10x10 m dan di dalamnya diletakkan 1 plot berukuran 5x5 m. Selanjutnya secara berurutan dari plot yang terbesar ke yang terkecil, kemudian dihitung jumlah individu.
Selain
itu
diukur
yang
batangnya
berdiameter > 20 cm untuk tingkat pohon, diamater 16
pohon 10-20 cm untuk tingkat tiang dan diameter < 10 cm untuk tingkat pancang, dan juga dilakukan pengamatan tumbuhan epifit yang menempel di pohon mangrove.
3. Pengolahan Data Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung kerapatan, frekuensi, dominansi, Indeks
nilai
penting
dan
Indeks
keragaman
(diversity). Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut (Setyawan dkk. 2002 dan Fachrul 2012): a. KMi =
ni
Persamaaan ..............................(1)
A
Keterangan: Kmi
= Kerapatan mutlak jenis ke-i (ind/m2)
ni
= Jumlah total individu dari jenis ke-i (ind)
A
= Luas area total pengambilan sampel (m2)
b. KRi =
KMi ∑KMi
x 100%
Persamaan .................... (2)
Keterangan: Kri
= Kerapatan relatif jenis ke-i (%)
Kmi
= Kerapatan mutlak jenis ke-i (ind/m2)
∑KMi
= Jumlah kerapatan mutlak seluruh jenis (ind/m2) Pi
c. FMi = ∑P
Persamaan ............................... (3)
Keterangan: FMi
= Frekuensi mutlak jenis ke-i (%) 17
Pi
= Jumlah plot sampel tempat ditemukan jenis ke-i (%)
∑P
= Jumlah total plot sampel yang diamati (%) FMi
d. FRi = ∑FMi x 100%
Persamaan ........................ (4)
Keterangan: FRi
= Frekuensi relatif jenis ke-i (%)
FMi
= Frekuensi mutlak jenis ke-i
∑FMi = Jumlah frekuensi mutlak seluruh jenis e. DMi =
LBD
Persamaan ................... (5)
A
Keterangan: DMi
= Dominansi mutlak jenis ke-i
A
= Luas area total pengambilan sampel (m2)
LBD
= Luas bidang dasar (m2)
Untuk mendapat nilai dominansi dengan mengetahui luas bidang dasar, LBD :1/4.𝜋(D)2. Keterangan: LBD
= Luas bidang dasar (m2)
π
= 3,14
D
= Diameter (cm)
f. DRi =
DMi ∑DMi
Persamaan ................ (6)
x 100%
Keterangan: DRi
= Dominansi relatif jenis ke-i (%)
DMi
= Dominansi mutlak jenis ke-i
∑DMi = Jumlah dominansi mutlak seluruh jenis
18
g. INP = KR + FR + DR
Persamaan .............. (7)
Keterangan: INP
= Indeks nilai penting (%)
KR
= Kerapatan relatif (%)
FR
= Frekuensi relatif (%)
DR
= Dominansi relatif (%)
h. Indeks keragaman Shannon-Wienner H' = ∑𝑆𝑖=1
n1 N
ln
n1
Persamaan ...........(8)
N
Keterangan: H'
= Indeks keragaman
ni
= Nilai tiap individu ke-i
N
= Total nilai
S
= Jumlah spesies
19