III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret hingga bulan November 2009, bertempat di laboratorium dan di lapangan. Penelitian di lapangan ( pengecekan lapang ) dilaksanakan di beberapa level administratif pengelola sampah di Jakarta Pusat dan beberapa TPS di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Pengolahan citra digital dan analisis data dilakukan di Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.2. Bahan dan Alat Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder antara lain data jumlah penduduk dan data timbulan sampah dari 8 kecamatan yang ada di Kota Jakarta Pusat yang meliputi sampah organik dan anorganik serta data migrasi, penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dan pencari kerja dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat. Data primer diperoleh dari kuesioner pengelolaan sampah untuk analisis proses hirarki (Analytic Hierarchy Process) berdasarkan pola berpikir pengelolaan sampah padat (Cheremisinoff, 2003) yang tertera pada Lampiran 1. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 15 orang. Responden merupakan wakil dari seluruh struktur pemerintahan yang terkait dengan kebersihan dari tingkat kecamatan, kelurahan, dan RW. Adapun jumlah dari seluruh responden disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Nama Instansi dan Jumlah Responden Responden Seksi Kebersihan Kecamatan
Jumlah 3
Seksi Kebersihan Kelurahan
3
Ketua-ketua RW
9
Total
15
18
Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah Jakarta Pusat. Responden dibagi atas tiga kelompok, yaitu (1) seksi kebersihan kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Menteng, Kecamatan Gambir, dan Kecamatan Johar Baru; (2) seksi kebersihan kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Menteng, Kelurahan Pegangsaan, dan Kelurahan Cikini; serta (3) aparat RW di wilayah Kelurahan Menteng, RW di Kelurahan Pegangsaan, dan RW di Kelurahan Cikini. Disamping data-data tersebut, juga digunakan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jakarta Pusat skala 1 : 200.000, Peta Administrasi Jakarta Pusat skala 1 : 200.000, Peta Jalan DKI Jakarta skala 1 : 200.000 dan Citra ALOS Wilayah Kota Jakarta Pusat untuk identifikasi detil jaringan jalan, lokasi permukiman penduduk, dan penggunaan lahan. Peralatan yang digunakan meliputi komputer dengan perangkat lunak ArcView 3.3, ERDAS IMAGINE 8.6, Statistica 8, Printer, Microsoft Excel, Microsoft Word, dan Microsoft Access, serta GPS untuk memplotkan sebaran lokasi pembuangan sampah sementara di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Keterkaitan antara tujuan penelitian dengan jenis data dan alat yang digunakan serta teknik analisis data tertera pada Tabel 2.
Tabel 2.
Keterkaitan antara Tujuan Penelitian dengan Jenis Data dan Alat Yang Digunakan serta Teknik Analisis Data Tujuan
1. Mengidentifikasi volume timbulan sampah per bulan dan sebarannya
2. Mengetahui laju pertumbuhan penduduk dan migrasi serta faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan timbulan sampah
Data dan alat yang digunakan
Teknik Analisis Data
Peta Administrasi Jakarta Pusat, peta jalan DKI Jakarta, GPS, data timbulan sampah 8 kecamatan di Jakarta Pusat tahun 2004-2008
Analisis deskriptif data timbulan sampah di Jakarta Pusat Tahun 2004-2008
Data jumlah timbulan sampah, jumlah penduduk dan migrasi dari 8 kecamatan di Jakarta Pusat tahun 2004-2008, data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan pencari kerja, alokasi ruang berdasarkan peta RTRW, dan Peta Administrasi Jakarta Pusat
1. Teknik Pendugaan Perubahan 2. Teknik Regresi Berganda (Multiple Regression) 3. Koreksi Geometri, Digitasi On Screen, Tumpang tepat peta
19
3. Mengidentifikasi bobot prioritas berdasarkan prinsip hirarki pengelolaan sampah padat rumah tangga
Data hasil wawancara kuesioner hirarki pengelolaan sampah padat
Analytic Hierarchy Process (AHP)
3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Tahap Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi atas empat tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan studi literatur, observasi lapang mengenai TPS, penelitian dan pemilihan metode yang akan digunakan dalam analisis data. 2. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini data yang diperlukan dikumpulkan dari berbagai sumber yang terkait dengan penelitian. Jenis data yang dikumpulkan yaitu :
Data spasial berupa Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta Pusat, Peta Administrasi Jakarta Pusat, Peta Jalan DKI Jakarta, dan Citra ALOS.
Data atribut berupa data jumlah penduduk, data timbulan sampah yang meliputi sampah organik dan anorganik serta data migrasi, penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dan pencari kerja dari 8 kecamatan yang ada di Kota Jakarta Pusat.
3. Tahap Pemasukan dan Analisis Data Data terdiri dari data atribut dan data spasial. Data-data atribut yang diperoleh dari dinas kebersihan yaitu volume timbulan sampah dan data dari BPS terkait dengan aspek demografi serta data hasil penggalian dengan kuesioner hirarki pengelolaan sampah diolah dengan perangkat lunak pengolah data tabel (spreadsheet). Sedangkan data spasial yang terdiri dari titik contoh lokasi TPS di Kecamatan Menteng, peta jaringan jalan, peta administrasi, peta penggunaan lahan, dan peta RTRW wilayah Jakarta Pusat diolah dengan menggunakan program ArcView 3.3. Koreksi geometri dan klasifikasi penggunaan lahan dari data ALOS dilakukan dengan bantuan perangkat lunak ERDAS Imagine ver.8.6. Hasil klasifikasi berupa peta penggunaan lahan dan proses tumpang
20
susun peta dilakukan dengan bantuan perangkat lunak ArcView 3.3. Atribut yang diperoleh dari hasil tumpang susun peta digunakan sebagai salah satu bahan digabungkan data hasil pemrosesan di perangkat lunak spreadsheet untuk proses analisis statistik dengan bantuan perangkat lunak Statistica 8. Secara lebih detil penjelasan tentang analisis data dijabarkan pada sub bab 3.3.2. 4. Tahap Pengecekan Lapang Pengecekan lapang dilakukan dengan mendatangi lokasi TPS di wilayah Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dan menentukan lokasi TPS tersebut dengan GPS serta melakukan wawancara dengan instansi terkait kebersihan dari tingkat kecamatan, kelurahan, dan RW mengenai pengelolaan sampah padat rumah tangga yang tepat guna dan berwawasan lingkungan. Gambaran mengenai pelaksanaan penelitian disajikan pada Gambar 2.
3.3.2. Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) Teknik pendugaan perubahan, (2) Analisis regresi berganda (Multiple Regression), (3) Operasi Tumpang Tindih (Overlay), dan (4) Analytic Hierarchy Process (AHP). Penjelasan dari setiap teknik analisis disajikan lebih rinci dalam uraian berikut ini.
Teknik Pendugaan Perubahan Perubahan secara sistematis dapat diduga dari fungsi pertumbuhan atau peluruhan. Teknik ini dapat digunakan untuk menduga pertumbuhan seiring dengan waktu, ukuran, atau jarak dari posisi referensi. Rumus matematik dari teknik pendugaan perubahan adalah: Pertumbuhan =
, dimana
Xt0 = nilai variabel tahun awal Xt1 = nilai variabel tahun akhir
21
Variabel yang menggunakan teknik pendugaan perubahan yaitu jumlah timbulan sampah, jumlah penduduk, dan jumlah pendatang di Kota Jakarta Pusat tahun 2004-2008.
Analisis Regresi Berganda Regresi berganda (Multiple Regression) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel tujuan (dependent variable) dengan variabel penduga (independent variable). Menurut Hair (1998), tujuan dari metode regresi berganda adalah memprediksi nilai parameter variabel penduga untuk memprediksi variabel tujuan. Dengan kata lain untuk membuat model pendugaan terhadap nilai parameter regresi berdasarkan data yang diamati, maka perlu menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan umum regresi berganda yang diduga dengan data-data yang diperoleh pada penelitian ini adalah : Y = A1X1 + A2X2 +A3X3 + ………….. + AnXn , dimana : Y
= Laju pertumbuhan volume timbulan sampah
Xi = Variabel-variabel ke-i yang berdasarkan hasil studi literatur dinyatakan sebagai penentu volume timbulan sampah, untuk i=1, 2, 3, … Ai
= Koefisien regresi variabel ke-i, untuk i=1, 2, 3, … Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat belas yang
terdiri dari satu variabel tujuan (Y) dan tiga belas variabel penjelas (X). Variabelvariabel pengukuran untuk variabel tujuan dan penjelas secara rinci disajikan pada Tabel 3.
Analisis Spasial Proses analisis spasial meliputi : proses digitasi dan proses-proses koreksi geometrik lain yang dilakukan dalam Software ERDAS Imagine ver. 8.6 terhadap Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jakarta Pusat, Peta Administrasi Jakarta Pusat, Peta Jalan DKI Jakarta, dan Citra ALOS. Proses digitasi dilakukan terhadap Citra ALOS, Peta RTRW Jakarta Pusat, Peta Administrasi Jakarta Pusat dan dilanjutkan dengan koreksi geometrik didasarkan pada peta jaringan jalan yang telah terkoreksi. Hasil koreksi geometrik terhadap peta penggunaan lahan
22
ditumpangtindihkan dengan peta digital RTRW. Data atribut hasil operasi tumpang tindih tersebut menghasilkan beberapa variabel alokasi lahan untuk penggunaan tertentu digunakan untuk analisis regresi berganda.
Tabel 3. Variabel-variabel dalam Analisis Regresi Berganda Variabel Konsep Pertumbuhan volume sampah Faktor kependudukan (X1)
Tingkat pendidikan masyarakat (X2)
Alokasi ruang (X3)
Kode Y X11 X12 X13 X21
Variabel Proksi (Satuan) Laju timbulan sampah Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan pendatang musiman Pertumbuhan pencari kerja Persentase penduduk berpendidikan dasar (%)
X22
Persentase penduduk berpendidikan menengah (%)
X23
Persentase penduduk berpendidikan tinggi (%)
X31
Luas alokasi lahan kepadatan bangunan umum (ha)
X32
Luas alokasi lahan kepadatan perumahan (ha)
X33
Luas alokasi lahan kepadatan bangunan umum & perumahan (ha)
X34
Luas alokasi lahan kepadatan bangunan umum kepadatan rendah (ha)
X35
Luas alokasi lahan kepadatan perumahan kepadatan rendah (ha)
X36
Luas alokasi lahan kepadatan industri & pergudangan (ha)
X37
Luas alokasi lahan kepadatan ruang terbuka hijau (ha)
Analytic Hierarchy Process (AHP) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode untuk menstrukturkan kompleksitas permasalahan secara berhirarki dan menilai tingkat kepentingan setiap variabel secara relatif dan menetapkan variabel dengan prioritas tertinggi. Tiga tahap penting dalam analisis AHP adalah penyusunan struktur hirarki, penetapan prioritas, dan analisis konsistensi persepsi. Dalam penelitian ini AHP digunakan untuk menetapkan prioritas komponen struktur hirarki pengelolaan sampah yang disusun berdasarkan konsep berpikir yang dikembangkan oleh Cheremisinoff (2003). Struktur hirarki pengelolaan sampah disajikan pada Gambar 1. 23
Gambar 1. Struktur Hirarki Pengelolaan Sampah
24
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
25