IDENTIFIKASI STEROID TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DAN BIOASSAY PRODUK TERIPANG SEBAGAI SUMBER APRODISIAKA ALAMI DALAM UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH TERIPANG
SARIFAH NURJANAH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
SURAT PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul “Identifikasi Steroid Teripang pasir (Holothuria scabra) dan Bioassay Produk Teripang sebagai Sumber Aprodisiaka Alami dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Teripang” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Bogor, April 2008
Sarifah Nurjanah NIM F361030021
ABSTRACT SARIFAH NURJANAH. Identification of Sandfish (Holothuria scabra) Steroids and Bioassay of Sandfish Products as Natural Aphrodisiac for Increasing Its Value Added. Under the supervision of E. Gumbira-Sa’id, Khaswar Syamsu, Suprihatin, and Etty Riani. Sandfish is considered as a superior marine commodity among Indonesian marine resources and has a high potential to be utilized due to its various useful active compounds. The study was aimed at investigating the prospect of sandfish as a source of natural aphrodisiac. Expectantly, this study be able to discover the economic potential and value added of sandfish. Methods applied in the study were experimental design and descriptive analysis. Identification and characterization of steroid used Nuclear Magnetic Resonance (NMR), Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LC-MS), and Fourier Transform Infra Red (FT-IR). Bioassay was conducted to investigate the effect of sandfish product (powder, fat, and steroid extract) in sexual behavior, testosterone level, spermatozoa quality, and genitals weight of male mice. Formulation performed with extrapolation of effective dosage of product from bioassay. Financial analysis was examined using investment criteria (NPV, IRR, BEP, PBP and B/C ratio) and value added evaluation. Sandfish (Holothuria scabra) contained the highest steroid compound (58.46 x 10-4 g/g, db) compared to Stichopus variegates and Holothuria nobilis. Steroid identified in the sandfish were 12β-hydroxy-20,24-dimethyl-13,18-oxa-25norscalarane, 12,Oleanene-3,16,21,22,28-pentol and 24-O-[2,4-Di-O-methyl-Dxylopyranosyl-(12)-D-xylofuranoside]. Administration of sandfish powder (10 µg steroid /100 g) in male mice showed its highest sexual behavior with kissing vulva frequency of 25/30 minute and mounting frequency of 6/30 minute. Moreover, administration of sandfish powder resulted in highest testosterone level of blood, and did not disrupted spermatozoa fertility (concentration, normality and motility of spermatozoa) and genitals weight of male mice. The study proved that sandfish powder at a dosage of 10 μg/ 100 g was the most effective product and dosage for aphrodisiac. Extrapolation of effective dosage showed that aphrodisiac dosage for man was 1.20 gram/capsule. Aphrodisiac product contained essential amino acids (arginine, histidine, isoleucine, leucine, methionine, phelylalanine, threonine and valine), fatty acids (unsaturated fatty acid omega 3 and omega 6) and some saturated fatty acids and some minerals (potasium (K), calcium (Ca), magnesium (Mg), iron (Fe), copper (Cu), and zink (Zn). Financial analysis at 14 percent of interest rate and 5 years project lifetime illustrated that the project was feasible with NPV of Rp 3,787,549,545,-, IRR of 37.57 percent, Net B/C ratio of 1.76, BEP of 131,841 products and PBP of 2.52 years. Value added for sandfish was Rp 296,681,-/kg, labour income Rp 34,640,- /kg, processor profit Rp 262,041,- /kg, value added ratio 67.43 percent, labour’s share 11.68 percent and profit rate of 59.55 percent. Keyword : sandfish, aphrodisiac, steroid, sexual behavior, value added
RINGKASAN SARIFAH NURJANAH. Identifikasi Steroid Teripang pasir (Holothuria scabra) dan Bioassay Produk Teripang sebagai Sumber Aprodisiaka Alami dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Teripang. Di bawah bimbingan E. Gumbira-Sa’id, Khaswar Syamsu, Suprihatin dan Etty Riani. Teripang merupakan salah satu komoditas unggulan hasil perikanan laut Indonesia dan mempunyai potensi untuk dikembangkan karena mengandung berbagai bahan aktif yang sangat berguna bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan komponen aktif di dalam teripang pasir (Holothuria scabra) sebagai aprodisiaka alami.
Adanya penelitian ini diharapkan membuka
potensi ekonomis dari teripang, sehingga dapat memberikan nilai tambah teripang pasir. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap seleksi bahan baku, identifikasi dan karakterisasi senyawa steroid teripang, pengujian bioassay, formulasi aprodisiaka, analisa finansial dan analisa nilai tambah. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisa statistik dan deskriptif. Seleksi jenis teripang (teripang gamat, teripang hitam, dan teripang pasir) dan bagian teripang (gonad, jeroan dan daging) dilakukan untuk mengkaji kandungan steroid menggunakan UV-spectrophotometry. Identifikasi dan karakterisasi senyawa steroid dilakukan dengan reaksi warna (pereaksi Liebermann-Burchard), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LC-MS), dan Fourier Transform Infra Red (FT-IR). Pengujian bioassay dilakukan dengan hewan percobaan mencit jantan pada tiga jenis pemberian (tepung teripang, ekstrak lemak dan ekstrak steroid teripang) pada dosis 10, 30 dan 50
μg steroid /100 g bobot
badan mencit jantan. Parameter yang diamati adalah perilaku seksual, bobot alat kelamin dan kualitas spermatozoa. Formulasi produk dari teripang sebagai aprodisiaka dilakukan dengan ekstrapolasi dosis efektif hasil penelitian bioassay. Analisa finansial dilakukan menggunakan kriteria kelayakan investasi yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost ratio (B/C rasio), Break Even Point (BEP), Payback Period (PBP), analisa sensitivitas serta analisa nilai tambah. Kandungan steroid teripang pasir (Holothuria scabra) dapat mencapai 58,46 x -4
10 g/g (bk), lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan steroid teripang gamat
(Stichopus variegatus) dan teripang hitam (Holothuria nobilis) yang kandungannya masing-masing 12,72 x 10-4 g/g (bk) dan 13,29 x 10-4 g/g (bk).
Bagian daging
merupakan bagian tubuh yang paling banyak mengandung steroid yaitu sebesar 58,46 x 10-4 g/g (bk), sedangkan
bagian gonad dan jeroan masing-masing
mengandung steroid 30,79 dan 28,13 x 10-4 g/g (bk). Identifikasi
senyawa
steroid
menggunakan
NMR,
FTIR
dan
LCMS
menunjukkan adanya tiga jenis senyawa steroid dalam teripang pasir yaitu 12βhydroxy-20,24-dimethyl-13,18-oxa-25-norscalarane, pentol
dan
senyawa
steroid
12,Oleanene-3,16,21,22,28-
24-O-[2,4-Di-O-methyl-D-xylopyranosyl-(12)-D-
xylofuranoside]. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya beberapa gugus fungsi pada FT-IR, gugus fungsi dan jenis ikatan pada NMR serta bobot molekul pada hasil analisa LC-MS. Uji bioassay dengan menggunakan mencit jantan menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi kissing vulva dan mounting diperlihatkan oleh mencit jantan dengan pemberian tepung teripang dosis 10 µg steroid /100 g bobot badan mencit, yaitu
sebesar 25 kali (kissing vulva) dan enam kali (mounting) dalam 30 menit.
Frekuensi perilaku pada kontrol tanpa pemberian hormon hanya dua kali (kissing vulva) dan
satu kali (mounting) dalam 30 menit,
serta pada kontrol dengan
pemberian metil testosteron sebanyak 16 kali (kissing vulva), tiga kali (mounting) dalam 30 menit. Kandungan tertinggi testosteron rata-rata terdapat pada mencit yang diberi perlakuan tepung teripang.
Kadar testosteron tertinggi diperlihatkan oleh mencit
dengan pemberian tepung teripang pada dosis 50 µg steroid/ 100 bobot badan mencit yaitu sebesar 1795 ppm.
Pada pemberian tepung teripang dengan
kandungan steroid 10 µg steroid/ 100 bobot badan mencit menunjukkan kadar testosteron darah mencit 674 ppm, lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan testosteron pada mencit kontrol tanpa pemberian hormon dan kontrol dengan pemberian metil testosteron masing-masing hanya 193 ppm dan 247 ppm. Konsentrasi spermatozoa mencit jantan tertinggi (208 juta/ml) diperoleh pada mencit dengan perlakuan pemberian tepung teripang 10 µg steroid/ 100 bobot badan mencit
dan kontrol dengan pemberian metil testosteron.
Nilai rataan normalitas
spermatozoa tertinggi berkisar antara 59,68 % sampai 84,82 %.
Mayoritas
abnormalitas spermatozoa ditunjukkan dengan adanya sitoplasmik droplet, yaitu
adanya droplet atau bulatan kecil pada bagian ekor.
Nilai rataan motilitas
spermatozoa tertinggi terdapat pada mencit yang diberi perlakuan tepung teripang, dengan gerakan yang cepat dan lurus. Bobot testis tertinggi (0,1081 gram) terdapat pada mencit dengan perlakuan pemberian tepung teripang sebesar 10 μg/ 100 g bb, sedangkan rataan terkecil (0,0703 gram) terdapat pada mencit dengan pemberian ekstrak steroid sebesar 50 μg/ 100 g bb. Bobot vesikel seminalis tertinggi (0,1408 gram) terdapat pada mencit dengan perlakuan pemberian ekstrak lemak sebesar 50 μg/ 100 g bb, sedangkan rataan
terkecil (0,0530 gram) terdapat pada mencit dengan pemberian ekstrak
steroid sebedar 50 μg/ 100 g bb. Bobot testis dan vesikel seminalis tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Hasil penelitian bioassay menunjukkan bahwa tepung teripang 10 μg/ 100 g bb merupakan perlakuan yang paling efektif sebagai aprodisiaka. Ekstrapolasi dosis efektif menghasilkan formulasi produk sediaan tepung teripang sebanyak 1,20 gram/kemasan, dengan kadar air 9,18 %, protein 38,96 %, lemak 4,18 %, abu 31,43 % dan karbohidrat 25,43 %.
Produk aprodisiaka yang dihasilkan mengandung
hampir semua jenis asam amino esensial kecuali triptopan, yaitu arginin, histidin, isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, treonin dan valin, dengan kandungan tertinggi adalah asam amino leusin (0,615 g/100 g sediaan). Asam lemak yang terkandung dalam sediaan adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA) omega 3
(linonenat,
eicosapentaenoic acid dan docosahexaenoic acid) dan omega 6 (linoleat dan arakhidonat) serta beberapa asam lemak jenuh. Selain mengandung sejumlah nutrisi penting sediaan juga mengandung mineral seperti makromineral kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan mikromineral besi (Fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Industri aprodisiaka berbahan dasar teripang pasir layak dikembangkan dengan kapasitas produksi 15.000 kg teripang basah /tahun, total investasi Rp 886.795.000,- dan modal kerja adalah Rp 1.836.792.273,-. Pada tingkat suku bunga 14% /tahun, nilai NPV adalah Rp 3.787.549.545,- nilai IRR 37,573%, Net B/C 1,76, BEP 131.841 satuan produk dan tingkat pengembalian modal (PBP) dari industri ini adalah 2,52 tahun.
Hasil analisa nilai tambah menunjukkan bahwa industri
aprodisiaka berbahan dasar teripang memberikan nilai tambah adalah Rp 296.681,-/ kg teripang basah, imbalan tenaga kerja Rp 34.640,- /kg teripang basah, keuntungan Rp 262.041,-/ kg teripang basah.
@ Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang 1.
2.
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
IDENTIFIKASI STEROID TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) DAN BIOASSAY PRODUK TERIPANG SEBAGAI SUMBER APRODISIAKA ALAMI DALAM UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH TERIPANG
SARIFAH NURJANAH
Disertasi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Penguji pada Ujian Tertutup : Prof. Dr. Ir. Tun Tedja Irawadi, MS. Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Dr. Ir. Kaseno, M.Eng. 2. Prof. Dr. Drh. Tuty Laswardi Yusuf, MS.
Judul Penelitian
: Identifikasi Steroid Teripang pasir (Holothuria scabra) dan Bioassay Produk Teripang sebagai Sumber Aprodisiaka Alami dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Teripang
Nama
: Sarifah Nurjanah
NRP
: F361030021
Program Studi
: Teknologi Industri Pertanian
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc. Anggota
Prof. Dr. Ir. E. Gumbira-Sa’id, MA.Dev Ketua
Dr. Ir. Suprihatin, Dipl.Eng. Anggota
Dr. Ir. Etty Riani, M.S. Anggota
Diketahui Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian,
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Dr. Ir. Irawadi Jamaran
Prof.Dr.Ir. Khairil A.Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 21 April 2008
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan dengan baik. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Disertasi ini berjudul Identifikasi Steroid Teripang Pasir (Holothuria scabra) dan Bioassay Produk teripang sebagai Sumber Aprodisiaka Alami dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Teripang. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Hibah Pasca dengan ketua Dr.Ir. Etty Riani, MS. Penulis menyadari bahwa penyelesaian tulisan ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terimakasih yang tulus kepada para personalia di bawah : 1. Prof. Dr. Ir. E. Gumbira-Sa’id, MADev., selaku ketua komisi pembimbing, Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc., Dr. Ir. Suprihatin, Dipl. Eng. serta Dr. Ir. Etty Riani, MS. selaku anggota komisi pembimbing atas segala bimbingan dan arahan dengan penuh dedikasi serta dorongan motivasi selama penelitian dan penyelesaian disertasi. 2. Prof. Dr. Ir. Tun Tedja Irawadi, MS. (Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB), selaku penguji luar komisi pada ujian tertutup, Dr. Ir. Kaseno, M.Eng (Peneliti pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), serta Prof. Dr. Drh. Tuty Laswardi Yusuf (Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan, IPB) sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka. 3. Dr. Ir. Irawadi Jamaran, selaku Ketua Program Studi TIP atas dorongan semangat dan kemudahan yang diberikan selama studi dan kepada Dr. Ir. Ani Suryani, DEA., selaku sekretaris Program Studi TIP atas semua fasilitas yang diberikan selama studi, serta segenap civitas akademika TIP atas segala bantuannya. 4. Dr. Ir. Sam Herudian dan Dr. Ir. Sugiyono, M.App.Sc, selaku Dekan dan wakil dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB, atas fasilitas dan kemudahan yang diberikan selama studi.
5. Prof. Dr. Ir. Nurpilihan Bafdal, MSc, Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD atas dorongan dan kemudahan yang diberikan, serta segenap civitas akademika FTIP atas segala dorongan morilnya. 6. Dr. Ir. Etty Riani, MS., Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc. dan Dr. Ir. Kaseno, M.Eng, selaku Tim Hibah Pasca yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk terlibat dalam penelitian Hibah Pasca. 7. Ibu Sri Mulyasih, Ibu Ega, Ibu Isye, Mba Yaya dan Mbak Santi atas segala bantuan dan kerjasama yang diberikan selama pelaksanaan penelitian. 8. Dr. Ir. M. Hanafi, Mbak Sofie, Mbak Indri dan Ibu Puspa (PUSPIPTEK, LIPI) atas segala masukan dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian. 9. Rekan-rekan TIP 2003, Srigunani Partiwi, Ismiyati, Kurnia Harlina Dewi, Firman Noer TA, Acep Jayaprawira, Acep Muhib, Edy Mulyono, Komar Sutriah, Sulistyo Sidik dan Pak Sjoufjan Awal atas kebersamaannya selama menempuh studi. 10. Ayahanda Drs. H. Suhardi dan ibunda Hj. Ngatiyem yang senantiasa memberikan doa dan semangat yang tiada putusnya. Demikian halnya ayahanda dan ibunda mertua H. Purwoko, SH atas segala doanya. Kakak dan adik tercinta Sri Indaryati dan Drs. Tb. Isa Iskandar, Ir. Siti Nurhayati dan Hermantoro, SE, Ani Nurlaila, S.Kom. dan Agus Broto Sugandhi, Budi Nuryanto, S.Ag dan Tiwi, Yusuf Nurrohman dan Sri, serta kakak dan adik ipar Drs. Tejo Baskoro dan Mbak Ratna, Ir. Joko Hanuranto dan Mbak Icha, Abdul Gani, MM dan dik Arin, juga Waruju Edy Nugroho, atas segala doanya. 11. Suami tercinta Ir. Adhisunu Harimurti serta ananda Mila Dian Hasanah, M. Fauzan Hamid dan Arief Rizqi Alfarisi, atas segala pengertian, dorongan dan doa yang tiada henti. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu penulis dalam penyelesaian disertasi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, April 2008 Sarifah Nurjanah
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 14 Oktober 1967 sebagai anak ke tiga dari pasangan Drs. H. Suhardi dan Hj. Ngatiyem.
Pendidikan sarjana
ditempuh di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 1991. Pada tahun 1994, penulis diterima di program Master of Food Engineering, Faculty of Applied Science, University of New South Wales, Sydney, Australia dan menamatkannya pada tahun 1996. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor pada program studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, diperoleh pada tahun 2003.
Beasiswa studi program doktor diperoleh dari program BPPS
Departemen Pendidikan Nasional. Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Bandung sejak 1993 sampai 2004. Sejak 2004 sampai sekarang penulis bekerja pada Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada tahun 1996, penulis menikah dengan Ir. Adhisunu Harimurti dan dikaruniai tiga orang anak yang bernama Mila Dian Hasanah, Muhammad Fauzan Hamid dan Arief Rizqi AlFarisi. Selama mengikuti program S3, penulis telah menulis beberapa artikel ilmiah antara lain : 1. Kajian Potensi Teripang sebagai Sumber Steroid (Study on potential of sea cucumbers as a source of steroid) (Jurnal Riset Akuakultur, ISSN 1907-6754, Akreditasi 34/DIKTI/Kep./2003, submitted) 2. Pengaruh Ekstrak Steroid Teripang pasir (Holothuria scabra) terhadap Perilaku Seksual Mencit (Mus musculus) (Effect of sandfish (Holothuria scabra) steroid extract on the sexual behavior of mouse (Mus musculus)) (Jurnal Bionatura Vol. 10, No. 2, Juli 2008; ISSN 1411-0903; Akreditasi 39/DIKTI/Kep/2004, accepted). 3. Pengaruh Pemberian Tepung Teripang pasir (Holothuria Scabra) terhadap Perilaku Seksual dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus musculus) (Effect of sandfish (Holothuria scabra) powder on the sexual behavior and the blood
testosterone level of the male mouse (Mus musculus) (Majalah Kedokteran Bandung, ISSN 0216-074x, Akreditasi 55a/Dikti/Kep/2006, submitted). 4. Pengaruh Pemberian Tepung Teripang pasir (Holothuria Scabra) terhadap Kualitas Spermatozoa dan Bobot Alat Kelamin Mencit (Mus musculus) Jantan (Effect of sandfish (Holothuria scabra) powder on the spermatozoa quality and genitals weight of male mouse (Mus musculus) (Jurnal Hayati, ISSN 0854-8587, Akreditasi 55a/Dikti/Kep/2006, dalam tahap perbaikan). 5. Kandungan Nutrisi Tepung Teripang pasir (Nutrition ingredients of sandfish steroid) (Jurnal Tenologi dan Industri Pangan, ISSN 0216-2318, Akreditasi 55a/Dikti/Kep/2006, dalam tahap perbaikan). 6. Identifikasi Steroid Teripang pasir (Holothuria Scabra) (Identification of sandfish (Holothuria Scabra) steroids) (Indonesian Journal of Chemistry, ISSN 1411-9520, Akreditasi 23a/Dikti/Kep/2004, dalam tahap perbaikan). Karya-karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari disertasi program S3 penulis.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN ……………………………………………………………..
1
Latar Belakang …………………………………………………………….
1
Tujuan Penelitian ………………………………………………………….
4
Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………………..
4
Hipotesis Penelitian ……………………………………………………....
4
Kerangka Pemikiran ……………………………………………………..
5
TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………..
7
Teripang …………………………………………………………………….
7
Hormon Steroid …………………………………………………………….
11
Mencit sebagai Hewan Percobaan ………………………………………
16
Aprodisiaka pada Manusia ……………………………………………….
18
Formulasi Sediaan Aprodisiaka............................................................
20
Analisa Finansial ..................................................................................
21
Analisa Nilai Tambah ...........................................................................
24
METODA PENELITIAN ............................................................................
26
Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
26
Bahan dan Alat .....................................................................................
26
Tahapan Penelitian ..............................................................................
27
Tata Laksana Penelitian .......................................................................
31
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................
45
Seleksi Bahan Baku .............................................................................
45
Identifikasi dan Karakterisasi Steroid Teripang Pasir ………………….
52
Hasil Bioassay pada Mencit Jantan …..…………………………………
58
Formulasi Produk Aprodisiaka ……………………………………………
83
Analisa Finansial ..................................................................................
91
Analisa Nilai Tambah ...........................................................................
97
Halaman KESIMPULAN ..........................................................................................
100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
103
LAMPIRAN ...............................................................................................
117
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel
1 Data biologis mencit .................................................................................
17
Tabel
2 Model perhitungan nilai tambah dari Hayami dan Kawagoe (1993)
25
Tabel
3 Kandungan steroid teripang gamat, teripang hitam dan teripang pasir
46
Tabel
4 Persentase bagian gonad, jeroan dan bagian daging teripang pasir
48
Tabel
5 Hasil analisa proksimat bagian gonad, jeroan dan daging teripang pasir …………………………………………………………………...
50
Tabel
6 Kandungan steroid pada bagian gonad, jeroan dan daging teripang pasir
52
Tabel
7 Hasil pengamatan makroskopis dan normalitas spermatozoa mencit jantan ........................................................................................................
74
Tabel
8 Hasil pengamatan motilitas spermatozoa mencit jantan ...........................
77
Tabel
9 Hasil analisa proksimat tepung teripang ....................................................
84
Tabel 10 Hasil analisa kandungan asam amino tepung teripang .............................
86
Tabel 11 Hasil analisa kandungan asam lemak tepung teripang .............................
87
Tabel 12 Hasil analisa kandungan mineral tepung teripang …………………………..
88
Tabel 13 Jenis dan jumlah komponen modal tetap pendirian industri aprodisiaka
93
Tabel 14 Jenis dan jumlah modal kerja pendirian industri aprodisiaka .....................
94
Tabel 15 Rencana pengembalian modal dan pembayaran bunga (Rp) ……………..
94
Tabel 16 Kriteria kelayakan industri apdrodisiaka berbahan dasar teripang .............
95
Tabel 17 Kriteria kelayakan industri apdrodisiaka berbahan dasar teripang pada berbagai tingkat suku bunga ..............................................................
96
Tabel 18 Kriteria kelayakan industri apdrodisiaka berbahan dasar teripang pada berbagai perubahan harga bahan baku (DF 14%) …………………...
96
Tabel 19 Hasil perhitungan nilai tambah industri aprodisiaka pada berbagai tingkat harga bahan baku ...........................................................................
98
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar
1
Penampang melintang teripang
………………………………………….. ..
7
Gambar
2
Kerangka inti steroid (cyclopentanohydrophenanthrene) …………………..
12
Gambar
3
Beberapa jenis hormon steroid ……………………………………………….
12
Gambar
4
Biosintesis testosteron dari kolesterol ……………………………………. …
14
Gambar
5
Reaksi pembentukan pregnenolon dari kolesterol ……………………….. .
14
Gambar
6
Reaksi pembentukan progresteron ………………………………………... ..
15
Gambar
7
Perbedaan mekanisme kerja hormon steroid dan hormon peptida
16
Gambar
8
Diagram alir tahapan penelitian …………………………………………….. .
28
Gambar
9
Hasil yang diharapkan dari setiap tahapan penelitian ………………………
29
Gambar 10
Diagram alir proses pembuatan tepung teripang pasir ……………………
34
Gambar 11
Diagram alir proses pembuatan ekstrak lemak teripang pasir …………...
36
Gambar 12
Diagram alir proses pembuatan ekstrak steroid teripang pasir .……….. ..
37
Gambar 13
Hasil pengujian kandungan steroid dengan uji warna pada ekstrak steroid
46
Gambar 14
Bentuk dan ukuran teripang pasir (Holothuria scabra) ..……….…………..
47
Gambar 15
Gambar bagian tubuh teripang pasir (Holothuria scabra) …….……………
48
Gambar 16
Spektra massa LC-MS pada waktu retensi menit ke 4,33 .........................
53
Gambar 17
Spektra massa 1H NMR pada ekstrak steroid teripang pasir .....................
54
Gambar 18
Spektra FT-IR pada ekstrak steroid teripang pasir ....................................
55
Gambar 19
Struktur steroid pada teripang pasir (Holothuria scabra) …………………..
56
Gambar 20
Perubahan bobot badan mencit jantan .......................................................
59
Gambar 21
Frekuensi perilaku kissing vagina pada mencit jantan sesudah perlakuan dalam 30 menit ................................ ………………………………………....
Gambar 22
61
Frekuensi perilaku mounting pada mencit jantan sesudah perlakuan dalam 30 menit .............................. …………………………………………..............
62
Gambar 23 Kadar testosteron darah mencit jantan pada berbagai perlakuan ………....
67
Gambar 24 Konsentrasi spermatozoa mencit jantan pada berbagai perlakuan ……......
70
Gambar 25 Sperma mencit jantan normal (a), sperma dengan curved flagella (b), sperma dengan twisted flagella (c), sperma dengan adanya droplet (d) Gambar 26 Normalitas spermatozoa mencit jantan pada berbagai perlakuan ...............
72 75
Halaman Gambar 27 Motilitas spermatozoa mencit jantan pada berbagai perlakuan ………….....
77
Gambar 28 Bobot testis mencit jantan pada berbagai perlakuan ………………....……...
79
Gambar 29 Grafik hubungan antara bobot testis dengan motilitas dan konsentrasi spermatozoa mencit jantan ..........................................................................
81
Gambar 30 Bobot vesikel seminalis mencit jantan pada berbagai perlakuan ….....…….
82
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran
1 Analisa proksimat teripang pasir (Holothuria scabra) .................
118
Lampiran
2 Pengukuran kandungan steroid dengan UV-spectrophotometry
120
Lampiran
3 Identifikasi steroid teripang pasir dengan uji warna ....................
121
Lampiran
4 Analisa bobot molekul dengan menggunakan LC-MS (Liquid Chromatography Mass Spectroscopy) .............................
Lampiran
5 Analisa gugus molekul dengan menggunakan FT-IR (Fourier Transform Infra Red) ……………………………………..
Lampiran
122 123
6 Analisa struktur molekul steroid teripang dengan menggunakan NMR (Nuclear Magnetic Resonance) .……………………………
124
Lampiran
7 Pengukuran kadar testosteron dalam darah mencit ....................
125
Lampiran
8 Prosedur penentuan kualitas spermatozoa mencit jantan ……..
127
Lampiran
9 Analisa kandungan asam amino tepung teripang dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography )
128
Lampiran 10 Analisa kandungan asam lemak tepung teripang dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography )
129
Lampiran 11 Analisa kandungan mineral tepung teripang pasir …………………
130
Lampiran 12 Kurva standar steroid dengan UV-spectrophotometry pada panjang gelombang 240 nm ………………………………………….
130
Lampiran 13 Spektra massa steroid teripang pasir dengan LC-MS (Liquid Chromatography Mass Spectroscopy ) ……………
132
Lampiran 14 Spektrum 1H NMR dari steroid teripang pasir ...............................
133
Lampiran 15 Spektrum 13C NMR dari steroid teripang pasir ...............................
135
Lampiran 16 Bilangan gelombang, intensitas dan area hasil analisa dengan FT-IR ..................................................................................
136
Lampiran 17 Frekuensi perilaku kissing vagina dari mencit jantan pada lima hari pengamatan ....................................................................................
137
Halaman Lampiran 18 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap jumlah kissing vagina mencit jantan ………………………….………
138
Lampiran 19 Frekuensi perilaku mounting dari mencit jantan pada lima hari pengamatan ....................................................................................
140
Lampiran 20 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap jumlah mounting mencit jantan ………………………………….…... Lampiran 21 Kadar testosteron darah mencit jantan pada berbagai perlakuan
141 143
Lampiran 22 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap kadar testosteron darah mencit jantan .……….……………….…...
144
Lampiran 23 Konsentrasi spermatozoa mencit jantan pada berbagai perlakuan
145
Lampiran 24 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap konsentrasi spermatozoa mencit jantan ……………………….…...
146
Lampiran 25 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap normalitas spermatozoa mencit jantan
……………………….…...
147
Lampiran 26 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap motilitas spermatozoa mencit jantan
………………..……….…...
148
Lampiran 27 Bobot testis mencit jantan pada berbagai perlakuan …………….
149
Lampiran 28 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap bobot testis mencit jantan
………………..……….….....................
Lampiran 29 Bobot vesikel seminalis mencit jantan pada berbagai perlakuan
150 151
Lampiran 30 Hasil analisa pengaruh pemberian produk teripang terhadap bobot vesikel seminalis mencit jantan
…………..……….….........
152
Lampiran 31 Biaya investasi industri aprodisiaka berbahan dasar teripang pasir
153
Lampiran 32 Biaya bahan baku, bahan pembantu industri dan utilitas
155
Lampiran 33 Biaya tenaga kerja tidak langsung dan tenaga kerja langsung
156
Lampiran 34 Biaya tetap dan biaya variabel industri aprodisiaka berbahan
157
dasar teripang pasir ....................................................................... Lampiran 35
Nilai peralatan mesin, biaya pemeliharaan, asuransi, nilai sisa dan biaya penyusutan …………………………………………………
158
Halaman Lampiran 36 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka berbahan dasar teripang pasir …………………………………………………..
159
Lampiran 37 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka berbahan dasar teripang pasir ………………………………………………………….
160
Lampiran 38 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP industri aprodisiaka berbahan dasar teripang pasir ………………………………………
161
Lampiran 39 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka pada tingkat bunga 16 % ...................................................................... Lampiran 40 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka pada tingkat bunga 16 %
162 163
Lampiran 41 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP industri aprodisiaka pada tingkat bunga 16 % ..............................................................
164
Lampiran 42 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka pada tingkat bunga 20 % ................................................................................... Lampiran 43 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka pada tingkat 20 %
165 166
Lampiran 44 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP pada tingkat bunga 20 % ...................................................................................
167
Lampiran 45 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka pada tingkat bunga 24 % ....................................................................... Lampiran 46 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka pada tingkat bunga 24 %
168 169
Lampiran 47 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP pada tingkat bunga 24 % ..................................................................................
170
Lampiran 48 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka pada harga bahan baku Rp 100.000,-/kg.....................................................................
171
Lampiran 49 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka pada harga bahan baku Rp 100.000,-/kg....................................................................
172
Lampiran 50 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP pada harga bahan baku Rp 100.000,- /kg…..……………………………………………
173
Lampiran 51 Proyeksi laporan laba rugi industri aprodisiaka pada harga bahan baku Rp 110.000,-/kg..………………………………………
174
Lampiran 52 Proyeksi arus kas industri aprodisiaka pada harga bahan baku Rp 110.000,-/kg………………………………………………..
175
Halaman Lampiran 53 Perhitungan NPV, IRR, B/C ratio dan PBP aprodisiaka pada
176
harga bahan baku Rp 110.000,-/kg………………………………… Lampiran 54 Jenis dan jumlah input lain di luar bahan baku dan tenaga kerja
177
Lampiran 55 Perhitungan nilai tambah pada harga bahan baku Rp 90.000,-/kg
178
Lampiran 56 Perhitungan nilai tambah pada harga bahan baku Rp 100.000,-/kg
179
Lampiran 57 Perhitungan nilai tambah pada harga bahan baku Rp 110.000,-/kg
180