IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH TUO KELURAHAN KAMPUNG BARUH KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN
Ade Ramadiansyah, Harne Julianti Tou, Tomi Eriawan. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, Padang Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Kabupaten Merangin merupakan salah satu daerah Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPW) Jambi Tengah, terdapat sumber dan potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata budaya dan wisata pedesaan yaitu Kawasan Rumah Tuo yang unik dan memiliki potensi daya tarik wisata yang sangat bernilai tinggi. Lingkungan perkampungan tersebut masih mencerminkan secara utuh kemurnian lingkungan fisik dan budaya yang didalamnya terdapat sekitar 60 buah rumah tradisional diperkirakan sudah berusia 500 tahun dan masih dalam kondisi orisinil. Dengan demikian perlu dilakukannya identifikasi pengembangan Kawasan Rumah Tuo agar kedepannya mampu melestarikan kebudayaan yang telah ada selama turun temurun di kawasan tersebut dengan berbasis wisata. Adapun identifikasi yang dilakukan dari identifikasi kawasan , daya tarik, sarana dan prasarana, aksesibilitas, masyarakat dan pengunjung yang datang, dari itu semua ditarik potensi dan masalah serta dilakukan strategi pengembangan dengan analisis SWOT. Selanjutnya diberi usulan terhadap Kawasan Rumah Tuo untuk pelestarian yang didalamnya terdapat perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan Kawasan Rumah Tuo. Dari analisis identifikasi pengembangan kawasan rumah tuo ialah dengan menjadikannya kawasan rumah tuo sebagai kawasan wisata budaya yang memiliki konsep pengembangan wisata berbasis masyarakat, serta dengan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan potensi yang ada didalamnya diharapkan kawasan rumah tuo dapat dipertahankan sebagai kawasan konservasi daerah dengan peninggalan-peninggalan sejarah didalamnya.
Kata Kunci : Identifikasi, Potensi dan Masalah, Pelestarian .
1
IDENTIFICATION AREA DEVELOPMENT OLD HOUSE DISTRICT WARD KAMPUNG BARUH, SUB-DISTRICT TABIR DISTRICT MERANGIN
Ade Ramadiansyah, Harne Julianti Tou, Tomi Eriawan. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, Padang Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Merangin District is one of the Tourism Development Area ( KPW ) Central Edinburgh , there are resources and tourism potential that can be developed into a tourist destination of cultural and rural tourism is a unique old house area and has the potential tourist attraction that is very valuable. The village environment as a whole still reflects the purity of physical and cultural environment in which there are around 60 traditional houses estimated to have been 500 years old and still in original condition. Thus the identification of development needs to be done so that future Old Main Zone is able to preserve the culture that has been there over generations in the region with tourist -based.The identification is carried out of the region identification, attraction, infrastructure, accessibility, community and visitors, all drawn from the potential and problems as well as performed with the development strategy of SWOT analysis. Furthermore, given the proposal to the area for the preservation of the old house in which there is protection , development and utilization of the Old Main Zone. From the analysis of the identification of regional development is to make the home tuo tuo home region as an area of cultural tourism that has the concept of community -based tourism development , as well as to improve the local economy and the potential that exists inside the region tuo expected to be maintained as conservation areas with the relics history in it .
Keywords: Identification, Potential and Problems, Wildlife.
2
Rantau Panjang
BAB I
berjarak 28 km dari Ibukota Kabupaten
PENDAHULUAN 1.1
Merangin. Di Kawasan Rumah Tuo ini
LATAR BELAKANG Propinsi Jambi sebagaimana daerah
lainnya telah di tetapkan oleh pemerintah sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW),hal ini merupakan predikat yang di sandang oleh sebuah propinsi yang layak dijadikan Tujuan wisata.Propinsi Jambi secara umum memiliki potensi pariwisata yang potensial namun belum di kelola secara optimal, salah satu objek wisata potensial di Propinsi Jambi ialah keberadaan peninggalan-peninggalan sejarah penduduk setempat yang berpotensi untuk di kembangkan menjadi desa wisata budaya sehingga menambah khasanah wisata di Propinsi Jambi. Kabupaten merupakan
salah
Merangin satu
Kecamatan Tabir yang
saat
daerah
ini
Kawasan
Pengembangan Pariwisata (KPW) Jambi Tengah, terdapat sumber dan potensi objek wisata yang dapat di kembangkan menjadi
terdapat sekitar 60 buah rumah tradisional berukuran besar dan diperkirakan sudah berusia 500 tahun dan masih dalam kondisi orisinil. Kawasan Rumah Tuo ini masih banyak menyimpan benda-benda pusaka, peralatan upacara, alat tenun ikat dan batik khas Jambi. Dengan demikian perlu dilakukannya identifikasi kawasan di Kawasan Rumah Tuo agar
kedepannya
mampu
melestarikan
kebudayaan yang telah ada selama turun temurun di kawasan tersebut dengan berbasis wisata
yang
didalamnya
terdapat
andil
masyarakat dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat dan diharapkan kawasan rumah tuo dapat dipertahankan sebagai kawasan
konservasi
daerah
dengan
peninggalan-peninggalan sejarah didalamnya. 1.2
RUMUSAN MASALAH Identifikasi
tujuan wisata budaya dan wisata pedesaan
kawasan
rumah
tuo
yaitu Perkampungan Tradisional Kawasan
dilakukan untuk menggali potensi dan daya
Rumah Tuo Rantau Panjang yang unik dan
tarik wisata, dimana budaya serta hasil
memiliki potensi daya tarik wisata yang
ciptaan manusia berupa peninggalan sejarah
sangat
serta
bernilai
tinggi.
Lingkungan
karakteristik
kehidupan
penduduk
perkampungan tersebut masih mencerminkan
setempat dijadikan sebagai potensi dengan
secara utuh kemurnian lingkungan fisik dan
mengupayakan
budaya tradisional. Kawasan Rumah Tuo ini
didalam pengembangan serta pemanfaatan
terdapat di Kelurahan Kampung Baruh,
lingkungannya, sesuai dengan kreteria dan
peran
serta
masyarakat
3
prinsip dasar dari pengembangan wisata
2.1
PENGERTIAN IDENTIFIKASI
pedesaan dan wisata budaya. Dengan tetap
Adalah berupa pengumpulan data untuk
mempertahankan kawasan sebagai kawasan
menemu kenali atau mencari tahu suatu
peninggalan sejarah dan konservasi.
permasalahan yang ada
1.3
2.2
TUJUAN
PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN CAGAR
Adapun tujuan dari studi ini adalah
BUDAYA
mengidentifikasi potensi dan masalah di Kawasan
Rumah
dikeluarkan
Tuo
usulan
untuk
nantinya
program penanganan
serta dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata peninggalan sejarah dan budaya sesuai dengan kompenen pariwisata serta potensi didalamnya 1.4
Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah,
KELUARAN
ilmu
Adapun keluaran yang diharapkan dari
dan/atau
pengetahuan,
pendidikan,
kebudayaan
melalui
agama, proses
studi ini adalah keluarnya potensi dan
penetapan. (UU No.11 tahun 2010, pasal 1
masalah
ayat 1).
dalam
pengembangan
Kawasan
Rumah Tuo sebagai kawasan wisata budaya
Klasifikasi Cagar Budaya
dan sejarah sehingga dapat dikeluarkan
-
Benda cagar budaya
usulan dalam pengembangannya sebagai
-
Bangunan cagar budaya
kawasan wisata dengan tetap menjaga daerah
-
Stuktur cagar budaya
konservasi berupa peninggalan sejarah yang
-
Situs cagar budaya
ada di Kabupaten Merangin.
-
Kawasan
cagar
budaya
didarat
dan/atau diari ‘Maintenance’
bertujuan
memberi
perlindungan dan pemeliharaan yang terus BAB II STUDI LITERATUR
menerus terhadap semua material fisik dari ‘place’,
untuk
mempertahankan
kondisi
bangunan yang diinginkan. Jenis pekerjaan pemeliharaan
rutin
juga
bisa
berupa 4
perbaikan. Perbaikan mencakup ‘restoration’
o Pengembangan didalamnya berupa :
dan ‘reconstruction’, dan harus diperlakukan
Penelitian , Revitalisasi, Adaptasi
semestinya. Kerusakan-kerusakan yang harus
o Pemanfaatan
diperbaiki bisa diakibatkan oleh proses alami,
Agama,
seperti kerapuhan, lapuk, kusam atau proses
pengetahun, Teknologi, Kebudayaan.
pemakaian, seperti goresan, pecah dsb.
2.3
Misalnya tentang talang : Pemeliharaan,
inspeksi
dan
pembersihan talang secara rutin
talang yang bergeser ketempat semula rekonstruksi,
yaitu
mengganti talang yang lapuk. Pada penting
pemeliharaan untuk
rutin
sangat siklus
pemeliharaan dan hal ini bisa ditentukan berdasarkan data fisik gedung dan equipment yang cukup dalam bentuk dokumentasi .
budaya dan nilainya dengan cara melindungi , mengembangkan dan memafaatkannya (UU CB Pasal 1 angka 22) dengan lingkup pelestarian sebagai berikut :
Pendaftaran, keterangan kepemilikan,
Penetapan, Surat
berupa
:
Surat keterangan
Penyelamatan,
Pengamanan, Pemeliharaan , Pemugaran , Zonasi
KAWASAN WISATA Berdasarkan UU No.9 Tahun 1990
dijelaskan bahwa pengertian kawasan wisata
tertentu yang dibangun dan disediakan untuk kegiatan
pariwisata.
Apabila
dikaitkan
dengan pariwisata air, pengertian tersebut
kegiatan pariwisata dengan mengandalkan obyek atau daya tarik kawasan perairan. Pengertian kawasan pariwisata ini juga diungkapkan oleh seorang ahli yaitu Inskeep
dengan penyediaan fasilitas dan pelayanan lengkap
(untuk
rekreasi/relaksasi,
pendalaman suatu pengalaman/kesehatan). 1. Atraksi (attraction) yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dan yang
didalamnya
objek,
Ilmu
(1991:77) sebagai area yang dikembangkan
upaya dinamis
untuk mempertahankan keberadaan cagar
o Perlindungan
Pendidikan,
:
berarti suatu kawasan yang disediakan untuk
menentukan
Pelestarian adalah
Sosial,
berupa
adalah suatu kawasan yang mempunyai luas
Perbaikan, restorasi; mengembalikan
Perbaikan,
didalamnya
termasuk dalam hal ini adalah: taritarian,
nyanyian
kesenian
rakyat
tradisional, upacara adat, dan lainlain. Dalam Oka A. Yoeti (1997:172) tourism disebut attractive spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan 5
daya tarik agar orang-orang mau
berkembang
datang berkunjung ke suatu tempat
Fasilitas wisata merupakan hal-hal
tujuan wisata.
penunjang terciptanya kenyamanan
2. Aksesibilitas (accesibility) Aktivitas
kepariwisataan
banyak
tanpa
wisatawan untuk dapat mengunjungi
tergantung
suatu
daerah
pada transportasi dan komunikasi
berdasarkan
karena faktor jarak dan waktu yang
41/PRT/2007.
sangat
mempengaruhi
seseorang
keinginan
untuk
perjalanan
2.4
melakukan
wisata.
Unsur
penginapan.
tujuan
permen
KONSEP
wisata PU
no
PERENCANAAN
KAWASAN WISATA BUDAYA
yang
Memperbanyak variasi produk baru
terpenting dalam aksesibilitas adalah
yang berbasis sumber daya budaya dengan
transportasi,
yaitu
konsep pelestarian lingkungan dan konsep
frekuensi penggunaannya, kecepatan
partisipasi masyarakat, merupakan konsep
yang
yang
maksudnya
dimilikinya
mengakibatkan
jarak
dapat seolah-olah
diajukan
untuk
meningkatkan
peningkatan keunikan, kelokalan dan keaslian
menjadi dekat. Selain transportasi
daerah
yang berkaitan dengan aksesibilitas
penawaran
adalah
jalan,
kawasan wisata budaya mengetengahkan
dan
unsur-unsur budaya sebagai produk budaya
prasarana
jembatan,
meliputi
terminal,
stasiun,
dalam
memasuki
produk
persaingan
alternatif.
Konsep
bandara. Prasarana ini berfungsi untuk
yang
menghubungkan suatu tepat dengan
pemberdayaan masyarakat baik langsung
tempat
maupun tidak langsung. Perpaduan antara
yang
prasarana
lain.
Keberadaan
transportasi
dapat
mendorong
terciptanya
akan
fasilitas usaha pariwisata kawasan wisata
laju
tingkat
yang dipadukan dengan produk budaya dalam
sendiri.
Kondisi
satu Philisophy of Leisure akan memberikan
prasarana yang baik akan membuat
penampilan yang baik yang bersifat pagelaran
laju transportasi optimal.
kesenian maupun festival, dan jenis lainnya
mempengaruhi transportasi
itu
Fasilitas
lebih terhormat dan mendukung terhadap
pariwisata tidak akan terpisah dengan
kualitas penyelenggara. Konsep keterpaduan
akomodasi
Karena
fasilitas
pernah
wisatawan akan menikmati suasana santai
3. Fasilitas
pariwisata
(amenities)
perhotelan. tidak
akan
dalam
kawasan
mendorong
6
yang berpengaruh kepada bertambahnya lama
Baruh
tinggal dan belanja wisatawan.
Kecamatan
2.5
KONSEP PENGEMBANGAN
berdasarkan pengukuran dilapangan terletak
PARIWISATA BERBASIS
pada 1020 18’ 17” Bujur Timur dan 010 5’ 0”
MASYARAKAT
Lintang Selatan.
Tantangan yang dihadapi umat manusia
dan
Kelurahan Tabir,
Dusun
Kabupaten
Berdasarkan
Merangin,
Master
Plan
Wisata
kabupaten
dewasa ini adalah perubahan peradaban yang
Pengembangan
terjadi dalam waktu cepat, dengan skala besar
Merangin,
dan secara substansi mendasar. Michell, dkk.
merupakan salah satu pusat pengembangan
(2000) mengupas lebih jauh bahwa perubahan
Wisata
menimbulkan kompleksitas, ketidakpastian
istiadat, pagelaran kesenian asli dan modern
dan konflik sebagai peluang tetapi juga
serta peninggalan sejarah dengan fungsi
sekaligus mendatangkan masalah yang sering
Simpul Pengembangan Wisata (SPW)nya
terjadi
adalah Perkampungan Tradisional, sedangkan
dalam
Pembangunan
kehidupan
sehari-hari.
menimbulkan
perubahan
Pusat
Objek
Baru,
daerah
Budaya
Kampung
berupa
Pengembangan
Baruh
pagelaran
Wisata
adat-
(PPW)nya
keadaan dan pergeseran peran pelaku, ada
mengambil tempat di Rantau Panjang yang
yang
berupa ibu kota Kecamatan Tabir
diuntungkan
dan
dirugikan.
Kepariwisataan sebagai salah satu kegiatan pembangunan
diupayakan
dapat
sejalan
dengan konsep dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Gambar 3.1 : Peta Administrasi Kelurahan Kampung Baruh BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN STUDI 3.1
GAMBARAN UMUM Kawasan Perkampungan Tradisional
Kawasan Rumah Tuo Rantau Panjang terletak tepatnya di Desa Lamo namun secara administratif terletak di Kelurahan Kampung 7
3.2
SEJARAH KAWASAN RUMAH TUO Rumah Tuo (Rumah Lamo) yang
merupakan rumah pertama yang didirikan pada Kawasan Rumah Tuo dan telah berusia berusia ± 600, serta kondisi ornamen yang orisinil traditif
hingga sekarang masih
terjaga, hanya saja ada beberapa ornament yang
diganti
seperti
atap
yang
awal
3.3
POTENSI KAWASAN 1. Kawasan Rumah Tuo Kawasan Rumah Tuo terletak di RT 01
menggunakan daun rumbia sekarang telah
Kelurahan
diganti dengan atap seng. Dalam kawasan
berpenduduk sekitar 264 jiwa dengan 61
rumah tuo juga terdapat kumpulan rumahrumah
kepala keluarga. di kawasan rumah tuo yang
rumah tradisional yang berjumlah 60 rumah
berjumlah 60 rumah dengan 30 diantaranya
dengan 30 diantaranya masih orisinil yang
masih orisinil dan untuk lumbung padi
membentuk kawasan rumah tuo. Bila dikaitan
terdapat 15 buah dengan 5 diantaranya dalam
lagi terhadap pengaruh histori kebudayaan
keadaan rusak.
Kampung
Baruh
yang
bagi Provinsi Jambi ialah berawal dari tahun 1970-an, an, tatkala Pemerintah Provinsi Jambi menetapkan konsep arsitektur rumah yang menjadi
ciri
khas
Jambi. Jambi
Karakteristik
bangunan rumah tradisional yang terdapat pada Kawasan Rumah Tuo adalah bangsal , yaitu empat pesegi panjang dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 9 meter serta untuk lumbung sebagai tempat penyimpanan padi yang dibuat dibelakang rumah tempat tinggal.
Gambar : Peta Kawasan Rumah Tuo
8
Kebudayaan
2. Rumah Tuo dan Benda-Benda Benda
berupa
keseharian
Peninggalan Sejarah didalamnya
penduduk, upacara adat berupa penutupan
Rumah Tuo (Rumah Lamo) yang
ramadhan,menuak kepadak, lubuk larangan.
merupakan rumah pertama yang didirikan
Kesenian daerah berupa : seni tari, pencak
pada Kawasan Rumah Tuo dan telah berusia
silat,dan alat musik serta produksi khas yang
berusia ± 600, serta kondisi ornamen yang
ada dikawasan rumah tuo berupa seni ukir,
orisinil traditif
makanan khas dan kerajinan tangan.
hingga sekarang masih
terjaga, hanya saja ada beberapa ornament yang
diganti
seperti
atap
yang
awal
menggunakan daun rumbia sekarang telah diganti dengan atap seng.. Dan didalamnya terdapat benda-benda benda peninggalan sejarah. 3.4
SARANA PENDUKUNG 1. Sarana Sarana pariwisata merupkan salah satu
daya tarik bagi pengunjug yang datang dat berkunjung ke suatu kawasan objek wisata. 3. Makam Keramat
Sarana pariwisata yang terdapat di dalam
Menurut tokoh adat setempat yaitu
Kawasan Rumah Tuo ialah : Pintu gerbang ,
Bapak Umar Mera (Katurunan 14 dari suku
pentas seni , musolla, kedai/warung, dan wc
Marga Batin V) menuturkan bahwa Makam
umum.
Keramat Undup Pinang Masak merupakan pemakaman nenek moyang keturunan Marga Batin V.
4. Kebudayaan 9
Namun dari implementasi program
2. Prasarana Prasarana yang tersedia di Kawasan
yang ada belum memiliki dampak terhadap
Rumah Tuo berupa : telah adanya aliran
pengembangan kawasan rumah tuo sebagai
listrik,telah adanya sumber air bersih, telah
kawasan wisata dikarenakan dari kebijakan
adanya saluran drainase, telah terlayani
diatas belum adanya tindakan khusus berupa
jaringan telekomunikasi.
kebijakan ataupun program-program khusus
3. Aksesibilitas
terhadap kawasan rumah tuo karena dari
Dari
pusat
Merangin
ibu
yaitu
kota
kota
Kabupaten
Bangko
kebijakan yang ada hanya mengarahkan saja
menuju
sebagai tujuan wisata. Dari itu maka dalam
Kec.Tabir dengan tujuan simpang Tabir
penelitian ini mencoba untuk menggali
memilik jarak tempuh sekitar 25 kilometer,
potensi
dan waktu perjalanan
mengidentifikasi kawasan rumah tuo sebagai
sekitar ± 30 menit
kawasan
karena berada di jalan utama lintas trans
kawasan wisata.
Sumatera
4.2
sehingga
aksesibilitas
menuju
simpang Tabir dapat ditempuh dengan lancar dan ketersediaan moda memiliki banyak pilihan
rumah
tuo
dengan
ANALISIS IDENTIFIKASI KAWASAN 1. Daya Tarik Kawasan
Kawasan
rumah
tuo
sebagai
kawasan
konservasi memiliki potensi pengembangan sebagai BAB IV ANALISIS 4.1
hasil
analisis
kebijakan
disimpulkan bahwa telah adanya tindakan dari pemerintah Kabupaten Merangin untuk mengkonservasi kawasan rumah tuo dengan tindakan menjadikannya kawasan rumah tuo sebagai kawasan pengembangan
wisata
berupa wisata pedesaan dan wisata budaya dengan
potensi
penginggalan
pedesaan
identifikasi
disini
berada
Kelurahan
di
wilayah
dan
dalam
perencanaan
Kampung
Baruh
tepatnya di RT 01 yang didalamnya terdapat
ANALISIS KEBIJAKAN Dari
wisata
sejarah
± 61 kk serta 264 kk dan memiliki luas ± 400 m². Penetapan kawasan dengan penanganan konservasi didalamnya karena pernah masuk sebagai benda cagar budaya/ situs yang dilindungi dalam UU-RI nomor 5 tahun 1992 yang terdapat di Provinsi Jambi. Dan didalamnya terdapat potensi daya tari wisata sejarah dan budaya berupa:
didalamnya. 10
o Peninggalan sejarah : Rumah tuo ,Kumpulan
Rumah
Tradisional
,
Dari analisis cheklist diketahui bahwa ketersediaan
sarana
pokok
yang
telah
Benda-benda sejarah, Makam yang
ditetapkan
dikeramatkan perlu dilestarikan dalam
kawasan peruntukan pariwisata berdasarkan
bentuk perlindungan , pengembangan
permen PU no 41/PRT/2007 untuk Kawasan
dan pemanfaatnya.
Rumah
sesuai
Tuo
dengan
berupa
sarana
karakteristik
pendukung
o Upacara adat : Menuak kepadak,
pariwisatanya belum banyak terpenuhi seperti
Penutupan ramadhan, Lubuk larangan
pusat informasi, pusat cinderamata,rumah
perlu adanya profil tentang upacara
makan,kantor pengelola serta tempat rekreasi
adat agar dapat dimasukkan sebagai
serta hiburan dan untuk standar prasarana
agenda wisata tahunan .
yang dibutuhkan berdasarkan cheklist telah
o Atraksi Kesenian Daerah : Kesenian
terpenuhi.
tari daerah, Kesenian pencak silat,
Selanjutnya dari ketersediaan sarana
Kesenian alat musik daerah perlu
dan prasaran pariwisata pada di Kawasan
adanya
dalam
Rumah Tuo dilakukan penialain terhadap
penampilannya dikawasan rumah tuo
jumlah sarana dan prasarana eksisting saat ini
dalam memanfaatkan kinerja program
serta kondisi pelayanannya dan didapatkan
kerja sebagai penanggung jawabnya.
untuk sarana peribadatan perlu diperbaiki dan
peningkatan
o Produk Khas : Kerajinan khas daerah berupa
Kerajinan
ukir
arsitektur
wc perlu untuk ditingkatkan pelayanannya terutama
air
daerah dan Kerajinan ayaman tikar
prasarana
berupa
pandan., Makanan khas daerah yaitu
belum berjalan secara baik.
makanan dari olahan pohon anau perlu
adanya
pemerintah
bimbingan setempat
bersih
didalamnya
persampahan,
serta
drainase
3. Aksesibilitas
dari
Dari
untuk
Merangin
pusat yaitu
ibu kota
kota
Kabupaten
Bangko
menuju
meningkatkan produk khas sebagai
Kec.Tabir dengan tujuan simpang Tabir
sumber ekonomi masyarakat setempat
memilik jarak tempuh sekitar 25 kilometer,
dengan
dan waktu perjalanan
program
kerja
penanggung jawabnya. 2. Sarana dan prasarana
sebagai
sekitar ± 30 menit
karena berada di jalan utama lintas trans Sumatera
sehingga
aksesibilitas
menuju
simpang Tabir dapat ditempuh dengan lancar 11
dan ketersediaan moda memiliki banyak
kurang
pilihan . Dari identifikasi aksesibilitas dapat
pengealokasian dana dalam pengembangan
diketahui bahwa menuju kawasan rumah tuo
sarana sehingga banyak masyarakat didalam
dari jalur utama memiliki jarak yang dekat
kawasanrumah tuo yang kurang merasakan
yaitu kurang lebih 3 km ,
bantuan
namun untuk
baiknya
pengelolaan
sehingga
program
dan
kerja
yang
kondisi jalan masih kurang baik karena masih
direncanakan tidak berjalan dengan baik
terdapat beberapa bagian ruas jalan yang
sehingga untuk saat ini program kerja tidak
berlobang dan untuk moda transportasi saat
berjalan. Dari semua permasalahan yang ada
ini yang tersedia berupa ojek . oleh sebab itu
dimasyarakat yang terdapat dikawasan rumah
untuk meningkatkan kemudahan bagi para
tuo
pengunjung yang datang menuju kawasan
pemerintah
rumah
Rumah
dari
diharapkan
identifikasi
perlu adanya
aksesibilitas perbaikan akan
disebabkan
kurangnya
setempat
Tuo
melestarikan
dalam
peran
serta
terhadap
Kawasan
tindakan
untuk
kawasan rumah tuo sebagai
kondisi jalan dan penyediaan moda khusus
kawasan
sehingga memudahkan pengunjung yang
dimanfaatkan khususnya oleh masyarakat
datang.
setempat dan sebagai kawasan konservasi di
4.3
Kabupaten Merangin.
POTENSI DAN MASALAH Kawasan rumah tuo memiliki potensi
sebagai kawasan wisata dilihat dari daya tarik kebudayaan
serta
sarana
dan
prasarana
didalamnya . Dengan adanya keluaran dari potensi dan masalah ini kita akan mencari solusi terhadap masalah yang ada di kawasan rumah tuo. Ada pun potensi dan masalahnya sebagai berikut: 4.4
sangat baik karena masyarakat setempat dengan
yang
dapat
PENGUNJUNG Dari mengidentifikasi pengunjung yang
datang dapat dilihat bahwa para pengunjung yang datang merupakan pengunjung dengan minat khusus yang ingin mengetahui tentang sejarah maupun kebudayaan pada kawasan rumah tuo. Dengan demikian nantinya dalam
kawasan
masyarakat dikawasan
rumah tuo terhadap pengunjung yang datang
menerima
budaya
pelestarian dan pengembangannya sebagai
MASYARAKAT Penerimanaan
4.5
cagar
senag
hati
setiap
pengunjung yang datang namun karena
wisata
mengharapkan
kawasan
rumah tuo sebagai kawasan wisata minat khusus yang bertujuan untuk mengkonservasi kawasan rumah tuo agar tetap terjaga sebagai kawasan heritage diKabupaten Merangin. Maka perlu adanya peluang pengunjung yang 12
nantinya diharapkan untuk datang menuju
Community Based Culture Centered dimana
kawasan rumah tuo.
dalam proses pengembangan ini menjadikan
4.6
masyarakat
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT terhadap kawasan rumah tuo dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-
faktor berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di kawasan rumah tuo dalam pengembangannya sebagai kawasan wisata
yang nantinya diharapkan adanya
strategi yang dihasilkan untuk pedoman nantinya
dalam
usulan
program
uang
ditawarkan. Adapun Analisis SWOT sebagai berikut : 4.7
Dalam pengembangan kawasan rumah tuo sebagai kawasan wisata budaya dan peninggalan sejarah usulan pengembangan
daerah
setempat
menempatkan
dari
sisi pemerintah
diharapkan
posisi
kebudayaan
untuk dalam
pembagian urusan pemerintahan berdasarkan ( PP 38/20017) dengan tugas pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan ( Pasal 95) yaitu Pemerintah dan/atau pemerintah daerah mempunyai tugas dengan
melakukan pelestarian
lingkup
perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan terhadap cagar budaya sedangkan untuk pengembangan diharapkan berupa
kawasan
adanya
konsep
didalanmnya
pendekatan
rumah tuo sebagai steakholder yang terlibat dalam
perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan di kawasan rumah tuo. Adapun Usulan Pengembangan sebagai berikut : 1. Perlindungan o Pendataan Kawasan Rumah Tuo Pendataaan dikawasan rumah tuo dilakukan untuk mendata kepemilikan rumah tradisional yang ada dikawasan rumah tuo, dengan demikian nantinya dapat diketahui setiap kepemilikan
USULAN PENGEMBANGAN
yang tawarkan ialah
yang ada didalam kawasan
penting
Community Based Tourism Dan
rumah yang ada dengan tujuan untuk pengelolaan kawasan sebagi kawasan wisata. Sehingga didapatkan data mana saja rumah yang dapat dijadikan sebagai
pendukung
pariwisata
dikawasan rumah tuo dan ditanya kesediaan
setiap
pemilik
untuk
bangunan rumahnya di manfaatkan. o Tindakan konservasi
Melakukan
tindakan pelestarian bangunan rumah tradisional yang ada dikawasan rumah tuo baik itu pemeliharaan ataupun pemugaran dari 30 rumah yang masih dalam
keadaan
orisinil
dilakukan
tindakan konservasi pada bangunan dan pengelolaan untuk pariwisata dan untuk rumah yang telah direnovasi 13
lebih
kepada
lingkungannya
konservasi
agar dapat mengurangi pengaruh dari
kawasan
luar kawasan dan memisahkan antara
sebagai
area privat untuk masyarakat setempat
pemukiman penduduknya. o Zonasi
Kawasan
Membuat
zonasi
Rumah dalam
dan area pariwisata.
Tuo
tindakan
-
Kesenian
daerah
dengan
perlindungan di kawasan rumah tuo
mengembangkan potensi yang ada
sebagai
berupa
kawasan
wisata
dengan
kesenian
daerah agar
dengan
menzonasi antara ruang privat dan
pemberdayaan
kesenian-
ruang pariwisata di kawasan rumah
kesenian dikawasan rumah tuo dapat
tuo.
dijadikan atraksi daya tarik untuk pengunjung yang datang disarana
Gambar : Peta Perlindungan Kawasan Rumah Tuo
pentas seni yang ada. -
Produk
khas
daerah
Dengan
mengemas produk khas daerah yang dapat dijadikan dikawasan
komoditi unggulan
rumah
tuo
meningkatkan masyarakat
untuk
perekonomian didalamnya
dengan
mengemasnya sebagai cinderamata khas dari kawasan rumah tuo. 2. Pengembangan
Dengan
memanfaatkan lahan hijau di sekitar
Daya Tarik
-
rekreasi
mengembangkan potensi alam dan
a) Pengembangan Objek dan
-
Wisata
dikawasan
Peninggalan
sejarah
dengan
melestarikan
bangunan
tradisional
rumah
tuo
dapat
menambah kegiatan yang dilakukan pengunjung
yang
datang
menuju
dan peninggalan sejarah yang ada agar
kawasan rumah tuo dengan tambahan
dapat dinikmati oleh pengunjung yang
hiburan
ke kawasan rumah tuo.
seperti
Kebudayaan
Masyarakat setempat
dan
rekreasi
didalamnya
-
dengan dibudayakannya kearifan lokal 14
Gambar : Peta Pengembangan Objek dan
di usulkan dikawasan rumah tuo agar
Daya Tarik Kawasan Rumah Tuo
pengelolaan kawasan rumah tuo dapat dilihat perkembangannya oleh dinas dan pemerintah setempat. -
Lahan
parkir
dapat
diarahkan
disebelah musolla yang ada saat ini karena selain masih tersedia lahan yang cukup luas dan memiliki lahan yang datar selain itu juga lahan parkir ini terletak didekat jalan. b) Pengembangan Sarana dan
Papan
informasi
berupa denah
yang
data
dimanfaatkan
sebagai
kawasan rumah tuo yang berisikan
kawasan
denah dan histori kawasan rumah tuo
games, bermain air dengan ban, mandi
dan diletakkan di pintu gerbang dan
disungai dan lainnya.
parkiran kawasan rumah tuo. -
dapat memanfaatkan aliran sungai yang ada serta lahan terbuka hijaunya
Prasarana -
Tempat rekreasi dikawasan rumah tuo
Untuk Pusat cindera mata ini bisa diletakkan
disekitar
lahan
parkir
outbond,tempat
bermain
Gambar : Peta Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Rumah Tuo
dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. -
Untuk rumah
makan saat ini lebih
kepada kedai atau toko yang dapat memenuhi kebutuhan belanja ringan pengunjung
yang
datang
dengan
memanfaatkan kedai atau took yang telah ada yang telah disesuaikan untuk
-
kebutuhan pariwisata.
1. Pemanfaatan
Kantor pengelola disini dapat berupa
Pemanfaatan dikawasan rumah tuo
kantor dari program kerja yang telah
diusulkan
dengan
mebuat
rute
wisata
15
dikawasan rumah tuo untuk pengunjung yang
bermain para pengunjung diarahakan ke pusat
datang sebagai berikut.
cinderamata dan langsung menuju parkiran
Pengunjung yang datang diarahkan langsung menuju parkiran yang terletak disebalah
musolla,
dengan
untuk melanjutkan ke tujuan objek wisata lainnya.
pengunjung
melihat papan informasi tentang denah kawaan rumah tuo selanjutnya diarahkan melihat produksi khas daerah yang terletak disekitar gugul.
Gambar : Peta Pemanfaatan Kawasan
Setelah melihat produksi khas daerah
Rumah Tuo
pengunjung diarahkan menuju rumah tuo untuk melihat rumah tuo dan peninggalan sejarah didalamnya, selama menuju rumah tuo pengunjung dapat melihat rumah-rumah tradisional yang masih original. Setelah sampai di rumah tuo pengunjung diberikan penjelasan mengenai sejarah rumah tuo selanjutnya dari rumah tuo pengunjung diarahkan untuk melihat kesenian daerah yang ada di halaman rumah tuo berupa
5. KESIMPULAN
pencak silat, seni tari dan kesenian musik
Dalam pengembangan kawasan rumah
daerah. Setelah itu para pengunjung dibawa
tuo diarahkan sebagai kawasan wisata budaya
ke kawasan makam keramat.
dan peninggalan sejarah dengan usulan
Dari makam keramat pengunjung diajak
pengembangan
ialah
dengan
untuk berekreasi sejenak dengan hiburan
pengembangan
kawasan
yang ditawarkan berupa outbond, games di
didalanmnya diharapkan adanya pendekatan
seberang sungai semayo dikawasan rumah
penting berupa
tuo, selanjutnya setelah bermain game bagi
Dan Community Based Culture Centered
yang berminat diarahkan bermain air dengan
dimana dalam proses pengembangan ini kita
menggukan ban menyusuri sungai dengan
menjadikan masyarakat yang ada didalam
diakhiri mandi-mandi disungai. Setelah puas
kawasan rumah tuo sebagai steakholder yang
budaya
konsep yang
Community Based Tourism
16
terlibat mempengaruhi dan mengendalikan
Dalam
pembangunan yang ada di kawasan rumah
Perencanaan Desa Wisata Industri Di Nagari
tuo.
Koto Gadang Dari
saran
diatas
maka
Utami,
NandaNessy
2012.
mencoba
Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.
merekomendasikan ialah menjadikan terlebih
Tugas Akhir Teknik Perencanaan Wilayah
dahulu kawasan rumah tuo sebagai heritage
dan
atau warisan peninggalan sejarah yang dapat
Kota, Padang: Universitas Bung Hatta
tertuang dalam pelestarian sebagai kawasan
Dalam Wijaya. Reno 2013 . Perbandingan
cagar budaya yang didalamnya terdapat
Perkembangan
perlindungan,
Minturun
pengembangan
dan
pemanfaatan dengan lebih memperdayakan
Objek
Kecamatan
Koto
Wisata
Lubuk
Tangah
Kota
masyarakat setempat untuk menghidupkan
Padang (Studi Kasus : Lubuk Lukum dan
pariwisata dikawasan rumah tuo, dengan
pemandian
memberikan
sosialisasi
dan
penyuluhan
secara kontiniu kepada masyarakat setempat
ABG).
kawasan
dan
daerahnya
sebagai tujuan wisata heritage.
Akhir
Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota, Padang:
agar tercipta suasana kebersanaan untuk meningkatkan
Tugas
Universitas Bung Hatta Hidayat, Teguh
2013 . Pelestarian dan
Pemanfaatan Cagar Budaya. Bahan Ajar. Direktorat
DAFTAR PUSTAKA
Cagar Budaya .. Sumater Barat : Dalam Oka A. Yoeti (1997:165) , Objek dan Daya
Tarik
Wisata.
Bahan
Materi
Pembelajaran. Jakarta. Dalam Maryestiqa, Willga.2011. Penataan Objek Wisata Puncak Pato Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar. Tugas Akhir Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Padang: Universitas Bung Hatta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Rio Depati 2011 , Selayang Pandang Kebudayaan
Perkampungan
Tradisional
Rumah Tuo Rantau
Panjang.
Sejarah
Perkampungan Tradisional Rantau Panjang : Jambi. S.Sastrayuda, Gumelar 2010 . Hand Out Mata Kuliah concept resort and leisure, strategi
17
pengembangan
dan
pengelolaan
resort and leisure. Bahan Pembelajaran. Jakarta. Masterplan
Pengembangan
Pariwisata
Kabupaten Merangin Tahun 2011. Permen PU no 41/PRT/2007 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Sumber lainnya : www.google.com -
perencanaan desa wisata
-
pelestari cagar budaya
-
pengembangak kawasan
18