Identifikasi Kesulitan Belajar, .... (Ema Regina Ginting) 1
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MENGAIT (CROCHET) PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA Penulis 1 : Ema Regina Ginting Penulis 2 : Enny Zuhni Khayati, M. Kes Prodi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa pada saat belajar mengait yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan finishing. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Program Studi Busana Butik SMK Karya Rini Yogyakarta yang berjumlah 23 siswa. Teknik pengambilan data menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa kelas X program studi Busana Butik dalam proses belajar mengait sebagai berikut; 1) tahap persiapan masuk pada kategori tidak mengalami kesulitan yang berarti dengan presentase 47,83%, 2) tahap pelaksanaan masuk pada kategori tidak mengalami kesulitan yang berarti dengan presentase 47,83%, 3) tahap finishing masuk pada kategori siswa merasa kesulitan dengan presentase 47,83%. Maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar mengait (crochet) siswa kelas X di SMK Karya Rini tidak mengalami kesulitan yang berarti. Kata kunci : kesulitan belajar, mengait (crochet), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
ABSTRACT The aim od research to find out the difficult experienced by student when studying crochet of preparation, execution, and finishing. The population in this study are all class X program Clothing Boutique SMK Karya Rini Yogyakarta amounting to 23 students. The technique for take a data with questioners, observation and interview. The technique of collecting data using questionnaires. Data analysis technique is technique analysis descriptive with percentage. The result showed that the difficult experienced by students of class X Clothing Boutique courses in the learning process crochet as follows; 1) preparation enter the category did not experienced significant difficult with percentage of 47,83%, 2) the implementation phase enter the category did not experience significant difficult with a percentage of 47,83%, 3) the stage of finishing entry in the category of difficult with percentage of 47,83%. So we can conclude that learning difficult crochet in class X in SMK Karya Rini had troubles meaningless. Keywords : learning difficult, crochet, SMK (Vocation Senior High School)
2
Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2016
PENDAHULUAN Pembelajaran
yang
ideal
adalah
Tekstil, siswa dituntut untuk menguasai
pembelajaran yang melibatkan peserta didik
materi kaitan dasar dalam mengait yang
secara aktif dan menekankan pada bagaimana
sesuai
agar tujuan dapat tercapai. Sekolah Menengah
silabus
Kejuruan (SMK) memiliki tujuan pendidikan
kurikulum. Belajar mengait (crochet) yang
untuk
kecerdasan,
terdapat pada mata pelajaran Pengetahuan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
Tekstil membutuhkan ketelatenan, ketelitian,
keterampilan
kesabaran dan imajinasi untuk penerapannya,
meningkatkan
pendidikan kejuruannya.
untuk lebih
mandiri
lanjut
Kurikulum
mengikuti
sesuai
pada
kompetensi-kompetensi
yang
telah
ditentukan
dan
menurut
dengan
karena secara umum belajar mengait adalah
pembelajaran
untuk memproduksi hasil produk yang banyak
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
diminati pleh masyarakat.
sekolah yang mempersiapkan peserta didik
Berdasarkan
hasil
observasi
dan
pada dunia kerja terutama untuk bekerja
wawancara yang dilakukan dengan siswa dna
dibidangnya sendiri.
guru pengampu mata pelajaran pengetahuan
SMK Karya Rini Yogyakarta merupakan
tekstil dalam belajar mengait (crochet) di
sekolah menengah kejuruan yamg setara
SMK Karya Rini Yogyakarta bahwa mata
dengan
pelajaran
sekolah
kejuruan
lainnya
yang
ini
dianggap
membosankan,
oengelolanya dialkukan oleh Kementrian
melelahkan, dan siswa belum termotivasi
Pendidikan. Terdapat 2 program keahlian
dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal
yang ada di SMK Karya Rini Yogyakarta
ini
yaitu Akomodasi Perhotelan dan Busana
kreativitas,
Butik. Di dalam program keahlian Busana
membuat
Butik terdaoat beberapa mata pelajaran yang
sehingga masih ada siswa yang belum
wajib tempuh oleh siswa di setiap jenjangnya,
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal.
salah satunya adalah belajar mengait yang
menyebabkan
siswa
minat
dan
produk
Siswa
kurang
dalam
motivasi
dalam
keterampilan
dalam masih
mengait,
membuat jauh
dari
produk
masuk pada mata pelajaran Pengetahuan
keterampilan
yang
Tekstil.
diharapkan. Pengetahuan belajar mengait
Belajar Mengait (crochet) adalah satu
yang dimiliki siswa masih minim, kurang
indikator dalam mata pelajaran Pengetahuan
banyak referansi untuk dibaca dan digunakan.
Tekstil yang diberikan di SMK Karya Rini
Hal ini belum cukup untuk mengatasi
Yogyakarta di kelas X program Busana Butik.
kesulitan yang dualami siswa dalam membuat
Agar tercapai tujuan pembelajaran belajar
produk
mengait di mata pelajaran Pengetahuan
menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan
mengait
(crochet).
Siswa
juga
Identifikasi Kesulitan Belajar, .... (Ema Regina Ginting)3
tentang produk kaitan yang dapat dari mata
membagikan
pelajaran
tekstil
kesulitan belajar mengait.
dorongan
dan
sehingga
seputar
Menyebarkan angket pernyataan seputar
pengetahuan tentang produk kaitan yang
kesulitan belajar mengait di kelas merupakan
sekarang lagi trend di kalangan masyararakat.
cara peneliti untuk mengetahui kesulitan apa
permasalahan
siswa
pernyataan
untuk
Berbagai
motivasi
kurangnya
angket
tersebut
ikut
saja yang dialami oleh siswa dalam belajar
berpengaruh terhadap jalan pendidikan siswa
mengait.
dalam
kaitan.
ketelatenan, imajinasi dan kesabaran yang
Menurut Reid (1986:12) dalam bukunya
tinggi sehingga dalam situasi ini memberikan
Martini Jamaris, mengemukakan kesulitan
kesempatan siswa untuk mengungkapkan
belajar biasanya tidak dapat diidentifikasikan
kesulitan yang menereka dapatkan saat belajar
sampai anak mengalami kegagalan dalam
mengait di mata pelajaran pengetahuan tekstil.
pengetahuan
tekstil
dan
menyelesaikan tugas akademiknya yang harus
Belajar
Berdasarkan
mengait
memerlukan
beberapa
penelitian
dilakukan. Sedangkan menurut States Office
sebelumnya menunjukkan bahwa kesulitan
of
belajar mengait berpengaruh dalam membuat
Education
pada
tahun
1977
yang
dikemukakan oleh The National Advisory
produk
Commite in Handicapped, Kauffaman, dan
kesulitan yang dialami siswa dibagi menjadi
Litod ( 1985:14) dalam bukunya Mulyono
empat kategori disetiap kategorinya memiliki
Abdurrahman (2010:6) mengatakan kesulitan
kesulitan yang berbeda.
belajar adalah suatu gamngguan dalam satu
mengait.
Tujuan
Kemudian
penelitian
ini
kesulitan-
adalah
untuk
atau lebih dari proses psikologi dasar yang
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami
mencakup
penggunaan
siswa dalam belajar mengait dari tahap
bahasa dan ujaran dan tulisan. Dari pendapat
persiapan, pelaksanaan, dan finishing di kelas
diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan
X di SMK Karya Rini Yogyakarta.
pemahaman
dan
belajar adalah gangguan belajar yang dialami oleh siswa dalam menempuh pendidikannya. Cara
untuk
pengalaman
kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
mengidentifikasi
kesulitan
belajar
bekajar
dilakukan
kesulitan-
mendapatkan wawasan dan pengetahuan dan penambah
mengait
mengetahui
Penelitian ini berguna pagi peneliti untuk
dengan
mengait.
Bagi
dalam siswa
pihak
dalam sekolah
menanyakan seputaran kegiatan mengait yang
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
diikuti dalam mata pelajaran pengetahuan
pertimbangan dan pembinaan lebih lanjut
tekstil. Mendapat informasi tentang kesulitan
kepada siswa sehubungan dalam proses
belajar mengait ini dilaksanakan dengan
belajar mengait dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar mengait serta
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2016
meningkatkan kualitas belajar mengajar di
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
sekolah serta menciptakan siswa kreativitas,
X Busana Butik di SMK Karya Rini
penuh motivasi dan minat dalam belajar
Yogyakarta yang berjumlah 23 siswa.
keterampilan. Bagi program studi pendidikan busana ialah diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lain
yang
berminat
pada
penelitian
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian deskriptif dengan pendekatan survey ini jijabarkan sebagai
selanjutnya mengenai materi maupun metode
berikut :
yang sama dan dapat menghasilkan lulusan
1. Observasi
yang selalu ingin berenovasi.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan sebelum
terlaksanaanya
penelitian.
METODE PENELITIAN
Tujuannya untuk mendapatkan informasi
Jenis Penelitian
permasalahan-permasalah apa yang ada,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
yang kemudian dapat dijadikan latar
deskriptif dengan bentuk data keuantitatif
belakang
pelaksanaan
penelitian
karena data yang dikumpulkan berbentuk
dilaksanakan.
angka-angka yang di deskriptifkan. Penelitian
meliputi dengan melihat keadaan sekolah
deskriptif dnegan pendekatan survey untuk
seperti
mendeskripsikan tentang objek uang diteliti
mengait
sebagaimana adanya dan berlaku saat itu pula,
pengetahuan tekstil, kesiapan guru dalam
sehingga hasil penelitian ini beum tentu sama
menyampaikan materi, kesiapan siswa
dengan penelitian yang akan datang. Hal ini
dan antusias siswa dalam mengikuti
sesuai dnean data sample atau populasi yang
pelajaran
diteliti dan dibuat kesimpulan secara umum.
pelajaran pengetahuan tekstil.
Observasi
fasilitas
dilakukan
penunjang
dalam
mata
belajar
ini
mengait
belajar pelajaran
di
mata
2. Wawancara Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian deskriptif ini dilaksanakan
Dalam
penelitian
wawancara
ini
singkat
menggunakan
yang
dilakukan
pada bulan Juni 2015 – July 2015 di SMK
dengan menanyakan beberapa pertanyaan
Karya Rini Yogyakarta yang berlokasi di
tentang kesulitan belajar kepada pihak
Jalan Laksada Adi Sucipto 86 Depok, Catur
sekolah.
Tunggal, Sleman, Yogyakarta.
informasi sebagai latar belakang masalah
Hasil
wawancara
berupa
yang akan diteliti dan sebagai pendukung hasil penelitian. Subjek Penelitian
3. Penyebaran Angket
Identifikasi Kesulitan Belajar, .... (Ema Regina Ginting)5
Dalam penelitian ini penyebaran angket
informasi pendukung mengenai kesulitan
yang
berisikan
pernyataan
tentang
siswa di SMK Karya Rini Yogyakarta
belajar
mengait
khususnya dalam belajar mengait di mata
kesulitan-kesulitan
dibagikan kepada seluruh siswa kelas X
pelajaran pengetahuan tekstil.
program Busana Butik untuk mengetahui
Validitas instruen yang dilakukan dalam
secara individu dan keseluruhan tentang
penelitian ini adalah validitas isi. Pengujian
kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
validitas
belajar mengait membuat produk kaitan
membandingkan antara isi instrumen dnegan
di mata pelajaran pengetahuan tekstil.
materi yang akan diajarkan. Dalam validitas
Hasil pernyataan yang didapat dari
isi diperlukan validator untuk memperkuat isi
angket ini menjadi hasil keseluruhan dari
instrumen dan materi yang nantinya akan
penelitian
diidentifikasikan
digunakan untuk mengungkapkan hasil yang
unruk mengetahui kesulitan-kesulitan apa
dibutuhkan dalam penelitian ini. Reabilitas
saja yang dialami oleh siswa dalam
instrumen yang digunakan dalam penelitian
belajar mengait dari tahap persiapan,
ini
pelaksanaan,
mencobakan instrumen dengan hanya satu
ini
yang
dan
finishing
dalam
membuat produk kaitan.
kali
isi
dapat
yaitu
Konsistensi
kemudian
dikonsistesi Data,
Instrumen,
dan
Teknik
Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yakni data yang berupa angka yang kemudian akan dibuat presentasi selanjutnya data
data
dengan
Internallarea
yang
diperoleh
item-itemnnya
dengan
menggunakan teknik Alfa Cronbach. Rumus ini digunakan mengingat instrumen ini tidak
Pengumpulan Data
dibuat
dilakukan
kualitatif
variasi skor yang berkisar antara 1 sampai 4. Teknik
pengumpulan
data
dalam
deskriptif
penelitian ini menggunakan teknik analisis
berdasarkan kategori presentasi hasil yang
deskriptif dengan presentase. Peneliti dalam
telah
menganalisis
diperoleh
berupa
terdapat jawaban benar atau salah, melainkan
berdasarkan
identifikasi
menggunakan bahwa
angka
untuk
penelitian
yang
kesulitan dalam belajar mengait pada siswa
menggambarkan
kelas X di SMK Karya Rini Yogyakarta.
dilaksanakan dapat memberikan informasi
Instrumen dalam penelitian ini dadalah
berdasarkan kesulitan yang dialami. Hasil
angket yang berisikan tentang pernyataan
data dari angket dilakukan penilaian untuk
kesulitan-kesulitan dalam belajar mengait dar
emmperoleh dara kuantitatis yang selanjutnya
tahap persiapan, pelaksanaan, dan finishing.
dianalisis menjadi data kualitatif.
Lembar observasi dan wawancara hanya digunakan untuk
memperoleh informasi-
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2016
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masuk dalam kategori tidak mengalami
Hasil Penelitian
kesulitan yang berarti (47,8%), 7 siswa masuk
Berdasarkan hasil analisis data kesulitan
kedalam kategori kesulitan (30,4%), dan tidak
belajar mengait (crochet) diperoleh hasil
ada siswa yang masuk dalam kategori sangat
sebagai berikut :
kesulitan
1. Kesulitan
siswa
dalam
bersiapan
belajar mengait
Untuk memperjelas dalam melihat data yang terdapat pada tabel distribusi frekuensi
Berdasarkan perhitungan yang terdiri dari 11 butir pertanyaan kesulitan belajar
maka dapat digambarkan dalam bentuk histogram seperti dibawah ini :
mengait tahap persiapan diperoleh skor tertinggi 44 dan skor terendah 11. Adapun
Gambar 1. Histogram Distribusi
rerata atau mean yang diperoleh sebesar
Frekuensi Kategori Persiapan Siswa Dalam
28,21; modus 23,00; dan standar deviasi 4,54.
Belajar Mengait
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan kesulitan
belajar
mengait
siswa
Presentase
dalam
membuat sarung handphone dan bando dapat dilihat pada tabel distribusi dibawah ini :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kategori Persiapan Siswa Dalam Belajar Mengait. Kelas Interval 11 s/d 18 19 s/d 26 27 s/d 34 35 s/d 42
Kategori
Frekuensi
Presentase (%)
5
21,7
Tidak mengalami kesulitan Tidak mengalami kesulitan yang berarti Kesulitan
Sehingga
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan 11
47,8
7
30,4
siswa
dalam
proses
belajang
mengait
berarti, artinya siswa menyatakan tidak ada 23
100
diatas, dapat diketahui bahwa dari 23 siswa, 5 termasuk
peserta didik menyatakan bahwa persiapan
termasuk tidak mengalami kesulitan yang
Sangat Kesulitan Jumlah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi
siswa
berdasarkan hasil yang
dalam
kategori
tidak
mengalami kesulitan (21,7%), 11 siswa
kesulitan yang tidak bisa diatasi. Hasil penelitian belajar mengait siswa kelas X di SMK Karya Rini Yogyakarta bahwa kesiapan siswa dalam mempelajari dan mengikuti pelajaran mengait pada tahap persiapan
Identifikasi Kesulitan Belajar, .... (Ema Regina Ginting)7
masuk dalam kategori tidak mengalami
siswa masuk dalam kategori tidak mengalami
kesulitan yang berarti dilihat berdasarkan
kesulitan (4,7%), 11 siswa masuk dalam
kemampuan siswa dalam emmilih alat-alat
kategori tidak mengalami kesulitan yang
yang digunakan untuk praktik yang sesuai
berarti (47,8%), 11 siswa masuk dalam
seperti ukuran benang yang sesuai dengan
kategori mengalami kesulitan (47,8%), dan
ukuran jarum kait.
tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sangat kesulitan. Untuk memperjelas dalam melihat data
2. Kesulitan siswa dalam pelaksanaan
yang terdapat pada tabel distribusi frekuensi
belajar mengait Berdasarkan perhitungan yang terdiri dari 17 butir pernyataan kesulitan belajar
maka
dapat
dijabarkan
dalam
bentuk
histogram seperti berikut :
mengait tahap pelaksanaan diperoleh skor tertinggi 68 dan skor terendah 17. Adapun
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi
rerata atau mean yang diperoleh sebesar
Kategori Pelaksanaan Belajar Mengait
38,30; modus 31,00; dan standar deviasi 7,27. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan kesulitan
belajar
mengait
siswa
Presentase
dalam
membat sarung handphone dan bando dapat dilihat pada tabel distribusi dibawah ini
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kategori Pelaksanaan Siswa Dalam Belajar Mengait Kelas Interval 17 s/d 29
Kategori
Tidak Mengalami Kesulitan 30 s/d 42 Tidak Mengalami Kesulitan yang Berarti 43 s/d 55 Kesulitan 56 s/d 68 Sangat Kesulitan Jumlah
Frekuensi 1
Presentase (%) 4,3
Sehingga 11
47,8
diperoleh
berdasarkan
hasil
yang
dari penelitian ini menunjukkan
peserta didik menyatakan tidak mengalami kesulitan 11
47,8
yang
berarti,
artinya
siswa
menyatakan tidak ada kesulitan yang tidak bisa diatasi. Hasil penelitian belajar mengait
23
100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari 23 siswa, 1
siswa kelas X di SMK Karua Rini Yogyakarta pada tahap pelaksanaan dalam mempelajari dan mengikuti pelajaran mengait masuk daam
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2016
kategori tidak mengalami kesulitan yang
tidak ada siswa yang masuk dalam kategori
berarti, dilihat berdasarkan memegang akat
tidak mengalami kesulitan, 11 siswa masuk
sesuai dnegan kemampuan siswa (memegang
dalam kategori tidak mengalami kesulitan
alat bisa dengan cara seperti emmegang pisau
yang berarti (47,8%), 11 siswa masuk dalam
atau pensil), kaitan yang kurang konsisten
kategori mengalami kesulitan (47,8%), 1
menarik benang pada posisi yang benar.
siswa
masuk
kedalam
kategori
sangat
mengalami kesulitan (4,3%). 3. Kesulitan
siswa
dalam
finishing
yang terdapat pada tabel distribusi maka dapat
belajar mengait Berdasarkan perhitungan yang terdiri dari 5 butir pernyataan kesulitan belajar mengait
tahap
Untuk memperjelas dalam melihat data
finishing
diperoleh
dijabarkan dalam bentuk histogram seperti berikut.
skor
tertinggi 20 dan skor terendah 5. Adapun
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi
rerata atau mean yang diperoleh 12,17; modus
Kategori Finishing Belajar Mengait
10;
dan
standar
mempermudah kesulitan
deviasi
dalam
belajar
2,46.
Untuk Presentase
mendeskripsikan
mengait
siswa
dalam
membuat sarung handphone dan bando dapat dilihat pada tabel distribusi di bawah ini.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kategori Finishing Belajar Mengait Kelas Interval
Kategori
Tidak Mengalami Kesulitan Tidak Mengalami 9 s/d 12 Kesulitan yang Berarti 13 s/d 16 Kesulitan Sangat 17 s/d 20 Kesulitan Jumlah
Frekuensi Presentase (%)
5 s/d 8
Sehingga 11
47,8
berdasarkan
hasil
yang
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan peserta
didik
menyatakan
mengalami
11
47,8
kesulitan saat melakukan finishing, artinya
1
4,3
siswa menyatakan ada kesulitan yang mereka
23
100
alami di tahap finishing. Hasil penelitian belajar mengait siswa kelas X di SMK Karya
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di
Rini Yogyakart bahwa finishing masuk dalam
atas dapat diketahui bahwa dari 23 siswa,
kategori kesulitan dilihat dari siswa dalam
Identifikasi Kesulitan Belajar, .... (Ema Regina Ginting)9
pengetahuan
bagaimana
cara
melakukan
sekolah SMK Karya Rini Yogyakarta, dalam
finishing dengan benar seperti mengakhiri
meningkatkan pengetahuan terhadap teknik
kaitan dan pemberian kemasan yang menarik.
mengait oleh siswa, hal ini dapat tercapai jika komponen-komponen yang ada di dalam
SIMPULAN DAN SARAN
sekolah saling bekerja sama untuk mencapai
Simpulan
tujuan penguasaan teknik mengait, guru
Berdasarkan pembahasan
hasil
yang
penelitian
dan
dikemukakan
dapat
sebagai salah satu komponen di dalam proses belajar
hendaknya
mampu
memberikan
disimpulkan bahwa dalam belajar mengait di
pengetahuan, evaluasi dan bimbingan di
kelas X SMK Karya Rini Yogyakarta masih
dalam
mengalami kesulitan dalam tahap persiapan,
mengait, sedangkan siswa hendaknya lebih
pelaksanaan,
tahap
bersungguh-sungguh di dalam mengikuti
persiapan siswa mengalami kesulitan karena
proses belajar mengait dan juga mengikuti
tidak memiliki pengetahuan yang lengkap
setiap kegiatan yang telah di tentukan sesuai
tentang ukuran benang dan ukuran jarum kait
dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh
yang sesuai dan kelengkapannya, sehingga
guru di SMK Karya Rini Yogyakart sehingga
dalam belajar praktiknya siswa mengalami
tercapai tujuan belajar yang telah ditentukan
kesulitan untuk memulai pelajarannya. Dari
dengan hasil yang baik.
tahap
dan
finishing.
pelaksanaannya
kesulitan
dalam
Dari
siswa
memulai
upaya
peningkatan
mutu
belajar
mengalami
kaitan
untuk
Saran
memulai membuat produk kait, cara menarik
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
benang yang salah dan memegang jarum kait
pembahasan yang telah diuraikan, maka saran
kurang fleksible sehingga sering terjadi
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
kendala membuat siswa merasa alas dan tidak
1.
Dalam proses persiapan belajar mengait
termotivasi untuk mengerjakan tugasnya. Dari
di
tahap
mengalami
Yogyakarta dapat dikemukakan beberapa
kesulitan, diakhir kaitan, nayak siswa yang
saran antara lain : a) Siswa harus aktif
tidak mengerti cara mengakhiri kaitan dengan
mencari pengetahuan
baik juga dalam pengemasan produk yang
jarum
masih kurang menarik.
terjagkau; b) Siswa harus mengertu
finishing
Dari
siswa
kesimpulan
juga
yang
telah
kelas
kait
X
di
dan
SMK
Karya
Rini
tentang nomor
benang
kait
yang
di
tempat penjualan jarum kait dan benang
kemukakan maka implikasi yang diperoleh
kait yang terjangkau; c) Siswa harus
dari hasil penelitian ini adalah penelitian ini
saling mengingatkan satu sama lain untuk
dapat dijadikan bahan masukan pada pihak
tidak lupa menyediakan peralatan dan
10Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2016
bahan
2.
untuk
belajar
mengait
yang
memperhatikan teknik mengemas dengan
lengkap.
baik sehingga dapat mengemas barang
Sedangkan dalam proses pelaksanaan
produk kaitannya dengan baik; b) Siswa
belajar mengait siswa kelas X di SMK
harus aktif dalam mengikuti demonstrasi
Karya
yang dipraktekkan guru cara mengakhiri
Rini
Yogyakarta
dapat
dikemukakan beberapa saran yaitu : a)
kaitan dnegan rapi.
Siswa harus memiliki keinginan untuk selalu berlatih menggunakan jarum kait
DAFTAR PUSTAKA
dengan benar sehingga memiliki tnagan
Abu
yang fleksible untuk mengait; b) Siswa
……...(2013).
harus memiliki keinginan untuk mengait
…..….Jakarta: PT. Rineke Cipta.
sehingga kaitan benang terlihat utuh dan
Ahmadi
Arief
dan
Widodo
Supriyono.
Psikologi
Frichan.
(2014).
belajar.
Pengantar
keajegannya konsisten; c) Siswa harus
…….…Penelitian
membawa bahan atau materi belajar
..…….Yogyakarta : Pustaka Belajar
Dalam
Pendidikan.
mengait sehingga jika ada yang tidak mengerti bisa dipelajari; c) Siswa harus aktif bertanya dan mengikuti demonstrasi
3.
Martini
Jamaris.
(2014).
……….Belajar. Bogor. Ghalia Indonesia.
yang dipraktikkan oleh guru sehingga
Mulyono
lebih mengerti cara yang benar dalam
..…….Pendidikan
mengait benang.
..…….Berkesulitan
Untuk proses finishing dalam belajar
.…….PT. Rineke Cipta
mengait siswa kelas X di SMK Karya Rini Yogyakarta dapat dikemukakan beberapa saran yaitu : a) Siswa perlu
Kesulitan
Abdurrahman. Bagi Belajar.
(2010). Anak Jakarta
: