Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa Fatmawati1, Mardjan Paputungan2, Rakhmawaty A. Asui3 Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected] Abstract: The research aimed to investigate the students’ learning difficulties on reaction equation material at class X and XI IPA of MAN Batudaa. The research applied qualitative descriptive method. The subjects of research were 84 students of MAN Batudaa which consisted of 24 students of class X.A, 14 students of class X.B, 25 students of class XI IPA.I, and 21 students of class XI IPA.2. The instrument of research was reaction equation tes made based on indicator, then it was used to know the students’ learning difficulties on reaction equation material. The research result showed that the students had difficulties on reaction equation material. It was showed by the lack of students’ understanding to material which related to the completeness of the instrument, the students’difficulties such as unable to distinguish the coefficient and index so that the students’ were wrong in applying conservation laws of mass, writing the compound nomenclature, writing the molecular formula, writing the formation of compounds. Therefore, the students’could not equalize the reaction equation correctly. Keywords: Student’ Learning Difficulties, Reaction Equation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di kelas X dan XI IPA MAN Batudaa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MAN Batudaa sebanyak 84 orang siswa yang terdiri dari kelas X.A 24 orang siswa, kelas X.B 14 orang siswa, kelas XI IPA.I, 25 orang siswa, kelas XI IPA.2, 21 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah berupa tes persamaan reaksi yang dibuat sesuai indikator, selanjutnya digunakan untuk melihat kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi persamaan reaksi, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang terkait dengan penyelesaian instrumen, kesulitan siswa tidak dapat membedakan antara koefisien dan indeks sehingga siswa salah menerapakan hukum kekekalan massa, penulisan tata nama senyawa, menuliskan rumus molekul, menuliskan pembentukan senyawa, sehingga siswa tidak dapat menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. Kata kunci: Kesulitan Belajar Siswa, Persamaan Reaksi
1
Mahasiswa FMIPA Jurusan Pendidikan Kimia Dosen UNG 3 Dosen UNG 2
1
Di dalam ilmu kimia terdapat materi yang
kemampuan minimal standar kelulusan yang
beraneka ragam yang meliputi konsep yang
dipersyaratkan,
abstrak, teori, dan soal-soal. Sehingga ketika
siswa sudah memahami konsep dengan baik.
dalam memahami materi kimia, siswa sering
Menurut
sehingga
dapat
dikatakan
Sapuroh (2010)
Pendidikan
mengalami kesulitan dalam memahami ilmu
adalah usaha sadar dan bertujuan untuk
kimia tersebut. Konsep yang kompleks dan
mengembangkan kualitas manusia sebagai
abstrak dalam ilmu kimia menjadikan siswa
suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Maka
beranggapan
kimia
dalam pelaksanaannya berada dalam suatu
merupakan pelajaran yang sulit. Kesulitan
proses yang berkesinambungan dalam setiap
siswa dalam memahami konsep persamaan
jenis dan jenjang pendidikan, semuanya
reaksi
mengetahui
berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang
penyebab kesulitan tersebut, sehingga nantinya
integral. Belajar merupakan proses dasar dari
dapat
perkembangan hidup manusia. Dengan belajar,
di
bahwa
identifikasi
dicari
pelajaran
untuk
pemecahannya.
Identifikasi
kesulitan belajar siswa MAN Batudaa kelas X
manusia
dan
XI
dalam
perubahan-perubahan
memahami
materi
kualitatif individu sehingga tingkah lakunya
dilakukan
dengan
berkembang. Semua aktivitas dan prestasi
menggunakan instrumen untuk di identifikasi
hidup manusia tidak lain adalah hasil dari
penyebab kesulitan yang dialami oleh siswa
belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman,
dalam memahami materi tersebut.
akan tetapi belajar adalah suatu proses, dan
persamaan
IPA
melakukan
reaksi
ini
Dalam belajar ilmu kimia siswa dituntut
bukan
suatu
hasil.
Karena
itu
belajar
memahami dan menguasai konsep-konsep
berlangsung secara aktif dan integratif dengan
dengan benar dan dituntut kemampuan berfikir
menggunakan
yang bersifat abstrak serta penguasaan dalam
untuk mencapai suatu tujuan.
berbagai
bentuk
perbuatan
perhitungan. Sehingga hal ini mengakibatkan
Menurut Sapii (2011) Gejala yang banyak
adanya kesulitan belajar pada siswa. Dalam
ditemukan di sekolah adalah kesulitan belajar
kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dalam
siswa dalam memahami konsep dasar kimia
proses belajar ada hambatan-hambatan tertentu
secara terstruktur
untuk mencapai hasil belajar. Sedangkan untuk
Kesulitan ini akan mengakibatkan masalah
mengetahui pemahaman konsep siswa yaitu
yang lebih luas terutama dalam memahami
dengan cara melihat data hasil belajar siswa.
tingkat penguasaan konsep kimia yang tinggi,
Apabila prestasi belajar siswa di bawah
oleh karena itu sebagai langkah awal yang
standar kelulusan 70, maka siswa tersebut
harus
belum mencapai kemampuan minimal yang
kesulitan belajar konsep pada siswa terutama
dipersyaratkan, sehingga dapat diprediksikan
pada konsep-konsep dasar ilmu kimia
siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.
dilakukan
Menurut
dan berkesinambungan.
adalah
Aturut
mengidentifikasi
(2007)
karena
Sedangkan jika prestasi belajar siswa di atas
kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia
standar , maka siswa tersebut sudah mencapai
maupun materi kimia secara keseluruhan 2
merupakan konsep atau materi yang bersifat
METODE PENELITIAN
abstrak dan kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami
Penelitian ini merupakan penelitian
konsep-konsep tersebut
deskriptif kualitatif studi kasus. Penelitian
dengan benar dan mendalam. Hal ini sinergis
deskriptif bertujuan untuk menguraikan atau
dengan laporan-laporan dari peneliti yang
mendeskripsikan
menyatakan siswa mengalami kesulitan belajar
sebagaimana adanya. Sesuai dengan tujuan
konsep terutama pada materi persamaan
penelitian ini maka yang dideskripsikan adalah
reaksi.
kesulitan belajar pada materi persamaan
Melalui
Observasi
awal
yang
dilaksanakan di MAN Batudaa kelas X
peristiwa-peristiwa
reaksi.
teramati pemahaman siswa pada materi kimia
Data dalam penelitian ini adalah hasil
memiliki konsep-konsep yang sangat abstrak
tes materi persamaan reaksi, sebelum tes ini
dan memerlukan pemahaman yang tinggi,
digunakan diuji validitas dan reliabilitas,
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
dalam tes ini yang menjadi tolak ukur dalam
mempelajari konsep-konsep dasar
kesulitan belajar konsep persamaan reaksi
materi
persamaan reaksi.
yaitu
menuliskan
persamaan
reaksi
dan
Untuk memahami konsep persamaan
menyetarakan persamaan reaksi serta langkah-
reaksi, siswa diharapkan mampu memahami
langkah menyelesaikan persamaan reaksi,
pengertian
persamaan
menuliskan
selain itu data hasil observasi, wawan cara dan
persamaan
reaksi,
menyetarakan
dokumentasi peneliti dengan sumber data
persamaan reaksi. Berdasarkan uraian di atas,
lainnya disekolah. Adapun yang menjadi
maka permasalahan ini akan diangkat untuk di
sumber data dalam penelitian ini adalah siswa
identifikasi melalui suatu penelitian dalam satu
MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA TA 2013-
judul Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa
2014 yang terdiri dari 4 kelas seperti yang
Pada Materi Persamaan Reaksi di Kelas X dan
terlihat pada Tabel 1 berikut ini:
reaksi, dan
XI IPA MAN Batudaa. Adapun masalah
dalam
yang
menjadi
penelitian
ini
rumusan adalah
bagaimanakah kesulitan belajar siswa pada materi persamaaan reaksi di kelas X dan XI
Tabel 1: Distribusi sampel penelitian pada kelas X dan XI IPA MAN Batudaa (2013) Kelas Jumlah Siswa X.A 24 X.B 14 XI. IPA 1 25 XI. IPA 2 21
IPA MAN Batudaa. Dari rumusan masalah di
Jumlah
atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi di Kelas X dan XI IPA MAN Batudaa
84
Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
observasi,
dokumentasi. menginterpretasi
tes,
Tes
wawancara digunakan
datanya
agar
dan untuk dapat
dikumpulkan untuk di identifikasi kesulitan belajar
pada
materi
persamaan
reaksi. 3
Observasi
digunakan
untuk
pengamatan
dan sesuai dengan kunci jawaban; skor 1
langsung proses pembelajaran kimia di kelas
jawaban siswa kurang benar atau kurang
X.A, X.B, XI IPA 1 dan XI IPA 2, letak
lengkap dan tidak relevan dengan pertanyaan;
geografis, sarana prasarana serta keadaan guru.
skor 0 jika siswa tidak menjawab pertanyaan.
wawancaraa digunakan untuk memperoleh
Menurut
(Sugiono
2009)
bahwa
data yang valid yang berhubungan dengan
analisis data adalah proses mencari dan
pembelajaran
menyususn
di
sekolah.
Sedangkan
secara
mengenai hal-hal atau variable yang berupa
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
catatan, transkip, buku dan data lain dalam
mengorganisasikan data ke dalam kategori,
lembaga pendidikan. Sedangkan tes digunakan
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
menjaring data yang menunjukkan soal yang
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
sulit diselesaikan yang menimbulkan kesulitan
mana yang penting dan yang akan dipelajari,
belajar pada materi persamaan reaksi. Adapun
dan membuat kesimpulan sehingga mudah
tes yang digunakan dalam penelitian ini
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
sebaran
wawancara,
yang
diperoleh
pada
hasil
data
dokumentasi digunakan untuk mencari data
mengacu
dari
sistematis
catatan
materi
yang
Tehnik analisis data yang digunakan
reaksi,
yang
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
berhubungan
persamaan
berjumlah 19
item yang diberikan kepada
untuk
menjawab
masalah
bagaimanakan
siswa, seperti yang terlihat pada Tabel 2
kesulitan belajar siswa pada materi persamaan
berikut ini :
reaksi. Setelah semua data terkumpul maka selanjutnya data tersebut diolah dan disajikan
Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen Tes konsep persamaan reaksi Indikator
1. 2. Persamaan Reaksi
3.
Konsep Menyetarakan persamaan reaksi Menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi Menulislah kemungkinan hasil reaksi dan metarakan reaksi
Item Soal
dengan menggunakan teknis analisis data deskriptif dengan beberapa tahapan yang telah
a,b,c,d,e,f,g & h
ditentukan yaitu identifikasi, klasifikasi dan a,b,c,d,e & f
langkah-langkah selanjutnya di interpretasikan dengan cara menjelaskan secara deskriptif.
a,b,c,d, & e
HASIL PENELITIAN Pemberian skor atas jawaban siswa terhadap tes kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi didasarkan atas kesesuaian jawaban dengan kunci jawaban yang telah dibuat. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik yang telah ditetapkan yaitu dengan skor 0, 1 dan 2. Diberi skor 2 jika
Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi dapat diamati indikator yang terdistribusi pada item soal Nomor 1 yaitu a,b,c,d,e,f,g
dan
h.
Berdasarkan
hasil
penelitian maka dapat dideskripsikan kesulitan belajar siswa pada materi persamaan reaksi berdasarkan Tabel 3 dibawah ini.
jawaban siswa benar,lengkap, semua unsur ada
4
Tabel. 3: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Menyetarakan Persamaan reaksi No 1.a
Soal Na(s)+O2(g) Na2O(s)
1.b
CO2(g) + H2O(l)
C5H10(g) + O2(g)
1.cH
NH3(g) + O2(g)
1.dCa CO3(s) + HCl(aq)
Jawaban Siswa 4Na(s) + O2(g) 2Na2O(s) 2 Na(s) + 2 O2(g) 1 Na2O(s) 2Na(s) +2O2(g) 2 Na2O(s) 2 NaO(s) 2 Na2O(s) 2C5H10(g) + 15O2(g) → 10CO2(g) + 10H2O(l) C5H10(g) + O2(g) C10(g) + H20O(l). 5CH5(g) + O2(g) C5O2(g) + H5O2(l) 16CHO(g) 4CHO2(g) C5H10(g) + 3O2(g) 5CO2(g) + 5H2O(l)
NO(g)+ H2O(l)4NNH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) 6H2O(l)
CaCl2(aq) + CO2(g)
+ H2O(l)
1.e P PI3(s) + H2O(l)
1.f
1.g
2NH3(g) + O2(g) 2NO(g)+3 H2O(l) 5NHO(g) 3NHO2(g) NH3(g) + O2(g) 1NO(g)+ H2O(l) NH3(g) +2 O2(g) NO(g)+ 3H2O(l) -
2CaCl2(aq) + 3CO2(g) + 2H2O(l) CaCO3(s)+2HCl(aq) CaCl2 (aq) + CO2(g) + H2O(l) 3CaCO3(s) + HCl(aq) 9CaClCOH2O 2CaCO3(s) + 2HCl(aq) 2CaCl2(aq) + 3CO2(g) + 2H2O(l) 2CaCO3(s) + 4HCl(aq)
PI3(s) + 3H2O(l) H3PO3(aq) + 3HI(l) 2PI3(s) + 3H2O(l) 3H3PO3(aq) + 3HI(l) PI3(s) + 6H2O(l) 18H3PO3(aq) + 3HI(l) PIH3(s) CH2POI(aq) Na PO + H O 6NaOH(aq) + 2H3PO4(aq) 2Na3PO4(aq) + 6H2O(l) 2NaOH(aq) + 6H3PO4(aq) 2Na3PO4(aq) + H2O(l) 3NaOH(aq) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 3H2O(l) 3NaOH(aq) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 2H2O(l) Al (SO ) + H O A Al2O3(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2O(l) Al2O3(s) + H2 3SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + H2O(l) 9AlHO2(s) 5Al2(4SO4)2(aq) + H2O(l) 2Al2O3(s) + 5H2SO4(aq) 2Al2(SO4)3(aq) + 5H2O(l) Fe(OH)3(s) + CO2(g)2 Fe2(CO3)3(s) + 6H2O(l) 4Fe(OH)3(s) + 6CO2(g) 2Fe2(CO3)3(s) + 3H2O(l) 4Fe(OH)3(s) +3CO2(g) 4Fe2(CO3)3(s) 5FeCO(OH(s) 1Fe2(CO3)3(s) + 2H2O(l) 2Fe(OH)3(s) + 3CO2(g) -
H3PO3(aq) + HI(l)
NaOH(aq) + H3PO4(aq )
Al2O3(s) + H2SO4(aq)
1.hFe2(CO3)3(s) + H2O(l)
3
2
4(aq)
4 3(aq)
2
2
(l)
(l)
Skor 2
Jumlah 37
1
27
0 2
20 2
1
57
0 2
25 4
1
53
0 2
27 4
1
39
0 2
41 2
1
38
0 2
44 -
1
39
0 2
45 -
1
37
0 2
47 -
1
37
0
47
Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat
pada gambaran pengetahuan siswa mampu
bahwa siswa Kelas X dan XI IPA paling
menulis jawaban tidak spesifik dan tidak
banyak
dengan
berhubungan dengan pertanyaan di beri skor 1
pertanyaan diberi skor 0 yaitu pada item soal
paling banyak siswa yang menjawab pada item
e,f,g dan h. Hal ini mengindikasikan bahwa
soal bagian b,c dan d.Sedangkan siswa yang
siswa tidak mampu menguraikian apapun yang
mampu menjawab dengan jelas dan terkait
berhubungan dengan pertanyaan. Sedangkan
dengan pertanyaan
menjawab
tidak
relevan
diberi skor 2 paling 5
banyak siswa menjawab pada soal bagian a
Kesulitan
siswa
tentang
konsep
ada 37 orang. Berdasarkan tabel 2, Kenyataan
persamaan reaksi dalam menuliskan dan
ini menunjukkan kesulitan siswa tidak mampu
menyetarakan
menghubungkan informasi atau konsep yang
dengan menggunakan item soal nomor 2 yaitu
suda ada dengan pertanyaan. Hal ini yang
bagian a,b,c,d,e dan f. Berdasarkan temuan
menyebabkan
siswa
penelitian,
menggunakan
strategi
tidak tertentu
mampu untuk
persamaan
maka
reaksi
dapat
diamati
dideskripsikan
kesulitan siswa dalam Tabel.4
memecahkan masalah yang ada. Tabel 4. Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soal-soal Menuliskan dan menyetarakan persamaan reaksi No 2.a
2.b
2.c
2.d
Soal Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air
Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida
Difosforus pentaoksida padat dengan larutan kalium hidroksida membentuk larutan kalium fosfat dan air
Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat, gas karbon dioksida, dan air
Jawaban Siswa 4 H2(g) + O2(g) 2H2O(l) Menuliskan CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(l) Menyetarakan 1CH4(g) +2 O2(g) 1CO2(g) + 2H2O(l) Menuliskan H2 + O2 H2O CaO(s) + H2O(l) Ca(OH Menuliskan CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2 + H2O(l) Menyetarakan 2CaO(s) + 1H2O(l) 2Ca(OH)2 + H2O(l) Menuliskan CaO(s)+ H2O(l) Ca(OH)2(aq) Menyetarakan 2CaO(s) + 1H2O(l) 2Ca(OH)2(aq) Menuliskan CaO + H2O CaOH P2O5(s) +6KOH(aq) 2 K3PO4(aq) + 3H2O(l) Menuliskan P2O5(s) + KOH(aq) KPO4(aq) + H2O(l) Menyetaraka P2O5(s)+K(OH)3(aq) K(PO4)2(aq) + 2H2O(l) Menuliskan P2O5(s)+KOH(aq) KPO4(aq) + H2O(l) Menuliskan P2O5(s) + KOH(aq) KPO4(aq) + H2O(l) Menyetarakan 1P2O5(s) + 2KOH(aq) 2KPO4(aq) + H2O2(l) Na2CO3(aq)
+
H2SO4(aq)
Na2SO4(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Menuliskan Na2CO3(aq)+H2SO4(aq) Na2SO4(aq)+ H2O(l), Menuliskan NaCO3(aq)+ H2SO4(aq) NaSO4(aq)+CO2(l) -
Skor 2
Jumlah 1
1
38
0 2
45 4
1
40
0 2
40 -
1
29
0 2
55 2
1
38
0
49
6
Lanjutan tabel.4: 2.e
2.f
Besi(III) oksida padat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan besi (III) sulfat dan air
Fe2O3(s)+3H2SO4(aq) Fe2(SO4)3 + 3H2O(l) Menuliskan Fe2O3 + H2SO4 FeSO4 Menuliskan Fe2O3(s)+H2SO4(aq) Fe2(SO4)3 + H2O(l) Menuliskan Fe2O3(s) + H2SO4(aq) Fe2SO4 + H2O2(l). -
Larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan natrium hidroksida membentuk endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan natrium sulfat
CuSO4(aq) + 2NaOH(aq)
Menuliskan CuS + NaOH Menuliskan
Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
CuOH + NaS
2
17
1
27
0 2
40 1
1
39
0
49
C2SO4(aq)+NaOH(aq) CuOH(aq)+NaSO4(aq)
-
Berdasarkan Tabel .4 menunjukkan
persamaan reaksi ada 17 orang pada bagian e
bahwa untuk siswa yang tidak menguraikan
dan yang lainnya hanya ada 1 orang pada
strategi
dalam
bagian a, ada 4 orang pada bagian b, 2 orang
memecahkan masalah pada item soal bagian a
bagian d, dan 1 orang bagian f, kemudian
ada 45 orang, item soal bagian b ada 40 orang,
siswa tidak ada yang dapat menjawab pada
bagian c ada 55 orang, bagian d ada 44 orang,
bagian c. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
bagian e ada 40 orang dan bagian f ada 49
faktor kebiasaan siswa dalam menyelesaikan
orang. Selanjutnya siswa yang memahami
soal persamaan reaksi hanya berdasarkan
tujuan tugas, tetapi dalam menjawab tidak
hafalan dan tidak menggunakan pengetahuan
spesifik yang tidak saling berhubungan antara
prosedural mereka, yang seharusnya diperoleh
informasi dan pertanyaan, ternyata paling
dari kegemaran siswa dalam menyelesaikan
banyak siswa yang menjawab pada soal bagian
soal yang menggunakan strategi dengan cara
b ada 40 orang dan bagian f ada 39 orang,
memecahkan masalah secara bertahap.
sedangkan bagian a ada 38 orang, bagian c ada
Kesulitan belajar siswa pada materi persamaan
29 orang, bagian d ada 38 orang dan bagian e
reaksi dalam menuliskan kemungkinan hasil
ada 27 orang. Hal ini yang menyebabkan siswa
reaksi dan menyetarakannya dapat diamati
tidak mampu menggunakan strategi tertentu
dengan menggunakan item soal nomor 3 pada
untuk memecahkan masalah yang ada. Selain
bagian
itu siswa yang mampu mengerjakan soal
dideskripsikan kesulitan siswa berdasarkan
dalam
Tabel .5
tertentu
yang
menuliskan
digunakan
dan
menyetarakan
a,b,c,d
dan
e.
maka
dapat
Tabel 5: Kesulitan siswa MAN Batudaa Kelas X dan XI IPA dalam menyelesaikan soalsoalMenuliskan kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan persamaan reaksi. No 3.a
Soal Na(s) + Cl(g)
Jawaban Siswa
....
Na(s) + Cl(g) NaCl(s) Na(s) + Cl(g) NaCl2(s) 2Na(s) + Cl(g) Na2Cl2(s) Na(s) + 2Cl(g) 2NaCl(s)
-
Skor
Jumlah
2
36
1
15
0
33
7
Lanjutan tabel.5: 3.b
3.c
Na2O(s) + SO3(g)
Al(s) + HCl(aq)
3.d
. . . .
...+...
HCl(aq) + KOH(aq)
.+
Mg(OH)2(aq)+HCl(aq ..+...
3.e
Na2O(s) + SO3(g) Na2SO4(s) Na2O(s) + SO3(g) Na2SO(s) Na2O(s) + SO3(g) Na3SO2(s) Hasil reaksi Na2O(s) + SO3(g) Na3S(O2)3(s) Menyetarakan 3Na2O(s) + SO3(g) 2Na3S(O2)3(s) 2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g) Hasil Reaksi Al(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + H2(g) Menyetarakan Al(s) +6 HCl(aq) AlCl3(aq) + 3H2(g) Hasil reaksi Al (s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + H(g) Hasil reaksi Al(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + H2(g) Menyetarakan 2Al(s) +6HCl(aq) AlCl3(aq) + 3H2(g). HCl(aq) + KOH(aq) KCl(aq) + H2O(l) Hasil reaksi HCl(aq) + KOH(aq) HCl + KO Menyetarakan HCl(aq) + KOH(aq) 2HCl + KO Hasil reaksi HCl(aq) + KOH(aq) ClO + KH2O Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) +2H2O(l) Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) MO2Cl + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HCl + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) Mg2HC + H2O Hasil reaksi Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) MgCl2(aq)+2H2O(l) Menyetarakan Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l). -
2
4
1
40
0 2
40 -
1
29
0 2
55 2
1
38
0 2
49 17
1
27
0
40
Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan
memecahkan masalah, tetapi tidak sesuai
bahwa siswa yang tidak mampu menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang diberikan tidak
dengan benar dalam memecahkan masalah
spesifik ternyata paling banyak siswa yang
terdapat pada item soal bagian e sebanyak 37
menjawab pada soal bagian e ada 44 orang,
orang dan bagian d sebanyak 36 orang,
bagian d ada 24 orang, bagian c ada 30 orang,
kemudian bagian a ada 33 orang, bagian b ada
bagian b 30 orang dan bagian a ada 15 orang.
33 orang dan bagian c ada 22 orang.
Selain itu siswa yang mampu menguraikan dan
Sedangkan
menjawab dengan tepat untuk menyelesaikan
pada
pengetahuan
menggunakan strategi umum untuk
siswa
masalah
pada
konsep
menuliskan
kemungkinan hasil reaksi dan menyetarakan 8
persamaan reaksi ada 36 orang pada bagian a,
menuliskan hasil reaksi dan menyetarakan
ada 21 orang bagian b, ada 32 orang bagian c,
persamaan reaksi.
ada 24 orang bagian d dan 3 orang bagian e. siswa
mengalami
kesulitan
dalam
menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi.
Berdasarkan temuan hasil penelitian diperoleh jawaban siswa yang tidak spesifik dengan pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 27 orang atau 32%, bagian b ada 57 orang atau 67%, bagian c ada 53 orang atau 63%, bagian
Pembahasan Berdasarkan
siswa
d ada 39 orang atau 46%, bagian e ada 38
dalam menyelesaikan soal-soal persamaan
orang atau 45%, bagian f ada 39 orang atau
reaksi,
tidak
46%, bagian g ada 37 orang atau 44% dan
menunjukkan kerelevenan jawaban dengan
bagian h ada 37 orang atau 44%. Selanjutnya
pertanyaan yang diberikan dari 19 butir soal
pada soal no 2 bagian a ada 38 orang atau
yang diujikan untuk 84 orang siswa. Hal ini
45%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian
disebabkan oleh pengetahuan siswa tentang
c ada 29 orang atau 34%, bagian d ada 38
konsep
belum
orang atau 45%, bagian e ada 27 orang atau
memadai, siswa hanya terbiasa dengan pola
32% dan bagian f ada 39 orang atau 46%.
belajar yang sifatnya menunggu apa yang di
Kemudian pada soal no 3 bagian a ada 15
transfer oleh guru tanpa mau mengembangkan
orang atau 17%, bagian b ada 30 orang atau
pengetahuannya
mandiri,
35%, bagian c ada 30 orang atau 35%, bagian
padahal siswa yang memiliki pengetahuan
d ada 24 orang atau 28% dan bagian e ada 44
deklaratif
orang atau 52%.
bahwa
dasar
data
kesulitan
pengetahuan
persamaan
melalui
adalah
siswa
reaksi
belajar
siswa
yang
mampu
menjelaskan atau menuliskan konsep dasar dari persamaan reaksi. Sedangkan
Sedangkan siswa yang tidak mampu menjawab soal pada soal no 1 bagian a ada 20
reaksi
orang atau 23%, bagian b ada 25 orang atau
merupakan materi yang menurut kurikulum di
29%, bagian c ada 27 orang atau 32%, bagian
MAN Batudaa di ajarkan di kelas X semester
d ada 41 orang atau 48%, bagian e ada 44
I. Materi persamaan reaksi sarat akan konsep
orang atau 52%, bagian f ada 45 orang atau
dan untuk memahami konsep ini dibutuhkan
53%, bagian g ada 47 orang atau 55% dan
pemahaman
lebih
bagian h ada 47 orang atau 55%. Kemudian
Misalnya
pada soal no 2 bagian a ada 45 orang atau
pengertian persamaan reaksi, menyetarakan
53%, bagian b ada 40 orang atau 47%, bagian
persamaan
dan
c ada 55 orang atau 65%, bagian d ada 44
menyetarakan persamaan reaksi. Pada pokok
orang atau 52%, bagian e ada 40 orang atau
bahasan persamaan reaksi di indikasikan dari
47% dan bagian f ada 44 orang atau 52%.
beberapa
Selanjutnya pada soal no 3 bagian a ada 33
sederhana
persamaan
Persamaan
konsep-konsep sebagai
dasarnya.
reaksi,
aspek
menyetarakan
menuliskan
yaitu,
reaksi,
yang
2)
1)
menyetarakan
menuliskan
persamaan
reaksi,
dan
orang atau 39%, bagian b ada 33 orang atau
3)
39%, bagian c ada 22 orang atau 26%, bagian 9
d ada 36 orang atau 42% dan bagian e ada 37
baik. Siswa yang tidak dapat menjawab
orang atau 44%. Hal ini menunjukkan bahwa
pertanyaan disebabkan oleh daya ingat siswa
siswa mengalami kesulitan dalam memahami
yang lemah. Selain faktor daya ingat yang
konsep persamaan reaksi.
lemah, para siswa juga sulit dalam memahami
Sedangkan
siswa
yang
dapat
menjawab
contoh-contoh soal menyetarakan persamaan
pertanyan pada soal no 1 bagain a ada 37
reaksi. Kesulitan siswa yang ditemukan dalam
orang atau 44%%, bagian b ada 2 orang atau
penelitian ini yaitu siswa sulit menuliskan
2%, bagian c ada 4 orang atau 4%, bagian d
unsur dan wujud zat, siswa juga sulit dalam
ada 4 orang atau 4%, bagian e ada 2 orang atau
menyetarakan persamaan reaksi yang rumit,
2%, bagian f, g, dan h tidak ada siswa yang
siswa sulit menuliskan rumus molekul dan
dapat menjawab dengan benar. Selanjutnya
siswa juga sulit menuliskan pembentukan
pada soal no 2 bagian a ada 1 orang atau 1%,
senyawa. Kesulitan ini disebabkan dari siswa
bagian b ada 4 orang atau 4%, bagian c tidak
itu sendiri. Kesulitan yang berasal dari siswa
ada siswa yang dapat menjawab soal dengan
adalah kesulitan dalam memahami konsep
benar, bagian d ada 2 orang atau 2%, bagian e
kimia itu sendiri karena kebanyakan konsep-
ada 17 orang atau 20% dan bagian f ada 1
konsep dalam materi kimia secara keseluruhan
orang atau 1%. Kemudian pada soal no 3
merupakan konsep atau materi bersifat abstrak.
bagian a ada 36 orang atau 42%, bagian b ada
Menurut Johnston & Kellett dalam
21 orang atau 25%, bagian c ada 32 orang atau
Sirham 2007, Kesulitan dalam pemahaman
38%, bagian d ada 24 orang atau 28% dan
konseptual berhubungan dengan ruang kerja
bagian e ada 3 orang atau 3%. Kesulitan siswa
memory dan ide yang terputus-putus. Sehingga
untuk setiap aspek dalam memahami konsep
siswa tidak dapat atau lupa dengan materi
persamaan reaksi.
yang telah di ajarkan sebelumnya. Maka siswa
Jawaban siswa yang menjawab tidak relevan dengan pertanyaan disebabkan kurang telitinya menganalisis soal dan lemahnya pemahaman
Dalam Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya menurut (Ali
senyawa yang telah di ajarkan oleh guru,
2011), dilihat dari hasil penelitian dalam
Selain itu, para siswa juga kurang berminat
menyetarakan persamaan reaksi menunjukkan
mempelajari kembali dirumah apa yang telah
bahwa kemampuan siswa dalam menyetarakan
mereka pelajari. Umumnya para siswa mau
persamaan reaksi kimia termaksud dalam
belajar hanya di dalam kelas saja, sehingga
kategori sedang dan rendah.
sulit
tentang
soal yang diberikan.
pembentukan
siswa
siswa
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-
mengerjakan
soal-soal
yang
Jesen
dalam
Sidauruk
2006
diberikan dalam menentukan hasil reaksi
menyatakan bahwa logika struktur kimia
kemudian menyetarakan persamaan reaksi.
didasarkan pada komposisi dan struktur,
Siswa ini menunjukkan bahwa belum
energi, serta waktu. Maka berpendapat bahwa
memahami konsep persamaan reaksi dengan
salah satu konsep yang diperlukan sepanjang 10
mempelajari kimia adalah konsep stoikiometri termasuk
persamaan
besar
merupakan
persamaan reaksi, diharapkan kepada guru
jembatan untuk mempelajari seluruh konsep
kimia sebaiknya menitik beratkan pada
kimia.
konsep dimana siswa mengalami kesulitan
reaksi.
didalamnya Artinya,
konsep
1. Dengan melihat letak kesulitan cukup
konsep
ini
dalam
memahami
konsep
belajar. 2. Mengingat keterbatasan yang ada dalam
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
dan
penelitian ini diharapkan dapat dilakukan
pembahasan kesulitan belajar siswa pada
penelitian yang sejenis dengan penelitian
materi persamaan reaksi di kelas X dan XI IPA
ini, dengan meninjau beberapa aspek
MAN
seperti
Batudaa
komponen
hasil
dapat
soal
yang
penelitian
dilihat
dari
diberikan
tiga yaitu
guru,peserta
pelaksanaan
proses
didik belajar
serta mengajar
menyetarakan persamaan reaksi, menuliskan
dengan menggunakan instrumen yang
persamaan reaksi kemudian menyetarakannya
lebih
dan menuliskan kemungkinan hasil reaksi
penelitian untuk daerah yang lebih luas
kemudian menyetarakannya. Untuk item soal
dan lebih detail lagi.
baik
dan
mengambil
subyek
menyeterakan persamaan reaksi sebagian besar siswa hanya mampu memberikan jawaban tidak relevan dengan pertanyaan, dan kesulitan siswa
tidak
membedakan
Pada
kesempatan
ini
penulis
antara
mengucapkan terimakasih kepada Drs.Mardjan
koefisien dan indeks sehingga siswa salah
Paputungan, M.Si dan Rakhmawaty A. Asui,
menerapkan hukum kekekalan massa. Untuk
S.Pd, M.Si, atas bimbingan, motivasi dan
item
saran yang membangun isi jurnal ini.
soal
dapat
UCAPAN TERIMAKASIH
menuliskan
persamaan
reaksi
kemudian menyetarakannya, kesulitan siswa dalam
penulisan tatanama senyawa dan
kesulitan dalam menuliskan rumus molekul sehingga menyebabkan siswa salah dalam menyetarakan persamaan reaksi. Sedangkan pada item soal menuliskan kemungkinan hasil reaksi kemudian menyetarakannya, kesulitan siswa
dalam
senyawa
menuliskan
sehingga
siswa
pembentukan tidak
dapat
menyetarakan persamaan reaksi dengan benar.
Saran
DAFTAR PUSTAKA Ali, Ramdan, 2011: Identifikasi kemampuan siswa Kelas XI MAN Model Gorontalo dalam memahami tatanama senyawa sederhana dan menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia tahun pelajaran 2011-2012. Universitas Negeri Gorontali Aturut, Lodrik. 2006. Kajian pemahaman konsep teori asam basa melalui persamaan reaksi kimia pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Gorontalo.Tahun Pelajaran 200052006. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 11
Sapii, Yunarsi, 2011; Identifikasi kemampuan memahami konsep hukum-hukum dasar kimia siswa kelas x MA Alkhairat kota gorontalo T.A 2010/2011. Skripsi. Universitas NegeriGorontalo Sapuroh, Siti, 2010: Analisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep biologi pada konsep monera. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah
misunderstanding in studying chemical equation concept, jurnal JPP, vol 4, no 2, september 2006, hlm 101-202. Sirham, Ghassan. 2007. Learning Difficulties in Chemistry: An Overview. Journal of Turkish Science Education, Vol 4, Issue 2, September 2007. Sugiono, 2009. Metode penelitian kuntitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: CV Alfabet
Sidauruk, Suandi. 2006. kesalahan siswa SMA memahami konsep persamaan reaksi kimia senior high school students’
12
13