IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA PRASETYA GORONTALO DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Matematika dan IPA OLEH
NURLAILA NASADI NIM 441 407 055
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2014
Identifikasi kemampuan siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia Nurlaila Nasadi, Astin P Lukum, Erni mohamad Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Korespondensi: Jalan Jendral Sudirman 6 Kota Gorontalo, 96 128. Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia. Teknik pengumpulan data menggunakan tes sebagai instrumen. Hasil uji validasi tes adalah 93,33% dan reliabilitas 0,63 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soalsoal persamaan reaksi kimia tentang: (1) menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia (59%), (2) menyetarakan persamaan reaksi kimia (38%), (3) menentukan koefisien reaksi kimia (29%), (4) mengidentifikasi persamaan reaksi kimia (38%) Kemampuan siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia berada pada kategori kurang yakni total rata-rata yang diperoleh (41%) Kata kunci : Persamaan reaksi kimia, kemampuan siswa ABSTRACT: This study is a descriptive study which aims to determine the ability of
high school students of class X Prasetya Gorontalo in solving problems of chemical reaction equations. Data collection technique used as a test instrument. Test validation test results are 93.33% and 0.63 reliability. The results showed that students' ability to solve the problems of the chemical reaction equation: (1) describes the notion of equality of chemical reactions (59%), (2) to equalize the chemical reaction (38%) , (3) determine the coefficient of chemical reactions (29%), (4) identify the chemical reaction (38%) The ability of class X SMA Prasetya Gorontalo in solving problems of chemical reaction equations are in the category of less than the average total obtained (41%) Keywords : Equation of chemical reactions , the ability of students
belum mencapai tingkat ketuntasan,
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dengan nilai rata-rata dari kelas Xa
merupakan ilmu yang berlandaskan
sampai dengan kelas Xd adalah 53,8 ,
pengamatan dan penelitian terhadap
50,7 , 54,3, dan 47,1. Rendahnya hasil
gejala-gejala alam. Dalam ilmu kimia
belajar ini menunjukkan bahwa siswa
pengetahuan alam terdapat beberapa
masih
cabang ilmu yang salah satunya adalah
konsep kimia dengan baik. Akibatnya,
ilmu kimia. Ilmu kimia merupakan
siswa
cabang ilmu yang berhubungan dengan
menerapkan
komposisi dan sifat-sifat dari berbagai
menyelesaikan
bentuk materi (Santoso, 2004).
kimia
Proses
pembelajaran
ilmu
belum
menguasai
mengalami
konsep-
kesulitan dalam
konsep-konsep
dalam
persoalan-persoalan
khususnya
pokok
bahasan
persamaan reaksi kimia.
kimia di sekolah saat ini, salah satu
Salah satu upaya yang dapat
gejala yang sering ditemukan oleh
dilakukan untuk mengetahui kesulitan
seorang guru adalah kesulitan siswa
siswa dalam menyelesaikan persoalan-
dalam
persoalan kimia khususnya pokok
memahami
konsep-konsep
kimia dengan benar. Hadiah
(2012)
bahasan melaporkan
persamaan
reaksi
adalah dengan menelusuri
kimia tingkat
bahwa nilai rata-rata siswa kelas X
kemampuan siswa pada setiap sub
(SMA Negeri 1 Bonepante ) pada
pokok bahasan. Dengan demikian kita
materi persamaan reaksi kimia adalah
dapat mengetahui pada pokok/sub
73,3 dan 66,6 yang masing-masing
pokok
menggunakan model jigsaw dan NHT
mengalami kesulitan.
(Numberied Heads Together).Namun,
KAJIAN TEORI
hasil pre testnya sangat jauh berbeda,
Kemampuan
bahasan
saja
siswa
siswa
dalam
kecakapan
seorang
yaitu: 43,5 dan 33,3. Di SMA Prasetya
belajar
Gorontalo, hasil belajar yang dicapai
peserta didik, yang dimiliki dari hasil
pada pokok bahasan persamaan reaksi
apa yang telah dipelajari yang dapat
kimia
tahun
pelajaran
2012/2013
adalah
mana
ditunjukkan atau dilihat melalui hasil belajarnya (Syah, 2004). Ada tiga terkait
ciri-ciri
perangsang
tersebut tidak cocok dengan ciri-ciri
ranah (aspek) yang
dengan
Apabila
kemampuan
yang
telah
ada
maka
perangsang
tersebut
dalam belajar, yaitu ranah kognitif,
diasimilasikan.
Dalam
ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
seseorang dapat melakukan dua hal,
Contoh
adalah
yaitu: (1) menciptakan skema baru
kemampuan siswa dalam menganalisis
yang dapat cocok dengan rangsangan
suatu
berdasarkan
yang baru, atau (2) memodifikasi
pemahaman yang dimilikinya. Contoh
skema yang ada sehingga cocok
ranah afektif adalah siswa mampu
dengan
menentukan sikap untuk menerima
1997:32). Dua alternatif ini merupakan
atau menolak suatu objek. Contoh
bentuk-bentuk dari akomodasi.
ranah
kognitif
masalah
ranah
siswa
skema
psikomotorik
adalah
siswa
mampu berekspresi dengan baik.
kemampuan
dalam
belajar
adalah
siswa
dalam
siswa
kemampuan
mempersepsi
hal
itu
ini
(Suparno,
Struktur kognitif yang dimiliki siswa dapat berupa bangunan konsep
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
rangsangan
tidak
yang saling berkaitan satu lainnya
dan
dapat
pula
sama berupa
sekumpulan konsep yang saling berdiri
materi
sendiri. Jenis struktur kognitif ini
pelajaran yang diterimanya disekolah.
berhubungan dengan ciri ilmu yang
Persepsi
dipelajari serta sumber proses belajar
merupakan
mengindera,
aktivitas
mengorganisasi,
menginterpretasikan
serta
dan
menilai
yang diterapkan dalam mempelajari suatu
ilmu.
Proses
stimulus yang ada dalam lingkungan.
struktur
Dalam hal ini stimulus yang sama
adalah menghasilkan prinsip belajar
belum
bermakna.
tentu
mempunyai
membuat persepsi
terhadap suatu hal.
seseorang
yang
sama
kognitif
pembentukan
yang
diharapkan
METODE PENELITIAN Penelitian penelitian
ini
merupakan
deskriptif
Tahap-tahap
sebagai
berikut:
(1)
penyusunan
pertimbangan dari tim penilai yang
instrumen, (2) uji coba instrumen dan
terdiri dari tim penilai yang terdiri dari
revisi
(3)
3 orang yang memiliki kompetensi
sampel
untuk menentukan penilaian mengenai
instrumen
penelitian,
penentuan
populasi
penelitian,
(4)
dan
pengumpulan
data
penelitian, (5) analisis data penelitian. Populasi
dalam
penelitian
pemakaian bahasa dan konsep-konsep yang akan diukur. Ketiga validator
ini
berasal
dari
dua
dosen
kimia
adalah seluruh siswa kelas X SMA
Universitas Negeri Gorontalo dan satu
Prasetya
guru mata pelajaran kimia SMA
Gorontalo
Tahun
ajaran
2013/2014 yang tersebar sebanyak 4
Prasetya Gorontalo.
kelas. Xa sampai Xd
Dalam hasil ketiga tim penilai
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa SMA Prasetya Gorontalo kelas X
a
semester 1 yang berjumlah 20. Sampel
tersebut secara singkat dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Hasil penilaian validasi tes No Validator
pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik (cluser random sampling). Instrumen Penelitian Untuk
memperoleh
sebanyak 20 butir soal. Sebelum tes untuk
menjaring
data,
terlebih dahulu dilakukan uji validitas
valid
apabila
harga
persentase pemberian skor 2 (dua) di
Uji validitas tes
yang dilakukan
adalah validasi isi yang ditetapkan berdasarkan
Keterangan : 1. Penilai A: La Alio, S.Pd M.Si 2.Penilai B : Julhim Tangio S.Pd M.Pd 3. Penilai C: Nur’ain Dilo, S.Pd Tes secara keseluruhan dinyatakan
dan reliabilitas.
Validasi
Penilai A Penilai B Penilai C Rata-rata
data
penelitian ini digunakan tes obyektif
digunakan
1 2 3
Persentase Skor Penilaian (%) Nol Satu Dua 5 95 15 85 100 6,66 93,33
penilaian
dan
atas 75%, maka tingkat konsistensi pemberian skor 2 oleh ketiga penilai tersebut adalah 93,33%.
Uji Reliabilitas Reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
(
)
Dimana: ∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan : r
= reliabilitas instrumen = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua
X
= skor belahan pertama (skor butir soal bernomor ganjil)
Y
= skor belahan kedua (skor butir soal bernomor genap)
N =
jumlah siswa yang dites
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian, persentase kemampuan siswa kelas dalam menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi kimia dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Identifikasi kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal dalam reaksi kimia. No
1
2
Indikator
Menjelaskan pengertian reaksi kimia Rata-rata Menyetarakan persamaan reaksi kimia
Nomor item
1
Presentase Siswa Menjawab Benar (%) 59
Presentase Siswa Menjawab Salah (%) 41
2 3 4 5 6 7 8
59 29,4 65 29,5 23,5 23,5 41,1 53
41 70,6 35 70,5 76,5 76,5 58,9 47
38
62
23,5 29,5 5,8 65 23,5
76 70,5 94,2 35 76,5
29
70
Rata-rata
3
Menentukan koefisen reaksi kimia
Rata-rata
9 10 11 12 13
Lanjutan Tabel 4.1 4 Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia
14 15 16 17 18 19 20
Rata-rata Rata-rata total
41,2 17.7 29,5 23,5 35,2 23,5 23,5 38 41
58,8 82,3 70,5 76,5 64,8 76,5 76,5 62 58.7
Berdasarkan data tabel di atas persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal reaksi kimia dalam bentuk grafik histogram yang disajikan dalam gambar berikut.
80 70 60
70% 59%
50
41%
40
62%
62%
38%
38% 29%
30
% benar % salah
20 10 0 1
2
3
4
Gambar 4.1Persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal reaksi kimia. Keterangan: Sub Pokok Bahasan: 1 = Menjelaskan pengertian persamaan reaksi kimia 2 = Menyetarakan persamaan reaksi kimia 3 = Menentukan koefisien reaksi kimia 4 = Mengidentifikasi persamaan reaksi kimia
Identifikasi kemampuan siswa dalam
menyelesaikan
soal-Soal
ada (H dan O). Dari 35% siswa yang tidak mampu mengidentifikasi hasil
Pengertian persamaan reaksi diperoleh
reaksi
rata-rata 59% siswa yang menjawab
oksigen, diperoleh sebanyak 6% yang
benar
yang
mengidentifikasi hanya 1 molekul air
mengubah zat-zat asal (pereaksi =
(H2O), 6% menjawab 4HO2, dan 23%
reaktan) menjadi zat-zat baru (produk)
menjawab H2O2. Hal ini artinya siswa
merupakan persamaan reaksi. Hal ini
belum mampu mengidentifikasi hasil
menunjukkan
kemungkinan
siswa
reaksi dengan mengunakan persamaan
tidak
membedakan
antara
2H2 + O2.
bahwa
bisa
pengertian
reaksi
kimia
persamaan reaksi itu
sendiri.
gas hidrogen dengan
Rata-rata 29,5% siswa yang menjawab benar bahwa reaksi antara
Identifikasi kemampuan siswa dalam
dari
menyelesaikan
hidrogen
dan
klorida
membentuk
soal-Soal
hidrogen klorida (2HCl). Hal ini
suatu
artinya hanya sedikit siswa yang
persamaan reaksi Kimia diperoleh
mampu menuliskan hasil reaksi antara
rata-rata 29,4% siswa menjawab benar
hidrogen dan klorida. Dari 70,5%
dan 70,6% siswa menjawab salah. Hal
siswa yang tidak mampu menuliskan
ini artinya bahwa banyak siswa yang
hasil reaksi dari hidrogen dan klorida,
tidak mampu menuliskan persamaan
23,5% menjawab hasil reaksi hidrogen
kimia.
dengan klorida adalah H2Cl2, 23,5%
penyetaraan
reaksi
Rata-rata
65%
dari
siswa
yang
menjawab HCl2 dan 23,5% menjawab
menjawab benar bahwa hasil reaksi
H2Cl2. Hal ini artinya sebagian besar
antara 2 molekul gas hidrogen dengan
siswa belum bisa menuliskan hasil
1 molekul
reaksi hidrogen dengan klorida dengan
oksigen menghasilkan 2
molekul air (2H2O). Hal ini artinya siswa sudah bisa mengidentifikasi
tepat. Rata-rata 23,5% siswa yang
hasil reaksi dengan melihat persamaan
menjawab
dan menyetarakan unsur-unsur yang
pembakaran
benar
hasil
reaksi
gas
metana
(CH4)
menghasilkan karbon dioksida dan uap
menyetarakannya, diperoleh sebanyak
air adalah CO2 dan 2H2O. Hal ini
35% menjawab N2(g) + H2(g) → 2NH3(g)
artinya bahwa sebagian kecil siswa
untuk reaksi pemanasan gas nitrogen
yang mampu menuliskan hasil reaksi
dengan gas hidrogen yang membentuk
pembakaran gas metana. Dari 76,5%
gas amonia, 12% menjawab N2(g)+
siswa yang tidak mampu menjawab
3H2(g) → NH3(g), dan 29,5 % menjawab
dengan benar, diperoleh 47% siswa
N2(g)+ H2(g) → 4NH3(g) . Hal ini artinya
menuliskan CO2 + H2O untuk hasil
masih banyak siswa yang tidak mampu
pembakaran gas metana, dan 29,5%
menuliskan persamaan reaksi kimia
menjawab CO + 2H2O untuk hasil
dari reaksi nitrogen dan hidrogen yang
reaksi pembakaran gas metana. Hal ini
dipanaskan
artinya masih banyak siswa yang tidak
membentuk gas amonia.
bisa menentukan atau menuliskan hasil
Rata-rata 41,1% siswa yang menjawab
reaksi dari reaksi pembakaran metana.
benar
dengan
persamaan
suhu
reaksi
30000C
besi(III)
Diperoleh 23,5% siswa yang
oksida (karat besi) dengan larutan
menjawab benar persamaan reaksi dari
asam sulfat membentuk besi(III) sulfat
gas nitrogen dengan gas hidrogen yang
dan air,persamaan reaksi yang benar
dipanaskan dengan suhu 3000
yaitu
membentuk gas amonia (NH3), dengan
Fe2(SO4)3(ag) +3H2O(l) . Hal ini artinya
persamaan reaksi yang benar adalah
bahwa sebagian siswa yang mampu
N2 + 3H2 → 2NH3. Hal ini artinya
menuliskan persamaan reaksi antara
hanya sebagian kecil siswa yang
besi(III) sulfat dengan asam sulfat
mampu menuliskan persamaan reaksi
membentuk besi(III) dan air..Hal ini
dari
artinya bahwa sebagian besar siswa
soal
wacana
dengan
Fe2O3(s)
3H2SO4(aq)
memperhatikan banyaknya komponen
tidak
( N dan H) dari produk dan reaktan..
reaksi dari persamaan suatu wacana.
Dari 76,5% siswa yang tidak mampu menuliskan persamaan reaksi
dan
bisa
+
menuliskan
→
persamaan
Rata- rata 53% siswa yang menjawab benar persamaan reaksi logam kalium dengan gas oksigen
menghasilkan oksida padat dengan
persamaan
persamaan 2K(s) + O2(g) → 2K2O(s). Hal
kurang.
reaksi
kimia
termasuk
ini artinya sebagian siswa sudah
Identifikasi penentuan koefisien
mampu menuliskan dan mengenal
Reaksi 23,4% siswa yang menjawab
unsur-unsur
benar untuk menentukan harga a, b,
untuk
menuliskan
persamaan reaksi.
dan c berberdasarkan persamaa aK(s) +
Dari 47% siswa yang tidak
bH2SO4(aq)→ K2SO4(ag) + H2(ag) dimana
mampu menjawab benar, diperoleh
diperoleh harga a = 2, b = 1 dan c = 1 .
11,7% siswa menjawab persamaan
Hal ini artinya hanya sebagian kecil
reaksi logam kalsium dengan gas
siswa
oksigen membentuk kalsium oksida
persamaan reaksi dan menentukan
padat persamaan reaksinya
harga dari masing-masing spesi yang
Ca(s) +
yang mampu menyetarakan
O2(g) → CaO(s) , dan 35,3% menjawab
ditanya,
persamaan
menjawab salah,
reaksi
dengan
gas
kalsium
oksida
logam
oksigen
kalsium
dan
70%
siswa
yang
membentuk
Rata-rata 29,5% siswa yang
persamaan
mampu menjawab benar penentuan
reaksinya Ca(s) + O2(g) → CaO2(s) . Hal
koefisien dari reaksi asam nitrat dan
ini artinya sebagian siswa belum bisa
hidrogen
menuliskan persamaan reaksi kimia
nitrogen
dengan benar.
Terlebih dahulu ditentukan koefisien
padat
sulfida oksida,
menghasilkan sulfur
dan
air.
Dari uraian diatas diperoleh
reaksinya adalah dengan memisalkan
rata-rata siswa yang menjawab benar
koefisiennya masing-masing a, b, c, d,
pada sub pokok bahasan penyetaraan
dan e sehingga persamaan reaksinya
persamaan reaksi kimia adalah 38%
(aHNO3(ag) + b H2S(g) → c NO(g)+
dan
yang
dS(s)+ eH2O(i)), dimana a = 2, b = 3, c
menjawab salah adalah 62%. Hal ini
= 2, d = 3 dan e = 4. Hal ini artinya
artinya
bahwa sebagian besar siswa belum
rata-rata
total
kemampuan
siswa
siswa
dalam
menyelesaikan soal-soal penyetaraan
bisa
menentukan
kimia dengan tepat.
koefisien
reaksi
Rata-rata 5,8% siswa yang
menentukan spesi-spesi yang memiliki
menjawab benar nilai koefisien reaksi
spesi-spesi reaksi yang mempunyai
dari logam tembaga dengan asam
koefisien 2 dari suatu persamaan yang
nitrat menghasilkan tembaga(II) nitrat,
perlu disetarakan.
air , dan gas nitrogen monoksida(Cu(s)
Identifikasi kemampuan siswa
+HNO3(aq) → Cu(NO3 )2(aq) + H2O(l)+
yang Menjawab Soal-Soal Persamaan
NO(g), a = 3, b = 8, c = 3, d = 4, dan e
reaksi kimia rata-rata 41,2 % siswa
= 2. Hal ini artinya hanya sedikit sekali
menjawab
siswa
merupakan reaktan dari persamaan
yang
mampu
menentukan
benar
bahwa
yang
cara
Mg(s) + 2HCl(aq)→ MgCl2(aq)+ H2(g)
subtitusikan terlebih dahulu dari suatu
yaitu HCl dan Mg. Hal ini artinya
persamaan reaksi yang ada.
hanya sebagian kecil siswa yang
koefisien
reaksi
Rata-rata
dengan
65%
siswa
yang
menjawab benar bahwa koefisien dari reaksi aFe(s) + b O2(g) → c Fe2O3(g) nilai
mampu menentukan zat pereaksi dari suatu persamaan. rata-rata 17,7% siswa yang
a,b, dan c masing adalah 4, 3 dan 2.
menjawab benar
Hal ini artinya sebagian besar siswa
magnesium dimasukkan ke dalam
mampu menentukan koefisien reaksi
larutan asam klorida, maka gas yang
dari
hanya
dihasilkan adalah H2. Hal ini artinya
sebagian kecil siswa tidak mampu
sebagian kecil siswa yang mampu
menentukan koefisien reaksi dari suatu
menentukan hasil reaksi dari suatu
persamaan reaksi kimia.
persamaan reaksi kimia yang berupa
persamaan
Rata-rata
reaksi,dan
23,5%
bahwa jika logam
siswa
wacana dan sebagian besar siswa tidak
menjawab benar bahwa spesi-spesi
bisa menentukan hasil reaksi dari suatu
yang mempunyai koefisien 2 dari
persamaan reaksi kimia.
persamaan reaksi SiO2 + CaF2 +
rata-rata 29,5% siswa yang
H2SO4 → CaCO4 + SiF4 + H2O yaitu
menjawab
CaF2, CaF2, CaCO4, H2O. Hal ini bahwa
beberapa pilihan persamaan reaksi
hanya sebagian kecil siswa yang
yaitu 2 H2O(g) → 2 H2(g) + O2(g), H2(g) +
benar
dengan
melihat
Cl2(g) →2 HCl,
2S(s) + 3 O2(g)→ 2
dari beberapa reaksi yang diketahui,
SO2(g)dan C(s) + O2(g)→ CO2(g)yang
dan dari 64,8% rata-rata siswa yang
merupakan persamaan
menjawab salah,
yang salah
Hal
ini
artinya
adalah H2(g) +Cl2(g) → 2HCl(ag). Hal ini
sebagian besar siswa tidak mampu
hanya sebagian kecil siswa yang
menentukan persamaan reaksi yang
mampu menentukan persamaan reaksi
sudah setara dengan membandingkan
yang tidak tepat dan hanya sebagian
beberapa persamaan reaksi.
besar siswa tidak bisa menentukan
Rata-rata 23,5% siswa yang
persamaan reaksi yang salah dari
menjawab benar bahwa dari beberapa
beberapa persamaan reaksi kimia.
reaksi berikut: 1) CH4(g) + O2(g)→
Rata-rata 23,5% siswa yang
CO2(g) + H2O(g), 2) Fe(s)+ HCl(g) →
menjawab benar bahwa pernyataan
FeCl2(aq) + H2 , 3) Zn(s) + H2SO4(aq) →
yang benar untuk persamaan reaksi
ZnSO4(aq) + H2(g), 4) CuO(s) + 2H2(g) →
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) adalah pada
Cu + H2O(g), yang sudah setara adalah
reaksi itu mengasilkan 4 molekul
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g).
Rata-rata 35,2% siswa yang
dan hanya sedikit siswa yang bisa
menjawab benar untuk menentukan
menentukan reaksi yang sudah setara
persamaan yang sudah setara dari
dari beberapa persamaan yang ada.
beberapa
persamaan
berikut:
(1)
Diperoleh
rata-rata
23,5%
Fe2O3(s)+ 2Al(s) → Al2O3(s) + Fe(s), (2)
siswa menjawab benar bahwa logam
Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) +
almunium bereaksi dengan larutan
3O2(g)→
asam sulfat membentuk larutan sulfat
2CO2(g) + 3H2O(l),(4) Mg(OH)2(s) +
dan gas hidrogen persamaan reaksi
2HCl(aq) → MgCl2(ag) + H2O(l), yang
yang sudah setara yaitu 2Al(s) +
reaksinya
sudah
adalah
3H2SO4(ag)→ Al2(SO4)3(ag) + 3H2(g). hal
C2H5OH(l)
+
2CO2(g) +
ini menunjukkan sebagian kecil siswa
3H2O(l). Hal ini artinya hanya sebagian
yang mampu menuliskan persamaan
kecil siswa yang mampu menetukan
reaksi yang sudah setara dari sebuah
persamaan reaksi yang sudah setara
wacana, dan sebagian besar siswa
3H2(g), (3)
C2H5OH(l)
+
setara
3O2(g)→
tidak
dapat
menuliskan
dan
reaksi kimia termasuk dalam ketegori
menyetarakan persamaan reaksi kimia.
kurang, dan untuk mengidentifikasi
KESIMPULAN
persamaan reaksi kimia
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh
kesimpulan
siswa yang
menjawab benar adalah 38% dan siswa yang menjawab salah 62%, maka
bahwapersentase kemampuan siswa
kemampuan
kelas X SMA Prasetya Gorontalo
menyelesaian
dalam
reaksi kimia termasuk kategori kurang.
menyelesaikan
persamaan
reaksi
menjelaskan
soal-soal
kimia
pengertian
untuk
persamaan
siswa
dalam
soal-soal
persamaan
5.2 SARAN 1.
Hendaknya perlu merancang suatu
reaksi, siswa yang menjawab benar
strategi pembelajaran yang tepa,t
adalah 59% dan siswa yang menjawab
khususnya
salah 41%. Hal ini artinya kemampuan
persamaan
siswa dalam menyelesaikan soal-soal
disarankan dengan menggunakan
persamaan
model-model pembahasan yang
dalam
reaksi
ketegori
menyetarakan
kimia
termasuk
kurang,
reaksi
dari
untuk
memahami
reaksi
kimia
untuk
bervariasi
agar
tidak
suatu
terkesan
membosankan
bagi
persamaan reaksi kimia siswa yang menjawab benar 38% dan siswa
siswa. 2.
Meningkatkan keterbatasan yang
menjawab salah adalah 62%. Hal ini
ada dalam penelitian ini kiranya
menunjukkan
perlu
bahwa
kemampuan
dilakukan
penelitian
siswa dalam menyelesaikan soal-soal
tindakan kelas atau penelitian
penyetaraan persamaan reaksi kimia
yang sejenisnya dengan upaya
termasuk kurang, untuk penentuan
dapat
koefisien
yang
konsep tersebut dengan
siswa
yang lebih efektif.
menjawab salah adalah 70%. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
kemampuan
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
reaksikimia
siswa
menjawab benar 29% dan
siswa
dalam
menyelesaikan soal-soal
persamaan
memperbaiki
kesalahan strategi
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. (halaman 97,107-109,140,144) Dahar, R. W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Hadiya, Sefyanti. Pengaruh Model Pembelajaran Koopratif Tipe Jigsaw dan Tipe NHT (Numberied Heads Together) terhadap Hadil Belajar Konsep Persamaan Reaksi Siswa KelasX SMA Negeri 1 Bonepante Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia : UNG Santoso, Sri. 2004 Pegangan Guru Kimia Untuk Kelas X Jilid 1A Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Jakarta:Kanisius.