PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul :
Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia
Oleh Bambang NIM. 441410046
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Weny J.A Musa, M.Si NIP: 19660822 199103 2 002
Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd NIP: 19660812 199303 1 007
Mengetahui : Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP: 19770411 200312 1 001
1
IDENTIFIKASI HIRARKI PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GORONTALO PADA MATERI IKATAN KIMIA Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Bambang 1Weny J.A Musa2 Mangara Sihaloho3 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hirarki pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada materi ikatan kimia berdasarkan kategori pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo pada materi ikatan kimia dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik porposive Sampling. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo dengan objek penelitian siswa kelas X MIA-1 dan kelas X MIA-3 sebanyak 60 orang siswa. Pengukuran kemampuan hirarki pemahaman siswa dilakukan dengan menggunakan instrumen tes kemampuan berbentuk tes uraian yang didasarkan pada kategori pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada materi ikatan kimia tergolong sangat rendah sebanyak 25,39 %, yang meliputi pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 % . Kata kunci: Identifikasi, hirarki pemahaman,pemahaman siswa dan ikatan kimia ABTRACT This Research objectic was to identify the grade X students SMA N 1 Gorontalo’s hierarchy of understanding of chemical chain topic based on the translation understanding, interpretation understanding, and extrapolation understanding. This research was a descriptive qualitative research. The samples for this research were chosen using the purposive sampling. resulting the samples grade X SMA N 1 Gorontalo’s, the object the grade X MIA-1 and MIA-3 as the samples with 60 students as the total samples. The understanding hierarchy test was counducted using an essay test instrument based on the category of translation understanding, interpretation understanding, and extrapolation understanding. This research finding showed that the average hierarchy of students’ understanding in chemical chain was categorized vary low 25,39 %. This percentage consists of translation understanding 25,93 %, interpretation understanding was 25,37 %, and extrapolation understanding was 24,86 %. Keywords : identification, hierarchy of understanding, student’s understanding, and chemical bonding.
1
Bambang, Nim 441410046, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA Dr. Weny J.A Musa, M.Si 3 Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd 2
2
memahami konsep dasar yaitu nomor
PENDAHULUAN Kimia merupakan salah satu
atom, nomor massa, proton, elektron,
mata pelajaran bidang dari kelompok
neutron, konfigurasi elektron, elektron
peminatan matematika dan Ilmu alam
valensi struktur lewis dan kestabilan
berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah
suatu unsur; 4) Ilmu kimia tidak hanya
mulai diperkenalkan sejak dini. Mata
sekedar memecahkan masalah.
pelajaran kimia juga merupakan salah
Salah satu kesuksesan seseorang
satu mata pelajaran yang dianggap sulit
dalam belajar kimia tergantung pada
oleh siswa. Hal ini berkaitan dengan
kemampuannya
karakteristik dari ilmu kimia itu sendiri.
konsep-konsep,
Menurut Kean dan Middlecamp dalam
(Ismail,2012:2)
beberapa
dalam
memahami
pengertian,
hukum-
hukum dan teori-teori. Dalam artian keberhasilan
siswa
apabila
siswa
karakteristik dari ilmu kimia yaitu: 1)
tersebut telah mampu memahami dan
sebagian besar bersifat abstrak. Atom,
memecahkan masalah terkait konsep-
molekul dan ion merupakan materi dasar
konsep, hukum-hukum dan teori-teori.
kimia yang tidak tampak yang menuntut
Hal ini sesuai dengan salah satu
siswa membayangkan keberadaan materi
kompetensi inti kelulusan kimia yang
tersebut tanpa mengalaminya secara
merupakan kelompok peminatan materi
langsung, tetapi dalam angan-angan
matematika dan Ilmu Alam. Menurut
terbentuk suatu gambar untuk mewakili
Permendiknas
sebuah atom, misalnya sebuah atom
Nomor 69 Tahun 2013 tentang standar
oksigen digambarkan sebagai bulatan; 2)
kompetensi lulusan pendidikan dasar
konsep-konsep
merupakan
dan menengah, salah satu kompetensi
keadaan
inti kelulusan kimia di mana peserta
sebenarnya. Obyek yang ada dialam
didik diharapkan dapat memahami dan
kebanyakan merupakan campuran zat-
menerapkan
zat kimia yang kompleks dan rumit; 3)
konseptual,
konsep-konsep
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
penyederhanaan
kimia dari
dalam
ilmu
kimia
Republik
Indonesia
pengetahuan prosedural
dalam
dan
ilmu kimia seringkali harus dipelajari
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dengan urutan tertentu karena menjadi
dan peradaban terkait fenomena dan
prasyarat
materi
kejadian, serta menerapkan pegetahuan
berikutnya, Misalnya untuk mempelajari
prosedural pada bidang kajian yang
materi
ikatan
memahami
kimia
siswa
dengan
ilmu
berurutan dan berkaitan. Topik-topik
dalam
humaniora
faktual,
wawasan
harus
3
spesifik
sesuai
dengan
bakat
dan
minatnya untuk memecahkan masalah. Berdasarkan
tujuan
tersebut,
pembelajaran kimia diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dan menganalisa keterkaitan antar konsep
ulangan harian pada materi ikatan kimia di SMA Negeri 1 Gorontalo pada siswa kelas X Tahun Ajaran 2013 dapat diketahui pada tabel berikut ini. Tabel 1. Nilai ulangan harian kimia siswa pada materi ikatan kimia siswa kelas X Tahun Ajaran 2013
dari suatu materi serta harus melalui
Kelas
tahapan
XB-1 XB-2 XB-3 XB-4 Total
yang
sistematis
dalam
memecahkan suatu masalah pada materi yang telah diterimanya. Namun kenyataan di lapangan pembelajaran kimia masih sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Hal ini dapat
dilihat
pada
bahwa: “Hasil analisis perolehan nilai Ujian Nasional (UN) selama tiga tahun berturut-turut (UN 2007 s.d 2010) pada mata pelajaran kimia SMA di Gorontalo, menunjukkan
bahwa
pada
standar
kompetensi dan atau kompetensi dasar (SK/KD)
seperti
Laju
Reaksi,
Kesetimbangan Kimia,dan Ikatan Kimia
dilihat bahwa nilai rata-rata keseluruhan adalah
71,58
sementara
standar
ketuntasan KKM mata pelajaran kimia dengan standar kelulusan adalah 76. Dengan demikian nilai ulangan harian tersebut masih dibawah standar yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan. Pemahaman merupakan suatu kemampuan menerima materi yang telah
siswa <60”. Permasalahan
serupa
juga
terlihat di SMA Negeri 1 Gorontalo tahun
Ratarata 72,20 72,93 63,69 77,53 71,58
Berdasarkan data di atas, dapat
cenderung rendah dengan daya serap
pada
Total Nilai 2042 2188 1848 2326 8404
(sumber: arsip file hasil ulangan harian materi ikatan kimia siswa kelas X Tahun ajaran 2013)
hasil penelitian
Laliyo,dkk (2011) yang menyatakan
Jumlah Siswa 29 30 30 30 119
ajaran
2013/
2014.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru kimia kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo, diperoleh keterangan bahwa hasil belajar kimia khususnya pada ikatan kimia
dipelajari
kemudian
menjelaskan
dengan
mampu
suatu
gagasan
sendiri. Menurut Walle (2008: 26) pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran
kualitas
hubungan suatu
dan
kuantitas
pengetahuan
yang
sudah ada. Semakin banyak hubungan antara pengetahuan yang sudah ada
masih tergolong rendah. Data nilai
4
dengan pengetahuan baru maka akan
tidak dapat dianalisis dengan mudah dan
semakin baik pemahaman tersebut.
terlalu banyak memakan waktu.
Kemampuan
siswa
dalam
Salah satu cara yang dapat
memahami materi sangat beragam dan
digunakan
sulit untuk ditelusuri satu per satu
pemahaman siswa secara mendalam
sehingga perlu dilakukan identifikasi
adalah dengan menggunakan identifikasi
terhadap
tingkat
yang
hirarki pemahaman. Identifikasi hirarki
dikuasai
oleh
siswa.
Tingkat
pemahaman siswa merupakan suatu
dapat
diketahui
identifikasi terhadap tingkat atau level
dengan cara mengidentifikasi seberapa
pemahaman yang dimiliki oleh siswa
besar siswa tersebut memahami konsep-
berdasarkan
konsep yang telah diterimanya. Banyak
pemahaman menurut Sudjana,(2013: 24)
cara
pemahaman
yang
pemahaman
siswa
dapat
mengidentifikasi
untuk
mengidentifikasi
kategori
tingkat
dilakukan
untuk
yaitu
pemahaman
terjemahan,
pemahaman
siswa
pemahaman penafsiran, dan pemahaman
salah satunya dengan menggunakan tes
ekstrapolasi.
Identifikasi
pilihan ganda dan wawancara diagnosis.
pemahaman siswa tersebut dilakukan
Namun, kedua cara tersebut belum
dengan menggunakan tes uraian yang
mampu mengidentifikasi pemahaman
disusun
secara mendalam, hal ini dapat dilihat
ketiga kategori pemahaman tersebut.
secara
hirarki
hirarki
berdasarkan
dengan banyaknya siswa yang tidak mampu menjawab denagan benar soalsoal
yang
memahami
diberikan konsep
karena
dan
tidak
mengalami
miskonsepsi. Tes pilihan ganda dapat dengan mudah diberikan kepada siswa dalam jumlah yang besar, objektif dan mudah dianalisis, namun soal pilihan ganda tidak dapat menyelidiki jawaban siswa
lebih
dalam.
Sedangkan
wawancara diagnosis dapat digunakan untuk menyelidiki jawaban siswa secara mendalam, namun tidak dapat diberikan kepada siswa dalam jumlah yang besar,
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
penelitian deskripsi dengan pendekatan kualitatif,
yang
mengidentifikasi
bertujuan hirarki
untuk
pemahaman
siswa pada materi ikatan kimia. Subjek dalam penelitian adalah kelas X SMA Negeri 1
Gorontalo
dengan objek
penelitian kelas X MIA-1 dan MIA-3 sebanyak 60 orang, yang diambil dengan menggunakan
teknik
purposive
sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tertulis sebanyak 10 soal. Data dalam penelitian
5
diperoleh
dari
hasil
tes
hirarki
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
pemahaman siswa pada materi ikatan
sangat rendah.
kimia
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan
terjemahaman, ekstrapolasi. dalam
pemahaman
penafsiran, Tekhnik
penelitian
ini
analisis
dan data
menggunakan
analisis data deskriptif dengan rumus hitung persentase. Dari hasil analisis tersebut dikategorikan dalam kategori
Data hasil identifikasi kemampuan hirarki pemahaman siswa kelas X MIA-1 dan MIA-3 SMA Negeri 1 Gorontalo dalam memahami ikatan kimia berdasarkan kategori pemahaman terjemahan,penafsiran dan ekstrapolasi dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 2. Identifikasi hirarki pemahaman siswa pada ikatan kimia berdasarkan tiga kategori pemahaman No I
II
III
Kempuan yang diukur Pemahaman terjemahan Menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain Konfigurasi elektron Elektron valensi Struktur lewis Rerata Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan kovalen koordinasi Ikatan logam Rerata Pemahaman penafsiran Melengkapi tabel Menyimpulkan : Struktur lewis Kestabilan unsur Rerata Mengiterpretasikan : Terbentuknya senyawa Ikatan ion Ikatan kovalen Rerata Menggambarkan : Pembentukan senyawa kovalen Pembentukan senyawa ion Rerata Pemahaman ekstrapolasi Memperkirakan : Konfigurasi elektron Elektron valensi Kestabilan unsur Rerata Meramalkan : Senyawa ion Senyawa kovalen Rerata Memprediksikan : Terjadinya ikatan ion
Rerata Terjadinya ikatan kovalen Rerata
No soal
Presentase jawaban Benar Salah
1
11,67 %
88,33 %
2.a 2.b 2.c
0% 60 % 43,33 % 34,44 % 21,67 % 80 % 25 % 0% 31,67 %
100 % 40 % 56,67 % 56,56 % 78,33 % 20 % 75 % 100 % 68,33 %
4.a
60 %
40 %
4.b 4.c
70 % 66,67 % 65,56 %
30 % 33,33 % 36,11 %
5.a 5.b 5.c
18,33 % 6,33 % 6,67 % 10,56 %
81,67 % 93,33 % 93,33 % 89,44 %
6.a
0%
100 %
6.b
0% 0%
100 % 100 %
7.a 7.b 7.c
71,67 % 60 % 6,67 % 46,11 %
28,33 % 40 % 93,33 % 53,89%
8.a 8.b
45 % 6,67 % 25,83 %
55 % 93,33 % 74,17 %
9.a 10.a
25 % 0% 12,5 % 30 % 0% 15 %
75 % 100 % 87,5 % 70 % 100 % 85 %
3.a 3.b 3.c 3.d
9.b 10.b
6
Berdasarkan Tabel 2 di atas, tampak bahwa persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada kategori pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %.
memberikan cara unsur berikatan untuk
Berdasarkan hasil identifikasi
konfigurasi elektron elektron valensi dan
mencapai kestabilan. Menjelaskan
konfigurasi
elektron,
elektron valensi dan struktur lewis. Persentase menjawab benar
siswa
yang
dalam menjelasakan
hirarki pemahaman siswa pada kategori
struktur lewis sebesar 34,44
pemahaman terjemahan,
pemahaman
presentase siswa yang menjawab salah
penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi
sebesar 56,56 % termasuk kategori
dapat dideskripsikan sebagai berikut.
sangat rendah. Hal ini disebabkan
Hirarki pemahaman terjemahan
karena hanya sebagian saja siswa yang
Hirarki pemahaman terjemahan
memahami
dengan
baik
% dan
konsep
siswa dalam memahami materi ikatan
konfigurasi elektron, elektron valensi,
kimia antara lain :
lewis dan sebagian siswa masih belum
Menjelaskan
kecendrungan
suatu
mampu memahami dengan baik.
unsur untuk mencapai kestabilan dan
Menjelaskan pengertian ikatan ion,
cara berikatan dengan unsur lain.
ikatan kovalen, dan ikatan logam.
Persentase menjawab
siswa
yang
benar dalam menjelaskan
kecendrungan
suatu
siswa
yang
menjawab benar dalam menjelaskan
untuk
ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan
mencapai kestabilan dan cara berikatan
logam sebesar 31,67 % dan presentase
dengan unsur lain sebesar 11,67 % dan
siswa yang menjawab salah sebesar 75
presentase
yang
%. Hal ini disebabkan karena sebagian
menjawab salah sebesar 88,33 %. Hal
besar siswa mampu menjawab dengan
ini disebabkan karena siswa tidak dapat
baik sesui dengan konsep ikatan ion,
mengetahui defenisi kestabilan dan cara
ikatan kovalen dan ikatan logam.
unsur
Identifikasi Hirarki Pemahaman Penafsiran : Hirarki pemahaman penafsiran
rata-rata
berikatan
unsur
Persentase
siswa
untuk
mencapai
kestabilan. Dari soal yang diberikan, hanya
satu
siswa
yang
menjawab
dengan benar dan tepat dan pada
siswa dalam memahami materi ikatan kimia antara lain :
umumnya siswa menjawab soal dengan jawaban suatu unsur stabil apabila memenuhi aturan duplet atau oktet tanpa
7
Menyimpulkan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain berdasarkan tabel yang disajikan Persentase
siswa
yang
menjawab benar dalam menyimpulkan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan
dan cara berikatan dengan
unsur lain berdasarkan tabel disajikan
sebesar
65,56
%
yang dan
presentase siswa yang menjawab salah sebesar 36,11 %.
Hal ini disebabkan
karena masih banyak siswa yang belum mampu
menjelaskan
kecenderungan
suatu unsur untuk mecapai kestabilan. Mengintepretasikan terjadinya ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan
Persentase
siswa
yang
menjawab benar dalam menggambarkan terbentuknya ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan sebesar 0 % dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 100 %. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mampu menggambarkan unsur yang melepaskan elektron ataupun unsur yang menarik elektron dan beragabung membentuk senyawa
dengan
elektron
secara
bersama-sama. Identifikasi
Hirarki
Pemhaman
Ekstrapolasi :
yang
Hirarki pemahaman ekstrapolasi
dalam terjadinya
siswa dalam memahami materi ikatan
Persentase menjawab benar
Menggambarkan terbentuknya ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan.
siswa
ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan
kimia antara lain :
logam berdasarkan tabel yang disajikan yang
Memperkirakan kecendrungan kestabilan suatu unsur. Persentase siswa yang
menjawab salah sebesar 89,44 %. Hal
menjawab benar dalam memperkirakan
ini disebabkan karena masih banyak
kecendrungan kestabilan unsur sebesar
siswa yang belum mampu menuliskan
46,11 % dan presentase siswa
konfigurasi
menentukan
menjawab salah sebesar 53,89%. Hal ini
elektron valensi dan sebagian siswa lagi
terjadi karena pada umumnya siswa
masih bingung dalam menentukkan
mampu menuliskan konfigurasi elektron
mana unsur yang melepas atau menarik
dan sebagian siswa masih bingung
elektron serta menggunakan pasangan
dalam menentukan konfigurasi unsur
elektron secara besama-sama.
bermuatan dan tidak menentukan unsur
sebesar 10,56 %
dan siswa
elektron,
yang
yang melepas dan menarik elektron serta
8
berapa elektron yang harus dilepas atau
terjemahan sebesar 25,93 %, hirarki
ditarik untuk mencapai kestabilan.
pemahaman penafsiran sebesar 25,37 %
Meramalkan senyawa senyawa kovalen. Persentase
ion,
dan
dan hirarki pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %, sehingga diperoleh
yang
persentase rata-rata hirarki pemahaman
dalam Meramalkan
siswa pada ikatan kimia sebesar 25,39%.
senyawa ion, dan senyawa kovalen
Rendahnya hirarki pemahaman
menjawab benar
siswa
sebesar 25,83 % dan siswa
yang
siswa
tersebut
disebabkan
karena
menjawab salah sebesar 74,17 % Hal ini
kebanyakan
disebakan karena pada umumnya siswa
konsep-konsep pada materi yang telah
hanya mampu menuliskan senyawa yang
diajarkan.
terbentuk tanpa menjelaskan cara-cara
menguasai materi yang telah dipelajari
senyawa tersebut terbentuk..
sebelumnya sehingga siswa dengan
Memprediksikan terjadinya ikatan ion dan ikatan kovalen
mudah
persentase
siswa
yang
siswa
tidak
Seorang
memahami
menguasai
siswa
harus
materi
yang
selanjutnya. Jadi, Sebelum belajar ikatan kimia siswa harus memahami terlebih
menjawab benar dalam memprediksikan
dahulu
ikatan ion sebesar 13,75 % dan siswa
dipelajari sebelumnya. Adapun urutan
yang menjawab salah sebesar 86,25 %. Hal ini disebabkan karena pada umunya siswa tidak mampu menjawab dengan benar bahkan tidak menjawab sama sekali
pertanyaan.
kemungkinan
Selain
siswa
juga
konsep-konsep
yang
konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut. 1) Memahami struktur atom yang terdiri dari elektron,proton dan neutron;
itu
2) Memahami distribusi elektron
tidak
3) Memahami bilangan kuantum;
mengetahui definisi kestabilan unsur
4) Memahami sifat periodik unsur;
sehingga dapat membentuk ikatan.
5) Memahami
dapat
telah
konfigurasi
elektron,
Berdasarkan pembahasan di atas
elektron valensi dan lambang lewis
disimpulkan
suatu unsur.
pemahaman
6) Menentukan kestabilan unsur dengan
pemahaman terjemahan, penafsiran, dan
pembentukan ion atau penggunaan
ekstrapolasi tergolong pada kategori
elektron bersama
sangat
ditunjukkan persentase
pada
hirarki kategori
rendah
siswa
bahwa
rendah. dengan
hirarki
Hal
ini
rendahnya
7) Menentukan
ikatan
apa
yang
terbentuk
pemahaman
9
SIMPULAN DAN SARAN
memahami konsep-konsep kimia
Simpulan
dengan mudah.
Berdasarkan hasil penelitian dan
3. Perlu dilakukan penelitian lebih
pembahasan, maka diperoleh bahwa
lanjut
hirarki
pemahaman
pemahaman
pemahaman
siswa
tejemahan,
kategori
pemahaman
penafsiran dan hirarki pemahaman siswa kategori
pemahaman
ekstrapolasi
mengenai
hirarki
siswa
dalam
pemecahan masalah konsep kimia yang dianggap rumit oleh siswa. DAFTAR PUSTAKA
tergolong pada kategori rendah sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya
persentase
hirarki
pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %,
hirarki
pemahaman
penafsiran
sebesar 25,37 % dan hirarki pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %, sehingga diperoleh persentase rata-rata hirarki
Depdikbud, 2013. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah
/Madrasah
Aliyah.
Atas Jakarta:
Depdikbud. Ismail,
2012.
Kajian
Pemahaman
pemahaman siswa pada ikatan kimia
Tentang Pembentukan Ikatan Ion
sebesar 25,39 %.
dan Kovalen serta Kemampuan
Saran
Mengidentifikasi Berdasarkan hasil penelitian di
2
saran sebagai berikut.
Jurusan
kimia harus berurutan dari konsep satu ke konsep lain, agar hirarki pemahaman siswa dapat terbentuk dengan baik dalam penguasaan konsep. 2. Guru
dapat
mengulang kembali materi yang telah
Kota
diajarkan
melanjutkan
ke
sebelum materi
Gorontalo.
Skripsi.
Pendidikan
Kimia
Fakultas MIPA UNG. Gorontalo. Laliyo,
Lukman,
A.R.,Moon,
O.,
Fatimah U., Yayu A., Lailany Y., Yusna A., Ismet S & Saidin L. 2011.“ Pemetaan dan Peningkatan Mutu
diharapkan
Ikatan
pada Siswa Kelas X SMA Negeri
atas maka dapat di utarakan beberapa
1. Guru dalam mengajarkan konsep
Jenis
Pendidikan
SMA
di
kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo”. Laporan Hasil Penelitian. Tidak dipublikasikan Lemlit UNG. Gorontalo.
selanjutnya, agar siswa dapat
10
Sudjana, N. 2013. Penilaian Hasil Proses
Belajar
Mengajar.
Pengembangan Pengajaran. Jakarta: Erlangga.
Bandung. Rosda Karya.
Walle,J.A.V.D.2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah
11