Jurnal Ilmiah Teknik Industri Tahun 2013, Vol. 1 No.1: 67 - 75
IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KECILDENGAN MODEL MEKANISME SUKSES (Studi Kasus Industri Kecil Logamdi Perkampungan Industri Kecil Pulogadung Jakarta Timur) Aam Amaningsih Jumhur Kelompok Riset Manajemen Industri FT UNJ, Lab. Komputasi dan Manajemen Industri e-mail :
[email protected] ABSTRAK Program pembinaan industri kecil seharusnya diarahkan kepada bagaimana industri kecil tersebut mampu mencapai sukses.Sasaran dari program pembinaan Industri Kecil diharapkan mampu mencapai tujuan sukses, sehingga akan banyak industri kecil maju dan sukses karena keberhasilan dari program pembinaan. Penelitian ini menggunakan Model Mekanisme Sukses untuk mengindentifikasi keberhasilan usaha dengan studi kasus industri kecil logam.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa diduga keberhasilan Industri Kecil Logam karena mampu memenuhi persyaratan teknis yang diinginkan konsumen dan konsumen yang dilayaninya adalah konsumen industri yang memberikan order kontinyu dengan kuantitas besar.Dalam perjalanan perkembangan usahanya ternyata perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pengusaha yang dimilikinya, selanjutnya penataan dan pengelolaan berbagai fungsi dalam perusahaan perlu diarahkan lebih lanjut agar perusahaan mempunyai hubungan baik dengan pihak perantara yang menghubungkan dengan pihak yang membutuhkan order, memanfaatkan akses yang lain untuk memperoleh teknologi, yaitu terutama dari perusahaan dan industri besar yang dilayani, karena nilai transaksi yang relatif besar maka perusahaan memanfaatkan akses pada bank. Kata kunci: Model Mekanisme Sukses, IKM Logam, dan Keberhasilan Usaha.
ABSTRACT Small industries development program should be directed to how the small industry is capable of achieving success. Targets of Small Industries development program is expected to achieve success, so it will be a lot of small industrial progress and success for the success of the coaching program. This research uses Model Success Mechanism to identify the success of the business with small metal industry case studies. The results of this study concluded that the alleged success of the Small Industries Metal being able to meet the technical requirements of the customer wanted and consumers it serves is a consumer industry that provides continuous orders with large quantity. In the course of development of the business that the company is highly dependent on the ability of its entrepreneurs, the next administration and management of various functions within the company should be directed further that the company has a good relationship with the intermediary that connects with those who need order, exploit others to gain access to technology, ie mainly from large companies and industries served, because of relatively large transactions these companies benefit from access to the bank. Keywords: Mechanism Model Success, HPI Metal, Business Success.
PENDAHULUAN Industri kecil logam memiliki sebuah potensi untuk sukses, pola pembinaan saat ini belum mengarah kepada bagaimana ”sikecil” itu bisa sukses, karena ditinjau dari karakteristiknya, industri kecil tentu memiliki kelebihan atau kekurangan.
Kombinasi kekuatan dan kelemahan serta interaksi keduanya dengan situasi eksternal akan menentukan seberapa besar kemungkinan industri kecil dapat berkembang. Ketidakberhasilan dari pembinaan industri kecil saat ini bisa juga disebabkan oleh ketidaktahuan pihak 67
IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KECIL DENGAN MODEL MEKANISME SUKSES Aam Amaningsih Jumhur
pembina (pemerintah) terhadap apa yang dibutuhkan oleh industri kecil. Sebagaimana kita ketahui bahwa kebutuhan dari industri kecil tidak semuanya sama, contohnya tidak hanya masalah permodalan yang merupakan penghambat utama pengembangan industri kecil, karena kesulitan industri bukan masalah permodalan saja. Dari permasalahan diatas, sebaiknya program pembinaan industri kecil diarahkan kepada bagaimana industri kecil tersebut mampu mencapai sukses. Sasaran dari program pembinaan Industri Kecil diharapkan mampu mencapai tujuan diatas, sehingga akan banyak industri kecil maju dan sukses karena keberhasilan dari program pembinaan. Kontribusi dari penelitian ini selain menjadi salah satu program dalam pembinaan Industri Kecil juga diharapkan dapat digunakan oleh para pelaksana industri kecil logam agar mampu sukses dan berkembang dalam menjalankan usahanya. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Industri Kecil Industri kecil didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda, tergantung negaranya dan juga tergantung pada aspek-aspek lainnya seperti spesifikasi teknologinya, dan lain-lain. Karena itu perlu dilakukan tinjauan khusus terhadap definisi-definisi ini, agar diperoleh pengertian yang jelas mengenai industri kecil. Berbagai definisi mengenai industri kecil di Indonesia terdapat berbagai definisi yang berbeda mengenai industri kecil, sesuai kepentingan lembaga yang memberi definisi [1]: menurut Biro Pusat Statistik: Industri kecil adalah perusahaan industri dengan karyawan yang jumlahnya antara 5 s/d 19 orang.Menurut Bank Indonesia industri kecil adalah perusahaan industri dengan 68
karakteristik berikut:Modalnya kurang dari Rp. 20 juta, untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan uang paling banyak Rp. 5 juta.Sedangkan di Amerika usaha atau industri kecil adalah industri yang tidak dominan di sektornya dan mempunyai karyawan yang jumlahnya kurang dari 500 orang. Kekuatan dan Kelemahan Industri Kecil Pengkajian terhadap permasalahan dan keterbatasan industri kecil menyebabkan tumbuhnya pandanganpandangan tentang industri kecil.Pandangan-pandangan tersebut umumnya berusaha menelusuri kemungkinan-kemungkinan kekuatan industri kecil dibandingkan kelompok industri lainnya, terutama kelompok industri besar. Staley dan Morse menyatakan terdapat sepuluh kekuatan yang “favorable” bagi perusahaan industri kecil [2].Kesepuluh faktor kekuatan tersebut memberikan gambaran adanya dimensi karakteristik tertentu pada produk industri kecil.Karakteristik produk inilah yang menyebabkan dominasi produk industri kecil pada sektor tertentu. Jika ditinjau lebih lanjut, maka karakteristik tersebut merupakan syarat bagi tercapainya keberhasilan perusahaan industri kecil, tetapi tidak merupakan jaminan kepastian tercapainya keberhasilan itu sendiri.Berikut adalah kesepuluh faktor kekuatan yang dimiliki oleh industri kecil menurut Staley dan Morse. a. Hubungan antara aspek fisik dan aspek engineering b. Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian tinggi c. Produk massal komponenkomponen khusus atau produk akhir yang bersifat khusus d. Produk yang dibuat dalam jumlah kecil
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Tahun 2013, Vol. 1 No.1: 67 - 75
e. Produk-produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan ongkos transformasi f. Produk dengan desain khusus atau produk yang memerlukan inovasi tinggi Keenam faktor tersebut di atas terkait dengan karakteristik produk industri kecil, sedangkan empat faktor selanjutnya adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi dinamis industri kecil dalam kaitannya dengan pengelolaan organisasi perusahaannya.Oleh karena itu, keempat faktor tersebut tidak dibahas secara lebih terperinci. Empat faktor selanjutnya adalah : a. Hubungan yang dekat antara personil-personil dalam industri kecil b. Fleksibilitas operasi dan ongkos tak langsung yang rendah c. Pelayanan yang lebih baik d. Respon yang cepat terhadap perkembangan Sepuluh kekuatan yang cocok bagi industri kecil, komposisinya tidak selalu tetap, selalu berubah sesuai dengan kondisi lingkungannya.Disamping itu terdapat faktor-faktor kekuatan yang cocok bagi perusahaan atau industri kecil dan menengah, maka kelompok industri ini juga memiliki beberapa faktor kelemahan. Dari hasil pengamatan beberapa ahli, ditemukan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh para pengusaha kecil dan menengah dalam menghadapi persaingan dengan pengusaha besar antara lain dikarenakan oleh : a. Keterbatasan wawasan bisnis serta pengetahuan para pengusaha kecil dan menengah tentang cara mengelola usaha yang baik b. Keterbatasan pengetahuan mengenai jaring-jaring pemasaran yang ada sehingga para pengusaha kecil dan menengah mengalami kesulitan untuk memperoleh akses ke pasar, karena volume pasar yang besar umumnya diikuti dengan syarat-
syarat tertentu yang menyangkut: mutu, ketepatan delivery, pelayanan dan lain-lain. c. Keterbatasan pengetahuan yang menyangkut manajemen produksi, termasuk desain, product development, teknologi produksi dan sebagainya. d. Keterbatasan modal, baik modal investasi maupun modal kerja. Karena berbagai kelemahan itu, kerjasama antara industri besar dengan industri kecil dan menengah seringkali mengalami hambatan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan persyaratanpersyaratan dari industri besar yang seringkali tidak dapat dipenuhi oleh industri kecil dan menengah. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengidentifikasi mekanisme sukses industri kecil logam maka perlu pengamatan terhadap perusahaanperusahaan yang sukses dan tidak sukses, diharapkan dari pengamatan tersebut (perusahaan Industri Kecil Sukses/IKS dan Industri Kecil Tidak Sukses IKTS) bisa diperoleh gambaran mengenai mekanisme yang memungkinkan perusahaan bisa berhasil, dan juga berbagai faktor yang terlibat dalam mekanisme keberhasilan tersebut. Berkaitan dengan hal itu, maka harus memperoleh berbagai keterangan dari proses pengumpulan data maupun pengolahan data akan digunakan untuk menarik kesimpulan dalam merumuskan identifikasi mekanisme sukses industri kecil logam, sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan analisis dilakukan sebagai berikut : Analisis Profil Komoditi Analisis ini dilakukan dengan menggunakan 2 model pendekatan yaitu Model Persyaratan Sukses Industri Kecil yang bertujuan untuk menganalisis perusahaan industri kecil untuk mendapatkan gambaran 69
IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KECIL DENGAN MODEL MEKANISME SUKSES Aam Amaningsih Jumhur
performansi perusahaan terhadap persyaratan sukses yang harus dipenuhi oleh industri kecil, pendekatan yang kedua menggunakan Model Mekanisme Sukses yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai mekanisme keberhasilan industri kecil dalam mencapai sukses.
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis yang tujuannya untuk mengidentifikasi karakteristik dominan komoditas usaha Industri Kecil sukses, sehingga diperlukan perangkat analisis yang memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu (Bahan baku, Produk, Pasar, Fasilitas/Sistem Produksi, Modal, Manajemen Internal, Manajemen Eksternal, Persepsi Lingkungan, Pengusaha) yang baik, seperti yang dijelaskan pada Gambar. 1.
Model Persyaratan Sukses Industri Kecil
TUNTUTAN LINGKUNGAN (BERUPA KESEMPATAN DAN HAMBATAN)
PERUSAHAAN
BAHAN BAKU YANG BAIK
PRODUK YANG BAIK
PEMASARAN YANG BAIK
FASILITAS YANG BAIK
MANAJEMEN EKSTERNAL YANG BAIK
PERSEPSI YANG BAIK TENTANG KONDISI LINGKUNGAN USAHA
PERMODALAN YANG BAIK
MANAJEMEN INTERNAL YANG BAIK
PENGUSAHA YANG BAIK
LINGKUNGAN USAHA
PROSES ADAPTASI PERUSAHAAN PERUSAHAAN BERUSAHA
MENCAPAI TUJUAN
OBYEKTIF/ TUJUAN PERUSAHAAN
PERUSAHAAN BERADAPTASI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN
Gambar. 1. Model Persyaratan Sukses Industri Kecil Untuk pengetahui apakah perusahaan tersebut memenuhi syarat untuk sukses maka Model Persyaratan Sukses Industri Kecil yang dibuat Lubis [3] dapat menjelaskan mengenai syarat untuk sukses sebuah perusahaan. Menurut Lubis, dalam analisis Model Persyaratan Sukses membahas persyaratan sukses suatu perusahaan industri kecil secara teoritis dan tidak membahas mengenai faktor lingkungan luar usaha, karena itu komponenkomponen lingkungan tidak terlalu terperhatikan dalam model tersebut.
70
Model Mekanisme Sukses Kemudian muncul Model Mekanisme Sukses[3]Gambar. 2, model yang dibuat oleh Lubis, dimana lebih memperhatikan faktor lingkungan dan cenderung mencoba menggambarkan bagaimana mekanisme interaksi perusahaan dengan lingkungan. Dalam model tersebut (Gambar. 2) dijelaskan bahwa sebuah perusahaan industri kecil bisa sukses (berhasil) jika ada permintaan pasar yang memadai.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Tahun 2013, Vol. 1 No.1: 68 - 67
ADANYA PERMINTAAN PASAR PRODUK SISTEM PRODUKSI
PENGUSAHA
AKSES LUAR/ MANAJEMEN EKSTERNAL
BAHAN BAKU
MODAL Gambar. 2. Model Mekanisme Sukses Perusahaan perlu menyediakan produk yang sesuai dengan permintaan pasar tersebut (jenis, jumlah dan mutunya). Ini dapat dicapai jika perusahaan mempunyai sistem produksi yang sesuai. Selanjutnya, hanya pengusaha yang memenuhi syarat yang dapat mengusahakan terjadinya kesesuaian tersebut, dengan persyaratan bahwa tersedia modal yang mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan dan juga adanya berbagai akses tertentu untuk memudahkan kesesuaian tersebut. Dengan dasar Model Mekanisme Sukses berbagai aspek yang telah dijelaskan akan dicoba diidentifikasikan. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Kedua model ini digunakan berdasarkan pada suatu model analisis yang berlaku umum, yaitu berlaku bagi semua jenis komoditi. Model tersebut menjelaskan mekanisme usaha untuk mencapai keberhasilan yang terjadi pada perusahaan industri sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan profil mekanisme usaha pada setiap
komoditas, dan juga bisa menunjukkan perbedaannya satu sama lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan metodologi yang telah dijelaskan, pengolahan data akan didahului dengan identifikasi komoditas usaha industri kecil yang dipelajari. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk menganalisis perbedaan profil perusahaan IKS dan IKTS. Data tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi mekanisme sukses industri kecil logam. Data yang diperolehsecara langsung di lapangan dengan rincian sebagai berikut : a. Menginventarisasi kondisi aspekaspek usaha di masa lalu dan masa kini b. Mengidentifikasi perbedaan antara perusahaan industri kecil sukses dengan kurang sukses (profil perusahaan industri kecil sukses dan perusahaan industri kecil tidak sukses) Hasil pengolahan data bagi setiap komoditas usaha yang dipelajari disajikan pada tabel profil industri kecil dibawah ini:
71
IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KECIL DENGAN MODEL MEKANISME SUKSES Aam Amaningsih Jumhur
Tabel 1.Profil Industri Kecil Komoditas Logam Profil perusahaan IKS dan IKTS mempunyai perbedaan pada aspek-aspek berikut ini : 1. Jenis Produk IKS dan IKTS bisa menghasilkan produk engineering maupun produk non-engineering, tetapi IKS cenderung ditujukan untuk pasar industri sedang produk IKTS untuk melayani konsumen/pemesan individual. 2. Bahan Baku Bahan baku IKS dan IKTS tidak sulit diperoleh, supplai bahan baku terjamin.. 3. Transformasi a. Fasilitas produksi IKS mendukung kegiatan proses produksi b. Fasilitas produksi IKTS seadanya, jika perlu proses permesinan khusus (mesin yang tidak dimiliki IKTS) maka menggunakan fasilitas BLK. 4. Tenaga Kerja a. Tenaga Kerja untuk IKS cukup memadai karena upah yang cukup dan ada insentif jika pekerjaan selesai sebelum deadline. b. Tenaga Kerja untuk IKTS kekurangan pada operator dan desain. 5. Fasilitas Luar a. IKS memperoleh bantuan teknologi dari pembeli (Hardware) b. IKTS memanfaatkan fasilitas BLK 6. Cara a. IKS sangat mengutamakan pemeriksaan kualitas karena Mengontrol/ sangat berpengaruh pada hasil pengerjaan yang rapih. memeriksa b. IKTS memeriksa seperlunya. 7. Pasar/ a. IKS melayani segmen pasar industri, kuantitas pesanan besar Pemasaran dan dilakukan secara rutin. b. IKS lebih mampu mengembangkan hubungan dengan calon konsumen dengan memanfaatkan berbagai program pembinaan akses, seperti pameran. c. IKTS melayani konsumen individual dengan kuantitas terbatas dan pesanan temporer. 8. Cara IKS cenderung secara aktif mencari informasi untuk Memperoleh kepentingan usahanya dan sering memanfaatkan pembinaan Informasi untuk maksud tersebut. 9. Manajemen a. IKS melakukan penjadualan produksi Internal b. Pembukuan IKS lebih baik c. IKS memiliki manajemen internal yang lebih baik dengan menerapkan berbagai hasil yang diperoleh dari pembinaan. 10. Pengelolaan Pengelolaan SDM pada IKS baik dengan imbalan yang baik SDM pula. 11. Pesaing a. IKS cenderung mampu mengatasi pesaing, dengan cara membuat produk lebih rapih dan harga lebih murah. b. IKTS cenderung sulit mengatasi pesaing, pasif dalam menghadapi pesaing. 12. Modal IKS memanfaatkan Bank untuk permodalannya selain menggunakan modal sendiri. 13. Organisasi Fungsi organisasi di IKS lebih lengkap. 14. Strategi a. Strategi yang dilakukan IKS adalah mempertinggi keterampilan tenaga kerja danmenambah investasi mesin. b. IKTS tidak melakukan perencanaan strategis karena sumber daya dan modalterbatas, sehingga cenderung pasif dan hanya menjalankan kegiatan produksi rutin saja. Catatan :
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap perusahaan IKS komoditas kulit dengan menggunakan 72
Model Mekanisme Sukses [3] Gambar. 2.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Tahun 2013, Vol. 1 No.1: 67 - 75
Skenario Mekanisme Sukses Para pengusaha IKS logam bermula sebagai operator disebuah industri logam, selain mengerjakan produk perusahaan, ia juga mengerjakan pesanan perorangan atau industri yang diorderkan secara pribadi, karena telah mengetahui sumber bahan dan memiliki relasi yang menjadi konsumennya maka secara bertahap ia membuka bengkel logam sendiri dengan cara membeli mesin secara kredit. Dalam perjalanan perkembangan usahanya ternyata perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pengusaha yang memiliki kemampuan teknis yang baik, sehingga banyak mendapatkan order pesanan dari perusahaan secara kontinyu dan dalam kuantitas besar, kemudian mampu menjalin hubungan baik dengan pihak perantara yang mempunyai order dari pihak perusahaan sehingga mampu
menjadi pihak komplementer yang menerima order subkontrak. Setelah sukses, karena memiliki keahlian teknis yang baik, selanjutnya penataan dan pengelolaan berbagai fungsi dalam perusahaan perlu diarahkan lebih lanjut agar perusahaan (a) mempunyai hubungan baik dengan pihak perantara yang menghubungkan dengan pihak yang membutuhkan order, (b) memanfaatkan akses yang lain untuk memperoleh teknologi, yaitu terutama dari perusahaan dan industri besar yang dilayani, (c) karena nilai transaksi yang relatif besar maka perusahaan memanfaatkan akses pada bank. Model Mekanisme Sukses Mengacu pada penjelasan sebelumnya dapat digambarkan konfigurasi model mekanisme/sistem usaha perusahaan industri kecil sukses sebagai berikut :
ADANYA PERMINTAAN PASAR2)
Mempunyai order yang kontinyu
Menguasai permesinan, sehingga unggul dalam teknologi tinggi
PENGUSAHA
Kemampuan dalam memilih produk dan mendisain atau memproduksi
PRODUK4)
SISTEM PRODUK1)
5)
7)
AKSES LUAR/3) MANAJEMEN EKSTERNAL
BAHAN BAKU
MODAL
6)
Supplai bahan baku terjamin
Gambar 3.Model Mekanisme Sukses Komoditas Logam Dalam perjalanan perkembangan usahanya ternyata perusahaan sangat tergantung pada kemampuan pengusaha yang memiliki
kemampuan teknis yang dalam sistem produksi (a), sehingga banyak mendapatkan order pesanan dari perusahaan secara kontinyu dan dalam 73
IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI KECIL DENGAN MODEL MEKANISME SUKSES Aam Amaningsih Jumhur
kuantitas besar, mampu mengusahakan permintaan pasar (b). Kemudian mampu menjalin hubungan baik dengan pihak perantara yang mempunyai order dari pihak perusahaan sehingga mampu menjadi pihak komplementer yang menerima order subkontrak, perusahaan berhasil mengakses pasar (c). Membuat produk(d) sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis yang diajukan oleh
konsumen industri yang dilayani. Pengusaha(e) yang mampu membina pasar, mengusaha modal (f) dan mengusahakan terjaminnya supplai bahan baku (g). Dengan demikian, perusahaan industri kecil sukses dapat terwujud apabila dipenuhi beberapa persyaratan awal sebagai berikut:
Tabel 2. Persyaratan Awal Perusahaan Industri Kecil Sukses Bisa Terwujud No. 1.
2.
3.
4.
Uraian Memiliki kemampuan dalam sistem produksi menggunakan cara yang relatif maju karena adanya tuntutan persyaratan teknis yang diajukan oleh konsumen industri yang dilayani. Mempunyai order yang kontinyu dalam jumlah besar Mempunyai kemampuan teknis yang tinggi sehingga banyak mendapatkan order pesanan dari perusahaan secara kontinyu dan dalam kuantitas banyak. Mampu menjalin hubungan baik dengan pihak perantara yang mempunyai order dari pihak perusahaan sehingga mampu menjadi pihak komplementer yang menerima order subkontrak. Melayani konsumen industry Konsumen industri adalah konsumen yang memberikan order yang kontinyu dengan kuantitas besar, sehingga perusahaan dijamin selalu berproduksi. Adanya pengusaha yang memiliki kemampuan : a. Mempunyai hubungan baik dengan pihak perantara yang menghubungkan dengan pihak yang membutuhkan order. b. Memanfaatkan akses yang lain untuk memperoleh teknologi, yaitu terutama dari perusahaan dan industri besar yang dilayani b. Memanfaatkan akses pada bank.
KESIMPULAN Berbagai temuan dari studi ini memberikan gambaran mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan profil industri kecil logam. Berdasarkan gambaran tersebut dapat diidentifikasi mekanisme sukses industri kecil logam, antara lain keberhasilan Industri Kecil logam karena mampu memenuhi persyaratan teknis yang diinginkan konsumen dan konsumen yang dilayaninya adalah konsumen industri yang memberikan order kontinyu dengan kuantitas besar. Mekanisme keberhasilan Industri Kecil Logam adalah adanya permintaan pasar, maka konsumen industri kecil logam adalah job order yang merupakan subkontrak sebuah industri besar karena menjamin 74
adanya permintaan produk. Keunggulan IKS dari industri sejenisnya adalah industri kecil yang tidak sukses melayani konsumen individu dimana order tidak kontinyu dengan kuantitas kecil, sehingga biaya produksi terkuras untuk set-up dan harga sedikit lebih tinggi.Faktor lain yang menentukan kesuksesan industri logam adalah adanya pengusaha yang mampu menjaga hubungan baik dengan pihak perantara yang menghubungkan perusahaan dengan industri besar (konsumen).
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Tahun 2013, Vol. 1 No.1: 67 - 75
DAFTAR PUSTAKA [1]. BPS, 1995, Profil Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Indonesia1993, Jakarta. [2]. Staley Eugene and Richard Morse,1965, Modern SmallIndustri for Developing Countries, New York,McGraw Hill. [3]. Lubis, S.B. Hari, 1995, Manajemen Usaha Kecil, diktat kuliah, Bandung.
75