Mekanisme Produksi Usaha 1. Man Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menjalankan sebuah wirausaha. SDM dalam hal ini merupakan pemilik NSO dan karyawan yang mempunyai jam kerja selama 8 jam, yaitu antara pukul 08.00-16.00. Adapun SDM yang berperan dalam NSO yaitu: - Event Manager Pemimpin NSO, mempunyai peranan terpenting dalam sebuah penyelenggaraan acara, baik seminar maupun training, mengatur bagian teknis NSO, mulai dari pembuatan konsep acara hingga implementasinya di lapangan karena event manager yang bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event. - Field Officer Divisi yang menangani persiapan tempat acara, perijinan dan keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan dan sebagainya. - Tallent Officer Divisi ini bertanggung jawan menangani pekerjaan yang berhubunngan dengan talent/pengisi acara, mulai dari negosiasi waktu, honor, membuat MOU sampai pada kebutuhan pengisi acara saat acara berlangsung, transportasi, konsumsi, akomodasi dan lain-lain. - Show Director Divisi ini bertanggung jawab terhadap penyajian seminar. Baik dalam dekorasi panggung, pengendalian waktu ketika seminar, sound system, lighting, keamanan dan penghubung antara show director dengan pohak lainnya. - Ticketing Division Divisi ini bertanggung jawab menangani penjadwalan berkaitan dengan tiket, mulai dari pencetakan, porporasi, pemilihan ticket box, sistem pemesanan, distribusi sampai perhitungan tiket terjual setelah seminar berakhir untuk memastika berapa pajak yang harus di bayar. - Promotion Division Divisi ini yang akan menangani seluruh kegiatan promosi semiar, mulai daari perencanaan, desain, produk materi promosi, penempatan, penayanganserta pemasaran media luar ruang.
2. Method Metode dalam proses produksi ini mencakup persiapan dalam perencanaan dan pelaksanaan usaha Nursing Seminar Organizer. Secara ringkas metode tersebut dapat digambarkan dengan alur sebagai berikut: Pembentukan Manajemen
Pelaksanaan Usaha
Pencarian Dana
Pencarian Perijinan
Marketing
Pendirian Usaha
Bagan 4.2. Tahap Perencanaan Usaha
a. Pembentukan Manajemen Hal utama yang harus dilakukan sebelum mendirikan usaha yaitu pembentukan pengurus yang akan sangat berguna untuk mengatur regulasi pelayanan dan manajemen rumah sakit. Pengurus usaha NSO ini tidak hanya terbatas pada perawat saja, namun investor yang berperan menanam saham dalam pembentukan usaha juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan usaha ini terutama pada aspek manajemen rumah sakit. Secara detail terkait penanaman modal dalam usaha NSO akan dijelaskan pada poin produksi pada aspek money. b. Pencarian Dana Proses pencarian dana dalam pendirian dan perencanaan usaha memberikan peran penting karena tidak semua modal usaha berasal dari investor atau penanam modal. Dana yang dapat digunakan dalam usaha ini juga dapat berasal dari swadaya masyarakat dan juga supply dana dari pemerintah. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena tujuan dari usaha ini tidak semata-mata berbasis “profit”, namun juga berorientasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. c. Pencarian Perijinan Faktor penting dalam usaha ini yaitu terkait perijinan yang harus diselesaikan sebelum melaksanakan usaha. Perijinan pelaksanaan usaha praktik mandiri keperawatan sebenarnya telah diatur dalam PERMENKES HK.02.02/MENKES/ 148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktek perawat, yang secara detail dapat dibaca pada Lampiran 1. Selain perijinan internal profesi, perijinan yang penting juga terkait penggunaan tempat usaha, baik milik pribadi ataupun persewaaan. Semua perijinan tersebut harus dilengkapi dan diurus sesuai dengan ketentuan yang berlaku supaya tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. d. Pendirian Usaha Setelah langkah 1-3 telah selsai dilaksanakan, maka pengurus usaha berwenang untuk mendirikan usaha. Pendirian usaha yang dilakukan berdasarkan atas kesepakatan dari semua pihak. Setiap pemegang saham (investor) diperbolehkan untuk mengajukan opini terkait pendirian dan pelaksanaan usaha untuk mendukung
perkembangan usaha secara pesat tanpa mengesampingkan tujuan awal yang sudah digagas dan disepakati bersama. e. Marketing Apabila usaha Nursing Seminar Organizer telah didirikan maka langkah selanjutnya yaitu
proses pemasaran. Pemasaran dilakukan
semaksimal mungkin agar
masyarakat mengetahui usaha ini dan dapat merasakan manfaatnya. Dalam hal ini, perlu adanya inovasi-inovasi baru yang dapat menarik minat masyarakat terutama masyarakat yang menderita luka yang membutuhkan penanganan intensif oleh tenaga perawat. Proses marketing secara detail dapat dilihat pada poin produksi bagian marketing yang akan lebih menjelaskan secara khusus tentang segmentasi, f.
targeting, dan positioning. Pelaksanaan Usaha Langkah terakhir dalam metode pelaksanaan dan perancanaan yaitu berjalannya usaha sesuai dengan yang diinginkan. Pada proses pelaksanaan usaha ini sudah terdapat pembagian jobdesk yang harus dilaksanakan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
3. Material Aspek ini memberikan penekanan pada sarana prasarana serta fasilitas yang mendukung pendirian dan perkembangan usaha NSO. Sarana prasarana yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu pemilihan lokasi yang strategis, penggunaan gedung serta fasilitas didalamnya seperti meja, kursi, dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan acara seminar dan training. Hal-hal yang terkait dengan pendirian dan perkembangan usaha dapat dihubungkan dengan perijinan baik penggunaan tempat maupun pelaksanaan usaha. 4. Money Dana yang digunakan dapat diperoleh dari sponsor. Oleh karena itu, pemanfaatan dana ini harus digunakan seoptimal mungkin untuk menghasilkan usaha yang berkualitas yang tidak hanya berbasis pada “profit” namun juga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dari skill perawat. 5. Operasional Proses Proses Pembuatan Seminar, terbagi tiga tahapan: 1. Tahap Praproduksi (Planning) a. Menjabarkan ide kreatif dan menuangkannya dalam konsep seminar Ide kreatif atau gagasan awal sangat penting dari setiap anggota untuk memberikan ide bagaimana seminar tersebut akan dilaksanakan dan dituangkan dalam suatu konsep yang kreatif dan menarik. b. Menuangkan konsep seminar dalam rancangan tertulis
Setelah ide kreatif dari masing–masing personal yang dituangkan dalam sebuah konsep, konsep tersebut dibuat pada suatu rancangan tertulis supaya hasil dari ide kreatif atau gagasan yang tertuang lebih matang dan siap untuk di promosikan atau di perlihatkan pada stakholder. c. Pembentukkan Tim serta Jobdesc Setelah terbentuknya suatu konsep rancangan yang tertulis, proses berikutnya pembentukkan Tim serta pembagian Jobdesc sangatlah penting, di sini kita dapat menentukan masing–masing anggota tim untuk bekerja sesuai kemampuannya atau kelebihannya, jangan sampai terjadi kesalahan penempatan Jobdesc. d. Mempromosikan Konsep Jika belum mempunyai stakholder, promosikan ide atau gagasan kreatif yang sudah terancang dalam sebuah konsep yang menarik, agar mendapatkan pemintat baik dari stakholder ataupun pihak sponsor yang tertarik dengan konsep yang sudah dituangkan pada rancangan tulisan. e. Observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, konsumsi, transportasi, dokumentasi dll Setelah tim terbentuk dan masing – masing telah di berikan jobdesc, maka proses berikutnya observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, transportasi, dan sebagainya. Ini sangat perlu di lakukan sebelum masuk pada tahap produksi, pihak event organizer harus observasi terlebih dahulu guna mengetahui apa saja kendala atau pun yang harus di persiapkan nanti pada saat produksi berlangsung, biar konsep yang tertuang tadi terlihat menarik dan memuaskan stakholder. f.
Menentukan Pihak–pihak yang Terlibat (pengisi acara)
Klien berhak menentukan para pihak–pihak yang mengisi acara sesuai dengan konsep yang mereka inginkan untuk acara seminar tersebut yang tentunya telah dirundingkan dengan pihak Seminar Organizer. Supaya acara seminar tersebut tidak mengecewakan klien. g. Mengkonfirmasi pada Pihak – pihak yang Terlibat Sebelum masuk pada proses produksi, pihak Seminar Organizer harus memastikan dan mengkonfirmasikan pada pihak–pihak yang terlibat dalam acara tersebut, hal ini di karenakan jika ada pembatalan kontrak kerja dengan pihak – pihak yang sebelumnya sudah ditentukan maka Seminar Organizer dapat mencari penggantinya sebelum acara produksi berjalan. h. Penyelesaian Administrasi, Kontrak, Perijinan, Tempat, Ticketing, dll Setelah semuanya rampung, maka proses selanjutnya adalah perjanjian dari segi administrasi, kontrak, perijinan, tempat, ticketing, pengisi acara, keamanan, dll. Perjanjian
ini di maksudkan agar kontrak kerja yang telah di sepakati di kedua belah pihak tidak ada pengingkaran kontrak atau penyelewengan kontrak kerja sama. i.
Membuat Run Down Acara Seminar
Hal ini wajib di lakukan, karena run down atau susunan acara seminar harus di buat sesuai konsep yang sudah di rancang agar hasilnya memuaskan. 2. Tahap Produksi a. Teknikal Meeting dengan Seluruh Pengisi Acara Seminar Sebelum memulai tahap produksi, sebaiknya melakukan teknikal meeting terlebih dahulu, untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya pada saat produksi berlangsung. b. Teknikal Meeting dengan Seluruh Crew yang Bekerja Sebelum memulai produksi, sebaiknya teknikal meeting dahulu dengan seluruh crew untuk lebih mempersiapkan segala sesuatu dan berdo’a bersama demi kelancaran produksi nanti. c. Mempertanyakan Kesiapan pada Pihak Keamanan Pihak seminar organizer wajib menanyakan kesiapan pihak keamanan sebelum beberapa saat produksi akan di laksanakan, dan meminta pada pihak keamanan untuk lebih mengontrol keamanan agar produksi berjalan sukses sesuai rencana dan hasilnya memuaskan. d. Proses Seminar digelar sesuai rundown Proses seminar yang berlangsug sesuai dengan konsep dan run down yang di persiapkan secara matang. 3. Tahap Pasca Produksi a. Evaluasi Setelah produksi selesai sebaiknya tim melakukan evaluasi dari keseluruhan acara seminar guna memperbaiki kinerja kerja tim pada saat kontrak atau produksi yang lainnya. Hal ini sebagai motivasi buat keseluruh tim guna meningkatkan ide yang lebih kreatif dan imajinatif. b. Pembuatan laporan Pembuatan laporan akhir ini guna mengetahui keseluruhan dari produksi yang telah berjalan, untuk di serahkan pada stakholder maupun klien.