UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMUKUL DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR PADA SISWA KELAS VI A SD NEGERI MOJOSONGO III
JURNAL
Oleh: IBNU DWI NURHADI X4610067
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012 i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Ibnu Dwi Nurhadi
NIM
: X4610067
Jurusan/Program Studi
: JPOK/Penjaskesrek KG
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR
MEMUKUL
BOLA
MENGGUNAKAN
MODIFIKASI ALAT PEMUKUL DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR PADA SISWA KELAS VI A SD NEGERI MOJOSONGO III TAHUN PELAJARAN 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 22 November 2012 Yang membuat pernyataan
Ibnu Dwi Nurhadi NIM. X4610067
ii
ABSTRACT
Ibn Dwi Nurhadi. "LEARNING IMPROVEMENT EFFORTS HIT THE BALL USING THE MODIFIED bat BALL GAME FUEL STUDENT IN A CLASS VI Mojosongo III SD STATE SCHOOL YEAR 2012/2013" Thesis, Faculty of Teacher Training and Education University Eleven March Surakarta. October 2012. The purpose of this research is to improve learning outcomes using a modification of the ball hitting the bat in a game of fuel in class VI A Mojosongo III Elementary School Surakarta academic year 2012/2013. This research is a classroom action research (CAR). The experiment was conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation and reflection. Subjects were students of class VI A Mojosongo III Elementary School Surakarta academic year 2012/2013 amounted to 40 students consisting of 21 male students and 19 female students. Data sources are from teachers and students, learning outcomes data obtained through the ball hitting performance tests, observation sheet used to collect data on the students' activities following the process of learning to hit the ball using a modified bat. Data analysis techniques used in this research is descriptive quantitative analysis based on percentage techniques. The results of this study can be summarized as follows: Improved learning outcomes that include aspects of affective, cognitive and psychomotor of 40 students only 13 students who achieve KKM or 32.5% in the initial conditions, increased to 52.50% or 21 students who reach the limit completed by the end of the cycle I. Furthermore, increased to 80% or 32 students who reached the completion by the end of the second cycle. Thus, action research in class VI A Mojosongo III Surakarta Elementary School in an effort to improve learning outcomes using a modification of the ball hitting the bat has been successful in improving learning outcomes in students hit the ball. Conclusions This study is the use of Modifications Improve Learning Outcomes Bat Hitting Ball Game Ball In fuels By Grade VI Elementary School A Mojosongo III Surakarta academic year 2012/2013. Keywords: hit the ball, bat, quantitative analysis
iii
ABSTRAK Ibnu Dwi Nurhadi. “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMUKUL DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR PADA SISWA KELAS VI A SD NEGERI MOJOSONGO III TAHUN PELAJARAN 2012/2013” Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar memukul bola menggunakan modifikasi alat pemukul dalam permainan bola bakar pada siswa kelas VI A SD Negeri Mojosongo III Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI A SD Negeri Mojosongo III Surakarta tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa, data hasil belajar memukul bola diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran memukul bola menggunakan modifikasi alat pemukul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan teknik prosentase. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor dari 40 siswa hanya 13 siswa yang mencapai KKM atau 32,5 % pada kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 52,50 % atau 21 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 80 % atau 32 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI A SD Negeri Mojosongo III Surakarta dalam upaya meningkatkan hasil belajar memukul bola menggunakan modifikasi alat pemukul ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar memukul bola pada siswa. Simpulan penelitian ini adalah Penggunaan Modifikasi Alat Pemukul Meningkatkan Hasil Belajar Memukul Bola Dalam Permainan Bola bakar Pada Siswa Kelas VI A SD Negeri Mojosongo III Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci : memukul bola, alat pemukul,hasil belajar analisis kuantitatif
iv
lingkungan
BAB I
yang
memungkinkan
siswa berinteraksi sehingga terjadi
PENDAHULUAN
perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Akibatnya guru belum
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
melaksanakan
tanggung
di
jawab untuk mendidik siswa secara
sebuah
sistematik melalui gerakan Penjas
problematika yang dewasa ini masih
yang mengembangkan kemampuan
terjadi,
efektifnya
ketrampilan anak secara menyeluruh
pembelajaran pendidikan jasmani di
baik fisik, mental maupun intelektual
sekolah-sekolah,
(Kantor
Indonesia
jasmani
berhasil
mempunyai
yaitu
belum
seperti
dikemukakan di dalam forum
oleh
beberapa
berbagai
Menpora,
1983).Guru
pendidikan jasmani kurang kreatif
pengamat.
dalam
membuat
dan
Faktor diantaranya ialah kualitas
mengembangkan materi kemudian
guru
hal
pendidikan
kurang
dan
jasmani
sarana
yang
prasarana
ini
membuat
pembelajaran
kurang menarik dan menyenagkan
pendukung pembelajaran pendidikan
sehingga
membosankan
jasmani.
Kebanyakan
belum
berhasil
pendidikan
jasmani
kurang
memadai
professional
guru
kualitasnya dan
karena
sehingga
melaksanakan
tanggung jawab untuk mengajar dan
kurang
mendidik siswa secara sistematik dan
hanya
terarah. Agar standar kompetensi
menekankan pada hasil akhir tanpa
pembelajaran
memperhatikan
dapat
proses
pendidikan
terlaksana
jasmani
sesuai
dengan
pembelajaran.. Hal ini berdampak
pedoman, maksud dan juga tujuan
buruk bagi siswa karena kurangnya
sebagaimana
pengetahuan yang diperoleh dan
kurikulum, maka guru pendidikan
berpengaruh pada tidak tercapainya
jasmani
tujuan pendidikan jasmani. Salah
pembelajaran
satu keterbatasan guru pendidikan
menyenangkan.
jasmani lainnya dalam mengajar
adanya pendekatan, variasi maupun
adalah dalam hal menciptakan situasi
modifikasi
1
yang
harus
ada
mampu yang
yang
dalam
membuat
efektif
Untuk
itu
berbeda
dan perlu
dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
melakukan gerakan memukul bola
Guru harus lebih kreatif dan inovatif
dikarenakan takut jika nanti tidak
dalam
bisa memukul bola sehingga tidak
menciptakan
pembelajaran ketrampilan bentuk
dan
memiliki
untuk
memodifikasi
pembelajaran
jasmani
bentuk
agar
berani
tidak
dengan
mengandung
nilai
pertumbuhan
bisa
melakukan
gerakan
memukul bola. Hal ini menyebabkan
perkembangan siswa. Permainan
melakukannya.
Kemudian banyak juga siswa yang
pendidikan
sesuai
untuk
hasil belajar memukul bola dalam bola
bakar
permainan bola bakar siswa kelas VI
positif
untuk
A
dan perkembangan
SD
Negeri
III
Mojosongo
Surakarta belum memuaskan.
jasmani dan rohani anak didik, diantaranya memupuk sikap disiplin,
B. Rumusan Masalah
jujur, kerjasama dan tanggung jawab.
Berdasarkan latar belakang
Permainan ini sesuai untuk siswa
masalah di atas maka permasalahan
sekolah
yang menjadi pokok penelitian dapat
dasar
karena
terdapat
barbagai nilai-nilai untuk siswa dan
dirumuskan
mengandung
Bagaimanakah
unsur
kegembiraan
sebagai
berikut
“
penggunaan
karena bentuk dan cara bermainnya
modifikasi
yang
meningkatkan hasil belajar memukul
sederhana
dan
mudah
dilakukan.
alat
pemukul
dapat
bola dalam permainan bola bakar
Namun
permainan
bola
pada siswa kelas VI A SD Negeri
bakar merupakan permainan yang
Mojosongo
III
kurang diminati dan digemari siswa
2012/2013 ? “.
Tahun
Pelajaran
kelas VI A SD Negeri III Mojosongo Surakarta. Banyak hal yang menjadi
C. Tujuan Penelitian
penyebab diantaranya dikarenakan
Berdasarkan permasalahan
para siswa tidak bisa melakukan
yang telah disampaikan diatas, tujuan
gerakan
penelitian ini adalah :
memukul
bola
dalam
“Untuk meningkatkan hasil
permainan bola Bakar. Banyak siswa perempuan yang tidak bersedia untuk
belajar
2
memukul
bola
dalam
permainan
bola
bakar
melalui
penggunaan modifikasi alat pemukul
2. Bagi Siswa SD N Mojosongo III
pada siswa kelas VI A SD Negeri
Surakarta
Mojosongo
a. Menciptakan
III
Tahun
Pelajaran
2012/2013”.
pembelajaran
suasana yang
lebih
menyenangkan
meningkatkan peran aktif
D. Manfaat Penelitian
siswa Setelah
dan
penelitian
ini
dalam
mengikuti
pembelajaran
pendidikan
selesai, diharapkan agar mempunyai
jasmani, serta meningkatkan
manfaat sebagai berikut :
hasil
1.
Bagi Guru Pendidikan Jasmani
pembelajaran memukul bola
SD
dalam
Negeri
Mojosongo
III
Surakarta
belajar
dalam
permainan
bola
bakar.
a. Untuk
meningkatkan
b. Dapat meningkatkan minat
kreatifitas guru disekolah
terhadap
dalam
bakar,
membuat
mengembangkan
dan media
pembelajaran
permainan serta
mendukung
pencapaian
yang
bola
prestasi
permainan bola.
dimodifikasi, dalam rangka perencanaan
pembelajaran
3. Bagi
PAIKEM.
Pendidikan
(instansi)
b. Untuk kinerja
Lembaga
Meningkatkan guru
menjalankan
Adanya
peningkatan
dalam
kualitas pembelajaran dan
tugasnya
pengajaran yang berakibat
secara profesional, terutama
terhadap
dalam pengembangan media
kualitas siswa dan guru,
bantu pembelajaran.
sehingga
c. Menambah
pengalaman
peningkatan
pada
akhirnya
akan mampu meningkatkan
dalam penggunaan media
kualitas
belajar yang dimodifikasi.
keseluruhan.
3
sekolah
secara
yang
BAB II
sederhana
dan
mudah
dilakukan.
KAJIAN PUSTAKA
b. Sarana
A. Landasan Teori
dan
Prasarana
Permainan Bola Bakar Dalam permainan bola
1. Bola Bakar
bakar diperlukan sarana dan
a. Pengertian Bola Bakar
prasarana yang
Permainan bola bakar pada
menunjang
jaman dahulu dikenal masyarakat
permainan bola bakar tersebut,
mulai pada tahun 1950 dan dikenal
sarana dan prasarana tersebut
dengan nama Slagbal, yang berasal
adalah antara lain lapangan,
dari Negara Belanda. Slagbal artinya
garis salah, tiang hinggap, alat
bola pukul. Dahulu permainan bola
pemukul, bola, papan pembakar,
bakar sangat digemari dan sering
ruang pemukul dan ruang bebas.
dimainkan di setiap sekolah, namun
c. Ketrampilan
seiring dengan perkembangan jaman, permainan
bola
bakar
berlangsungnya
Dasar
Permainan Bola Bakar
menjadi berbagai
Ketrampilan dasar permainan
macam peralatan, teknik dan cara
bola bakar merupakan hal yang
bermain
dasar
terpinggirkan.
Dengan
yang
menyenangkan,
yang
harus
dikuasai
bola
bakar
pemain/siswa
positif
untuk
melaksanakan permainan bola
dan perkembangan
bakar. Ketrampilan dasar yang
jasmani dan rohani anak didik,
harus dikuasai untuk bermain
diantaranya memupuk sikap disiplin,
bola
jujur, kerjasama dan tanggung jawab.
memukul
Permainan ini sesuai untuk siswa
memukul
bola
melambung,
sekolah
mendatar
dan
merendah,
sehingga
permainan
mengandung
nilai
pertumbuhan
dasar
karena
terdapat
sebelum
bakar
yaitu
bola
teknik meliputi
barbagai nilai-nilai untuk siswa dan
kemudian teknik lari, teknik
mengandung
melempar dan menangkap juga
unsur
kegembiraan
teknik melambungkan bola.
karena bentuk dan cara bermainnya
4
d. Peraturan
Permainan
mungkin
Bola
dan
menjadi
regu
pemukul selama mungkin. Regu
Bakar Bola
bakar
dimainkan
penjaga
atau
regu
lapangan
diatas lapangan rumput atau tanah
bertugas menangkap bola yang
yang rata berbentuk segi enam
dipukul sebelum jatuh ke tanah
yang sama panjang yaitu 12
untuk mendapatkan satu nilai.
meter. Permainan ini dilakukan
Kemudian berusaha mematikan
selama 2x 20 menit dengan waktu
pelari
istirahat 10 menit. Setiap regu
secepat mungkin dengan cara
terdiri dari 12 pemain ditambah
melempar atau memberikan bola
pemain cadangan paling banyak 3
pada petugas pembakar dari regu
orang.
pemain
penjaga untuk membakar bola
urutan
dengan cara menjatuhkan bola
Setiap
menggunakan memukul
nomor
atau
menggunakan
pada
atau
pemukul
kotak
dengan
pembakar
agar
nomor dada/punggung dari nomor
menghasilkan suara yang keras.
1 sampai 15. Bagi regu yang
Setiap pemain dari regu pemukul
sedang
di
berhak memukul sebanyak 3 kali
regu
pukulan, namun apabila pukulan
Sedangkan
pertama atau kedua sudah betul
bertugas
lapangan
menjaga
disebut
penjaga/lapangan.
regu yang sedang mendapatkan
maka
kesempatan
disebut
diharuskan lari ke tiang hinggap 1
Ketika
dan
regu
memukul
pemukul.
pemukul
seterusnya
tersebut
dengan
cara
pertandingan dimulai, pemain dari
menyentuh tiang hinggap. Apabila
regu
3 kali pukulan selalu salah maka
pemukul
bernomor
punggung 1 memukul bola yang
pemukul
dilambungkan oleh nomor 2, dan
diperbolehkan lari menuju tiang
nomor
hinggap pertama
3
menjadi
penjaga
tersebut
hanya
dan pemain
belakang. Dan begitu seterusnya
tersebut dikatakan mati satu dan
secara urut bergantian satu per
tidak mendapatkan nilai. Jika
satu. Regu pemukul berusaha
hanya
untuk membuat nilai sebanyak
pemukul
5
tersisa dan
satu tidak
pemain ada
pelambung, pergantian
maka bebas
terjadi
yaitu
laku
regu
baik
pengetahuan,
pemahaman,
sikap
dan
pemukul bertugas menjadi regu
ketrampilan mahasiswa sehingga
penjaga/lapangan
menjadi
dan
regu
lebih
penjaga/lapangan menjadi regu
sebelumnya.
pemukul.
dikemukakan
Untuk
penentuan
baik
dari
Sebagaimana oleh
pemenang dihitung regu mana
(2005:3)
delajar
ialah
yang
perubahan tingkah laku
yang
mendapatkan
nilai/skor
paling banyak.
“Hasil
Sudjana
mencakup
bidang
kognitif,
afektif,dan
psikomotor
yang
dimiliki siswa setelah menerima
1. Belajar dan Pembelajaran
pengalaman belajarnya”.
Belajar dan Pembelajaran merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan.
2. Modifikasi Media Pembelajaran
Kebanyakan orang berkata bahwa
a. Media Pembelajaran
keduanya
mempunyai
arti
yang
Menurut
sama, namun pada dasarnya belajar
(2000:28)
dan
mempunyai
dapat didefinisikan sebagai alat
pengertian yang tidak sama namun
bantu berupa fisik maupun non
keduanya akan bertemu pada tujuan
fisik yang sengaja digunakan
yang
pendidikan
sebagai perantara antara guru dan
Sebenarnya belajar dapat saja terjadi
siswa dalam memahami meteri
tanpa sebuah pembelajaran, namun
pembelajaran agar lebih efektif
hasil dari belajar tersebut akan lebih
dan efisien.
terlihat
pembelajaran
sama
dalam
jelas
dalam
sebuah
kemampuan
Modifikasi belajar yang
pembelajaran
b. Modifikasi Media Pembelajaran
pembelajaran. Hasil
media
Soepartono
dalam
adalah
pendidikan jasmani adalah salah
diperoleh
satu usaha guru penjas agar
individu setelah proses belajar
pembelajaran
berlangsung,
dapat
mengembangkan peserta didik,
memberikan perubahan tingkah
artinya bahwa tugas ajar yang
yang
6
dapat
diberikan harus memperhatikan
B. Kerangka Berpikir
perubahan
Penggunaan
didik,
kemampuan
dan
dapat
anak
mendorong
modifikasi
dalam pelaksanaan tindakan tiap
perubahan
tersebut.
Dalam
siklusnya disesuaikan dengan materi
penelitian
ini,
peneliti
yang sedang dipelajari dalam proses
memodifikasi alat pemukul yang
pembelajaran. Secara garis besar
digunakan
menggunakan
modifikasi yang digunakan antara
kayu pemukul yang dimodifikasi
lain berupa media atau alat bantu
dalam berbagai variasi ukuran.
yaitu kayu atau papan pemukul dan
Ukuran dari alat pemukul yang
bola
dimodifikasi tersebut adalah :
memukul bola dan juga penggunaan
1) Kayu
bola
yaitu
pemukul
pertama,
tenis
untuk
yang
pembelajaran
digantung
diatas
dengan ukuran panjang 50 cm
menggunakan tali dalam permainan
dan lebar 15 cm.
bola bakar. Secara rinci jenis-jenis
2) Kayu pemukul kedua, dengan
media
tersebut
akan
dijabarkan
ukuran panjang 50 cm dan
dalam RPP pada setiap pertemuan.
lebar 10 cm.
Jika dalam siklus satu siswa berhasil
3) Kayu pemukul ketiga, dengan
mencapai hasil maksimal dalam
ukuran panjang 50 cm dan
unjuk kerja menggunakan modifikasi
lebar 7 cm.
pemukul yang paling lebar maka
Modifikasi bertujuan
untuk
kearah
tersebut
dalam siklus dua atau unjuk kerja
mendekatkan
berikutnya diperkenankan memakai
dengan
modifikasi pemukul yang lebih kecil
latihan
sesungguhnya serta sebagai media mempelajari memukul
konsep
dari pemukul sebelumnya.
gerak
bola dengan benar.
Dengan demikian pembelajaran akan
terlihat
mengasyikan
lebih
menarik,
dan menambah
antusiasme bagi siswa SD dalam mengikuti pembelajran.
7
BAB III
40 siswa. Dengan rincian siswa putra
METODE PENELITIAN
sebanyak 21 anak dan siswa putri sebanyak 19 anak. C. Sumber Data
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Sumber
data
dalam
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
ini direncanakan akan dilaksanakan
adalah Siswa, untuk mendapatkan
di Sekolah Dasar Negeri Mojosongo
data
III Kec. Jebres Kota Surakarta.
belajar memukul bola dan Guru,
tentang
peningkatan
hasil
sebagai kolaborator guna melihat
2. Waktu Penelitian
tingkat
Penelitian tindakan Kelas
keberhasilan
penggunaan
modifikasi alat pemukul.
ini dilaksanakan pada bulan mei D. Teknik Pengumpulan Data
2012 sampai selesai.
Teknik pengumpulan data
3. Siklus PTK dalam Penelitian Tindakan Kelas
penelitian
tindakan
kelas
(PTK) ini terdiri dari : tes dan
ini akan dilaksanakan pada dua
observasi.
siklus. Setiap siklus mempunyai 1.
kesempatan dua kali pertemuan, untuk melihat belajar memukul
awal/prasiklus
pembelajaran
menggunakan
Digunakan
untuk
mendapatkan
peningkatan hasil
dalam
Tes.
nilai tentang
hasil
belajar memukul bola sebelum
alat
siswa
pemukul yang dimodifikasi.
mendapatkan
tindakan
melalui pembelajaran modifikasi B. Subjek Penelitian Subjek
penelitian
alat pemukul yaitu meliputi tes dalam
psikomotor, kognitif dan afektif.
penelitian tindakan kelas ini adalah
2.
Observasi dipergunakan sebagai
siswa kelas VI A Sekolah Dasar
teknik
pengumpulan
Negeri
tentang
bagaimana
Mojosongo
III
tahun
pelajaran 2012/2013, yang berjumlah
siswa 8
dan
guru
data aktifitas selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
saat
H. Prosedur Penelitian
pelaksanaan
Langkah-langkah
tindakan dilaksanakan melalui
secara
pembelajaran dengan modifikasi
prosedurnya
PTK
dilaksanakan
secara parttisipatif atau kolaboratif
alat pemukul.
antara (guru dengan tim lainnya) bekerjasama,mulai
E. Uji Validitas data
dari
tahap
orientasi hingga penyusunan rencana
Teknik uji validitas data
tindakan
dalam
siklus
yang dipergunakan dalam penelitian
pertama,diskusi
ini adalah triangulasi data antara
analitik,kemudian
peneliti, guru dan kolaborator. Uji
dengan refleksi – evaluatif atas
validitas data ini digunakan untuk
kegiatan yang dilakukan pada siklus
menguji
pertama,
kebenaran
data
yang
diperoleh.
Data
koreksi,
yang
dilanjutkan
untuk
pelaksanaan
setiap
siklus
kemudian
untuk
pada
penelitian tindakan seperti
PTK
dan siklus
yang
diharapkan. Dalam satu siklus terdiri dari
teknik
empat
perencanaan,
melihat
langkah,
kegiatan pembelajaran.
G. Indikator Kerja Penelitian pencapaian
keberhasilan penelitian ini adalah sebesar 75% siswa mencapai batas tuntas hasil belajar meliputi tes psikomotor, kognitif dan afektif.
9
yaitu
pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
kecenderungan yang terjadi dalam
Indikator
pembetulan,
berikutnya. Untuik memperoleh hasil
dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan
atau
penyempurnaan
dikumpulkan
pada setiap kegiatan observasi dari
prosentase
bersifat
mempersiapkan rencana modifikasi, F. Analisis Data
dengan
yang
BAB IV
menjadikan siswa aktif dan penuh
HASIL TINDAKAN DAN
perhatian selama KBM berlangsung
PEMBAHASAN
dan juga ketrampilan guru dalam mengelola kelas meningkat.
Pada kondisi awal diperoleh
BAB V
hasil ketuntasan belajar yang kurang
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN
maksimal. Pada kondisi awal hanya
SARAN
13 siswa (32,5 %) yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan sisanya
A. Simpulan
belum tumtas. Pada akhir siklus I
Penelitian
menjadi 21 siswa (52,5 %) mencapai
meningkatkan
kriteria tuntas. Pada akhir siklus II
yang tuntas mencapai
Melalui peningkatan yang
artinya
terjadi sejak kondisi awal hingga
bakar pada siswa kelas VI A SD Negeri Mojosongo III Surakarta
Negeri Mojosongo III Surakarta
tahun pelajaran 2012/2013.
tahun pelajaran 2012/2013.
memberikan
banyak
pembelajaran
lebih
menantang
B. Implikasi
pemukul
Penelitian ini
pencerahan
dalam metode pembelajaran siswa
Dengan
memukul bola dalam permainan bola
bakar pada siswa kelas VI A SD
alat
siswa.
jumlah
dapat meningkatkan hasil belajar
memukul bola dalam permainan bola
modifikasi
40
dari
penggunaan modifikasi alat pemukul
dapat meningkatkan hasil belajar
dengan
siswa
80 % yang
demikian dapat disimpulkan bahwa
bahwa
penggunaan modifikasi alat pemukul
Kemudian
32
keseluruhan
diberikan tindakan atau siklus I, dan disimpulkan
pembelajaran
pada hasil akhir siklus II yaitu siswa
(80 %) mencapai kriteria tuntas.
dapat
hasil
dapat
memukul bola. Hal itu dapat dilihat
terjadi peningkatan menjadi 32 siswa
II
ini
memberikan
suatu gambaran yang jelas bahwa
dan
keberhasilan
untuk
proses
pembelajaran
tergantung pada beberapa faktor.
melakukan latihan memukul bola
Faktor-faktor tersebut berasal dari
dengan berani dan percaya diri lalu
10
pihak guru maupun siswa serta alat/media
pembelajaran
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar
yang
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
digunakan.
Pustaka American Federation of Teachers
C. Saran Sehubungan
dengan
National Council on Measurement
simpulan yang telah diambil dan
in Education National Education
implikasi
Association. (1990). Standards
yang
ditimbulkan,
disarankan hal-hal sebagai berikut :
for
1. Bagi guru penjas SD, untuk
Educational
meningkatkan memukul
hasil bola
menggunakan
Teacher
Competence
in
Assessment
of
belajar
Students.
dengan
http://www.unl.edu/buros/bimm/ht
modifikasi
alat
[Online].
Tersedia:
ml/article [30 Agustus 2012].
pemukul.
Barbara, L. Martin and Leslie J.
2. Bagi kepala sekolah hendaknya
Briggs (1986). The Affective and
memberikan sarana dan prasarana
Cognitive Domains: Integration
yang lengkap pada mata pelajaran
for Instruction and Research.
penjas,
Englewood
untuk
menunjang
kelancaran proses pembelajaran.
Educational
3. Bagi siswa, untuk meningkatkan
dengan
mengikuti semangat,
Technology
Dimyati ,Moeljono. 2006. Belajar
pembelajaran aktif
N.J.:
Publication Inc.
hasil belajar memukul bola siswa harus
Cliffs
dan Pembelajaran. Jakarta : PT
dan
Asdi Mahastya
berani.
Djauzak Ahmad.
1996.
Metodik
Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : Depdikbud ---------- Undang-Undang Nomor 20
Hamdani.
2011.
Strategi
Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Nasional & Undang-Undang No
Setia
14 Tahun 2005 tentang: Guru dan
H.J
Dosen. Jakarta: Visi Media.
Gino,
Suwarni,
Suripto,
Maryanto, Sutijan. 1998. Belajar
11
dan Pembelajaran II. Surakarta:
Subarjah Herman. 2007. Permainan
UNS Press
Bola Kecil Di Sekolah Dasar.
Kristyanto Agus. 2010. Penelitian Tindakan
Kelas
Pendidikan
Jakarta: Universitas Terbuka
Dalam
Jasmani
Sudjana,
&
Tamat. T & Mirman, M. 1999.
Masnaini. 2003. Meningkatkan Hasil Matematika
Pemberian
Kuis
Mencongkak
di
Awal
Pendidikan
Dengan
Terbuka
Setiap
Tidak dikenal. Kamus Besar Bahasa Indonesia Thobroni Muhammad & Mustofa
Makassar: Fakultas Matematika
Arif.
dan
Pembelajara
Pengetahuan
Alam
Universitas Negeri Makassar
dan Kesehatan. Jakarta: Yudistira Pengembangan
Dan
2011.
Wacana
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani
Media
dan
Kesehatan. Jakarta: Universitas
SDN 353 Patalabunga. Skripsi.
2012.
Jasmani
melalui
Pertemuan Pada Siswa Kelas V
Musfiqon.
Penilaian
Bandung: Remaja Rosdakarya.
UNS Press.
Ilmu
2009.
Hasil Proses Belajar Mengajar,
Kepelatihan Olahraga. Surakarta:
Belajar
Nana.
Belajar
dan
Pengembangan dan
Praktik
Pembelajaran
dalam
Pembangunan
Nasional.
Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Sumber
http.akhmadsudrajat.wordpress.com/
Pembelajaran. ISBN: 978-602-
2008/01/12/media-pembelajaran/
8963-62-6
blog.tp.ac.id/wpcontent/uploads/8740/downloadmedia-1.doc
Nasution Noehi. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka Purwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Soepartono. Pembelajaran.
2000.
Media Jakarta
:Depdiknas.
12