HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA/I STIE PELITA BANGSA BINJAI NINI SRI WAHYUNI*
ABSTRAK Dukungan sosial orang tua bantuan yang diberikan orangtua yang terdiri dari informasi atau nasehat berbentuk verbal atau nonverbal, baik secara emosional, penghargaan maupun materi. Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi adalah kecenderungan mahasiswa dalam merespon skripsi sebagai tugas akademik yang dihadapi dengan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan skripsi, keterlambatan atau kelambanan dalam menyelesaikan skripsi, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dalam menyelesaikan skripsi dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada menyelesaikan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa STIE Pelita Bangsa Binjai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel adalah criteria purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa Binjai yang berjumlah 837 mahasiswa, sampel yang digunakan berjumlah 68 mahasiswa. Bentuk skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan koefisien reliabilias dukungan sosial orang tua 0.839 dan prokrasitinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi 0.807. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data menggunakan product moment diperoleh koefisien hubungan sebesar 0.606; p = 0.000 (p < 0.05), artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan prokrasitinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi.Dukungan sosial orang tua dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif atas terbentuknya prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi sebesar 35.70%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi terhadap dukungan sosial orang tua tergolong positif, sehingga prokrastinasi akademik mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa Binjai tergolong sedang. Kata Kunci :
Dukungan Sosial Orang Tua dan Prokrastinasi Akademik Di dalam Menyusun Skripsi.
A. PENDAHULUAN Prokrastinasi terjadi hampir di setiap bidang dalam kehidupan. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari menunda-nunda pekerjaan. Steel (2007) mengkategorikan prokrastinasi dalam enam area, satu diantaranya area pendidikan. Dalam dunia pendidikan, Solomon dan Rothblum (1994) mengemukakan bahwa prokrastinasi *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
biasa terjadi pada enam area akademik, yaitu menulis, belajar, membaca, tugas administrasi, menghadiri pertemuan akademik, dan kinerja akademik secara keseluruhan. Prokrastinasi akademik banyak dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa (Fibrianti, 2009), bahkan hampirnya ditemukan pada setiap perguruan tinggi, termasuk di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa. Kebanyakan prokrastinasi 55
akademik dilakukan pada saat menyusun skripsi. Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan akademis di perguruan tinggi (Poerwadarminta,1986). Semua mahasiswa wajib mengambil mata kuliah skripsi. Menurut Ferarri, dkk (1995) prokrastinasi akademik banyak berakibat negative dan merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian karena berpengaruh bagi mahasiswa itu sendiri dan bagi orang lain atau lingkungan berupa hasil yang tidak optimal. Menurut Kring, dkk (2007) dari banyak factor tersebut salah satu faktor yang secara signifikan dapat mengurangi efektif negative dari stress adalah dukungan sosial. Beberapa ahli (Sarafino, 1994) mengatakan bahwa individu yang memperoleh dukungan social akan menyakini bahwa ia dicintai, dirawat, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Menurut Schwarzer dan Leppin dalam Smith & Renk (1994), dukungan social dapat dilihat sebagai fakta social atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu (perceived support) dan sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang diterima (received support). Hasil wawancara informal yang dilakukan terhadap 8 alumni, 4 mahasiswa yang paling cepat dan 4 mahasiswa yang paling lama dalam menyelesaikan skripsi di STIE Pelita Bangsa Binjai pada data di atas, ada 2 faktor yang menyebabkan mahasiswa lama di dalam menyelesaikan skripsi, yaitu factor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang menjadi hambatan, seperti kecemasan, persepsi terhadap dosen, ketidakmampuan dalam menguasai materi kuliah dan ketidak mampuan *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
untuk mengatur waktu, sedangkan factor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa, seperti kurangnya dukungan, kesulitan memperoleh bahan skripsi, kurangnya sarana dan prasarana, serta adanya aktivitas lain yang dianggap lebih penting. Rata-rata mahasiswa/i yang kuliah di STIE Pelita Bangsa kuliah sambil kerja. Inisiatif kuliah bersumber dari mahasiswa/i itu sendiri untuk kepentingan karir tanpa koordinasi dengan orang tua, sehingga dukungan sosial orang tua terhadap inisiatif kuliah yang diambil mahasiswa/i yang kuliah di STIE Pelita Bangsa kurang mendapat dukungan dari orangtuanya. Fenomena dan analogi pemikiran sebagaimana diuraikan pada latar belakang masalah di atas merupakan ide yang mendasari dilakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa STIE Pelita Bangsa”. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Mahasiswa a. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa adalah siswa atau peserta didik pada perguruan tinggi atau pada pendidikan tinggi. mahasiswa dapat digolongkan memasuki tahap dewasa dini dengan batasan usia dimulai dari 18 tahun sampai kira-kira 40 tahun, dimana pada masa ini mahasiswa dihadapkan pada tugas perkembangan yang dipusatkan memenuhi harapan-harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan pekerjaanyang bila berhasil diselesaikan dengan baik akan menentukan tingkat kebahagian maupun pengakuan sosial. Mahasiswa STIE Pelita Bangsa adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan program studi Strata1 untuk meraih gelar sarjana. Mahasiswa STIE Pelita Bangsa harus
56
menjalani studi selama 3,5 tahun sampai 5 tahun untuk meraih gelar sarjana. 2. Skripsi a. Pengertian Skripsi Wirartha (2006) mengatakan bahwa skripsi adalah karya tulis ilmiah seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S1. Skripsi tersebut adalah bukti kemampuan akademik mahasiswa bersangkutan dalam penelitian dengan topik yang sesuai dengan bidang studinya. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana strata satu. Biasanya, skripsi menjadi salah satu syarat kelulusan. Berdasarkan teori-teori di atas, yang dimaksud skripsi dalam penelitian ini adalah suatu karya ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data primer atau data sekunder yang penulisannya terikat pada sistematika formal dan tunduk pada asas logika ilmiah serta metodologi yang benar. 3. Prokrastinasi Akademik a. Pengertian Prokrastinasi Akademik Kamus The Webster New Collegiate mendefinisikan prokrastinasi sebagai suatu pengunduran secara sengaja dan biasanya disertai dengan perasaan tidak suka untuk mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan. Prokrastinasi di kalangan ilmuwan, pertama kali digunakan oleh Brown dan Hoizman untuk menunjukkan kecenderungan untuk menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Seseorang yang mempunyai kecenderungan menunda atau tidak segera memulai kerja disebut procrastinator (Ghufron, 2003). Menurut Ferrari, dkk. (1995), prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif, dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia. Penundaan *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
dalam akademik lebih banyak pada tugas yang bersifat formal, seperti mengerjakan makalah atau skripsi. Dari pengertian-pengertian di atas maka peneliti dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah penundaan kegiatan akademik dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna sehingga pekerjaan penting tidak selesai tepat pada waktunya, membuang waktu secara sia-sia, dan digunakan untuk mengatasi kecemasan sesaat. Seseorang yang memiliki kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan, sering mengalami keterlambatan mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun gagal dalam menyelesaikan tugas sesuai batas waktu bisa dikatakan sebagai procrastinator. 4. Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi a. Pengertian Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Prokrastinasi dapat dilakukan pada semua area, atau jenis pekerjaan (Burka & Yuen, 1983). Prokrastinasi pada area atau bidang akademik yang pada umumnya dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa disebut prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik dan non akademik sering menjadi istilah yang digunakan oleh para ahli untuk membagi jenis-jenis tugas yang cenderung sering ditunda oleh prokrastinator. Senada dengan pendapat di atas, Burka dan Yuen (1983) mengemukakan tugas-tugas akademik yang sering diprokrastinasi, antara lain: menghadiri kelas, mengerjakan PR, belajar untuk ujian, menulis paper atau karangan, mendaftar kuliah, konsultasi atau advisor, mengembalikan buku perpustakaan dan melengkapi program kelulusan (menyelesaikan karya ilmiah skripsi).
57
Berdasarkan penjelasanpenjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi adalah kecenderungan untuk menundamenunda untuk memulai maupun menyelesaikan skripsi sebagai salah satu tugas akademik. 5.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Menurut Ferrari dalam Ghufron (2003) menyatakan secara umum, seseorang melakukan prokrastinasi dipengaruhi dua faktor, yakni : a. Faktor internal Faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk melakukan prokrastinasi, meliputi: 1. Kondisi kodrati, terdiri dari jenis kelamin anak, umur, dan urutan kelahiran. 2. Kondisi fisik dan kondisi kesehatan, mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik. 3. Kondisi psikologis, trait kepribadian yang dimiliki individu turut mempengaruhi munculnya perilaku prokrastinasi, misalnya hubungan kemampuan sosial dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial, Millgram dalam Ghufron, (2003). b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang ikut menyebabkan kecenderungan munculnya prokrastinasi akademik dalam diri seseorang yaitu faktor lingkungan keluarga yang meliputi pola asuh dan dukungan sosial orang tua, masyarakat dan sekolah. Ajzen, dalam Tondok, dkk (2008) mengatakan faktor-faktor diluar individu yang ikut mempengaruhi kecenderungan timbulnya prokrastinasi akademik, antara lain: gaya pengasuhan orangtua, kondisi lingkungan yang laten, kondisi lingkungan yang mendasarkan pada penilaian akhir, serta *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
dukungan sosial orang tua. Kondisi fisik mahasiswa yang lelah juga dapat menghambatnya untuk mengerjakan tugas akademiknya, berkaitan dengan konsep dalam berperilaku. Berdasarkan uraian di atas jelas terlihat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akdemik, termasuk didalamnya menyelesaikan skripsi adalah dukungan sosial orang tua. 6. Dukungan Sosial Orang Tua b. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua Senada dengan hal di atas, Canavan & Dolan (2000), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga, seperti orang tua. Jadi dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik secara emosional, penghargaan, instrumental, informasi ataupun kelompok. Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatanmental. Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile‐Smith, Ryan, Adam & Dalicandro, 1998). Menurut Lee & Detels (2007), dukungan sosial orangtua dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu dukungan yang bersifat positif dan dukungan yang bersifat negatif. Dukungan positif adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh orangtua, dan dukungan yang bersifat negatif adalah perilaku yang dinilai negatif yang dapat mengarahkan pada perilaku negatif anak. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan dukungan sosial orangtua dimaksud dalam penelitian ini adalah 58
dorongan atau bantuan yang diterima mahasiswa dari orangtuanya sehingga dapat meningkatkan keyakinan diri dan memiliki perasaan positif mengenai dirinya sendiri untuk tidak melakukan prokrastinasi.
Sosial); Reassurance of Worth (penghargaan/pengakuan); Reliable alliance (ikatan/hubungan yang dapat diandalkan); Guidance (bimbingan) dan Opportunity for marturance (kemungkinan dibantu).
8. Aspek-Aspek Dukungan Sosial Orang Tua Dukungan sosial orangtua merupakan dukungan sosial yang utama dan pertama didapatkan seseorang dan sangat memegang peranan penting dalam tumbuh kembang seseorang. Weiss dalam Cutrona (2006) mengembangkan Social Provisions Scale (SPS) melalui 6 (enam) aspek untuk mengukur dukungan sosial orang tua, antara lain : 1. Attachment (Kasih sayang), yaitu perasaan akan kedekatan emosional dan rasa aman. 2. Social Integration (Integrasi Sosial), yaitu perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat orangtua berada dan tempat saling berbagi minat dan aktivitas. 3. Reassurance of Worth (penghargaan/pengakuan), yaitu kemampuan akan kompetensi dan kemampuan anak. 4. Reliable alliance (ikatan/hubungan yang dapat diandalkan), yaitu kepastian atau jaminan bahwa anak dapat mengharapkan orangtua untuk membantu dalam semua keadaan. 5. Guidance (bimbingan), yaitu nasehat dan pemberian informasi oleh orang tua kepada anaknya. 6. Opportunity for marturance (kemungkinan dibantu), yaitu perasaan anak akan tanggung jawab orang tua terhadap kesejahteraan anak. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengadopsi aspekaspek dukungan sosial yang diadaptasi dari SPS karena mencakup aspek yang lebih luas, yakni Attachment (Kasih sayang); Social Integration (Integrasi
E.
*Dosen Psikologi Universitas Medan Area
Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik Dalam Menyelesaikan Skripsi Prokrastinasi pada umumnya diartikan sebagai penundaan yang tidak berguna dalam penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Salah satu bidang kehidupan yang terkena fenomena prokrastinasi adalah akademik. Prokrastinasi akademik biasa terjadi pada enam area, yaitu menulis, belajar, membaca, tugas administratif, menghadiri pertemuan akademik, dan kinerja akademik secara keseluruhan, dan jenis tugas yang paling banyak ditunda adalah pada area menulis (Solomon dan Rothblum, 1984). Skripsi sebagai salah satu tugas akademik memiliki kecenderungan lebih besar untuk ditunda penyelesaiannya oleh mahasiswa, karena pengerjaannya dilakukan dengan lebih banyak menulis dan mempunyai konsekuensi dalam jangka waktu lebih lama dibandingkan dengan tugas harian maupun tugas semester. Prokrastinasi identik dengan bentuk kemalasan dalam masyarakat. Banyaknya penelitian yang menemukan bahwa prokrastinasi akademik berperan terhadap pencapaian akademis, maka prokrastinasi merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian, karena berpengaruh bagi mahasiswa itu sendiri, berupa hasil yang tidak optimal dan bagi orang lain atau lingkungannya (Solomon dan Rothblum, 1984). Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan melakukan prokrastinasi apabila tidak segera diatasi, tanpa disadari akan terjebak dalam sebuah siklus prokrastinasi yang 59
disebut ”Roda Prokrastinasi”, mahasiswa akan terus menerus melakukan prokrastinasi, walaupun telah mengetahui bahwa prokrastinasi itu buruk, tidak akan dapat keluar dari ”Roda Prokrastinasi” yang telah dibuatnya (Burka dan Yuen, 1983). Hasilnya, mahasiswa tersebut akan semakin lama menyelesaikan skripsi, sehingga waktu untuk luluspun akan bertambah lama. Schouwenberg mengatakan terdapat 4 (empat) aspek dalam prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi, yakni: penundaan dalam memulai menyelesaikan kinerja dalam menghadapi skripsi, kelambanan dalam mengerjakan skripsi, kesenjangan waktu pengerjaan skripsi dan kecenderungan melakukan lain dari pada menyelesaikan skripsi. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang mahasiswa akhirnya mengambil keputusan melakukan prokrastinasi akademik, baik faktor dari dalam maupun dari luar individu mahasiswa itu sendiri. Ajzen, dalam Tondok, dkk (2008) mengatakan faktor diluar individu yang ikut mempengaruhi kecenderungan timbulnya prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi, satu diantaranya adalah rendahnya dukungan sosial orang tua. Dukungan sosial merupakan cara untuk menunjukan kasih sayang, kepedulian dan penghargaan untuk orang lain. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa bahwa dia dicintai, dihargai, berharga dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya (Cobb, 1976 dalam Sarafino, 1998). Dukungan sosial diperoleh dari hasil interaksi individu dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya, dan bisa berasal dari siapa saja, keluarga, pasangan (suami/istri), teman, maupun rekan kerja (Ritter, 1988 dalam Smet, 1994, Bishop, 1994, Rietschln, 1998 dalam Taylor, 2003). Mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi akan mempunyai *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
pikiran yang positif terhadap situasi yang sulit, seperti saat pengerjaaan skripsi, bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat dukungan rendah. Mahasiswa juga menyakini bahwa orang tua selalu ada untuk membantu, serta dapat mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif. Dukungan sosial orang tua mempunyai keterkaitan dengan hubungan yang dekat antara anak dan orang tua, harga diri yang tinggi, kesuksesan akan akademik, dan perkembangan moral yang baik pada anak (Arigile, dkk, 1980 dalam Rice, 1993). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan prokrastinasi akademik didalam menyelesaikan penulisan skripsi mahasiswa. B. METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIE Pelita Bangsa Binjai yang berjumlah 68 mahasiswa dari Tahun 2008 – 2010. Arikunto (2002) mengatakan apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel penelitian. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan skala yaitu Skala Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi dan Skala Dukungan Sosial Orang Tua yang disusun berdasarkan masing-masing aspek yang terdiri dari masing-masing dengan menggunakan 48 aitem skala. Seluruh item disusun dengan menggunakan penilaian modifikasi skala Likert dengan empat alternatif jawaban yang digunakan yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Rentang skor dalam skala 60
ini dari 1-4. Pada aitem favorable sistem penilaianya SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Pada aitem yang unfavorable dilakukan hal sebaliknya, yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, STS =4. Metode analisis data dalam penelitian ini metode statistic menggunakan product moment. D. PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2015. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang erat antara dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa Binjai. Nilai koefisien korelasi rx-ynya sebesar -0.606 menunjukkan arah hubungan kedua variabel yang negatif, yaitu semakin tinggi dukungan sosial orang tua, maka semakin rendah prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi, dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eggens, dkk (2007) yang menemukan bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan prokrastinasi. Lebih lanjut diketahui bahwa dukungan sosial orang tua dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif atas terbentuknya prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi sebesar 35.70%, sedangkan sisanya sebesar 64.30% lagi, prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi terbentuk oleh pengaruh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, seperti diantaranya: gaya pengasuhan orangtua, kondisi lingkungan yang laten, kondisi lingkungan yang mendasarkan pada penilaian akhir dan kondisi fisik mahasiswa yang lelah (Ajzen, dalam Tondok, dkk, 2008) *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
Dukungan sosial orang tua mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam penelitian ini masuk kategori rendah. nilai rata- rata empirik dukungan sosial orang sebesar 115.441 < dari nilai ratarata hipotetiknya sebesar 120. Demikian dengan selisih kedua nilai rata-rata (120-115.5441) = 4.4559 < bilangan SD 32.37948. Demikian halnya dengan prokrastinasi akademik mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam menyusun skripsi dalam penelitian ini juga berada dalam kategori rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata empirik prokrastinasi akademik sebesar 100.1324 < dari nilai rata-rata hipotetiknya sebesar 120. Demikian dengan selisih kedua nilai rata-rata (120-100.1324) = 19.8676 < bilangan SD 45.44864.
E. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Ada Hubungan negatif antara dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi pada mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa Binjai. Kesimpulan ini didasarkan atas nilai koefisien korelasi rxy = -0.606. Artinya semakin tinggi dukungan sosial orang tua, maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orang tua, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya 2. Dukungan sosial orang tua dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif atas terbentuknya prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi sebesar 35.70%, sedangkan sisanya sebesar 64.30% lagi, prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi terbentuk oleh pengaruh faktor lain yang tidak 61
diungkap dalam penelitian ini, seperti diantaranya: gaya pengasuhan orangtua, kondisi lingkungan yang laten, kondisi lingkungan yang mendasarkan pada penilaian akhir dan kondisi fisik mahasiswa yang lelah. 3. Dukungan sosial orang tua mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam penelitian ini masuk kategori rendah. Hal ini terlihat dari nilai ratarata empirik dukungan sosial orang sebesar 115.441 < dari nilai rata-rata hipotetiknya sebesar 120. Demikian dengan selisih kedua nilai rata-rata (120-115.5441) = 4.4559 < bilangan SD 32.37948. Demikian halnya dengan prokrastinasi akademik mahasiswa/i STIE Pelita Bangsa dalam menyusun skripsi dalam penelitian ini juga berada dalam kategori rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata empirik prokrastinasi akademik sebesar 100.1324 < dari nilai rata-rata hipotetiknya sebesar 120. Demikian dengan selisih kedua nilai rata-rata (120-100.1324) = 19.8676 < bilangan SD 45.44864. b. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, direkomendasikan saran kepada beberapa pihak, diantaranya : 1. Subyek Penelitian Melihat dari hasil penelitian, maka diharapkan subjek lebih dapat memiliki cara untuk dapat memotivasi diri agar dapat menyelesaikan tugas tanpa menundanunda untuk dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya, dan dapat mengkomunikasikan masalah pada orangtua agar orangtua memberi dukungan untuk kelancaran dalam proses menyelesaikan skripsi 2. STIE Pelita Bangsa Binjai Disamping orangtua, perguruan tinggi juga merupakan pihak yang bertanggungjawab didalam membentuk psikologis, semangat dan *Dosen Psikologi Universitas Medan Area
motivasi mahasiswa/i. Untuk itu hendaknya pihak kampus terus memberikan motivasi dan semangat bagi mahasiswa/i-nya agar secepatnya menyelesaikan skripsinya. 3. Peneliti berikutnya Bagi peneliti yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini, hendaknya mengidentifikasi faktor lain selain dukungan sosial orang tua didalam menjelaskan prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi, seperti diantaranya: gaya pengasuhan orangtua, kondisi lingkungan yang laten, kondisi lingkungan yang mendasarkan pada penilaian akhir dan kondisi fisik mahasiswa yang lelah. DAFTAR PUSTAKA Ackerman, D. S. dan Gross, B. L. 2005. My Instructor Made Me Do It: Task Characteristics of Procrastination. Journal of Marketing Education, 27, 5-13. Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Azwar,
S. 1998. Metodologi penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
________. 2002. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Brehm,S. & Kassin.Saul.M. 1993. Social psychology.(2ed). By Houghton Mifflin company. Burka, J.B., & Yuen, L.M. 1983. Procrastination: Why you do it. What to doabout it. New York : Perseus Books
62
Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., &McCown, W.G. 1995. Procrastination And TaskAvoidance: Theory, Research and Treatment. New York : Plenum Press. Ferrari, J.R., &Ollivete. 2007. Academic Anxiety, Academic Procrastination, andParental Involvement in Students and Their Parent.http://www.Yosh.ac.il/sy llabus/behave/academic.doc Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Gottlieb. Benjamin.H. 1983. Social support strategies: Gudelines For Mental HealthPractice. Beverly.Hills. California: Sage Publication Inc, London. Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik, jilid 2 Yogyakarta: Andi Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan. (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Husetiya, Yemima. 2010. Hubungan Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psiklogi Universitas Diponegoro Semarang (online) http://eprints.undip.ac.id/24780/ 1/jurnal1_mima.pdf. diakses pada tanggal 10 Nopember 2013.
Kendall & Hammen,1998. Abnormal Psychology Understanding Human Problems Second Edition. Boston: Houghton Mifflin Company. Knaus, W. 2010. End procrastination now. New York : McGraw Hill Kringdkk, 2007. Abnormal Psychology Tenth Edition. United State of Amerika: John Wiley & Sons, Inc. Levitt, M.J; Guacci-Franco, N., dan Levitt,J.L. 1993. Convoys of Social Support in Childhood and Early Adolescence: Structure and Function. Development Psychology, 29, 5, 811-818. Monks, F.J. dkk., 2002;. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nugrasanti, Renni. 2006. Locus of Control dan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Provitae volume 2: No. 1 (online).http://books.google.co.id/b ooks?id=OVODLXSI4RoC&pg =PA29&dq=prokrastinasi&hl=i d&sa=X&ei=_OOCT5yyE87qr QegtcnuBQ&ved=0CC0 6AEwAA#v=onepage&q=prokr astinasi&f=false. Diakses pada tanggal 11 Nopember 2013. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, 1986.
Psikologi Jakarta.
Santrock, J. W.. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.
Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju
Santrock, J.W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Jahja,
Yudrik. 2011. Perkembangan: Kencana
*Dosen Psikologi Universitas Medan Area
63
Sarafino, EP. 1994. Health Psychology Biopsychososial Interactions. New York :John Wiley & Sons Inc. Sarason,L.G.,Levine,H.M.,Basham,R.B, dan Sarason,B.R. 1983. Assesing Social Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality andSocial Psychology. 44(1), 127-134. Sarason,B.R. (2008). Interrelations of school support measures: Theoritical & practical implications. Journal of
*Dosen Psikologi Universitas Medan Area
Personality and Social Psychology, 52(1), 813-832. Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and Coginitive Behavioral Correlates. Journal of Counceling Psychology, Vol.31, No. 4 (h. 503-509) Sugiyono. 2005. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Tuckman, B.W. 2002. APA Symposium Paper, Chicago 2002 Academic Procrastinators: Their Rationalizations And WebCourse Performance
64