I Putu Gustave Suryantara Pariartha
Open Channel Saluran terbuka Aliran dengan permukaan bebas Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan udara atmosfir. - Mengalir karena adanya slope dasar saluran
Berdasarkan waktu pemantauan Aliran Permanen (Steady Flow) Aliran Tak Permanen (unsteady Flow) Berdasarkan ruang pemantauan Aliran Seragam (Uniform flow) Aliran Berubah (Varied flow)
Tipe aliran
Kecepatan rata- Kedalaman rata Steady, uniform V = konstan y = konstan Steady, nonuniform Unsteady, uniform Unsteady, non uniform
V = V (x)
y = y (x)
V = V (t)
y = y (t)
V = V (x,t)
Y = y (x,t)
Aliran Berubah Cepat (Rapidly Varied Flow) Aliran Berubah Lambat (Gradually varied flow)
Loncatan hidrolik Penurunan hidrolik Aliran di atas ambang lebar
Subkritis Kritis Superkritis
F < 1 aliran dengan kecepatan rendah F=1 F > 1 aliran dengan kecepatan tinggi
Bilangan Froude adalah sebuah bilangan tak bersatuan yang digunakan untuk mengukur resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air, dan membandingkan benda-benda dengan ukuran yang berbeda-beda
Aliran subkritis dikendalikan oleh halangan di hilir sementara aliran superkritis dipengaruhi pengendalian hulu aliran.
𝐹𝑟 =
𝑉 𝑔𝑦
bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu
-
Re < 500 500 < Re < 12.500 Re > 12.500
aliran laminer aliran transmisi aliran turbulen
Bergantung banyak faktor antara lain Bentuk saluran Kekasaran dinding saluran Debit aliran 2,5
,0 1.0
Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan jarak menuju permukaan Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan disekitar bagian tengah saluran adalah sama. Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman
Menggunakan current meter Baling-baling yang berputar karena adanya aliran Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan aliran
Semakin banyak titik pengukuran semakin baik Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur pada 0,6 kali kedalaman dari muka air rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman 0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85) Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali kedalaman
Free surface flow
One dimensional model
Manning
Persamaan Chezy
1 16 c R n
v c R1
1 2 3 12 v R i n Bezin
87 c 1 R
Ganguillet – Kutten
Rumus Strickler 2
3
1 R 12 ks 26 i n d 35 2
v ksR i 3
1
2
R = A/P
y
B
1 2 3 12 v R i n
Persamaan yang paling umum digunakan untuk menganalisis aliran air dalam saluran terbuka. Persamaan empiris untuk mensimulasikan aliran air dalam saluran dimana air terbuka terhadap udara. Disajikan pertama kali pada 1889 oleh Robert Manning. Persamaan Manning dibangun untuk aliran tunak seragam (uniform steady state flow). i adalah slope energi dan i= hf /L dimana hf adalah energy (head) loss dan L adalah panjang saluran. Untuk aliran uniform steady, slope energi = slope permukaan air = slope dasar saluran.. Rh adalah hasil dari A/P yang dikenal sebagai radius hidrolis. n Manning :
Persamaan Chezy Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan
Dari
diperoleh
Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy
Hubungan C Chezy dan f Darcy-Weisbach
8g C f
Saluran segi empat dengan lebar B = 6 m dan kedalaman air y = 2 m. Kemiringan dasar saluran 0,001 dan Koefisien Chezy C = 50. Hitunglah debit aliran.
Luas Penampang A = B . y = 6 x 2 = 12 m2
Keliling Basah P = B + 2y = 6 + 2 x 2 = 10 m
Jari-jari hidrolis : R = A/P = 12/10 = 1,2 m
Debit Aliran Q = A. V = A . C x (R. S) 0,5 = 12 x 50 x (1,2 x 0,001) = 20,785 m3/det
Manning k = faktor konversi satuan. jika satuan Inggris = 1.49; jika satuan metric= 1.0 Diperlukan karena pers. Manning adl pers. Empiris, unit satuannya tidak konsisten y = Kedalaman normal saluran hingga dasar saluran [L]. Jika saluran memiliki slope yang kecil (S), memberikan nilai kedalaman vertikal memberikan kesalahan yang kecil.
.
T = Lebar atas dari aliran air [L]. z1, z2 = Horizontal dari sisi miring dari saluran. Ø = Sudut yang terbentuk oleh S.
Ø = Sudut yang mewakili seberapa penuh aliran dalam saluran [radian]. Saluran dengan Ø=0 radians (0o) tidak mengandung air, saluran dengan Ø=pi radians (180o) adalah setengah penuh, dan saluran dengan Ø=2 pi radians (360o) saluran yang penuh.
Q maksimum dan V maksimum tidak terjadi ketika pipa penuh. Qmax terjadi ketika y/d = 0.938. Jika y/d lebih dari itu, Q menurun karena friksi. Jika sebuah pipa dengan diameter d, kekasaran n, dan kemiringan S, dan Qo adalah aliran ketika pipa dialiri aliran secara penuh (y/d=1). Limpahan air sebanding dengan Qo ketika y/d=0,82. Jika aliran air yang masuk lebih besar dari Qo (tetapi lebih kecil dari Qmax), akan ada dua jabatan untuk y/d, yang pertama antara 0,82 dan 0,938, dan yang kedua antara 0,938 dan 1.
Grafik berikut ini berlaku untuk setiap nilai kekasaran (n) dan slope (S): Qo=full pipe discharge; Vo=full pipe velocity:
0.82
0.938
0.5
0.81
Hal yang sama dapat diterapkan untuk V, kecuali bahwa Vo terjadi pada y/d= 0,5 dan Vmax terjadi pada y/d=0,81. Jika kecepatan aliran yang masuk lebih besar daripada Vo tetapi lebih kecil daripada Vmax, akan terdapat dua jawaban dari y/d, yang pertama antara 0,5 dan 0,81, dan yang lain antara 0,81 dan 1.
Sebuah saluran beton berbentuk trapezoidal dengan aliran seragam memiliki aliran dengan kedalaman 2 m. Lebar bawah saluran 5 m dengan slope sisi saluran 1:2 (maksudnya, x=2). Nilai n Manning dapat diambil 0,015 dan kemiringan dasar saluran 0,001 Tentukan : Debit aliran (Q) Kecepatan rata-rata Reynolds number (Re)
Perhitungan penampang aliran
Debit aliran
Kecepatan aliran Bilangan Reynolds
Latihan
Hitunglah kedalaman aliran bila debit aliran adalah 30 m3/det
Penampang aliran
Debit aliran
Hitung debit aliran dengan coba-coba Untuk
Saluran berbentuk lingkaran dengan kemiringan dasar saluran 0,00015 dan debit aliran 2.5 m3/det.. Apabila aliran di dalam pipa adalah 0,9 penuh, berapakah diameter pipa yang digunakan bila koefisien Manning 0,025 A
B q O
D
C
cos q = OB/OC = 0,4 / 0,5 = 0,8 q = cos -1 0,8 = 37o
A
B
C
q
luas ABCD R = A/P = ---------------busur ADC
O
D
Luas ABCD = luas AOCD + luas AOC = ¼ p D2 x 286o/360o + 2 x ½ x BC x OB = ¼ p D2 x 286o/360o + 2 x ½ x ½Dsin 37 x ½Dcos 37 = 0,744 D2
A B C Busur ADC = p D x 286o/360o = 2,498 D q Jari-jari hidrolis O 0,744 D2 R = A/P = --------------- = 0,298 D D 2,498 D Dengan menggunakan persamaan Manning Q = A . 1/n . R 2/3 S 1/2 3 = 0,744 D2 x 1/0,014 x (0,298 D) 2/3 x (0,0001)1/2
Diperoleh D = 2,59 m
Air mengalir melalui pipa lingkaran berdiameter 2 m. Apabila kemiringan dasar saluran 0,0025 hitung debit aliran apa bila kedalaman aliran adalah 1, 0. Koefisien manning n = 0,015 3,298 m3/det Air mengalir melalui pipa lingkaran berdiameter 3 m. apabila kemiringan dasar saluran 0,0025 hitung debit aliran apabila kedalamannya 0,9 D. Koefisien Chezy C = 50 15,837 m3/det
TUGAS RUMAH : Jika sempadan dibuat untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Jika sempadan banjir memiliki lebar 10 m dengan kemiringan saluran 1:3 dan nilai n Manning pada bagian ini 0,035 Tentukan a) Debit aliran bila ketinggian banjir 4 m b) Koefisien energi ()
Koefisien Energi dan Momentum Pada penurunan di atas, kecepatan seragam untuk semua titik Pada prakteknya hal ini tidak terjadi. Namun demikian hal ini dapat didekati dengan menggunakan koefisien energi dan momentum
Dengan V adalah kecepatan rata-rata Persamaan Bernoulli menjadi
Persamaan Momentum menjadi
Nilai dan diturunkan dari distribusi kecepatan. Nilainya >1 yaitu = 1,03 - 1,36 dan 1,01 - 1,12 tetapi untuk aliran turbulen umumnya < 1,15 dan < 1,05
Koefisien energi
Nilai yang besar perlunya digunakan koefisien kecepatan. Pembagian area berdasarkan n Manning mungkin bukan yang terjadi aliran pada saluran yang sebenarnya. Namun demikian masih dapat diterima sejauh pembagian dilakukan dengan hati-hati.
Saluran segi empat dengan lebar 5 m, kemiringan dasar saluran 0,005. Koefisien Manning 0,022. Apabila debit aliran Q = 20 m3/det hitunglah kedalaman aliran.
Luas penampang basah A = B.y = 5 y Keliling basah P = B + 2y = 5 + 2y Jari-jari hidrolis R = A/P R = 5y / (5 +2y) Dari debit aliran Q = A.V = A. (1/n). (R)^(2/3) . S^0,5 20 = 5 y ( 1/0,022) (5y / (5 +2y) )^(2/3) . 0,005^0,5 1,2445 = y (5y / (5 +2y) )^(2/3) y = 1,36 m
4,5 m3/det air mengalir pada sebuah saluran trapezoidal dengan lebar dasar saluran 2,4 m dan slope sisi saluran 1 vertikal dan 4 horizontal. Hitung kedalaman jika n = 0.012 dan kemiringan dasar saluran 0,0001. Saluran trapesium dengan lebar dasar 5 m dan kemiringan tebing 1:1, terbuat dari pasangan batu (n=0,025). Kemiringan dasar saluran adalah 0,0005. Debit aliran Q = 10 m3/det. Hitunglah kedalaman aliran.
Beberapa penampang saluran lebih efisien daripada penampang alinnya karena memberikan luas yang lebih besar untuk keliling basah tertentu. Pada pembangunan saluran seringkali diperlukan penggalian saluran.
Penampang saluran hidrolik terbaik : Penampang yang mempunyai keliling basah terkecil atau ekuivalennya, luas terkecil untuk tipe penampang yang bersangkutan. Memberikan penggalian yang minimum
Q = A.V = A. (1/n). (R2/3) . (S0,5) R=A/P Untuk nilai A, n, dan S yang konstan, debit akan maksimum bila R maksimum.
Luas penampang basah A = B. y Keliling basah P = B + 2y = A/y + 2y Jari jari hidrolis = A / P Debit aliran akan maksimum bila jari-jari hidrolis maksimum dan dicapai apabila keliling basah P minimum. Untuk mendapatkan P minimum diferensial P terhadap y adalah nol. dP/dy = - A/y2 + 2 = 0 - B + 2y = 0 B = 2y A = 2y2 , P = 4y dan R = A/P = y/2
A = y (b + x y) b = A/y – xy = (A-xy2)/y P = b + 2y (1 + x2) 1/2 R = A/P y (b + xy) = ------------------------b + 2y (1 + x2) 1/2
P = (A-xy2)/y + 2y (1 + x2) 1/2
P = (A- xy2)/y + 2y (1 + x2)1/2 Bila kemiringan tertentu Nilai P akan minimum apabila dP/dy = 0 sehingga dP/dy = - A/y2 – x + 2 (1 + x2)1/2 - y (b + x y) /y2 – x + 2 (1 + x2)1/2 = 0 -b – 2 xy + 2 y (1 + x2)1/2 = 0 b + 2 xy = 2 y (1 + x2)1/2 B (lebar atas) = 2 y (1 + x2)1/2
( dikali y)
A = y (b + x y) P = b + 2y (1 + x2) 1/2 R = A/P y (b + xy) = ------------------------b + 2y (1 + x2) 1/2
P = (A-xy2)/y + 2y (1 + x2) 1/2
P = (A-xy2)/y + 2y (1 + x2)1/2 dP/dx = - y +½ 2y (1 + x2)-1/2 . 2x = - y + 2xy (1 + x2)-1/2 = 0 y = 2xy (1 + x2)-1/2 2x = (1 + x2)1/2 4x2 = (1 + x2) x = 1/3 artinya sudut sisi saluran = 60o P = 23y b = (2/3)3y A = 3y2 Sehingga R = 3y2 / 23y = y/2
A = y (b + z y) b = A/y – z y P = b + 2y (1 + z2)0,5 = A/y – z y + 2y (1 + z2)0,5 dP/dy = - A/y2 – z + 2 (1 + z2)0,5 = 0 A = ( 2 (1 + z2)0,5 - z ) . y2 ( 2 (1 + z2)0,5 - z ) . y2 R maks = ------------------------A/y – z y + 2y (1 + z2)0,5 ( 2 (1 + z2)0,5 - z ) . y2 R maks = ------------------------( 2 (1 + z2)0,5 - z ) . y2 /y – z y + 2y (1 + z2)0,5 R maks = y / 2
Untuk semua saluran trapesium, penampang hidrolik terbaik diperoleh bila R= y/2. Irisan simetrisnya akan merupakan setengah segi enam. Lingkaran mempunyai keliling yang paling kecil untuk sebuah luas tertentu. Sebuah saluran terbuka setengah lingkaran akan membuang lebih banyak air dibandingkan bentuk lain yang manapun (untuk luas, kemiringan dan faktor n yang sama).
A = ½ p r2 P= pr R = A/P ½ p r2 = ------------------------pr R = r /2 = y / 2
Hitung saluran ekonomis berbentuk trapesium dengan kemiringan tebing 1 (horizontal) : 2 (vertikal) untuk melewatkan debit 50 m3/det dengan kecepatan rerata 1 m/det. Berapakan kemiringan dasar saluran bila koefisien Chezy C = 50 m½ /d
Luas penampang aliran A = ( b + xy) y = ( b + 0,5 y) y Luas penampang aliran (dari kontinuitas A = Q / V = 50 / 1 = 50 m2 ( b + 0,5 y) y = 50 m2 Dari saluran ekonomis berbentuk trapesium b + 2 xy = 2 y (1 + x2)1/2 b + 2. ½ y = 2 y (1 + ½ 2)1/2 b =1,24 y
Dapat diperoleh y = 5,36 m b = 6,65 m Menghitung kemiringan saluran, untuk tampang ekonomis R = y / 2 R = 2,68 m Dari rumus Chezy V = C (R S )½ S = 1 / ( 502 x 2,68) = 0,00015
X=1/m,