I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pertanian adalah bagian vital yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang pembangunan Indonesia. Pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang pembangunan perekonomian nasional karena didukung oleh potensi sumber daya alam yang melimpah. Pertanian menjadi penting karena masyarakat di pedesaan yang dominan sebagai petani sangat tergantung pada kegiatan pertanian. Selain itu masyarakat di perkotaan juga bergantung pada pasokan pangan dari pedesaan. Manuhutu (2005) mengungkapkan pentingnya sektor pertanian banyak memunculkan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi pertanian, dari pra sampai pasca panen serta program-program pemerintah terkait pertanian. Salah satu inovasi teknologi dalam bidang pertanian adalah konsep integrasi. Pertanian terintegrasi (integrasi tanaman-ternak) adalah suatu sistem pertanian yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalam suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan tersebut antara lain: adanya penggunaan sumberdaya yang beragam seperti hijauan, residu tanaman dan pupuk organik yang dihasilkan ternak dalam suatu proses produksi dan dalam suatu siklus hara (BPTP Bali, 2011). Menurut Fouzia (dalam Wibawa dan Yasa, 2013) integrasi dilakukan untuk mendaur ulang sumber daya secara efisien. Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya mengatasi masalah di pedesaan terutama
menyangkut
kemiskinan,
menciptakan
kesempatan
kerja
dan
meningkatkan pendapatan merintis sebuah program yang dinamakan Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) sejak tahun 2009 (Wibawa dan Yasa, 2013).
1
2
Adanya Simantri akan mendukung perkembangan diversifikasi usahatani terhadap potensi lokal, penyediaan lapangan kerja, serta integrasi pertanian dan peternakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan. Simantri adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Menjadikan suatu kawasan sebagai kawasan organik, akan lebih efisien dilakukan dengan model integrasi tanamanternak secara insitu, artinya tanaman-ternak tersebut berada dalam satu kawasan, bahkan dalam satu manajemen (BPTP Bali, 2011). Sistem ini adalah sistem sustainable atau berkelanjutan karena sumber daya alami tidak dikuras dalam penggunaannya, tetapi diperbaharui secara alami, sehingga melindungi sumber daya tersebut untuk masa depan (Feenstra, 2010). Konsep Simantri adalah mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Inovasi teknologi yang diintroduksikan berorientasi untuk menghasilkan produk pertanian organik dengan pendekatan ”pertanian tekno ekologis ”. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel) (Distan TP Provinsi Bali, 2010). Salah satu Gapoktan penerima program Simantri adalah Gapoktan Sarwa Ada yang berlokasi di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Gapoktan Sarwa Ada terdiri dari 9 Kelompok Tani, yaitu Subak Let Taro Kaja, Subak Taro Kelod, Subak Ked, Subak Tatag, KT Ayam Buras Dwi Tunggal Tani,
3
KT Satya Kencana, KT Jaka Wana Warta, KT Dukuh sari, KT Sarwa Landuh dengan jumlah anggota 618 orang. Gapoktan Sarwa Ada dikukuhkan pada tanggal 15 Juli 2009. Masing-masing POKTAN tersebut memiliki bidang usaha dan hasil produksinya masing-masing. Ada yang di bidang Pengairan Sawah (Subak), Peternakan, dan Perkebunan. Sistem Simantri itu sendiri tidak dikelola oleh seluruh anggota Gapoktan. Gapoktan Sarwa Ada menunjuk salah satu Poktannya yang dipercaya untuk mengelola Simantri. Poktan yang mengelola Simantri 030 ini adalah Poktan Satya Kencana yang terletak di Banjar Tebuana, Desa Taro, Kabupaten Gianyar. Poktan Satya Kencana adalah Poktan yang bergerak di bidang peternakan, yaitu peternakan sapi. Sapi yang terdapat pada Poktan tersebut berjumlah 20 ekor. Simantri 030 adalah peraih penghargaan Juara I pada lomba Simantri Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tahun 2011 mewakili Kabupaten Gianyar. Simantri 030 meraih nilai 80,87 menyisihkan wakil dari Kabupaten Tabanan yaitu Gapoktan Timan Agung Desa Kelanting, dan wakil dari Kabupaten Bangli yaitu Gapoktan Budi Luhur Desa Katung. Selain itu pada tahun 2012 Gapoktan Sarwa Ada bersama sepuluh Gapoktan lainnya di Bali meraih penghargaan Sertifikasi Pangan Organik Nasional. Gapoktan dengan komoditi andalannya jahe, sertifikat LPSO 005-IDN-035. Melihat penghargaan yang telah diraih tentunya dapat dikatakan bahwa Poktan Satya Kencana mampu menjalankan program lebih baik daripada Poktan lainnya. Patut diperhatikan penghargaan tersebut ternyata tidak didasarkan atas indikator keberhasilan yang sama. Jika melihat dari sistem penilaian yang digunakan, indikator-indikator untuk menilai program Simantri berbeda dengan
4
indikator yang telah dirancang oleh pemerintah sendiri untuk menjadi tolak ukur kerberhasilan Simantri. Indikator yang digunakan pemerintah untuk menilai Lomba Simantri adalah enam indikator yang meliputi, umum, peternakan, tanaman pangan, perikanan, dampak dan pengembangan. Indikator keberhasilan Simantri menurut Pemprov Bali melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan 2010 adalah meliputi tujuh indikator, yaitu berkembangnya kelembagaan dan SDM baik petugas pertanian maupun petani, terciptanya lapangan kerja melalui pengembangan diversifikasi usaha pertanian dan industri rumah tangga, berkembangnya intensifikasi dan ekstensifikasi usahatani, meningkatnya insentif berusahatani melalui peningkatan produksi dan efisiensi usahatani (pupuk, pakan, bio urine, bio pestisida dan bio gas, diproduksi
sendiri),
tercipta
dan
berkembangnya
pertanian
organik,
berkembangnya lembaga usahatani pedesaan dan peningkatan pendapatan petani Melalui program Simantri tentu diharapkan adanya perkembangan lembaga pelaksana, peningkatan ekstensifikasi dan intensifikasi, diversifikasi usahatani, peningkatan insentif bagi petani, tercipta pertanian organik, terbentuknya lembaga ekonomi desa, dan peningkatan pendapatan petani, dimana hal ini sesuai dengan indikator-indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan Simantri. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti keberhasilan yang telah dicapai Poktan Satya Kencana dalam menjalankan Simantri 030. Hal ini juga dapat menjadi pembanding keputusan pemerintah yang memberikan Simantri 030 penghargaan Simantri berprestasi pada tahun 2011, karena indikator penilaian Lomba Simantri Beprestasi berbeda dengan indikator yang menunjukkan keberhasilan program Simantri.
5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu bagaimanakah tingkat keberhasilan program Simantri yang dicapai Poktan Satya Kencana selaku pelaksana Simantri 030 berdasarkan tujuh indikator keberhasilan Simantri ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan program Simantri yang dilaksanakan oleh Poktan Satya Kencana selaku pelaksana Simantri 030 berdasarkan tujuh indikator keberhasilan Simantri. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan muncul dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis : penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam hal evaluasi suatu program, khususnya program Simantri. 2. Manfaat praktis : a. bagi petani anggota Poktan Satya Kencana
mengetahui seberapa
kinerjanya selama ini yang diukur dalam tujuh indikator keberhasilan Program Simantri; b. bagi petani anggota Poktan Satya Kencana akan lebih mudah untuk melakukan evaluasi berdasarkan hasil skor dari masing-masing indikator; c. bagi Simantri lain atau Simantri yang baru terbentuk dapat menjadi contoh yang baik untuk diterapkan di Simantri masing-masing, dan menjadi bahan koreksi untuk mampu lebih baik; d. bagi Pemerintah, dapat menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan terkait dengan pengembangan program simantri kedepannya;
6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian mengenai tingkat keberhasilan dari salah satu program Pemprov Bali yaitu Simantri yang berlokasi di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar dengan objek penelitian yaitu Poktan Satya Kencana sebagai pengelola. Tingkat keberhasilan dari program ini akan diukur berdasarkan tujuh indikator keberhasilan simantri.