BABl PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari
komponen akademik selaku institusi pelaksana proses intemalisasi pendidikan dan praktisi bidang ilmu yang bersangkutan. Demikian pula berkembangnya ilmu akuntansi dalam hubungannnya dengan kebermanfaatan terhadap
masyarakat
pengguna informasi akuntansi dituntut peran akuntan lebih optimum dalam pengembangan ilmu akuntansi. Dalam dunia usaha informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan merupakan informasi utama dalam menilai dan mengendalikan suatu bentuk usaha melalui laporan keuangan dan penerapan konsep-konsep Melalui jasa para akuntan manfaat informasi ini
akuntansi lainnya.
dipertaruhkan sehingga
masyarakat pengguna lebih merasakan manfaatnya dari informasi yang dihasilkan dari kegiatan akuntansi. Untuk itu para akuntan yang notabeni dilaksanakan oleh akutan pubik dan akuntan intern, dituntut lebih profesional dalam memberikan jasa kepada masyarakat penggunajasa akuntan. Profesionalisme bagi seorang akuntan merupakan syarat mutlak dalam menjalankan profesinya. Hastuti dkk.(2003). menyatakan bahwa profesonalisme menjadi syarat utama bagi seorang yang bekerja sebagai akuntan publik. Gambaran seseoarang yang profesional dicerminkan
dalam lima dimensi
profesionalisme , yaitu pertama, pengabdian pada profesi yang dicerminkan dari
1
dedikasi dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki serta keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ektrinsik kurang. Kedua, kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun kalangan profesional lainnya karena adanya pekerjaan tersebut. Ketiga, kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain ( pemerintah, klien dan mereka yang bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar dianggab sebagai hambatan kemandirian secara profesional. Keempat, keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai apakah suatu pekerjaan yang dilakukan profesional atau tidak adalah rekan sesama profesi, bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan tersebut. Kelima, hubungan dengan sesama profesi adalah dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam melaksanakan pekerjaan.
Dengan demikian seorang akuntan selayaknya
mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya dan berlaku objektif untuk bersikap independen dalam setiap pelaksanaan tugasnya serta menghindari konflik kepentingan pembuat dan penguna informasi keuangan. Profesionalisme akuntan dapat dikondisikan
melalui intemalisasi
kelembagaan baik melalui konsolidasi asosiasi, pelatihan, pendidikan informal, maupun
pelaksanaan
pendidikan
melalui
pendidikan
tinggi.
Menurut
Mulawarman (2007) menyatakan bahwa pendidikan akuntansi adalah proses
2
pemberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk akuntan yang terdiri dari pengetahuan umum , organisasi, bisnis, dan akuntansi . mereka menyatakan bahwa proses belajar mengajar pada pendidikan akuntansi hendaknya dapat mentranformasi peserta didik menjadi lulusan yang lebih utuh sebagai manusia. Tetapi ada suatu permasalahan tentang sistem dan metode pengajaran dan pendidikan akunansi di Indonesia , bahwa pendidikan akuntansi selama ini memfokuskan pada dimensi pilihan kebijakan, tetapi tidak memperhatikan nilai dan kredibilitas yang mempengaruhi (Yulianti dan fitriany, 2005),
itulah
sebabnya menurut SPAI dalam pemyataan standard No. 4 Program pendidikan akuntansi sebaiknya memberikan kerangka nilai, etika, dan sikap profesional untuk melatih judgement profesional caJon akuntan sehingga dapat bertindak secara etis ditengah kepentingan profesi dan masyarakat. Terkait dengan ini para akuntan pendidik merupakan unsur utama sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan ilmu akuntansi untuk mencetak para akuntan profesional melalui pendidikan formal di perguruan tinggi. Tanggung jawab akuntan pendidik (sering disebut dengan sebutan dosen bidang akuntansi) terkait dengan pengembangan akuntansi ditunjukkan dengan nilai-nilai profesionalisme dan kinetja dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja seseorang banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, motivasi, kepuasan ketja serta kondisi organisasi. Menurut Wroom dalam Gunawan Cahyasumirat (2006) kinetja karyawan dipengaruhi oleh profesionalisme dan motivasi keija merupakan kemauan individu untuk menggunakan usaha yang tinggi dalam upaya mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan memenuhi kebutuhan-
3
kebutuhannya. Dengan motivasi ini akan dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekeijaan secara optimum yang ditunjukan dengan basil kineija yang baik. Menurut Tin (2000) terbentuknya profesionalisme ak:untan berasal dari peran pendidikan tinggi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tahap pertama
pemeliharaan moml dan etika mahasiswa adalah di perguruan tinggi. Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga yang melaksanakan fungsi pendidikan, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat yang dikenal dengan Tri Darma Perguruan Tinggi, diharapkan memberikan ruang yang kondusif kepada akuntan pendidik dalam kegiatan pengembangan ilmu akuntansi. Kondisi organisasi yang kondusif jelas mendorong para akuntan pendidik untuk lebih berpemn dalam mengkaji, mengembangkan dan mentmnsformasi ilmu bidang akuntansi supaya lebih dirasakan manfaatanya dimasyarakat. Kondisi ini bisa dicapai
melalui iklim
organisasi yang baik. Iklim organisasi inilah yang akan mempengaruhi perilaku para dosen (akuntan pendidik) dalam menciptakan kinerja yang diharapkan. Menurut Kholis (2003) iklim organisasi merupakan kwalitas lingkungan suatu kualitas
lingkungan
internal
organisasi
yang dialami oleh anggotanya,
mempengaruhi perilakunya, dan dan dapat didiskripsikan dengan nilai-nilai karakteristik tertentu suatu organisasi. Definisi diatas menyiratkan maksud bahwa dengan iklim organisasi yang baik akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam hal ini perilaku untuk melaksanakan tugas peketjaannya dengan baik yang di representasikan dengan suatu kinetja. Kinerja akuntan pendidik dipandang dari perspektif pendidikan
4
dapat diartikan sebagai unjuk kerja atau pencapaian kerja yang dilakukan ileh dosen (akuntan pendidik) dalam melaksanakan tugas perkerjaan dan kebijakan lembaga pergutuan tinggi yang diemban kepadanya.
1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian tm
peneliti bermaksud menguji pengaruh variabel
Profesionalisme Akuntan, Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Akuntan Pendidik. Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1.
Apakah profesionalisme akuntan mempunyai pengaruh terhadap kinerja akuntan pendidik.
2. Apakah iklim organisisi mempunyai pengaruh terhadap kinerja akuntan pendidik. 3. Apakah kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja akuntan pendidik.
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah penelitian tm mempunyat tujuan sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh profesionalisme akuntan dan iklim orgamsast
terhadap kinerja akuntan pendidik. 2. Menguji pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja akuntan pendidik
5
3. Menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja akuntan pendidik.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengembangan Teoritis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
pada
pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan profesionalisme akuntan, akuntansi keperilakuan (behaviour accounting) dan akuntansi manaJemen. 2. Bagi Pengembangan Praktek Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis untuk Universitas Muhammadiyah di lingkungan kopertis wilayah VII Jawa Timur dalam menyusun dan memberikan kebijakan dalam organisasi.
1,5 Ruang Lingkup Penelitian Peranan institusi selaku penyelenggara pendidikan dan akuntan pendidik dalam proses pengembangan ilmu bidang akuntansi perlu mendapat perhatian yang besar terkait dengan proses pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Setidaknya institusi dapat memberikan iklim organisasi yang baik sehingga dapat mendorong para akuntan pendidik untuk lebih profesional dalam melaksanakan fungsinya pendidikan dan pengembangan ilmu akuntansi. Dewasa ini perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan melalui bidang pendidikan guna menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten mendapat tempat yang besar dengan harapan peranan ilmu pengetahuan dalam
6
menjawab tantangan hidup dapat lebih diterima dari segi kebermanfaatan didalam masyarakat. Dalam penelitian ini hanya membatasi bagaimana peranan seorang akuntan dan organisasi (institusi) dalam proses pendidikan pengembangan ilmu akuntansi serta pengarauh yang berkaitan dengan variabel
Profesionalisme
Ak:untan, Iklim Organisasi. Kepuasan Kerja dan Kinerja Akuntan Pendidik . Ruang lingkup penelitian ini adalah para dosen akuntansi yang bergelar akuntan Universitas Muhammadiyah di lingkungan Kopertis wilayah VII Jawa Timur.
7