I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia sering terjadi pergantian kurikulum. Pergantian kurikulum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sudah empat kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan yang diberlakukan di negeri ini, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kuriulum 1984, kurikulum 1994 dan mulai tahun 2004, kurikulum pendidikan nasional berubah menjadi kurikulum 2004, kemudian pada tahun 2006 kurikulum pendidikan nasiaonal berubah menjadi kurikulum 2006. Visi reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan reformasi kehidupan nasional yang tertera dalam Garis-garis Besar Haluan Negara adalah terwujudnya kehidupan yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin (Mulyasa, 2003: 3).
Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama dunia pendidikan paling bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan UU. No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini tentunya dalam
kurikulum yang baru ini menuntut kepada siswa agar mampu memanfaatkan usaha kemandiriaannya dalam mempelajari setiap mata pelajaran untuk mencari berbagai sumber selain dari guru, pada khususnya mata pelajaran geografi.
Joni (1983:3) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari pendidik, peserta didik dan materi sebagai alat untuk mencapai tujuan serta lingkungan yang saling terkait antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk kegiatan operasional peningkatan kualitas, seperti: Pengadaan gedung sekolah, ruang perpustakaan, serta fasilitasnya. Ketersediaan sumber belajar geografi dapat dilihat dari data awal cukup memadai, baik dalam bentuk buku ajar geografi, ensiklopedi, atlas dan penunjang lainnya, akan tetapi kurang mendapat perhatian dari siswa dan guru dalam pemanfaatannya untuk menunjang belajar geografi.
Sumber belajar pada jenjang SMA mempunyai berbagai macam bahan pustaka yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran yang termuat dalam kurikulum yang bersangkutan (Nurhadi, 1983:9). Oleh karena itu, siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menunjang dalam peningkatan hasil belajarnya yang dalam hal ini adalah mata pelajaran geografi yang sangat membutuhkan penunjang yang berhubungan dengan materi, seperti: ensiklopedi, peta, atlas, buku ajar dan penunjang lainnya yang seperti perpustakaan ( Sulistiyono, 2003:4). Kenyataannya masih ada sekolah yang tidak melibatkan sumber belajar geografi dalam pembelajaran, karena pembelajaran hanya terbatasdi dalam kelas,Fungsi perpustakaan yang demikian sudah waktunya diubah sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam pembaharuan di bidang pendidikan. Peranan perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran terlihat jelas, mengingat proses pembelajaran modern menggunakan beberapa metode antara lain: tanya jawab, ceramah, diskusi dan lain-lain. Dengan metode tersebut peranan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru secara pasif, tetapi harus melakukan beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan belajar mengajar Nurhayati dalam Umy (1999:23).
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia yang berkualitas dalam pengetahuan, sikap, manapun
keterampilan yang
pencapainya dilakukan dengan terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan sekolah tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan pembelajaran Abdulrahman (2001:23) untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan kesadaran dan aktifitas siswa di dalam kelas di luar kelas. Dalam mewujudkan hasil belajar siswa dibutukan kerja sama antara pihak sekolah dan siswa.
SMA Negeri 1 Pagar Dewa sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada di Tulang Bawang Barat, terletak di Jalan Raya Unit 6 Cahyau Randu. Dengan jumlah siswa tahun 2010 yaitu 423 yang terdiri dari kelas X 154 siswa, kelas XI 145 siswa, kelas XII 122 siswa. Potensi untuk berprestasi di SMA Negeri 1 Pagar Dewa sangat baik, dengan lokasi yang berada jauh dari keramaian kemungkinan siswa belajar lebih tenang, nyaman dan maksimal dalam menerima pelajaran yang diberikan olah guru tanpa terganggu oleh kebisingan kendaraan. Kondisi tersebut diharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pemanfaatan perpustakaan yang optimal diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X perpustakaan sekolah adalah salah satu sumber belajar yang terdapat disekoalah. Ruang perpustakaan yang dimiliki SMA Negeri 1 Pagar Dewa cukup luas dilengkapi dengan ruang baca yang cukup memadai dan nyaman. Ruangan yang cukup luas untuk meletakkan sumber belajar dan menampung cukup banyak siswa yang ingin membaca di perpustakaan.
Sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah antara lain sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Buku Penunjang Materi Pembelajaran Geografi Kelas X Semester Satu Di Perpustakaan Sekolah SMA Negeri Pagar Dewa N O
Judul Buku/Pengarang danPenerbit
Jumla h(Eks empla r)
1
Geografi SMU kelas X, Sumadi Sutrijat, 2005.Depdikbud. Pt Wihani Grafindo: Jakarta Pelajaran Geografi untuk SMU kelas 1 cawu 2, Syaiful Khafid, 1993. PT. Sarana Panca Karya: Jakarta. Geografi siswa SMA X, Warnadi Muhamad Zid, 2006. Depdikbud: Dirjen Dikdasamen: Jakarta. Geografi I Petunjuk guru untuk SMA kelas X, Sumadi Sutrijat, 2003. Depdikbud. PT. METRO POS: Jakarta. Ensikolopedi Sains dan Kehidupan, Suroso AY, Anna Permanasari dan Kardiawarman, 2003. Depdiknas. CV Tarity Samudra Berlian: Jakarta. Endikolopedi Indonesia Edisi Khusus, Uitgeverij-W.Van Houve B.V, 1992. PT. Iichtiar Baru: Jakarta. Penginderaan Jauh Jilid 1, Sutanto, 1998. Gajah Mada University Press: Yogjakarta. Penginderaan Jauh Jilid 2, Sutanto, 1999. Gajah Mada University: Yogjakarta. Ilmu pengetahuan Populer. Jilid 3 Ilmu Pengetahuan Bumi dan energi,
240
2
3
4
5
6
7
8
9
40
240
1
10
13
1
4
8
Grolier International Inc, 1998. PT. Widyadara: Jakarta 1 Penginderaan Jauh dan 0 Interprestasi Citra, Lille Sand-Kiefer, 1998. Gajah Mada University Press. Yogjakarta. 1 Jendela IPTEK Ruang dan 1 Waktu, Dorling Kindersley, 1998. 1 Jagad Raya, 2 Halim. L. MAsalan-Moh. Makmur Tanudidjaja, 1999. Depdikbud. PT. Tiga Serangkai Mandiri: Jakarta. 1 Menyingkap misteri Planet 3 Bumi, A. Halim, Nursin Sahabudin, A. Sumadi, 1996. CV. Wahana Laras Sejahtera: Bandung 1 Ekologi Lingkungan Hidup dan 4 Pembangunan, Otto Soemarwoto, 1999. Depdikbud-Dirjen Dikdasamen: Djambatan: Jakarta. 1 Ilmu pengetahuan Bumi dan 5 Antariksa, Moh. Ma’mur Tanudidjaja, 2008. kemendikbud. Perum Balai Pustaka: Jakarta 1 Memahami geografi SMA/Ma untuk 6 kelas X Semester 1 Bagja Waluya 2011 Pustaka: Puasat perbukuan Departemen pendididkan Jendela iptek Geografi kelas X semester 1 H.A Sudibyo 2011 Pustaka: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Jumlah Buku Sumber: Dokumentasi Perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa
3
2
720
2
5
720
20
20
2049
Berkaitan dengan prestasi belajar banyak faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah sumber belajar geografi di rumah. Sumber belajar geografi harus dimanfaatkan oleh siapapun
yang masih menginginkan belajar dan meningkatkan prestasi belajar geografi. Sumber belajar geografi dirumah tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah, Pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau media instruksional untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar yang cocok, sumber tersebut menurut Sudjarwo (1988:125) harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu: a. Harus dapat tersedia dengan cepat. b. Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri. c. Harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri. Berdasarkan pada persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional, yaitu sesuatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan yaitu perpustakan sekolah.
Pemanfaatan sumber belajar sangatlah penting bagi seorang siswa karena dengan adanya pemanfaatan sumber belajar siswa akan lebih mudah dalam menggali informasi mengenai pengetahuan yang ingin dipelajarinya. Lengkapnya sumber belajar bagi seorang siswa diharapkan dapat lebih mendukung dalam proses belajarnya. Selain itu, lengkapnya sumber belajar juga dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang baik sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi kondisi pembelajaran yang baik sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Dimyati dan Mujdiono (2006:249) lengkapnya prasarana sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajran yang baik. Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fsilitas laboratorium sekolah dan
berbagai media pengajaran yang lain. Oleh karena itu, lengkapnya sumber belajar sangat diperlukan guna mempermudah dan memperlancar siswa dalam belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai belajar siswa.
Berdasarkan data survey pada penelitan pendahuluan dalam kenyataannya tidak semua siswa mencapai prestasi belajar yang memuaskan seperti yang diharapakan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Pagar Dewa pada mata pelajaran geografi kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Nilai Uji Blok Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 N o
∑ Sis wa 109
Prestasi
X 1
X 2
X 3
X 4
X 5
1
<60 (Rendah)
2 3
2 3
1 9
2 3
2 1
2
6071(Sedang)
5
4
8
9
3
29
3
>71(Tinggi )
3
5
4
-
6
18
3 1
3 2
3 1
3 2
3 0
156
Jumlah
%
7 0 % 1 8 % 1 2 % 1 0 0 %
Sumber : Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tahun Pelajaran 2010/2011
Standar ketuntasan mata pelajaran geografi yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pagar Dewa yaitu 60 (data primer). Berdasarkan Tabel 1, menunjukan bahwa prestasi belajar geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa tahun Pelajaran 2010/2011 masih rendah hal ini terlihat dari 156 siswa sebanyak 109 orang atau 70% memiliki prestasi rendah yakni
dengan nilai dibawah 60, sedangkan siswa yang prestasinya di atas 60 persentasenya 30% sebanyak 47 siswa.
Berdasarkan data survey pada penelitian pendahuluan diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa masih dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa dari pertanyaan-pertanyan peneliti tentang frekuensi kunjungan keperpustakaan, frekuensi peminjaman dan jumlah koleksi yang dipinjam oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa.
Berikut ini data yang diperoleh dari hasil survey pada penelitian pendahuluan tentang pemanfaatan perpustakaan terhadap 15 siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa yang berasal dari 5 kelas yang ada di SMA Negeri 1 Pagar Dewa yakni kelas X1, kelas X2, kelas X3, kelas X3 dan kelas X5.
Tabel 3. Frekuensi Kunjungan Siswa Kelas X Ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011 N o
Kunjungan Siswa Dalam Satu Bulan
Katego ri
Jumla h Siswa 14 1 0
Pre sen tasi 1 0-2 kali Rendah 93, 2 3-4 kali Sedang 33 3 >4 kali Tinggi % 6,6 7% 0% 15 100 Jumlah ,00 % Sumber: Jawaban Responden Penelitian Pendahuluan Tahun 2011 Menurut Soejonotrimo dalam Nurhadi (1983:85-86)
Tabel 3. Di atas memperlihatkan bahwa kunjungan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa ke perpustakaan dalam kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari besarnya presentase siswa
(93,33%) yang memiliki frekuensi kunjungan di perpustakaan yang termasuk dalam kategori rendah dalam jumlah kunjungan 0-2 kali sebulan, sebanyak 6,67% termasuk dalam kategori sedang, sedangkan presentase siswa yang memiliki frekuensi kunjungan ke perpustakaan yang termasuk kategori tinggi atau >4 kali dalam satu bulan sebanayak 0%. Ciri utama perpustakaan sekolah adalah adanya fungsi pemanfaatan terhadap koleksi yang dimilikinya, jadi perpustakaan sekolah bukanlah sekedar “fosil ilmu Pengetahuan” bukan sekedar koleksi buku, melainkan koleksi bahan pustaka yang baik berupa buku maupun non buku yang berfugsi untuk dimanfaatkan secara efisien maka koleksi tersebut harus di proses dan di urus (Soedibyo, 1987:85). Menurut Soejonotrimo dalam Nurhadi (1983:85-86) pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk menuruti kebutuhan baik dalam belajar maupun minat-minatnya. Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi: 1)Meminjam atau membaca buku-buku, bahan-bahan yang diwajibkan atau dianjurkan bagi penyelesaian pelajaran. 2) Di perpustakaan para siswa mencari keterangan dan bahan-bahan yang diperlukan. 3) Siswa datang untuk memenuhi minat dan rekreasi yang sehat setiap harinya. Pemanfaatan yang efektif dan efisien terhadap koleksi perpustakaan akan menunjang kegiatan belajar-mengajar. Pemanfaatan yang efektif meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakan sekolah, kesadaran untuk menjadi anggota perpustakaan, aktivitas siswa selama di perpustakaan dan kesiapan sebelum ke perpustakaan. Frekuensi peminjaman buku oleh siswa masih berada dalam kategori rendah.
Tabel 4. Frekuensi Peminjaman Buku OlehSiswa Kelas X Ke Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011 N o
1 2 3
Frekuensi Peminjama n Buku Dalam Satu Bulan 0-2 kali 3-4 kali >4 Kali
Kategor i
Jumlah Mahasisw a
Presentas e
Rendah Sedang Tinggi
11 4 0 15
73,33% 26,67% 100,00%
Sumber: Jawaban responden penelitian pendahuluan tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4 di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa (72,3%) memiliki frekuensi peminjaman dalam kategori rendah dalam hal tersebut melakukan peminjaman buku ke perpustakaan sebanyak 0-2 kali dalam sebulan, selebihnya (26,25%) termasuk dalam kategori sedang dengan melakukan peminjaman buku sebanyak 3-4 kali dalam sebulan, dan
tidak ada siswa yang memiliki frekuensi peminjaman yang termasuk dalam kategori tinggi atau melakukan peminjaman buku sebanyak >4 kali dalam sebulan.
Indikator pemanfaatan sumber belajar di perpustakan selanjutnya adalah jumlah buku yang dipinjam oleh siswa, sebab perpustakan dapat dikatakan telah dimanfaatkan oleh penggunanya bila koleksi atau buku-bukunya digunakan/dipinjam oleh penggunanya. Semakin banyak buku yang dipinjam, maka dapat dikatakn bahwa perpustakaan tersebut telah melakukan tugasnya sebagai penyedia informasi dan sudah dimanfaatkan dengan baik oleh para penggunanya. Tabel 5 berikut ini memperlihatkan data tentang jumlah buku yang dipinjam di perpustakaan Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011.
Tabel 5. Jumlah Buku Dipinjam Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Dalam Satu Bulan Tahun 2011 NO
1 2 3 Jumlah
Jumalah Buku Yang Dipinjam Dalam Satu Bulan 0-3 buku 4-7 buku >7 buku
Kategori
Jumlah Mahasiswa
Presentase
Rendah Sedang Tinggi
10 5 0 15
66,67% 33,33%
100,00% Sumber: Jawaban responden penelitian pendahuluan tahun 2011 (Soedibyo, 1987:85)
Dari Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa 15 siswa menjadi responden 66,67% diantara termasuk dalam kategori rendah dalam hal jumlah buku yang dipinjam dalam satu bulan (0-3 buku), sebanyak 33,5% siswa termasuk kategori sedang dengan jumlah buku yang dipinjam sebanyak (4-7 buku) dalam satu bulan, dan tidak satupun siswa yang termasuk dalam kategori
tinggi dengan jumlah yang dipinjam sebanyak >7 buku sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah.
Rendahnya prestasi siswa disebabkan berbagai faktor baik faktor interen maupun faktor eksteren. Dari Tabel 1-4, diduga bahwa rendahnya prestasi belajar siswa dalam pelajaran geografi disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan sumber belajar georafi diperpustakaan, selain itu sumber belajar yang dimiliki juga dianggap masih kurang, hali ini dapat dilihat sebagian besar siswa hanya memiliki lembar kerja siswa (LKS) untuk sumber belajar geografi dan hanya sebagian kecil yang menggunakan buku cetak/paket geografi, dan atlas untuk sumber belajar selain buku catatan geografi selama proses pembelajaran (hasil pengamatan peneliti selama penelitian pendahuluan dan informasi dari guru mata pelajaran geografi kelas X di SMA Negeri 1 Pagar Dewa).
Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk diungkap seberapa besar hubungan dalam pemanfaatan sumber belajar geografi dengan prestasi belajar geografi. Untuk itu penulis mengajukan judul “Korelasi Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2010/2011.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Persepsi negatif siswa kelas X SMA Negeri Pagar Dewa sumber belajar geografi yang tersedia di perpustakaan sekolah. 2. Aktivitas siswa di perpustakaan sekolah masih rendah. 3. Kelengkapan sumber belajar geografi kurang
4. Pemanfaatan sumber belajar geografi diperpustakaan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa kurang. 5. Pemanfaatan sumber belajar geografi dirumah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa kurang. 6. Prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa memiliki kriteria rendah C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini maka akan penulis batasi menjadi: 1.
Pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa
2.
Pemanfaatan sumber belajar geografi di rumah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa
3.
Prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa memiliki kriteria rendah
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber balajar geografi di perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2010/2011 2. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012 3. Apakah ada hubungan positif, cukup tinggi, dan signifikan antara pemanfaatan sumber balajar geografi diperpustakaan sekolah dan sumber belajar di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012
E. Tujuan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan antara pemanfaatan sumber belajar geografi di perpustakaan sekolah dan sumber belajar geografi di rumah dengan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2011/2012
F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan wacana bagi dunia pendidikan, seiring dengan implementasi kurikulum KTSP yang mengarah pada terciptanya proses pembelajaran yang baik dan pembaharuan dalam dunia pendidikan. 2. Sebagai masukan bagi sekolah, guru geografi, petugas perpustakaan sekolah dan siswa agar selalu bekerja sama dalam memanfaatkan potensi perpustakaan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar geografi. 3. Bagi peneliti, penelitian ini sangat berguna untuk menjadi motivasi kedepan bagi peneliti untuk selalu melibatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran geografi di sekolah
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pagar Dewa Semester II Tulang Bawang Barat tahun ajaran 2011/2012
2. Ruang Lingkup objek penelitian, adalah pemanfaatan sumber belajar geogrfi dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pagar Dewa Tulang Bawang Barat tahun ajaran 2011/2012 3. Ruang Lingkup tempat penelitian, adalah SMA Negeri I Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat 4. Ruang lingkup waktu penelitian, yaitu tahun 2012 5. Ruang lingkup Ilmu dalam penelitian ini, yaitu Pendidikan Geografi.