Laporan Tugas Akhir
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan pertanian on farm, seperti budidaya tanaman ataupun beternak sehingga memperoleh hasil pertanian yang berlimpah. Tetapi dibalik itu, melakukan kegiatan pemasaran untuk hasil produk-produk pertanian baik dalam bentuk segar maupun olahan agar usaha tani
tersebut dapat menguntungkan dari segi ekonomi.
Produk-produk
pertanian yang tinggi akan sia-sia jika tidak sepenuhnya mampu diserap oleh pasar. Oleh sebab itu pemasaran untuk hasil usaha tani menjadi kata kunci dalam kegiatan pertanian. Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Beberapa jenis jeruk Indonesia tidak begitu jelas dari Negara mana asalnya. Terutama jenis jeruk siam, jeruk garut dan jeruk batu (AAK, 2006). Buah jeruk tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar saja (tidak diolah) seperti sebagai pencuci mulut, melainkan buah jeruk juga digunakan sebagai pelepas dahaga (diolah menjadi minuman). Buah jeruk memiliki khasiat ganda, disamping diolah sebagai makanan dan minuman juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Seperti jeruk nipis yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menurunkan panas,
Program Studi Agribisnis
1
Laporan Tugas Akhir
meredakan nyeri saluran nafas bagian atas, dan menyembuhkan radang mata (Sobir, 2009). Buah jeruk di Indonesia dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi periode panen buah jeruk di Indonesia umumnya dimulai dari bulan Februari hingga September dengan puncaknya terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli jadwal pemanenan dapat bergeser karena perlakuan pengaturan pembungaan dan akhir-akhir ini berubah pula diakibatkan oleh cuaca yang tidak menentu. Varietas jeruk sangat banyak, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Golongan jeruk manis biasanya dimakan segar sebagai buah meja, untuk yang bercita rasa asam biasanya diolah terlebih dahulu menjadi jus atau sirup. Salah satu jeruk yang bercita rasa masam adalah jeruk kasturi. Jeruk kasturi merupakan salah satu jenis jeruk yang ada di Indonesia. Jeruk ini kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jeruk kasturi merupakan jenis jeruk yang banyak ditemui di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Di Sulawesi Utara, jeruk ini sering disebut Lemon Cina atau Lemong cui. Bentuk buah jeruk ini bulat kecil seperti jeruk nipis. Jeruk ini memiliki rasa yang asam sehingga tidak bisa dikonsumsi langsung tanpa melalui pengolahan.
Buah jeruk ini dipanen saat masih hijau
mengkilat. Sedangkan buah yang sudah matang digunakan untuk minuman. Buah jeruk kasturi memiliki rasa yang sangat asam, sehingga tidak bisa dikonsumsi secara langsung. Hal ini juga menjadi masalah bagi para petani jeruk kasturi. Bertolak dari melimpahnya hasil panen jeruk kasturi, maka perlu dilakukan usaha untuk memaksimalkan pemanfatan hasil panen jeruk kasturi. Salah satu usaha tersebut yaitu dengan mengolah jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui agar dapat Program Studi Agribisnis
2
Laporan Tugas Akhir
dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Sirup lemong cui merupakan salah satu produk yang diunggulkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti Usaha pengolahan minuman jeruk ini memiliki prospek yang sangat besar mengingat dari ketersediaan bahan baku. Pengolahan lanjutan juga akan berpengaruh pada saat panen raya, karena pada saat tersebut harga buah jeruk mengalami penurunan. Sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan terhadap suatu produk lebih sedikit dari penawaran, maka harga produk akan menurun. Jika permintaan terhadap buah jeruk segar stabil, tetapi penawaran terhadap buah ini meningkat maka otomatis akan terjadi over demand. Salah satu cara antisipatif terhadap kondisi ini adalah melaksanakan pengolahan lanjutan dari jeruk tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan harga (Kotler dan Keller, 2009). 1.2.Tujuan
Tujuan penulisan Laporan tugas akhir ini yaitu: 1. Menguasai teknik dan manajemen pembuatan sirup lemong cui di PT. Kebun Wisata Pasirmukti 2. Melatih mahasiswa menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam kegiatan di lapangan. 3. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Program Studi Agribisnis
3
Laporan Tugas Akhir
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Prospek Pengembangan Industri Sirup di Pasar Nasional Kegiatan pascapanen merupakan bagian integral dari pengembangan agribisnis, yang dimulai dari aspek produksi bahan mentah sampai pemasaran produk akhir. Peran kegiatan pascapanen menjadi sangat penting, karena merupakan salah satu subsistem agribisnis yang mempunyai peran besar dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk agribisnis. Dibandingkan dengan produk segar, produk olahan mampu memberikan nilai tambah yang sangat besar. Daya saing komoditas Indonesia masih lemah, karena selama ini hanya mengandalkan keunggulan komparatif dengan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kerja tak terdidik (factor–driven), sehingga produk yang dihasilkan didominasi oleh produk primer atau bersifat natural recources-based dan unskilled-labor intensive (Departemen Pertanian, 2014)
Departemen Pertanian telah menetapkan 17 komoditas yang menjadi prioritas pembangunan pertanian lima tahun mendatang yaitu: padi, jagung, kedelai, kelapa, cengkeh, tanaman obat, pisang, jeruk, bawang merah, angrek, sapi, kambing dan domba, unggas, kelapa sawit, karet dan kakao. Dari 17 komoditas yang menjadi mandat prioritas Puslitbang/Balai Besar yang berada di bawah Badan Litbang Pertanian, teridentifikasi 7 komoditas yang memiliki prospek untuk dikembangkan agroindustrinya yaitu: padi, jagung, kelapa, cengkeh, pisang, jeruk dan hasil ternak (Departemen Pertanian, 2014).
Program Studi Agribisnis
4
Laporan Tugas Akhir
Implementasi sistem pengolahan bahan pangan yang dilakukan di Indonesia hingga dewasa ini belum sebaik dan sesempurna yang dilakukan di Negara lain. Sistem pengolahan yang demikian menyebabkan bahan makanan rusak sebelum dikonsumsi. Hal ini mengindikasikan meski Indonesia memiliki bahan pangan yang melimpah baik sektor petanian, perikanan maupun peternakan, namun mengalami kerusakan
sebelum
sempat
dikonsumsi
oleh
masyarakat
(Departemen
Perindustrian,2009)
Mengkonsumsi sirup buah sudah menjadi kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Dengan sirup, orang tak harus repot mengolah buah mentah menjadi sari buah yang kerap menjadi minuman penyegar di siang yang terik. Sirup juga sudah menjadi salah satu produk andalan untuk oleh-oleh bagi orang-orang yang sedang berkunjung ke suatu daerah. Walaupun sudah banyak sirup yang berasal dari pabrikan besar, tetap saja banyak orang lebih suka membeli sirup industri rumahan khas daerah sebagai buah tangan (Anonim, 2010)
2.2.Komoditi 2.2.1. Klasifikasi Tanaman Jeruk Lemong Cui Lemong cui (Citrus mitis) merupakan salah satu jenis jeruk lemon (citrus lemon). Memiliki batang bercabang dan beranting. Disetiap daerah nama jeruk ini berbeda – beda. Di Pontianak dan Manado sering disebut jeruk Lemong Cui, di Eropa sering disebut Jeruk Kalamansi dan umumnya di Indonesia disebut dengan nama Jeruk Kasturi.
Program Studi Agribisnis
5
Laporan Tugas Akhir
Menurut Jayadi (2011) klasifikasi tanaman jeruk lemong cui yaitu: Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Divisi
: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil)
Ordo
: Sapindales
Famili
: Rutaceae (suku jeruk- jerukan)
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus mitis
Pengembangan komoditas jeruk menyebar di seluruh wilayah di Indonesia. Buah jeruk merupakan buah yang sangat dibutuhkan. Sifat tanaman jeruk yang relatif cepat berbuah, produksi dan produktivitas yang cukup tinggi, daya adaptasi yang luas, serapan pasar yang cukup tinggi merupakan beberapa pertimbangan para petani buah untuk memilih jeruk sebagai tanaman yang diusahakan (AAK, 2006) Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia dengan berbagai macam produk dan jenis buah-buahan, khususnya varietas jeruk. Di seluruh dunia, jumlah varietas jeruk mencapai lebih dari 600 jenis, dengan karakter yang hampir mirip atau bahkan berbeda sama sekali. Golongan jeruk manis biasanya dimakan segar sebagai buah meja, untuk yang bercitarasa asam lebih cocok dijadikan juice. Beberapa jenis buah jeruk hanya dimanfaatkan kulitnya sebagai bumbu masakan (Sobir, 2009)
Program Studi Agribisnis
6
Laporan Tugas Akhir
Menurut AAK (2006), berikut ini beberapa varietas jeruk yang banyak dibudidayakan di Indonesia, antara lain:
a. Jeruk Manis
Jeruk ini banyak ditanam di daerah Malang, Tumpang, Prigen, Grabag, GArut, Cimahi dan Cipanas yang memiliki ketinggian rata-rata 1.000 meter diatas permukaan laut (dpl).
b. Lemong Cui
Nama lain jeruk ini adalah jeruk kesturi (jeruk kasturi). Jenis jeruk ini kurang populer di Indonesia. Banyak ditemui di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Bentuk jeruk ini bulat kecil seperti jeruk nipis, namun jika dikupas terlihat seperti jeruk Pontianak karena kulitnya yang tipis dan tidak setebal jeruk nipis.
c. Jeruk Keprok
Jeruk keprok berasal dari Vietnam. Jeruk ini memiliki buah berukuran besar, berkulit kasar, bentuknya agak bulat dan berkualitas tinggi. Varietas jeruk ini di Indonesia dikenal dengan nama jeruk Jepun.
Program Studi Agribisnis
7
Laporan Tugas Akhir
d. Jeruk Besar
Jeruk besar dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Jens jeruk ini lebih menyukai daerah yang bertopografi datar (tidak bervariasi), permukaan air tanahnya dalam dan tidak tergenang air.
e. Orange
Orange enak dimakan setelah matang. Contohnya seperti Navel Orange, Valencia Orange, dan Florida Orange. Pilih yang bentuknya bulat penuh, kulitnya jingga terang, dan berat. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk jus, es krim, campuran cake, dan lain-lain.
f. Jeruk Mandarin
Sepintas mirip orange, tapi warnanya lebih jingga dan lebih kecil, contohnya jeruk mandarin Ponkam dan mandarin Imperial. Juringnya yang kecil bisa dimanfaatkan sebagai hiasan cake dan tarlet.
g. Grapefruit
Dilihat sepintas, jeruk ini mirip jeruk orange tapi bentuknya lebih besar, rasanya agak asam. Grapefruit kuning warna kulitnya kuning. Grapefruit merah kulitnya agak jingga sebagian bersemu merah, dan rasanya lebih manis.. Air jeruk ini bisa untuk jus dan campuran puding. Juringnya bisa digunakan untuk campuran salad dan compote buah.
Program Studi Agribisnis
8
Laporan Tugas Akhir
h. Jeruk Bali
Jeruk bali berukuran paling besar dibanding jenis-jenis jeruk yang lainnya. Kulitnya berwarna hijau dan tebal, dagingnya kesat, warnanya putih agak merah muda, dan merah. Setelah kulit juringnya dikupas, daging buah jeruk bali bisa digunakan sebagai campuran salad, asinan, rujak, dan es serut.
i. Jeruk Darah
Selama ini jeruk darah terkenal langka dan hanya bisa dikembangkan di daerah tertentu. Tapi, sekelompok ilmuwan Inggris memodifikasi gen jeruk ini sehingga bisa dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Jeruk darah mendapat warna merah khas mereka dari pigmen antosianin yang dikenal juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan resiko sakit jantung dan stroke.
j. Jeruk Jerpaya
Ada satu jenis buah jeruk yang memiliki banyak khasiat sebagai obat herbal. Buah jeruk tersebut dikenal dengan bentuknya yang besar dan seperti pepaya. Maka dari itu jeruk ini disebut sebagai Jerpaya (jeruk-pepaya). Di dunia kuliner, jenis jeruk ini lebih populer dengan nama jeruk sukade. Sejak jaman dulu, banyak orang yang menggunakan kulit jeruk ini sebagai manisan. Karena namanya jeruk sukade maka manisan tersebut juga dinamakan manisan sukade.Varietas jerpaya sebagian besar memiliki rasa manis dan kaya akan vitamin C dan anti oksidan.
Program Studi Agribisnis
9
Laporan Tugas Akhir
2.2.2. Morfologi Tanaman Jeruk Lemong Cui
Menurut Jayadi (2011), morfologi jeruk adalah sebagai berikut:
a. Akar (Radix)
Tanaman jeruk mempunyai akar tunggang panjang dan akar serabut (bercabang pendek kecil) serta akar – akar rambut. Bila akar tunggang mencapai tanah yang keras atau tanah yang terendam air, maka pertumbuhannya akan berhenti. Tetapi bila tanahnya gembur, panjang akar tunggang bisa mencapai 4 meter. Akar cabang yang mendatar bisa mencapai 6 – 7 meter. Perakaran jeruk manis tergantung pada banyaknya unsur hara di dalam tanah dan umumnya di kedalaman 0,15 – 0,50 meter.
b. Batang (Caulius)
Bagian batang bengkok dan agak bersudut, agak kecil, bercabang rendah dan tajuk yang tidak beraturan. Memiliki cabang yang rapat dengan dahan yang kecil dan bersudut tajam.
c. Daun (Follium)
Daun jeruk berwarna hijau tua dan tidak merangas. Berbentuk bulat telur (elips), ujungnya runcing sedikit tumpul dan sedikit berlekuk. Tepi daun bergirigi halus dan pada kedua permukaannya tidak berbulu.
Program Studi Agribisnis
10
Laporan Tugas Akhir
d. Bunga (Flos)
Bunga jeruk ini berwarna putih. Sama hal nya dengan jenis jeruk lainnya, kecuali jeruk nipis dan jeruk purut yang memiliki bunga berwarna ungu sampai merah. Bunga jeruk keluar dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda, berbau harum dan banyak mengandung nektar atau kelenjar madu.
e. Buah (Fruktus)
Buah jeruk kasturi berbentuk bulat. Buah jeruk termasuk buah sejati, tunggal dan berdaging. Oleh karena itu buah yang telah masak tidak akan pecah. Satu bunga akan menjadi satu bakal buah.
f. Biji (Semen)
Biji jeruk berwarna putih kekuningan. Apabila dibelah secatra melintang akan tampak ruangan didalam biji yang memiliki sekat pemisah. Biji jeruk mengalami poliembrioni, jika dari satu biji yang berkecambah kemudian muncul lebih dari satu tumbuhan baru.
2.2.3. Syarat Tumbuh Jeruk Menurut Sobir (2009) syarat tumbuh jeruk adalah sebagai berikut:
Program Studi Agribisnis
11
Laporan Tugas Akhir
A. Iklim
Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 7080%. B. Media tanam
Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 727%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dengan pH optimum 6. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
C. Ketinggian tempat
Tanaman jeruk mempunyai toleransi tumbuh yang cukup baik, sebab jeruk dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (1.400 meter diatas permukaan laut). Ketinggian tempat yang tidak memenuhi syarat sering menimbulkan kendala
Program Studi Agribisnis
12
Laporan Tugas Akhir
tersendiri. Ketinggian tempat penanaman jeruk sangat bervariasi, tergantung pada spesies yang akan ditanam.
D. Kebutuhan cahaya matahari
Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dan ternaungi. Cahaya matahari yang cukup akan membuat batang jeruk menjadi lebih kuat, mendorong terbentuknya tunas – tunas dan perkembangan buah.
Tanaman jeruk yang
kekurangan cahaya pertumbuhannya akan terhambat. Bila pada saat buahnya sedang mekar tetapi tanaman hanya sedikit mendapatkan cahaya matahari, maka bunga – bunga akan rontok. Untuk mencukupi kebutuhan cahaya bagi tanaman maka lokasi penanaman harus dipilih tempat yang mendapat cahaya matahari penuh. Pengaturan jarak tanam harus diatur agar tidak terlalu rapat agar antara dahan dan pohon yang satu dengan yang lainnya tidak saling berhimpitan sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam tanaman dan tanah disekitar tanaman tidak terlalu lembab.
2.2.4. Proses Budidaya Menurut Sobir (2009), proses budidaya tanaman jeruk yaitu: A. Persyaratan bibit
Bibit jeruk yang biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yang baik adalah yang bebas penyakit, mirip dengan induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit. Program Studi Agribisnis
13
Laporan Tugas Akhir
B. Pengolahan media tanam
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yang akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini: Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m Manis : jarak tanam 7 x 7 m Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m Nipis : jarak tanam 4 x 4 m Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
C. Teknik penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
Program Studi Agribisnis
14
Laporan Tugas Akhir
Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
Pengurangan akar.
Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
D. Pemeliharaan
Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka
Program Studi Agribisnis
15
Laporan Tugas Akhir
pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jenis pupuk dan dosis pemupukann jeruk Dosis pupuk (gram) Bulan No ke Urea ZA TSP ZK Dolomit 1 I 100 200 25 100 20 2 II 200 400 50 200 40 3 III 300 600 75 300 60 4 IV 400 800 100 500 100 5 V 500 1000 125 500 100 6 VI 600 1200 150 600 120 7 VII 700 1400 175 700 140 8 VIII 800 1600 200 800 160 9 > VIII >1000 2000 200 800 200 Sumber : Sobir, 2009
P. kandang (kg) 20 40 60 80 100 120 140 160 200
Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
Penjarangan buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan
Program Studi Agribisnis
16
Laporan Tugas Akhir
kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah. 2.2.5. Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk Menurut Jayadi (2011), Beberapa hama dan penyakit tanaman jeruk yaitu: A. Hama tanaman jeruk
Kutu loncat (Diaphorina citri.) Bagian yang diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: Tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif dimethoate, monocrotophos, imidakloprid, abamektin, atau endosulfan. Buang bagian tanaman yang terserang.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.) Bagian yang diserang adalah tunas muda dan bunga. Gejala: Daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif methidathion, dimethoate, diazinon, phosphamidon, malathion, atau imidakloprid
Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.) Bagian yang diserang adalah daun muda. Gejala: Alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
Program Studi Agribisnis
17
Laporan Tugas Akhir
Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif methidathion, malathion, diazinon, profenofos, sipermetrin, betasiflutrin, atau klorpirifos. Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp) Bagian yang diserang adalah tangkai, daun dan buah. Gejala: Bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun. Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida/akarisida berbahan aktif, cyhexation, dicofol, oxythioquimox, dicarbam, atau abamektin.
Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.) Bagian yang diserang adalah buah. Gejala: Lubang yang mengeluarkan getah. Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif methomyl, methidathion, fipronil, atau deltametrin. Buah yang terserang dipetik dan dimusnahkan.
Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.) Gejala: Bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
Program Studi Agribisnis
18
Laporan Tugas Akhir
Pengendalian: Penyemprotan
dengan
menggunakan
insektisida
berbahan
aktif
fenitrotionmothion, fenithion, metamidofos, methomil, atau imidakloprid.
Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.) Bagian yang diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes. Gejala: Bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua. Pengendalian: Penyemprotan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif methomyl, methidathion, profenofos, atau sipermetrin. Kemudian buang bagian yang diserang.
B. Penyakit tanaman jeruk CVPD Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: Daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye. Pengendalian: Gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk mengendalikan serangga vektor dan sanitasi kebun yang baik.
Program Studi Agribisnis
19
Laporan Tugas Akhir
Tristeza Penyebab: Virus Citrus tristeza dengan vektor Toxoptera. Bagian yang diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen. Gejala: Lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat. Pengendalian: Sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yang terserang, kemudian kendalikan serangga vektor.
Woody gall (Vein Enation) Penyebab: Virus Citrus Vein Enation dengan vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yang diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour Orange. Gejala: Tonjolan tidak teratur yang tersebar pada tulang daun di permukaan daun. Pengendalian: Gunaan mata tempel bebas virus dan sanitasi areal pertanaman, pengendalian serangga vektor.
Busuk akar dan pangkal batang Penyebab: Phyrophthoranicotianae. Bagian yang diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning. Gejala: Tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian:
Program Studi Agribisnis
20
Laporan Tugas Akhir
Pengolahan
dan
pengairan
yang
baik,
sterilisasi
tanah
pada
waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.
Penyemprotan
dengan
fungisida
berbahan
aktif
simoksanil,
propamokarb hidroklorida, famoksadon atau metalaksil. 2.2.6. Manfaat Lemong Cui
Menurut Purnomo (2012), Jeruk Lemon Cui masih kerabat dekat dengan jeruk sitrun. Jeruk ini mengandung vitamin C sangat tinggi. Beberapa manfaat Jeruk Lemon Cui antara lain:
a. Minuman, seperti Es Jeruk, Lemon Tea b. Selai Jeruk. c. Garnish masakan d. Kue-Kue seperti Kue Pie Buah e. Pengusir nyamuk, karena aroma Jeruk Lemon Cui sangat tajam f. Ektraknya dibuat pengharum ruangan g. Juga dapat dimanfaatkan untuk mencuci rambut dan memelihara raut wajah. 2.3.
Aspek Produksi
2.3.1. Sirup Jeruk
Sirup adalah cairan berkadar gula tinggi. Untuk rasa dan flavor, gula sirup dilarutkan dengan sari buah, atau larutan gula ditambah dengan sari buah. Sirup jeruk dapat disimpan lama tanpa penambahan bahan pengawet dan tanpa proses sterilisasi
Program Studi Agribisnis
21
Laporan Tugas Akhir
dalam pengemasnnya karena tingginya kadar gula (67,5%) dan rendahnya pH (di bawah 4,0) (Anonim, 2009) Pada dasarnya, semua hasil pertanian, khususnya buah-buahan dan sayuran biasanya banyak dikonsumsi dalam bentuk segar. Selain masih segar, buahpun mengandung bahan-bahan seperti protein, karbohidrat dan vitamin masih cukup tinggi, serta memiliki cita rasa segar dan menarik. Namun sayangnya karena sifat dari hasil pertanian itu mudah membusuk dan rusak bila tanpa proses tepat, maka alternatif lain yang tepat adalah menjadikan nya bahan dan makanan olahan praktis. Selain mengurangi kerugian akibat kerusakan pada hasil pertanian tersebut, juga dapat menjadikan potensi baru bagi daerah tersebut seperti dengan adanya sebutan sebagai daerah penghasil dodol dan manisan jeruk Kalamansi. Serta meningkatkan nilai tambah bagi produk hasil pertanian dengan adanya peluang meluaskan aneka berbagai macam makanan olahan nikmat (Purnomo. 2009) 2.3.2. Bahan Baku Sirup Jeruk Menurut Anonim (2009), Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sirup jeruk yaitu: a. Jeruk Dianjurkan untuk menggunakan jeruk yang rasanya asam dan tidak disukai untuk dikonsumsi langsung, seperti jeruk nipis, dan jeruk kesturi. b. Gula Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang umumnya dihasilkan dari tebu. Namun ada juga bahan Program Studi Agribisnis
22
Laporan Tugas Akhir
dasar pembuatan gula yang lain, seperti air bunga kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar. Gula sendiri mengandung sukrosa yang merupakan anggota dari disakarida.
Gula digunakan dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk-produk makanan. Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari buah pekat, sirup buah-buhan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup, acar manis, chutney, susu kental manis, madu (Anonim, 2010).
Walaupun gula sendiri mampu untuk memberi stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (di atas 70% padatan terlarut biasanya dibutuhkan), ini pun umum bagi gula untuk dipakai sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakukan dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan pengawet kimia seperti asam benzoat merupakan teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.
Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40% padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang.
Penambahan gula dalam produk bukanlah untuk menghasilkan rasa manis saja meskipun rasa ini penting. Gula bersifat menyempurnakan rasa asam dan cita rasa Program Studi Agribisnis
23
Laporan Tugas Akhir
lainnya, kemampuan mengurangi kelembaban relatif dan daya mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan pangan (Safitri, 2012)
Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka produk-produk makanan. Gula mampu memberikan stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (diatas 70% padatan terlarut) . gula umum dipakai sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan (Purnomo, 2009). c. Garam Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida, Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C. Garam yang ada di alam berasal dari berbagai sumber, yaitu air laut, air danau asin, tambang garam dan sumber air dalam tanah. Garam dapat mempengaruhi aktivitas air atau Aw dari bahan.
d. Natrium benzoat Natrium benzoat efektif dalam menghambat khamir dan bakteri daripada jamur dan mempertahankan keasaman makanan seperti jam, sirup, jelly, pickle, sari buah dan sosis.
Program Studi Agribisnis
24
Laporan Tugas Akhir
Mekanisme kerja natrium benzoate sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan permeabilitas membrane sel mikroba terhadap molekul – molekul asam benzoate tidak terdisosiasi. Dalam suasana pH 4,5 molekul – molekul asam benzoate tersebut dapat mencapai sel mikroba yang membrane senya mempunyai sifat permeable terhadap molekul – molekul asam benzoate yang tidak terdisosiasi. Sel mikroba yang mempunyai pH cairan sel netral akan dimasuki molekul – molekul asam benzoate, maka molekul asam benzoate akan terdisosiasi dan menghasilkan ion – ion H+, sehingga akan menurunkan pH mikroba tersebut. Akibatnya metabolisme sel akan terganggu dan akhirnya mati. e. Sodium cyclamate Siklamat
sebagai
pemanis
ditemukan
secara
tidak
sengaja.
Siklamat
diperkenalkan paa tahun 1950. Penggunaan siklamat pada awalnya ditujukan untuk industri obat yaitu untuk menutupi rasa pahit dari zat akrifobat seperti antibiotik dan pentobarbital. Setelah dinyatakan aman pada tahun 1958, siklamat semakin dikenal sebagai pemanis buatan rendah kalori yang baik dalam bentuk padat maupun cair cocok untuk penderita diabetes mellitus. 2.3.3. Proses Pembuatan Sirup Menurut Anonim (2009), proses pembuatan sirup adalah sebagai berikut: 1. Pemerasan Jeruk dipotong dua di bagian tengahnya. Setelah itu diperas dengan tangan, atau diperas dengan alat bantu untuk memeras
Program Studi Agribisnis
25
Laporan Tugas Akhir
2. Penyaringan dan pengendapan sari buah.
Sari buah hasil pemerasan disaring dengan kain saring. Kemudian sari jeruk ditambah dengan natrium bisulfit dan natrium benzoat. Setiap 1 liter sari jeruk ditambah dengan 2 gram natrium bisulfit, dan 0,5 gram natrium benzoat. Larutan ini dimasukkan ke dalam alat pemisah, kemudiam didiamkan selama 2 malam di dalam ruang pendingin (kulkas).
Pada dasar wadah akan terkumpul endapan dan cairan keruh. Endapan dan cairan keruh ini banyak mengandung senyawa limonine yang akan memberikan rasa pahit bila terkena panas. Oleh sebab itu, endapan dan cairan keruh ini dibuang. Cara membuangnya adalah sebagai berikut. Mula-mula saluran udara pada bagian atas alat pemisah dibuka, kemudian saluran keluar pada dasar wadah dibuka. Dengan demikian endapan dan cairan keruh akan mengalir keluar.
3. Penambahan gula.
Sari jeruk yang jernih hasil pemisahan ditambah dengan gula pasir halus dan pewarna kuning. Setiap 1 liter sari jeruk ditambah dengan 1,5 kg gula pasir halus dan bahan pewarna secukupnya. Campuran tersebut diaduk sampai semua gula larut. Hasil yang diperoleh disebut dengan sirup mentah jeruk. 4. Pemanasan jeruk Sirup mentah jeruk dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk. Setelah mendidih api segera dimatikan.
Program Studi Agribisnis
26
Laporan Tugas Akhir
5. Penyiapan botol Penyiapan botol Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen. Seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan detergen. Botol dibilas sampai bersih. Kemudian bagian dalam botol dibilas dengan air panas. Setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30 menit. 6. Pembotolan dan pasteurisasi Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol. Ketika botol masih panas, sirup yang masih panas dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong sampai permukaan sirup 2 cm dari bibir botol paling atas. Botol berisi sirup ini diletakkan di dalam air mendidih selama 5 menit, kemudian botol diangkat dan segera ditutup dengan penutup botol. Setelah itu botol ini direbus di dalam air mendidih selama 30 menit. 7. Penyimpanan Sirup jeruk ini dapat disimpan lama pada suhu kamar. Penyimpanan di dalam kulkas tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan terbentuknya kristal gula di dalam sirup.
2.3.4. Proses pembotolan Proses pembotolan, kelebihan dan kelemahan serta tahapan pembotolan menurut Purnomo (2009) dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses pembotolan Pengemasan didesain atau dirancang sedemikian rupa untuk melindungi produk dari kerusakan dan untuk menjual produk lengkap dengan wadah atau kemasan yang Program Studi Agribisnis
27
Laporan Tugas Akhir
digunakan. Dalam industripengolahan m akanan yang besar, biasanya diperlukan proses pengemasan secara mekanis untuk mendapatkan teknik pengemasan yang efisien. Salah satu bentuk bahan pengemas yang banyak digunakan adalah botol. Botol yang digunakan ada yang berbahan gelas dan ada pula dari plastik. 2. Kelebihan dan kelemahan botol kaca Gelas adalah campuran pasir dengan soda abu (serbuk mineral/pasir putih dengan titik leleh rendah), batu kapur dan pecahan atau limbah atau gelas yang didaur ulang. Kemasan botol menggunakan kaca memiliki keunggulan tersendiri untuk produk minuman, salah satunya dapat dipanaskan sehingga pada industri biasanya dilakukan sterilisasi dengan panas, trasparan, dan dapat didaur ulang. Namun botol kaca juga memiliki kekurangan yaitu berat, mudah pecah, harganya mahal, non biodegradable, bentuk tetap (rigid), proses pembuatannya massal (padat/cair). Kelebihan kemasan berbahan dasar kaca antara lain : a. Kedap terhadap air, gas , bau-bauan , dan mikroorganisme, b. Inert dan tidak dapat bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan, c. Kecepatan pengisian hampir sama dengan kemasan kaleng, d. Sesuai untuk produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara hermetis, e. Dapat didaur ulang, f. Dapat ditutup kembali setelah dibuka, g. Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias, h. i.
Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna, Memberikan nilai tambah bagi produk,
Program Studi Agribisnis
28
Laporan Tugas Akhir
j. Rigid (kaku), kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan. Adapun kelemahan kemasan botol kaca adalah berat sehingga biaya transportasi mahal, resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah, dimensinya bervariasi, berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca. 3. Tahapan pembotolan secara umum yaitu: a. Pembersihan botol Pembersihan botol dapat dilakukan secara manual satu per satu. Dalam industri besar, maka pencucian botol secara manual tidak mungkin dilakukan. Pencucian botol bisa juga dilakukan dengan menggunakan bottle washer yang dilengkapi dengan sikat elektrik. Industri yang menggunakan botol plastic umumnya menggunakan botol baru. Botol-botol tersebut disimpan di tempat kering dengan kelembaban rendah. Penyimpanan dalam ruang yang lembab menyebabkan debu mudah menempel pada bagian dinding botol atau wadah. b. Pengisian Tahap pengisian produk cair dan produk dalam bentuk padat kedalam kemasan botol memiliki teknik yang berbeda. Teknik pengisian produk cair ke dalam kemasan botol dibagi menjadi empat, yaitu:
Vacuum filling (Pengisian produk hampa udara) Teknik ini merupakan teknik pengisian yang paling bersih dan paling murah
untuk berbagai jenis produk. Teknik ini mampu mendeteksi botol yang retak, botol bocor atau botol yang sumbing. Disamping itu pengisian dengan vacuum filling dapat menekan kehilangan produk dan mencegah adanya tetesan produk yang memberi kesan kotor. Setelah pengisian, tidak diperlukan pembersihan. Ada tiga jenis vacuum Program Studi Agribisnis
29
Laporan Tugas Akhir
filler, yaitu pengisian secara rotary, tray dan secara otomatis. Pada pengisian dengan rotary vacuum filler, setiap botol diangkat satu persatu kemudian secara otomatis diisi dengan produk dimana alat terus berputar. Pada pengisian dengan tray vacuum filler maka botol diletakkan berbaris di atas tray dan dibawa oleh ban berjalan kemudian langsung diisi dengan produk. Pada pengisian otomatis, maka setiap botol kosong akan terisi secara otomatis setelah melewati alat pengisi produk.
Measured dosing (pengisian produk terukur) Pada teknik ini setiap filler terdiri atas silinder terkalibrasi dan piston. Ketika
piston menekan katup pengisian, maka katup tersebut akan membuka dan produk mengalir dan mengisi silinder dalam jumlah tertentu. Ketika botol produk sampai pada tempat pengisian maka katup akan membuka dan mengalirkan produk ke dalam botol, dan pada waktu yang bersamaan katup pengisian (yang berfungsi mengatur aliran produk ke silinder) akan menutup
Grafivity – filling (pengisian berdasarkan grafitasi) Ada dua tipe alat gravity-filling yang sering digunakan, yaitu berdasarkan waktu
atau lama pengisian dan berat botol yang digunakan. Pada gravity filling berdasarkan lama pengisian, maka katup pengisi yang berfungsi mengisi produk akan membuka dalam waktu tertentu sehingga volume yang diinginkan tercapai. Alat ini didasarkan pada kekentalan produk dan diameter pipa pengisian yang dikendalikan secara mekanik oleh timer atau elektronik. Sedangkan gravity filling berdasarkan berat botol, sebelum dilakukan pengisian maka botol ditimbang lebih dahulu. Selanjutnya botol tersebut akan menuju tempat pengisian produk, kemudian katup pengisian membuka untuk mengalirkan produk ke dalam botol. Program Studi Agribisnis
30
Laporan Tugas Akhir
Pressure filling (Pengisian berdasarkan tekanan) Pada dasarnya teknik ini hampir sama dengan teknik pengisisan gravity filling
berdasarkan lama pengisian. Teknik ini hanya sesuai untuk mengemas produk dengan kecepatan sedang hingga tinggi, seperti sari buah, susu segar dan produk-produk yang sejenis. Bila dibandingkan, dari keempat teknik pengisian produk cair, maka masingmasing teknik pengisian memiliki kesesuaian jenis produk yang berbeda c. Penutupan botol Penutupan botol hendaknya dilakukan secara hermetis (rapat), seperti penutupan botol untuk mengemas produk jam, jelly, sirup, sari buah, produk olahan daging dan hasil olahan lainnya yang diolah dengan menggunakan suhu tinggi. Tujuan penutupan secara hermetis yaitu untuk mencegah produk dari kerusakan, terutama yang disebabkan oleh mikroba. Keadaan hermetis akan tercapai bila tutup botol dan bagian luar mulut botol dalam kondisi baik. Tutup botol biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu: lapisan luar yang terbuat dari logam dan lapisan dalam (gasket) terbuat dari karet atau PVC. Ada beberapa jenis tutup botol, yaitu jenis screwon cap closure, jenis crimp-on closure (jenis mahkota), jenis rollon closure dan jenis cork (sumbat). Jenis screw-on cap closure, memiliki ulir pada bagian tutup. Ulir ini erfungsi untuk mengunci tutup dengan ulir pada bagian mulut botol. Biasanya penutupan dilakukan dengan menekan dan memutar 1-2 kali putaran. Jenis tutup ini dapat dibuka dan ditutup kembali dengan baik. Biasanya jenis tutup ini banyak digunakan untuk menutup produk berbentuk pasta, sirup, dan yang sejenis.
Program Studi Agribisnis
31
Laporan Tugas Akhir
Tutup jenis crimp-on closure (mahkota), disebut mahkota karena hasil penutupan botol menyerupai mahkota yang menempel pada bagian mulut botol. Umumnya digunakan untuk menutup produk kecap, sirup, bir, sari buah dan produk yang sejenis.Biasanya tutup jenis roll-on closure terbuat dari aluminium lunak. Penutupan dilakukan dengan cara mengepres tutup pada bagian mulut botol sehingga tercetak sesuai dengan pola mulut botol. Untuk jenis cork (sumbat), maka penutupan botol dilakukan dengan menekan tutup botol pada bagian mulut botol. Meskipun kemasan botol merupakan kemasan yang baik untuk menahan gas, air dan bau, namun produk dalam kemasan gelas yang disimpan tetap dapat rusak apabila penutupan wadah tidak memenuhi syarat. Syarat-syarat penutupan kemasan gelas yang baik adalah : kemasan harus dapat melindungi komponen penyusun produk, dapat mencegah penetrasi senyawa dari luar ke dalam wadah, tutup botol tidak bereaksi
dengan
produk
yang
dikemas,
tidak
lengket
dengan
produk,
design/rancangan bentuk tutup sedemikian rupa sehingga mudah dibuka.
2.4. Teknologi Pengolahan Sirup Pasca panen merupakan salah satu kegiatan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis. Meskipun hasil panen melimpah, tanpa penanganan pasca panen yang benar maka resiko kerusakan dan menurunnya mutu produk akan sangat besar. Produk pertanian bersifat mudah rusak, , mudah busuk, tidak dan tahan lama sehingga pemasarannya sangat terbatas dalam waktu maupun jangkauan pasarnya, sehingga butuh penanganan pasca panen yang baik dan benar, salah satuya dengan melakukan pengolahan (Purnomo, 2009)
Program Studi Agribisnis
32
Laporan Tugas Akhir
Dari segi teknis, tiga tujuan pengolahan agroindustri adalah merubah bahan baku menjadi mudah diangkut, diterima konsumen, dan tahan lama. Fungsi pengolahan harus pula dipahami sebagai kegiatan strategis yang menambah nilai dalam mata rantai produksi dan menciptakan keunggulan kompetitif. Sasaran-sasaran ini dicapai dengan merancang dan mengoperasikan kegiatan pengolahan yang hemat biaya atau dengan meragamkan produk. Fungsi teknis pengolahan seharusnya dipandang dari perspektif strategis tersebut. Dengan demikian manfaat agroindustri adalah merubah bentuk dari satu jenis produk menjadi bentuk yang lain sesuai dengan keinginan konsumen, terjadinya perubahan fungsi waktu, yang tadinya komoditas pertanian yang perishable menjadi tahan disimpan lebih lama, dan meningkatkan kualitas dari produk itu sendiri, sehingga meningkatkan harga dan nilai tambah (Anonim, 2010) Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan aktivitas yang merubah bentuk produk pertanian segar dan asli menjadi bentuk yang berbeda sama sekali. Beberapa contoh aktivitas pengolahan adalah penggilingan (milling), penepungan (powdering), ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan (roasting), pemintalan (spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi lainnya. Pada umumnya proses pengolahan ini menggunakan instalasi mesin atau pabrik yang terintegrasi mulai dari penanganan input atau produk pertanian mentah hingga bentuk siap konsumsi berupa barang yang telah dikemas (Purnomo, 2009).
Program Studi Agribisnis
33
Laporan Tugas Akhir
III.
3.1.
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di PT. Kebun Wisata Pasirmukti. Lokasi perusahaan ini terletak di Jalan Raya Tajur Pasirmukti Km 4, Citeureup – Bogor, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret sampai 30 Mei 2015. Penulisan laporan ini mencakup seluruh kegiatan yang ada di perusahaan, mulai dari kegiatan wisata sampai kegiatan agro yang dimulai dari pembibitan, penanaman, pemanenan, pengolahan hasil, serta pemasaran produk. Namun lebih ditekankan pada pengolahan sirup lemong cui. 3.2.Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sirup lemong cui untuk satu kali produksi yaitu:
3.2.1. Alat
Alat yang dibutuhkan dalam pengolahan sirup lemong cui dapat dilihat pada tabel 2.
Program Studi Agribisnis
34
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2. Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sirup lemong cui NO 1.
NAMA ALAT Kontainer isi 50 kg
SATUAN Buah
JUMLAH 2
2.
Kontainer isi 150 kg
Buah
2
3.
Ember isi 10 liter
Buah
1
4.
Saringan
Buah
1
5.
Mesin peras jeruk
Buah
1
6.
Mesin pencuci jeruk
Buah
1
7.
Mesin pres botol
Buah
1
8.
Kompor gas & tabung
Buah
1
9.
Sendok kayu
Buah
1
10.
Tong plastic isi 50 kg
Buah
1
11.
Botol kemasan isi 630 ml
Buah
45
12.
Gelas ukur
Buah
1
13.
Gayung
Buah
1
14.
Sendok makan
Buah
1
15.
Tutup botol
Buah
45
16.
Label sirup
Lembar
45
3.2.2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pengolahan sirup lemong cui dapat dilihat pada tabel 3.
Program Studi Agribisnis
35
Laporan Tugas Akhir
Tabel 3. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sirup lemong cui NO 1.
NAMA BAHAN Jeruk kasturi
SATUAN Kg
JUMLAH 60
2.
Air untuk sirup
Liter
4
3.
Air untuk pencucian
Liter
200
4.
Garam
Gram
40
5.
Gula
Kg
25
6.
Natrium benzoate
Gram
20
7.
Sodium cyclamate
Gram
160
3.3.
Ruang Lingkup
Penulisan laporan ini disusun berdasarkan kegiatan yang dilakukan didalam perusahaan. Mulai dari kegiatan pemanenan, pengolahan hasil hingga proses pemasaran poduk jadi. 3.4.
Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penyusunan laporan PKPM ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pelaksanaan kegiatan di lapangan, diskusi dan dokumentasi foto sebagai pelengkap. Sedangkan data sekunder berasal dari literatur yang diberikan oleh perusahaan dan buku – buku penunjang, serta data – data dari nternet yang berhubungan dengan judul laporan.
Program Studi Agribisnis
36
Laporan Tugas Akhir
3.5.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan PKPM di Kebun Wisata Pasirmukti adalah: a. Wawancara Penulis melakukan wawancara atau Tanya jawab langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan sirup lemong cui.
Wawancara bertujuan untuk
mengumpulkan data primer yang digunakan untuk menyusun laporan tugas akhir. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pembuatan sirup lemong cui di Kebun Wisata Pasirmukti. Pengumpulan data dengan metode ini menggunakan bantuan alat indera. c. Dokumen Pengambilan data melalui dokumen tertulis Maupun elektronik dari Kebun Wisata Pasirmukti . Dokumen ini diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. Contohnya mengunduh dokumen yang ada di website Kebun Wisata Pasirmukti.
Program Studi Agribisnis
37
Laporan Tugas Akhir
IV.
4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan Berawal dari cinta tanaman, Ny. Emily Turangan-Senduk, pendidikan Fakultas Pertanian UGM, mengembangkan hobi berkebun di Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Lewat uji coba tanam aneka tanaman, antar lain cengkeh, bunga anggrek, tanaman hias, dan buah yang dilakukan pada tahun 1985, di atas tanah seluas 5 Ha, diketahui bahwa kondisi lahan berbatu dan tidak produktif. Namun kecintaan Ny. Emily Turangan-Senduk terhadap tanam menanam tetap mengakar. Lahan yang tidak produktif tersebut secara bertahap dapat dihijaukan dengan cara menjaga pelestarian sumber daya alam, fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air dengan membuat kolam-kolam tadah air hujan, sehingga dari tanah gersang dan tidak produktif tanpa memakai air tanah atau sumur bor hanya mengandalkan air permukaan dan resapan., lahan yang gersang dapat diperbaiki menjadi lahan yang cukup produktif. Di samping itu dampak dari Kebun yang dikelola secara hobi ternyata juga telah turut berperan serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar Kebun. Sejalan dengan peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, pada tahun 2003 Kebun Wisata Pasirmukti tidak lagi sebagai lahan hobi Ny. Emily Turangan-Senduk, tetapi dikelola secara profesional dengan luas lahan Kebun dari 5 Ha di kembangkan menjadi 15 Ha dan menjadi lahan usaha Wisata Agro dengan misi
Program Studi Agribisnis
38
Laporan Tugas Akhir
memperkenalkan dunia pertanian kepada masyarkat luas, khususnya kepada generasi muda. Saran dan prasarana umum merupakan persayaratan dasar bagi pembangunan dan pengembangan wisata secara bertahap diadakan. Antara lain pondok-pondok penginapan berasiktetur Minahasa, saung-saung pertemuan, restoran, musholla, toilet umum, tempat parkir, dll. Juga dibangun sarana rekreasi “back to nature” seperti kolam lumpur, arena perkemahan, kolam pancing, lahan bermain anak-anak. A. Catatan Sejarah 1995 Ny, Emily Turangan-Senduk turut aktif membentuk Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI). Dalam asosiasi ini, beliau menjabat sebagai Bendahara. 2001 Kebun Wisata Pasirmukti mulai diperkenalkan kepada pembeli. Paket Wisata Edukatif dikemas untuk pengunjung terutama generasi muda. 2003 Kebun Wisata Pasirmukti berbahan Hukum di bawah PT. Kebun Pasirmukti. Alamat Kebun : Jln. Raya Tajur Pasirmukti Km 4 Citeureup – Bogor, dan alamat kantor Jakarta: Jln. Arteri Pondok Indah 2A – Jakarta Selatan. 2005 Penetapan tanaman jeruk kasturi sebagai maskot Kebun. Dari aneka jenis buahbuahan yang ditanam, Kebun Wisata Pasirmukti menetapkan buah jeruk kasturi sebagai maskot yang telah diumumkan pada tanggal 29 April 2005. Dipilihnya jeruk
Program Studi Agribisnis
39
Laporan Tugas Akhir
kasturii karena jeruk ini mampu tumbuh dilahan yang kurang subur, tidak diperlukan perawatan yang sulit, produktif dengan bunga yang harum. Dari buah jeruk kasturi ini, Kebun Wisata Pasirmukti telah menghasilkan industri
rumah berupa Sirup
Lemong Cui dan Selai Lemong Cui. Sirup Lemong Cui yang berasa asam manis menygarkan merupakan minuman Selamat Datang (Welcome Drink) bagi pengunjung Kebun. 2008 Mengemas Agropintar untuk anak-anak berkebutuhan khusus, anatara lain tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, autis. 2010 Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti, Hibran S. Turangan, menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Wisata Agro Indonesia masa bhakti 2010-2015. Sedangkan Ny. Emily Turangan- Senduk terpilih kembali menjadi Bendahara Asosiasi. 2010 Memperoleh penghargaan Citra Pesona Wisata (CIPTA AWARD) 2010 dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yang diserahkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Ir. Jero Wacik, SE. Penghargaan ini baru pertama kali diadakan oleh pemerintah RI dan khusus dianugerahkan pada pengelolaan objek wisata yang peduli pada upaya pelestarian lingkungan. Lomba daya tarik wisata yang diikuti oleh 89 pelaku objek wisata yang berasal dari 15 propinsi, Kebun Wisata Pasirmukti meraih juara 3 dari kelompok BUMN, BUMD, BUM Swasta.
Program Studi Agribisnis
40
Laporan Tugas Akhir
2010 Anggota kelompok kerja Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) bagi kepemanduan Wisata Agro Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. B. Komitmen Terhadap Wisata Agro Nama Pasirmukti diambil dari nama tempat kebun ini berada, sebenarnya kebun wisata Pasirmukti terletak diantara 3 desa, yaitu Desa Pasir Mukti, Tajur dan Gunung Sari. Dari ke -3 desa, nama Pasir Mukti yang diambil karena dalam bahasa setempat berarti lembah yang sejahtera. Kebun Wisata Pasirmukti menawarkan pengenalan berbagai jenis tanaman buah tropis seperti rambutan, manggis, belimbing aneka tanaman pangan dan hortikultura, juga anggrek dan tanaman hias lainnya. Kebun Wisata Pasirmukti dengan luas lahan lebih kurang 15 Hektar, merupakan etalase mini pertanian Indonesia yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Melalui wisata agro yang mendidik dan mengasyikkan (edutainment), wisatawan diperkenalkan dengan pengetahuan pertanian berwawasan lingkungan. Pada tahun 2008 seluruh kegiatan wisata pintar ini dikukuhkan dengan nama “Agropintar”. Agar segala usia dapat menikmati agropintar ini maka kemasannya disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan serta minat wisatawan.
Isi dan materi kegiatan
disempurnakan dan ditingkatkan mutunya seiring dengan kemajuan zaman yang erat kaitannya dengan isu – isu sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tentu saja kemasan Agropintar ini sarat bermuatan unsur rekreatif, sesuai dengan kegiatan objek wisata. Program Studi Agribisnis
41
Laporan Tugas Akhir
Beberapa aspek yang dihadirkan dalam setiap kegiatan Agropintar adalah : a. Aspek Memperluas Pengeteahuan Misalnya : demo menanam dan memelihara Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot), perawatan anggrek, memperkenalkan aneka jenis ikan air tawar, mengenal unggas dan ruminansia (Sapi, kerbau, kambing, domba), mengenal hewan kesayangan, tanaman obat keluarga, dan olahan produk agro. b. Aspek Penagalaman Misalnya : Menanam padi, membajak sawah, panen buah dan sayur, memberi makan unggas dan ikan. c. Aspek Rekreasi Misalnya : Memancing, berjalan – jalan di kebun buah dan sayur, olahraga di alam terbuka, restoran, berkemah, berkunjung ke rumah tani. d. Aspek Sosial Misalnya : wisata desa, olahraga dengan penduduk setempat, membuat kerajinan dengan instruktur penduduk lokal. e. Aspek Lingkungan Hidup Misalnya : menjadi sahabat bumi lewat kegiatan pembuatan kompos, melakukan biopori, penanaman pohon, menggunakan plastik yang aman, prinsip ekosistem. Agar menjadi pemain utama dan terkemuka dalam industri wisata agro, seperti tertuang dalam visi dan misi, maka Kebun Wisata Pasirmukti merekrut beberapa Sarjana Pertanian, Biologi dan Pendidikan, serta tenaga – tenaga yang berpengalaman dibidang hospitality. Pemuda – pemudi setemnpat direkrut untuk dilatih menjadi pemandu wisata agro. Tidak mudah memperoleh sumberdaya manusia yang sudah Program Studi Agribisnis
42
Laporan Tugas Akhir
“Jadi”, oleh karena itu pelatihan yang terus menerus terhadap karyawan merupakan suatu keharusan. Promosi dan informasi dilakukan dengan mempertimbangkan biaya, antara lain mengikuti pameran – pameran. Memasang iklan di media massa dibatasi karena memerlukan biaya tinggi. Untuk memelihara komunikasi dengan wisatawan, Kebun Wisata Pasirmukti menerbitkan Newsletter Triwulan bernama “Jendela Kebun”. Sedangkan untuk menjangkau wisatawan, Kebun Wisata Pasirmukti mengandalkan website yang terus menerus diperbaharui agar calon wisatawan memperoleh informasi yang Up to date. C.
Visi dan Misi Visi Kebun Wisata Pasirmukti adalah untuk menjadi pemain utama dan
terkemuka dalam industri Agrowisata di Indonesia serta menjadi objek wisata agro nasional yang berperan untuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan pelatihan agribisnis bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Misi kawasan wisata agro ini yaitu : 1. Bagi pengunjung, yaitu menjadi sarana pengenalan dalam bentuk pendidikan, penelitian, budidaya dan wisata. 2. Bagi Investor, dapat menghasilkan keuntungan atas investasi yang ditanam. 3. Bagi karyawan, dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarga dan peningkatan karir. 4. Bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru khususnya di Kecamatan Citeureup dan sekitarnya serta mengembangkan potensi desa sekitar Kebun Wisata Pasirmukti. Program Studi Agribisnis
43
Laporan Tugas Akhir
5. Bagi pemerintah, dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retrubusi. 4.1.2. Organisasi Perusahaan Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti merupakan struktur dari divisi dan subdivisi terkait dengan pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya serta deskripsi pekerjaan setiap divisi maupun subdivisi. Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti yakni terdiri dari tiga jenjang jabatan yaitu direktur utama, divisi, dan subdivisi (Lampiran 1). Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti bersifat dinamis mengikuti kebutuhan, perubahan dan perkembangan Kebun Wisata Pasirmukti. Struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti antara lain terdiri dari: A. Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan posisi tertinggi struktur organisasi Kebun Wisata Pasirmukti. Posisi ini diduduki oleh Bapak A. Th. Turangan dan Ibu Emili Turangan Senduk sebagai pendiri Kebun Wisata Pasirmukti.
Dewan komisaris bertugas
mengawasi serta mengontrol seluruh kegiatan perusahaan secara tidak langsung melalui pertanggungjawaban direktur utama. B. Direktur Utama Direktur utama ditempati oleh putra sulung Ibu Emili Turangan yaitu Bapak Hibran Steven Turangan Senduk. Direktur utama memiliki kewenagan penuh dalam pengambilan pengembangan
keputusan Kebun
yang bertugas Wisata
terkait
Pasirmukti,
dalam
pembuatan
mengawasi,
rencana
mengatur,
dan
mengkoordinasikan seluruh divisi dan subdivisi dalam Struktur organisasi Kebun Program Studi Agribisnis
44
Laporan Tugas Akhir
Wisata Pasirmukti.
Selain itu direktur utama bertugas melaporkan dan
menginformasikan kondisi Kebun Wisata Pasirmukti kepada pemilik dan dewan komisaris. C. Finansial dan Akuntansi Posisi direktur keuangan diduduki oleh Ibu Jane B. Senduk, yang memiliki tugas terkait pengontrolan dan pencatatan seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, serta melakukan analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, dan analisa biaya – biaya. Hasil pencatatan keuangan dijadikan salah satu alat kontrol perusahaan terkait dengan kondisi perkembangan perusahaan. Terdapat tiga sub divisi yang saling berkoordinasi untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dan benar. a. Pembelian (purchasing) Purchasing bertugas dalam pembelian input produksi dan barang kebutuhan lainnya, serta mencari dan menganalisis kondisi harga-harga input produksi tanaman, seperti bibit, pupuk, peralatan dan lain-lain, serta barang barang kebutuhan lainnya baik untuk penginapan, kolam pemancingan, peralatan kantor, maupun bahan-bahan restoran. Pertimbangan yang dilakukan dalam pembelian bahan baku yaitu harga dan kualitas. Purchasing berusaha mencari penawaran-penawaran harga yang murah , namun memiliki kualitas yang baik.
Program Studi Agribisnis
45
Laporan Tugas Akhir
b. Kasir Kasir bertugas menjual tiket maupun barang-barang lainnya di loket atau Poin Of Sales ( POS) di beberapa tempat seperti di pondok oleh-oleh, tiket masuk, kolam pemancingan, resto bakudapa, lokasi outbond, serta saung cilu’Ba. c. Akuntansi (accounting) Accounting bertugas menyusun laporan pengeluaran dan pemasukan seluruh keuangan Kebun Wisata Pasirmukti. Data keuangan ini menjadi alat kontrol melihat kondisi perusahaan, serta sebagai pedoman dalam pembelian stok bahan baku baik kebutuhan agro, wisata, maupun kantor. D. Departemen Sumberdaya Manusia (Human Resource Dapartmen) dan Umum Direktur HRD dan Umum di duduki ibu Hilda Unu Senduk yang bertugas dalam pengelolaan sumberdaya manusia (SDM) serta pfasilitas-fasilitas seluruh perusahaan. terdapat 5 sub divisi antara lain : a. Human Resource Tugas divisi ini berkaitan dengan pengelolaan SDM
Kebun Wisata
Pasirmukti yaitu tenaga kerja terutama untuk pengembangan kualitas tenaga kerja terutama pengetahuan dan pelayanan terhadap pengunjung.
Human resaurce
bertanggung jawab dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja dan kegiatan pelatihan untuk tenaga kerja. b. Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Devisi ini berkaitan dengan kegiatan penelitian baik yang dilakukan oleh pihak perusahaan, maupun pihak lain seperti mahasiswa dan pihak dinas. Diklat Program Studi Agribisnis
46
Laporan Tugas Akhir
bertugas memproduksi program-program edukatif dan program wisata lainnya untuk wisatawan dan mengevaluasi kinerja program-program tersebut secara keseluruhan, meneliti kekurangan yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kebun Wisata Pasimukti. c. Pemandu Pemandu berfungsi sebagai pengarah dan pemberi informasi kepada pengunjung. Tugasnya yaitu melayani, mengatur dan mengarahkan pengunjung yang mengikuti paket wisata, serta memberikan informasi terkait denganmateri yang disampaikan. Pemandu merupakan bagian yang paling vital karena berhubungan dengan pemahaman pengunjung terhadap materi. d. Umum Umum adalah sub divisi yang bertugas mengelola seluruh fasilitas yang terdapat di Kebun Wisata Pasirmukti. Sub divisi ini bertugas merawat , memelihara, dan memperbaiki fasilitas-fasilitas perusahaan. e. Keamanan (security) Sub divisi ini bertugas menjaga keamanan Kebun Wisata Pasirmukti meliputi pemeriksaan kendaraan pengunjung sebelum masu ke Kebun Wisata Pasirmukti, dan mengelilingi Kebun Wisata Pasirmukti untuk melihat kondisi keamana perusahaan. E. Penjual Dan Pemasaran (Sales Dan Marketing) Tugas divisi ini berhubungan dengan pengelolaan peningkatan kunjungan, dengan menjual program-program wisata edukatif dan fasilitas wisata lainnya yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti.
Program Studi Agribisnis
47
Laporan Tugas Akhir
a) Penjual ( sales) Sub divisi sales sebagian besar terdapat di kantor Kebun Wisata Pasirmukti yang berada di Jakarta. Secara umum tugas dari sub divisi ini adalah menawarkan serta menjual produk wisata berupa paker-paket agrowisata yang di tawarkan oleh Kebun Wisata Pasirmukti. b) Komunikasi pemasaran ( marketing communication) Sub divisi ini bertugas membuat perencanaan dan memformulasikan kegiatan promosi, melaksanakan kegiatan promosi perusahaan untuk memperkenalkan perusahaan kepada seluruh masyarakat dan menarik pengunjung serta melihat potensi yang di mililki perusahaan sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan melalui media massa, pameran maupun mengembangkan relasi dan kerjasama dengan perusahaan lain. c) Relasi ( community relation) Sub divisi ini merupakan jembatan antara Kebun Wisata Pasirmukti dengan masyarakat sekitar dan Instansi Pemerentahan. Tugasnya yaitu menjalin kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat yang ada di sekitar kebun wisata pasoir mukti dan Instansi Pemerentah. F. Divisi Wisata Divisi wisata merupakan divisi yang mengelola sarana dan prasarana serta pelayanan wisata bagi pengunjung yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada pengunjung.
Program Studi Agribisnis
48
Laporan Tugas Akhir
a) Makanan dan Minuman (Food and Beverage) Kebun Wisata Pasirmukti memiliki sebuah resto yang dikelola oleh sub divisi ini dan berfungsi menyediakan seluruh makanan dan minuman baik untuk pengunjung maupun pekerja. b) Kantor Depan (Front Office) Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan pelayanan informasi maupun pemesanan dan penjualan tiket. Tugasnya memberikan penjelasan kepada pengunjung terkait paket-paket wisata yang ditawarkan serta mengatur jadwal kunjungan. c) Petugas Kamar/Ruangan (House Keeping) Sub divisi ini memiliki tugas berkaitan dengan penyediaan tempat penginapan, dan pengelolaan terhadap tempat wisata. Sub divisi ini bertanggung jawab atas delapan penginapan serta tempat wisata yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dari segi kebersihan dan kenyamanan kepada pengunjung. d) Penata Taman (Landscape) Sub divisi ini bettugas dalam seluruh kegiatan pemelilharaan tanaman yang berada di area wisata mulai dari pemeliharaan fisik maupun pemeliharaan tanaman berupa penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit. Sub divisi Landscape merupakan bagian yang belum lama di bentuk sehingga dalam kegiatannya masih dalam proses pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus. G. Divisi Agro Divisi Agro merupakan divisi yang bertanggung jawab merawat dan mengelola tanaman produksi, meliputi penanaman, perawatan, pemanenan, hingga pengellolaan pasca panen. Divisi agro saat ini dibagi kedalam beberapa sub divisi yaitu kebun Program Studi Agribisnis
49
Laporan Tugas Akhir
anggrek, tanaman hias, kebun plasma nutfah, kebun buah produksi, pasca panen serta produk olahan. 4.1.3. Sumber Daya Perusahaan A. Aspek Fisik dan Biofisik Data-data mengenai aspek fisik dan biofisik diperoleh melalui observasi lapang secara langsung, wawancara dengan pihak pengelola serta perolehan data melalui dinas-dinas Kabupaten Bogor yang terkait. Aspek fisik dan biofisik ini antara lain terdiri dari lokasi, luas, aksesbilitas, iklim, topografi, jenis tanah, hidrologi, vegetasi dan satwa view. a.
Lokasi, Luas dan Aksesibilitas Kebun Wisata Pasirmukti berlokasi di Jalan Raya Tajur – Pasirmukti KM. 4
Citeureup, terletak diantara tiga desa yaitu Desa Tajur, Pasir Mukti dan Gunung Sari. Secara administratif, Kebun Wisata Pasirmukti termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Luas keseluruhan dari kawasan ini adalah 65 hektar, tetapi hanya seluas 15 hektar yang saat ini dikembangkan sebagai area wisata. Secara geografis Kebun Wisata Pasirmukti terletak antara 6 o30’33.59”6o30’48.08” Lintang Selatan dan 106o54’32.06” Bujur Timur dengan batas wilayah sebelah selatan yaitu jalan raya Tajur – Pasirmukti, sebelah utara dan timur berbatasan langsung dengan sungai Cileungsi, serta sebelah barat berbatasan dengan permukiman penduduk Desa Pasirmukti. Lokasi Kebun Wisata Pasirmukti dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Akses terdekat untuk mencapai Kebun Wisata Pasirmukti dari Jakarta maupun Bogor adalah melalui jalan Program Studi Agribisnis
50
Laporan Tugas Akhir
Tol Jagorawi dengan waktu tempuh kurang lebih 60 menit. Dari arah Jakarta, kendaraan dapat keluar di Gerbang Tol Gunung Putri atau Gerbang Tol Citeureup – Cibinong menuju Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Kendala yang dihadapi adalah ketika melewati pasar tradisional Citeureup yang dipenuhi oleh angkutan umum yang menutupi ruas jalan serta jalan yang masih dalam kondisi rusak. Setelah melewati pasar Citeureup, jalan menuju Kebun Wisata Pasirmukti kurang lebih 4 km atau dapat ditempuh selama 10 menit. Pintu masuk Kebun Wisata Pasirmukti terdapat di sebelah kiri jalan dan terdapat sebuah penanda berupa replika jeruk kasturi sebagai maskot Kebun Wisata Pasirmukti. Gambar pintu masuk Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Pintu masuk Kebun Wisata Pasirmukti b.
Topografi dan Jenis Tanah Ketinggian Kebun Wisata Pasirmukti 150 – 200 mdpl. Topografi Kebun
Wisata Pasirmukti relatif bervariasi dari mulai datar, landai sampai cukup curam dengan kemiringan lahan mulai dari 0-3%, 3-8%, 8-15% sampai 15-25%. Secara spesifik klasifikasi tanah di Kebun Wisata Pasirmukti cenderung berbatu, memiliki pH tanah 4 – 5,5 dan tingkat kesuburan rendah.
Program Studi Agribisnis
51
Laporan Tugas Akhir
Menurut
Badan
Plelaksanaan
Penyuluhan
Pertanian, Perikanan
dan
Kehutanan Kabupaten Bogor jenis tanah di wilayah administrative Kecamatan Citeureup secara keseluruhan adalah latosol dengan ketebalan jenis tanah ini antara 130 – 500 mm, batas horizon jelas, warna merah, cokelat sampai kuning dengan tekstur tanah liat dan struktur remah, daya menahan air cukup baik dan mampu menahan erosi. c.
Iklim Berdasarkan data yang diperoleh pada stasiun klimatologi Bendungan
Cibongas, Babakan Madang, Kecamatan Citeureup kawasan Kebun Wisata Pasirmukti memiliki curah hujan rata -rata terendah pada bulan Agustus yaitu sebesar 191,8 mm dan tertinggi pada bulan Januari sebesar 553,667 mm. rata-rata curah hujan di Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada gambar 2. Kebun Wisata Pasirmukti memiliki suhu rata – rata setiap harinya sebesar 26oC dengan kelembaban udara rata – rata sebesar 70% (Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Dramaga, Bogor, 2011).
Gambar 2. Rata – rata curah hujan di Kebun Wisata Pasirmukti Program Studi Agribisnis
52
Laporan Tugas Akhir
d.
Hidrologi Kebun Wisata Pasirmukti memiliki jenis tanah dengan kemampuan resapan
air rendah, namun kawasan ini memiliki curah hujan yang sangat tingi. Oleh karena itu, pihak pengelola membuat sebuah kolam sedalam 10 m yang digunakan untuk menampung air hujan. Kolam mini merupakan kolam reservoir dimana air dikumpulkan dan disimpan yang kemudian digunakan untuk kepentingan pengairan tanah dan penyiraman tanaman. Selain itu, terdapat kurang lebih 14 titik mata air di kawasan ini. Air dari seluruh titik mata air tersebut kemudian dikumpulkan dan diolah melalui water treatment sebagai pasokan air bersih untuk kebutuhan kamar mandi dan toilet. e.
Vegetasi dan Satwa Vegetasi di kawasan Kebun Wisata Pasirmukti cukup beragam. Tanaman hias
banyak terdapat dibeberapa titik terutama di area penerimaan dan pelayanan wisata seperti saung dan basecamp, pondok lobi – lobi, nursery, area sekitar kamar mandi dan toilet, penginapan, restaurant serta front office. Tanaman yang paling dominan terlihat di area tersebut adalah tanaman yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas estetika. Tanaman tersebut diantaranya adalah tanaman penutup tanah yaitu Sri Rezeki (Aglaonema, sp), Bromelia (Bromelia, sp), Adam Hawa (Rhoeo discolor), Lidah Mertua (Sansevieria, sp), Peace Liliy (Spathiphyllum, sp). Dari jenis tanaman semak antara lain Varigated Carribbean Agave (Agave Angustifolia), Balancing (Dieffienbachia, sp), Soka (Ixora, sp), Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa), Patah Tulang, (Pedilanthus tithymaloides), Teh – tehan (Acalypha macrphylla), Lengkuas Merah, (Alpinia purpurata), Pangkas Kuning (Durantha, sp), Kembang Sepatu Program Studi Agribisnis
53
Laporan Tugas Akhir
(Hibiscus, sp). Tanaman perdu yang terlihat antara lain Puring (Codiaeum, sp), Euphorbia (Euphorbia, sp), Pisang Hias, (Heliconia, sp), Nolina (Beaucarnea recurvata), Hanjuang (Cordyline, sp), Drasena (Dracena, sp) dan Lolipop (Pachystachys lutea). Terdapat pula beberapa jenis tanaman merambat seperti Bugenvil (Bougainvillea, sp) dan Daun Pilo (Philodendrum, sp). Pada area pintu masuk menuju area parker juga terdapat vegetasi yang berfungsi sebagai tanaman pengarah diantaranya beberapa jenis palem – paleman seperti Palem Raja (Roystonea regia). Pada area penyangga vegetasi yang dominan adalah berbagai macam tanaman buah antara lain pohon duku (Lansium domesticum), manggis (Garcinia mangostana), Rambutan (Nephelium lapacceum), dan Mangga (Mangifera indica). Tanaman tersebut hanya berfungsi sebagai kebun produksi. Pada area wisata agro terdapat beberapa photon peneduh seperti pohon Ki Hujan (Samannea saman). Selain itu juga terdapat beberapa pohon seperti Bunga Kupu Kupu (Bauhinia purpurea), Pohon Saputangan (Maniltoa grandiflora), Candle Tree (Parmentiera cereifera), Kayu Manis (Cinnamomun burmanii) yang digunakan sebgai tanaman peneduh serta tanaman yang digunakan sebagai salah satu atraksi wisata karena keunikannya masing – masing. Jenis satwa yang berada di Kebun Wisata Pasirmukti dibedakan menjadi satwa liar dan satwa yang dipelihara. Satwa liar yang berada di kawasan ini antara lain serangga, katak, burung. Sedangkan satwa yang dipelihara terdiri dari berbagai macam unggas, ternak kecil dan besar, ikan air tawar, ular, kadal, kura – kura, musang dan landak. Jenis unggas yang dipelihara antara lain ayam bekantan, angsa, bebek, itik, entok dan tiktok. Hewan ternak yang dipelihara di kawasan ini adalah Program Studi Agribisnis
54
Laporan Tugas Akhir
kambing, domba, kerbau dan kelinci. Di dalam Kebun Wisata Pasirmukti terdapat kurang lebih lima kolam ikan atau kolam pancing yang berisi ikan mas, ikan gurame dan ikan bawal serta ikan arwana yang dipelihara di dalam akuarium. Berbagai jenis ular dan kadal dipelihara untuk kepentingan kegiatan wisata. f.
Arsitektural Konsep desain kawasan Kebun Wisata Pasirmukti berciri khas budaya
Sulawesi Utara yang digabungkan dengan lanskap pertanian. Budaya Sulawesi Utara sangan terlihat jelas dari bentuk arsitektur bangunan yang ada di kawasan ini berupa bangunan khas Minahasa berupa rumah panggung yang dibangun di atas tiang – tiang balok. Material kayu dan bebatuan sangan dominan digunakan pada bangunan. Untuk penggunaan tanaman di taman disekitar bangunan berkesan tropis dan alami. Arsitektural bangunan dan lanskap Kebun Wisata Pasirmukti disajikan pada gambar 3.
Gambar 3. Arsitektural bangunan dan lanskap Kebun Wisata Pasirmukti g.
Visual Lanskap Kondisi eksisting pemandangan di Kebun Wisata Pasirmukti sangat potensial.
Dengan topografi lahan yang berbukit dan bergelombang pada kawasan ini maka terdapat beberapa viewing point dimana melalui lokasi tersebut maka dapat terlihat
Program Studi Agribisnis
55
Laporan Tugas Akhir
kawasan persawahan, perkebunan, sungai Cileungsi serta pemandangan alam bukit kapur yang berada ti dak jauh dari Kebun Wisata Pasirmukti. Pemandangan alam dan Kebun Wisata Pasirmukti dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Pemandangan alam bukit kapur dan sungai cileungsi B. Aspek Sosial Aspek sosial Kebun Wisata Pasirmukti antara lain data mengenai pengunjung dan tenaga kerja. Perolehan data mengenai aspek sosial ini diperoleh secara langsung melalui observasi lapang dan wawancara dengan pengunjung maupun pihak pengelola. a.
Pengunjung Pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti sangat bervariasi dan sebagian besar
merupakan pelajar yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Rentang usia pengunjung kawasasn agrowisata ini mulai dari anak – anak, remaja, dewasa dan lansia. Biasanya pengunjung anak – anak datang merupakan rombongan dari sekolah – sekolah tertentu dengan minimal jumlah anak 10 sampai 20 orang. Kisaran tingkat pendidikan pengunjung mulai dari playgroup atau pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak – kanak (TK), sekolah dasar (SD),
Program Studi Agribisnis
56
Laporan Tugas Akhir
sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) bahkan beberapa sekolah luar biasa (SLB). Selain dari sekolah – sekolah, pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti ini juga terdiri dari usia dewasa hingga lanjut usia (Lansia), ada juga yang berasal dari instansi, perusahaan, keluarga, dan kelompok masyarakat tertentu. b.
Tenaga Kerja Latar belakang tenaga kerja minimal merupakan SMA/SMK tergantung jabatan
yang ingin diduduki, sedangkan pegawai lama yang pernah ikut terlibat dalam pembangunan kawasan ini umumnya merupakan lulusan SD dan SMP dan merupakan penduduk setempat. Terdapat tiga bagian tenaga kerja di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu pegawai tetap, pegawai kontrak dan pegawai harian. Pegawai tetap dan pegawai kontrak bekerja selama 7 jam dlam sehari ditambah dengan satu jam istirahat. Saat ini jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 19 orang, tenaga kerja kontrak sebanyak 56 orang dan tenaga kerja harian sebanyak 60 orang. 4.1.4. Kondisi Keuangan PT. Kebun Pasirmukti merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang wisata agro dimana mereka memiliki tagline “Agropintar”. Produk jasa yang ditawarkan berupa paket – paket seperti Agrojunior, Edukatif, Agropintar dan lain – lain. Selain dari kegiatan wisata, perusahaan juga melakukan usaha pada bidang agro seperti kebun produksi jeruk Lemong Cui, Jambu Biji, Rambutan, Dukuh dan lain – lain. Semua pendapatan perusahaan didapat dari banyaknya pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti. Berdasarkan data pengunjung dari tahun ke tahun menunjukkan bawah terjadinya suatu fluktuasi naik turunnya jumlah pengunjung yang datang.
Program Studi Agribisnis
57
Laporan Tugas Akhir
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan bergantung kepada total jumlah pengunjung dalam setahun. 4.1.5. Produk Kebun Wisata Pasirmukti Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang wisata agro, Kebun wisata Pasirmukti memiliki produk yang dijual berupa barang dan jasa. a. Barang Barang yang dijual di Kebun wisata Pasirmukti berupa produk olahan, buahbuahan segar serta souvenir khas Kebun Wisata Pasirmukti. Beberapa produk olahan khas Kebun Wisata Pasirmukti yaitu sirup lemong cui, selai lemong cui dan manisan kedondong. Buah-buahan yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti bersifat musiman seperti rambutan, manggis, duku, pisang tanduk, kedondong, jambu biji, jambu bol, dll. Sedangkan untuk souvenir yang disediakan oleh Kebun Wisata PAsirmukti yaitu berupa baju kaos Pasirmukti, cangkir, dll. b. Jasa Jasa yang ditawarkan Kebun Wisata Pasirmukti disajikan dalam bentuk paket wisata. Paket wisata ini disebut dengan :Agropontar” yang terdiri dari beberapa paket, diantaranya:
Agrojunior Agrojunior merupakan paket wisata yang disediakan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan Paud dan TK.
Program Studi Agribisnis
58
Laporan Tugas Akhir
Edukatif A dan B Paket wisata edukatif A disediakan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan kelas 1-6 sekolah dasar. Sedangkan paket edukatif B diberikan untuk pengunjung dengan tingkat pendidikan SMP sampai dengan SMA.
Umum. Paket wisata umum diberikan kepada pengunjung yang telah dewasa hingga lansia. Dalam paket umum ini pengunjung diizinkan memilih kegiatan apa yang akan mereka ikuti selama kunjungan wisata di Kebun Wisata Pasirmukti.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam paket-paket wisata yang ditawarkan tersebut yaitu:
Dunia ikan Pemandu wisata memberikan pengetahuan kepada wisatawan mengenai dunia ikan seperti jenis-jenis ikan, struktur tubuh ikan dan makanan ikan. Materi diberikan oleh pemandu dengan bahasa yang mudah dimengerti dan menarik sehingga ilmu yang diberikan menjadi tidak membosankan.
Memancing ikan Pemandu memberi penjelasan mengenai alat yang digunakan untuk memancing dan menjelaskan bagian – bagian apa saja yang terdapat pada pancing tersebut kemudian tamu diajarkan untuk memancing ikan yang ada pada kolam yang telah disediakan. Ikan yang berhasil didapatkan boleh dibawa pulang.
Program Studi Agribisnis
59
Laporan Tugas Akhir
Petik buah (jeruk kasturi) Pemandu memberi pengetahuan kepada tamu mengenai jeruk kasturi seperti syarat tumbuh, ciri jeruk yang sudah bisa dipanen dan cara memanen jeruk.
Tanam anggrek Pemandu memberikan penjelasan kepada pengunjung mengenai morfologi tanaman anggrek dan semua hal yang berhubungan dengan penanaman anggrek termasuk media yang digunakan dan cara menanam.
Memberi makan hewan kesayangan Hewan yang diberi makan yaitu bebek, ayam, dan angsa. Pemandu member penjelasan mengenai jenis hewan tersebut dan makanan apa yang dapat dimakan oleh hewan tersebut. Kemudian setelah diberikan pengarahan maka tamu akan di izinkan member makan hewan kesayangan tersebut secara langsung.
Membajak sawah Tamu diberi kesempatan untuk mencoba sendiri cara membajak sawah secara tradisional dengan menggunakan sapi dengan dipandu oleh seorang petugas yang telah stand by di lokasi.
Menanam padi Pemandu memberi arahan kepada tamu mengenai cara menanam padi. Setelah itu tamu dapat mempraktekkan sendiri cara menanam padi tersebut secara bersama- sama.
Program Studi Agribisnis
60
Laporan Tugas Akhir
Kolam lumpur Tamu dibebaskan untuk bermain bersama- sama di dalam kolam lumpur, permainan yang dilakukan yaitu bermain tarik tambang dan lomba lari didalam air. Permainan dipandu oleh pemandu yang telah ditunjuk.
Melukis caping Kegiatan melukis caping dilakukan dengan menggunakan cat airdengan warna dasar merah,
kuning dan biru. Kemudian pemandu mnemberitahu cara
menciptakan warna baru dengan mencampur warna – warna dasar tersebut. Caping yang telah dilukis oleh tamu dapat dibawa pulang kerumah masingmasing.
Demo tabulampot. Tabulampot yaitu tanaman buah di dalam pot. Beberapa tabulampot yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu belimbing, jeruk, jambu biji, dll. Pengunjung diberikan ilmu mengenai cara penanaman serta cara merawat tabulampot oleh seorang instruktur yang telah ditunjuk.
Demo hidroponik Pengunjung diajak berkeliling di kawasan Hidroponik Kebun Wisata Pasirmukti sambil diberikan ilmu mengenai sistem pertanian hidroponik oleh instruktur yang bertugas.
Program Studi Agribisnis
61
Laporan Tugas Akhir
4.2. Pengolahan Sirup Lemong Cui
Pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui di Kebun Wisata Pasirmukti tidak memiliki jadwal khusus. Pengolahan dilakukan pada saat hasil panen jeruk kasturi sudah melimpah dan permintaan terhadap jeruk segar telah terpenuhi. Kuantitas jeruk yang diolah untuk satu kali proses produksi juga tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan proses pengolahan sirup sangat tergantung dari hasil panen jeruk di lahan. Jika hasil panen telah mampu memenuhi permintaan jeruk segar di pasar, maka sisanya akan diolah menjadi sirup. Namun jika hasil panen hanya cukup untuk memenuhi permintaan jeruk segar di pasar dan tidak tersedia jeruk untuk diolah maka pengolahan tidak dilakukan. 4.2.1. Alat Beberapa peralatan penting yang digunakan dalam proses pengolahan sirup di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu: 1. Kontainer isi 50 kg Kontainer ini digunakan untuk membawa hasil panen dari lahan ke pabrik pengolahan jeruk lemong cui di Kebun Wisata Pasirmukti. Kontainer ini dibutuhkan sebanyak 3 – 4 buah untuk satu kali produksi.
Program Studi Agribisnis
62
Laporan Tugas Akhir
Gambar 5. Kontainer isi 50 kg 2. Kontainer isi 150 kg Kontainer ini digunakan untuk meletakkan jeruk yang sudah siap dicuci dan bisa untuk diolah. Kontainer ini dibutuhkan sebanyak 1 buah.
Gambar 6. Kontainer isi 150 kg 3. Ember isi 10 liter Ember digunakan untuk menampung sari jeruk lemong cui yang telah disaring.
Gambar 7. Ember plastik isi 10 liter
Program Studi Agribisnis
63
Laporan Tugas Akhir
4. Saringan Saringan ini digunakan untuk memisahkan sari jeruk dengan biji yang terbawa pada saat penggilingan.
Gambar 8. Saringan 5. Mesin peras Mesin ini dioperasikan menggunakan listrik. Mesin digunanakan untuk mempermudah dalam mengambil sari buah jeruk lemong cui.
Gambar 9. Mesin pemeras jeruk
Program Studi Agribisnis
64
Laporan Tugas Akhir
6. Mesin pencucian Mesin pencuci ini dapat mencuci jeruk hingga 50 – 60 kg dalam satu kali pencucian. Mesin ini dioperasikan menggunakan tenaga listrik.
Gambar 10. Mesin pencucian 7. Mesin press botol Mesin ini digunakan untuk mengepres botol yang telah selesai diisi sirup dan siap unuk diberi label.
Gambar 11. Mesin Press botol
Program Studi Agribisnis
65
Laporan Tugas Akhir
4.2.2. Bahan baku Bahan – bahan yang digunakan dalam proses pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui yaitu: 1. Jeruk kasturi Kriteria jeruk kasturi yang dapat diolah menjadi sirup yaitu jeruk yang telah berwarna hijau kekuningan dan mengkilat. Pada dasarnya semua jeruk kasturi yang sudah layak panen bisa diolah menjadi sirup. Namun jeruk kasturi yang masih hijau dan mengkilat dijual segar kepasar tradisional dan pasar modern. Sedangkan jeruk yang sudah berwarna kekuningan tidak dapat dijual kepasar sehingga dilakukan pengolahan menjadi sirup lemong cui. Dengan merk dagang “Gracie”.
Gambar 12. Jeruk kasturi yang diolah menjadi sirup
Program Studi Agribisnis
66
Laporan Tugas Akhir
2. Air Selain untuk mencuci jeruk, air juga diguakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sirup. Dalam 1 liter sari jeruk kasturi ditambahkan 200 cc air pada saat pengolahannya.
Gambar 13. Air untuk pembuatan sirup 3. Garam Garam yang digunakan dalam pengolahan sirup lemong cui yaitu garam rumah tangga. Kegunaan garam ini yaitu untuk memperkuat dan menyeimbangkan rasa sirup yang dihasilkan. Untuk 20 liter sari jeruk kasturi ditambahkan garam sebanyak 2 sendok makan atau sekitar 40 gram.
Gambar 14. Garam
Program Studi Agribisnis
67
Laporan Tugas Akhir
4. Gula Dalam pengolahan sirup menggunakan gula yang banyak. Untuk 20 liter sari jeruk kasturi ditambahkan gula sebanyak 25 kg. Selain digunakan sebagai pemanis, gula ini juga digunakan sebagai bahan pengawet dalam pembutan sirup.
Gambar 15. Gula 5. Natrium Benzoate Benzoate digunakan dalam proses pengolahan sirup untuk mempertahankan keasamaman pada sirup dan juga digunakan sebagai pengawet sirup.. Benzoate yang ditambahkan untuk 20 liter sari jeruk kasturi yaitu sebanyak 20 gram.
Gambar 16. Natrium benzoate
Program Studi Agribisnis
68
Laporan Tugas Akhir
6. Sodium cyclamate Sodium cyclamate ditambahkan pada proses pengolahan sirup yaitu untuk memperkuat rasa manis, karena cyclamate merupakan pemanis buatan yang aman untuk bahan makanan.
Gambar 17. Sodium cyclamate
4.2.3. Proses Produksi Proses produksi pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui disajikan pada lampiran 2. 1. Persiapan alat dan bahan Pemanenan Pemanenan dilakukan di lahan jeruk lemong cui Kebun Wisata Pasirmukti. Luas lahan jeruk yang dimiliki kebun wisata Pasir Mukti yaitu 8 hektar dengan populasi tanaman sebanyak 30.000 batang. Jeruk yang dapat dijadikan sirup merupakan jeruk yang telah matang berwarna merah kekuningan. Bentuk jeruk yang dapat diolah menjadi sirup dapat dilihat pada gambar 18 .
Program Studi Agribisnis
69
Laporan Tugas Akhir
Gambar 18. Jeruk untuk pembuatan sirup lemong cui Pemanenan jeruk kasturi di Kebun Wisata Pasirmukti tidak pernah berhenti setiap bulannya. Berikut ini merupakan data hasil panen jeruk kasturi selama 3 tahun terakhir. Tabel 4. Hasil panen jeruk kasturi tahun 2012 (Kg) Bulan Total Penjualan Olahan Kitchen Resto Compliment Afkir Kisut Jan 4,502 3,954 498 7 6 0 0 37 Feb 4,191 3,253 906 2 5 0 0 25 Mar 8,752 4,371 4,330 2 8 1 0 40 Apr 9,754 3,486 6,055 5 9 100 0 99 Mai 10,509 5,337 5,018 5 5 30 0 114 Jun 8,325 2,762 4,433 6 10 0 1,074 40 Jul 2,649 2,611 0 9 7 0 0 22 Agt 3,059 3,016 0 24 8 0 0 11 Sept 2,342 2,259 0 34 5 4 40 0 Okt 1,452 1,386 0 58 8 0 0 0 Nov 1,936 1,914 0 10 5 0 0 0 Des 3,339 2,543 602 85 10 8 0 91 60,810 36,892 21,842 247 86 150 1,114 479 TOTAL Sumber: Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti, 2015
Program Studi Agribisnis
70
Laporan Tugas Akhir
Tabel 5. Hasil panen jeruk kasturi tahun 2013 (Kg) Bulan Total Penjualan Olahan Kitchen Resto Compliment Afkir Kisut Jan 5,907 4,596 1,270 21 4 0 0 16 Feb 4,463 3,478 905 20 6 0 0 54 Mar 3,704 3,060 603 15 3 3 0 20 Apr 6,284 5,412 433 14 7 150 234 34 Mai 8,743 3,201 5,490 16 9 0 0 27 Jun 9,746 5,476 4,210 26 3 0 0 31 Jul 5,895 4,390 890 21 5 0 546 43 Agt 1,738 1,278 430 6 2 0 0 22 Sept 2,649 2,301 321 9 6 0 0 12 Okt 4,444 3,865 548 18 4 0 0 9 Nov 5,298 4,308 936 21 8 0 0 25 Des 3,479 2,190 1,230 28 5 0 0 26 62,350 43,555 17,266 215 62 153 780 319 TOTAL Sumber: Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti, 2015 Tabel 6. Hasil panen jeruk kasturi tahun 2014 (Kg) Bulan Total Penjualan Olahan Kitchen Resto Compliment Afkir Susut Jan 5,237 3,956 1,245 22 2 0 0 12 Feb 4,919 4,328 543 13 3 0 0 32 Mar 5,354 3,210 2,100 23 7 0 0 14 Apr 8,854 4,321 4,325 21 5 150 0 32 Mai 10,104 5,430 4,372 19 9 0 246 28 Jun 5,110 4,385 670 17 12 0 0 26 Jul 4,252 3,210 986 25 3 0 0 28 Agt 4,936 4,321 236 21 6 0 321 31 Sept 2,901 2,654 213 6 9 0 0 19 Okt 2,581 2,109 432 9 4 0 0 27 Nov 4,468 4,322 115 4 6 0 0 21 Des 3,335 2,347 965 2 9 0 0 12 62,051 44,593 16,202 182 75 150 567 282 TOTAL Sumber: Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti,2015 Berdasarkan tabel 4, 5 dan 6 terlihat bahwa pemanfaatan jeruk kasturi untuk diolah menjadi sirup lemong cui tergantung pada ketersediaan jeruk kasturi (surplus).
Program Studi Agribisnis
71
Laporan Tugas Akhir
Hal ini dapat dilihat pada table 1, yakni bulan Juli – November, tidak dilakukan proses pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui karena jeruk kasturi yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti dijual dalam bentuk segar. Pada tabel 2 dan 3 proses pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui tidak menunjukkan trend yang meningkat. Contoh kasus dalam tabel 4, 5 dan 6 mengindikasikan bahwa proses pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui sangat ditentukan oleh ketersediaan jeruk kasturi. Pencucian mesin Mesin yang digunakan dalam pembuatan sirup di kebun wisata pasir mukti ada dua, yaitu mesin pencucian dan mesin penggilingan. Mesin ini digunakan untuk mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin pencuci jeruk yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti memiliki kapasitas 50-60 kg jeruk untuk satu kali pencucian.
Gambar 19. Mesin pencuci jeruk
Program Studi Agribisnis
72
Laporan Tugas Akhir
Gambar 20. Mesin penggiling jeruk Pencucian peralatan pengolahan Sebelum melakukan pengolahan sirup, maka peralatan yang digunakan harus dicuci bersih terlebih dahulu agar kebersihan dalam kegiatan pengolahan dapat terjamin. Sterilisasi kemasan Ada beberapa jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas sirup lemong cui di kebun wisata Pasirmukti. Diantaranya yaitu: botol kaca 630 ml, derigen isi 5 liter, derigen 6 liter, dan derigen 8 liter. Namun sebelum dilakukan pengemasan kedalam wadah yang lebih kecil, sirup yang telah selesai dimasak disimpan terlebih dahulu dalam tong plastik yang berkapasitas 80 liter. Sirup lemong cui yang diproduksi dapat dikonsumsi dalam jangka waktu satu tahun sejak proses pengolahannya. Sehingga dalam jangka waktu tersebut sirup yang telah diproduksi sudah harus habis terjual.
Program Studi Agribisnis
73
Laporan Tugas Akhir
Gambar 21. Kemasan sirup lemong cui Botol yang digunakan untuk pengemasan sirup di Kebun Wisata Pasirmukti adalah botol kaca yang berisi 630 ml.
kemasan botol kaca digunakan untuk
mengemas sirup yang akan dijual langsung ke konsumen. Sedangkan kemasan derigen digunakan untuk mengemas sirup yang akan dijadikan sebagai welcome drink di kebun wisata Pasirmukti. Botol yang digunakan untuk pengemasan sirup harus disterilkan terlebih dahulu. Pencucian dan perebusan botol dilakukan secara manual. Botol dicuci satu per satu dengan menggunakan sabun kemudian dibilas menggunakan air bersih. Setelah dilakukan pencucian maka dilakukan perebusan untuk mensterilkan botol.
Program Studi Agribisnis
74
Laporan Tugas Akhir
Gambar 22. Proses sterilisasi kemasan kaca Untuk kemasan plastik seperti tong dan derigen, sterilisasi dilakukan dengan mencuci kemasan menggunakan air panas. Tidak melalui perebusan terlebih dahulu. 2. Sortasi Sebelum jeruk lemong cui diolah menjadi sirup maka perlu dilakukan sortasi terlebih dahulu.
Sortasi ini bertujuan untuk memisahkan jeruk yang layak olah
dengan jeruk yang busuk. Sortasi dilakukan sebelum dilakukan pencucian. 3. Penimbangan Penimbangan dilakukan terhadap semua bahan baku yang digunakan dalam pengolahan sirup. Penimbangan gula dilakukan dengan timbangan biasa sedangkan jeruk ditimbang menggunakan timbangan buah. Penimbangan bertujuan agar takaran bahan – bahan yang digunakan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Program Studi Agribisnis
75
Laporan Tugas Akhir
4. Pencucian I dan II Pencucian jeruk dilakukan dua kali. Pencucian pertama dilakukan menggunakan mesin pencuci jeruk. Untuk satu kali pencucian, mesin bisa menampung 50 – 60 kg jeruk. Untuk satu kali pencucian, mesin bekerja selama 10 – 15 menit. Setelah dilakukan pencucian, jeruk kemudian dipindahkan ke dalam kontainer kemudian dilakukan pencucian kedua yang bertujuan untuk membilas jeruk agar sisa-sisa kotoran yang masih tertinggal dapat dibuang.
Gambar 23. Pencucian I dan II 5. Penggilingan Penggilingan dilakukan untuk mengambil sari buah jeruk. Penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling jeruk yang ada di Kebun wisata Pasirmukti. Dengan menggunakan mesin ini, sari jeruk akan langsung terpisah dengan kulit buah dan bijinya. Dari 60 kg jeruk yang digiling dapat menghasilkan sari jeruk sebanyak 20 liter.
Program Studi Agribisnis
76
Laporan Tugas Akhir
Gambar 24. Proses penggilingan jeruk 6. Penyaringan I Setelah dilakukan penggilingan maka akan diperoleh sari jeruk kasturi. Biasanya sari jeruk yang telah diperoleh masih tercampur dengan beberapa biji jeruk yang terbawa. Sehingga perlu dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
Gambar 25. Penyaringan sari jeruk 7. Peliteran Peliteran dilakukan setelah sari jeruk yang diperoleh telah benar – benar bersih. Peliteran perlu dilakukan agar jumlah sari jeruk yang dimasak sesui dengan takaran yang diperlukan.
Program Studi Agribisnis
77
Laporan Tugas Akhir
8. Perebusan Saat dilakukan perebusan, sari jeruk langsung direbus bersamaan dengan semua bahan – bahan tambahan lainnya. Perebusan dilakukan selama 4 jam dengan api kecil. Pada awal perebusan, campuran sirup harus diaduk terus menerus agar gula yang terdapat didalam larutan benar – benar tercampur merata. Setelah gula hancur, maka pengadukan hanya dilakukan sesekali saja. Adapun bahan yang direbus yaitu: -
20 liter sari jeruk kasturi
-
25 kg gula
-
4 liter air
-
40 gram garam
-
20 gram natrium benzoate
-
160 gram sodium cyclamate.
Gambar 26. Proses perebusan
Program Studi Agribisnis
78
Laporan Tugas Akhir
9. Penyaringan II Penyaringan kedua dilakukan saat sirup yang direbus telah dingin dan siap dipindahkan ke tong penyimpanan. Penyaringan ini bertujuan untuk menghilangkan benda – benda asing yang mungkin terbawa saat perebusan, seperti semut, kayu, dll.
Gambar 27. Penyaringan II 10. Penyimpanan Penyimpanan sirup dilakukan pada wadah / tong steril yang telah disiapkan sebelumnya. Penyimpanan dapat dilakukan selama 2 – 3 bulan sebelum dipindahkan ke dalam kemasan berupa botol kaca atau derigen plastik. Satu buah tong dapat memuat 80 liter sirup lemong cui. Setelah tong penuh, wadah harus ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk kedalam tong pada saat penyimpanan. Hal ini bertujuan agar tidak ada mikroba ataupun jamur yang berkembang di dalam tong penyimpanan yang dapat mempengaruhi rasa, warna setra kualitas sirup yang dihasilkan.
Program Studi Agribisnis
79
Laporan Tugas Akhir
Gambar 28. Penyimpanan 11. Penyaringan III Penyaringan ketiga ini bertujuan untuk memisahkan sirup dengan sari jeruk kasturi pekat yang terpisah di dalam tong pada saat penyimpanan. Dari satu tong sirup terdapat lebih kurang 20 liter sari jeruk pekat yang harus dibuang dan 60 liter sirup yang dapat diolah.
Sari jeruk pekat harus dibuang karena tidak bisa
dikonsumsi.
Gambar 29. Penyaringan sirup siap kemas
Program Studi Agribisnis
80
Laporan Tugas Akhir
12. Pengemasan Ada dua jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas sirup lemong cui, yaitu kemasan botol kaca untuk sirup yang dijual langsung ke konsumen dan kemasan derigen yang akan dikirim ke bagian restoran sebagai welcome drink untuk para tamu yang berkunjung ke kebun wisata Pasirmukti.
Gambar 30. Kemasan sirup lemong cui Untuk kemasan botol, setelah sirup dimasukkan kedalam kemasan maka dilakukan penutupan botol secara manual. Kemudian dilakukan pengepresan tutup botol dengan mesin yang telah disediakan.
Program Studi Agribisnis
81
Laporan Tugas Akhir
Gambar 31. Pengepresan tutup botol 13. Pelabelan Pelabelan dilakukan secara manual. Pelabelan berfungsi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang merk dagang, komposisi, tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa serta informasi yang lainnya. Label sirup lemong cui dapat dilihat pada lampiran 3. 4.2.4. Pemasaran hasil Strategi pemasaran yang digunakan di Kebun Wisata Pasirmukti yaitu: 1. Strategi produk Produk yang ditawarkan kepada konsumen yaitu sirup lemong cui yang merupakan salah satu produk industri rumah tangga yang ada di Kebun Wisata Pasirmukti. Sirup dalam kemasan botol kaca dijual langsung kepada konsumen sedangkan sirup dalam kemasan derigen dijual dalam bentuk welcome drink yang dapat diambil oleh konsumen di restoran Bakudapa yang ada di Kebun Wisata
Program Studi Agribisnis
82
Laporan Tugas Akhir
Pasirmukti. Hasil produksi sirup lemong cui selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Hasil produksi sirup lemong cui tahun 2012 Botol Curah (liter) Penjualan Kompliment Resto Jan 103 0 18 Feb 99 1 18 Mar 331 0 46 Apr 290 20 105 Mai 445 13 235 Jun 477 0 278 Jul 389 3 154 Agt 179 7 104 Sep 135 4 94 Okt 298 6 60 Nov 415 11 162 Des 240 1 60 3,401 66 1,334 TOTAL Sumber : Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti, 2015 Bulan
Tabel 8. Hasil produksi sirup lemong cui tahun 2013 Botol Curah (liter) Penjualan Kompliment Resto Jan 131 0 64 Feb 72 0 79 Mar 221 0 125 Apr 94 0 45 Mai 421 0 183 Jun 700 0 167 Jul 425 0 174 Agt 279 0 318 Sep 125 0 113 Okt 219 0 237 Nov 452 0 352 Des 351 0 120 3,490 0 1,977 TOTAL Sumber : Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti, 2015 Bulan
Program Studi Agribisnis
83
Laporan Tugas Akhir
Tabel 9. Hasil produksi sirup lemong cui tahun 2014 Botol Curah (liter) Penjualan Kompliment Resto Jan 125 0 192 Feb 254 0 133 Mar 321 0 193 Apr 537 0 146 Mai 368 0 87 Jun 432 0 183 Jul 231 0 25 Agt 55 0 40 Sep 23 0 51 Okt 250 0 108 Nov 89 0 828 Des 30 0 134 2,715 0 2,120 TOTAL Sumber : Divisi Agro Kebun Wisata Pasirmukti, 2015 Bulan
2. Strategi harga Harga yang ditawarkan kepada konsumen untuk satu botol sirup lemong cui yaitu Rp. 45.000. sedangkan untuk sirup curah dijual dengan harga Rp. 30.000/ liter. Penetapan harga dilakukan sendiri oleh Kebun Wisata Pasirmukti.
Bukan
berdasarkan harga yang berlaku di pasaran. Penetapan harga yang tinggi ini dapat dilakukan karena sirup yang dihasilkan hanya dijual di lingkungan Pasirmukti saja dan tidak dijual bebas di pasar. Sirup ini merupakan salah satu oleh-oleh khas dari kebun wisata Pasirmukti.
Program Studi Agribisnis
84
Laporan Tugas Akhir
3. Strategi tempat / distribusi Pemasaran sirup lemong cui hanya dilakukan di dalam perusahaan saja. Diantara nya dijual di gerai oleh-oleh yang bernama Lobi – Lobi, tempat penjualan tiket Kampung pelangi dan saung kecil tempat oleh – oleh aneka produk olahan yang ada di dekat loket pembelian tiket masuk. 4.2.5. Pelanggan Sirup yang diproduksi di Kebun Wisata Pasirmukti hanya dijual di dalam lingkungan perusahaan. Pelanggan sirup ini yaitu para pengunjung yang datang ke Kebun Wisata Pasirmukti. Sirup yang dihasilkan dijual dengan harga Rp. 45.000 per botol. 4.2.6. Pemasok Bahan Baku Dalam melaksanakan kegiatan produksi sirup lemong cui di PT. Kebun Wisata Pasirmukti memperoleh bahan baku seperti jeruk, gula, garam dan yang lainnya dari beberapa pemasok antara lain: -
Jeruk berasal dari kebun jeruk lemong cui yang dimiliki PT. Kebun Wisata Pasirmukti.
-
Gula, garam, benzoate, cyclamate dibeli dari toko sembako yang ada di Pasar Citeureup, Bogor.
-
Botol kaca dan tutup botol dipasok dari pedagang pengepul di daerah Bandung.
-
Derijen dipasok dari toko pecah belah di Pasar Citeureup, Bogor.
Program Studi Agribisnis
85
Laporan Tugas Akhir
V. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan PKPM yang telah dilaksanakan serta penyusunan laporan tugas akhir maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui dapat meningkatkan nilai jual jeruk yang dihasilkan di PT. Kebun wisata Pasirmukti. 2. Dengan adanya pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui dapat menjadi solusi bagi pengunjung yang ingin menikmati sari jeruk kasturi secara praktis. 3. Pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui di PT. kebun wisata Pasirmukti dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan 4. Pengolahan jeruk kasturi menjadi sirup lemong cui di Kebun Wisata Pasirmukti dapat memanfaatkan surplus produksi .
Program Studi Agribisnis
86
Laporan Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2006. Budidaya tanaman jeruk. Kanisius, Yigyakarta Anonim. 2009. Sirup jeruk. http://Fresponsitory.usu.ac.id.Fchapter%252011.pdf. Diakses pada 1 Mai 2015 Anonim.
2010. Analisis branding sirup kalamansi. http://fresponsitoryunib.ac.id.FanalisisBrandingSirupKalamansi.pdf. Diakses pada 13 Mai 2015
Departemen Pertanian. 2014. Prospek dan arah pengembangan agribisnis. http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/b1pascapanen. diakses pada 15 Mai 2015 Departemen perindustrian. 2009. Roadmap industry pengolahan buah. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8& cad=rja&uact=8&ved=0CEEQFjAH&url=http%3A%2F%2Fagro.kemenpe rin.go.id%2Feklaster%2Ffile%2Froadmap%2FKIBJABAR_1.pdf&ei=hB1 MVcj5LIq3uASr2YCIDQ&usg=AFQjCNGljkwoaOUZ4OYYBp91tK9wL bUoQ&sig2=VEItnj99Fpw0oJluji84TQ&bvm=bv.92765956,d.c2E. diakses pada 15 Mai 2015 Jayadi. 2011. Budidaya tanaman jeruk.Kanisius, Yogyakarta Purnomo. 2009. Ilmu Pangan. UI Press, Jakarta Purnomo. 2012. Manfaat jeruk lemong cui. http://www.academia.edu/9845519/ KTIkukertaOlahanJerukLemongCui. Diakses pada 1 Mai 2015 Sobir. 2009. Budi daya tanaman buah unggul Indonesia. Redaksi Agromedia, Jakarta
Program Studi Agribisnis
87
Laporan Tugas Akhir
LAMPIRAN
Program Studi Agribisnis
88
Laporan Tugas Akhir
Lampiran 2. Bagan Alir proses produksi sirup lemong cui Persiapan alat dan bahan
Sortasi
Penimbangan
Pencucian I dan II
Penggilingan
Penyaringan I
Peliteran
Penyaringan III
Perebusan
Pengemasan / pembotolan
Penyaringan II
Pelabelan
Penyimpanan
Program Studi Agribisnis
89
Laporan Tugas Akhir
Lampiran 3. Label sirup lemong cui
Program Studi Agribisnis
90