I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkurangnya sabuk hijau (green belt) di Indonesia dan semakin berkurangnya luas daratan di daerah pesisir terutama didaerah Jakarta, disebabkan oleh gelombang air laut yang langsung mengenai daratan sehingga mengakibatkan abrasi, seringnya terjadi banjir Rob didaerah pesisir Jakarta utara, ini karena Sedikitnya lahan penanaman hutan bakau di Jakarta dan juga kurangnya informasi mengenai pentingnya hutan bakau bagi kita terutama saudara-saudara kita yang tinggal didaerah pesisir, membuat para masyarakat di Jakarta terutama para remaja dan pekerja muda berinisiatif membuat suatu komunitas yang ingin melestarikan bakau melalui gerakan Ayo Tanam Mangrove di kota Jakarta. Sehingga terciptalah sebuah komunitas “Sahabat Mangrove Indonesia”, dimana komunitas ini memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidak terpakai milik pemerintah dipesisir Jakarta, yang digunakan untuk kegiatan menanam bakau. Sehingga saya ingin menyebar luaskan pesan Ayo Tanam Mangrove kepada warga Jakarta khususnya kepada para remaja dan para pekerja. Karena tidak adanya Maskot Hutan Bakau, dan juga berkampanye untuk melestarikan gerakan go green di kota Jakarta., agar terlihat lebih menarik dan dapat mengajak para remaja dan pekerja muda di Jakarta untuk turut andil dalam menanam dan melestarikan hutan bakau bersama. Dari pemaparan singkat di atas maka dibuatlah suatu desain Maskot Hutan Bakau kampanye sosial yang mengajak warga Jakarta ditujukan kepada para remaja dan pekerja muda, agar mampu memvisualisasikan kampanye sosial melalui maskot hutan bakau. Masalah penyajian laporan-laporan berdasarkan hal inilah yang melatar belakangi serta masih jarangnya pembuatan maskot bakau yang ada dan sehingga saya mengangkat menjadi sebuah judul “Perancangan Desain Komunikasi Visual Maskot untuk Sosialisasi Hutan Bakau Marunda Jakarta Utara”.
1
Kampanye Sosial Hutan Bakau dalam desain Maskot adalah sebuah kampanye sosial yang menggunakan maskot sebagai media untuk menyampaikan ajakan untuk bersama – sama menanam dan juga menjaga Hutan Bakau. B. Orisinalitas (State of the Art) Dalam pembuatan sebuah sosialisasi melalui sebuah pembuatan maskot pastinya membutuhkan sinergi untuk menarik perhatian – perhatian dalam menciptakan pola pikir masyarakat sesuai dengan tema yang dibuat dari segi visualisasi, seperti bentuk dari wajah maskot, penggunaan tangan serta kaki dari maskot, warna yang digunakan pada maskot tersebut. Penulis mengkemas sosialisasi ini dalam sebuah desain maskot dengan menggunakan visual dari bentuk asli bakau serta warna asli dari bakau tersebut. Penulis mendapatkan ide sosialisasi melalui pembuatan desain maskot setelah melihat maskot Mr.Brugu, sebuah maskot resmi dari Mangrovefiesta Kompas Kampus.
Gambar 1 : MR.Brugu ; http://kesemat.blogspot.com/2013/06/lucunya-mr-brugumaskot-resmi.html
Menurut penulis dari desain maskot diatas masih kurang menarik dan masih kurang mevisualkan bentuk dari bakau tersebut. Sehingga jika orang melihat secara sekilas saja tidak terlihat seperti tumbuhan bakau . dan dari pemberian warna terlihat kurang pas.
2
C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan maskot hutan bakau ingin memperkenalkan kepada remaja dan pekerja muda untuk lebih mengenal lebih banyak lagi tentang hutan bakau serta lebih menjaga hutan bakau. 2. Manfaat Perancangan -
Manfaat bagi diri sendiri
Adapun manfaat bagi diri sendiri adalah menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembuatan desain maskot dan mengetahui cara membuat sosialisasi yang baik -
Manfaat bagi remaja dan pekerja muda
Adapun manfaat bagi remaja dan pekerja muda mengajak para remaja untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan menanam dan menjaga bakau ini. Serta mengajak para remaja dan pekerja muda untuk ikut dalam komunitas ini yang keseluruhan acaranya digelar pada akhir pekan karena penatnya pekerjaan, dan juga ingin mengenalkan Maskot Bakau kepada para remaja dan pekerja muda di Jakarta. -
Manfaat bagi cabang / bidang lmu desain
Adapun manfaat bagi cabang/bidang ilmu desain adalah sebagai referensi bagi cabang/ ilmu desain dalam membuat sebuah kampanye dan pembuatan maskot yang sesuai dengan pandangan masyarakat. -
Manfaat bagi lembaga/jurusan
Dapat dijadikan salah satu media referensi bagi jurusan desain komunikasi visual dalam membuat karya sejenis.
3
D.Peluang dan Tantangan Studi 1. Peluang Studi Mendapatkan perhatian yang baik oleh pemerintah mengenai Maskot Hutan Bakau, dan juga menjadikannya sebagai salah satu Maskot hutan bakau yang sangat berpengaruh kuat dalam berkampanye. 2. Tantangan Studi Dalam pembuatan Maskot Hutan Bakau ini terdapat kecendrungan, seperti tidak banyaknya masyarakat yang memperhatikan makot bakau dengan ketertarikan yang kuat sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hutan bakau. E.Relevansi dan Konsekuensi Studi Pelestarian merupakan upaya untuk melindungi lingkungan dari kerusakan, misalnya pemanasan global dan perusakan sumber daya alam. Pelestarian berkaitan erat dengan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada dibumi. Hutan bakau termasuk kedalam unsur biotik, hutan bakau layak di lestarikan karena hutan bakau memiliki ciri kehidupan dan berfungsi sebagai penyeimbang kehidupan bagi pesisir pantai. Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya. Maskot Hutan Bakau adalah sebuah sosialisasi mengenai pelestarian hutan bakau yang menggunakan sebuah maskot sebagai media kampanye sosial. Dengan menggunakan bentuk visual dari bakau Rhizopora Menggunakan maskot sebagai media sosialisasi sosial agar bentuk visual dari maskot bakau tersebut dapat disampaikan dan diterima dengan mudah, dalam gerakan 1 bakau 1000 kehidupan pada slogan penulis 4
agar
masyarakat mengerti bahawa bakau 1 bakau itu sangat penting atau sangat
berpengaruh terhadap banyak kehidupan lainya.
Konsepnya adalah untuk mempromosikan hutan bakau pada para remaja dan pekerja muda. Untuk menjaga hutan bakau, perlu adanya sosialisasi tentang pelestarian hutan bakau menyusul banyaknya kasus kerusakan akibat ulah manusia. Kampanye ini ditunjukkan untuk melestarikan gerakan go green di kota Jakarta. Menggunakan maskot sebagai media kampanye agar terlihat lebih menarik dan dapat mendorong para remaja dan pekerja muda di Jakarta untuk menggambil bagian dalam menanam dan melestarikannya bersama.
5