I. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
3.1.
Kondisi Lingkungan
3.1.1. Luas Lahan dan Jenis Tanaman yang Diusahakan PT.
Bakrie Pasaman Plantations (BPP) sebagai salah satu perusahaan swasta
nasional dengan mengemban misi kebijaksanaan pemerintah dalam hal pembangunan sub sektor perkebunan sebagai wadah untuk meningkatkan produksi komoditas non migas dan membantu pengembangan wilayah terpadu di Sumatera Barat. PT.
Bakrie Pasaman Plantations ini bernaung dibawah PT. Bakrie Sumatera
Plantations sebagai anak perusahaan PT. Bakrie Brothers. Pasaman Plantations bernama PT.
Sebelumnya, PT.
Bakrie
Bakrie Nusantara Coorporations yang didirikan pada
tanggal 21 Juni 1989. Perubahan nama PT. Bakrie Pasaman Plantations diresmikan pada tanggal 11 Desember 1990.
PT.
Bakrie Pasaman Plantations berlokasi di Kecamatan
Lembah Melintang dan lokasi kebun Sungai Aur Estate dan Air Balam Estate, Kabupaten Pasaman,Propinsi Sumatera Barat dengan jarak 250 km dari Kota Padang. Perbatasan areal untuk Sungai Aur Estate adalah :
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Paraman Ampalu.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Aur.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tinggiran dan Bulu Laga.
Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Air Haji.
Batas areal Air Balam Estate adalah sebagai berikut :
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Banjar Bahar.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air Bangis.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Air Balam dan Silawai.
Sebelah Utara berbatasan dengan Sikabau dan Sikilang.
PT.
Bakrie Pasaman Plantations memiliki luas lahan 9.720 Ha, dengan perincian
lahan tersebut ditanami kelapa sawit 5.350 Ha untuk Air Balam Estate Aur dan 4.370 Ha untuk Sungai Aur Estate. Sungai Aur Estate dibagi dalam 6 Divisi dan Air Balam Estate dibagi dalam 7 divisi.
Pada setiap Estate dipimpin oleh seorang Estate Manager, divisi
dipimpin oleh Assistant Divisi yang dibantu dengan Mandor 1. 3.1.2. Iklim Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, areal PT.
Bakrie Pasaman Plantations
termasuk dalam tipe iklim A, dengan curah hujan > 100 mm/bulan, suhu rata-rata 240 C – 320 C, kelembapan relative udara 80 % - 90 % dan lama penyinaran 5 – 7 jam /hari. 3.1.3. Tanah Jenis tanah di areal PT.Bakrie Pasaman Plantations umumnya dari jenis tanah Latosol, Organosol dan Regosol (60 % lahan gambut).Ketinggian tempat antara 0 – 50 m dpl, persentase lereng yaitu antara 0 – 15 % dimana dari luas lahan umumnya merupakan daerah berbukit dan bergelombang.Salah satu jenis tanah yang terdapat di PT.Bakrie Pasaman Plantations yang menjadi masalah adalah jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK).Dimana jenis tanah ini mempunyai ciri–ciri berwarna merah kekuningan, miskin unsur hara, mempunyai pH yang rendah. 3.1.4. Usaha Konservasi Usaha konservasi yang dilakukan perusahaan yaitu dengan pembuatan teras pada areal yang memiliki kemiringan > 15 %, pembuatan saluran draenase pada daerah yang sering tergenang oleh air dan daerah lahan gambut, serta penanaman tanaman penutup tanah.Untuk upaya yang dilakukan pada jenis tanah PMK di PT.Bakrie Pasaman Plantations dilakukan penetralan pH tanah yaitu pengapuran dengan menggunakan pupuk jenis abu/kapur seperti pupuk RP (Rock Phosphate).
3.2. Produk yang Dihasilkan Sesuai dengan komoditi yang diusahakan PT.
Bakrie Pasaman Plantations
menghasilkan produk utama yaitu Tandan Buah Segar (TBS) atau Fresh Fruit Bunches (FFB) dan brondolan (loose fruit), selanjutnya diolah di pabrik hingga menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan kernel kering (Dry Kernel). Selain dari produk utama, pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Bakrie Pasaman Plantations juga menghasilkan produk sampingan yang berupa janjangan kosong (empty bunch), abu janjang (ash), serabut (fibre), cangkang (sheel) dan pupuk organik dari hasil pengolahan limbah. 3.3. Manajemen Perusahaan Perkebunan Proses manajemen secara umum terdiri dari
tindakan – tindakan : Perencanaan
(Planning), Organisasi (Organizing), Pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (Controlling). 3.3.1. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan suatu tindakan memilih dan menghubungkan fakta–fakta, membuat serta mengasumsikan masa yang akan datang terhadap masa sekarang, dalam hal merumuskan aktivitas yang dianggap perlu diusulkan, untuk pencapaian tujuan perusahaan. Mekanisme perencanaan Recana kegiatan PT.Bakrie Pasaman Plantations mulai disusun dari Divisi dalam bentuk anggaran biaya atau budget.Dibuat oleh Assisitant berdasarkan keadaan lapangan dan diajukan kebagian administrasi kebun untuk disusun menjadi budget kebun. Budget divisi nantinya diperiksa oleh ED (Estate Data) dan FD (Finance Departement) diketahui Manager kebun dan disetujui GMP (General Manager Plantations).
Selanjutnya budget
kebun didiskusikan oleh GMP dengan Manager kebun masing – masing, kemudian dilanjutkan ke Kepala menjalankan Pegawai atau CHIEF Operating Officer (COO). Dari COO diteruskan lagi ke Direktur, dan akhirnya didiskusikan dalam pertemuan Panitia Penguasa penuh (Board of Commissioners).
Rencana yang akan dilaksanakan PT.BPP berdasarkan dari budget yang telah disetujui oleh Board of Commissioners.Anggaran biaya (budget) tersebut dijabarkan menjadi kebun (Estate) dan budget department masing – masing. Anggaran biaya kebun dijabarkan lagi menjadi anggaran biaya divisi, dan selanjutnya dengan berpatokan dari angggaran ini kepada divisi (Assistant) merevisi rencana kegiatan yang telah dibuat. Bentuk rencana kerja Perencanaan dibuat PT. BPP dalam bentuk program kerja yang mengacu kepada anggaran biaya, terdiri atas program kerja tahunan, program kerja bulanan dan harian. Program
kerja
tahunan
dibuat
dalam
bentuk
budget
keuangan
dan
budget
produksi.Sedangkan program kerja bulanan dalam bentuk PPAB (Permintaan Penggunaan Anggaran Biaya). Program kerja bulanan diuraikan lagi menjadi program kerja harian yang dibuat dalam bentuk laporan harian dan BPPB (Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang) a. Program kerja tahunan Program kerja tahunan ini tercantum anggaran biaya produksi (budget keuangan) dan anggaran pendapatan (budget produksi). Anggaran biaya produksi (budget keuangan) Anggaran biaya produksi (budget keuangan) Divisi, dipengaruhi oleh kebijaksanaan Manager kebun dan berpedoman pada : daftar harga material, upah tenaga kerja/HK yang dikeluarkan oleh FD, dan norma standar tenaga kerja/Ha, kebutuhan material/Ha yang dikeluarkan oleh ED.
Penetapan harga material dalam budget setiap tahunnya selalu
berubah sesuai dengan perkiraan harga pasar atau ditambah 15 – 20 % dari harga tahun sekarang. Pembuatan rencana biaya produksi dipengaruhi keadaan lapangan, ramalan iklim, ketersediaan modal, alat dan bahan yang terdapat digudang.
Anggaran pendapatan (budget produksi) Anggaran pendapatan dibuat berdasarkan pertimbangan :
Persentase pemupukan 2 tahun ke belakang.
Ramalan curah hujan tahun yang akan datang.
Produksi yang diperoleh setahun yang lalu, dihubungkan dengan potensi produksi pada setiap tingkatan umur.
b. Program kerja bulanan (PPAB) PPAB (Permintaan Penggunaan Anggaran Belanja) dibuat oleh masing – masing Assistant divisi 10 hari sebelum tutup buku dalam bulan berjalan yang diketahui dan disyahkan oleh manager Estate, diperiksa oleh ED dan FD sebelum diajukan ke GMP untuk disetujui. PPAB berisikan permintaan upah tenaga kerja 1 bulan dan tidak termasuk biaya material atau barang, besarnya PPAB berpatokan pada anggaran bulan sebelumnya serta tergantung ramalan iklim dengan ketersediaan modal tahun itu. PPAB Divisi dibuat rangkap 4 yakni untuk diketahui oleh Manager diperiksa dan diralat oleh ED (Estate Data) da FD (Finance Manager) serta disetujui GMP (General Manager Plantations). Rangkuman PPAB Divisi dibuat oleh Manager menjadi PPAB estate, untuk diteruskan hingga ke CEO (Chief Executive Officer) dan Direktur. b. BPPB (bukti permintaan dan pengeluaran barang) Dibuat setiap saat oleh Assistant dalam 4 rangkap pada hari pengambilan barang atau material digudang PT. BPP.
Penyusunan rencana 1. Rencana kegiatan Kegiatan pemeliharaan sawit TM adalah babat gawangan, pemeliharaan pasar pikul (path spraying) dan pemeliharaan sekitar pokok (circle spraying), spot spraying lalang, pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT), pruning, pemeliharaan jalan dan jembatan. Dimana kuantitasnya merupakan rahasia perusahaan. 2. Rencana alat dan bahan Rencana kebutuhan alat dan bahan dibuat oleh Assistant dengan berpedoman kepada norma kebun/Ha, yang dibuat PT. BPP berdasarkan kondisi lapangan dan kebutuhan (relaisasi) tahun sebelumnya. Norma kebun ini merupakan hal yang sangat dirahasiakan karena dapat mengukur perusahaan. c. Rencana kebutuhan tenaga kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan PT. BPP menurut statusnya terbagi atas :
Tenaga kerja BHL (buruh harian lepas) adalah tenaga kerja tidak tetap untuk pemeliaharaan kebun, banyaknya sesuai kebutuhan masing-masing divisi.
Tenaga kerja SKU (syarat kerja umum) adalah tenaga kerja tetap untuk pemanen dan pemeliharaan.
Tenaga HIP (high integrate personal) adalah tenaga kerja untuk tingkat mandor dan karyawan panen.
Tenaga Staf adalah untuk tingkat Assistant dan Karyawan kantor lainnya yang berada dibawah Manager.
Manager / Senior Manager.
Pimpinan kebun dan pabrik.
3.3.2. Organisasi(Organizing) Organisasi merupakan suatu wadah yang beranggotakan orang – orang yang secara bersama sama menjalankan usaha baik antara karyawan, pengawas dan pimpinan perusahaan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. PT. Bakrie Pasaman Plantations untuk Estate Departement dipimpin oleh General
Manager Plantations.
Dalam pelaksanaannya dibantu oleh Estate Manager, Assistant,
Mandor 1, Mandor dan Karyawan, sedangkan untuk Factory Departement dipimpin oleh Kepala Pabrik yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Produksi, Assistant Process, Assistant Technik, Assistant Maintenance, Mandor dan Karyawan. Untuk memperlancar pelaksanaan dan mendukung pekerjaan di Estate dan Factory Departement sehari – hari, maka kegiatannya dibantu oleh Departement lain. Department tersebut antara lainFinance Departement,Human Resource Development(HRD) Departement dan Technik Departement. Adapun tugas, wewenang dan tanggungjawab dari masing–masing bagiannya yaitu : a.
General Manager Merupakan pimpinan perusahaan yang mempunyai kebijaksanaan atas pengelolaan
perusahaan, membuat budget tahunan dengan tanggungjawab kepada Dewan Direksi. b.
Estate Manager Mengkoordinir, mengawasi, membina dan bertanggungjawab atas kelancaran
kegiatan baik itu mengenai tanaman maupun administrasi. c.
Assistant Divisi Mengontrol, membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan hasil kerja
bulanan dan harian dan bertanggungjawab atas kegiatan operasional divisi yang dipegangnya.
d.
Mandor 1 Bertanggungjawab kepada Assistant Divisi dalam mengatur tenaga kerja dan seluruh
kegiatan di lapangan. e.
Mandor Bertanggungjawab kepada Mandor 1 dalam kegiatan mengatur serta mengawasi
tenaga kerja di lapangan baik itu kegiatan panen, pengendalian hama penyakit,spraying, pemupukan dan lainnya. f. Kerani Divisi Bertanggungjawab kepada Assistant Divisi dalam mencatat absen karyawan, kegiatan di lapangan, administrasi divisi dan membuat budget permintaan barang. g. Kerani Buah Bertanggungjawab kepada Assistant Divisi dalam mencatat produksi panen, baik kualitas dan kuantitasnya. Untuk
tingkat
factory Departement
mempunyai tugas, tanggungjawab dan
wewenang. Bagian – bagian organisasinya adalah sebagai berikut : a. Kepala Pabrik Merupakan pimpinan ditingkat pabrik yang bertugas untuk mengelola, dan mengawasi pabrik dan bertanggungjawab kepada Dewan Direksi atas mutu hasil jadi yang diperoleh. b. Kepala Produksi Mengkoordinir, mengawasi dan bertanggungjawab atas kelancaran pengolahan dan mutu hasil jadi sesuai dengan standar yang ditentukan.
c. Assistant Process Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan pengolahan dan mutu hasil jadi serta penggunaan alat – alat produksi. d. Assistant Technik Bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan dan pemeliharaan sarana prasarana dan alat – alat produksi lainnya. d.
Mandor Bertanggung
jawab dan mengawasi kegiatan– kegiatan yang dilaksanakan
karyawan di kebun maupun di pabrik. Untuk Departement pendukung pelaksanaan kegiatan Estate dan Factory sehari–hari mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang sebagai berikut :
Finance Departement Mengelola keuangan dan mengontrol pelaksanaan permintaan anggaran yang
dituang dalam budget dan mengeluarkan biaya yang diperlukan.
Human resource development departement (HRD departement) Merupaakan bagian yang mengatur ketenaga kerjaan yang ada di perusahaan
dengan bertanggungjawab atas keluar masuknya karyawan, mengatur segala urusan kepegawaian dan bertanggungjawab kepada General Manager Plantations.
Technik Departement Mengatur dan melaksanakan semua pekerjaan proyek yang menyangkut bidang
tekhnik baik mengenai jalan, jembatan dan lainnya.
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan di PT. BPP terdiri dari beberapa unsur yaitu sebagai berikut :
Staf Staf terdiri dari General Manager, Estate Manager dan Assistant Divisi, untuk penerimaan staf dilakukan test berdasarkan kebutuhan Management perusahaan dan bisa diambil dari karyawan yang dianggap mampu dipromosikan. Penerimaan staf harus disetujui dan disyahkan oleh perusahaan. Karyawan bulanan dan harian Karyawan bulanan merupakan karyawan yang diambil dari karyawan tetap (harian) karena dianggap berprestasi dan disetujui oleh General Manager, sedangkan karyawan harian tetap diangkat oleh karyawan lepas setelah bekerja minimal 3 bulan di perusahaan.
Tenaga kerja borongan Tenaga kerja yang diperlukan untuk volume kerja yang cukup besar sehingga jika
dikerjakan sendiri oleh pihak perusahaan akan memakan waktu yang lama dan tidak efektif serta efisien.
Kontraktor Merupakan pihak yang mempunyai perjanjian kerja dengan pihak perusahaan dalam
skala besar. Secara struktur pengorganisasian di PT. BPP adalah cukup teratur, hal ini dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang dibagi dalam beberapa department sehingga dapat mengurangi terjadinya satu orang merangkul beberapa pekerjaan. Dapat merekrut banyak tenaga kerja dan memperoleh benefit yaitu efesiensi dan efektifitas.
3.3.3.Pelaksanaan (Actuating) Actuating yaitu menggerakkan para karyawan untuk terlaksananya rencana dan program yang telah disusun guna mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Motivasi merupakan keseluruhan cara – cara untuk menggerakkan dan mempengaruhi para karyawan agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai efektifitas dan efesiensi. Dengan demikian, tugas dari satf yaitu menjalin hubungan timbal balik dengan karyawan dan menyesuaikan dengan norma – norma yang ada, mengingat karyawan merupakan sumber daya yang bernilai tinggi utnuk majunya perusahaan. Motivasi – motivasi yang dilakukan untuk pelaksanaan dan meningkatkan kualitas kerja di PT. BPP. Yaitu sebagai berikut : Upah/gaji Gaji yang diberikan kepada karyawan terdiri dari gaji pokok. Gaji pokok diberikan berdasarkan jumlah hari kerja (HK) dan disesuaikan dengan upah minimum regional (UMR) sebesar Rp. 35.000, dengan 7 jam/hari sedangkan gaji untuk tingkat staf dilakukan berdasarkan jabatannya. Tunjangan Tunjangan yang diberikan perusahaan berupa tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh pekerja minimal 1 kali upah sebulan bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja lebih dari 1 tahun.
Bonus Bonus diberikan kepada seluruh pekerja perusahaan dan diberikan karena sasaran
yang dicapainya melebihi target yang ditentukan.
Cuti Cuti yang diberikan perusahaan berupa cuti tahunan (12 hari) bagi karyawan dan 18
hari bagi staf, dan cuti khusus bagi pekerja wanita serta izin lainnya.
Premi Premi diberikan sebagai gaji tambahan karena telah ikut dalam usaha berproduksi
(melebihi hari kerja, standar basis dan lembur).
Fasilitas Umum Fasilitas umum yang diberikan perusahaan berupa sarana perumahan, olah raga dan
rekreasi, klinik kesehatan, fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas koperasi kerja dan program peningkatan SDM (Studi banding ke perusahaan lain).
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jaminan sosial tenaga kerja diberikan kepada seluruh pekerja berupa pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan kesehatan.
Pemberian penghargaan Pemberian penghargaan diberikan kepada seluruh pekerja yang mempunyai prestasi
kerja atau lainnya. Motivasi lainnya dapat berupa ekstra fooding, perlengkapan kerja, transportasi dan perjalanan dinas. Motivasi yang diberikan perusahaan sudah sangat baik, hal ini terlihat dari banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi pekerjanya untuk memperoleh tujuan dan sasaran yang diinginkan dengan efektifitas dan efesiensi yang tetap terjaga. Akan tetapi, di lapangan masih banyak terlihat karyawan yang bekerja tidak disiplin dan rajin. Dari hal tersebut, sebaiknya pihak perusahaan lebih mengintensifkan pengawasan dan evaluasi permasalahan yang terjadi pada pekerja.
3.3.4. Pengawasan (Controlling) Controlling merupakan cara untuk mengawasi pekerjaan agar tidak terjadi penyimpangan akan hasil yang diperoleh sesudahnya. Melalui controlling diharapkan bahwa perusahaan akan memperoleh hasil yang tidak terlalu berbeda dengan rencana yang disusun dan dibuat sebelumnya. PT. BPP pengawasan dilakukan oleh mandor, Assisten Divisi, Estate Manager dan Internal Control.
Untuk mendukung kegiatan pengawasan di lapangan perusahaan
memberikan kendaraan roda 2 (dua) untuk Assisten dan roda 4 untuk Estate Manager. Pengawasn biasanya dilakukan secara mendadak setiap hari, baik ke lapangan maupun melalui laporan yang dibuat, sedangkan untuk evaluasi biasanya dilakukan oleh pimpinan perusahaan dan staf lain dengan interval selama 2 minggu.
Evaluasi dilakukan secra
administratif yang dituangkan dalam bentuk laporan. Jenis – jenis laporan evaluasi ini terdiri dari laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan yang ditujukan ke pimpinan dan Direksi.
Laporan harian (dayli report) Laporan harian merupakan hasil rekapitulasi harian yang memuat jumlah HK (tenaga
kerja) yang dipakai dan hasil pekerjaan yang dilakukan.Laporan ini disusun oleh Kerani Divisi yang dilakukan dengan arahan dari Assisten Divisi.
Laporan bulanan (month report) Laporan bulanan merupakan rekapitulasi selama satu bulan yang diperoleh datanya
dari daily report.Biasanya dalam laporan ini memuat penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan biaya atau hasil pekerjaan yang rendah serta masalah – masalah yang timbul di lapangan.Penyusunan laporan ini dilakukan oleh Assisten Divisi untuk diajukan ke General Manager Plamtations. Kegiatan manajemen perusahaan yang direncanakan sudah dapat berjalan baik, serta pengawasan yang dilakukan di PT. BPP terlihat sudah cukup terlaksana, hal ini dilihat
dari pihak pimpinan perusahaan yang sering mengadakan pengawasan langsung ke lapangan. Hal ini diharapkan akan berpengaruh baik terhadap hasil akhir dari pelaksanaan manajemen perusahaan.
Akan tetapi keadaan ini tidak didukung sepenuhnya oleh
karyawan yang sering bermalas – malas kerja. Dari hal ini, diharapkan kesadaran karyawan dengan adanya pendekatan – pendekatan yang baik terhadap karyawan (lebih diperhatikan lagi), sedangkan bentuk struktur organisasi sudah tertata baik dan tingkat kedisiplinan serta hasil yang diperoleh akan lebih baik.
Hal tersebut juga berdampak dari planning
perusahaan yang menginginkan orang – orang yang mempunyai skill (kemampuan).