ISSN: 1693-8925
HUMANIORA Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora Volume 10, Nomor 1, Juni 2013
Diterbitkan oleh Kopertis Wilayah VII Jawa Timur sebagai terbitan berkala yang menyajikan informasi dan analisis persoalan ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. Kajian ini bersifat ilmiah populer sebagai hasil pemikiran teoritik maupun penelitian empirik. Redaksi menerima karya ilmiah/hasil penelitian atau artikel, termasuk ide-ide pengembangan di bidang ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora. Untuk itu HUMANIORA mengundang para intelektual, ekspertis, praktisi, mahasiswa serta siapa saja berdialog dengan penuangan pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab. Redaksi berhak menyingkat dan memperbaiki karangan itu sejauh tidak mengubah tujuan isinya. Tulisan-tulisan dalam artikel HUMANIORA tidak selalu mencerminkan pandangan redaksi. Dilarang mengutip, menerjemahkan atau memperbanyak kecuali dengan izin redaksi.
PELINDUNG
Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur PENASEHAT
Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII Jawa Timur PEMIMPIN REDAKSI
Drs. Ec. Purwo Bekti, M.Si WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
R.P. Subekti, SH., M.Si SEKRETARIS REDAKSI
Adi P. Yulianto, S.Sos PENYUNTING
Prof. Dr. V. Rudy Handoko, MS Dr. Slamet Suhartono, SH., M.Hum Dr. Ignatius Harjanto, M.Pd REDAKSI PELAKSANA
Suyono, S.Sos TATA USAHA/SIRKULASI/IKLAN
Sunaryanto, SH., Dhani Kusuma Wardhana, A.Md., Yesita Eka Rakhmania, SE., Sutinah
Alamat Redaksi: Kantor Kopertis Wilayah VII Jawa Timur (Sub Bagian Kelembagaan dan Kerja sama) Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177 Surabaya Telp. (031) 5925418–19, 5947473, Fax. (031) 5947479 Situs Web: http//www.kopertis7.go.id, E-mail:
[email protected]
ISSN: 1693-8925
HUMANIORA Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora Volume 10, Nomor 1, Juni 2013
DAFTAR ISI (CONTENTS) Halaman (Page)
1.
2.
3.
4.
5.
6. 7.
Pengawasan Integritas Hakim oleh Komisi Yudisial di Indonesia (Judge Integrity Supervision by Judicial Commission in Indonesia) Farina Gandryani ........................................................................................................................
1–5
Kajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia pada Anak Jalanan menurut Hierarki Maslow di Kota Kediri (Fulfillment Basic Human Needs to Children on Street Based on Maslow’s Hierarchy in Kediri) Sandy Kurniajati, dan Desi Natalia Trijayanti Idris ................................................................
6–14
Pengetahuan tentang Bahaya Merokok bagi Kesehatan dan Kebiasaan Merokok Mahasiswa STIKES-ABI Surabaya (Knowledge of Smoking Dangerous to the Health and Smoking Habbit STIKES-ABI Surabaya Male Student) Sri Wilujeng .................................................................................................................................
15–17
Upaya Srikandi Mina dalam Pemberdayaan Perempuan Nelayan Pesisir di Kedung Cowek Surabaya (Efforts of Srikandi Mina in Empowering Coastal Fisherman Women at Kedung Cowek in Surabaya) Aniek Sulestiani, Mas Roro Liliek Ekowati, dan Rini Nurahayu............................................
18–22
Penegakan Hukum Lingkungan Kepidanaan setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 (Environmental Law Enforcement Penal Law After Entry into Law Law Number 32 of 2009) Sulistyani Eka Lestari .................................................................................................................
23–27
Routine Language Used by a NST and a NNST of English in Managing Their Classrooms Ira Chusnul Chotimah ................................................................................................................
28–31
Rhetorical Moves of Result and Discussion Sections of Theses by English Department Students Diah Yovita S. ..............................................................................................................................
32–40
Dicetak oleh (printed by) Airlangga University Press. (166/12.13/AUP-105E). Kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia. Telp. (031) 5992246, 5992247, Fax. (031) 5992248. E-mail:
[email protected];
[email protected] Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggung jawab AUP.
Pengawasan Integritas Hakim oleh Komisi Yudisial di Indonesia Judge Integrity Supervision by Judicial Commission in Indonesia Farina Gandryani Fakultas Hukum Univ. Wijaya Putra Surabaya
ABSTRAK
Komisi Yudisial adalah lembaga pengawas eksternal terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Argumen utama bagi ter wujudnya (raison d’atre) Komisi Yudisial di dalam suatu Negara Hukum diantaranya adalah : (1) komisi Yudisial dibentuk agar dapat melakukan monitoring yang intensif terhadap kekuasaan kehakiman dengan melibatkan unsurunsur masyarakat dalam spektrum yang seluas-luasnya dan bukan hanya monitoring secara internal, (2) terjaganya konsistensi putusan lembaga peradilan, karena setiap putusan memperoleh penilaian dan pengawasan yang ketat dari sebuah lembaga khusus (Komisi Yudisial). Penelitian ini bertujuan untuk mencari sistem dan teknis pengawasan yang dapat dilakukan oleh Komisi Yudisial terhadap kekuasaan kehakiman (dalam hal ini integritas hakim) dengan tidak melanggar teknis justisial, di mana independensi putusan hakim tetap dijamin secara konstitusional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan Ilmu Hukum, khususnya menyangkut bidang Hukum Tata Negara dan Politik Hukum berupa landasan hukum dan landasan konstitusional pengawasan integritas hakim oleh Komisi Yudisial dalam rangka pengawasan kekuasaan kehakiman. Kata kunci: pengawasan, integritas hakim, komisi yudisial
ABSTRACT
Judicial commission is an external supervision institution toward the implementation of judicature authority in Indonesia. The main arguments for Judicial Commission manifestation (raison d’atre) within a Law State are: (1) Judicial Commission is established in order to intensively monitor toward judicature authority involving community elements within as wide as spectrum and not only an internal monitoring, (2) mantaining the consistency of justice institution decision, because each decision obtains strict evaluation and supervision from a special institution (Judicial Commission). This study is intended to look for supervision system and technique able to be implemented by Judicial Commission toward judiciary authority (in this case is judge integrity), without breaking the judicial technique, in case where the independency of judge decision still be assured constitutionally. Hoped that this study can provide contribution in order to develop Law Science, especially related to State Order Law and Law Politics areas in the form of law base and constitutional base of judge integrity supervision by Judicial Commission in order to oversee the judiciary authority. Key words: supervision, judge integrity, judicial commission
Kajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia pada Anak Jalanan menurut Hierarki Maslow di Kota Kediri Fulfillment Basic Human Needs to Children on Street Based on Maslow’s Hierarchy in Kediri Sandy Kurniajati, dan Desi Natalia Trijayanti Idris STIKES RS BAPTIS KEDIRI
ABSTRAK Anak jalanan merupakan anak yang memiliki kegiatan ekonomi atau kehidupan di jalan. Kondisi ini menyebabkan munculnya permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar. Desain Penelitian adalah deskriptif eksploratif, dengan variabel penelitian meliputi 5 komponen Hierarki Maslow. Populasi pada penelitian ini seluruh anak jalanan di Kota Kediri sejumlah 179 anak. Sampel ditetapkan 100 anak dengan teknik sampling accidental sampling. Pengambilan data dengan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan kebutuhan fisiologi secara umum belum terpenuhi. Kebutuhan minum kurang (3–4 gelas/hari). Kebutuhan nutrisi kurang dan anak jalanan 21% tidur di jalanan. Kebutuhan bermain kurang. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan secara umum belum terpenuhi, kecelakaan lalu lintas 13% , tindakan kekerasan 8% , tindak asusila 9% , penyakit infeksi 75% , serta gangguan pernapasan 25% . Kebutuhan dicintai mayoritas dicintai oleh orang tua dan temannya, tetapi tidak dicintai saudaranya. Kebutuhan harga diri merasa bukan sebagai orang yang gagal, merasa berguna, dan memiliki rasa percaya diri yang cukup. Kebutuhan aktualisasi kurang, keterlibatan dalam kegiatan kelompok rendah, memiliki aktualisasi yang tinggi untuk cita-cita masa depan, memiliki keraguan dalam pencapaian cita-cita, serta aktualisasi berprestasi rendah. Kata kunci: anak jalanan, kebutuhan dasar manusia, Hierarki Maslow
ABSTRACT
Street children are children who have economic activity or life on the road. These conditions led the emergence of problems in meeting basic human needs. The purpose of this research to study the basic needs. The design is a descriptive exploratory study, the research variables includes 5 components of Maslow’s Hierarchy. The population was 179 street children in Kediri. Sampling technique used is accidental sampling and samples assigned 100 children. Data collected using questionnaire. The results in general get physiological needs have not been met. Need less drinking (3– 4 cup / day). Nutritional needs less and 21% of street children sleeping on the streets. Need to play less. The need for security and comfort in general have not been met, traffic accidents 13% , 8% of violence, 9% of immoral, 75% incidence of infectious diseases and respiratory disorders 25%. Needs loved the majority of parents and friends, but not loved brother. The need for self-esteem on street children, was not as a failure, feeling useful and have sufficient confidence. Actualization needs less. Key words: street children, basic human needs, Maslow’s hierarchy
Pengetahuan tentang Bahaya Merokok bagi Kesehatan dan Kebiasaan Merokok Mahasiswa STIKES-ABI Surabaya (Knowledge of Smoking Dangerous to the Health and Smoking Habbit STIKESABI Surabaya Male Student) Sri Wilujeng STIKES Artha Bodhi Iswara Surabaya
ABSTRAK
Merokok adalah pemakaian tembakau yang dibakar dan dihisap asapnya. Ketika sebatang rokok dibakar, akan mengeluarkan bahan kimia yang beracun. selain dapat bersifat toksik terhadap sistem kardiovaskuler juga dapat menyebabkan terjadinya kanker. Kebiasaan merokok ini ternyata berhubungan erat dengan umur seseorang, sejalan dengan bertambahnya umur kebiasaan merokok terus meningkat. Dalam upaya mencapai hidup sehat kebiasaan yang merugikan bagi kesehatan haruslah dihilangkan salah satu contohnya adalah kebiasaan merokok. Penelitian tentang pengetahuan bahaya merokok bagi kesehatan dan kebiasaan merokok penting untuk dilakukan pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Artha Bodhi Iswara STIKES-ABI Surabaya. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki STIKES-ABI Surabaya tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 54 mahasiswa. Sampel diambil secara total sampling. Pengambilan data dengan cara membagikan kuesioner kepada 54 mahasiswa mengenai pengetahuan tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan kebiasaan merokok. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan tentang bahaya merokok adalah baik (90,74%) dan sebagian besar tidak merokok (64,81%). Sedangkan pada tabel silang antara kebiasaan merokok dan pengetahuan tentang bahaya merokok sebagian besar (65,30%) mahasiswa yang tidak merokok adalah yang mempunyai pengetahuan baik tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Kata kunci: pengetahuan, merokok, kebiasaan, mahasiswa laki-laki
ABSTRACT
Smoking is a usage of tobaco which is burned and inhaled. When a cigarette burned, it will create some toxin in chemical structures. Beside the toxic on the cardiovasculer, it also trigger cancer. This habbit is closely related to an individual age. In order achieve healthy life, bad habbits should be eliminated such as smoking habbits. The research is about smoking dangerous knowledge of male student of STIKES ABI Surabaya. This is a descriptive research. The population is 2008/2009 school year male student of STIKES ABI Surabaya, for 54 male students. The sample used is total sampling. Datas taken by distribute questioners to the sample to see their smoking dangerous knowledge. The result showed 90.74% male students had a good knowledge of this bad habbit, and most of male students are not smokers. In a cross tabulation between smoking habbit and knowledge is 65.30% the not smoker male students have good knowledge of smoking danger to the health. Key words: knowledge, smoking, habbit, male student
Upaya Srikandi Mina dalam Pemberdayaan Perempuan Nelayan Pesisir di Kedung Cowek Surabaya Efforts of Srikandi Mina in Empowering Coastal Fisherman Women at Kedung Cowek in Surabaya Aniek Sulestiani, Mas Roro Liliek Ekowati, dan Rini Nurahayu UHT
ABSTRAK
Perubahan harga sangat memengaruhi kondisi sosial masyarakat nelayan nelayan, karakteristik ini untuk memenuhi kehidupan sehari-hari atau membusuk sebelum dijual dan masyarakat nelayan bergantung terhadap musim. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Penelitian ini berusaha menggambarkan upaya suatu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan di kota Surabaya. Berdasarkan hasil temuan penelitian, bahwa kinerja CV. Srikandi Mina belum optimal, artinya kinerjanya masih memenuhi kebutuhan rutinitas dan belum terikat adanya peningkatan produksi yang optimal. Program intervensi pemerintah dan swasta dalam pemberdayaan mengatasi pemberdayaan perempuan: Pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir secara optimal dan berkelanjutan, peningkatan pelayanan jaringan prasarana wilayah untuk menunjang pengembangan ekonomi di wilayah laut dan pesisir, menunjang pemanfaatan sumber daya kelautan dan pesisir secara optimal dalam menunjang fungsi menunjang fungsi pesisir sebagai sampel koleksi distribusi produk kegiatan ekonomi masyarakat. Karakteristik sosiopsikologis perempuan pesisir diantaranya cenderung kurang memiliki keterampilan wirausaha, pendidikan rendah dan kebiasaan untuk bergantung kepada urusan domistik, lemahnya pengetahuan tentang organisasi melemahkan proses manajemen lembaga. Kata kunci: pemberdayaan nelayan perempuan
ABSTRACT
Price changing that influences the social conditions of fishing communities is a characteristics to meet their daily needs or it will be rotted before the are sold and fishing society livehoods depends on the season. The type of this research is evaluative descriptive one, and this research attempts to describe the efforts of an institution established by the government in order to empower society, especially the fishing community in the of city Surabaya. The chosen approach the fishing research which reveals the real event in the field and hiden values f this research. The source is the primary data and secondary data. There is a need of reconsideration of the board replacement commitment by performing institutional ferormation. Ideas program of Surabaya city government to create partnership in raising revenue trough the performance of CV. Srikandi Mina is not optimal yet, which means that the performance is still aimed to meed the needs of rutinity and there is still no increament yet ini the optimal production. Private and government intervention program in addressing women empowerment: The utilization of marine and coastal resources optimally and continuously, the regional infrastructure network service improvement to support economic development in marine and coastel areas, supporting the use is of marine and coastal resources optimally and coastel function as a node of product distribution collection is society economic activities. Coastal women sociopsychological characteristics tends to have less enterpreneurial skills, low education and habits to rely on domestic affairs, lack of knowledge about the organization, which weakends the institution’s management. Key words: empowerment of women
Penegakan Hukum Lingkungan Kepidanaan setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Environmental Law Enforcement Penal Law After Entry into Law Law Number 32 of 2009 Sulistyani Eka Lestari Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban - Jawa Timur
ABSTRAK
Berlakunya UU No. 32 Tahun 2009 memberikan harapan baru dalam penegakan hukum lingkungan, namun perlu ditegakkan untuk menjamin efektivitasnya, yang dapat menggunakan sarana administratif, keperdataan, dan kepidanaan. Permasalahannya bagaimana penegakan hukum lingkungan kepidanaan menurut UU No. 32 Th 2009?. Hasil telaah bahan hukum menunjukkan adanya perkembangan delik tindak pidana lingkungan, yang semula merupakan perbuatan yang menimbulkan pencemaran, namun menurut UU No. 32 Tahun 2009, delik pidana lingkungan cukup apabila terjadi pelanggaran baku mutu lingkungan, yang dulu merupakan pelanggaran administratif. Berdasarkan hasil telaah dan pembahasan permasalahan, disimpulkan telah terjadi perubahan delik lingkungan berdasarkan ini. Kata kunci: penegakan hukum dan sangsi pidana
ABSTRUCT
Enactment of Law No. 32 Tahun 2009 gave new hope in the law enforcement environment, but needs to be established to ensure the effectiveness, which can be by means of administrative, civil and penal law. This problem how penal law enforcement environmental law by Law No. 32 Tahun 2009?. The results of the study indicate the existence of material law criminal offenses development environment, which was originally an act that causes environment pollution, but according to Law No. 32 Year 2009, the offense of criminal breach the environment is an environmental quality standard, which was a violation administratif. Based on the review and discussion of the issue, concluded there has been a change in the offense by this. Key words: law enforcement and criminal sanctions
Routine Language Used by a NST and a NNST of English in Managing Their Classrooms Ira Chusnul Chotimah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ABSTRACT
Routine language in the target language used by a teacher can be a model of authentic language to facilitate students to achieve the basic competence of English. This study aimed to describe the teacher talks in applying routine language as a means of classroom management. The research is a descriptive qualitative in nature. In collecting the data, the writer, as the instrument of the research, spent most of the time in recording and observing the classroom activity. The subjects are two English teachers, a native speaker teacher and a non-native speaker teacher of English. The result of this study shows that the native speaker teacher conveyed the routine language mostly on dividing the class up while the non-native speaker teacher conveyed mostly on using visual aid. Related to function of language, the native speaker teacher operated his language mostly on directive or management function, while the non-native speaker teacher did mostly on forming function. The findings reveal that routine language can be a tool to facilitate students with the target language. The Native speaker teacher and the non-native speaker teacher need to use classroom language effectively during the teaching-learning process as a means of classroom management. The more classroom routine language used, the more students will get authentic model of the target language. Key words: routine language, a NST (Native Speaker Teacher), a NNST (Non-Native Speaker Teacher) of English
Rhetorical Moves of Result and Discussion Sections of Theses by English Department Students Diah Yovita S. Widya Mandala Language Institute Surabaya
ABSTRACT
Result and discussion sections play an important role in theses. Writing result and discussion sections are often bothersome for some writers, especially novice writers. This study investigates the rhetorical moves and the lexical expressions of result and discussion section of the undergraduate students’ theses. A number of theses of experimental studies were analyzed using Paltridge & Starfield (2007) move model for result and Dudley-Evans (1994) move model for discussion. Some samples of proposition were also used to identify the lexical expressions. The result indicates that there are no linear rhetorical moves emerging in the result section. At the same time, it was found that there is cyclical structure that mostly arises from the stages of investigation of experimental research. Whereas in the discussion sections there are no linear rhetorical moves found but not all discussion sections under study have cyclical structures, the strong features of discussion section. The result also indicates that the lexical expressions were commonly used in result rather than in discussion sections. In addition, this study gives insight for the academic writing instructors to provide clear instructional strategies and exercises to improve the undergraduate students’ ability in academic writing. Key words: rhetorical moves, lexical expressions, result and discussion sections of theses