HUBUNGANKARAKTER KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PENGUSAHA KECIL MAKANAN OLAHAN Luh Dina Ekasari Fakultas Ekonomi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK Cara seseorang memimpin tentu berbeda dengan orang lain. Cara seseorang mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkahlaku bawahan atau kelompok itulah yang disebut dengan karakteristik seorang pimpinan. Pimpinan harus memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Tujuannya untuk mengetahui adanya pengaruh gaya yang terdiri atas kepemimpinan Kharismatik, gaya kepemimpinan Demokratis, gaya kepemimpinan Otoriter, dan gaya kepemimpinan Moralis terhadap kinerja pengusaha kecil makanan olahan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Berdasarkan objek penelitian yang penulis ambil jumlah sampel yang digunakan adalah 42 pengusaha. Dengan metode Wawancara, observasi dan kuesioner dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk analisis data menggunakan analisis linear berganda (uji simultan dan uji parsial). Bahwa
penelitian
ini
menyimpulkan
gaya
kepemimpinan
kharismatik,
kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan demokratis tidak berpengaruh terhadap kinerja pengusaha kecil makanan olahan. kepemimpinan moralis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pengusaha kecil makanan olahan. Kata Kunci:
Gaya Kepemimpinan, Kinerja Pengusaha, Makanan Olahan
PENDAHULUAN
kepemimpinan yang berisikan fungsi-
Kepemimpinan merupakan suatu studi
fungsi dan berbagai macam gaya serta
yang seharusnya mampu dipahami oleh
tipe kepemimpinan yang mampu dipilih
seorang pemimpin dalam menggerakkan
dan
roda organisasinya. Dimulai dari tahapan
pemimpin. Akan tetapi perlu disadari
pengertian
oleh seorang pemimpin dan
muncullah
konsep 32
diaplikasikan
oleh
seorang
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
orang yang ingin menjadi seorang
kemampuan untuk memberikan pengaruh
pemimpin
konstruktif kepada orang lain untuk
menjadi
bahwa top
pada
leadher
hakekatnya tidak
cukup
memahami hal tersebut diatas. Kepemimpinan yang
sangat
krusial
diimplementasikan baik
merupakan
hal
sekali
untuk
diberbagai
intansi
dipemerintahan
maupun
melakukan
suatu
mencapai
tujuan
usaha
kooperatif
yang
sudah
direncanakan. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa
kepemimpinan
di
merupakan kemampuan mempengaruhi
skala
orang lain, bawahan atau kelompok,
besar termasuk dibidang usaha kecil
kemampuan mengarahkan tingkahlaku
karena selama ini banyak pengusaha kecil
bawahan
mengabaikan
kemampuan atau keahlian khusus dalam
perusahaan skala kecil maupun
gaya
kepemimpinan
atau
kelompok,
sehingga usaha yang mereka jalankan
bidang
tidak membuahkan hasil yang maksimal
kelompoknya, untuk mencapai tujuan
dan kepemimpinan merupakan topik
organisasi atau
yang menarik untuk dikaji dan banyak
gaya
aspek-aspek penting yang dijadikan
kepribadian yaitu : Gaya Kepemimpinan
pertimbangan-pertimbangan
bagi
Karismatik,
Gaya
Kepemimpinan
seorang pemimpin khususnya dalam
Diplomatis,
Gaya
Kepemimpinan
mengambil suatu keputusan. Oleh karena
Otoriter, Gaya Kepemimpinan Moralis.
itu, sampai sekarang
terus dipelajari,
(2006)
diinginkan
oleh
kelompok, ada empat
kepemimpinan
Pengertian
dipraktikan, dan diteliti. Robbins
yang
memiliki
berdasarkan
kinerja
lainnya
dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak menyatakan
(2005) yang mengemukakan kinerja
kepemimpinan adalah kemampuan untuk
adalah tingkat pencapaian hasil atas
mempengaruhi
pelaksanaan
kelompok
menuju
tugas
tertentu.
Kinerja
pencapaian sasaran. Kepemimpinan yang
perusahaan adalah tingkat pencapaian
efektif adalah kemampuan/kecerdasan
hasil dalam rangka mewujudkan tujuan
mendorong
sejumlah
agar
perusahaan. Manajemen kinerja adalah
bekerjasama
dalam
melaksanakan
keseluruhan kegiatan yang dilakukan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada
untuk meningkatkan kinerja perusahaan
tujuan
bersama.
mengatakan
orang
Kartono
(2005)
atau organisasi, termasuk kinerja masing-
kepemimpinan
adalah
masing individu dan kelompok kerja di
33
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
perusahaan tersebut. Dessler (2009)
METODOLOGI
berpendapat: Kinerja (prestasi kerja) karyawan
adalah
prestasi
Penelitian ini membahas tentang
aktual
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
karyawan dibandingkan dengan prestasi
Kinerja
yang diharapkan dari karyawan. Prestasi
Olahan, sesuai dengan permasalahan
kerja yang diharapkan adalah prestasi
dalam penelitian ini dimana metode
standar yang disusun sebagai acuan
penelitian yang digunakan adalah metode
sehingga dapat melihat kinerja karyawan
kuantitatif. Lokasi dalam penelitian ini
sesuai dengan posisinya dibandingkan
adalah pengusaha kecil makanan olahan
dengan standar yang dibuat. Selain itu
di Kelurahan Tlogomas,
dapat juga dilihat kinerja dari karyawan
Lowokwaru
tersebut terhadap karyawan lainnya.
penelitian jumlah populasi adalah seluruh
Berdasarkan beberapa pendapat tentang
Pengusaha Kecil Makanan Olahan di
kinerja
Kelurahan
dan
prestasi
kerja
dapat
disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun
prestasi
kerja
Pengusaha
Kota
Kecil
Makanan
Kecamatan
Malang.
Tlogomas,
Dalam
Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
mengandung
Sampel adalah bagian dari jumlah
substansi pencapaian hasil kerja oleh
dan karakteristik yang dimiliki oleh
seseorang. Dengan demikian bahwa
populasi tersebut. Teknik pengambilan
kinerja maupun prestasi kerja merupakan
sampel
cerminan
hasil
yang
oleh
menggunakan metode cluster random
seseorang
atau
sekelompok
orang.
sampling. Berdasarkan objek penelitian
Kinerja
perorangan
(individual
yang penulis ambil Pengusaha Kecil
performance) dengan kinerja lembaga
Makanan Olahan di Kelurahan Tlogomas
(institutional performance) atau kinerja
dengan jumlah 42 pengusaha. Kriteria
perusahaan
untuk
(corporate
dicapai
performance)
dalam
penilaian
penelitian
responden
ini
dengan
terdapat hubungan yang erat. Dengan
menggunakan skala likert dengan skala 1
perkataan lain bila kinerja karyawan
sampai 5 dengan kriteria adalah sebagai
(individual performance) baik maka
berikut:
kemungkinan besar kinerja perusahaan
Sangat setuju (SS) Diberi nilai = 5, Setuju
(corporate performance) juga baik.
(S) diberi nilai = 4, Cukup setuju (CS) diberi nilai = 3, Tidak setuju (TS) diberi nilai = 2, Sangat tidak setuju (STS) diberi
34
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
nilai = 1. Variabel adalah suatu hal yang
3. Pimpinan bersedia melimpahkan
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
sebagian
peneliti
bawahan (X2.3)
untuk
dipelajari
sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian Mengacu
ditarik pada
timbal balik, baik yang terjadi
yang
antara pimpinan dan bawahan
diajukan, maka variabel-variabel yang
maupun sesama bawahan (X2.4)
akan diteliti dikelompokkan menjadi dua
c)
variabel yaitu:
2. memiliki sifat yang sopan terhadap
Yang merupakan variabel bebas penelitian
ini
adalah
semua orang (X3.2)
Gaya
3. Tidak ada alasan, yang ada adalah
kepemimpinan sebagai berikut: a)
hasil(X3.3)
Gaya kepemimpinan karismatik
4. Sifat pemimpin ini dingin dan
(X1)
sedikit kejam (X3.4)
1. Memiliki visi yang amat kuat atau d)
kesadaran tujuan yang jelas (X1.1)
terjalin dengan baik (X4.1)
efektif (X1.2)
2. Mampu mempengaruhi orang lain
3. Mendemontrasikan konsistensi dan
agar mau bekerja sama (X4.2)
fokus (X1.3)
sendiri
dan
3. Gaya kepemimpinannya hangat dan
kekuatan-kekuatan
sopan (X4.3)
memanfaatkannya
4. Memiliki
(X1.4) b)
Gaya kepemimpinan moralis (X4) 1. Hubungan atasan dan bawahan bisa
2. Mengkomunikasikan visi itu secara
4. Mengetahui
Gaya kepemimpinan otoriter (X3) 1. Adanya pencapaian prestasi (X3.1)
1. Variabel bebas (X)
dalam
kepada
4. Komunikasi berlangsung secara
kesimpulannya.
permasalahan
wewenang
empati
yang
tinggi
permasalahan
para
Gaya kepemimpinan Demokratis
terhadap
(X2)
bawahannya (X4.4) 2. Variabel terikat (Y)
1. Mengikut sertakan karyawan dalam
Yang merupakan variabel terikat
pengambilan keputusan (X2.1) bawahan
dalam penelitian ini adalah kinerja
untuk mencapai tujuan organisasi
pengusaha kecil dengan indikator kinerja
(X2.2)
pengusaha kecil adalah sebagai berikut :
2. Lebih
memperhatikan
35
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
a)
Pengetahuan (Y1.1)
b)
Pengalaman (Y1.2)
c)
Kepribadian (Y1.3)
N XY ( x)( Y )
rxy =
( N X 2 ( X ) 2 ( N Y 2 ( Y ) 2
Dimana:
Sumbr data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. 1)
rxy
= Koefisien korelasi
Data primer yaitu data yang didapat
N
= Banyaknya sampel
secara langsung dari jawaban responden,
X
= Skor item X
melalui kuesioner yang telah dirancang
Y
= Skor item Y
sesuai dengan variabel, indicator serta
2) Reliabilitas merupakan istilah yang
item yang telah ditetapkan. 2) Data
dipergunakan untuk menunjukkan sejauh
sekunder yaitu data yang diperoleh secara
mana suatu hasil pengukuran relatif
tidak langsung atau dicatat oleh pihak lain
konsisten apabila pengukuran dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi
berulang-ulang. Instrumen yang baik
referensi,
tidak
jurnal
dan
laporan
yang
akan
bersifat
tendensius
relevan dengan penelitian yang sedang
mengarahkan responden untuk memilih
dilakukan.
jawaban-jawaban
tertentu.
Dasar
yang
pengambilan keputusan apakah suatu
digunakan adalah Wawancara, Observasi
item atau variabel reliabel atau tidak
dan Kuesioner atau angket. Selanjutnya
adalah α lebih dari atau sama dengan 0,6.
dilakukan pengujian data, yaitu uji
Rumus yang digunakan untuk mencari
validitas dan uji realibilitas. 1) Validitas
nilai reliabilitas instrument adalah Alpha
adalah suatu ukuran yang menunjukkan
yang dirumuskan sebagai berikut:
Teknik
pengumpulan
data
2 k 1 3 r11 = 2 (k 1) 1
tingkat-tingkat kevali dan atau kesahihan instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
Dimana:
variabel
r11
= Reliabilitas Instrumen
Instrumen dapat dikatakan valid apabila
k
= Banyaknya butir pertanyaan
propabilitas (p) pada masing-masing butir
σ32
= Jumlah varian butir
pertanyaan kurang dari 0,05. Rumus yang
σ12
= Varian total
yang diteliti
secara
tepat.
digunakan untuk mencari nilai korelasi Teknik Analisis Data
adalah korelasi pearson product moment
Penelitian
yang dirumuskan sebagai berikut:
ini
menggunakan
analisis regresi linear berganda, ini 36
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
merupakan
model
statistik
yang
No
Usia
Responden
%
digunakan untuk mengukur seberapa
1
25 – 35
15
35,71
besar pengaruh beberapa variabel bebas
2
36 – 45
19
45,24
terhadap
3
46 – 45
8
19,05
42
100,00
variabel
hubungan
ini
terikat.
Adapun
ditunjukkan
dengan
Total
persamaan yang menggunakan rumus
Sumber: Data Primer Diolah. 2013
sebagai berikut: Dapat disimpulkan bahwa dari
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
jumlah responden 42 orang, yang paling
dimana:
banyak menjawab kuisioner berdasarkan
Y = Kinerja Pengusaha olahan
usia pada tabel 4.1 diatas adalah
makanan kecil
berjumlah 19 orang 45,24% (36-45
x1 = Total skor faktor gaya
tahun).
kepemimpinan karismatik
Berdasarkan
x2= Total skor faktorgaya
jumlah responden berjumlah 42 orang
x3= Total skor faktor gaya
dan
kepemimpinan otoriter
mempunyai
paling
x4= Total skor faktor gaya
dominan
Intercept (konstant)
b=
Koefisien arah regresi
makanan
olahan
Lowokwaru
tingkat
SD
sebagian
Kecamatan besar
Lamanya usaha yang dijalankan
Objek yang diteliti adalah seluruh di
di
berpendidikan tamatan SD.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan
yaitu
pendidikan
disimpulkan bahwa pengusaha kecil
a=
Tlogomas,
tingkat
berjumlah 21 orang (51,22 %). Dapat
kepemimpinan moralis
yang ada
tingkat
pendidikan, maka dapat dijelaskan bahwa
kepemimpinan demokratis
pengusaha
data
oleh pengusaha kecil makanan olahan
Kelurahan
yang ada
Lowokwaru
Kecamatan
berjumlah 42 responden, terdiri dari 22
di
Kelurahan Tlogomas,
Lowokwaru,
Kabupaten
Malang yang berkisar antara 2 bulan
responden laki-laki dan 20 responden
sampai 36 tahun lamanya usaha kecil
berjenis kelamin perempuan. Berikut
makanan olahan yang dijalankan sampai
akan digolongkan umur responden:
tahun 2013 saat ini.
Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Responden Berdasarkan Usia
37
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
usaha
HASIL ANALISIS Deskripsi
Variabel
sebagian
Gaya
mengetahui
responden
secara
dijalankan,
kecil
sedangkan
dari
responden
menyatakan tidak setuju.
Kepemimpinan Kharismatik (X1) Untuk
yang
jawaban keseluruhan
Deskripsi
Variabel
Gaya
berdasarkan
keterlibatan
Gaya
Kepemimpinan
Karismatik
terhadap
Berikut akan dijelaskan tentang
kinerja pengusaha terlihat pada tabel
jawaban responden secara keseluruhan
berikut:
berdasarkan variabel gaya kepemimpinan
Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan
demokratis yang mempengaruhi kinerja
No 1 2 3 4 5
Kepemimpinan Demokratis (X2)
Variabel Gaya Kepemimpinan
pengusaha
Kharismatik (X1)
Tlogomas, kecamatan lowokwaru dapat
Kategori Jawaban Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi 8 25 10 0
Presentase (%) 19 58 23 0
0 42
0 100%
Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis (X2) No
keseluruhan jawaban responden yang
2 3
orang
yaitu
yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 8
4
orang (19%), yang menyatakan setuju
5
berjumlah
25
orang
(58%),
Kelurahan
Tabel 3.Karakteristik Berdasarkan
1
42
di
dilihat pada tabel di bawah ini:
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa dari
berjumlah
yang ada
dan
responden yang menyatakan cukup setuju
Kategori Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi
Presentase (%)
6
14
26
63
9
22
1
2
0 42
0 100%
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan
berjumlah 10 orang (23%). Sehingga dapat dimaknai bahwa
bahwa yang menjawab sangat setuju
dari jawaban responden mengenai gaya
berjumlah 6 orang (14%), sedangkan
kepemimpinan
terhadap
yang setuju berjumlah 26 orang (23%),
kinerja pengusaha yaitu pentingnya setiap
dan yang menjawab cukup setuju 9 orang
pengusaha
gaya
(22%). Dapat disimpulkan bahwa dari
untuk
variabel gaya kepemimpinan demokratis
meningkatkan kinerja pengusaha atas
berdasarlan seluruh jawaban responden
kepemimpinan
kharismatik
mempunyai kharismatik
38
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
yang menyatakan setuju adalah sangat
Dapat
dibutuhkan
kepemimpinan
karakteristik seluruh jawaban responden
demokratis, sedangkan sebagian kecil
yang berjumlah 42 orang yang menjawab
yang menyatakan tidak setuju.
lebih besar menyatakan tidak setuju dari
gaya
disimpulkan
bahwa
dari
pada menyatakan setuju, artinya gaya Deskripsi
Variabel
kepemimpinan
Gaya
akan
tidak
terlalu
disukai responden untuk meningkatkan
Kepemimpinan Otoriter (X3) Berikut
otoriter
dijelaskan
gaya
kinerja dikalangan pengusaha olahan
kepemimpinan otoriter terhadap kinerja
makanan.
pengusaha berdasarkan hasil seluruh Deskripsi
jawaban responden dapat dilihat pada
Variabel
Gaya
Kepemimpinan Moralis (X4)
tabel di bawah ini:
Berikut akan ditampilkan variabel Tabel 5.Karakteristik Jawaban Responden Berdasarkan
kinerja karyawan berdasarkan seluruh
Variabel Gaya Kepemimpinan
jawaban responden untuk lebih jelasnya
Otoriter (X3)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No
Kategori
1
Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
2 3 4 5
gaya kepemimpinan moralis terhadap
Frekuensi
Presentase (%)
4 8
8 19
17 14
40 33
0 42
0 100%
Tabel 6. Karakteristik Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Gaya Kepemimpinan Moralis (X4) No 1
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan bahwa
2 3
dari
kepemimpinan
4
otoriter, keseluruhan jawaban responden
5
variabel
gaya
yang menjawab sangat setuju hanya berjumlah 4 orang (8 %), sedangkan yang
Kategori
Frekuensi
Presentase (%)
6 28
14 67
8
18
0
0
0 42
0 100%
Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dari
menjawab setuju 8 orang (19 %), dan hasil
yang menjawab cukup setuju dan tidak
karakteristik
responden
setuju berjumlah 17 - 14 orang (40 % - 33
atas
jawaban
seluruh
variabel
gaya
kepemimpinan moralis terhadap kinerja
%). 39
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
yang menjawab sangat setuju 6 orang
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dari
(14%), sedangkan menjawab setuju 28
karakteristik responden yang berjumlah
orang (67%) dan menjawab cukup setuju
42 orang yang menjawab atas variabel
8 orang (18).
kinerja pengusaha yang menyatakan
Dapat ditarik kesimpulan dari seluruh
sangat setuju berjumlah 16 orang (37%),
jawaban responden atas variabel gaya
sedangkan yang menyatakan setuju 23
kepemimpinan moralis terhadap kinerja
orang (55%) dan yang menyatakan cukup
lebih banyak diminati, karena lebih dari
setuju 3 orang (8%).
67% orang menyatakan setuju dari pada
Dapat ditarik kesimpulan, berdasarkan
menyatakan tidak setuju.
jawaban kuesioner yang diajukan kepada responden terhadap kinerja pengusaha
Variabel Terikat (dependent Variable)
makanan olahan di Kelurahan Tlogomas,
Yaitu Kinerja Pengusaha (Y) Untuk
Kecamatan Lowokwaru lebih baik sesuai
mengetahui
seluruh
dengan
karakteristik dari jawaban responden
jawaban
responden
yang
dijelaskan di atas.
berdasarkan variabel kinerja pengusaha (Y) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Analisis Pembahasan
Tabel 7. Karakteristik Jawaban
Uji Validitas menunjukkan bahwa
Responden Berdasarkan
pada tingkat signifikan 5% sejumlah
Variabel Terikat Yaitu Kinerja
instrumen
Pengusaha (Y) No
Kategori
Frekuensi
penelitian
16
37
2
Setuju
23
55
3
Cukup
5
3
8
Gaya
Terhadap
Kinerja
0
0
Kelurahan
Tlogomas,
Kecamatan
Lowokwaru
Diperoleh nilai koefisien
korelasi lebih besar dari nilai r-tabel
Tidak setuju
dalam
Pengusaha Kecil Makanan Olahan di
setuju
4
Pengaruh
Kepemimpinan
Sangat
setuju
digunakan
Presentase (%)
1
yang
Produk Moment sebesar 0,294. Dengan demikian
Sangat
dapat
dikatakan
bahwa
instrumen dalam penelitian ini adalah
tidak setuju
0
0
Total
42
100%
valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti.
40
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
Uji
Realibilitas
menunjukkan
kharismatik, demokratis, otoriter dan
bahwa nilai koefisien realibilitas masing-
gaya kepemimpinan moralis
masing variabel yang digunakan, dalam
2. Koefisien
variabel
gaya
variabel Gaya Kepemimpinan (X) dan
kepemimpinan kharismatik ( X1 )
Kinerja Pengusaha (Y) lebih dari nilai r-
sebesar 0,130 menunjukkan tidak
tabel sebesar 0.6 maka hasil jawaban
berpengaruh
responden dapat diandalkan dengan kata
kepemimpinan kharismatik terhadap
lain bahwa apabila dilakukan penelitian
kinerja
yang sama dalam waktu yang berbeda maka
responden
akan
memberikan
jawaban yang sama.
atas
pengusaha
artinya
gaya
kepemimpinan
kharismatik
tidak
meningkatkan
atau
variabel
Dalam penelitian ini, uji hipotesis
sebesar -0.404 menunjukkan gaya
menggunakan SPSS 16.0 For windows
kepemimpinan
dengan menguji regresi berganda yang
berpengaruh
merupakan analisis untuk mengetahui
pengusaha kecil.
besarnya pengaruh antara 2 (dua) atau
Variable)
bebas
terhadap
gaya
kepemimpinan demokratis ( X2 )
Analisis Regresi Berganda
variabel
menurunkan
kinerja pengusaha. 3. Koefisien
lebih
gaya
variabel
terhadap
4. Koefisien
(Indevendent
demokratis
variabel
tidak kinerja
gaya
kepemimpinan otoriter (X3 ) sebesar
terikat
0.057
menunjukkan
(Dependent Variable) dengan tingkat
kepemimpinan
kepercayaan 95% atau tingkat signifikan
berpengaruh
5 % (a= 0,05).Persamaan regresi linier
pengusaha.
berganda sebagai berikut:
5. Koefisien
otoriter
gaya tidak
terhadap
kinerja
variabel
gaya
Y = 9.067 + 0.130 𝐗 𝟏 + -0.404 𝐗 𝟐 +
kepemimpinan moralis (X4 ) sebesar
0.057 𝐗 𝟑 + 0.468 𝐗 𝟒
0.468
Dari
persamaan
regresi
linier
terhadap
sebagai berikut:
gaya
berpengaruh kepemimpinan
moralis terhadap kinerja pengusaha
1. Konstanta menunjukkan
sebesar
9.067
besarnya
pengaruh
artinya gaya kepemimpinan moralis meningkatkan kinerja pengusaha.
gaya kepemimpinan jika variabel tingkat
menunjukkan
gaya
Adapun nilai koefisien determinasi
kepemimpinan
sebagaimana pada tabel hasil analisis 41
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
regresi dan model summary diperoleh
diketahui dengan membandingkan nilai t
nilai R square (R2 ) = 0,360 yang berarti
hitung sebesar 0,923<1,687 dengan nilai
bahwa besarnya pengaruh variabel gaya
signifikasi penelitian dengan signifikasi
kepemimpinan (kharismatik, demokratis,
yang ditentukan (a = 0,05). Signifikasi
otoriter dan moralis) terhadap kinerja
penelitian sebesar 0,003< 0,05 maka
pengusaha
H0 diterima dan H1 ditolak sehingga
di
Kelurahan
Tlogomas,
Kecamatan Lowokwaru adalah sebesar
hipotesis
36,0%, sedangkan sisanya (64,0 %)
kepemimpinan kharismatik berpengaruh
dipengaruhi oleh variabel lain yang
secara parsial terhadap kinerja pengusaha
dalam penelitian ini tidak diteliti/dikaji.
tidak dapat diterima. 2.
Dari Uji F diperoleh nilai Fhitung 5,196>4,807
dengan
menyatakan
gaya
Uji t antara gaya kepemimpinan
demokratis
Pengujian Hipotesis
sebesar
yang
(X2)
dengan
kinerja
pengusaha (Y) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
nilai
demokratis
tidak
signifikasi (Sig.) hasil penelitian sebesar
memiliki pengaruh signifikan terhadap
0,002 < 0,05 maka berarti H0 ditolak dan
kinerja pengusaha, hal ini dapat diketahui
H1 diterima sehingga dapat disimpulkan
dengan membandingkan nilai t hitung
bahwa variabel terikat kinerja pengusaha
sebesar 2-718 < 1,687 nilai signifikansi
dipengaruhi secara simultan oleh variabel
penelitian sebesar 0,010 > 0,05 maka H0
bebas.
ditolak
Sehingga
hipotesis
yang
dah
H1
diterima
sehingga
menyatakan variabel pengaruh gaya
hipotesis yang menyatakan variabel gaya
kepemimpinan kharismatik, demokratis,
kepemimpinan demokrati berpengaruh
otoriter
secara parsial terhadap kinerja pengusaha
dan
moralis
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pengusaha.
tidak dapat diterima.
Sedangkan pengujian parsial (Uji t)
3.
didapat hasil sebagai berikut:
otoriter (X3) dengan kinerja pengusaha
1.
Uji
t
antara
variabel
(Y)
gaya
Uji t variabel gaya kepemimpinan
menunjukan
bahwa
gaya
kepemimpinan kharismatik (X1) dengan
kepemimpinan otoriter tidak pengaruh
kinerja pengusaha (Y) menunjukkan
yang signifikan terhadap variabel kinerja
bahwa gaya kepemimpinan kharismatik
pengusaha, hal ini dapat diketahui dengan
tidak
signifikan
membandingkan nilai t hitung sebesar
terhadap kinerja pengusaha, hal ini dapat
0,715 < 1,687 nilai signifkasi penelitian
berpengaruh
yang
42
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
dengan signifikasi yang ditentukan (a =
hubungan
0.05). signifikasi penelitian sebesar 0,479
ditunjukkan nilai koefisien regresi (X1)
> 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
sebesar 0,130. Hal ini dipengaruhi oleh
sehingga hipotesis yang menyatakan
berbagai faktor salah satunya adalah
variabel gaya kepemimpinan otoriter
kurang mampu dalam meningkatkan
berpengaruh terhadap kinerja pengusaha
kualitas
tidak dapat diterima.
pemimpin adalah sebagai kelangsungan
4.
usaha yang dijalankan.
Uji t variabel gaya kepemimpinan
yang
tidak
ataupun
skill
searah
diri
yang
seorang
moralis (X4) dengan variabel kinerja pengusaha (Y) menunjukkan bahwa gaya
Pengaruh
kepemimpinan
Kepemimpinan Demokratis Terhadap
moralis
pengaruh
Variabel
Gaya
Kinerja Pengusaha
signifikan terhadap kinerja pengusaha hal dengan
Dalam hasil penelitian atas variabel
membandingkan nilai t hitung sebesar
gaya kepemimpinan demokratis sebagai
3,610 > 1,687 nilai signifikasi penelitian
variabel bebas (X2) ini tidak memiliki
dengan signifikasi yang ditentukan (a =
pengaruh
0,05). signifikasi penelitian sebesar 0,001
kinerja pengusaha sebagai variabel terikat
< 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
(Y) dan tidak terdapat hubungan yang
sehingga hipotesis yang menyatakan
searah terhadap gaya kepemimpinan
variabel gaya kepemimpinan moralis
demokratis terhadap kinerja karyawan
berpengaruh terhadap kinerja pengusaha
sesuai dengan hasil hitungan koefisien
dapat diterima.
regresi sebesar -0,404.
ini
dapat
diketahui
Pengaruh
Variabel
Kepemimpinan
yang
Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Kharismatik
signifikan
terhadap
Variabel
Gaya
Otoriter
Terhadap
Kinerja Pengusaha
Terhadap Kinerja Pengusaha variabel
Hasil analisis membuktikan bahwa
kepemimpinan
variabel gaya kepemimpinan otoriter
kharismatik merupakan variabel bebas
(X3) tidak memiliki pengaruh signifikan
(X1) yang tidak memiliki pengaruh yang
terhadap kinerja pengusaha (Y) dan
signifikan terhadap kinerja pengusaha
terdapat hubungan yang tidak searah
sebagai variabel terikat (Y). Dan terdapat
yang ditunjukkan nilai koefisien regresi
Dalam pengaruh
penelitian gaya
ini
43
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
(X3) yang bertanda positif sebesar 0,057.
sebagai
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
dijalankan.
salah satunya adalah kurangmampunya
2.
dalam
dan
demokratis pada pengusah makanan
terhadap
olahan di Kecamatan Lowokwaru tidak
pengembangan
meningkatkan
diri
skill
kepemimpinan.
kelangsungan
Bahwa
memiliki
usaha
gaya
pengaruh
yang
kepemimpinan
yang
signifikan
terhadap kinerja pengusaha kecil dan Pengaruh Kepemimpinan
Variabel
Gaya
tidak mempunyai hubungan yang searah
Moralis
Terhadap
terhadap kinerja karyawan sesuai dengan hasil hitungan koefisien regresi sebesar -
Kinerja Pengusaha Hasil analisis membuktikan bahwa
0,404.
variabel gaya kepemimpinan moralis
3.
Bahwa
gaya
(X4) memiliki pengaruh yang signifikan
otoriter
terhadap variabel kinerja pengusaha (Y)
olahan
dan terdapat hubungan yang searah dapat
Kecamatan Lowokwaru tidak memiliki
ditunjukkan nilai koefisien regresi (X4)
pengaruh
signifikan
yang bertanda positif sebesar 0,468.
hubungan
yang
terhadap di
kepemimpinan
kinerja
pengusaha
Kelurahan
Tlogomas
dan
tidak
terdapat
searah
yang
ditunjukkan nilai koefisien regresi (X3) sebesar 0,057. Hal ini dipengaruhi oleh
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
perhitungan
berbagai faktor salah satunya adalah
penelitian, dapat disimpulkan yaitu:
kurang mampu dalam pengembangan diri
1.
dan
Bahwa
gaya
kepemimpinan
meningkatkan
skill
terhadap
kharismatik tidak berpengaruh terhadap
kepemimpinan.
kinerja pengusaha kecil makanan olahan
4.
hal ini dapat dilihat dari data hasil
terhadap kinerja pengusaha makanan
rekapitulasi variabel X1 sebesar 0,130
olahan
yang
searah.
memiliki pengaruh yang signifikan dan
Dikarenakan dipengaruhi oleh berbagai
terdapat hubungan yang searah dapat
faktor salah satunya adalah kurang
ditunjukkan nilai koefisien regresi (X4)
mampu dalam meningkatkan kualitas
sebesar 0,468. Hal ini menunjukkan
ataupun skill diri seorang pemimpin
hubungan yang positif terhadap pengaruh
menunjukkan
tidak
Bahwa gaya kepemimpinan moralis
di
Kecamatan
Lowokwaru
kinerja pengusaha makanan olahan di
44
Luh Dina Ekasari, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017
Kelurahan
Tlogomas
Kecamatan
Lowokwaru. Dari variabel bebas X (gaya kepemimpinan kharismatik, demokratis, otoriter dan moralis) terhadap kinerja pengusaha makanan olahan di Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang. yang paling
dominan
berpengaruh
atau
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pengusaha
adalah terlihat dari
variabel X4 yaitu gaya kepemimpinan moralis, sedangkan dari variabel lainnya tidak mempengaruhi atas variabel kinerja pengusaha, dimana dari variabel lainnya tidak
memberikan
peningkatan
dan
penurunan terhadap kinerja pengusaha yang ada
di Kecamatan Lowokwaru
Kabupaten Malang. KEPUSTAKAAN Robbins, S. P. 2006. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi. Alih Bahasa: Yusuf Udaya. Jakarta: Arcan. Kartono, Kartini. 2005. Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Payaman J. Simanjuntak, 2005, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Dessler, Gary (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: INDEKS
45