ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI TOKO OBAT BERIZIN DI WILAYAH BANJARMASIN UTARA TERHADAP PENJUALAN OBAT KERAS TABLET ANTIBIOTIK AMOXICILLIN 500 MG Dwi Rizki Kurnia1; Amaliyah Wahyuni2; M. Noor Ipansyah3 Obat berkhasiat keras adalah bahan–bahan yang disamping berkhasiat menyembuhkan, menguatkan, membunuh hama atau mempunyai khasiat pengobatan lainnya terhadap tubuh manusia, juga dianggap berbahaya terhadap kesehatan dan kehidupan manusia, serta tidak dimaksudkan untuk keperluan tekhnik. Daftar Obat Keras (Daftar G) yaitu obat-obat ini hanya dapat dibeli di apotek.Obat-obat yang termasuk daftar G ini antara lain antibiotika, obat-obat sulfa, hormon, antihistaminika untuk pemakaian dalam dan semua obat suntik. Penjualan tablet antibiotik amoxicillin di toko obat banyak terjadi dikarenakan banyak masyarakat yang membeli obat tablet antibiotik Amoxicillin 500mg di Toko Obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pegawai toko obat berizin di Wilayah Banjarmasin Utara dengan penjualan obat keras tablet antibiotik Amoxicillin 500mg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik.Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Semua Toko Obat Berizin di wilayah Banjarmasin Utara yang menjual obat keras tablet antibiotik Amoxicillin 500mg. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari responden secara langsung (data primer) dengan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan rumus Spearman Rank dengan alat SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan di seluruh toko obat berizin di Wilayah Banjarmasin Utara pada 27 Mei-9 Juni 2013, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan atau dapat dikatakan hubungan bermakna positif namun dalam tingkatan yang sedang antara tingkat pengetahuan pegawai toko obat berizin dengan penjualan obat keras tablet antibiotik amoxicillin 500mg Kata Kunci : Pengetahuan, Penjualan, Antibiotik Amoxicillin 500 mg
ABSTRACT RELATIONSHIP KNOWLEDGE LEVEL OF EMPLOYEE AN AUTHORIZED DRUG STORES IN NORTH BANJARMASIN AREA WITH SALES HARD DRUG ANTIBIOTICS AMOXICILLIN 500 MG TABLET Dwi Rizki Kurnia1;Amaliyah Wahyuni2; M. Noor Ipansyah3 Hard drugs are ingredients besides efficacious cure, strengthen, kill pests or have other treatment to the human body, is also to be hazardous to the health and life of humans, and is not intended for techniques necessary. Hard drug List (List G)is drugs just can be bought in pharmacies. Drugs that include the G list is antibiotics, sulfa drugs, hormones, antihistamines for use in and all injection drugs. Sales of antibiotic amoxicillin in many drug stores often happens because many people buy antibioticAmoxicillin 500mg tablets in drug stores . Aim of this study to know the relationship of the knowledgelevel of employee an authorized drugs in north Banjarmasin area with sales hard drug antibiotics amoxicillin 500mg tablets. This study uses descriptive analytic study. Population this study is taken from all authorized drug store in north Banjarmasin area that sell hard drugs antibiotic Amoxicillin 500mg tablets. Techniques of data collection was done by collected data from respondents directly (primary data) with the questionnaire. Analysis technique using the Spearman Rank formula with SPSS tool. The results of study doneto all the authorized drug stores in north Banjarmasinareain 27 May-9 June 2013, so conclude there is a significant relationship or a meaningful relationship can be said to be positive, but the current level between knowledge level cof employee an authorized drug store will sale of hard drugs antibiotic amoxicillin 500mg tablets sell. Keywords: Knowledge, Sales, Antibiotics Amoxicillin 500mg Tablets
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Menurut undang-undang kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud obat ialah
suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok badan atau bagian badan manusia (Depkes, 2009). Obat bekhasiat keras, yang dimaksudkan dengan obat berkhasiat keras adalah bahan– bahan yang disamping berkhasiat menyembuhkan, menguatkan, membunuh hama atau mempunyai khasiat pengobatan lainnya terhadap tubuh manusia, juga dianggap berbahaya terhadap kesehatan dan kehidupan manusia, serta tidak dimaksudkan untuk keperluan teknik. Daftar Obat Keras (Daftar G) yaitu obat-obat ini hanya dapat dibeli di apotik dengan resep dokter dan dapat diulang tanpa resep baru bila dokter menyatakan pada resepnya“boleh diulang”. Obat-obat yang termasuk daftar G ini antara lain antibiotika, obat-obat sulfa, hormon, antihistaminika untuk pemakaian dalam dan semua obat suntik.Peraturan mengenai penyaluran obat-obat keras (daftar G) telah dikeluarkan dan terdapat pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 28 Januari 1964 No. 809/Ph/64/b, yaitu bahwa pedagang besar obat-obatan hanya diperbolehkan menjual obat-obat keras kepada apotik, pedagang besar farmasi lainnya dan kepada dokter yang mempunyai surat izin menyimpan obat. Daftar Obat Keras Terbatas (Daftar W) yaitu dalam golongan ini dimaksudkan obat-obatan yang diperuntukan jenis penyakit yang pengobatannya dianggap telah
dapat ditetapkan sendiri oleh rakyat dan tidak begitu membahayakan, terlebih pula bila mengikuti aturan pemakaiannya.Peraturan dan pengawasan terhadap golongan obat ini lebih lunak. Obat-obat ini tidak hanya dapat dibeli di apotik tanpa resep, melainkan juga di toko obat. Penyerahannya oleh toko obat diharuskan dalam bungkusan aslinya guna mencegah pemalsuan dan/atau penukaran, beserta sutu tanda peringatan W (dari “waarschuwing” = peringatan) khusus; dengan meningkatkan pengetahuan umum dan tanggung jawab masyarakat mengenai kesehatan, maka obat-obat keras bebas terbatas dapat terus diperluas dan dikembangkan.Dalam Daftar Obat Keras Bebas Terbatas termasuk antara lain lisol, air Burowi, tingtur iod, papaverin (10 mg), efedrin (35 mg) dan sulfa-sulfa usus (600 mg), serbuk sulfanilamida steril (5 g) dan antihistaminika untuk pemakaian luar.Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1357/202 telah diterbitkan pula Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2002 (Tjay& Kirana, 2007). Antibotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang dibuat secara semi sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sitesis dengan khasiat antibakteri.Amoxicillin adalah derivat-hidroksi (1992) dengan aktivitas sama seperti ampisilin. Tetapi resopsinya lebih lengkap (k.l. 80 %) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma-t1/2-nya lebih kurang sama, tetapi difusinya kejaringan dan cairan tubuh lebih baik, a.l. kedalam liur penderita bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemi jauh lebih tinggi dari pada ampicillin (k.l. 70%) maka lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih. (Tjay & Kirana, 2007).
Berdasarkan data dari di Kecamatan Banjarmasin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara memimiliki wilayah pemerintahan yang terbagi dalam 10 kelurahan yaitu Alalak Tengah, Alalak Utara, Alalak Selatan, Sungai Jingah, Sungai Miai, Surgi Mufti, Pangeran, Antasan Kecil Timur, Kuin Utara, dan Sungai Andai. Berdasarkan survey lokasi di wilayah kerja Kecamatan Banjarmasin Utara terdapat banyak Toko Obat. Berdasarkan observasi, penjualan tablet antibiotik amoxicillin di toko obat banyak terjadi dikarenakan banyak masyarakat yang membeli obat tablet antibiotik Amoxicillin 500mg di Toko Obat. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan pegawai Toko Obat di Wilayah Banjarmasin Utara dengan penjualan obat keras tablet antibiotik Amoxicillin 500 mg