ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TEOSAL DI KELURAHAN ALALAK SELATAN BANJARMASIN. Anita Yulia Rachman1; Eka Kumalasari, S.Farm., Apt2; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt3. Obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat di gunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan salah dalam pengobatan atau dengan kelebihan dosis akan menimbulkan keracunan. Penggunaan obat teosal merupakan salah satu kasus diantara banyaknya penyalahgunaan obat. Teosal sendiri mengandung teofilin 130mg dan salbutamol 1mg tiap tabletnya.Obat ini pada dasarnya digunakan untuk terapi asma sebagai bronkodilator. Tingkat pengetahuan para remaja terhadap penggunaan obat teosal dengan baik dan tepat sangat diharapkan agar tidak terjadi penyalahgunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja terhadap penggunaan obat teosal di kelurahan alalak selatan dan mengetahui tingkat pengetahuan remaja berdasarkan karakteristik pendidikan, umur, dan jenis kelamin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi yang digunakan adalah seluruh remaja dikelurahan alalak selatan, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu responden yang kebetulan ada di tempat atau keadaan tertentu. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan April – Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja terhadap penggunaan obat teosal di kelurahan Alalak Selatan Banjarmasin, dari 172 responden yaitu sebanyak 32 responden (18.60%) tingkat pengetahuan remaja terhadap penggunaan obat teosal adalah baik, kemudian 50 responden (29.07%) tingkat pengetahuannya cukup dan 90 responden (52.33%) tingkat pengetahuannya kurang. Kata Kunci : Pengetahuan, Obat Teosal, Remaja. 1, 2, 3
Akademi Farmasi-ISFI Banjarmasin
ABSTRACT
LEVEL OF KNOWLEDGE ON THE TEEN DRUG USE IN VILLAGES ALALAK TEOSAL SOUTH BANJARMASIN Anita Yulia Rachman1; Eka Kumalasari, S.Farm., Apt2; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt3. Drugs can be defined as a substance that causes changes in biological functions through a chemical process. The drug would be appropriate as a drug when used in the treatment of a disease with a dose and the right time. So when used incorrectly in the treatment or with an excess dose will cause poisoning. Teosal use of drugs is one among the many cases of drug abuse. Teosal itself contains 130mg theophylline and salbutamol 1mg every tabletnya.Obat is basically used for the treatment of asthma as a bronchodilator. The level of knowledge of the youth against drug use and proper teosal well is expected to prevent drug abuse. This study aims to determine the level of knowledge of adolescents to use drugs Alalak teosal in villages south and determine the level of knowledge of adolescents based on the characteristics of education, age, and gender. The method used is descriptive. Population used were all adolescents dikelurahan Alalak the south, while a sample is taken using accidental sampling technique that respondents who happened to be in a certain place or circumstances. The research was carried out since April-May 2015. The data was collected using a questionnaire. These results indicate that the level of knowledge of adolescents to use drugs teosal in villages Alalak South Banjarmasin, of the 172 respondents as many as 32 respondents (18.60%) level of knowledge of adolescents to use drugs teosal is good, then 50 respondents (29.7%) level of knowledge sufficient and 90 respondents (52.33%) level of knowledge was lacking. Kata Kunci : Knowledge, Teosal Drugs, Teens. 1, 2, 3
Akademi Farmasi-ISFI Banjarmasin
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan
dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Meskipun obat dapat menyembuhkan tapi banyak kejadian yang mengakibatkan seseorang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat di gunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan salah dalam pengobatan atau dengan kelebihan dosis akan menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil, maka tidak diperoleh efek penyembuhan (Anief, 1996). Masalah Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya bisa dikatakan merupakan sesuatu hal yang penting. Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan karena keterkaitan obat diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik upaya pencegahan, peningkatan, penyembuhan dan pemulihan. Dengan pengetahuan yang benar, masyarakat akan dapat memperolah manfaat maksimal dari obat dan dapat meminimalkan segala hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat pemakaian suatu obat. Masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang benar tentang obat, tentunya menjadi tanggung jawab tenaga teknis kesehatan khususnya di bidang farmasi untuk memberikan informasi yang benar tentang obat. Obat telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Obat telah
menurunkan angka kematian dan angka kesakitan dengan cara menyelamatkan jiwa, menurunkan jumlah pasien dan meningkatkan kesehatan, tetapi hanya jika obat tersebut aman, berkhasiat dan bermutu dan digunakan dengan benar. Obat yang tidak aman, tidak berkhasiat, tidak bermutu dan tidak digunakan dengan benar, dapat menimbulkan berbagi masalah bagi kesehatan, kegagalan pengobatan bahkan kematian dan dalam jangka panjang akan membuang berbagai sumber (dana dan manusia) yang sebenarnya terbatas (WHO, 2004). Walaupun obat yang tersedia aman, berkhasiat dan bermutu, tetapi jika tidak digunakan dengan benar, maka tetap akan dapat menimbulkan berbagai masalah sebagaimana telah disebut di atas. Oleh karena itu pengetahuan yang benar tentang obat dan cara
penggunaannya, akan mempengaruhi ketepatan
penggunaan obat. Karena itu, pemberian informasi obat yang benar kepada masyarakat sangatlah penting. Disamping itu, sebagian kecil masyarakat yang mengetahui tentang obat menggunakan obat dengan mengambil efek samping dari obat. Karena pada dasarnya digunakan untuk kepentingan pribadi sekalipun hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan dari pembuatan obat itu sendiri. Dimana tujuan dari pembuatan obat adalah untuk mencapai efek terapi. Remaja bukanlah masyarakat awam yang tidak tahu tentang obat. Bahkan karena pengetahuan itu, tidak dapat dipungkiri jika ada yang memanfaatkannya baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan orang-orang disekelilingnya. Penggunaan obat teosal merupakan salah satu kasus diantara banyaknya penyalahgunaan obat. Teosal sendiri mengandung teofilin 130mg dan salbutamol 1mg tiap tabletnya.Obat ini pada dasarnya digunakan
untuk terapi asma sebagai bronkodilator.
Seperti diketahui guna dari
bronkodilator adalah untuk melebarkan pembuluh bronkus yang menyempit akibat serangan penyakit asma pada seseorang (Widjaja, 2004). Menurut penelitian sebelumnya oleh Fadillah (2012) yang melakukan penelitian tentang Penyalahgunaan Obat Teosal oleh Remaja di Kelurahan Alalak Selatan di peroleh hasil sebanyak 26 orang dari 35 remaja yang menyalahgunakan obat tersebut. Hal ini karena kurangnya tingkat pengetahuan remaja terhadap penggunaan
obat
teosal
yang
benar,dan
menyebabkan
remaja
menyalahgunakannya. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejauh mana Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Penggunaan Obat Teosal di Kelurahan Alalak Selatan yang berupa informasi, efek baik maupun efek buruk dan manfaat.