HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH PADA KELUARGA DI DUSUN KEPITU KECAMATAN TRIMULYO KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
A
T AR
D
N JE
S
Disusun oleh: NUR ADYA SARI 3207021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN YOGYAKARTA 2011
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga dan Perilaku Membuang Sampah Pada Keluarga Di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman.” Skipsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana 1 Keperawatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Dalam menyusun skipsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 2. Yanita Trisetyaningsih. S.Kep.,Ners selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta. 3. Yustiana Olfa, APP.,M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis. 4. Titih Huriah.S.Kp.,M.Kep.,sp Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu menyusun skripsi. 5. Fajriyati Nur Azizah.S.Kep.,Ns selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu menyusun skripsi. 6. Bapak dan Ibu staf pengajar di STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan ilmu serta bimbingannya. 7. Bapak Dukuh Dusun Kepitu yang telah memberi ijin dan bantuan dalam melakukan studi pendahuluan. 8. Bapak, Ibu dan keluargaku tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa baik moril maupun materil. 9. Semua teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Terimakasih telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis sehingga tugas ini bisa terselesaikan. Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari Pembimbing dan semua pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Yogyakarta, 23 Agustus, 2011
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
A
T AR
D
N JE
S
Penulis
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND BEHAVIOR IN DISPOSING OF GARBAGE IN FAMILY DUSUN KEPITU SUB DISTRICT TRIMULYO SLEMAN Adya Nur Sari1, Titih Huriah2, Fajriyati Nur Azizah3 Background: The Behavior throw away garbage in an important family is once paid attencione, because landfills are not healthy can lead to health problems. However, the people on Kepitu do not have the appropriate bins of health conditions. Families throw garbage in the garden, on the river, even still there are many rubbish strewn everywhere. Objective: To know relationship level of knowledge and behavior in disposingof garbage in family in Dusun Kepitu Trimulyo Sleman District. Research Methods: This study used a non-experimental quantitative research, with analytic approaches was correlational and cross-sectional study design. The sample which in used was a random sampling of respondents total 99, and the instrument used was the questionnaire. Statistic used wast rank spearman. The results: Based on the results of research knowledge as much as 51.1% of families in Dusun Kepitu are low. Behavior of the garbage as much as 44.4% behavior Family in Dusun Kepitu are enough. Spearman rank correlation test results obtained p-value 0.000 <α (0.05) so that it can be concluded there is a significant correlation coefficient with a value of 0.624 with an error rate of 5%. Conclusions: There is a relationship between the level of knowledge and behavior in disposing of garbage in family in the Dusun Kepitu, sub district Trimulyo, Sleman regency with the closeness of the relationship stronger. Key words: Knowledge, Behavior, Disposing of garbage
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
1
D
N JE
Student Nursing Science Program College of Health Sciences-General Achmad Yani Yogyakarta. 2 Lecturer Nursing Science Program University of Muhammadiyah Yogyakarta 3 Lecturer Nursing Science Program College of Health Sciences-General Achmad Yani Yogyakarta
S
S
E K I T
A
T AR
INTI SARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH PADA KELUARGA DI DUSUN KEPITU KECAMATAN TRIMULYO KABUPATEN SLEMAN Nur Adya Sari
, Titih Huriah
, Fajriyati Nur Azizah
Latar Belakang : Perilaku membuang sampah dalam suatu keluarga penting sekali diperhatikan, karena pembuangan sampah yang tidak sehat dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Namun demikian, Dusun Kepitu masih banyak masyarakat yang belum memiliki tempat sampah yang sesuai syarat kesehatan. Keluarga membuang sampah di kebun, di sungai, bahkan masih banyak terdapat sampah yang berserakan di mana-mana. Tujuan : Mengetahui sejauhmana hubungan tingkat pengetahuan kepala keluarga dan perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan pendekatan analitik korelasional dan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu berjumlah 99 responden, dan intrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Uji satistik yang digunakan menggunakan spearman rank. Hasil penelitian : Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 51,1% pengetahuan keluarga di Dusun Kepitu rendah. Perilaku membuang sampah sebanyak 44,4% perilaku Keluarga di Dusun Kepitu cukup. Hasil uji korelasi spearman rank diperoleh p-value 0,000< α(0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,624 dengan tingkat kesalahan 2%. Kesimpulan penelitian : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan kepala keluarga dan perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman dengan keeratan hubungan kuat. Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, Membuang sampah
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
A
T AR
D
N JE
S E K TI Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan SJenderal Achmad Yani Yogyakarta
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya, Nama
: Nur Adya Sari
Nomor Mahasiswa
: 3207021
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH PADA KELUARGA DI DUSUN KEPITU KECAMATAN TRIMULYO KABUPATEN SLEMAN” Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
AN
di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
A YAK K A OG
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka.
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
Yogyakarta, Januari 2011
Nur Adya Sari
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................... ABSTRACK.......................................................................................... INTI SARI............................................................................................. HALAMAN PERNYATAAN................................................................ DAFTAR ISI ......................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ B. Rumusan Masalah ................................................................... C. Tujuan Penelitian..................................................................... D. Manfaat Penelitian................................................................... E. Keaslian Penelitian .................................................................. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori......................................................................... 1.Kepala keluarga ...................................................................... a.Pengertian ....................................................................... b.Fungsi keluarga .............................................................. 1. Pengetahuan membuang sampah pada keluarga .................. a. Pengertian..................................................................... b. Tingkat pengetahuan..................................................... a. Faktor-faktor yang mempengaruhi ................................ 2. Perilaku membuang sampah ............................................... a. Pengertian perilaku ...................................................... b. Klasifikasi perilaku ....................................................... c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku .................. 3. Sampah............................................................................... a. Pengertian sampah ........................................................ b. Sumber sampah............................................................. c. Karakteristik sampah .................................................... B. Kerangka Teori ....................................................................... C. Kerangka Konsep.................................................................... D. Hipotesis ................................................................................
AN
i ii iii iv v vi vii viii ix xi
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
1 6 7 7 8
10 10 10 10 10 10 10 12 13 13 13 14 15 15 17 17 20 21 21
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian...................................................................... B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... C. Variabel Penelitian ................................................................... D. Definisi Operasional................................................................. E. Populasi dan Sampel................................................................. F. Alat dan Metode Pengumpulan Data......................................... G. Validitas dan Reliabilitas .......................................................... H. Metode Pengolahan dan analisa data......................................... I. Etika Penelitian ........................................................................ J. Jalannya Penelitian .................................................................. BAB IV HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................ 2. Karakteristik Responden ................................................. 3. Tingkat Pengetahuan Membuang Sampah Pada Keluarga di Dusun Kepitu............................................... 4. Perilaku Membuang Sampah Pada Keluarga di Dusun Kepitu............................................................................. 5. Hubungan Tingkat pengetahuan dan Perilaku Membuang Sampah Pada Keluarga di Dusun Kepitu ..... B. Pembahasan ........................................................................... C. Keterbatasan Penelitian ......................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................... B. Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
AN
22 22 22 22 23 24 27 30 33 34 37 37 39
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR 41 42 43 44 48 49 49
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Keluarga Membuang Sampah ................................................................................... Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Keluarga Membuang Sampah ................................................................................... Table 3. Hasil Uji Validitas Kuesioner pengetahuan membuang Sampah ................................................................................... Table 4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku Membuang Sampah.................................................................................... Tabel 5. Pedoman Koefisien Kontingensi............................................... Table 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................................................................. Table 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan............................................................................. Table 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............ Table 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .............................................................................. Table 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan................................................................................. Table 4.6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan informasi tentang perilaku membuang sampah ........................ Table 4.7 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi................................................................................. Table 4.8 Distribusi Tingkat Pengetahuan Membuang Sampah Pada Keluarga ......................................................................... Table 4.9 Distribusi Perilaku Membuang Sampah .................................. Table 4.10 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Membuang Sampah Pada Keluarga.................................................................................
AN
25 26 29 29 33 39 39 39 40
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
ST
S E K I
41 41 42 42
D
N JE
A
T 40 R A
43
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kerangka Teori.................................................................. Gambar 2 : Kerangka Konsep...............................................................
AN
20 21
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Skripsi Lampiran 2. Informed Consent Lampiran 3. Kuesioner Lampiran 4. Lembar Konsultasi Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Lampiran 6. Hasil Uji Penelitian Lampiran 7 Lembar surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 8 Lembar Surat Ijin Uji Validitas Lampiran 9 Lembar Surat Ijin Penelitian
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting
dari pembangunan
nasional. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia tahun 1945 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi –tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tindak sosial ekonominya. Program kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup
AN
bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan
A YAK K A OG
mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan
T ANI Y S U .Y
adanya reformasi dibidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil
P AL A R E ER
pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat masyarakat yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara–negara tetangga, dan
P
D
N JE
kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan. Disamping itu, reformasi
S
E K I T
A
T AR
kesehatan masih diperlukan mengingat beberapa fenomena yang berpengaruh
S
terhadap pembangunan kesehatan, diantaranya adalah perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat dan upaya kesehatan (Media Penelitian dan Pengembangan Depkes RI, 2003). Perubahan pemahaman akan konsep sehat dan sakit serta makin majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit yang multifaktorial, telah mengukur paradigma pembangunan kesehatan yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Penerapan paradigma baru dan pembangunan kesehatan baru, yaitu paradigma sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan dalam waktu jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif (Media Penelitian dan Pengembangan Depkes RI, 2003). Misi Indonesia Sehat 2013, lingkungan yang diharapkan masyarakat mampu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Dalam strategi
AN
ini masyarakat didorong untuk mengembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
A YAK K A OG
(PHBS), menggerakkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang
T ANI Y S U .Y
ditandai dengan pelayanan promosi kesehatan, preventif, kuratif, Keluarga
P AL A R E ER
Berencana, perawatan kehamilan, pertolongan persalinan, keluarga sadar gizi dan kesehatan.meningkatkan sistem surveilan, monitoring dan informasi kesehatan
P
D
N JE
penanganan kedaruratan kesehatan.meningkatkan akses masyarakat terhadap
S
E K I T
A
T AR
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui strategi ini, setiap orang miskin
S
diharapkan mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu. Bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit, disamping telah tersedia sumber daya manusia kesehatan yang kompeten, obat esensial dan alat (Media Penelitian dan Pembangunan Kesehatan Depkes RI, 2011 ). Derajat Kesehatan Masyarakat (DKM) yang disepakati secara nasional sebagai indikator utama keberhasilan pembangunan kesehatan belum dicapai secara optimal di Kabupaten Sleman. Hal ini ditunjukkan dengan hasil secara
nasional masih tingginya angka kematian karena diare (6,3 %); angka kematian karena demam berdarah denguine (7,3 %) ;angka kesakitan karena demam berdarah denguine (4,1%) , sedangkan hasil survey Kabupaten Sleman, angka kematian karena diare (3,1%); angka kematian karena demam berdarah denguine (3,3%); angka kesakitan karena demam berdarah denguine (1,1%) (Dinkes Kabupaten Sleman 2009). Hal ini dapat disimpulkan penyebab masalah yang muncul karena masyarakat kurang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat berhubungan dengan sikap masyarakat dalam perilaku membuang sampah.
AN
Masyarakat kurang menyadari bahwa membuang sampah secara baik dan
A YAK K A OG
layak dapat mengurangi efek yang merugikan bagi masyarakat dan merupakan
T ANI Y S U .Y
langkah utama dari rangkaian kegiatan untuk mencapai keadaan yang sehat.
P AL A R E ER
Pembuangan sampah yang tidak baik dan sanitasi dapat menimbulkan bermacam –macam akibat, antara lain : dapat mengotori tanah dan sumber air permukaan
P
D
N JE
tanah maupun air dalam tanah; dapat menjadi sarang insekta, tikus dan tempat
S
E K I T
A
T AR
bersarangnya faktor-faktor penyakit seperti lalat, tikus, nyamuk, kecoa;
S
mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau-bau yang busuk; merupakan sumber media perkembangan hama penyakit yang membahayakan kesehatan seperti diare, penyakit kulit, demam berdarah denguine. Pembuangan sampah yang baik dan teratur merupakan salah satu unsur yang penting dalam usaha-usaha sanitasi lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit, sebab dengan cara mengumpulkan dan membuang sampah yang baik dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas, terutama yang disebabkan
karena “ water born dan food born diseases” (penyakit yang disebabkan karena air dan makanan) dan mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut ditentukan oleh : lingkungan 45%, perilaku 30%, pelayanan kesehatan 20%, dan keturunan 5%. Dengan teori tersebut menyiratkan pemahaman bahwa faktor perilaku manusia berperan cukup signifikan dalam suatu keberhasilan proses kerja. Cara pembuangan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dapat menurunkan : angka kehidupan lalat (70%); angka kehidupan tikus (60%); Angka kehidupan nyamuk (85%) (Subroto, 2000). Berdasarkan dari hasil cara pembuangan sampah di atas, rata-rata penurunan
AN
kehidupan faktor penyakit kurang lebih 65%. Dengan demikian perlu adanya
A YAK K A OG
suatu upaya peningkatan pengetahuan dan penyadaran masyarakat setempat
T ANI Y S U .Y
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya dalam hal membuang
P AL A R E ER
sampah, serta kegiatan penjagaan kebersihan lingkungan masyarakat secara bersama-sama (Subroto, 2000). Hal ini dapat dilihat dari faktor – faktor yang
P
D
N JE
mempengaruhi perilaku sehat menurut Green cit Notoatmodjo (2007), perilaku
S
E K I T
A
T AR
dipengaruhi 3 faktor utama, yaitu: faktor predisposisi (predisposing factors),
S
faktor pemungkin (enabling factors), faktor penguat (reinforcing factors). Faktor predisposisi perilaku mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan perasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja,
ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, Poliklinik, Posyandu, Polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta dan sebagainya. Faktor penguat meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga undang-undang, peraturan – peraturan baik dari pemerintahan pusat atau daerah yang terkait dengan kesehatan. Hasil dari studi pendahuluan, di Puskesmas Kadisobo kegiatan tentang kesehatan lingkungan diantaranya yaitu melakukan penyuluhan ke setiap dusun
AN
enam bulan sekali dan pihak dari Puskesmas pernah melakukan sosialisasi di
A YAK K A OG
Dusun Kepitu pada tahun 2008 tentang pentingnya kesadaran diri terhadap
T ANI Y S U .Y
kebersihan lingkungan, hal itu disambut dengan antusias tetapi pada tahun 2009
P AL A R E ER
Puskesmas Kadisobo melakukan survey di Dusun Kepitu bahwa masyarakat amatlah tidak memperhatikan kebersihan lingkungan maka dengan berjalannya
P
D
N JE
waktu pihak Puskesmas menyatakan bahwa dari 8 dusun yang ada di Kecamatan
S
E K I T
A
T AR
Trimulyo bahwa Dusun Kepitulah yang berada diperingkat bawah mengenai
S
kesadaran dalam Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan masih banyaknya sampah yang tidak tertata rapi karena tidak adanya tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan seperti : tempat sampah tidak lembab dan ada penutupnya. Kecamatan Trimulyo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sleman yang memiliki daerah yang cukup luas wilayahnya, yaitu sekitar 7.350 hektar dengan kehidupan masyarakat pada umumnya sudah cukup baik, meskipun pada beberapa daerah masih ada yang dikatakan sangat rendah tingkat
perekonomiannya. Mayoritas sebagian besar penduduk berpendidikan SLTP dan bahkan masyarakat tidak pernah mendapatkan informasi tentang perilaku membuang sampah Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani .Selain tingkat kehidupan masyarakat yang masih rendah, masalah kesehatan masyarakat Sleman juga masih harus mendapat perhatian. Berdasarkan data di Daerah Trimulyo, ternyata sebagian besar penyakit masih mendominasi daerah tersebut, seperti penyakit demam berdarah denguine, diare dan alergi. Tingginya penyakit – penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada, diantaranya faktor lingkungan, iklim, tingkat pengetahuan kesehatan
AN
masyarakat, faktor ekonomi, maupun faktor kualitas pelayanan kesehatan yang
A YAK K A OG
ada di wilayah Kecamatan Trimulyo. Dengan adanya faktor yang mempengaruhi
T ANI Y S U .Y
kejadian penyakit tersebut, maka dari 10 besar penyakit yang ada, diare
P AL A R E ER
merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan kebiasan hidup masyarakat, salah satunya adalah kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya
P
D
N JE
dan kurang memenuhi syarat kesehatan .
S
E K I T
A
T AR
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
S
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Peran-peran dalam keluarga tidak seluruhnya kaku sebagai tugas/peran ibu, ayah, anak laki-laki, atau anak perempuan saja, tetapi ada beberapa tugas/peran yang dapat dipertukarkan. Sebaiknya, peran-peran yang melekat pada perempuan atau laki-laki di dalam keluarga tidak terjebak pada stereotype yang dilekatkan pada perbedaan gender. Kesalahan mendasar pada
sistem keluarga, lebih banyak diakibatkan pola pendidikan yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya yang masih berorientasi pada dogma-dogma patriarkis. Kepala Keluarga bukanlah jabatan normatif yang bisa digunakan untuk melegitimasikan penindasan dan pendominasian satu pihak kepada pihak lainnya. Tapi Kepala Keluarga merupakan jabatan fungsional. Ia dilekatkan berdasarkan kemampuan dan kebiasaan. Ketika peranan seorang suami/istri begitu dominan dan signifikan dalam keberlangsungan kehidupan perekonomian keluarga, maka ia mempunyai tugas sebagaimana fungsinya sebagai Kepala Keluarga (Lilis, 2007).
AN
Berdasarkan hasil survey pendahuluan, peneliti memilih di Dusun Kepitu
A YAK K A OG
dikarenakan masih ditemukan tempat pembuangan sampah yang tidak sehat, ada
T ANI Y S U .Y
sampah yang menumpuk di depan rumah, bahkan tidak ada tempat khusus untuk
P AL A R E ER
membuang sampah entah di dalam rumah atau di luar rumah dan ada sampah yang yang masih berserakan di kebun, sungai bahkan di jalan. Melihat pentingnya
P
D
N JE
pengetahuan terutama pengetahuan Kepala Keluarga tentang membuang sampah
S
E K I T
A
T AR
dihubungkan dengan perilaku keluarga dalam masalah membuang sampah guna
S
mencegah terjadinya gangguan kesehatan akibat dari membuang sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan Kepala Keluarga
dengan perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman ? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui sejauhmana hubungan tingkat pengetahuan Kepala Keluarga dan perilaku
membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan
Trimulyo Kabupaten Sleman. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahuan Kepala Keluarga tentang membuang sampah.
AN
b. Mengetahui perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu
A YAK K A OG
Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman.
T ANI Y S U .Y
c. Mengetahui hubungan antara pengetahuan Kepala Keluarga dan perilaku
P AL A R E ER
membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman.
P
D
N JE
D. Manfaat Penelitian
S
E K I T
1. Untuk institusi pendidikan sebagai sumber inspirasi bacaan literatur serta
S menambah informasi tentang pengaruh kebersihan lingkungan dan perilaku membuang sampah . 2. Untuk peneliti
memperbanyak
informasi tentang
hubungan tingkat
pengetahuan Kepala Keluarga dan perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu.
A
T AR
3. Untuk peneliti selanjutnya sebagai bahan masukan dalam penelitian selanjutnya tentang pengetahuan kesehatan lingkungan dan membuang sampah 4. Untuk masyarakat / keluarga sebagai sumber informasi tentang pentingnya pengetahuan dan kebersihan lingkungan untuk mewujudkan status kesehatan yang baik bagi masyarakat. 5. Untuk institusi kesehatan atau keperawatan
sebagai dasar bagi dinas
kesehatan dan bidang keperawatan komunitas dalam memberikan dukungan / motivasi serta pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan
AN
sampah bagi kesehatan.
A YAK K A OG
6. Untuk penyedia layanan kesehatan lainnya dapat mengikutsertakan
T ANI Y S U .Y
masyarakat dalam pelatihan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
P AL A R E ER
E. Keaslian Penelitian
1. Soemarti pada tahun 1993 mengadakan penelitian dengan judul Dampak
P
D
N JE
Pemukiman Terhadap Kesehatan Lingkungan di wilayah pantai. Tujuan
S
E K I T
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan
S wilayah pantai serta untuk mencari faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. Kesimpulan penelitian tersebut adalah a) sumber air untuk mandi, minum, cuci berasal dari air artetis, b) saluran sanitasi pada umumnya tidak berfungsi, c) pembuangan limbah sayur pada keluarga umumnya membuang langsung ke selokan yang tidak mengalir, d) masih banyak dijumpai sampah berserakan di mana-mana.
A
T AR
Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasi dengan rancangan melintang dengan setiap subyek dilakukan observasi dan wawancara satu kali. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan kuesioner. 2. Dr.Martunis Yahya (1990) yang meneliti tentang Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan Hidup di Desa Bayi Kecamatan Barda Sakti Kabupaten Daerah Tingkat 2 Aceh Utara . Penelitian ini di lakuakan terhadap masyarakat desa
Uteyum Bayi dengan jumlah
popolasi 2063 jiwa yang terdiri dari 390 KK. Penelitian mengambil sampel
AN
39 KK dengan penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dan
A YAK K A OG
mengunakan metode wawancara, kuesioner dan observasi langsung. Variabel
T ANI Y S U .Y
yang diteliti adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan yang diperoleh
P AL A R E ER
kepala rumah tangga. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang dilihat adalah cara pembuangan sampah domestik atau non
P
D
N JE
domestik dan pembuangan air limbah.
S Persamaan peneliti adalah sama-sama menggunakan metode kuesioner E K I T
S variabel yang diteliti sikap dan perilaku. Perbedaan yang diteliti adalah obyek penelitian , lokasi penelitian, waktu penelitian, jenis penelitian observasional dan metode populasi dan sampel yang diambil dari peneliti ini variabel yang diambil sosial ekonomi dan tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan serta sikap dan perilaku masyarakat terhadap kebersihan lingkungan .
A
T AR
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kepitu, Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman pada Bulan Januari-Juli 2011. Dusun Kepitu merupakan sebuah Dusun yang berada di Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman. Luas Kecamatan Trimulyo sekitar 7.350 hektar dengan kehidupan
AN
masyarakat pada umumnya cukup baik meskipun masih ada beberapa
A YAK K A OG
daerah yang dikatakan sangat rendah tingkat perekonomiannya. Mayoritas
T ANI Y S U .Y
penduduk Dusun Kepitu berpendidikan SLTP dan bekerja sebagai buruh/
P AL A R E ER
petani. Penduduk Dusun Kepitu berjumlah 215 KK.
P
Kecamatan Trimulyo membawahi 8 Dusun, yaitu Dusun Mlunyah,
D
N JE
Dusun Panjen, Dusun Tegalsari, Dusun Polowidi, Dusun Kepitu, Dusun
S Dusun Kalangan, Dusun Ngemplak. Dusun Kepitu merupakan Klegen, E K TI
S
A
T AR
dusun yang cukup luas wilayahnya yaitu 12.568 km, banyak terdapat lahan pertanian yang mayoritas digunakan warga sebagai lahan mencari nafkah.
Warga Dusun Kepitu selalu melakukan kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian setiap Malam Jumat, arisan, dan kumpulan warga Rukun Tetangga (RT). Hubungan antar warga terjalin sangat baik. Batas wilayah Dusun Kepitu sebelah Utara adalah Dusun Mlunyah, sebelah Selatan
adalah Dusun Panjen, sebelah Timur adalah Polowidi dan sebelah Barat adalah Klegen. Dusun Kepitu berada pada wilayah kerja Puskesmas Kadisobo. Puskesmas Kadisobo terletak antara Dusun Tegalsari dan Dusun Kembang Arum. Puskesmas Kadisobo merupakan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kabupaten Sleman, yang membawahi dua kecamatan yaitu Kecamatan Trimulyo dan Kecamatan Turi. Puskesmas Kadisobo mempunyai beberapa program yaitu
Program Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan
Makanan, Program Pelayanan Kesehatan, Program Promosi Kesehatan dan
AN
Pemberdayaan Masyarakat, Program Pencegahan dan Penanggulangan
A YAK K A OG
Penyakit Menular, Program Kesehatan Keluarga, Program Penanganan
T ANI Y S U .Y
Pembiayaan Kesehatan Penduduk Miskin, Program Perbaikan Gizi
P AL A R E ER
Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan PHBS, Program Pendidikan Kesehatan dan Sumber daya Kesehatan, Program
P
D
N JE
Pengembangan Manajemen Kesehatan, Program Sistem Informasi
S Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kesehatan, E K TI
S
Adapun kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran dari
program-program
Puskesmas
yang
berpengaruh
dalam
perilaku
membuang sampah pada keluarga adalah Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan PHBS, Program Pendidikan Kesehatan dan Sumber daya Kesehatan. Namun dari 12 program yang ada 3 program tersebut yang belum berjalan sesuai target dikarenakan kurang antusiasnya masyarakat dalam menerapkan PHBS.
A
T AR
2. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian pada 99 KK di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman diperoleh karakteristik responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Jenis kelamin Frekuensi Prosentase(%) Laki-laki 93 93,9 Perempuan 6 6,1 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011
AN
A YAK K A OG
laki-laki sebanyak 93 orang (93,9%), sedangkan responden berjenis
T ANI Y S U .Y
kelamin perempuan sebanyak 6 orang (6,1%).
P AL A R E ER
Tabel 4.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan status pernikahan di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Status Frekuensi Prosentase(%) Menikah 94 95,0 Duda 3 3,0 Janda 2 2,0 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011
P
S
S
E K I T
D
N JE
Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar responden berstatus menikah sebanyak 94 orang (95%), sedangkan responden yang berstatus janda jumlahnya paling sedikit sebanyak 2 orang (2%).
A
T AR
Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Usia Frekuensi Prosentase(%) 25-35 tahun 34 34,3 36-45 tahun 30 30,3 46-55 tahun 35 35,4 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011 Tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar responden berusia 46-55 tahun sebanyak 35 orang (35,4%), sedangkan responden berusia 25-35 tahun jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 30 orang (30,3%). Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Pendidikan Frekuensi Prosentase(%) Tidak sekolah 1 1,0 Tidak tamat SD 4 4,0 Tamat SD 16 16,2 Tamat SLTP 35 35,4 Tamat SLTA 30 30,3 Tamat PT 13 13,1 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
D
N JE
S E Tabel 4.4 K TI
menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan
SLTP sebanyak 35 orang (35,4%), sedangkan responden tidak bersekolah jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 1 orang (1%).
A
T AR
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) Tidak bekerja 4 4,0 Petani/buruh 34 34,3 PNS 11 11,1 Karyawan swasta 25 25,3 Pedagang 9 9,1 Wiraswasta 16 16,2 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011 Tabel 4.5 menunjukkan sebagian besar responden bekerja sebagai petani/buruh sebanyak 34 orang (34,3%), sedangkan responden yang tidak
AN
bekerja jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 4 orang (4,0%).
A YAK K A OG
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi tentang Perilaku Membuang Sampah di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Sumber informasi Frekuensi Prosentase(%) Tidak pernah 53 53,5 Pernah 46 46,5 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
D
N JE
S E Tabel K TI
4.6 menunjukkan sebagian besar responden tidak pernah
memperoleh informasi tentang perilaku membuang sampah sebanyak 53 orang (53,5%), sedangkan responden yang pernah memperoleh informasi sebanyak 46 orang (46,5%).
A
T AR
Tabel 4.7. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Sumber informasi Frekuensi Prosentase(%) Petugas kesehatan 7 7,1 Tetangga 2 2,0 Koran 11 11,1 Televisi 14 14,1 Buku 8 8,1 Lain-lain 4 4,0 Jumlah 46 100 Sumber : Data primer tahun 2011 Tabel 4.7 menunjukkan sebagian besar responden memperoleh informasi tentang perilaku membuang sampah dari televisi sebanyak 14
AN
orang (14,1%), sedangkan responden yang memperoleh informasi dari
A YAK K A OG
tetangga jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 2 orang (2%).
T ANI Y S U .Y
3. Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga Membuang Sampah Pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman
P AL A R E ER
Hasil pengukuran tingkat pengetahuan membuang sampah pada
P
ND E disajikan pada S J tabel berikut: E TIK
keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman
S
A
T AR
Tabel 4.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga tentang Membuang Sampah pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase(%) Baik 22 22,2 Cukup 26 26,3 Kurang 51 51,1 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011 Tabel 4.8 menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang membuang sampah sebanyak 51 orang
(51,1%), sedangkan yang memiliki tingkat pengetahuan baik jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 22 orang (22,2%).
4. Perilaku Membuang Sampah pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Hasil penelitian tentang perilaku membuang sampah pada keluarga di Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman, disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.9. Distribusi Perilaku Membuang Sampah pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Perilaku membuang sampah Frekuensi Prosentase(%) Baik 22 22,2 Cukup 44 44,4 Kurang 33 33,3 Jumlah 99 100 Sumber : Data primer tahun 2011
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Tabel 4.9 menunjukkan perilaku membuang sampah pada sebagian besar responden adalah cukup sebanyak 44 orang (44,4%), sedangkan
P
D
N JE
yang baik jumlahnya paling sedikit sebanyak 22 orang (22,2%).
S E K 5. I Hubungan T
S
Tingkat Pengetahuan Kepala Keluarga dan Perilaku
Membuang Sampah pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membuang sampah pada Kepala Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman disajikan pada tabel berikut:
A
T AR
Tabel 4.10. Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Membuang Sampah pada Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman Tingkat Perilaku membuang sampah Total Rs pPengetahuan Baik Cukup Kurang value F % F % F % F % 0,624 0,000 13 59,1 8 36,4 1 4,5 22 100 Baik 6 23,1 19 73,1 1 3,8 26 100 Cukup 3 5,9 17 33,3 31 60,8 51 100 Kurang 22 44 33 Total Sumber: Data Primer Tahun 2011 Tabel 4.10 menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan Kepala Keluarga tentang membuang sampah baik, sebagian besar
AN
memiliki perilaku membuang sampah baik sebanyak 13 orang (59,1%).
A
RT Responden dengan tingkat pengetahuan cukup, sebagian besar memiliki A K A Y perilaku membuang sampah cukup sebanyak 19 orang (73,1%). G Sedangkan O I Ysebagian besar memiliki responden dengan tingkat pengetahuan kurang, N YA . A sebanyak 31 orang (60,8%). perilaku membuang sampah kurang L A Rstatistik E Hasil perhitungan menggunakan uji korelasi spearman rank D N E J sepertiSdisajikan pada tabel 4.10, diperoleh p-value sebesar 0,000 < E K I T (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara
A K A
T S U
P R E
P
S
tingkat pengetahuan Kepala Keluarga tentang membuang sampah dengan perilaku keluarga dalam membuang sampah di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo
Kabupaten
menunjukkan
semakin
Sleman. baik
Nilai tingkat
koefisien
(rs)
pengetahuan,
yang maka
positif perilaku
membuang sampah juga akan semakin baik. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,624 menunjukkan tingkat hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku membuang sampah di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman adalah kuat.
B. Pembahasan Tingkat pengetahuan tentang membuang sampah pada Kepala Keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman sebagian besar adalah kurang sebanyak 51 orang (51,5%). Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian tercantum dalam tabel 4.4, tabel 4.6 dan tabel 4.8 pengetahuan yang kurang dari keluarga tentang membuang sampah
AN
disebabkan kurangnya informasi dan tingkat pendidikan responden yang
A
T R sebagian besar masih ditingkat dasar (SLTP). Hal ini sesuai dengan teori A AK Y Notoatmodjo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi OG pengetahuan Y NI pendidikan. Menurut diantaranya adalah informasi dan A tingkat .Y A Notoatmodjo (2003), faktor pengetahuan atau kognitif merupakan domain L A EbagiRterbentuknya perilaku seseorang. Keluarga yang yang sangat penting D EN J memiliki S pengetahuan baik tentang membuang sampah dapat mendorong E TIK
A K A
T S U
P R E
P
S
perilaku keluarga untuk membuang sampah secara baik dan layak. Peran
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat (Widaningsih, 2007). Perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman menurut tabel 4,9 sebagian besar adalah cukup sebanyak 44 orang (44,4%). Hal ini bisa dikarenakan tingkat
pengetahuan Kepala Keluarga yang masih rata-rata SLTP. Sedangkan pengetahuan keluarga sebagian besar yaitu kurang karena pendidikan keluarga amatlah mempengaruhi pengetahuan dan perilaku membuang sampah pada keluarga. Sedangkan sumber informasi yang didapatkan sangat minim karena rata-rata keluarga mendapat informasi dari televisi sebanyak 14,1%. Padahal tidak semua televisi selalu menayangkan informasi tentang kebersihan lingkungan dan PHBS, bahkan informasi yang didapatkan dari petugas kesehatan amat kurang yaitu 7,1%. Peran informasi dari petugas kesehatan dan peran keluarga amat
AN
penting untuk memperbaiki perilaku membuang sampah pada keluarga.
A YAK K A OG
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
T ANI Y S U .Y
dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Peran-peran dalam keluarga
P AL A R E ER
tidak seluruhnya kaku sebagai tugas/peran ibu, ayah, anak laki-laki, atau anak perempuan saja, tetapi ada beberapa tugas/peran yang dapat
P
D
N JE
dipertukarkan. Sebaiknya, peran-peran yang melekat pada perempuan atau
S di dalam keluarga tidak terjebak pada stereotype yang dilekatkan laki-laki E K TI
S
A
T AR
pada perbedaan gender. Kesalahan mendasar pada sistem keluarga, lebih
banyak diakibatkan pola pendidikan yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya yang masih berorientasi pada dogma-dogma patriarkis. Kepala Keluarga bukanlah jabatan normatif yang bisa digunakan untuk melegitimasikan penindasan dan pendominasian satu pihak kepada pihak lainnya. Tapi Kepala Keluarga merupakan jabatan fungsional. Ia dilekatkan berdasarkan kemampuan dan kebiasaan. Ketika peranan
seorang suami/istri begitu dominan dan signifikan dalam keberlangsungan kehidupan
perekonomian
keluarga,
maka
ia
mempunyai
tugas
sebagaimana fungsinya sebagai Kepala Keluarga . hal ini juga tercantum dalam undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pemerintah pusat atau daerah yang terkait dengan kesehatan. Perilaku membuang sampah yang cukup dari keluarga dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, terutama yang disebabkan karena “water born and food born diseases” (penyakit yang disebabkan karena air dan makanan) (Subroto, 2000) dan (Lilis, 2007).
AN
Hasil cross tabulasi pada tabel 4.10 menunjukkan responden dengan
A YAK K A OG
tingkat pengetahuan tentang membuang sampah yang baik, sebagian besar
T ANI Y S U .Y
memiliki perilaku membuang sampah yang baik sebanyak 13 orang
P AL A R E ER
(59,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan cukup sebagian besar memiliki perilaku membuang sampah cukup sebanyak 19 orang (73,1%).
P
D
N JE
Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebagian besar
S perilaku membuang sampah kurang sebanyak 31 orang (60,8%). memiliki E K TI
S
A
T AR
Keluarga dengan tingkat pengetahuan baik memiliki perilaku
membuang sampah baik disebabkan pengetahuan yang dimiliki mampu menumbuhkan kesadaran bahwa membuang sampah secara baik dan layak dapat mengurangi efek yang merugikan bagi masyarakat dan merupakan langkah utama dari rangkaian kegiatan untuk mencapai keadaan yang sehat. Keluarga dengan tingkat pengetahuan baik memiliki perilaku membuang sampah sedang dan kurang disebabkan faktor kebiasaan
masyarakat yang membuat sampah tidak pada tempatnya dan faktor tidak adanya tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan masyarakat (Notoatmojo,2007). Keluarga dengan tingkat pengetahuan kurang dan cukup memiliki perilaku membuang sampah yang baik disebabkan adanya anjuran dari tokoh
masyarakat
dan
tokoh
agama
serta
petugas
kesehatan
(Subroto,2000). Keluarga dengan tingkat pengetahuan kurang dan cukup memiliki perilaku membuang sampah yang kurang menunjukkan bahwa pengetahuan yang kurang mengakibatkan tidak adanya upaya kesadaran untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
AN
A YAK K A OG
Hasil uji statistik menggunakan spearman rank menunjukkan adanya
T ANI Y S U .Y
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
P AL A R E ER
membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman dengan keeratan hubungan yang kuat. Hal ini sesuai
P
D
N JE
teori Green cit Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan merupakan faktor
S
S perilaku predisposisi E K TI
A
T AR
seseorang termasuk perilaku membuang sampah.
Pengetahuan masyarakat tentang membuang sampah akan meningkatkan kesadaran mereka bahwa membuang sampah secara baik dan layak dapat mengurangi efek yang merugikan bagi masyarakat dan merupakan langkah utama dari rangkaian kegiatan untuk mencapai keadaan yang sehat.
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Pengumpulan data perilaku membuang sampah dilaksanakan hanya menggunakan kuisioner tanpa diikuti dengan observasi, sehingga masih terdapat kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur sehingga dapat terjadi bias. 2. Faktor yang berhubungan dengan perilaku membuang sampah diteliti hanya tingkat pengetahuan tentang membuang sampah sehingga hasil yang diperoleh kurang sempurna.
AN
3. Responden hanya diambil dari salah satu anggota keluarga yaitu Kepala
A YAK K A OG
Keluarga sedangkan untuk membuang sampah keluarga, mungkin tidak
T ANI Y S U .Y
selamanya oleh responden yang penulis dan peneliti tidak mencantumkan
P AL A R E ER
kriteria siapa yang membuang sampah keluarga, sehingga hasil yang diperolah kurang sempurna.
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan tentang membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman adalah kurang sebanyak 51 keluarga (51,5%).
AN
2. Perilaku membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan
A YAK K A OG
Trimulyo Kabupaten Sleman adalah cukup sebanyak 44 keluarga (44,4%).
T ANI Y S U .Y
3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
P AL A R E ER
membuang sampah pada keluarga di Dusun Kepitu Kecamatan Trimulyo Kabupaten Sleman dengan keeratan hubungan yang kuat.
P
S
E K I T
B. Saran
S
D
N JE
Saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut:
1. Bagi institusi pendidikan Institusi pendidikan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi kepada mahasiswa tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku membuang sampah.
A
T AR
2. Bagi peneliti Peneliti dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk menambah wawasan tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku membuang sampah
sebagai
bekal
untuk
memberikan
penyuluhan
kepada
lingkungannya. 3. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti
berikutnya
dapat
menambahkan
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi perilaku, seperti: kepercayaan, sikap, orang lain yang dianggap penting, sumber daya dan kebudayaan. 4. Bagi masyarakat/keluarga
AN
A YAK K A OG
Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang sudah baik hendaknya dapat
T ANI Y S U .Y
memberikan contoh kepada lingkungannya untuk membuang sampah
P AL A R E ER
secara baik dan layak.
5. Bagi penyedia layanan kesehatan lainnya
P
D
N JE
Penyedia layanan kesehatan dapat mengikutsertakan masyarakat dalam
S yang terkaid dengan kesehatan masyarakat. pelatihan E K TI
S 6.
Bagi Puskesmas
Puskesmas agar dapat lebih maksimalkan untuk menerapkan ilmunya kepada masyarakat terutama tentang PHBS dan perilaku membuang sampah dengan sering mengadakan penyuluhan, pelatihan dan evaluasi berkala.
A
T AR
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Arini , T. (2005). Pengaruh Promosi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa SD di Wilayah Kerja Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : FK UGM Azwar, S., MA. (2008). Reliabilitas & Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aziz, A. (1997). Pengantar Kesehatan Lingkungan . Mutiara, Jakarta. Aziz, A. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika, Jakarta.
AN
Budiarto, Eko.(2001). Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
A YAK K A OG
Jakarta : EGC.
Dahlan, S.(2009). Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
T ANI Y S U .Y
Medika.
P AL A R E ER
Dep. Kes. RI.(2000). Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Dampak Sampah. Direktorat Jenderal PPM dan PLP Jakarta.
P
Dep. Kes. RI.(2002). Media Penelitian dan Pengembangan. Departemen
D
N JE
Kesehatan RI, Jakarta.
S
E K I T
Dep. Kes. RI.(2003). Media Penelitian dan Pembangunan Kesehatan.
S
Dep.
Departemen Kesehatam. RI, jakarta
Kes.
RI.
(2003)
Indicator
Pertahanan
PHBS.
Available on
:
http:/www.promosikesehatan. com/ch/index,php. Tanggal update : 22 Januari 2011 Dep. Kes. RI. (2010). Pembuangan Sampah. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Dep. Kes. (2009). PRJB Propinsi Daerah Yogyakarta. Departemen Kesehatan, Yogyakarta. Dep. Kes. RI. (2008). Analisa Perilaku Hidup Bersih dan Hidup Sehat .Departemen Kesehatan RI, Jakarta
A
T AR
Dep. Kes. (2008). Materi Sosialisasi PHBS .Departemen kesehatan , Jabar Dep.
Kes.
RI.(2011).Berpihaknya
Pemerinntah
Terhadap
Rakyat.
On:
http//www.setneg.go.id/indey.PHP. com .Tanggal updet: 21 agustus 2011. Hayat, Edi dan Surur Maifhahus, (2005) Perempuan Multikultural: Negosiasi dan Representasi, Penerbit Desantara, Jakarta. Hartiningsih,(2007).Artikel
Harian
Kompas.
On:http//www.jounarkesehatan.com.24 agustus 2011 Kartono. (2006). Perilaku Manusia. Jakarta Megawangi, Ratna, (2000).Membiarkan Berbeda?: Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender, Penerbit Mijan, Bandung. Machfoedz, I. (2005). Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.
AN
Munti, Ratna Batara dan Anisah Hindun, 2005: Posisi Perempuan dalam
A
RT HukumIslam di Indonesia, LBK-APIK Jakarta, Jakarta Timur. On :Aupdet AK :http//www.jounarkesehatan.com. 24 agustus 2011 Y G O Murwati, Arita.(2007) Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: penarbit Y I N Mitra Cendekia Press YA . A Ukur Penelitian Bidang Kedokteran, Machfoedz, I. (2005).Tehnik Membuat Alat L RdanAKebidanan. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya. Kesehatan, Kesehatan E D NSikap Martinus , Dr.(1990). dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kebersihan E J S Hidup di Desa Bayi Kecamatan Bardasakti Kabupaten Lingkungan E K I ST Daerah Tingkat 2 Aceh Utara.on:http//www.jounarkesehatan.com.
A K A
T S U
P R E
P
Tanggal update 24 Januari 2011 Mukono,H.J.
(2000).
Prinsip
Dasar
Kesehatan
Lingkungan.
Airlangga
Universwitas press, Surabaya. Notoatmojo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineke Cipta Notoatmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika. Rianto, Agus. (2009). Pengolahan Data dan Analisa Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Soemari .(1993). Dampak Pemukiman Terhadap Kesehatan Lingkungan di Wilayah Pantai. Airlangga Universitas Press, Surabaya Sugiyono,(2000) .Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta Bandung Sugiyono .(2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Seketariat Eksekutip Pusat WSSLIC.(2007). Perilaku Hidup Sehat Availebel. On: http//www.pu.go.id/public/forumail. Tanggal updet : 4 Februati 2011. Subroto. (2000). Ilmu hygiene/ sanitasi. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
AN
Widaningsih, Lilis, 2007: Responsifitas Gender dalam Penulisan Bahan Ajar
A YAK K A OG
Departemen Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung.
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR