Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
1
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU KELUARGA TENTANG KEJADIAN JATUH PADA LANSIA Helena Winata1 , Poppy Fitriyani2 1. Helena Winata: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Jawa Barat – 16424 2. Poppy Fitriyani, S.Kp. M.Kep. Sp.Kep.Kom: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Jawa Barat – 16424 E-mail:
[email protected]
Abstrak Jatuh merupakan hal yang sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang kejadian jatuh pada lansia di RW 05 Kelurahan Cisalak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan keluarga memiliki pengetahuan yang dapat dikategorikan baik (51,9%), sebagian besar keluarga memiliki sikap baik (73,6%) serta tidak terdapat perbedaan antara perilaku baik dan kurang (50%) tentang kejadian jatuh pada lansia. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi keluarga dan pemberi layanan kesehatan dalam mempromosikan pentingnya pencegahan jatuh dalam rangka mengurangi kejadian jatuh pada lansia. Kata kunci: jatuh, keluarga, lansia, pengetahuan, perilaku, sikap.
Abstract Falls are common among elderly. The aim of this study was to explore family’s knowledge, attitude, and behavior about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak. This study used a descriptive method for its design. The result showed that the knowledge of the families were classified as good (51,9%), most of families had good attitudes (73,6%), and the behavior of the families did not have any difference between good and less (50%) about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak. Researcher suggest that this research could be used to encourage family and other health care provider to promote the importance of having falls prevention in order to reduce falls incident rate in elderly. Keywords: Falls, elderly, family, knowledge, behavior, attitude
Pendahuluan
tahunnya, dan angka kejadian ini terus
Speechley & Tinetti (1991) dalam Yardley
meningkat pada orang yang lebih tua. Pada
et al. (2006) mengemukakan bahwa lebih
tahun 2006 sekitar 5,8 juta (hampir 16%)
dari sepertiga penduduk berusia di atas 65
lansia yang berusia 65 tahun ke atas
tahun mengalami kejadian jatuh setiap
mengalami kejadian jatuh sedikitnya satu
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
2
kali dalam rentang waktu tiga bulan, dan
memelihara kesehatannya adalah keluarga.
sebanyak 1,8 juta mengalami cedera akibat
Oleh karena itu, dalam upaya untuk
jatuh
mengurangi angka kejadian jatuh pada
(Steven,
Ballesteros,
Mack,
2008).
Paulozzi
Beberapa
&
masalah
lansia,
keluarga
harus
tentang
memiliki
kesehatan yang dialami lansia dikarenakan
pengetahuan
jatuh antara lain kecacatan, trauma jatuh,
pencegahannya
kematian, dan mempengaruhi kualitas
tersebut dapat dituangkan ke dalam bentuk
hidup lansia (Grundstrom, Guse & Layde,
sikap
2012).
kejadian jatuh serta meningkatkan kualitas
dan
jatuh
sehingga
perilaku
dan
pengetahuan
guna
mencegah
hidup lansia. Di Indonesia sendiri, angka cedera akibat tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Berdasarkan penelitian Riyadina (2009)
gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku
proporsi
keluarga tentang kejadian jatuh pada lansia
jatuh
pada
lansia
cedera
cukup
akibat
jatuh
pada
penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas)
di RW 05 Kelurahan Cisalak, Depok.
secara nasional yaitu 70,2%. Sementara untuk provinsi Jawa Barat sebesar 68,9%
Metodologi
dan wilayah DKI Jakarta sebesar 81,9%.
Penelitian
ini
kuantitatif
dengan
Menurut Darmojo dan Martono (2004)
deskriptif
yang
beberapa upaya pencegahan yang dapat
mengetahui
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi
pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga
faktor risiko jatuh (kondisi lingkungan
tentang kejadian jatuh pada lansia. Sampel
yang tidak aman, ukuran, tipe, atau
penelitian ini adalah 106 anggota keluarga
penggunaan alat bantu jalan yang tidak
yang tinggal bersama lansia di RW 05
tepat, penempatan peratan rumah, serta
Kelurahan Cisalak. Prosedur pengumpulan
faktor penyakit seperti hipotensi ortostatik,
data dilakukan dengan menggunakan alat
gangguan
gaya
ukur penelitian berupa kuesioner. Analisis
berjalan dan keseimbangan lansia, serta
data yang digunakan dalam penelitian ini
mengatur
adalah analisis univariat.
penglihatan) atau
menilai
mengurangi
faktor
situasional. Menurut Maryam dkk (2008) sistem dukungan
utama
bagi
lansia
dalam
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
merupakan metode bertujuan gambaran
penelitian penelitian untuk tingkat
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
3
Hasil
besar anggota keluarga yang menjadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia
responden miliki hubungan anak dengan
terbanyak responden adalah 33 tahun
lansia yaitu 45,3%.
dengan usia termuda 21 tahun dan usia tertua
58
tahun
serta
rata-rata
usia
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
responden adalah 37 tahun.
Keluarga tentang Kejadian Jatuh pada Lansia
Tabel 1. Karakteristik Responden di RW 05 Kelurahan Cisalak (n=106) Karakteristik Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jenis Pekerjaan Pegawai Swasta PNS / Polri Wiraswasta Tidak Bekerja / Ibu Rumah Tangga Hubungan dengan Lansia Suami / Istri Anak Menantu Cucu
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan
Jumlah
Frekuensi (%)
42 64
39,6 60,4
14 17 65 10
13,2 16 61,3 9,4
di RW 05 Kelurahan Cisalak (n = 106) Kategori Pengetahuan Baik Kurang Sikap Baik Kurang Perilaku Baik Kurang
Frekuensi
(%)
55 51
51,9 48,1
78 28
73,6 26,4
53 53
50 50
Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 14 20 35 37
13,2 18,9 33 34,9
51,9% responden memiliki pengetahuan baik
dan 48,1% memiliki pengetahuan
kurang mengenai kejadian jatuh pada lansia. Pada bagian sikap sebagian besar
14 48 39 5
13,2 45,3 36,8 4,7
responden memiliki sikap baik yaitu sebesar 73,6%. Sedangkan pada bagian perilaku, antara responden yang memiliki perilaku baik dan perilaku kurang memiliki
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
persentase sama yaitu 50%.
sebagian besar jenis kelamin responden adalah
perempuan
yaitu
60,4%,
Pembahasan
berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian
Karakteristik keluarga
besar responden berada pada tingkat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
pendidikan SMA 61,3%, berdasarkan jenis
rata responden berusia 37 tahun. Tahap
pekerjaan, lebih banyak responden yang
usia dewasa tengah dimulai sekitar awal
tidak
sedangkan
hingga pertengahan usia 30 dan berakhir
berdasarkan relasi dengan lansia, sebagian
pada usia 60 tahun (Potter & Perry, 2005).
bekerja
34,9%
Oleh
karena
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
itu,
dapat
disimpulkan
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
4
responden didalam penelitian ini berada
yang
dalam tahap dewasa tengah. Salah satu
banyak
tugas perkembangan individu dalam tahap
disebabkan karena faktor ketersediaan
dewasa tengah adalah menyesuaikan diri
dimana perempuan dianggap memiliki
dengan orang tua yang telah lansia
lebih banyak waktu untuk mendampingi
(Havighurst, 1972 dalam Potter & Perry,
lansia.
2005).
Sehingga
responden
menyebabkan menjadi
perempuan pemberi
lebih
perawatan
dalam
penelitian ini masih berada dalam tahap
Berdasarkan
dimana mereka harus menyesuaikan diri
sebagian besar responden memiliki tingkat
dengan orang tua mereka yang sudah
pendidikan yang cukup tinggi yaitu SMA
lansia
dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil
seperti
menyesuaikan
dengan
karakteristik
tersebut
pendidikan,
kebutuhan lansia, menyesuaikan dengan
penelitian
peneliti
meyakini
perubahan yang dialami lansia.
sebagian besar responden sudah memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup dalam
menunjukkan
hal menerima informasi yang didapatkan
sebagian besar keluarga yang menjadi
sehingga apabila keluarga mendapatkan
responden
tersebar
informasi
tentang
responden
perempuan
pencegahan
jatuh
Hasil
penelitian
juga
dengan lebih
proporsi banyak
kejadian pada
lansia,
serta maka
dibandingkan laki-laki, yaitu sebanyak 64
keluarga dapat berpikir dan menyerap
orang (60,4%) yang menjadi responden
dengan baik informasi tersebut.
berjenis kelamin perempuan sedangkan 42 orang (39,6%) berjenis kelamin laki-laki.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anggota keluarga yang menjadi
Hasil
tersebut
dapat
oleh
responden tidak bekerja yaitu sebanyak 37
penelitian Read dan Wuest (2007) dalam
orang (34,9%). Peneliti meyakini ada
Pealer (2008) yang menyatakan bahwa
kecenderungan apabila keluarga memiliki
menurut nilai tradisi, sosial, budaya, dan
pekerjaan dan penghasilan tinggi maka
agama,
keluarga
tanggung
didukung
jawab
dalam
akan
lebih
siap
untuk
memberikan perawatan kepada orang tua
memfasilitasi lansia dalam pencegahan
diserahkan kepada anak perempuan dan
terjadinya
menantu perempuan sementara laki-laki
penelitian
Abidemi
bekerja di luar rumah guna memenuhi
menyatakan
ada
kebutuhan finansial. Menurut Laditka dan
antara perawatan keluarga terhadap lansia
jatuh.
Laditka (2001) dalam Pealer (2008), hal
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
Hal
ini
didukung
(2005)
hubungan
yang
signifikan
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
dengan
karakteristik
sosial
ekonomi
5
pengetahuan baik yaitu sebanyak 43
keluarga.
responden (60,6%).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian
Berdasarkan
hasil
besar anggota keluarga yang menjadi
responden
yang
responden
anak
pendidikan Perguruan tinggi dan SMA
dengan lansia yaitu sebanyak 48 orang
hampir seluruhnya memiliki pengetahuan
(45,3%),
memiliki
baik. Sedangkan responden dengan tingkat
hubungan menantu sebanyak 39 orang
pendidikan SD sebagian besar memiliki
(36,8%). Hal ini didukung oleh Liu (2009)
pengetahuan kurang akan kejadian dan
terkait keterlibatan keluarga dengan lansia
pencegahan jatuh pada lansia.
memiliki responden
hubungan yang
analisis
didapatkan
memiliki
tingkat
di Taiwan yang menunjukkan sebagian besar lansia dirawat oleh keluarga mereka
Hasil
yaitu anak termasuk menantu (42,8%),
pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa
pasangan (suami/istri) sebesar 39%, dan
semakin
relatif lain (13%). Hal ini dikarenakan
seseorang maka akan semakin lebih mudah
adanya kewajiban dan tanggung jawab
orang
sang
perkembangan ilmu pengetahuan. Selain
anak
untuk
mendampingi
dan
memenuhi kebutuhan orang tua mereka.
penelitian
ini
tinggi
didukung
tingkat
tersebut
oleh
pendidikan
untuk
mengikuti
itu tingkat pendidikan responden yang tinggi dapat meningkatkan proses pikir dalam
Pengetahuan Hasil
penelitian
menunjukkan
menerima
hal-hal
baru
serta
bahwa
memiliki kemampuan untuk bertindak
sebagian responden sudah mengerti dan
sehingga seseorang yang memiliki tingkat
memahami
dan
pendidikan yang lebih tinggi cenderung
pencegahan jatuh pada lansia. Pengetahuan
mencari informasi lebih lengkap dan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
tentang
kejadian
pengetahuan responden tentang pengertian jatuh, faktor penyebab dan risiko jatuh
Namun
pada lansia, akibat jatuh pada lansia, serta
anggota keluarga yang memiliki tingkat
pencegahan
pendidikan
jatuh
pada
lansia.
Hasil
tidak
menutup
rendah
akan
memiliki
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
pengetahuan
yang dilakukan oleh Oktaviana (2012)
dikarenakan sebagian besar pengetahuan
yang menyatakan sebagian besar keluarga
diperoleh
melalui
yang ada di Kelurahan Binjai memiliki
maupun
pendidikan
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
yang
kemungkinan
tinggi.
Hal
pendidikan non
ini
formal
formal
dan
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
6
semakin tinggi pendidikan maka semakin
Sikap
luas pengetahuan seseorang. Pengetahuan
Hasil
tersebut
penelitian
menunjukkan
bahwa
diperoleh
melalui
sebagian besar responden memiliki sikap
seperti
sekolah,
baik terkait jatuh pada lansia. Pada
maupun non formal, seperti kegiatan
penelitian ini, diketahui keluarga sudah
posyandu,
penyuluhan
memiliki
masyarakat
mengetahui penyebab jatuh pada lansia,
dapat
pendidikan
formal, PKK,
tentang
maupun
kesehatan
sikap
sehingga
(Notoatmodjo, 2007).
yang
sebagian
baik
besar
dalam keluarga
menjawab setuju untuk pernyataan jatuh Hal tersebut juga didukung oleh penelitian
pada lansia dikarenakan pertambahan usia,
yang dilakukan Ryu, Roche, dan Brunton
penyakit merupakan salah satu faktor
(2009)
penyebab
yang
dilakukan
pada
bagian
jatuh,
jatuh
dapat
lingkungan.
Sikap
neuroscience dalam sebuah acute care di
dikarenakan
rumah sakit dimana implementasi berupa
keluarga terhadap upaya pencegahan jatuh
edukasi mengenai pencegahan jatuh pada
juga cukup baik, seperti mayoritas anggota
pasien dan anggota keluarga dilakukan
keluarga
melalui
penelitian
pemberian pegangan pada dinding kamar
periode
mandi, lampu di lorong harus menyala
penelitian, tidak terjadi kejadian jatuh pada
pada malam hari, senam dapat mengurangi
pasien
kejadian jatuh, lansia harus ditemani ketika
satu
sesi.
menemukan
Hasil
bahwa
yang
selama
mendapatkan
edukasi
sementara dua kejadian jatuh terjadi di antara
pasien
yang
tidak
faktor
serta
menyatakan
setuju
untuk
bepergian keluar rumah.
menerima Sikap merupakan respon yang masih
edukasi.
tertutup dari seseorang terhadap suatu Berdasarkan peneliti
hasil
tersebut,
stimulus atau objek. Manifestasi sikap
dengan
semakin
tidak langsung dilihat akan tetapi harus
dengan
ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah
pengalaman
laku yang tertutup (Notoatmodjo, 2005).
meyakini
seringnya
keluarga
informasi-informasi terkait
penelitian
perawatan
terpapar serta lansia
di
keluarga
Menurut
Newcomb dalam Notoatmodjo
khususnya dalam hal jatuh baik melalui
(2007)
Posbindu,
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
kelompok
penyuluhan
kader,
masyarakat
ataupun dapat
menyatakan
bertindak.
mempengaruhi pengetahuan keluarga.
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
bahwa
sikap
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
7
Selain itu proses pembentukkan sikap
kurang.
Sebagian
besar
responden
dapat terjadi karena adanya rangsangan
mengatakan jarang untuk membawa lansia
seperti pengetahuan yang dimiliki keluarga
ke pelayanan kesehatan ataupun posbindu.
terkait pencegahan jatuh pada lansia misalkan
faktor
apa
saja
yang
Hal
ini
sesuai
dengan
pendapat
menyebabkan lansia terjadi, akibat apa
Notoatmodjo (2003) yaitu suatu
sikap
yang mungkin terjadi ketika lansia terjatuh
belum tentu secara langsung terwujud
dan sebagainya. Pengetahuan yang dimiliki
dalam suatu tindakan. Oleh karena itu
keluarga tersebut akan menstimulus diri
untuk mewujudkan sikap yang positif
keluarga untuk memberikan respon dapat
menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
berupa sikap positif dan sikap negatif yang
faktor pendukung seperti faktor fasilitas
nantinya akan diwujudkan dalam bentuk
serta faktor dukungan keluarga.
perilaku. (Notoatmodjo, 2007) Hal tersebut didukung oleh teori yang dikemukakan
Perilaku
Green
(1980)
dalam
jumlah
Notoatmodjo (2007) yang menyatakan
responden yang memiliki perilaku baik dan
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
responden yang memiliki perilaku kurang
perilaku seseorang yaitu faktor predisposisi
memiliki proporsi yang sama yaitu 50%.
(sikap, pengetahuan, nilai, tradisi, status
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan
sosial ekonomi, usia, serta jenis kelamin),
yang signifikan antara responden yang
faktor pemungkin (pelayanan kesehatan,
memiliki perilaku baik dengan responden
kemudahan mencapai pelayanan kesehatan
yang memiliki perilaku kurang. Hasil
seperti biaya, jarak, waktu), dan faktor
penelitian ini dapat dihubungkan dengan
penguat (dukungan dari anggota keluarga,
pendapat yang dikemukakan Bells, et al.
tetangga). Pada penelitian ini, faktor
(1996)
sikap
predisposisi yang tidak diteliti dalam
tetapi
penelitian
Hasil
penelitian
yang
mempengaruhi
menunjukkan
menyatakan perilaku
akan
ini
namun untuk
memiliki
hubungan antara kedua hal tersebut tidak
kecenderungan
memberikan
bersifat konsisten.
kontribusi dalam menentukan perilaku seseorang antara lain status sosial ekonomi
Pada penelitian ini perilaku keluarga di dalam
membawa
lansia
(pendapatan).
untuk
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
Peneliti
meyakini
ataupun rutin mengikuti Posbindu adalah
mempengaruhi perilaku, keluarga yang
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
pendapatan
akan
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
8
memiliki tingkat pendapatan yang lebih
menjadi pertimbangan keluarga untuk rutin
tinggi akan memiliki kecenderungan untuk
memeriksakan kondisi lansia ke pelayanan
sering membawa lansia untuk dilakukan
kesehatan.
pemeriksaan
kesehatan
dikarenakan
adanya biaya untuk perilaku tersebut.
Hal tersebut didukung oleh penelitian
Selain
Rinajumita
itu
keluarga
yang
memiliki
(2011)
bahwa
seringkali
pendapatan lebih tinggi akan lebih mampu
keluarga menganggap lansia tidak mampu
untuk
lagi untuk beraktivitas di luar rumah akan
memfasilitasi
modifikasi
terkait
atau
melakukan
lingkungan
seperti
tetapi keluarga juga tidak mempunyai
memasang pegangan pada dinding kamar
waktu untuk mendampingi lansia ketika
mandi.
keluar rumah ataupun untuk membawa lansia mengikuti senam karena kondisi
Penelitian Painter, Elliot, Sharon dan
keluarga
Hudson
masing-masing.
(2009)
telah
membuktikan
yang
sibuk
dengan
Selain
itu
urusan keadaan
modifikasi lingkungan rumah terutama
ekonomi juga menghalangi keluarga untuk
pada kamar mandi, pegangan, pencahayaan
memberikan dukungan misalnya ketiadaan
sangat efektif dalam mencegah kejadian
biaya untuk mengantar lansia mengikuti
jatuh. Namun yang menjadi masalah
senam yang lokasinya selalu berpindah-
seringkali adalah biaya, karena untuk
pindah.
melakukan modifikasi lingkungan cukup
Kesimpulan
membutuhkan biaya.
Berdasarkan
hasil
Selain itu peneliti tidak meneliti faktor
pembahasan
pemungkin seperti akses ke pelayanan
disimpulkan:
kesehatan terkait biaya, jarak, serta waktu.
1. Karakteristik
Namun
peneliti
meyakini
penelitian
penelitian keluarga
maka
dan dapat
menunjukkan
terdapat
bahwa rerata usia responden adalah 37
kecenderungan perilaku responden akan
tahun, sebagian besar berjenis kelamin
dipengaruhi oleh faktor tersebut. Jarak
perempuan, miliki tingkat pendidikan
pelayanan kesehatan atau Posbindu yang
SMA, tidak bekerja, dan merupakan
cukup jauh mungkin akan menjadikan
anak dari lansia.
keluarga malas untuk membawa lansia
2. Sebagian keluarga memiliki tingkat
untuk memeriksakan kesehatan secara
pengetahuan yang baik tentang kejadian
rutin atau mengikuti kegiatan senam.
jatuh pada lansia.
Faktor biaya kesehatan dan waktu juga
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
3. Sebagian
besar
keluarga
memiliki
tingkat sikap yang baik tentang kejadian jatuh pada lansia. 4. Keluarga memiliki proporsi yang sama antara
perilaku
baik
dan
kurang
mengenai kejadian jatuh pada lansia.
9
University Faculty of the Social Sciences Bells, P.A dkk. (1996). Environmental psychology. 4th Ed. Orlando: Harcourt Brace College Publishers. Darmojo, B.R & Martono, H.H. (2004).
Penelitian ini dapat memberikan implikasi
Buku ajar geriatrik: Ilmu kesehatan
bagi pengembangan ilmu keperawatan
lanjut usia. Jakarta: Balai Penerbit
melalui penyediaan data dasar dalam
Fakultas
melakukan penelitian selanjutnya. Selain
Indonesia.
itu penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi bagi perawat khususnya perawat
komunitas
khususnya
untuk
melakukan promosi kesehatan baik berupa
Kedokteran
Universitas
Friedman ,MM. (1998). Family Nursing: Research, Theory & Practice. 4th Ed. USA: Appleton and Lange
pendidikan kesehatan, pelatihan, ataupun
Grundstrom, A. C., Guse, C. E., & Layde,
penyuluhan kepada masyarakat tentang
P. M. (2012). Risk factors for falls and
kejadian jatuh dan pencegahan jatuh pada
fall-related injuries in adults 85 years
lansia
of
sehingga
dapat
meningkatkan
kepedulian keluarga dan masyarakat.
age
and
gerontology
older. Archives
and
of
geriatrics, 54(3),
421-428.
Ucapan Terima Kasih Poppy
Fitriyani,
Liu, Li Fan. (2009). Family involvement in
S.Kp.,
M.Kep.
and satisfaction with long-term care
Sp.Kep.Kom. selaku dosen pembimbing
facilities in Taiwan. Taiwan: Institute
yang telah membimbing dan mengarahkan
of Gerontology, National Cheng Kung
selama proses penyusunan skripsi.
University. Maryam, R.S., dkk. (2008). Menengenal
Referensi
Usia
Abidemi, Asiyanbola R. (2005). Elderly family care situation, daily activities, housing and physical well being in Nigeria. Nigeria: Olabisi Onabanjo
Lanjut
dan
Perawatannya.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika Notoatmodjo,
Soekidjo.
(2003).
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
Pengetahuan, Sikap, Perilaku Keluarga Tentang Jatuh Pada Lansia
10
utara. Padang: Program Studi Ilmu
__________________.(2005). Promosi kesehatan: Teori dan aplikasi. Jakarta:
Kesehatan
Masyarakat
Fakultas
Rineka Cipta
Kedokteran Universitas Andalas
__________________. (2007). Promosi
Riyadina, Woro. (2009). Cedera akibat
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
jatuh pada penduduk usia lanjut
Rineka Cipta
(Usila) yang mengalami obesitas di
Oktaviana, Sry. (2012). Pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan
indonesia. Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
di
Ryu, Y., Roche, J., & Brunton, M. (2009).
kelurahan pahlawan binjai. Fakultas
Patient and family education for fall
Keperawatan (USU)
prevention: Involving patients and
kejadian
jatuh
pada
lansia
Painter, J.A., Elliot, Sharon, J., Hudson, Suzanne. (2009). Falls in communitydwelling adults aged 50 years and
families in a fall prevention program on a neuroscience unit. Journal of Nursing Care Quality.
older: prevalence and contributing
Stevens, J. A., Mack, K. A., Paulozzi, L. J.,
factors. ProQuest Nursing & Allied
& Ballesteros, M. F. (2008). Self-
Health Source.
reported falls and fall-related injuries
Pealer, M. (2008). Sibling relationships and family dynamics effect on the care of a sick elderly parent(s). California
among persons aged ≥ 65 years– United States, 2006. Journal of safety research, 39(3), 345-349.
Long
World Health Organization. (2007). WHO
Beach). ProQuest Dissertations and
Global report on falls prevention in
Theses.
older age. Geneva: WHO Press.
State
University,
Potter dan Perry. (2005). Fundamental
Yardley, L., Bishop, F. L., Beyer, N.,
Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Hauer, K., & al, e. (2006). Older
Praktik.
people's views of falls-prevention
Jakarta:
Penerbit
Buku
interventions
Kedokteran EGC. Rinajumita. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan
kemandirian
countries. The 650-60.
lansia di wilayah kerja puskesmas lampasi
kecamatan
payakumbuh
Pengetahuan sikap..., Helena Winata, FIK UII, 2013.
in
six
european
Gerontologist, 46(5),