PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh : Christina Rini Wulandari NIM : 041334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh : Christina Rini Wulandari NIM : 041334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“PANGERAN teh Gusti pangangon abdi, abdi moal kakirangan” Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku
Kupersembahkan Skripsi ini untuk: v Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria v Bapak FB.Gino dan Ibu V. Suharyani v Kakak-kakakku Mas Eko dan Mas Heru v My Little Brother Antonius Ade Kurnianto v Bapil lan Alm. Simbok v Pakde, Om, Tante, dan Sepupu-sepupuku v Alm. Mbokde Wasikem dan Alm. Siwo Masiyem v My Lovely Albertus Agung Haryoko
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja (Amsal 14:23) Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. (Pengkhotbah 3:1) Berikan apa yang dibutuhkan orang lain, dan jangan berikan apa yang tidak dibutuhkan. (G. Wilwatika) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Lukas 11:9)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Desember 2008
Christina Rini Wulandari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Christina Rini Wulandari
Nomor Mahasiswa
: 041334038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan roya lti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 04 Januari 2009 Yang menyatakan
(Christina Rini Wulandari )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma e. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidik an Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan. h. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran dalam proses belajar selama ini. i.
Bapak Niko Kanti Raharjo selaku kepala sekolah SMA Budi Mulia, Minggir yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
j. Mas Taryono dan para guru SMA Budi Mulia yang telah membantu dalam kelancaran penelitian. k. Seluruh keluargaku: Ayahnda tersayang Franciscus Borgias Gino dan Bunda tercinta Veronica Suharyani atas segala dukungan, doa, kasih sayang, dana dan kesabaran yang bapak dan ibu kasih sampai saat ini. Mas eko atas dukungan, doa
dan proses pendewasaan. Mas heru atas segala bantuan,
semangat, doa, perhatiaan dan aliran dananya, serta adekku tersayang Antonius Ade Kurnianto atas kenakalannya sehingga aku dapat menjadi lebih sabar dan dewasa. Bantuan dan dukungan yang Bapak, Ibu, Mas Eko, Mas Heru dan Anton berikan begitu berarti bagiku. l.
Bapil atas doa, kesabaran, dan kebaikannya sehingga aku bisa lulus dan menjadi seperti sekarang ini. Alm. Simbok yang ada di surga (Mbok, aku wis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lulus. Aku percaya simbok pasti tersenyum diatas sana. Terima kasih atas doa, kesabaran dan bantuan simbok selama simbok masih bersamaku). m. Pakde Romo, Tante Nina Sabda, Om Paul, Tante Nina, Mbak Endok, Om Kelik, Om Ijud, Tante Ivone, Om Teguh, Bulek Sri, Oshi, Olie, Nikken, Pascalis, Irene, Via, Hero, Rio terima kasih atas doa, dukungan, semangat, keceriaan, kebersamaan, bimbingan dan doa restunya selama ini. n. Sayangku Albertus Agung Haryoko yang selalu memberikan motivasi, doa, kasih sayang, kesabaran, perhatian dan cinta. Akhirnya aku lulus juga. Kita bisa wisuda bareng dunk.hehehehe. Aku Sayang Kamu. o. Sahabat-sahabat terbaikku alumni Stella Duce 2: Rina, Yoan, Rian, Wiwid, Ludia, Elina, Manda, Mama Tya, Isti, Edita, dan Retha. Terima kasih untuk persahabatan yang hangat selama ini. p. Sahabat-sahabat terbaikku: Pascalia Vincentia Martiana (An, akhirnya aku lulus juga. Thanks ya kamu selalu ada saat aku butuh), Yanita Minarmi (Yan, berkat dukungan dan semangat yang selalu kamu kasih akhirnya aku dapat menyelesaikan skripsiku dan menyusulmu menjadi seorang sarjana), Fransisca Febriyantari Eka M (ayo ran gek ndang daftar jadi pegawai bank), An. Swastika Putri Mahendraswara (Penantian kita selama ini terwujud juga ya mprut), Sella Widya Nugraheni ( Sel, ayo chayo-chayo tak tunggu wis. SEMANGAT) Alfonsa Ika (thank ya selama ini kamu mau jadi tempat curhatku), Astri Tumanggor(Kapan neh kursus Inggrisnya?) Nia (nin setiap aku melihat andeng-andengmu, aku selalu bersemangat mengerjakan skripsiku), Garet (Ret, makasih ya untuk guyonannya selama ini), Agustin
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(makasih untuk bimbingannya), Nucky (sukses ya wat semua yang kamu buat. Ojo mbojo wae!!!hehehehe) terima kasih atas semua bantuan, perhatian, nasihat, dukungan, semangat dan persahabatan yang terjalin selama ini sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini. Bersama kalian hidupku menjadi lebih indah. q. Teman-teman Kost 20B K’Afda, K’Indah, Ule, Isna, Camay, K’Ima, Ika makasih atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka selama di kost r. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’04 atas kebersamaan selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma (aku sangat bahagia bersama kalian). s. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 3 Desember 2008
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Minggir, Sleman, Yogyakarta
Christina Rini Wulandari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia; (2) ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Budi Mulia, Minggir pada bulan oktober 2008. Populasi dalam penelitiam ini adalah seluruh siswa SMA Budi Mulia yang berjumlah 20 siswa. Karena jumlah populasinya berada di bawah 100 maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia (r xy =0,019); (2) tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia (r xy =-0,027).
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL ECONOMY STATUS OF PARENTS AND CHILDREN’S PERCEPTION TO STUDY IN BUDI MULIA HIGH SCHOOL Case Study at Budi Mulia Senior High School, Sendangagung Village, Minggir, Sleman Recency Yogyakarta
Christina Rini Wulandari Sanata Dharma University Yogyakarta 2008
The aims of the research are to find out (1) the positive correlation between social economy status of parents and the ir children’s interest to study in Budi Mulia Senior High School; (2) the positive correlation between students’ perception about Budi Mulia Senior High School and students’ interest to study in Budi Mulia Senior High School. This research is a case study in Budi Mulia Senior High School, in Minggir village conducted in September 2008. The population of this research are 20 students of Budi Mulia Senior High School. Because the sum of the population is under 100, this research is called a population research. The data collection techniques are questioner and documentation. Data analysis technique is correlation of product moment from Pearson. The results of the research indicate that (1) there is positive correlation between social economy status of parents and their children’s interest to study in Budi Mulia Senior High School (rxy = 0,019); (2) there is n’t positive correlation between students’ perception about Budi Mulia Senior High School and students’ interest to study in Budi Mulia Senior High School (rxy =-0,027).
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv MOTTO................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ xi ABSTRACT .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Batasan Masalah................................................................................ 4 C. Rumusan Masalah............................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB. II KAJIAN TEORITIK ............................................................................ 7 A. Kajian Teoritik .................................................................................. 7 1. Minat ........................................................................................... 7 2. Pengertian pendidikan menengah................................................ 13 3. Prasarana dan Sarana Pendidikan................................................ 15 4. Biaya Sekolah.............................................................................. 17 5. Pengertian Proses Belajar Mengajar ........................................... 19
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Tamat Sekolah............................................................................. 20 7. Status Sosial Ekonomi Orang Tua .............................................. 21 8. Persepsi........................................................................................ 29 B. Kerangka Teoritis .............................................................................. 33 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 36 A. Jenis Penelitian.................................................................................. 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36 C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. 37 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 38 E. Operasionalisasi Variabel ................................................................. 39 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 46 G. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 46 H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 52 BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................................... 59 A. Identitas Sekolah............................................................................... 59 B. Sejarah singkat berdirinya SMA Budi Mulia .................................... 59 C. Visi dan Misi SMA Budi Mulia ........................................................ 60 D. Dasar Semangat SMA Budi Mulia.................................................... 60 E. Tujuan institusional SMA Budi Mulia .............................................. 60 F. Kurikulum SMA Budi Mulia ............................................................ 61 G. Fasilitas yang dimiliki SMA Budi Mulia .......................................... 61 H. Sumber Daya Manusia SMA Budi Mulia ......................................... 63 I. Daftar peserta didik SMA Budi Mulia .............................................. 64 J. Data jumlah kelulusan SMA Bud i Mulia selama lima tahun terakhir .............................................................................................. 64 K. Struktur Organisasi Sekolah ............................................................. 65 L. Uraian Tugas dan Tangung Jawab Masing-Masing Divisi .............. 66 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 76 A. Deskripsi Data................................................................................... 76
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 85 C. Pengujian Hipotesis........................................................................... 88 D. Pembahasan....................................................................................... 90 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................... 93 A. Kesimpulan........................................................................................ 93 B. Keterbatasan...................................................................................... 94 C. Saran.................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data jumlah siswa SMA Budi Mulia selama lima tahun terakhir ........ 2 Tabel 1.2 Data jumlah penduduk desa Sendangagung selama lima tahun terakhir .................................................................................................. 3 Tabel 3.1 Pengembangan variabel minat ........................................................... 40 Tabel 3.2 Penskoran variabel minat ................................................................... 41 Tabel 3.3 Pengklasifikasian tingkat pendidikan orang tua siswa ....................... 42 Tabel 3.4 Pengklasifikasian jenis-jenis pekerjaan orang tua siswa .................... 42 Tabel 3.5 Pengkategorian tingkat penghasilan orang tua siswa ......................... 43 Tabel 3.6 Fasilitas Keluarga ............................................................................... 43 Tabel 3.7 Pengembangan variabel persepsi siswa ............................................. 45 Tabel 3.8 Penskoran variabel persepsi siswa ..................................................... 46 Tabel 3.9 Hasil perhitungan uji validitas I ......................................................... 48 Tabel 3.10 Hasil perhitungan uji validitas II ........................................................ 49 Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Reliabilitas ............................................................ 51 Tabel 3.12 Pedoman penilaian koefisien korelasi ................................................ 55 Tabel 3.13 Interpretasi nilai koefisien ................................................................. 57 Tabel 4.1 Daftar SDM DI SMA Budi Mulia....................................................... 63 Tabel 4.2 Daftar peserta didik DI SMA Budi Mulia........................................... 64 Tabel 4.3 Data jumlah kelulusan SMA Budi Mulia selama empat tahun terakhir ................................................................................................ 64 Tabel 5.1 Deskripsi status sosial ekonomi orang tua siswa ................................ 76
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2 Deskripsi tingkat pendidikan ayah ..................................................... 77 Tabel 5.3 Deskripsi tingkat pendidikan ibu......................................................... 77 Tabel 5.4 Deskripsi jenis pekerjaan pokok ayah................................................. 78 Tabel 5.5 Deskripsi jenis pekerjaan pokok ibu ................................................... 78 Tabel 5.6 Deskripsi pendapatan ayah ................................................................. 79 Tabel 5.7 Deskripsi pendapatan ibu.................................................................... 80 Tabel 5.8 Deskripsi fasilitas khusus yang dimiliki keluarga............................... 80 Tabel 5.9 Deskripsi fasilitas khusus .................................................................... 83 Tabel 5.10 Deskripsi persepsi siswa mengenai SMA Budi Mulia ........................ 84 Tabel 5.11 Deskripsi minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia ...................... 85 Tabel 5.12 Tabel uji normalitas............................................................................. 86 Tabel 5.13 Tabel uji linieritas................................................................................ 87
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekolah ............................................................... 65
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner penelitian......................................................................... 97 Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................... 104 Lampiran 3 Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi ................................. 107 Lampiran 4 Data Induk Penelitian..................................................................... 108 Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ................................................. 112 Lampiran 6 Korelasi Product Moment .............................................................. 115 Lampiran 7 Daftar Distribusi Frekuensi............................................................ 116 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian..................... 125 Lampitan 9 Tabel F dan R................................................................................... 128
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD / MI / Paket A dan SLTP / MTs / Paket B), pendidikan menengah (SMU / MA, SMK), dan pendidikan tinggi (www.smka-smr.sch.id). Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat, mengasah kemampuan pikir, olah tubuh dan naluri. Sedangkan pendidikan menengah adalah pendidikan yang lebih mengarah kepada
persiapan
kerja
dan
lanjut
ke
PT
(UU
50
dalam
http://murniramli.wordpress.com/2008/06/23/pendidikan dasar dan pendidikan menengah) . Pendidikan memiliki peran dan pengaruh ya ng positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia. Selain itu, pendidikan juga menentukan model manusia yang akan dihasilkan. Peran dan pengaruh pendidikan tersebut dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan setiap individu. Namun
dalam
kenyataannya
banyak
jenjang
pendidikan
yang
kekurangan jumlah siswa atau peserta didik. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya beberapa pemberitaan di media yang memberitakan tentang permasalahan kekurangan siswa dalam lembaga pendidikan, salah satunya dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 17 juli 2008, dikatakan bahwa banyak sekolah kekurangan siswa “SDN Kedungdowo Hanya Punya 2 Siswa Baru”. Permasalahan yang sama juga dialami oleh SMA Budi Mulia, sudah beberapa tahun terakhir ini SMA Budi Mulia kekurangan siswa. Adapun data jumlah siswa selama lima tahun terakhir adalah: Tabel 1.1 Data jumlah siswa SMA Budi Mulia Selama 5 Tahun terakhir Jumlah Siswa Secara Tahun Ajaran Keseluruhan 2004 – 2005 22 2005 – 2006 22 2006 – 2007 21 2007 – 2008 18 2008 – 2009 20 Sumber : Arsip jumlah siswa yang dimiliki sekolah Hal ini sangat bertolak belakang dengan jumlah penduduk yang berumur 16-18 tahun di Desa Sendangagung. Penduduk yang berumur 16-18 tahun merupakan penduduk yang masuk dalam kelompok usia SMA (Statistik pendidikan, 2006:41). Adapun data kelompok usia SMA di Desa Sendangagung lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Tabel 1.2 Data Jumlah Penduduk Sendangagung Selama 5 Tahun Terakhir Jumlah Penduduk Usia Tahun SMA 2004 472 2005 561 2006 365 2007 402 2008 522 Sumber: Data Monografi Desa Sendangagung. Dengan adanya kenyataan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui sebenarnya apa yang menyebabkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia sedikit atau di bawah standar, padahal jumlah penduduk daerah sekitar jumlahnya cukup banyak. Mengapa penduduk daerah sekitar tidak berminat bersekolah di SMA Budi Mulia. Banyak faktor yang behubungan dengan minat yaitu sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang tua dan juga teman sebaya. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, dan apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dari uraian tersebut, maka dapat ditarik judul “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua , dan Persepsi Siswa tentang SMA Budi Mulia dengan Minat Siswa Bersekolah Di SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Batasan Masalah Banyak faktor yang berhubungan dengan minat. Faktor- faktor tersebut antara lain: status sosial ekonomi orang tua, prestasi, sikap, bakat, jenis kelamin, lingkungan belajar, dan teman sebaya. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memfokuskan pada: 1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. 2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta? 2. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lain, sehingga dapat menambah pengetahuan tentang hubungan status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. 2. Bagi SMA Budi Mulia Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia, Minggir. 3. Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian ini, pengetahuan peneliti dapat bertambah tentang hubungan status sosial ekonomi orang tua dan persepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kajian Teoritik 1. Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu (Winkel, 1991 : 533). Minat akan mengarahkan tindakan individu terhadap suatu objek atas dasar rasa senang dan tidak senang (Sukardi, 1988: 62). Pendapat lain juga dikemukakan oleh Bimo Walgito (1977: 38), yang menyatakan minat merupakan suatu keadaan di mana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu. Selanjutnya, Whitherington (1963: 124) mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa objek, sesuatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Berbicara tentang minat, munculnya tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan didalam keluarga. Kemampuan peserta didik dan pengalaman belajar yang berbedabeda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai obyek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah, minat pada pekerjaan di masa mendatang dan lainnya. Adapun bahaya perkembangan minat antara lain interprestasi kesenangan sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya, minat berdasarkan konsep yang tidak realistik dan bobot emosional yang negatif terhadap minat tertentu dan sebagainya. Menurut Giartama (1990 : 6), minat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : a. Secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi. 1) Sikap Menurut Thurstone, sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objekobjek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
sedangkan afeksi negatif adalah yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai macam sikap. 2) Persepsi Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang sehingga ind ividu mengerti rangsang yang diinderanya. Ada tiga komponen dalam persepsi yaitu: seleksi, interpretasi, dan reaksi. Makna informasi bagi individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Hal ini tergantung dari ketiga komponen persepsi. Dengan adanya perbedaan seleksi, maka dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda pula, sehingga reaksi yang timbul tergantung dari interpretasi yang ada (Bimo Walgito, 1994:53). 3) Prestasi belajar Seorang yang kurang berminat pada pendidikan atau pekerjaan biasanya menunjukkan ketidaksenangan. Hal ini dapat dilihat dalam kejadian-kejadian seperti berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran atau dalam melaksanakan pekerjaan yang tidak disukai. Besarnya minat seseorang terhadap pendidikan dapat dipengaruhi oleh minat pada pekerjaan. Jika seseorang mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, maka pendidikan akan dianggap sebagai batu loncatan (Elizabeth B. Hurlock, 1997:221).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4) Bakat Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian umum adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain. (http://www.e-psikologi.com /dewasa/170406.htm) 5) Jenis kelamin Laki- laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan perempuan yang kebanyakan memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu sebelum menikah. Laki- laki
menginginkan
pekerjaan
yang
menarik
dan
menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan atau oleh kesempatan yang ada untuk memperoleh pekerjaan. Mereka juga menginginkan pekerjaan yang bermartabat tinggi, sekalipun bayarannya lebih sedikit daripada berbagai kegiatan yang tidak terlampau bergengsi. Banyak laki- laki dari keluarga yang statusnya rendah, berharap mancapai status sosial yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Pada umumnya perempuan memilih pekerjaan yang memberikan rasa aman dan yang tidak banyak menuntut waktu. Dalam memilih pekerjaan, biasanya perempuan menekankan unsur melayani orang lain seperti mengajar atau merawat. (Elizabeth B. Hurlock, 1997:221)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
6) Intelegensi Dalam buku pengantar psikologi umum, intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya ( kamus pedagogik, 1953). Intelegensi
masing- masing
individu
berbeda-beda,
karena
perbedaan tersebut maka individu satu dengan yang lain tidak sama kemampuannya dalam memecahkan sesuatu persoalan yang dihadapi (Bimo Walgito,1994:133). b. Secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. 1) Latar belakang ekonomi Apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka. 2) Minat orang tua Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
orang tua dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama (Elizabeth B. Hurlock, 1997:235). 3) Minat teman sebaya Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman mengenai dirinya. Kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok. Teman sebaya memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan pola kepribadian remaja, karena remaja lebih sering berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada keluarga (Elizabeth B. Hurlock, 1997:235). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Winarno Suracmad (1978 : 84) yang menyatakan bahwa, minat dipengaruhi oleh jenis kelamin, kesempatan, lingkungan dan apa saja yang menjadi minat teman sebayanya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka minat bersekolah di SMA Budi Mulia dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang merasa senang, merasa tertarik dan menaruh perhatian terhadap SMA Budi Mulia disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2. Pengertian Pendidikan Menengah Sebelum peneliti menjabarkan pengertian Pendidikan Menengah, maka akan dijabarkan terlebih dahulu mengenai maksud dari pendidikan. Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik disatu pihak serta terdidik dipihak yang lain. Dalam hubungan tersebut, terjadi komunikasi antara dua orang atau lebih. Untuk lebih menguatkan pendapat tersebut akan diungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan. Fudyartanto (1977: 23) mengatakan bahwa “pendidikan merupakan proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental”. Selain itu, Muhadjir (1975: 11) berpendapat pendidikan adalah “membimbing anak menuju kedewasaan oleh seseorang yang bertanggung jawab”. Menurut Dra. I.L Pasaribu dan Drs. B. Simandjuntak S.H. (1982: 7), pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematik untuk mendorong,
membantu
dan
membimbing
seseorang
untuk
mengembangkan segala potensinya serta mengubah diri sendiri dari kualitas yang satu ke kualitas yang lebih tinggi. Sehubungan dengan ga gasan tersebut, Driyarkara (1980: 127) mengatakan bahwa
pendidikan adalah memanusiakan manusia muda.
Pengangkatan manusia ke taraf insani itulah yang menjelma dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perbuatan pendidikan. Dengan kata lain, intisari dari perbuatan mendidik adalah pemanusiaan manusia muda. Lebih jauh dikatakan, bahwa pendidikan mempersiapkan agar generasi mendatang semakin mantap dan siap, dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Untuk menyiapkan generasi tersebut, maka sekolah merupakan salah satu jalannya. Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi termasuk SLTP terbuka, dan sekolah kejuruan yang dikelola oleh lembaga pemerintah selain Depdiknas (BPS,2006: 15). Jalan lain yang juga berkontribusi terhadap penyiapan generasi yang baik adalah keluarga. Namun dalam hal ini, peneliti hanya menyoroti pendidikan sekolah. Melalui
pendidikan di sekolah, seseorang benar-
benar diajarkan tentang berbagai macam bidang yang dapat menambah pengetahua nnya yang tidak bisa didapat didalam keluarga karena keterbatasan yang dimiliki. Pengertian sekolah menurut Oemar Hamalik (2004:
23) adalah
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan antara lain: a. Pengembangan pribadi, b. Pengembangan warga Negara, c. Pengembangan kebudayaan, dan d. Pengembangan bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Sekolah berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah atas. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas termasuk
dalam
pendidikan
menengah.
Pendidikan menengah adalah pendidikan untuk anak-anak yang berusia 13 sampai 18 tahun. Untuk umur anak SLTP biasanya berkisar antara 13-15 tahun, dan untuk anak SMA umurnya berkisar antara 16-18 tahun. Berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 1950 pasal 7 ayat 3 pendidikan menengah, diterangkan bahwa “Pendidikan dan pengajaran menengah bermaksud melanjutkan dan meluaskan pendidikan yang diberikan di sekolah rendah untuk mengembangkan cita-cita hidup serta membimbing kesanggupan murid sebagai anggota masyarakat, mendidik tenaga-tenaga ahli dalam pelbagai lapangan khusus sesuai dengan bakat masing- masing dan kebutuhan masyarakat dan atau mempersiapkannya bagi pendidikan dan pengajaran tinggi”. Pendidikan menengah pada hakikatnya merupakan pendidikan yang memberikan kepandaian dan keahlian pada siswa atau seseorang yang berumur 13-18 tahun sebagai persiapan dalam menghadapi dan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi atau pendidikan tinggi.
3. Prasarana dan Sarana Pendidikan Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mendorong masyarakat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
melakukan upaya perbaikan mutu pendidikan. Dari segi mutu pendidikan, posisi Indonesia jauh tertinggal dengan negara- negara lain. Rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh empat faktor yaitu jumlah dan kualitas guru yang belum memadai serta penyebarannya yang belum merata, kondisi sarana dan prasarana, anggaran pendidikan yang jumlahnya sangat terbatas sehingga sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi biaya operasionalnya di bawah standar dan proses pembelajaran yang belum efektif karena kurikulum yang terlalu terstruktur dengan beban yang terlalu banyak (Jurnal Pendidikan, 2006, dalam BPS, 2006: 22) Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan adalah “ perangkat keras” yang harus ada (diadakan) di luar alat dan isi pendidikan, agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Fungsi sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses
pendidikan.
Prasarana
pendidikan
berbeda
dengan sarana
pendidikan. Yang tergolong prasarana pendidikan adalah hal-hal fisik yang secara tidak langsung digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Contohnya adalah gedung/bangunan sekolah atau rumah, ruang kelas, ruang laboratorium, ruang sekretariat, kamar kecil, taman, lapangan, halaman, tempat parkir, dll. Rak buku, meja, kursi, lampu penerangan, kapur, penghapus, penggaris, pensil, bolpoint, dll, sejauh menjadi alat yang secara langsung digunakan untuk proses pembelajaran, maka disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
sarana pendidikan. Jadi yang tergolong sebagai sarana pendid ikan adalah segala perlengkapan yang secara langsung digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.
4. Biaya sekolah Biaya sekolah dapat juga diartikan sebagai biaya pendidikan, karena sekolah merupakan bagian kecil dari pendidikan. Biaya pendidikan diartikan sebagai jumlah uang yang dihasilkan dan dibela njakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan sekolah, yang mencakup gaji guru, peningkatan kemampuan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang belajar, pengadaan perabotan/mebeler, pengadaan alat-alat pengajaran, pengadaan buku-buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan pengelolaan pendidikan. Biaya pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai nilai rupiah dan seluruh sumber daya (input) yang digunakan untuk suatu kegiatan pendidikan. Sedangkan menurut Abbas Ghozali, dkk (2004, dalam Statistik pendidikan 2006: 29) biaya satuan pendidikan (BSP) yang ditanggung orang tua/siswa adalah nilai uang dari segala sumber daya yang disediakan oleh orang tua untuk memperoleh pendidikan anak di sekolah/ madrasah. Didalam PP No. 19 tahun 2005 pasal 62 dinyatakan bahwa biaya pendidikan pada dasarnya meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
a. Biaya investasi yang meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap. b. Biaya operasi yang meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan habis pakai dan biaya operasi tidak langsung seperti daya (listrik), air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan sebagainya. c. Biaya personal yaitu biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran. Biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga dalam menyekolahkan anaknya meliputi antara lain biaya pendaftaran, SPP, buku panduan/diktat, alat
tulis
dan
perlengkapan
sekolah,
praktikum/keterampilan,
evaluasi/ujian, bahan penunjang mata pelajaran, seragam sekolah dan olah raga, transportasi, kursus di sekolah dan karyawisata (BPS: 2006: 29). Banyaknya rincian pengeluaran pendidikan dan tingkat kualitas pendidikan mengakibatkan dana yang dikeluarkan akan semakin besar. Begitu juga dengan jenjang pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan semakin besar biaya yang dikeluarkan orang tua/siswa. Penelitian ini menfokuskan diri pada Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). SPP merupakan salah satu komponen yang teramat penting dalam menjalankan proses pendidikan yang sedang dan akan dijalani seseorang. Kontribusi SPP masyarakat terhadap pendidikan berkorelasi dengan status sosial ekonomi yang dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi seorang anak masuk ke suatu lembaga pendidikan tertentu. Anak yang berasal dari keluarga yang status sosialnya rendah mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk sekolah daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi akan sanggup membayar biaya pendidikan (SPP) kepada sekolah berapapun besarnya meskipun anak yang disekolahkan jumlahnya banyak. Di sisi lain, orang tua yang status sosial ekonominya rendah akan merasa terbebani dengan besarnya SPP yang harus dibayarkan kepada sekolah apalagi jika anak yang harus disekolahkan jumlahnya banyak. Kondisi semacam ini menyebabkan anak yang berasal dari golongan miskin yang disekolahkan jumlahnya hanya sedikit. Lebih
lanjut,
situasi
ini
mengakibatkan jumlah siswa yang bersekolah di suatu lembaga pendidikan tertentu jumlahnya sedikit, karena para orang tua yang status sosial ekonominya rendah hanya sanggup menyekolahkan anaknya pada suatu lembaga pendidikan tertentu dengan biaya pendidikan (SPP) yang rendah.
5. Pengertian Proses Belajar Mengajar Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan (Muhibbin,1995: 111).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Sedangkan belajar menurut Muhibbin (1995: 88) adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan pendidikan. Jadi proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai tahapan yang harus dipenuhi dengan cara memberikan bantuan positif kepada anak agar terjadi perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Proses belajar mengajar ini akan terjadi bila di dalamnya terdapat kegiatan belajar dan mengajar. Didalam kegiatan belajar mengajar ini terjadi interaksi antara guru dan siswa. Sebelumnya terjadi interaksi perlu diperhatikan bentuk pengajaran yang digunakan, fasilitas penunjang, pengalaman siswa, dan kecakapan guru sendiri (Samana, dalam Tri Wahyu Sigit Nugraha,1997: 9).
6. Tamat Sekolah Mutu pendidikan di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di daerah pedesaan yang keadaan sosial ekonominya kurang (Nanang Fattah, 2002: 56, dalam Herman Yoseph Sarjimin, 2005). Sekolah-sekolah yang memiliki orang tua siswa dengan lingkungan keluarga mampu, akan mempunyai fasilitas belajar yang bermutu, guru lebih berkemampuan dalam menciptakan suasana, dan pada akhirnya prestasi belajar muridnya jauh lebih baik, sehingga akan banyak siswa yang tamat sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Tamat
sekolah adalah
telah
menyelesaikan
pelajaran
pada
kelas/tingkat terakhir suatu jenjang pendidikan di sekolah negeri maupun di sekolah swasta dengan mendapatkan tanda tamat/ijasah (Biro Pusat Statistik,2006: 15). Jika prestasi belajar siswa di suatu lembaga pendidikan tersebut semakin banyak siswa yang lulus/tamat (sarana prasarana, fasilitas, mutu, dan proses belajar mengajar baik) maka akan semakin banyak siswa yang sekolah di sekolah tersebut, dan sebaliknya semakin sedikit siswa yang lulus/banyak yang tinggal kelas (sarana prasarana, fasilitas, mutu, dan proses belajar mengajar kurang baik), maka akan semakin sedikit pula siswa yang sekolah di lembaga pendidikan tersebut.
7. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Stratifikasi sosial (kelas sosial) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan orang didalam suatu masyarakat dengan anggota masyarakat lain. Tingkatan-tingkatan ini nantinya akan menghasilkan suatu hierarkis berupa kelompok status sosial yang tinggi dan rendah. Kelas sosial dapat ditunjukkan oleh perbedaan pendapatan yang terjadi pada populasi penduduk. Setiap penduduk mempunyai pendapatan yang berbeda-beda (Amirullah, 2002: 48). Selain pendapatan, kelas sosial juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang dan juga fasilitas khusus lain yang dimiliki oleh suatu keluarga. Kriteria yang lazim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
digunakan sebagai suatu ukuran relatif yang baik adalah ditentukan oleh nilai- nilai yang ditekankan pada masyarakat tersebut. Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua siswa) dalam suatu kelompok masyarakat. Soerjono Sukanto (1990: 263) mengatakan bahwa status sosial adalah tempat orang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise, dan hak serta kewajiban-kewajibannya. Puspito (1989:
103) menyatakan bahwa kedudukan atau status
sosial adalah tempat yang diambil seseorang dalam masyarakat. Tempat yang di maksud adalah kedudukan secara sosio kultural dengan lokasi didalam pikiran orang atau kelompok orang yang tinggal dalam satuan budaya tersebut. Kedudukan seseorang dalam masyarakat akan mempengaruhi kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kedudukan sosial ekonomi juga akan mempengaruhi seseorang untuk menuntut ilmu dan mempersiapkan serta melihat masa depannya. Adanya perbedaan status dalam masyarakat memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, seperti keselamatan hidup, harta bendanya, standar hidup, kebebasan dan tingkah laku. Disamping itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh kesempatan-kesempatan dan menjalani pendidikan (Johnson, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
herman Yoseph Sarjimin,2005). Hal ini diartikan bahwa keluarga yang mendapatkan fasilitas, lebih banyak berpeluang untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi pula. Dengan adanya perbedaan dalam hal kemampuan, sebagai akibat perbedaan situasi sosial, maka di sini sekolah dihargai bukan karena nilai pendidikannya saja tetapi sebagai simbol status sosial masyarakat. Sementara itu, Mulyanto Sumardi (1985: 2) mengatakan bahwa kebutuhan hidup manusia erat kaitannya dengan kebutuhan moral maupun material, baik kebutuhan penting maupun tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Menurut Samir Radwan dan Torkel Alfthan (1978:
198)
keperluan minimum dari seorang individu atau rumah tangga adalah makan, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi, transportasi dan partisipasi. Untuk me ncukupi kebutuhan tersebut keadaan ekonomi keluarga memegang peranan yang sangat penting. Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Ini dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat, motivasi anak terhadap situasi obyek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya. (Gerungan, 1988:
181) mengatakan bahwa: ”Dengan kondisi
ekonomi keluarga yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak didalam keluarganya lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan yang tidak ia kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya”. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
mempunyai
kesempatan
yang
lebih
luas
untuk
mengembangkan
kemampuannya daripada anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya rendah. Jadi seorang siswa untuk bisa memasuki suatu sekolah dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi orang tuanya, dan dengan adanya hal ini, maka akan mempengaruhi seseorang atau siswa dalam pemilihan sekolahnya. Untuk mengukur status sosial ekonomi orang tua, dapat dilihat melalui: a. Tingkat Pendidikan Orang Tua Orang tua adalah setiap orang yang bertanggungjawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari- hari lazim disebut bapak ibu. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua maksudnya adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Ada beberapa pengertian pendidikan formal yaitu pendidikan yang bentuknya telah terstruktur secara hierarki, bertingkat-tingkat secara kronologis dalam sistem pendidikan. Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan yang berhasil dicapai orang tua, dalam hal ini adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD, SMP, SMA/SMK, D III, Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b. Jenis Pekerjaan Bekerja adalah menjalankan suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu, dalam hal ini adalah upah atau gaji tertentu pada setiap bulan, minggu, ataupun hari. Bekerja dapat diseluruh kantor ataupun luar ruangan serta memiliki majikan atau tidak sama sekali. Menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya (1973: 12) pekerjaan dibedakan atas: 1) Pekerjaan pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar, yaitu penghasilan tambahan atau sampingan. 2) Pekerjaan sampingan atau sambilan Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan atau memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari- hari. Sifat pekerjaan sambilan adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama halnya dengan pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing- masing orang. Jenis pekerjaan orang tua siswa adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu dan berlangsung menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Yang di maksud dengan jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah pekerjaan yang ditekuni orang tua siswa setiap harinya. Spillane (1982: 14) mengelompokkan pekerjaan atau jabatan dalam 9 golongan sebagai berikut: a) Golongan A - Mandor - Pedagang - Pegawai Kantor - Pegawai Sipil ABRI - Pemilik Perusahaan/Toko/Pabrik/ Perikanan b) Golongan B - Buruh Nelayan - Buruh Tani c) Golongan C - ABRI (Tamtama s/d Bintara) - Guru SD - Kepala Bagian - Kepala Kantor Pos (Cabang) - Manager Perusahaan Kecil - Pamong Praja
-
Pemilik Bus/Colt Penggarap Tanah Pengawas Keamanan Petani Pemilik Tanah - Peternak - Tuan Tanah
- Petani Kecil - Penebang Kayu
- Pegawai Badan Hukum - Pegawai Negeri (gol. Ia s/d Id) - Supervisor/Pengawas
d) Golongan D - Meninggal Dunia - Pensiunan - Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap e) Golongan E - Guru (SLA, SLP) - Jururawat - Pekerjaan Sosial - Kepala sekolah - Kantraktor Kecil - Wartawan f) Golongan F - Buruh Tidak Tetap - Petani Penyewa - Tukang/Penarik Becak
- Pegawai Negeri (gol. Iia s/d Iid) - Perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
g) Golongan G - Ahli Hukum - Ahli Ilmu Tanah/Ahli Ukur Tanah - Apoteker - Arsitek - Dokter - Dosen/Guru Besar - Gubernur - Insinyur - Kepala Kantor Pos (Pusat) - Kontraktor Besar
- Manager Perusahaan - Menteri - Pegawai Negeri (gol. IIa ke atas) - Pengarang - Peneliti - Penerbang - Perwira ABRI (Mayor s/d Jendral) - Walikota/Bupati
h) Golongan H - Pembantu - Penjual Keliling - Tukang Cuci i) Golongan I - Artis/Seniman - Buruh Tetap - Montir - Pandai Besi/Emas/Perak - Penjahit
-
Penjaga Supir Bus/Colt Tukang Kayu Tukang Listrik Tukang Mesin
c. Tingkat Pendapatan Orang Tua Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diperoleh orang tua siswa yang bersumber dari sektor formal, sektor informal, dan sektor subsistem dalam waktu satu bulan diukur dengan rupiah. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan dari sektor formal. Pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh dari sektor informal. Sedangkan pendapatan subsistem adalah pendapatan yang diperoleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Pendapatan orang tua didefinisikan
sebagai
keseluruhan
penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok yang merupakan gaji atau upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan uang. Adapun yang di maksud dengan pendapatan atau penghasilan keluarga adalah balas jasa atau balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atas jasa-jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Sumber-sumber dari pendapatan atau penghasilan antara lain: 1) Usaha sendiri atau wiraswasta misalnya berdagang, berternak atau mengerjakan sawah. 2) Kerja pada orang lain misalnya bekerja kantor ataupun di perusahaan sebagai karyawan pemerintah ataupun swasta. 3) Hasil dari milik sendiri, misalnya penerimaan sewa rumah, bunga dari pinjaman uang. Penghasilan keluarga yang berupa uang ataupun barang, misalnya tunjangan beras atau fasilitas lain. Selain dari sumber penghasilan tersebut di atas masih ada penerimaan pendapatan yang lainnya, misalnya berupa: 1) Uang pensiun, 2) Sumbangan atau hadiah, 3) Pinjaman atau hutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Penghasilan keluarga yang berupa uang masuk pada atau oleh keluarga ini sebagian besar dipergunakan atau dibelanjakan lagi, dimana sebagian dari penghasilan ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Walaupun demikian pengeluaran tiap rumah tangga atau keluarga sangat-sangat berbeda. Besarnya jumlah pengeluaran rumah tangga atau keluarga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) Besarnya jumlah penghasilan yang masuk 2) Besarnya jumlah anggota keluarga 3) Tingkat kebutuhan hidup 4) Lingkungan sosial ekonomi keluarga 5) Kebijakan dalam pengelolaan atau mengendalikan keuangan d. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi adalah suatu kondisi kemampuan keuangan yang ada pada masyarakat dalam hal ini khususnya kondisi ekonomi keuangan yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Pendapatan keluarga, keadaan ekonomi keluarga dalam masyarakat berada dalam kelas yang berbeda-beda.
8. Persepsi Irwanto, dkk (1988: 55) menyatakan bahwa persepsi adalah proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas hubungan antar gejala serta peristiwa)
sampai
rangsang
itu
disadari
dan
diterima sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
menghasilkan penafsiran pengalaman. Pengalaman dapat dipahami dengan melihatnya sebagai suatu proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan atau pengalaman-pengalaman sensorinya dalam usahanya memberikan suatu makna atau arti tertentu pada lingkungan (Siagian, 2004:
100). Hal yang senada juga diungkapkan
Suharnan (2005: 23) yang menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia. Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri (Davidoff, 1988:
232). Sedangkan Thoha
(1988: 138) menyatakan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif ya ng dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkunga nnya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan perasaan maupun penciuman. Dengan
demikian
dalam
proses
persepsi,
seseorang
dapat
mengorganisasikan input yang kompleks dan bervariasi yang diterima oleh panca indera. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah cara pandang seseorang dalam menilai obyek yang ada di sekitarnya sehingga dapat memotivasi seseorang dalam bertindak. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu (Irwanto, 1988: 76-77) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
a. Perhatian yang Selektif Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar. Rangsang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek (Walgito, 2004: 98). Perhatian pada suatu obyek tergantung dari intensitas obyek tersebut. Perhatian memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak intens if terhadap suatu obyek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dik uatkan oleh rangsang tersebut (Soemanto, 1988: 100). b. Ciri-ciri Rangsang Dalam melakukan persepsi, rangsang yang diterima harus kuat hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito, 2004: 46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian. Rangsang dengan kontras atau warna yang lebih menarik perhatian akan lebih mudah untuk diterima individu. Rangsang dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah untuk diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
individu. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulangulang, memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto,dkk, 1988: 76). c. Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004: 89) mengemukakan bahwa persepsi bersifat individual sehingga persepsi individu yang satu berbeda dengan individu lain. Obyek yang diterima oleh individu dapat sama atau berbeda dengan individu lain. Perbedaan ini ditentukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang yang ada. Dalam hal ini yang akan diteliti yaitu persepsi siswa terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jika persepsi yang dimiliki oleh siswa bersifat negatif/kurang baik akan menimbulkan perasaan tidak senang atau tidak suka terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia Desa
Sendangagung,
Kecamatan
Minggir,
Kabupaten
Slema n,
Yogyakarta, maka siswa tersebut tidak akan berminat untuk bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dengan adanya hal ini, maka jumlah siswa yang sekolah di SMA Budi Mulia jumlahnya sedikit. Sebaliknya jika persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
siswa positif/baik terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, maka hal tersebut akan menimbulkan perasaan senang atau suka terhadap besarnya SPP, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, dan proses belajar mengajar pada SMA Budi Mulia Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian siswa tersebut akan berminat untuk bersekolah di SMA Budi Mulia. Dengan adanya hal ini, maka akan menyebabkan jumlah siswa di SMA Budi Mulia jumlahnya banyak.
B. Kerangka Teoritis Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa dalam memilih sekolah. Menurut peneliti, faktor-faktor tersebut antara lain: sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang tua dan juga teman sebaya. Namun dalam penelitian ini, peneliti ha nya akan membahas tentang hubungan status sosial ekonomi orang tua dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. 1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Status sosial ekonomi orang tua berhubungan dengan minat seorang anak. Apabila status ekonomi orang tua baik, anak akan cenderung memperluas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi orang tua buruk atau kurang baik karena usaha yang kurang maju, maka orang atau anak cenderung untuk mempersempit minat mereka. Sehingga mereka tidak dapat bebas memilih atau mengambil keputusan sesuai minat mereka. Berdasarkan uraian di atas maka ditarik hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. H a : Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. 2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Persepsi siswa (X) yang berbeda-beda terhadap dunia pendidikan akan berhubungan dengan jumlah siswa yang masuk (Y), jika banyak siswa berpikiran negatif/kurang baik tentang SMA Budi Mulia maka secara tidak langsung siswa juga ragu untuk bersekolah di SMA yang bersangkutan, dengan adanya hal ini maka jumlah siswa SMA Budi Mulia mengalami penurunan. Sebaliknya apabila persepsi siswa positif/baik maka mereka akan yakin bersekolah di SMA Budi Mulia, tentunya
hal ini akan
meningkatkan jumlah siswa yang masuk.
Persepsi siswa positif SMA Budi Mulia Perspesi siswa negatif
Ada minat untuk bersekolah di SMA Budi Mulia
Tidak ada minat untuk bersekolah di SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Berdasarkan uraian di atas maka ditarik hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Ha : Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Furchan (1982:50) mengatakan bahwa dengan metode inilah kita menentukan strategi yang harus dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Memilih metode penelitian yang tepat sangat penting, karena metode penelitian yang baik akan menghasilkan hasil penelitian yang baik juga. Bab III ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian yang akan digunakan: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian tentang subjek tertentu yang terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Tatang M, Amirin, 1986:137). Dalam penelitian ini yang dipandang sebagai kasus adalah status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dalam hubungannya dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dengan demikian, hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku bagi SMA Budi Mulia.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di “SMA Budi Mulia, Minggir.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang tersangkut dengan objek yang akan diteliti atau mereka yang dapat memberikan informasi tentang objek penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Budi Mulia. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ini adalah: a. Minat siswa SMA Budi Mulia untuk bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. b. Status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. c. Persepsi siswa terhadap besarnya SPP, Sarana dan Prasarana, dan Proses Belajar Mengajar pada SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
D. Populasi, dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan (Suprapto, 1986 : 24). Populasi yang diambil oleh peneliti meliputi seluruh siswa SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati atau beberapa bagian terkecil/cuplikan yang ditarik dari populasi atau porsi dari suatu populasi (Arikunto, 2006 :131). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus slovin sebagai berikut (Consuelo, 1993 : 161) : n=
N 1 + Ne2
Ket : n N e
: ukuran sampel : ukuran populasi : nilai kritis (batas ketelitan) yang diinginkan(persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi.
Sebagai pertimbangan, Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena dalam penelitian ini populasinya berjumlah di bawah 100 yaitu berjumlah 20 orang, maka populasi tersebut akan dijadikan sampel. Sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
E. Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian ke dalam indikator untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Dalam penelitian ini ada 2 variabel : 1. Variabel terikat, yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan yang fungsional. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. a. Variabel minat siswa SMA Budi Mulia untuk bersekolah di SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Minat bersekolah di SMA Budi Mulia dapat diartikan suatu keadaan dimana seseorang merasa senang, merasa tertarik dan menaruh perhatian terhadap SMA Budi Mulia disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan SMA Budi Mulia. Untuk mengukur minat siswa, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Adapun pengembangan variabel minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 3.1 Pengembangan Variabel Minat Siswa bersekolah di SMA Budi Mulia ke dalam indikator-indikator Variabel Indikator Pernyataan Positif Negatif Minat 1. Perasaan Senang Siswa a. Merasa senang 1 Bersekolah terhadap dasar di SMA semangat sekolah. Budi b. Merasa senang 2 Mulia terhadap fasilitas yang dimiliki sekolah. 2. Ketertarikan a. Ketertarikan 3 terhadap tingkat kelulusan. b. Ketertarikan 4 terhadap tujuan sekolah. c. Merasa tertarik 5 terhadap fasilitas yang dimiliki sekolah. d. Ketertarikan 6 terhadap misi sekolah. 3. Menaruh perhatian a. Menaruh perhatian 7 terhadap tingkat pendidikan para guru. b. Menaruh perha tian 8 pada besarnya tarif SPP. c. Menaruh perhatian pada proses belajar 9,11 10 mengajar. Karena hasil pengukuran bersifat kualitatif, maka perlu dikuantitatifkan dengan skala likert. Pengukuran dalam bentuk skor pada setiap jawaban dengan kategori sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 3.2 Variabel Minat Bersekolah di SMA Budi Mulia Jawaban Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif Sangat setuju 4 1 Setuju 3 2 Kurang setuju 2 3 Tidak setuju 1 4
2. Variabel Bebas, yaitu variabel yang diselidiki pengaruhnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia. a. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Status atau posisi seseorang dalam keluarga dalam hubungannya dengan keluarga lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Masing- masing individu atau sebuah keluarga akan memiliki unsur- unsur yang terkandung dalam konsep status sosia l ekonomi. Sedikit banyak unsur yang dimiliki baik secara kuantitas akan menunjukan tinggi/rendahnya status sosial ekonominya. Konsep status sosial ekonomi dalam ilmu pengetahuan mencakup empat indikator meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan fasilitas khusus. 1) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yaitu tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa. Dalam hal ini pendidikan dikelompokan menurut tingkat pendidikan yang telah diselesaikan, yaitu tidak sekolah, Tidak Tamat SD, Lulusan SD, Tidak Tamat SMP, Lulus SMP, Tidak Tamat SMA, Lulus SMA, Lulus D III, dan Lulus Perguruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tinggi.
Pengukuran
tingkat
pendidikan
orang
tua
siswa
dikategorikan sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tabel 3.3 Pengklasifikasian Tingkat Pendidikan Keterangan Skor Tidak Sekolah 1 Tidak Tamat SD 2 Tamat SD 3 Tidak Lulus SMP 4 Lulus SMP 5 Tidak Lulus SMA 6 Lulus SMA 7 Lulus D III 8 Lulus Perguruan Tinggi 9
2) Jenis-jenis pekerjaan Orang Tua Menurut Spillane (1982:14), Pekerjaan adalah usaha orang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pekerjaan atau jabatan digolongkan menjadi 9. Melalui penggolongan tersebut, peneliti ingin menggolongkan menjadi 3 golongan utama, yaitu golongan atas,
golongan
menengah,
dan
golongan
rendah.
Adapun
pembagian golongan tersebut sebagai berikut (kusmiati,2005:37): Tabel 3.4 Pengklasifikasian jenis-jenis pekerjaan orang tua No. Keterangan Golongan 1. Golongan Atas G 2. Golongan Menengah A,C,E,I 3. Golongan Rendah B,D,F,H
Skor 3 2 1
3) Tingkat Penghasilan Pendapatan atau penghasilan keluarga yang di maksud oleh peneliti adalah pendapatan secara keseluruhan yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
orang tua siswa baik dari pekerjaan pokok atau pekerjaan sampingan selama satu bulan. Patokan yang digunakan untuk mengkategorikan tingkat penghasilan adalah dengan menggunakan ukuran Upah Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008 yaitu sebesar Rp 586.000,-. Tabel 3.5 Pengkategorian Tingkat Penghasilan Interval Kategori < Rp 586.000,00 Rendah Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 Sedang > Rp 1.172.000,00 Tinggi
Skor 1 2 3
4) Fasilitas Keluarga Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus, benda atau barang berharga yang dimiliki oleh keluarga responden. Untuk mempermudah pengukurannya, maka masing- masing fasilitas benda dan barang yang dimiliki oleh keluarga responden diberi skor sebagai berikut (Musidi,1991: 127):
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Tabel 3.6 Fasilitas Keluarga Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang dimiliki Penerangan listrik Radio Tape Recorder Radio-Tape Recorder TV Hitam Putih Sepeda Motor Lemari Es TV Berwarna Video/ VCD Telepon Komputer
Skor 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
12. 13.
14.
15.
16.
17.
Mobil Pribadi Rumah sendiri a. 1. Tembok: • Temboknya terbuat dari bambu • Temboknya semi permanen (tidak seluruhnya dibuat dari bati bata) • Temboknya permanen (seluruhnya terbuat dari batu bata) b. 2. Lantai • Lantainya dari tanah dan tidak diperkeras dengan semen • Lantainya diperkeras dengan semen • Lantainya dari tegel/ teraso • Lantainya keramik Sawah/ Ladang a. Luasnya kurang dari ¼ hektar b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar Kebun/ pekarangan a. Luasnya kurang dari 200 m 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 2 Sapi/ Babi a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor Ayam a. Kurang dari 250 ekor b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor
3
1 2 3
1 2 3 4
1 2 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Selanjutnya untuk menentukan pengelompokkan status sosial ekonomi orang tua siswa secara keseluruhan dengan kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah, dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari masing- masing indikator penelitian .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
b) Data yang diperoleh dari hasil pengukuran disusun dari skor terendah sampai tertinggi. c) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. d) Untuk menggolongkan masing- masing kategori digunakan rumus PAN II.
b. Variabel Persepsi Siswa Terhadap SMA Budi Mulia Persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia adalah penilaian siswa terhadap SMA Budi Mulia. Dalam hal ini peneliti ingin melihat persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia pada bidang sarana dan prasarana pendidikan yang ada, besarnya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), dan proses pembelajaran. Untuk mengukur persepsi siswa, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Adapun pengembangan variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dijabarkan sebagai berikut: Tabel 3.7 Pengembangan Variabel Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia ke dalam indikator-indikator Variabel Indikator Pernyataan Positif Negatif Persepsi 1. Sarana dan 1,4,6,8,9,10 2,3,5,7,11,12 Orang Tua Prasarana tentang 2. SPP 13,16,17,19 14,15,18 SMA Budi 3. Proses 20,23,24,26,28,29,32 21,22,25,27,30,31 Mulia Belajar Mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Karena hasil pengukuran bersifat kualitatif, maka perlu dikuantitatifkan dengan skala likert. Pengukuran dalam bentuk skor pada setiap jawaban dengan kategori sebagai berikut:
Jawaban Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju
Tabel 3.8 Variabel Persepsi Siswa Skor pernyataan positif Skor pernyataan negatif 4 1 3 2 2 3 1 4
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Cara mengumpulkan data dengan mencatat dari buku-buku, catatancatatan, laporan yang dimiliki sekolah. 2. Kuesioner Metode
pengumpulan
informasi
dengan
cara
memberikan
daftar
pertanyaan kepada responden mengenai suatu hal untuk dijawab secara tertulis.
G. Pengujian Instrumen penelitian 1. Pengujian Kuesioner a. Pengujian Validitas Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
pembuatan alat ukur tersebut. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji kesahihan (validitas) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi, 1991:69): rxy =
NΣXY − (Σ X )( ΣY ) {NΣX 2 − (Σ X ) 2 }{NΣ Y 2 − (Σ Y ) 2 }
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah subyek X = skor butir y = skor total sample uji coba ∑Χ = jumlah dari skor butir ∑Υ = jumlah total ∑ ΧΥ = jumlah hasil perkalian dari skor butir dan skor total 2 ∑Χ = jumlah hasil kuadrat dari hasil harga skor butir 2 ∑Υ = jumlah hasil kuadrat dari harga total butir sampel uji coba.
Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih dahulu item instrumen ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk=n-2 dengan taraf signifikansi 5% (dk=30-2=28, 5%) sehingga diperoleh r tabel = 0,239. Kuesioner atau instrumen tersebut diujicobakan pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu. Dalam pelaksanaan perhitungan
uji validitas item pada
penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 12 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila rhitung > rtabel pada n = 30 dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
signifikansi 5% maka item instrumen tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item instrumen tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Validitas I No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
R tabel 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Minat R hitung Keterangan 0.616 Valid 0,621 Valid 0,787 Valid 0,670 Valid 0,496 Valid 0,539 Valid 0,477 Valid 0,616 Valid (0,096) Tidak Valid 0,173 Tidak Valid 0,543 Valid
r tabel 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
Persepsi Siswa r hitung Keterangan 0,439 Valid 0,321 Valid 0,442 Valid 0,157 Tidak Valid 0,412 Valid 0,376 Valid 0,080 Tidak Valid 0,723 Valid 0,342 Valid 0,365 Valid 0,320 Valid 0,356 Valid 0,218 Tidak Valid 0,408 Valid 0,590 Valid 0,403 Valid 0,584 Valid 0,387 Valid 0,584 Valid 0,381 Valid 0,452 Valid 0,475 Valid 0,482 Valid 0,670 Valid 0,359 Valid 0,503 Valid 0,497 Valid 0,572 Valid 0,355 Valid 0,375 Valid (0,067) Tidak Valid 0,424 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengujian validitas pada 11 item variabel minat, terdapat 2 item yang tidak valid yaitu item no 9, dan 10. Untuk 2 item yang tidak valid, peneliti membuang item tersebut dan untuk 9 item yang valid yaitu item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 11 peneliti melakukan uji validitas ulang. Begitu juga halnya dengan pengujian validitas pada variabel persepsi. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pengujian validitas pada 32 item variabel persepsi, terdapat 4 item yang tidak valid yaitu item 4, 7, 13, dan 31. Untuk 4 item yang tidak valid, peneliti juga membuangnya dan untuk item yang valid yaitu item 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 32 peneliti melakukan uji valididtas ulang. Dari hasil uji validitas ulang tersebut, ternyata semua item valid sehingga 9 item variabel minat dan 28 item variabel persepsi tersebut dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Validitas II No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
R tabel 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
0,239
Minat r hitung Keterangan 0.572 Valid 0,615 Valid 0,775 Valid 0,694 Valid 0,620 Valid 0,574 Valid 0,564 Valid 0,656 Valid
0,597
Valid
R tabel 0,239 0,239 0,239
Persepsi Siswa r hitung Keterangan 0,452 Valid 0,333 Valid 0,419 Valid
0,239 0,239
0,395 0,383
Valid Valid
0,239 0,239 0,239 0,239
0,683 0,367 0,399 0,298
Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239
12 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32
0,337 0,447 0,556 0,444 0,562 0,388 0,557 0,460 0,452 0,442 0,500 0,673 0,378 0,532 0,500 0,595 0,388 0,393 0,449
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen data tersebut sudah baik (Arikunto, 2002 : 154). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam berbagai ukuran. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas atau r 1 1 . Dalam penelitian ini, reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan
teknik
koefisien
reliabilitas
Alpha
Cronbach
(Arikunto,2002:171). Rumus Alpha untuk pengujian reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
2 k 1 − ∑ σb r11 = k − 1 σt 2
Keterangan:
r11 k
∑ σb
σt
= Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan 2
= Jumlah varians soal
2
Untuk
= Varians soal menginterpretasikan
tinggi
rendahnya
reliabilitas
instrumen, pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Reliabilitas Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian 0,80-1,00 Sangat Tinggi 0,60-0,79 Tinggi 0,40-0,59 Cukup 0,20-0,39 Rendah 0,00-0,19 Sangat Rendah
Berdasarkan pengujian reliabilitas item angket yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien alpha atau r11 yang diperoleh untuk variabel Persepsi Siswa adalah 0,891, sedangkan variabel minat adalah 0,879 dengan r tabel untuk kedua variabel adalah 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa dan minat dapat dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5% karena rhitung > rtabel atau 0,891 > 0,239 untuk variabel persepsi dan 0,879>0,239 untuk variabel minat. Harga r11 tersebut berada pada taraf 0,80 – 1,00 sehingga dapat dikatakan bahwa item dalam kuesioner ini mempunyai reliabilitas sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pengumpulan data yang sudah didapat dari penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dalam hal sarana prasarana, SPP, dan proses belajar mengajar, dan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Maka untuk keperluan deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel. 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample KolmogorovSmirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu : D = max [F0 ( X1 ) − Sn ( X1 )] Keterangan : D = Deviasi maksimum F0 ( X 1 ) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn ( X 1 ) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
b. Uji Linieritas Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana: 1996:332) : F=
S 2 TC 2 S e
Keterangan : S2T C = JK (TC ) k−2 S2 e = JK (E ) k−2 Keterangan : F
: Harga pembilang F untuk garis regresi
S2T C
: Rerata kuadrat garis regresi
S2 e
: Rerata kuadrat garis residu
JK(TC) : Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E)
: Jumlah kuadrat kekeliruan
Kriteria pengujian linieritas yaitu jika Fhitung < Ftabel , di mana db pembilang adalah k – 2 dan db penyebut n – k dengan taraf signifikansi 5%, maka model linier ini diterima atau jika nilai probabilitas > 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier. Demikian pula untuk kriteria yang sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis Hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah : 1) Ho : Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua Siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. H a : Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. 2) Ho : Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Ha : Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. b. Pengujian Hipotesis 1) Apabila distribusi data normal Apabila distribusi data normal maka pengujian hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan menggunakan alat uji korelasi product moment dari pearson sebagai berikut: r XY =
{NΣX
NΣXY − (Σ X )( ΣY ) 2
}{
− ( ΣX ) 2 NΣY 2 − (Σ Y ) 2
}
Keterangan : rxy N X y ∑Χ ∑Υ ∑ ΧΥ ∑ Χ2
= koefisien korelasi antara x dan y = jumlah subyek = skor butir = skor total sample uji coba = jumlah dari skor butir = jumlah total = jumlah hasil perkalian dari skor butir dan skor total = jumlah hasil kuadrat dari hasil harga skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
∑ Υ2
= jumlah hasil kuadrat dari harga total butir sampel uji coba. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien
korelasi. Semakin kecil koefisien korelasi, maka akan semakin besar kesalahan untuk membuat prediksi. Ketentuan untuk pedoman penafsiran koefisien korelasi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 1999:216). Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sedangkan untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi r xy dilakukan uji t dengan rumus:
t=
r n−2 1− r 2
Kriteria pengujian adalah : Jika t hitung > t tabel berarti terdapat hubungan yang signifikan, namun apabila t hitung < t tabel berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan. Namun karena penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka uji signifikansi ini tid ak perlu dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
2) Apabila distribusi data tidak normal Apabila distribusi data tidak normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis Chi Square (X2 ), dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) b) Memilih level kepercayaan Level kepercayaan yang digunakan adalah 95% c) Taraf signifikansi Taraf signifikansi adalah 5%, nilai kritis (Df) Df = (k-1)(b-1) Dimana : k = kategori pengamatan kolom b = kategori pengamatan baris d) Perhitunga n Chi Square (?2 )
( fo − fh ) =∑
2
Χ
2
fh
Dimana : X2 = Chi Square Fo = frekuensi yang diobservasi Fh = frekuensi yang diharapkan Untuk memperoleh frekuensi yang diharapkan (fh) digunakan rumus; fh =
( jumlahkolom )x( jumlahbari s ) jumlahkolomdanbaris
e) Mengukur taraf hubungan, menggunakan koefisien kontigensi dengan rumus (I Nyo man Susila, 1986:216) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
X2 X2+N
c=
Keterangan : C = koefisien kontigensi ? 2 = harga Chi-kuadrat yang diperoleh N = jumlah total Semakin besar nilai C, semakin tinggi taraf hubungannya. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, maka perlu membandingkan hasil C dengan Cmaks. Rumus pembanding tersebut adalah :
(k − 1) / k
C=
Keterangan Cmaks = harga C paling besar k = jumlah kolom Cmaks merupakan batasan taraf signifikan yang paling besar, semakin nilai C mendekati Cmaks semakin besar tingkat pengaruh yang terjadi yang telah dihitung dengan Chi-kuadrat.
No
Harga
Tabel 3.13 Interpretasi Nilai koefisien
1 2 3 4 5
C maks C maks C maks C maks C maks
= 0,80 0,60 < 0,80 0,40 < 0,60 0,20 < 0,40 < 0,20
Tingkat Keterhandalan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
f) Membuat kesimpulan 1. Berdasarkan pada perbandingan Chi Square (?2 ) hitung dengan Chi Square (?2 ) tabel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
a) Apabila ?2 hitung
hitung
>?2tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. 2. Berdasarkan pada probabilitas (signifikansi): a) Ho diterima apabila > 0,05 b) Ho ditolak apabila < 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Identitas Sekolah Nama Sekolah Alamat
: SMA Budi Mulia Minggir : Jln. Kebonagung Km.24 Sendangagung, Minggir, Sleman,
Yogyakarta
Telepon
: 08282750935
Nomor Data Sekolah
: D. 3004020014
Tahun Berdiri
: 20 April 1989
Jenjang Akreditasi
: C (Diakui)
NSS
: 302040206076
Waktu Sekolah
: Pagi
B. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Budi Mulia SMA Budi Mulia pada mulanya merupakan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) yang diselenggarakan oleh Yayasan Budi Mulia. Berdasarkan kebijakan pemerintah mulai tahun 1995 SPG Budi Mulia beralih fungsi menjadi SMA Budi Mulia. Sejak tahun 1996 SMA Budi Mulia diserahkan kepada Yayasan Winayaka, Yogyakarta sebagai pengelola SMA Budi Mulia sampai saat ini.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
C. Visi dan Misi SMA Budi Mulia 1. Visi Terwujudnya suatu lembaga pendidikan yang maju, berkualitas didukung oleh sistem pendampingan dan pelayanan yang baik untuk perkembangan kepribadian serta kecerdasan peserta didik. 2. Misi a. Mendampingi peserta didik dalam menumbuhkembangkan kepribadian dan kecerdasan. b. Melayani peserta didik dengan semangat kasih. c. Mendahulukan yang lemah dan miskin dalam layanan pendidikan.
D. Dasar Semangat SMA Budi Mulia 1. Cinta Kasih terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan. 2. Mendahulukan yang lemah dan tersingkir.
E. Tujuan Institusional SMA Budi Mulia 1. Membantu peserta didik agar mampu mengembangkan kemampuan dasar secara optimal dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilainilai hidup yang diperlukan untuk siap melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya maupun hidup di tengah masyarakat. 2. Membantu peserta didik agar mampu mengembangkan diri untuk menjadi manusia yang siap menghadapi kemajuan jaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
F. Kurikulum SMA Budi Mulia Dalam meningkatkan mutu pendidikan, kurikulum pendidikan di Indonesia sering berganti- ganti. Kurikulum SMA dirancang secara dinamis dan
lebih
fleksibel
untuk
mengantisipasi
dan
mengikuti
berbagai
perkembangan yang terjadi di masyarakat Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan yang dijalankannya, SMA Budi Mulia menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2006. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan KTSP diterapkan sebagai pengganti kurikulum KBK 2004. Kurikulum 2006 lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan kompetensi serta peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Kurikulum 2006 lebih mengarahkan lulusan SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
G. Fasilitas Yang Dimiliki Oleh SMA Budi Mulia Dalam menjalankan kegiatannya sebagai salah satu lembaga pendidikan, SMA Budi Mulia memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunujang tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimiliki antara lain: 1. Asrama Putra dan asrama Putri, Maksud dari pengadaan asrama ini adalah untuk mempermudah siswa atau peserta didik yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah, sehingga para peserta didik tidak merasa kejauhan untuk datang ke sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
2. Perpustakaan dan Ruang Baca, Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja bagian integral dari lembaga pendidikan. Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang kegiatan belajar- mengajar. Melalui perpustakaan ini, siswa yang hobi membaca dapat menyalurkan hobinya tersebut. Bukubuku yang ada dalam perpustakaan SMA Budi Mulia cukup banyak. Salah satu diantaranya adalah novel, buku pegangan siswa, majalah, dan juga buku pegangan guru. 3. Laboratorium SMA Budi Mulia Minggir memiliki empat unit laboratorium, yaitu laboratorium Komputer, Biologi, fisika dan Kimia. Namun berdasarkan informasi yang peneliti peroleh, dari ke empat laboratorium tersebut yang digunakan dalam proses belajar mengajar hanya satu laboratorium saja, yaitu laboratorium komputer, karena dalam SMA Budi Mulia hanya terdapat satu jurusan yaitu IPS, sehingga laboratorium biologi, fisika dan kimia tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya laboratorium itu, para siswa merasa terbantu dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. 4. Ruang UKS, UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Selain ruang UKS, dalam SMA Budi Mulia juga masih terdapat banyak ruang lain, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Ruang Kepala Sekolah
:1
Ruang Guru
:1
Ruang TU
:1
AULA
:1
Kamar Mandi
:2
H. Sumber Daya Manusia SMA Budi Mulia Pengelola pendidikan di SMA Budi Mulia adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Sumber Daya Manusia Di SMA Budi Mulia, Minggir No. Nama Jabatan Status 1. Drs. P. Suyanto Ketua Yayasan 2. Nico Kanti Raharjo Kepala Sekolah GTY 3. Drs. HY. Suparlan Staff Pengajar GTY 4. Drs. P. Siswondo Staff Pengajar GTT 5. Dra. Sri Hartati Staff Pengajar GTY 6. Triyani, S.S. Staff Pengajar GTT 7. Catharina Etty Sulistya, S.pd. Staff Pengajar GTT 8. P. Taryono, S.pd. Staff Pengajar GTT 9. Heni Suprapti, S.pd. Staff Pengajar GTT 10. H. Mursito, BA Staff Pengajar GTT 11. Ant. Supriyadi Staff Pengajar GTT 12. Ibnu Sundaru Staff Pengajar GTT 13. Heru Santoso Staff Pengajar GTT 14. Drs. MM. Wuri Hartono Staff Pengajar GTT 15. Yosep Sutaryo, S.Sos. Staff Pengajar GTT 16. Desinta Tri Susilowati Staff Pengajar GTT 17. Damianus D. Narwanto Staff Pengajar GTT 18. E. Banun Tri Suharini Staff Pengajar GTT 19. Fx. Sismoko Suparmoko Staff Pengajar GTT 20. Mujiono Tata Usaha PTT 21. An. Musirin Ketua Tata PTT Usaha 22. Lasito Tata Usaha PTT 23. Alb. Suripto Penjaga Malam PTT 24. An. Setiasih Pustakawan PTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Keterangan: GTY : Guru Tetap Yayasan GTT : Guru Tidak Tetap
PTT
: Pegawai Tidak Tetap
I. Daftar Nama Peserta Didik SMA Budi Mulia Tabel 4.2 Data Peserta Didik SMA Budi Mulia, Minggir No. Nama Kelas 1. Cicilia Tri Susanti X 2. Darmuji X 3. Indra Sumartono X 4. Febri Wahyu Saputro X 5. Lejar Widayati X 6. Maulana Sidik X 7. Zaki Lutfi X 8. Ami Marheni XI 9. Antonius Harsono XI 10. Thomas Danang Prasetyo XI 11. Tedi Kristiadi XI 12. Heru Waluyo XII 13. Ida Pristiawati XII 14. Ika Rastiningtyas XII 15. Irfa’i XII 16. Melva Christiani XII 17. Supardiyono XII 18. Sri Rejeki XII 19. Widya Tri Hastuti XII 20. Yanti Djara XII
J. Data Jumlah Kelulusan SMA Budi Mulia Selama 4 Tahun terakhir Tabel 4.3 Data Jumlah Kelulusan selama Lima Tahun Lulus Tidak Lulus Prosentase Tahun Ajaran Kelulusan Laki- laki Perempuan Laki- laki Perempuan 2004 – 2005 10 7 Tidak Tercatat Tidak Tercatat 85% 2005 – 2006 5 2 1 1 78% 2006 – 2007 2 1 3 1 43% 2007 – 2008 3 4 1* 1* 69% Catatan: * Siswa yang bersangkutan merupakan siswa yang lulus melalui paket C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
K. Stuktur Organisasi Sekolah Yayasan Winayaka Yogyakarta
Dinas Pendidikan Kab. Sleman Kepala Sekolah Nico Kanti Raharjo
Staf. Adm. Sekolah
WA. KEPSEK. I
WA. KEPSEK . II
WA. KEPSEK. III
WA. KEPSEK. IV
Urusan Kurikulum
Urusan Kesiswaan
Sarjiana
Triyani, S.S.
Urusan Sarana Pra Sarana
Hubungan Masyarakat
Siswondo
Drs. Hy. Purwo Saputro
BP Para Guru Irfianita Indraastuti
OSIS
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
L. Uraian Tugas da n Tanggung Jawab Masing-Masing Divisi 1. Uraian tugas dan tanggung jawab kepala sekolah Selaku pimpinan, kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memelihara dan meningkatkan mutu penghayatan ciri khas dan semangat Budi Mulia. b. Mengelola seluruh kegiatan sekolah sesuai keputusan/kebijakan rapat pengurus yayasan Budi Mulia. c. Menyusun program kerja tahunan dan kalender sekolah semester. d. Menyusun
anggaran
pendapatan
dan
belanja
sekolah
serta
mengusulkannya kepada ketua yayasan dan mengatur serta mengawasi pelaksanaannya. e. Menyelenggarakan penerimaan murid baru. f. Menyusun daftar tugas pembagian karyawan. g. Menyusun jadwal pelajaran, jadwal KO dan/atau ekstrakurikuler. h. Memimpin atau menghadiri rapat-rapat/ pertemuan-pertemuan dan upacara-upacara dinas. i.
Mensahkan notulen-notulen rapat sekolah/dewan guru.
j. Mengatur
pengadaan,
pendayagunaan,
pemeliharaan, sarana/prasarana pendidikan. k. Membina kegiatan administrasi sekolah: 1) Administrasi Kurikulum/ Pengajaran. 2) Administrasi Kesiswaan.
penyimpanan,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3) Administrasi Ketenagaan/Kepegawaian 4) Administrasi Keuangan. 5) Administrasi hubungan dengan yayasan, instansi/masyarakat. 6) Administrasi penyimpanan surat-surat/arsip. l.
Membina: 1) Kegiatan belajar mengajar. 2) Kegiatan BP/Bimbingan Karier. 3) Kegiatan OSIS 4) Pengelolaan Perpustakaan. 5) Kerjasama yang baik dan suasana kekeluargaan antar karyawan.
m. Membina usaha 5K. Melaksanakan observasi kelas/KBM dan menyelenggarakan evaluasi belajar. n. Melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan: 1) Menyusun data sikap profesi karyawan. 2) Membuat DP3. o. Menerapkan peraturan disiplin karyawan. p. Mengusulkan pengangkatan, promosi, mutasi, degradasi, cuti, dan pemberhentian karyawan. q. Mengadakan pertemuan dengan orang tua murid dan BP3. r. Melaksanakan 12 langkah dalam tugas sehari- hari. s. Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah dan swasta. t. Membina dan meningkatkan suasana kekeluargaan kristiani dan pendidikan nilai- nilai yang sesuai dasar iman katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
u. Mengambil langkah yang perlu demi kelancaran ketertiban seluruh kegiatan sekolah, peningkatan mutu dan kekatolikan. v. Menyusun, menyampaikan laporan, dan usul membangun pada atasan. w. Bertanggung jawab kepada ketua yayasan cabang. 2. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum : a
Menyusun program pengajaran.
b
Menyusun pembagian tugas guru.
c
Menyusun jadwal pelajaran.
d
Menyusun program semester.
e
Menyusun jadwal EBTA.
f
Menyusun pelaksanaan EBTA/ NAS.
g
Menerapkan kriteria kenaikan kelas.
h
Menerapkan jadwal penerimaan Buku Rapor dan STTB.
i
Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.
j
Menyediakan buku kemajuan kelas.
k
Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.
l
Mengatur pelaksanaan program kurikuler dan ekstrakurikuler.
m Mengatur inservice training guru. n
Mengatur kegiatan penilaian.
o
Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas.
p
Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan.
q
Membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan : a
Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS).
b
Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/ OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
c
Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, dan kekeluargaan (5K).
d
Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
e
Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
f
Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidentiil.
g
Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.
h
Mengadakan pemilihan calon siswa teladan dan calon penerima beasiswa.
i
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala.
j
Mengatur mutasi siswa.
k
Pengaturan Penerimaan Siswa Baru (PSB).
l
Program Bimbingan dan Konseling.
m Penasihatan pemilihan program pengajaran khusus (penjurusan dan paket-paket ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa). n
Pengelompokan belajar siswa.
o
Presensi/ kehadiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
p
Papan statistik.
q
Buku induk siswa.
r
Mengatur kegiatan OSIS.
s
Pengabdian masyarakat.
4. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas: a
Mengatur kegiatan informasi sekolah kepada masyarakat.
b
Kerjasama sekolah dengan POMG/BP3.
c
Hubungan dengan instansi pemerintah/ swasta.
d
Kegiatan sekolah ke alam bebas (kemah, studi tour, bakti sosial, dll).
5. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana: a
Menyusun rencana kebutuhan sarana/ prasarana.
b
Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana/ dan prasarana.
c
Mengelola pembiayaan alat-alat pelajaran.
6. Tugas Wali Kelas: Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a
Pengelolaan kelas baik teknis administratif maupun edukatif.
b
Penyelenggaraan administrasi kelas, yang meliputi: 1.) Denah tempat duduk. 2.) Papan absensi siswa. 3.) Daftar pelajaran kelas. 4.) Daftar piket kelas. 5.) Buku absensi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
6.) Buku kegiatan belajar mengajar/kemajuan. 7.) Tata tertib kelas. c
Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa.
d
pengisian legger.
e
Pembuatan catatan khusus siswa.
f
Pencatatan mutasi siswa.
g
Pengisian buku rapor.
h
Pembagian buku rapor.
i
Memberikan bahan masukan kepada guru pembimbing tentang siswa yang diasuhnya.
7. Tugas Guru Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggungjawab seorang guru meliputi: a
Membuat program pengajaran/ rencana belajar mengajar semester/ tahunan.
b
Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar).
c
Melaksanakan KBM.
d
Melaksanakan kegiatan penilaian belajar.
e
Mengisi daftar nilai siswa.
f
Melaksanakan analisis hasil evaluasi siswa.
g
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
h
Membuat alat pelajaran/ alat program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
i
Membuat alat peraga.
j
Menciptakan karya seni.
k
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
l
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
m Mengembangkan tugas tertentu di sekolah. n
Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya.
o
Membuat lembar kerja siswa.
p
Membuat catatan kemajuan belajar masing- masing siswa.
q
Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
r
Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum.
8. Tugas Guru BP/ BK Bimbingan penyuluhan/ bimbingan karier membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a
Penyusunan program dan pelaksanaan BP/ BK.
b
Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalahmasalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.
c
Memberikan layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih berprestasi.
d
Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
e
Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/ BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
f
Menyusun statistik hasil penilaian BP/ BK.
g
Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi penyuluhan BP/ BK.
h
Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP/ BK.
i
Menyusun laporan pelaksanaan BP/ BK.
9. Tugas Kepala Tata Usaha Sekolah : Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut: a
Penyusunan program tata usaha sekolah.
b
Pengelolaan keuangan sekolah.
c
Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa.
d
Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.
e
Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
f
Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah.
g
Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6K.
h
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan sekolah.
i
Penyusunan administrasi kepegawaian, meliputi: Buku Induk Pegawai, Buku Induk Penilaian, (DP3), Permintaan ijin cuti, Mutasi Pegawai, Pengusulan kenaikan gaji guru-karyawan, formasi pegawai, keterangan lolos butuh.
j
Pengisian map file pegawai, yang berisi fotokopi STTB/ Ijasah, fotokopi tanda penghargaan, fotokopi Karpeg dan Taspen, Salinan SK Calon Pegawai, Salinan SK Pegawai, Salinan SK Gaji Berkala, Salinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
SK
Kenaikan
Pangkat,
Keputusan
mutasi,
pemberhentian,
pemindahan, pengangkatan dalam jabatan, DP3, Arsip asal- usul pegawai. k
Pengisian papan pegawai di ruang Kepala Sekolah.
l
Pengelolaan administrasi perlengkapan, antara lain: berita acara penerimaan atau pengeluaran barang, berita acara Pemeriksaan Barang, Kartu Barang, Kartu Persediaan Barang, Laporan situasi barang, Buku Pembelian Barang, Buku Penerimaan Barang, Buku Induk Inventaris, Buku golongan barang non inventaris, buku catatan barang non inventaris, inventarisasi barang milik Negara/ yayasan.
m Pengelolaan Administrasi Keuangan: Buku Pembantu/ Buku Harian, Buku Kas Umum, Daftar Penerimaan Gaji dan Uang lembur, Buku Setoran ke Bank, Arsip Bukti Pengeluaran, Laporan Keuangan, RAPBS, SPP, dan uang UPS, Penggunaan Brankas. 10. Tugas Pustakawan Sekolah : Pustakawan Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a
Perencanaan pengadaan buku/ bahan pustaka.
b
Pengurusan layanan perpustakaan.
c
Perencanaan pengembangan perpustakaan.
d
Pemeliharaan dan perbaikan buku/ bahan pustaka.
e
Inventarisasi buku-buku perpustakaan.
f
Pengklasifikasian koleksi pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
g
Pembuatan catalog.
h
Pemberian perlengkapan administrasi tiap bahan koleksi.
i
Penyusunan koleksi pada rak-rak sehingga memudahkan pelayanan.
j
Penyusunan/ pengaturan ruang perpustakaan sehingga layak.
k
Penyusunan aturan peminjaman dan keanggotaan perpustakaan.
l
Tata tertib perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Berikut ini disajikan data tentang status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia, dan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Adapun bentuk pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masing- masing variabel menggunakan Penilaian Patokan Acuan (PAN II) sebagai berikut: 1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Data
penelitian
variabel
status
sosial
ekonomi
orang
tua
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebasar 22 dan skor terendah 12. Hasil perhitungan mean sebesar 16,30; median sebesar 15; modus 13; dan standar deviasi sebesar 3,450 (Lampiran 3, hal 107). Tabel 5.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 24 0 0% Sangat Tinggi 2. 20 – 23 5 25% Tinggi 3. 13 – 19 14 70% Cukup 4. 9 – 12 1 5% Rendah 5. 8 0 0% Sangat Rendah Jumlah 20 100% Sumber: Data penelitian Adapun komponen status sosial ekonomi orang tua siswa adalah: a. Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua. 1) Ayah
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD 7 35 Tidak Lulus SMP Lulus SMP 8 40 Tidak Lulus SMA Lulus SMA 5 25 Lulus D III Lulus Perguruan Tinggi Jumlah 20 100 Sumber: Data Penelitian Tabel 5.2 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari tingkat pendidikan ayah. Ayah siswa yang lulusan SD sebanyak 7 orang atau 35%, lulusan SMP sebanyak 8 orang atau 40%, dan lulusan SMA sebanyak 5 orang atau 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ayah siswa berpendidikan SMP. 2) Ibu Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Tidak Sekolah 1 5 Tidak Tamat SD Tamat SD 14 70 Tidak Lulus SMP Lulus SMP Tidak Lulus SMA Lulus SMA 5 25 Lulus D III Lulus Perguruan Tinggi Jumlah 20 100 Sumber: Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 5.3 menunjukkan tingkat pendidikan orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari tingkat pendidikan ibu. Ibu siswa yang tidak sekolah sebanyak 1 orang atau 5%, lulusan SD sebanyak 14 orang atau 70%, dan yang lulusan SMA sebanyak 5 orang atau 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu siswa berpendidikan SD. b. Komposisi responden berdasarkan pekerjaan orang tua. 1) Ayah Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Pokok Ayah Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Golongan Atas Golongan Menengah 2 10 Golongan Rendah 18 90 Jumlah 20 100 Sumber : Data Induk Tabel 5.4 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari pekerjaan pokok ayah. Ayah siswa yang pekerjaannya termasuk dalam golongan menengah sebanyak 2 orang atau 10%, dan yang bekerja dalam golongan rendah sebanyak 18 orang atau 90%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan ayah siswa termasuk dalam golongan rendah. 2) Ibu Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan Pokok Ibu Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Golongan Atas Golongan Menengah 5 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Jenis Pekerjaan Golongan Rendah Jumlah Sumber : Data Induk
Frekuensi Persentase (%) 15 75 20 100
Tabel 5.5 menunjukkan pekerjaan pokok orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari pekerjaan pokok ibu. Ibu siswa yang pekerjaannya termasuk dalam golongan menengah sebanyak 5 orang atau 25%, dan yang bekerja dalam golongan rendah sebanyak 15 orang atau 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan ibu siswa termasuk dalam golongan rendah. c. Komposisi responden berdasarkan pendapatan orang tua. 1) Ayah Tabel 5.6 Deskripsi Pendapatan Ayah Penghasilan Frekuensi Persentase (%) < Rp 586.000,00 17 85% Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 3 15% > Rp 1.172.000,00 Total 20 100% Sumber : Data Penelitian Tabel 5.6 menunjukkan tingkat pendapatan orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari pendapatan ayah. Ayah siswa yang berpenghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
bahwa sebagian besar pendapatan ayah siswa termasuk dalam kategori rendah. 2) Ibu Tabel 5.7 Deskripsi Pendapatan Ibu Penghasilan Frekuensi Persentase (%) < Rp 586.000,00 20 100 Antara Rp 586.000,00 – Rp 1.172.000,00 > Rp 1.172.000,00 Total 20 100% Sumber : Data Penelitian Tabel 5.7 menunjukkan tingkat pendapatan orang tua siswa SMA Budi Mulia dilihat dari pendapatan ibu. Ibu siswa yang berpenghasilan
%
5 95 100 70 30 100 10 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Total Radio-Tape Recorder a. Punya b. Tidak Punya Total TV Hitam Putih a. Punya b. Tidak Punya Total Sepeda Motor a. Punya b. Tidak Punya Total Lemari Es a. Punya b. Tidak Punya Total TV Berwarna a. Punya b. Tidak Punya Total Video/ VCD a. Punya b. Tidak Punya Total Telepon a. Punya b. Tidak Punya Total Komputer a. Punya b. Tidak Punya Total Mobil Pribadi a. Punya b. Tidak Punya Total Rumah sendiri a. 1. Tembok: • Temboknya terbuat dari bambu • Temboknya semi permanen (tidak seluruhnya dibuat dari bati bata) • Temboknya permanen (seluruhnya terbuat dari batu
20
100
3 17 20
15 85 100
2 18 20
10 90 100
6 14 20
30 70 100
1 19 20
5 95 100
7 13 20
35 65 100
2 18 20
10 90 100
3 17 20
15 85 100
20 20
100 100
20 20
100 100
1
5
7
35
12
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
bata) Total 20 b. 2. Lantai • Lantainya dari tanah dan tidak 3 diperkeras dengan semen • Lantainya diperkeras dengan 17 semen • Lantainya dari tegel/ teraso • Lantainya keramik 20 Total 14. Sawah/ Ladang a. Luasnya kurang dari ¼ hektar 4 b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar d. Tidak Punya 16 Total 20 15. Kebun/ pekarangan 4 a. Luasnya kurang dari 200 m 2 2 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 14 d. Tidak Punya 20 Total 16. Sapi/ Babi a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor d. Tidak Punya 20 Total 20 17. Ayam a. Kurang dari 250 ekor 4 b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor d. Tidak Punya 16 Total 20 Sumber: Data Penelitian
100 15
85 100 20 80 100 20 10 70 100 100 100 20 80 100
Berdasarkan fasilitas yang dimiliki oleh keluarga dapat dilihat bahwa responden yang tidak punya komputer sebanyak 20 orang atau 100%, tidak punya mobil pribadi sebanyak 20 orang atau 100%, tidak punya hewan peliharaan seperti sapi/ babi sebanyak 20 orang atau 100%., tidak punya tape recorder sebanyak 18 orang atau 90%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
tidak punya radio-tape recorder sebanyak 17 orang atau 85%, tidak punya TV Hitam Putih sebanyak 18 orang atau 90%, tidak punya sawah atau ladang sebanyak 16 orang atau 80%, tidak punya kebun/pekarangan sebanyak 14 orang atau 70%, tidak punya lemari es sebanyak 19 orang atau 95%, tidak punya TV Berwarna sebanyak 13 orang atau 65%, tidak punya video/VCD sebanyak 18 atau 90%, tidak punya telepon sebanyak 17 orang atau 85% dan tidak punya ayam sebanyak 16 atau 80%. Sedangkan responden yang sudah menggunakan jenis penerangan listrik sebanyak 19 orang atau 95%, responden yang memiliki radio sebanyak 14 orang atau 70 %, yang memiliki sepeda motor sebanyak 6 orang atau 30%, selain itu responden yang memiliki rumah dengan kondisi tembok permanen (seluruhnya terbuat dari batu bata) sebanyak 12 orang atau 60%, lantainya diperkakas dengan semen sebanyak 17 orang atau 85%. Tabel 5.9 Deskripsi Fasilitas Khusus No. Skor Frekuensi Persentase 1. 19 1 5% 2. 14 – 18 2 10% 3. 6 – 13 15 75% 4. 2–5 2 10% 5. 1 0 0% Jumlah 20 100% Sumber: Data Induk
Interprestasi Sangat Banyak Banyak Cukup Minim Sangat Minim
Tabel 5.9 menunjukkan fasilitas Khusus yang dimiliki keluarga. Sebagian besar keluarga yakni 15 keluarga atau 75% termasuk memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori cukup, 1 keluarga atau 5% memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
sangat banyak, 2 keluarga atau 10% memiliki fasilitas khusus dalam kategori Banyak dan 2 keluarga yang lain atau 10% sisanya memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori minim. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa SMA Budi Mulia
memiliki fasilitas khusus keluarga dalam kategori cukup. 2. Persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia Data penelitian variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 99 dan skor terendah 75. Hasil perhitungan mean sebesar 87,55; median sebesar 87; modus 87; dan standar deviasi sebesar 6,581 (Lampiran 3, hal 107). Tabel 5.10 Deskripsi Persepsi siswa mengenai SMA Budi Mulia No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 101 0 0% Sangat Baik 2. 94 – 100 4 20% Baik 3. 81 – 93 13 65% Cukup Baik 4. 75 – 80 3 15% Kurang Baik 5. 74 0 0% Sangat Kurang Baik Jumlah 20 100% Sumber: Data Penelitian Tabel 5.10 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki persepsi baik tentang SMA Budi Mulia sebanyak 4 orang atau 20%, memiliki persepsi cukup baik sebanyak 13 orang atau 65%, memiliki persepsi kurang baik sebanyak 3 orang atau 15%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa SMA Budi Mulia memiliki persepsi yang cukup baik tentang SMA Budi Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
3. Minat Bersekolah Di SMA Budi Mulia Data pene litian variabel minat bersekolah di SMA Budi Mulia menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai sebesar 34 dan skor terendah 26. hasil perhitungan mean sebesar 29,40; median sebesar 29; modus 27; dan standar deviasi sebesar 2,415 (Lampiran 3, hal 107). Tabel 5.11 Deskripsi Minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia No. Skor Frekuensi Persentase Interprestasi 1. 35 0 0% Sangat Tinggi 2. 32 – 34 4 20% Tinggi 3. 27 – 31 15 75% Cukup 4. 25 – 26 1 5% Rendah 5. 25 0 0% Sangat Rendah Jumlah 20 100% Sumber: Data Penelitian Tabel 5.11 menunjukkan bahwa minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia dalam kategori tinggi sebanyak 4 orang atau 20%, terkategorikan cukup sebanyak 15 orang atau 75%, dan terkategorikan rendah sebanyak 1 orang atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Budi Mulia memiliki minat dalam kategori cukup untuk memilih SMA Budi Mulia sebagai tempat untuk menimba pengetahuan.
B. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Uji
normalitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
rumus
Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan komputer melalui program SPSS 12 (Lampiran 5, hal 112). Adapun rangkuman dari hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tabel 5.12 Tabel Uji Normalitas Probabilitas
No.
Variabel
1.
Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Persepsi Siswa Mengenai SMA Budi Mulia. Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia.
2. 3.
Kesimpulan
0,421
Taraf Signifikansi 0,05
0,948
0,05
Normal
0,745
0,05
Normal
Normal
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel status sosial ekonomi orang tua diperoleh nilai probabilitas ( ρ ) 0,421. Nilai probabilitas = 0,421 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel status sosial ekonomi orang tua normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia diperoleh nilai probabilitas (ρ ) 0,948. Nilai probabilitas = 0,948 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel minat bersekolah di SMA Budi Mulia diperoleh nilai probabilitas ( ρ ) 0,745. Nilai probabilitas = 0,745 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tentang variabel status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2. Uji Linieritas Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 12. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut: apabila nilai F hitung < F tabel , maka distribusi data dikatakan linier dan demikian juga sebaliknya.
Variabel Bebas
Tabel 5.13 Variabel Terikat df
Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Persepsi Siswa Mengenai SMA Budi Mulia.
Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia. Minat Siswa Bersekolah di SMA Budi Mulia.
F tabel 3,01
Kesimpulan
7:11
F hitung 1,843
12:6
0,378
4,00
Linier
Linier
Dari tabel di atas disimpulkan sebagai berikut: a. Uji linieritas untuk hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia diperoleh nilai F hitung sebesar 1,843 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 7 dan penyebut 11, pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 3,01. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah linier (Lampiran 5, hal 112). b. Uji linieritas untuk hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia diperoleh nilai F hitung sebesar 0,378 sedangkan nilai F tabel dengan db pemb ilang 12 dan penyebut 6, pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 4,00. dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan persepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah linier (Lampiran 5, hal 112).
C. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang akan diuji. Pengujian kedua hipotesis tersebut menggunakan uji korelasi product moment. 1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. a. Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Ha = Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis pertama pada lampiran 6 halaman 115 menunjukkan bahwa koefisien korelasi status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah 0,019. Jadi ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua siswa, maka minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia juga semakin tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah positif dan sangat lemah. c. Kriteria pengujian dan pengambilan keputusan Berdasarkan hasil pengujian di atas, status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia menunjukkan hubungan yang positif tetapi sangat lemah. 2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. a. Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Ha = Ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis kedua pada lampiran 6 halaman 115 menunjukkan bahwa koefisien korelasi persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah -0,027. Jadi tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini menunjukkan semakin baik persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia, maka belum tentu minat bersekolah di SMA Budi Mulia juga tinggi, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubunga n antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia adalah negatif dan sangat lemah. c. Kriteria pengujian dan pengambilan keputusan Berdasarkan hasil pengujian di atas, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia menunjukkan hubungan yang negatif dan sangat lemah.
D. Pembahasan 1. Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Besarnya korelasi adalah 0,019. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini menunjukkan bahwa apabila status sosial ekonomi orang tua tinggi maka minat siswa untuk bersekolah di SMA Budi Mulia juga tinggi. Begitu juga sebaliknya apabila status sosial ekonomi orang tua rendah maka minat siswa untuk bersekolah di SMA Budi Mulia juga rendah. Hal ini senada dengan apa yang telah dikatakan Hurlock dalam buku yang ditulisnya dengan judul psikologi perkembangan. Menurutnya, apabila status ekonomi baik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal- hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
ekonomi buruk atau kurang baik karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka. 2. Hubungan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Besarnya korelasi adalah -0,027. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Dalam hal ini persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia tidak dapat digunakan untuk memprediksi minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki persepsi yang baik tentang SMA Budi Mulia tidak selalu memiliki minat yang tinggi untuk bersekolah di SMA Budi Mulia dan siswa yang memiliki persepsi yang kurang baik tidak selalu memiliki minat yang rendah untuk bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya
kesamaan
asumsi
mengenai
pentingnya
pendidikan,
jadi
dimanapun bersekolah tidak ada bedanya karena pada dasarnya mereka atau para peserta didik memang membutuhkan pendidikan untuk menjadi manusia yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu hal ini juga dapat disebabkan oleh tingkat kemampuan siswa yang terbatas, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
daripada tidak sekolah maka siswa tersebut bersedia sekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini juga semakin diperkuat dengan adanya pemberitaan dalam http://www.sampoernafoundation.org/content/view/399/48/lang,id/
yang
menyatakan bahwa gambaran atau pendapat orang dalam dua atau tiga dekade lalu telah berubah mengenai pendidikan. Dalam situs tersebut diungkapkan mengenai kelompok masyarakat yang harus didorong-dorong untuk bersekolah. Pada era itu masih ada kelompok masyarakat yang merasa cukup jika anak mereka bisa baca, tulis dan berhitung. Bahkan di daerah pedesaan banyak anak yang tidak sampai menyelesaikan pendidikan. Namun saat ini keadaan sudah berubah pendidikan sudah dilihat sebagai proses pembentukan pribadi yang baik. Hal tersebut merupakan suatu gambaran dimana masyarakat sudah mulai menyadari akan arti penting pendidikan dan akan kebutuhan untuk memperole h pendidikan setinggi-tingginya, sehingga setiap orang dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan yaitu menjadi manusia yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan positif status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini ditunujukkan oleh harga koefisien korelasi r xy sebesar 0,019. Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi, maka minat bersekolah di SMA Budi Mulia juga tinggi, begitu juga sebaliknya siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah maka minat bersekolah di SMA Budi Mulia juga rendah. 2. Tidak ada hubungan positif persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia. Hal ini ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi r xy mengandung arti
sebesar -0,027. Kesimpulan ini
bahwa siswa yang memiliki persepsi yang baik
mengenai SMA Budi Mulia tidak selalu memiliki minat yang tinggi untuk bersekolah di SMA Budi Mulia dan siswa yang memiliki persepsi yang kurang baik tidak selalu memiliki minat yang rendah untuk bersekolah di SMA Budi Mulia.
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
B. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun masih terdapat banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan yang menjadi kendala penulis antara lain: 1. Penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran siswa dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden tidak jujur, maka hasil penelitian ini tentu tidak memberikan gambaran yang objektif 2. Keterbatasan dari penelitian ini menyangkut biaya, kemampuan, dan waktu sehingga peneliti hanya dapat meneliti minat bersekolah di SMA Budi Mulia dari status sosial ekonomi orang tua, dan persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia, padahal masih banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa untuk bersekolah di SMA Budi Mulia.
C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sejalan dengan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, maka disarankan bagi orang tua untuk selalu memberikan dorongan dan membangkitkan motivasi pada anak agar mempunyai semangat dalam belajar dan mendukung anak untuk berkreativitas agar mempunyai kemampuan tambahan., sehingga minat anak untuk bersekolah tetap tinggi, meskipun keadaan status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
ekonomi orang tua dalam kategori rendah. Dorongan atau dukungan yang dapat diberikan oleh orang tua pada anaknya antara lain: a. Mendampingi anak sewaktu belajar. Dengan didampingi orang tua, anak akan merasa bahwa orang tua sungguh-sungguh memperhatikan perkembangan studi mereka. b. keterbukaan terhadap anak atau mau mendengarkan keluhan anak terhadap hal- hal yang menghambat belajarnya kemudian bersamasama mencari solusi yang terbaik. c. Memberikan penghargaan-penghargaan atas kerja keras anak dalam belajar dan memberikan hukuman yang sesuai apabila anak tidak disiplin dalam belajar. Sebagai Contoh, orang tua me ngajak anak membuat kesepakatan bersama. Misalnya anak yang berhasil dalam ujian diberi tambahan uang saku dan sebaliknya anak yang gagal ujian karena malas belajar uang sakunya dikurangi. d. Membangkitkan motivasi anak yang kurang berhasil. Misalnya sewaktu anak habis mendapatkan nilai ujian yang jelek, maka dicari sebab kegagalannya, kemudian mencari pemecahannya bersama-sama. Kalau kegagalan itu salah satunya disebabkan oleh dukungan orang tua (beli buku, referensi,dsb), maka orang tua harus mengatasinya. 2. Sejalan dengan hasil penelitian kedua yang menunjukkan tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia, maka disarankan bagi para siswa agar mereka lebih meningkatkan kesadaran dalam ha l pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
dengan cara belajar lebih rajin dan giat sehingga mereka memiliki kemampuan yang maksimal yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dengan demikian para siswa pun akan dengan mudah memasuki sekolah yang mereka inginkan. 3. Bagi sekolah, disarankan agar ikut mendukung terciptanya situasi dan kondisi yang dapat membangkitkan motivasi belajar dan kesadaran siswa akan arti penting pendidikan tanpa memperhatikan status sosial ekonomi orang tuanya sehingga melalui motivasi dan kesadaran tersebut siswa mampu
mengembangkan
kemampuannya
serta
menambah
pengetahuannya. Dengan demikian melalui hal tersebut status sekolah dapat ditingkatkan. Harapannya dengan meningkatnya status sekolah maka jumlah peserta didiknya pun akan bertambah. Contohnya, ketika siswa merasa kesulitan dalam belajar, guru membantu siswa dengan cara mengajak siswa yang bersangkutan berdiskusi atau mendekati siswa untuk mengetahui sebenarnya apa yang menghambat proses belajarnya sehingga secara bersama-sama, guru dan siswa dapat mencari jalan keluar yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amirin,M. Tatang. 1986. Meyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Consuelo, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitan. Jakarta : Universitas Indonesia Davidoff,L.L. 1988. Psikologi Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Driyarkara. 1980. Tentang Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Fudyartanto. 1977. Di Seputar Percakapan Pendidikan dalam Muhamadiyah. Yogyakarta Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Gerungan W.A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco Hamalik. Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum Buku Panduan Untuk Mahasiswa. Jakarta: APTIK M.S, Suharnan.2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi Muhadjir, Noeng. 1975. Di Seputar Percakapan Pendidikan dalam Muhamadiyah. Yogyakarta Mulyanto Sumardi. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: PT Rajawali Murni, ramli. 2008. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Tersedia: http://murniramli.wordpress.com/2008/06/23/pendidikan dasar dan pendidikan menengah/37k [23 Juni 2008]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Musidi, Bartholomeus. 1991.Pengaruh Pemberian Tugas dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah. USD: tidak diterbitkan Nugraha, Tri Wahyu Sigit. 1997. Hubungan Variasi Mengajar Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas I STM Pembangunan Yogyakarta. FKIP USD: tidak diterbitkan Pasaribu, I.L, dan B. Simandjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Polak, Mayor. 1979. Sosiologi Suatu Pengantar Yang Ringkas. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Puspito, Hendro D. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius. Sarjimin, Herman Yoseph. 2005. Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Siswa Pada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 1994-2005. FKIP USD: tidak diterbitkan Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara Soekanto, Soerjono. 1990. Suatu Pengntar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers Soemanto, Wasty. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta: Bina Aksara Spillane, James.J. 1982. Sosio Economic Characteristics and Mental Attitudes Of YKPTK Students USD. Jakarta Statistik Pendidikan. 2006. Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: Statistik Indonesia Sutata, Agus. 2008. Banyak Sekolah Kekurangan Siswa ”SDN Kedungdowo Hanya Punya 2 Siswa Baru” . Kedaulatan Rakyat (17 Juli 2008) Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Gramedia Thoha, Miftah. 1988. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI --------------, 2007. Sekilas Definisi Pendidikan Di Indonesia online: Wikipedia Indonesia [online]. Tersedia: http://smka-smr.sch.id.[16 Mei 2007]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.portalhr.com/gudang/UMP/UMP_2008.pdf http://www.sampoernafoundation.org/content/view/399/48/lang,id/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Kode….
Kuesioner Penelitian
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Studi Kasus SMA Budi Mulia, Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Disusun dalam Rangka Penelitian untuk Penyelesaian Tugas Skripsi
Peneliti : Christina Rini Wulandari 041334038
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Kode Kuesioner : ........
Kuesioner Kuesioner Penelitian Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada Yth. Siswa siswi SMA Budi Mulia Dengan Hormat, Saya adalah Christina Rini Wulandari, mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2004 yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA ”. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan teman-teman untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang telah tersedia. Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan dan pernyataan mengenai status ekonomi orang tua dan persepsi siswa mengenai sekolahnya. Saya akan sangat terbantu apabila teman-teman mengisi secara lengkap kuesioner yang telah tersedia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada pihak sekolah dalam melakukan promosi sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu dimohon teman-teman mengisi setiap pertanyaan dan pernyataan yang ada secara lengkap. Saya akan menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang temanteman berikan. Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi teman-teman untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, Oktober 2008 Hormat saya,
Christina Rini W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
A. Identitas Responden 1. 2. 3. 4.
Nama Ayah :................................................... Nama Ibu :................................................... Nama Anak :................................................... Alamat :...................................................
B. Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1. Pendidikan terakhir ayah:.......................................... *(Pengisian lihat keterangan dibawah) 2. Pendidikan terakhir Ibu :........................................... *(Pengisian lihat keterangan dibawah) 3. Pekerjaan pokok ayah dan ibu :................. 4. Penghasilan keluarga tiap bulan :Rp .......... *(tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tidak tamat SMA, tamat SMA, DIII, S1) pilih salah satu jawaban yang sesuai.
C. Jenis Fasilitas Benda atau barang lain yang dimiliki Petunjuk pengerjaan: Apabila Bapak/ Ibu saudara memiliki fasilitas atau barang berikut, maka berilah tanda (v) pada kolom ya. Tetapi apabila Bapak/Ibu saudara tidak memiliki fasilitas berik ut, maka berilah tanda (v) pada kolom tidak.
Bagian pertama
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Jenis Fasilitas benda atau barang lain Ya yang dimiliki (v) Penerangan listrik Radio Tape Recorder Radio-Tape Recorder TV Hitam Putih Sepeda Motor Lemari Es TV Berwarna Video/ VCD Telepon Komputer Mobil Pribadi
Tidak (v)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Bagian Kedua Petunjuk Pengerjaan: Apabila Bapak/Ibu tidak memiliki fasilitas berikut, maka berilah tanda (v) pada kolom tidak. Tetapi apabila Bapak/ Ibu memiliki fasilitas atau barang berikut maka dari beberapa klasifikasi yang ada atau pilihan yang ada, pilihlah salah satunya dan berilah tanda (v) atau (×) disamping pilihan Bapak/Ibu pada kolom ya. No. Jenis Fasilitas benda atau barang lain yang Ya Tidak dimiliki (v) (v) 13. Rumah sendiri Bila Ya, a. 1. Tembok: 1.1.Temboknya terbuat dari bambu. 1.2.Temboknya semi permanen (tidak seluruhnya dibuat dari batu bata)
14.
15.
16.
17.
1.3.Temboknya permanen (seluruhnya terbuat dari batu bata) b. 2. Lantai 2.1Lantainya dari tanah dan tidak diperkeras dengan semen. 2.2Lantainya diperkeras dengan semen 2.3 Lantainya dari tegel/ teraso 2.4 Lantainya keramik Sawah/ Ladang Bila Ya, a. Luasnya kurang dari ¼ hektar b. Luasnya antara ¼- ¾ hektar c. Luasnya di atas ¾ hektar Kebun/ pekaranga n Bila Ya, a. Luasnya kurang dari 200 m 2 b. Luasnya antara 200 sampai 800 m 2 c. Luasnya lebih dari 800 m 2 Sapi/ Babi Bila Ya, a. Antara 1 sampai 3 ekor b. Antara 4 sampai 8 ekor c. Lebih dari 8 ekor Ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Bila Ya, a. Kurang dari 250 ekor b. Antara 250 sampai 500 ekor c. Lebih dari 500 ekor
D. Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia Jawablah pernyataan - pernyataan dibawah ini dengan yang sebenarnya, dengan memberi tanda (X) pada kolom yang telah tersedia disamping pernyataan dengan alternatif jawaban : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan SS S TS 1. Gedung bangunan sekolah sudah permanen dan sudah baik. 2. Kamar kecil di sekolah saya kotor dan tidak terawat. 3. Lingkungan sekolah gersang dan tidak terawat. 4. Saya menilai halaman sekolah cukup luas dan bersih. 5. Tempat parkir sekolah kotor, sempit, dan tidak tertata rapi. 6. Di Sekolah, sudah menggunakan listrik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. 7. Cat tembok sekolah kotor dan tidak terawat. 8. Pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru kepada saya sudah baik yaitu dengan cara menggunakan buku-buku lembar kerja siswa. 9. Ruang kelas yang digunakan dalam proses belajar mengajar sudah baik (Fentilasi udara cukup, sinar matahari dapat masuk, berlantai ubin, dan lain- lain) 10. Dengan kondisi gedung yang baik, bersih, rapi, dan terawat dapat memberikan motivasi belajar yang baik bagi siswa. 11. Ruang kelas dengan segala perlengkapan, meja, kursi, papan tulis, dalam jumlah yang tidak mencukupi tidak dapat menciptakan kondisi belajar yang baik. 12. Dengan taman yang gersang, tidak dapat menciptakan kondisi belajar. 13. SPP mengalami kenaikan setiap tahunnya. 14. Bagaimana pendapat anda dengan adanya pernyataan “SPP rendah tapi pelayanan biasa-biasa saja” 15. Saya menilai SPP di sekolah tergolong tinggi.
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
16. 17.
18.
19.
20.
21. 22. 23.
24.
25.
26.
27. 28.
29.
30.
31.
Dalam menentukan besar kecilnya SPP, pihak sekolah harus melibatkan orang tua siswa. Biaya penyelenggaraan pendidikan atau SPP merupakan salah satu komponen yang teramat penting dalam menjalankan proses pendidikan yang sedang dan akan dijalankan sekolah. Biaya pendidikan tidak dapat diartikan sebagai nilai rupiah dalam seluruh sumber daya input yang digunakan untuk suatu kegiatan pendidikan. Saya sebagai siswa tidak akan mengajak siswa lain untuk protes (demo) bila SPP dinaikkan secara tidak wajar. Guru-guru pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas sebaiknya berpendidikan minimal S1. Siswa tidak pernah diberi tugas ataupun PR oleh Guru di sekolah. Sekolah tidak menyediakan lembar tugas untuk siswa. Untuk lebih jela s dan gampang dipahami, proses belajar mengajar jangan dilakukan hanya dalam ruangan kelas, tetapi lebih baik lagi bila dilakukan diluar ruangan. Acara rekreasi sangatlah penting selain untuk refresing, dapat juga sebagai sarana untuk mengenalkan dunia luar kepada siswa. Guru adalah satu-satunya orang yang mengatur siswa dan siswa patut melakukan apa yang dikatakan oleh guru. Suatu pergaulan atau hubungan yang menjunjung kesopanan dan penghormatan pada pribadi lain dapat digunakan untuk mendidik anak untuk bersikap sopan, dan menghormati orang lain. Siswa tidak pernah diajak berdiskusi oleh guru untuk memecahkan suatu masalah konkret. Siswa banyak dilibatkan dalam kerja kelompok secara kontinue untuk mengerjakan suatu proyek kelompok, hal ini untuk melatih siswa agar dapat bekerja dalam kelompok. Siswa diserahi tugas atau pekerjaan yang konkret dan diminati untuk melatih siswa membangun sikap bertanggungjawab. Siswa tidak pernah diajak untuk melakukan kegiatan camping, karena hal ini hanyalah pemborosan saja. Lingkungan tempat saya bersekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
32.
menegakkan disiplin, tanggungjawab, dan kerjasama diantara warganya. Suasana sekolah yang demokratis dapat menumbuhkan sikap demokratis.
E. Minat No. Pernyataan 1. Saya memilih bersekolah di sekolah pilihan saya karena sekolah saya memiliki semangat cinta kasih. 2. Saya akan ikut memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekolah saya. 3. Saya merasa tertarik bersekolah di sekolah pilihan saya karena tingkat kelulusannya sangat tinggi. 4. Saya tertarik bersekolah di sekolah pilihan saya karena sekolah ini memiliki tujuan yang mulia. 5. Saya memilih bersekolah di sekolah pilihan saya karena saya tertarik pada bangunan yang bagus. 6. Saya memilih bersekolah disekolah ini, karena sekolah ini mendahulukan yang lemah dan tersingkir. 7. Guru-guru di sekolah saya minimal berpendidikan S1. 8. Tarif SPP di sekolah saya terjangkau oleh lapisan masyarakat menengah ke bawah. 9. Saya akan selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru saya. 10. Saya nantinya tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 11. Saya akan terlibat aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh sekolah.
SS
S
Terima Kasih atas Segala Bantuan Yang Telah Anda Berikan
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PERSEPSI SISWA MENGENAI SEKOLAH Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .891
B1 B2 B3 B5 B6 B8 B9 B10 B11 B12 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B32
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .896
Scale Mean if Item Deleted 90.37 90.50 90.43 90.77 90.50 90.77 90.43 90.33 91.00 90.87 90.93 91.20 90.60 90.77 91.10 91.27 90.63 90.63 90.90 90.87 90.80 91.30 90.40 90.57 90.63 90.70 90.77 90.67
N of Items 28
Item-Total Statistics Scale Squared Variance if Corrected Item Item-Total Multiple Correlation Correlation Deleted 71.826 .452 . 72.397 .333 . 71.840 .419 . 70.254 .395 . 71.983 .383 . 67.013 .683 . 72.254 .367 . 72.368 .399 . 71.379 .298 . 71.154 .337 . 70.202 .447 . 67.062 .556 . 70.869 .444 . 69.426 .562 . 70.093 .388 . 66.754 .557 . 71.275 .460 . 71.344 .452 . 68.921 .442 . 69.361 .500 . 69.200 .673 . 70.079 .378 . 71.076 .532 . 70.944 .500 . 69.482 .595 . 71.459 .388 . 72.047 .393 . 70.851 .449 .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .888 .890 .888 .889 .889 .882 .889 .889 .891 .890 .887 .885 .888 .885 .889 .885 .887 .887 .888 .886 .883 .890 .886 .887 .884 .889 .889 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Scale Statistics
Mean
94.10
Variance
75.472
Std. Deviation
8.687
N of Items
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
MINAT SISWA BERSEKOLAH Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .879 .883
N of Items 9
Item-Total Statistics
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B11
Scale Mean if Item Deleted 27.27 27.23 27.17 27.30 27.27 27.27 27.40 27.27 27.43
Scale Squared Variance if Corrected Item Item-Total Multiple Deleted Correlation Correlation 10.478 .572 .561 10.323 .615 .623 10.144 .775 .684 10.424 .694 .576 10.616 .620 .568 10.754 .574 .475 10.386 .564 .528 10.202 .656 .576 9.840 .597 .483
Scale Statistics
Mean Variance 30.70 12.907
Std. Deviation 3.593
N of Items 9
Cronbach's Alpha if Item Deleted .871 .867 .854 .861 .867 .870 .872 .863 .871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI Statistics TF N
Valid Missing
TP
20 20 0 0 Mean 9.80 87.55 Median 9.00 87.00 Mode 8(a) 87 Std. Deviation 3.955 6.581 Minimum 4 75 Maximum 19 99 Sum 196 1751 a Multiple modes exist. The smallest value is shown
TM 20 0 29.40 29.00 27 2.415 26 34 588
TSSEOR 20 0 16.30 15.00 13 3.450 12 22 326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
Responden 40 39 38 34 35 31 44 36 32 42 46 41 33 49 37 47 43 48 45 50
Pendididkan Ayah 5 7 3 7 5 5 3 5 5 3 3 7 7 3 5 5 3 7 3 5
Pendidikan Ibu 3 7 3 3 3 1 3 7 3 3 3 7 7 3 3 7 3 3 3 3
Pekerjaan Ayah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
Pekerjaan Ibu 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
Penghasilan Ayah 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
Penghasilan Ibu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Fasilitas 2 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Tot Skor 14 21 13 19 16 14 15 20 16 13 13 22 22 13 15 21 12 19 13 15
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA Tot Persepsi
Resp.
B1
B2
B3
B5
B6
B8
B9
B10
B11
B12
B14
B15
B16
B17
B18
B19
B20
B21
B22
B23
B24
B25
B26
B27
B28
B29
B30
B32
40
2
2
2
2
3
1
2
4
4
4
3
3
4
2
2
1
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
82
39
4
1
1
3
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
1
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
75
38
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
3
4
90
34
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
4
4
2
2
3
3
3
4
2
4
3
4
4
3
3
80
35
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
1
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
93
31
3
2
3
3
4
2
3
4
4
3
3
2
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
87
44
2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
75
36
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
3
1
4
3
3
1
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
93
32
2
1
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
4
4
4
2
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
83
42
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
85
46
2
2
2
2
3
1
2
4
4
4
3
2
4
4
4
1
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
89
41
3
4
4
3
3
3
4
2
2
3
3
4
4
2
2
4
3
3
2
3
2
4
4
3
3
3
3
4
87
33
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
85
49
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
4
3
4
4
3
3
88
37
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
4
87
47
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
87
43
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
2
4
3
3
4
4
4
99
48
3
3
4
4
2
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
94
45
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
2
2
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
97
50
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
95
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FASILITAS KHUSUS YANG DIMILIKI ORANG TUA Resp. 40 39 38 34 35 31 44 36 32 42 46 41 33 49 37 47 43 48 45 50
f1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
f2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
f3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
f4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
f5 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
f6 0 2 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 2
f7 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f8 0 0 0 3 0 3 3 0 0 0 0 3 3 3 0 0 0 3 0 0
f9 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f10 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f13 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
f13b 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
f14 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f15 0 0 1 0 0 0 1 2 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
f16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f17 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tot skor 5 7 6 11 8 17 19 12 14 8 11 12 12 10 6 8 4 12 6 8
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Responden 40 39 38 34 35 31 44 36 32 42 46 41 33 49 37 47 43 48 45 50
B1 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3
B2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
B3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3
B4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3
B5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
B6 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3
B7 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3
B8 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
B11 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
Tot Minat 30 30 30 29 27 31 34 27 28 26 28 34 33 27 27 29 32 29 30 27
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 UJI NORMALITAS DAN UJI LINEARITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
NORMALITAS NPar Tests Descriptive Statistics N TP TM TSSEOR
20 20 20
Mean 87.55 29.40 16.30
Std. Deviation 6.581 2.415 3.450
Minimum 75 26 12
Maximum 99 34 22
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TP N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
20 87.55 6.581 .117
TM 20 29.40 2.415 .152
TSSEOR 20 16.30 3.450 .197
.083 -.117 .522 .948
.152 -.110 .679 .745
.197 -.133 .880 .421
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LINEARITAS STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA
Means Report TM TSSEOR 12 13 14 15
Mean 32.00 28.20 30.50 29.33
N
Std. Deviation 1 5 2 3
. 1.789 .707 4.041
16 19 20 21 22
27.50 29.00 27.00 29.50 33.50
2 2 1 2 2
.707 .000 . .707 .707
Total
29.40
20
2.415
ANOVA Table Sum of Squares TM * TSSEOR
Between Groups
(Combined)
Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
df
Mean Square
R .263
R Squared .069
Sig.
63.333
8
7.917
1.835
.173
7.651
1
7.651
1.773
.210
55.683
7
7.955
1.843
.175
47.467 110.800
11 19
4.315
Measures of Association
TM * TSSEOR
F
Eta .756
Eta Squared .572
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PERSEPSI SISWA TENTANG SMA BUDI MULIA DENGAN MINAT SISWA BERSEKOLAH DI SMA BUDI MULIA Means Case Processing Summary Cases Included N TM * TP
20
Excluded
Percent 100.0%
N 0
Total
Percent .0%
N 20
Percent 100.0%
Report TM TP 75 80 82
Mean 32.00 29.00 30.00
83 85 87 88 89
N 2 1 1
Std. Deviation 2.828 . .
28.00 29.50 30.25 27.00 28.00
1 2 4 1 1
. 4.950 2.986 . .
90 93 94 95 97
30.00 27.00 29.00 27.00 30.00
1 2 1 1 1
. .000 . . .
99 Total
32.00 29.40
1 20
. 2.415
ANOVA Table Sum of Squares TM * TP
Between Groups
(Combined)
Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
51.550
13
3.965
.402
.921
6.726
1
6.726
.681
.441
44.824
12
3.735
.378
.928
59.250 110.800
6 19
9.875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Korelasi Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Correlations Descriptive Statistics KP KM KSSEOR
Mean 3.05 3.15 3.30
Std. Deviation .605 .489 .571
N 20 20 20
Correlations KP KP
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
KM
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
KSSEOR
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KM
KSSEOR
1
-.027
-.350
.
.911
.130
20
20
20
-.027
1
.019
.911
.
.937
20
20
20
-.350
.019
1
.130
.937
.
20
20
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1.
Distribusi Frekuensi Data yang diperoleh dari hasil penelitian status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia dengan minat siswa bersekolah di SMA Budi Mulia dibuat daftar distribusi frekuensi. Untuk membuat distribusi frekuensi rumus yang digunakan adalah PAN II. Adapun rincian perhitungan dari masing- masing variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Data Status Sosial Ekonomi 12 15 13 16 13 16 13 19 13 19 13 20 14 21 14 21 15 22 15 22
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi. Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Skor Max = 22 Skor Min = 12 Mean
=
∑ Χ1 ∑F
=
326 20
= 16,3 Median = 15 Modus
= 13
Standar deviasi = 3,450 Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar deviasi dari variabel status sosial ekonomi orang tua kedalam rumus PAN II. Rincian perhitungannya adalah: •
M + 2S 16,3 + 2(3,450) = 23,2 ? diatas 24 (Sangat Tinggi)
•
M + 1S dan M + 2S 16,3 + 1(3,450) = 19,75 dan 16,3 + 2(3,450) = 23,2 ? 20 – 24 (Tinggi)
•
M – 1S dan M + 1S 16,3 – 1(3,450) = 12,85 dan 16,3 + 1(3,450) = 19,75 ? 13 – 19 (Cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
•
M – 2S dan M – 1S 16,3 – 2(3,450) = 9,4 dan 16,3 – 1(3,450) = 12,85 ? 9 – 12 (Rendah)
•
M – 2S 16,3 – 2(3,450) = 9,4 ? 8 (Sangat Rendah)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 24 Sangat Tinggi 20-24 Tinggi 13-19 Cukup 9-12 Rendah 8 Sangat Rendah
b. Variabel Persepsi Siswa Tentang SMA Budi Mulia Data Persepsi 75 87 75 88 80 89 82 90 83 93 85 93 85 94 87 95 87 97 87 99
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi. Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil: Skor Max = 99 Skor Min = 75 Mean
=
∑ Χ1 ∑F
=
1751 20
= 87,55 Median = 87 Modus
= 87
Standar deviasi = 6,415 Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar deviasi dari variabel persepsi siswa tentang SMA Budi Mulia kedalam rumus PAN II. Rincian perhitungannya adalah: •
Diatas M + 2S 87,55 + 2(6,415) = 100,38 ? diatas 100 (Sangat Baik)
•
M + 1S dan M + 2S 87,55 + 1(6,415) = 93,965 dan 87,55 + 2(6,415) = 100,38 ? 94 – 100 (Baik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
•
M – 1S dan M + 1S 87,55 – 1(6,415) = 81,135 dan 87,55 + 1(6,415) = 93,965 ? 81 - 93 (Cukup Baik)
•
M – 2S dan M – 1S 87,55 – 2(6,415) = 74,72 dan 87,55 – 1(6,415) = 81,135 ? 75 – 80 (Kurang Baik)
•
M – 2S 87,55 – 2(6,415) = 74,72 ? 74 (Sangat Kurang Baik)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 100 Sangat Baik 94-100 Baik 81-93 Cukup Baik 75-80 Kurang Baik 74 Sangat Kurang Baik
c. Variabel Minat Data Minat 26 29 27 30 27 30 27 30 27 30 27 31 28 32 28 33 29 34 29 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi. Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil: Skor Max
= 34
Skor Min
= 26
Mean
= 29,40
Median = 29 Modus
= 27
Standar deviasi = 2,354 Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar deviasi dari variabel Minat kedalam rumus PAN II. Rincian perhitungannya adalah: •
Diatas M + 2S 29,4 + 2(2,354) = 34,108 ? diatas 35 (Sangat Tinggi)
•
M + 1S dan M + 2S 29,4 + 1(2,354) = 31,754 dan 29,4 + 2(2,354) = 34,108 ? 32 - 35 (Tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
•
M – 1S dan M + 1S 29,4 – 1(2,354) = 27,046 dan 29,4 + 1(2,354) = 31,754 ? 27 - 31 (Cukup)
•
M – 2S dan M – 1S 29,4 – 2(2,354) = 24,692 dan 29,4 – 1(2,354) = 27,046 ? 25 - 26 (Rendah)
•
M – 2S 29,4 – 2(2,354) = 24,692 ? 24 (SangatRendah)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 35 Sangat Tinggi 32-35 Tinggi 27-31 Cukup 25-26 Rendah 26 Sangat Rendah
d. Variabel Fasilitas Data Fasilitas 4 10 5 11 6 11 6 12 6 12 7 12 8 12 8 14 8 17 8 19 Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan interval kelas adalah mencari nilai mean dan standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Perhitungan mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan kalkulator casio fx-350 MS.Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil: Skor Max = 19 Skor Min = 4 Mean
= 9,8
Median
=9
Modus
=8
Standar deviasi = 3,855 Setelah nilai mean dan standar deviasi diketahui maka langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Dalam menentukan interval kelas, peneliti hanya mengaplikasikan nilai mean dan standar deviasi dari variabel Fasilitas kedalam rumus PAN II. Rincian perhitungannya adalah: •
Diatas M + 2S 9,8 + 2(3,855) = 17,51 ? diatas 18 (Sangat Lebih)
•
M + 1S dan M + 2S 9,8 + 1(3,855) = 13,655 dan 9,8 + 2(3,855) = 17,51 ? 14 - 18 (Lebih)
•
M – 1S dan M + 1S 9,8 – 1(3,855) = 5,945 dan 9,8 + 1(3,855) = 13,655 ? 6 – 13 (Cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
•
M – 2S dan M – 1S 9,8 – 2(3,855) = 2,09 dan 9,8 – 1(3,855) = 5,945 ? 2 – 5 (Minim)
•
M – 2S 9,8 – 2(3,855) = 2,09 ? 1 (Sangat Minim)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor Kategori Kecenderungan variabel Di atas 18 Sangat Lebih 14-18 Lebih 6-13 Cukup 2-5 Minim 1 Sangat Minim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 SURAT IJIN PENELITIAN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPITAN 9 TABEL R DAN TABEL F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Tabel r 1 tail 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.01 0.985 0.881 0.776 0.695 0.634 0.586 0.548 0.516 0.489 0.465 0.445 0.427 0.411 0.397 0.384 0.373 0.362 0.352 0.343 0.335 0.327 0.320 0.313 0.307 0.301 0.295 0.290 0.285 0.280 0.275 0.271 0.268 0.264 0.261 0.257 0.253 0.250 0.246 0.243 0.239 0.237 0.235 0.233 0.230 0.228 0.226 0.224 0.222 0.220 0.218
0.05 0.929 0.770 0.663 0.590 0.538 0.495 0.462 0.434 0.411 0.392 0.375 0.360 0.346 0.334 0.323 0.310 0.305 0.296 0.289 0.282 0.275 0.269 0.263 0.258 0.253 0.248 0.244 0.239 0.235 0.231 0.228 0.225 0.222 0.219 0.216 0.213 0.210 0.207 0.204 0.201 0.199 0.197 0.196 0.194 0.192 0.190 0.188 0.187 0.185 0.183
0.15 0.184 0.640 0.542 0.479 0.433 0.399 0.371 0.349 0.330 0.314 0.300 0.288 0.277 0.267 0.258 0.250 0.243 0.237 0.230 0.225 0.219 0.214 0.210 0.206 0.201 0.198 0.194 0.191 0.187 0.184 0.177 0.170 0.163 0.156 0.149 0.142 0.135 0.128 0.121 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
0.3 0.649 0.486 0.404 0.353 0.317 0.290 0.270 0.253 0.237 0.227 0.216 0.207 0.199 0.192 0.186 0.180 0.175 0.170 0.165 0.161 0.157 0.154 0.150 0.147 0.144 0.141 0.139 0.136 0.134 0.132 0.130 0.128 0.127 0.125 0.123 0.121 0.119 0.118 0.116 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132