HUBUNGAN RESPON IMUN ADAPTIF SELULAR DAN HUMORAL PADA IBU HAMIL DENGAN INFEKSI WUCHERERIA BANCROFTI Heri Wibowo*, Rana Katina Fiola **, Taniawati Supali*, Yenny Djuardi* *
Staf pengajar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ** Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
ABSTRAK Filariasis adalah sekelompok penyakit yang menyerang manusia dan hewan yang disebabkan oleh filariae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 120 juta orang sudah terinfeksi dan 40 juta orang tidak teratasi secara serius. Daerah endemis filariasis tersebar luas di daerah tropis dan subtropis diseluruh dunia. Penyebab paling banyak adalah Wuchereria bancrofti, menyumbang lebih dari 90% dari beban global. Respon imun seluler pada infeksi filariasis telah diketahui didominasi oleh Th2 yang sitokinnya kemudian akan memicu sel B untuk menghasilkan IgE (respon imun humoral), dimana keberadaan IgE tersebut berperan sebagai efektor dalam eliminasi antigen dari tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan respon imun adaptif seluler dan humoral pada ibu hamil dengan infeksi filariasis (Wuchereria bancrofti) dan menggunakan desain Cross–Sectional dengan menganalisis data sekunder yang diperoleh dari penelitian utama yang berjudul “Hubungan Respon Imun Adaptif Selular dan Humoral pada Ibu Hamil dengan Infeksi Wuchereria bancrofti”, yang dilaksanakan di Kelurahan Jati Sampurna dan Kelurahan Jati Karya, Jawa Barat pada tahun 2001-2008. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester ketiga (n=63). Dilakukan analisis korelasi (uji Spearman) antara respon imun seluler, yaitu kadar IFN – γ (Th1) dan IL-5 (Th2) dengan respon imun humoral, yaitu kadar IgE total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kadar IFN – γ dan IL-5 dengan kadar IgE total, dimana kadar IFN – γ dan IL-5 berkorelasi positif dengan kadar IgE total dan korelasi antara kadar sitokin IL-5 (r= 0,372; p=0,001) dengan IgE memiliki derajat dan tingkat signifikansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hubungan IFN – γ (r=0,211; p=0,04) dengan IgE. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara respon imun seluler dan humoral pada ibu hamil yang terinfeksi filariasis. Kata kunci: Respon Imun Adaptif Selular, Respon Imun Adaptif Humoral, Ibu hamil dengan infeksi filariasis, Wuchereria bancrofti
ABSTRACT Filariasis is a group of diseases that infect humans and animals caused by filariae. The results showed that more than 120 million people are infected and 40 million people are not seriously addressed. Filariasis-endemic areas is widespread in tropical and subtropical regions around the world. The most causes of Lymphatic Filariasis is Wuchereria bancrofti, accounted for more than 90% of the global burden. Cellular immune response in filariasis infection has been known that dominated by Th2 cytokines its will then trigger B cells to produce IgE (humoral immune response), where the presence of IgE plays a role as effectors in the elimination of antigen from the body. This study aims to determine the relationship of
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
adaptive immune response cellular and humoral in pregnant women with filariasis infection and use Cross-Sectional design by analyzing secondary data obtained from the main study, entitled "Relationship of Adaptive Immune Response Cellular and Humoral in Pregnant Women with Wuchereria bancrofti Infection", held in Jati sampurna Village and Jati karya Village, West Java in 2001-2008. Subjects were third-trimester pregnant women (n = 63). Do the correlation analysis (Spearman test) between the cellular immune response, namely levels of IFN - γ (Th1) and IL-5 (Th2) with humoral immune response, namely levels of total IgE. The results showed that there was a statistically significant correlation between the levels of IFN - γ and IL-5 with a total IgE levels, where levels of IFN - γ and IL-5 was positively correlated with total IgE levels and the correlation between the levels of cytokines IL-5 (r = 0.372, p=0.001) with IgE has a degree and significance level higher than the relationship of IFN - γ (r = 0.211, p = 0.04) with IgE. It can be concluded that there is a relationship between cellular and humoral immune response in pregnant woman with filariasis infection. Keywords: Adaptive Immune Response Cellular, Adaptive Immune Response Humoral, pregnant women with infections of filariasis, Wuchereria bancrofti tidak
Pendahuluan:
teratasi
secara
serius.
Hampir
Filariasis adalah sekelompok penyakit
setengah (49,2%) dari 120 juta kasus yang
yang menyerang manusia dan hewan yang
diperkirakan berada di wilayah Asia Timur
disebabkan oleh nematoda parasit dari
dan Selatan serta kasus lainnya yaitu
ordo filariae. Kelompok limfatik meliputi
34,1% kasus berada di wilayah Afrika.5
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Indonesia
merupakan
salah
satu
Brugia timori1. Namun, penyebab filariasis
negara endemik filariasis. Daerah endemis
yang paling banyak di dunia adalah
filariasis di Indonesia pada umumnya
Wuchereria bancrofti, yaitu lebih dari 90%
adalah daerah dataran rendah, terutama di
kasus.
memiliki
pedesaan, pantai, pedalaman, persawahan,
Cacing
rawa-rawa dan hutan. Secara umum,
Wuchereria bancrofti ditemukan di sub-
filariasis yang disebabkan oleh Wuchereria
Sahara Afrika, Asia Tenggara, India, dan
bancrofti tersebar di Sumatera, Jawa,
Kepulauan Pasifik. B malayi ditemukan di
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
lokasi yang sama, tetapi tidak di sub-
Maluku dan Papua. Wuchereria bancrofti
Sahara
tipe pedesaan masih banyak ditemukan di
Ketiga
distribusi
cacing
geografis
Afrika.
ini
tertentu.
Sedangkan,
B
timori
terkonsentrasi ke pulau Timor Indonesia.1 Limfatik
filariasis
(LF)
saat
ini
Papua, Nusa Tenggara Timur, sedangkan Wuchereria
bancrofti
tipe
perkotaan
endemik di sebanyak 80 negara di dunia,
banyak di temukan di kota seperti Jakarta,
terutama di daerah tropis dan sub-tropis.
Bekasi,
Di dunia, lebih dari 120 juta orang
Pekalongan, dan Lebak.
Semarang,
mengalami filariasis dan 40 juta orang
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
Tangerang,
Infeksi filaria menyebabkan sumbatan
Cacing.
Penelitian
dilakukan
saluran limfe yang menimbulkan CMI
Departemen
kronis, fibrosis dan akhirnya limfedema
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
berat. Selain menimbulkan masalah medis,
dari bulan Januari sampai bulan Juni tahun
filariasis juga memiliki dampak ekonomi
2012. Penelitian utama dilakukan di daerah
dan psikososial yang signifikan. Studi dari
endemik cacing di daerah Bekasi, Jawa
India telah menunjukkan bahwa pasien
Barat pada tahun 2001-2005. Populasi
yang terinfeksi kehilangan waktu bekerja
target dari penelitian ini adalah ibu hamil
3
dengan
yang signifikan karena penyakit ini.
Respon imun terhadap filariasis terdiri dari
imun
seluler
maupun
humoral.
Parasitologi
di
infeksi
Fakultas
filariasis.
Populasi
terjangkau adalah Ibu hamil dengan infeksi filariasis yang tinggal di daerah
Respon imun seluler pada infeksi filariasis
endemik
cacing
nematoda
usus
dan
telah diketahui didominasi oleh Th2 yang
jaringan di desa Jati Sampurna dan Jati
sitokinnya kemudian akan memicu sel B
Karya, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi,
untuk menghasilkan IgE (respon imun
Jawa Barat. Sampel penelitian diperoleh
humoral), dimana keberadaan IgE tersebut
dari data sekunder ibu hamil dengan
berperan sebagai efektor dalam eliminasi
infeksi filariasis dari populasi terjangkau
antigen dari tubuh. Sementara itu, peran
yang memenuhi kriteria penelitian. Teknik
Th1 pada infeksi filariasis belum banyak
pengambilan sampel yang digunakan
diketahui. Belum jelas pula apakah Th1
adalah teknik consecutive sampling.
juga menginduksi respon humoral dalam
Kriteria inklusi adalah Ibu hamil
menghadapi infeksi filariasis atau tidak.
yang berdomisili di desa Jati Sampurna
Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk
dan Jati Karya, Kecamatan Pondok Gede,
meneliti
antara
Bekasi, Jawa Barat, dengan usia kehamilan
respon imun seluler dan humoral pada
trimester 3, Riwayat/status kehamilan
subjek yang terinfeksi filariasis.
sehat, belum pernah meminum obat anti
bagaimana
hubungan
cacing selama masa kehamilan, dan yang Metodelogi penelitian:
positif terinfeksi Wuchereria bancrofti.
Desain penelitian dari studi ini
Kriteria ekslusi nya Ibu hamil yang
adalah Cross Sectional yang merupakan
mempunyai riwayat penyakit autoimun,
bagian dari penelitian utama, suatu studi
mempunyai riwayat atopi,
cohort, yang berjudul : Pola Respon Imun
mengisi
terhadap Antigen Tetanus Toxoid dari
lumbricoides. Identifikasi variable nya
Bayi yang Lahir dari Ibu dengan Infeksi
respon imun seluler pada ibu hamil dengan
kuisioner,
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
terinfeksi
menolak ascaris
infeksi filariasis untuk variabel bebas, dan
dan status infeksi kecacingan tampak
respon imun humoral pada ibu hamil
dalam Tabel 4.1.
dengan infeksi filariasis untuk variabel tergantung.
Tabel 4.1. Karakteristik ibu hamil dan status infeksi kecacingan
Pengumpulan data adalah data sekunder
Jumlah Subjek
yang diperoleh dari hasil penelitian utama
63
dengan teknik dan kriteria yang telah
•
Desa Jati Sampurna
32
ditentukan dan diolah dengan dilakukan
•
Desa Jati Karya
31
Umur rerata ibu hamil (tahun)
melalui proses editing, pengkodean, data
29,5
entry, dan perekaman data menggunakan
•
Minimal
17
program SPSS 16.0. setelah tu dilakukan
•
Maksimal
42
verifikasi data. Analisis data nya Kadar sitokin (respon imun seluler) yaitu IFN-γ
Kadar respon imun adaptif selular dan
(Th1) dan IL-5 (Th2) diuji korelasinya
humoral pada ibu hamil dengan infeksi
dengan kadar IgE (respon imun humoral);
filariasis
berupa
data
numerik,
dengan
uji
Kadar IFN – γ dan kadar IL-5
Spearman.
(respon imun seluler) serta kadar IgE total (respon imun humoral) pada ibu
Hasil penelitian dan pembahasan:
hamil dengan infeksi filariasis dapat
Karakteristik Subjek
dilihat pada tabel 4.2.
Studi
dilakukan
di
daerah
endemik kecacingan di wilayah Bekasi
Tabel 4.2. Sebaran kadar IFN –
yang melibatkan 2 desa yakni Desa Jati
γ,IL-5, dan IgE pada ibu hamil yang
Karya dan Desa Jati Sampurna. Subjek
terinfeksi filariasis
penelitian diambil secara consecutive sampling terhadap ibu hamil trimester
Kadar IFN – γ
3 yang tinggal di daerah penelitian.
Kadar IL-5
Kadar IgE
Total subjek penelitian utama adalah
n
63
286
Median
63
Minimum
3,29
Maksimum
3,73
subjek.
inklusi
dan
Berdasarkan eksklusi
yang
kriteria telah
ditetapkan, maka hanya 63 orang dari subjek digunakan
penelitian sebagai
utama
yang
1,40
subjek
pada
1,40
penelitian ini. Karakteristik ibu hamil
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
63 2,03 7,00
53,41 29,50
66,73
r= 0,211; p=0,048; n=63
Hubungan Respon imun selular dengan respon imun homoral Untuk mengetahui besarnya peranan aktivitas Th1 dan Th2 dalam menentukan tinggi rendahnya kadar respon imun humoral (IgE total) dilakukan analisis masing-masing; Th1 dengan IgE total dan Th2 dengan IgE total.
γ dengan kadar IgE total pada ibu hamil dengan infeksi filariasis
Hubungan Respon imun selular Th1 (IFN – γ ) dengan respon imun homoral (IgE total) pada
Grafik 4.1 Hubungan kadar IFN –
ibu hamil dengan
infeksi filariasis
Tabel 4.3. Hasil uji korelasi kadar IFN – γ
dan IgE total pada ibu
hamil yang terinfeksi filariasis
Pada infeksi filariasis dilakukan pengukuran IFN – γ dengan Luminex dan respon imun humoral dilihat dengan mengukur kadar IgE dengan ELISA. Untuk
melihat
bermakna
secara
hubungan statistik
keduanya atau
tidak
dilakukan dengan uji hipotesis untuk data yang tidak terdistribusi normal yaitu dengan uji Spearman. Didapatkan nilai p<0,05 (p=0,048). Hubungan respon imun
Kadar IgE total Kadar
r
0,211
IFN – γ
p
0,048
n
63
Keterangan: r = nilai korelasi p = nilai kemaknaan n = jumlah subjek
selular dengan respon imun humoral pada ibu hamil dengan infeksi filariasis dapat dilihat pada Grafik 4.5.
Hasil korelasi dapat dilihat dari grafik dan tabel di atas. Hasil analisis diperoleh r=0,211 (korelasi lemah) dan p=0,048 (signifikan). Dari hasil tersebut, tampak bahwa
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
nilai korelasi IFN – γ terhadap IgE
dengan kadar IgE total pada ibu
total mempunyai hubungan yang
hamil dengan infeksi filariasis.
lemah dan signifikan. Tabel 4.4. Hasil uji korelasi kadar Hubungan Respon imun selular
IL-5 dan IgE total pada ibu hamil
Th2 (IL - 5 ) dengan respon imun
yang terinfeksi filariasis
homoral (IgE total) pada ibu hamil dengan infeksi filariasis Pada
infeksi
dilakukan pengukuran IL-5
Kadar IgE total filariasis dengan
Kadar IL- r
0,372
5
p
0,001
n
63
Luminex dan respon imun humoral dilihat dengan mengukur kadar IgE dengan
ELISA.
Untuk
melihat
hubungan keduanya bermakna secara statistik atau tidak dilakukan dengan
Keterangan: r = nilai korelasi p = nilai kemaknaan n = jumlah subjek
uji hipotesis untuk data yang tidak terdistribusi normal yaitu dengan uji Spearman. Didapatkan nilai p<0,05 (p=0,001). Hubungan respon imun selular dengan respon imun humoral pada
ibu
hamil
dengan
infeksi
filariasis dapat dilihat pada Grafik 4.6.
Dari rekan
hasil
satu
menganalisis
penelitian
kelompok
yang
respon
imun
adaptif seluler pada ibu hamil dengan infeksi filariasis yang menggunakan uji hipotesis Non– Parametrik
Mann–Whitney,
didapatkan bahwa dari hasil pengukuran r= 0,372; p=0,001; n=63
kadar
sitokin
sebagai kontrol, kadar IFN – γ dan IL-5 pada ibu terinfeksi filariasis
lebih
tinggi
dibandingkan dengan ibu sehat. Sedangkan
untuk
hasil
pengukuran kadar IFN – γ dan IL-5 setelah distimulasi antigen filariasis Grafik 4.2 Hubungan kadar IL-5
didapatkan
bahwa
kadar IL-5 lebih tinggi daripada
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
kadar IFN – γ pada ibu dengan
ini bermakna secara statistik.
infeksi filariasis ataupun pada
Temuan ini sejalan dengan hasil
ibu sehat.
korelasi
Kenaikan aktivitas Th2
korelasi
dimana positif
terdapat yang
lebih
pada infeksi filariasis akan lebih
signifikan antara kadan IgE
kuat
dengan
dengan kadar sitokin IL-5. Hal
dalam
ini dapat terjadi karena infeksi
sebagai
filaria memiliki kecenderungan
dibandingkan
aktivitas
Th1
mengaktivasi
sel
B
mencetuskan polarisasi sel Th2.
respon imun humoral. Aktivitas sel Th2 pada respon imun humoral
ditandai
dengan
meningkatnya kadar IgE total. Hasil
korelasi
dapat
Kesimpulan dan saran: Kesimpulan -
Terdapat korelasi yang bermakna
dilihat dari grafik dan tabel di
secara statistik antara kadar IFN – γ
atas. Hasil analisis diperoleh
dan IL-5 dengan kadar IgE total.
r=0,372 (korelasi lemah) dan
-
Terdapat hubungan antara respon
p=0,001 (signifikan). Dari hasil
imun adaptif seluler dan humoral
tersebut, tampak bahwa nilai
pada ibu hamil yang terinfeksi
korelasi IL-5 terhadap IgE total
filariasis ( Wuchereria bancrofti ),
mempunyai
sebagai berikut:
hubungan
yang
a. Kadar IFN – γ dan IL-5
lemah dan signifikan. Berdasarkan
berkorelasi positif dengan
hasil
kadar IgE total.
pengukuran kedua uji korelasi di atas
maka
adanya
b. Korelasi antara kadar sitokin
korelasi positif yang signifikan
IL-5 dengan IgE memiliki
antara kadar IgE dengan kadar
derajat
sitokin IL-5 maupun IFN – γ .
signifikansi
Namun, korelasi terlihat lebih
tinggi dibandingkan dengan
kuat
hubungan IFN – γ dengan
pada
terlihat
hubungan
antara positif
memiliki level IgE yang lebih tinggi
dibandingkan
dengan
yang
tingkat lebih
IgE.
kadar sitokin IL-5 dengan IgE. Kelompok
dan
Saran -
Diperlukan
penelitian
dengan
kriteria ekslusi yang lebih spesifik.
kelompok negatif dan perbedaan
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
-
Diperlukan pemeriksaan dengan
http://emedicine.medscape.com/arti
metode lain untuk mendiagnosis
cle/217776-overview.
infeksi filariasis.
5.
Epidemiology
Daftar pustaka: 1. Siddharth MPH.
Pani SP, Kumaraswami V, Das LK.
Wayangankar,
Filariasis:
MD,
background
[artikel di internet]. 2008. [diunduh 2 Desember 2011]. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/arti cle/217776-overview. 2. Pani SP, Kumaraswami V, Das LK. Epidemiology of lymphatic
of
lymphatic
filariasis with special reference to urogenital-manifestations: epidemiology. [artikel di internet]. 2005. [diunduh 2 Desember 2011]. Diunduh dari: http://www.indianjurol.com/text.as p?2005/21/1/44/19551. 6. Karnen Garna Baratawidjaja, Iris
filariasis with special reference to
Rengganis.
urogenital-manifestations:
Imunologi Parasit. Ed-9. Jakarta:
abstract. [artikel di internet]. 2005.
Balai Penerbit FKUI; 2010. p.433-
[diunduh
434
2
Desember
2011].
Diunduh dari:
Rengganis.
p?2005/21/1/44/19551.
Infeksi
3. Centers for Disease Control and Prevention1600 Clifton RdAtlanta, GA 30333. Parasites - Lymphatic Filariasis: Epidemiology & Risk Factors. [artikel di internet]. 2009. 5
September
Diunduh
2011]. dari:
http://www.cdc.gov/parasites/lymp haticfilariasis/epi.html. 4. Siddharth
Dasar:
7. Karnen Garna Baratawidjaja, Iris
http://www.indianjurol.com/text.as
[diunduh
Imunologi
Wayangankar,
MD,
MPH. Filariasis: Pathophysiology [artikel di internet]. 2008. [diunduh 2 Desember 2011]. Diunduh dari:
Imunologi
Cacing.
Dasar:
Ed-9.
Jakarta:
FKUI; 2010. p.435-436 8. Karnen Garna Baratawidjaja, Iris Rengganis.
Imunologi
Dasar:
Filariasis. Ed-9. Jakarta: FKUI; 2010. p.437-438 9. Abbas AK, Lichtman AH. Cell Mediated Immune Responses. In: Basic Immunology: Functions and Disorders of the Immune System. 3rd
ed.
Philadelphia:
Saunders
Elsevier; 2009. P. 104 – 7 10. Dyah
haryuningtyas,
Didik
T
Subekti. Dinamika filariasis di Indonesia: Siklus Hidup. [artikel di
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
internet]. 2008. [diunduh 7 Agustus
16. Dyah
haryuningtyas,
Didik
T
2011]. Diunduh dari:
Subekti. Dinamika filariasis di
http://peternakan.litbang.deptan.go.
Indonesia: Gejala klinis. [artikel di
id/fullteks/lokakarya/lkzo05-38.pdf
internet]. 2008. [diunduh 7 Agustus
11. Roberts
LS,
Janovy
jr
J.Nematodes: Filaroidea, Filarial Worms.In: Gerald D Schmmidt & Larry S Robert’s Foundations of Parasitology,
7th
ed.
Boston:
McGraw-Hill; 2006. P. 461 – 6. 12. Imunologi
http://peternakan.litbang.deptan.go. id/fullteks/lokakarya/lkzo05-38.pdf 17. Babu
S,
Blauvelt
CP,
Kumaraswami V, Nutman TB. Diminished
Expression
and
In:
Function of TLR in Lymphatic
Baratawidjaja K, Rengganis I.
Filariasis: A Novel Mechanism of
Imunologi Dasar, 9th ed. Jakarta:
Immune Dysregulation. J Immunol
Balai Penerbit FKUI; 2010. P.433-
[Internet]. 2005 [diunduh 2012 Jun
40.
4]: 175 (2): 1170 – 6. Available
13. Dyah
Infeksi.
2011]. Diunduh dari:
haryuningtyas,
Didik
T
Subekti. Dinamika filariasis di
from: PubMed 18. Nuchprayoon
S.
DNA-based
Indonesia: Diagnosis. [artikel di
Diagnosis of Lymphatic Filariasis.
internet]. 2008. [diunduh 7 Agustus
Southeast Asian J Trop Med Public
2011]. Diunduh dari:
Health [Internet]. 2009 [diunduh 29
http://peternakan.litbang.deptan.go.
Mei
id/fullteks/lokakarya/lkzo05-38.pdf
Available from: PubMed
14. Hariyono Setyowidodo. Filariasis. Semarang: Universitas Aerlangga; 2010. 15. Dyah
haryuningtyas,
Didik
T
Subekti. Dinamika filariasis di Indonesia:
Pencegahan
dan
Pengobatan. [artikel di internet]. 2008. [diunduh 7 Agustus 2011].
2012]:
40(5):904-13.
19. Shah AP, Mulla SA. Circulating Filarial Antigen in Serum and Hydrocele Fluid from Individuals Living in an Endemic Area for Bancroftian Filariasis. Indian J Med Microbiol [Internet]. 2007 [diunduh 12 mei 2012]: 25(3):2535. Available from: PubMed
Diunduh dari: http://peternakan.litbang.deptan.go. id/fullteks/lokakarya/lkzo05-38.pdf
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014
Hubungan respon..., Rana Katina Fiola, FK UI, 2014