HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA KARYAWATI YANG BEKERJA DI BANK KALTIM KOTA SAMARINDA
Nur Kumala Sari Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada terdapat hubungan antara psychological well being dengan konflik peran ganda. Sehingga terdapat dua hubungan yang akan diselidiki dalam penelitian ini, yaitu: 1) psychological well being; 2) konflik peran ganda. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawati yang bekerja di Bank Kaltim Kota Samarinda yang berjumlah sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan sapling jenuh. Teknik analisa data yang digunaka adalah korelasi product moment. Dari hasil uji korelasi product moment didapat nila r = -843 dan nilai p = 0,000 < 0,01 maka dari hasil penelitian menujukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara psychological well being dengan konflik peran ganda.
Kata Kunci: Psychological Well Being, Konflik Peran Ganda
ABSTRACT
Nur Kumala Sari, 12.11.1001.3510.011, Relation Psychological Well Being With A Dual Role Conflict On Employees Who Work In The City Kaltim Bank Samarinda. Thesis 2016.
This study aims to determine whether there is an association between psychological well being wit a dual role conflict. So there are two relationship that will be investigated in this study, namely: 1) psychological well being, 2) dual role conflict. The population in this study were employees who worked in a bank kaltim samarinda city numbering as many as 50 people. The samples in this study using purposive sampling and sampling jenuh. Data analysis technique used is the product moment correlation. From the test result obtained value of the psoduct moment correlation r = -843 and grades p = 0,000 < 0,01 so from the results of research show that there is a significant negative relationship between psychological well being with a dual role conflict.
Keywords: psychological well being, dual role conflict
administrasi umum, dan bidang-
PENDAHULUAN
bidang yang sejenis dengan itu
A. Latar Belakang
banyak dijabat oleh perempuan.
Era globalisasi di Indonesia saat
Menurut Rissdy (dalam
ini sudah banyak sekali ditemui
Lovihan
wanita yang bekerja, pada saat ini
Wanita karir adalah mereka yang
wanita
bekerja, tetapi ia juga mengejar
tidak hanya
berperan
sebagai ibu rumah tangga yang
atau
hanya
posisi
mengurus
dirumah
akan
keluarga
tetapi
&
Kaunang,
mempertahankan atau
status
2010)
suatu sosial
juga
(aktualisasi diri), dan cenderung
memiliki peran diluar strukturnya
untuk menomorduakan keluarga.
sebagai ibu rumah tangga yaitu
Wanita
memiliki
sebagai
mencukupi kebutuhannya dalam
seorang pegawai atau yang bisa
satu bidang. Misalnya pengajar,
disebut sebagai wanita karir.
tenaga medis, penjahit, tukang
pekerjaan
itu
bekerja
untuk
Menurut Goldsmit (dalam
masak, pengasuh dan sebagainya.
Apollo & Cahyadi, 2012) terlebih
Menurut Putrianti (2007)
lagi
dalam beberapa tahun
belakangan
ini
ada
oleh para wanita (ibu rumah
banyak
tangga) yang bekerja di luar
memilih
rumah, seperti mengatur waktu
perempuan
dengan suami dan anak hingga
kecenderungan perusahaan mempekerjakan dibanding
banyak persoalan yang dialami
laki-laki.
Pilihan
mengurus
tugas-tugas
rumah
tersebut disebabkan perempuan
tangga dengan baik. Ada yang
adalah pekerja yang tekun, teliti,
dapat menikmati peran gandanya,
hati-hati, tidak senang protes dan
namun ada yang merasa kesulitan
menerima apa adanya, prestasi
hingga
mereka
persoalan rumit kian berkembang
jauh
lebih
bagus
dibanding laki-laki untuk jenis pekerjaan
tertentu.
akhirnya
persoalan-
dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa
Ibu yang bekerja sebagai
jabatan seperti bagian keuangan,
karyawan terlebih pada ibu yang
bekerja sebagai pegawai bank
hal ini sesuai dari penelitian
yang memiliki jam kerja yang
(Sorongan, dkk., 2015). Bahwa
terikat
karyawan
akan
lebih
rentan
mengeluh
tentang
mengalami konflik peran ganda
pekerjaan yang harus mereka
dari
selesaikan sedangkan deadline
pada ibu yang bekerja
sebagai
wirausaha
jam
terlalu cepat, sehingga mereka
kerjanya tidak terikat. Ibu yang
harus sering lembur. Kurangnya
bekerja
berwirausaha
informasi dan kejelasan peran
yang jam kerjanya tidak terikat
serta tugas-tugas bagi orang-
akan lebih mudah untuk dapat
orang
menyesuaikan
mereka,
dengan
yang
sendiri
waktu
dalam
peranan
kerja
kerja
yang
beban
yang mereka miliki antara kapan
berlebih tersebut menyebabkan
mereka
dan
benturan-benturan atau tekanan-
mengurus keluarga sedangkan
tekanan yang terjadi pada dirinya
pada ibu yang bekerja sebagai
yang dapat menimbulkan stress
pegawai bank tidak akan mudah
bagi karyawan dan cenderung
untuk
menyesuaikan
menimbulkan konflik peran.
antara
kapan
akan
bekerja
waktu
mereka
akan
kapan
akan
wanita karir atau ibu bekerja
mengurus keluarga karena jam
yang mengalami kesulitan dalam
kerja yang mereka miliki terikat.
meluangkan waktu untuk dapat
bekerja
dan
Pegawai
yang
Dilema
yang
dihadapi
bekerja
mengasuh anak, menjemput anak
sebagai karyawan bank rentan
disekolah, dan kadang bahkan
mengalami konflik peran ganda
mengalami
dan dapat mengalami penurunan
merawat anak yang sedang sakit
pada kinerja karyawan akibat
sehingga
membuat
karena beratnya beban kerja yang
bekerja
mengalami
dirasakan, dari pekerjaan kantor
dimana
yang harus segera diselesaikan
mengurus
dan sampai pekerjaan lembur
merawat anak yang sedang sakit
yang dikerjakan oleh karyawan,
dan mendidik anak, tetapi disisi
kesulitan
mereka anak
ibu
untuk
yang dilema
harus
tetap
dan
harus
lain mereka juga harus tetap
komunikasi dan interaksi dengan
masuk bekerja karena tuntutan
keluarga, waktu untuk keluarga,
pekerjaan dan juga harus tetap
penentuan
menjalankan
seorang istri, dan tekanan karir
tugas
mereka
sebagai seorang karyawati. hal tersebut
membuat
ibu
prioritas
sebagai
dan keluarga.
yang
Menurut Huppert (dalam
bekerja mengalami dilema untuk
Purwanto,
dapat
mana
bahwa psychological well being
yang lebih untama sehigga ini
adalah mengenai hidup yang
dapat
berjalan dengan well (baik), yang
memprioritaskan
memicu
konflik
peran
2015)
mengatakan
ganda pada ibu yang bekerja. Hal
merupakan
ini sesuai dari data menurut
perasaan baik dan bagaimana
(Apollo
2012)
individu berfungsi secara efektif.
perempuan yang aktif bekerja
Kurang mampunya ibu yang
sulit menjalankan tugas sebagai
mengalami konflik peran ganda
istri dan berfungsi sebagai ibu
dalam
dalam hal mengasuh, merawat,
pekerjaan dan tekanan keluarga
mendidik,
dapat
kasih
&
Cahyadi,
dan
sayang
mencurahkan kepada
gabungan
menangani
dari
tekanan
dipengaruhi
oleh
anak-
psycholigal well being karena ibu
anaknya secara penuh. Misalnya
yang memiliki psychological well
saja harus tetap masuk kerja
being
walaupun anak sedang sakit, atau
berfungsi secara efektif dapat
terpaksa mengerjakan pekerjaan
meringankan koflik peran ganda
kantor ketika sedang bersantai
yang dirasakan.
bersama keluarga.
yang baik
dan
dapat
Ryff (1995) menyatakan
Menurut Sekaran (dalam
bahwa
jiwa
yang
sejahtera
Almasitoh, 2011) ada beberapa
menggambarkan seberapa positif
hal yang menyebabkan terjadinya
individu
konflik
menjalani
peran
ganda,
yaitu
menghayati
dan
fungsi-fungsi
pengasuhan anak dan bantuan
psikologisnya.
pekerjaan
jiwanya sejahtera tidak hanya
rumah
tangga,
Individu
yang
sekedar bebas dari tekanan atau
Psychological well being yang
masalah-masalah
tetapi
dirasakan oleh individu dapat
positif
mengurangi konflik peran ganda
psikis
memiliki
penilaian
terhadap
dirinya
mampu
yang
di
rasakan,
karena
well
being
bertindak secara mandiri serta
Psychological
tidak mudah terpengaruh oleh
memainkan peranan penting pada
lingkungan.
proses konflik peran yang di
Ibu konflik
yang
mengalami
rasakan dalam pekerjaan baik di
ganda
luar rumah sebagai perempuan
peran
kemungkinan dalam
kurang
mampu
karir
maupun
dalam
menjalankan
hal-hal
sebagai istri atau ibu. Hasil
positif dalam hidupnya, karena
penelitian
kurang mampu menjalankan hal-
Zulkarnain, 2013) menunjukkan
hal
bahwa
dapat
positif
tersebut
membuat
sehingga
psychological
(Sianturi
work-family
&
conflict
merupakan salah satu faktor yang
well being yang dirasakan rendah
berperan
dan dapat membuat ibu yang
karyawan.
bekerja lebih mudah mengalami
dari
rumah
dalam
kebahagiaan
B. Rumusan Masalah
konflik peran ganda, hal ini
Rumusan
sesuai dengan penelitian dari
penelitian ini adalah “Apakah
(Sianturi & Zulkarnain, 2013).
Ada
Tinggi rendahnya konflik
masalah
Hubungan
Well-Being
dalam
Psychological
Dengan
Konflik
peran ganda perempuan diduga
Peran Ganda Pada Karyawati
dapat dipengaruhi oleh berbagai
Yang Bekerja Di Bank Kaltim
faktor salah satu faktor yang
Kota Samarinda.?”
mempengaruhi Psychological
adalah well
being.
Semakin tinggi tingkat workfamily conflict seseorang maka semakin kesejahteraan
rendah
tingkat psikologis.
TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda Menurut
Greenhaus
&
Beutell (1985), konflik peran ganda
didefinisikan
sebagai
konflik
yang
mucul
akibat
tekanan
dari
pekerjaan
yang
peran
domestik,
sebagai
ibu
rumah tangga dan peran publik
bertentangan dengan tekanan dari
yang
peran keluarga. Konflik peran
tenaga kerja Rustiani (dalam
ganda bisa tejadi akibat lamanya
Iklima, 2014).
lamanya jam kerja
umumnya
segingga
Dari
dalam
beberapa
pasar
definisi
waktu dalam keluarga menjadi
diatas maka dapat disimpulkan
berkurang.
bahwa
individu
yang
konflik
peran
ganda
menjalankan dua peran sekaligus
adalah konflik yang terjadi pada
dalam
seseorang
pekerjaan
dan
dalam
yang
menjalankan
keluarga, sehingga faktor emosi
kedua
dalam satu wilayah mepengaruhi
bersamaan, yaitu peran dalam
wilayah yang lainnya. Konflik
bekerja
peran ganda dapat terjadi akibat
keluarga, sehingga tidak dapat
jam kerja yang panjang dan tidak
terpenuhinya salah satu peran
fleksibel, dan lembur secara tidak
akibat pemenuhan peran yang
langsung
lainnya.
dapat
menghasilkan
perannya
dan
secara
peran
dalam
tekan konflik. Sehingga wilayah
Bentu-Bentuk Konflik Peran
yang satu mempengaruhi wilayah
Ganda
yang lain. ada beberapa faktor yang
dapat
menyebabkan
Greenhaus
dan
(dalam, Susanti & Ekayati, 2013)
munculnya konflik peran yaitu
mengidentifikasikan tiga
akibat
konflik
lamanya
jam
kerja,
orientasi kerja, pernikahan, anak-
yaitu:
anak, dan pekerjaan pasangan.
a.
Secara umum peran ganda
Beutell
jenis
pekerjaan-keluarga,
Time-based conflict. (konflik berdasarkan waktu).
wanita diartikan sebagai dua atau
Waktu
lebih peran yang harus dimainkan
untuk menjalankan salah satu
oleh seorang wanita dalam waktu
tuntutan
yang
Peran-peran
pekerjaan) dapat mengurangi
mengenai
waktu untuk menjalankan
bersamaan.
tersebut
umumnya
yang
dibutuhkan
keluarga
atau
tuntutan
yang
karyawan yang mengalami
(pekerjaan atau keluarga).
konflik
Konflik ini merupakan tipe
peran
yang paling umum dalam
menghadapi banyak tekanan
work family conflict. Konflik
fisik, emisional atau tuntutan
ini biasanya terjadi pada
kerja
karyawan dengan jam kerja
lingkungan
panjang, banyak bepergian,
dihadapi
sering bekerja lembur, dan
berubah, dan yang bekerja
tidak memiliki jadwal yang
secara
fleksibel. Tekanan waktu ini
pekerjaan
tidak hanya muncul dari
membosankan.
domain
b.
lainnya
pekerjaan,
tetapi
c.
atau
ambiguitas
kerja,
yang
mental,
dimana
kerja terus
yang menerus
repetitif
atau yang
Behavior-based
conflict.
juga dari domain keluarga.
(konflik
Pekerja yang telah menikah,
perilaku).
memiliki anak yang masih
dengan
kecil dan memiliki keluarga
antara pola perilaku dengan
besar rentan mengalami work
yang diinginkan oleh kedua
family conflict. Pekerja yang
bagian
memiliki
balita
keluarga). Konflik ini biasa
dan
terjadi pada orang yang sulit
anak
membutuhkan
waktu
energi
lebih
yang
Berhubungan ketidak
sesuaian
(pekerjaan
atau
beradaptasi
pada
untuk merawat anak tersebut.
memasuki
peran
Strain-based
Tindakan atau perilaku yang
(konflik
besar
berdasarkan
conflict. berdasarkan
dilakukan
saat
ia
baru.
karyawan
tekanan)
mungkin tidak cocok dengan
Terjadi pada saat tekanan
perilaku
dari
peran
oleh rekan kerja ataupun
mempengaruhi kinerja peran
anak-anak mereka di rumah.
yang lainnya. Konflik ini
Apabila seseoang tidak dapat
biasanya
menyesuaikan perilaku untuk
salah
satu
terjadi
pada
yang
diinginkan
dapat
memenuhi
harapan
sekedar bebas dari tekanan atau
dari perannya yang berbeda-
masalah-masalah
beda,
akan
memiliki
penilaian
konflik antara
terhadap
dirinya
maka
mengalami
ia
kedua perannya tersebut.
Ryff
merupakan
positif mampu
tidak mudah terpengaruh oleh
(1989),
psychological
tetapi
bertindak secara mandiri serta
B. Psychological Well Being Menurut
psikis
lingkungan.
well‐being
Beberapa dari penjelasan
yang
diatas bisa disimpulkan mengenai
istilah
digunakan
pengertian
untuk
menggambarkan
being
kesehatan
psychological atau
well
kesejahteraan
psikologis individu berdasarkan
psikologis itu sendiri, yaitu suatu
pemenuhan
kondisi dimana individu tersebut
kriteria
psikologi
fungsi
positif
mampu
(positive
menjalankan
hal-hal
positif dalam hidupnya, salah
psychological functioning).
satunya
Halim & Atmoko (dalam
dengan
membangun
Sianturi & Zulkarnain, 2013)
hubungan positif dengan orang
Pengalaman-pengalaman
lain dan bagaimana individu
menyenangkan
dan
ataupun
Aspek-Aspek
dan
ketidak
Being
dikenal
sebagai
menyenangkan kebahagiaan bahagiaan
dapat berfungsi secara efektif.
tidak
penelitian
atau kesejahteraan psikologis.
menyebutkan
bahwa
jiwa
yang
sejahtera
menggambarkan seberapa positif individu
menghayati
menjalani psikologisnya.
dan
fungsi-fungsi Individu
Well
Hal ini sesuai dengan hasil
Psychological Well-Being (PWB)
Ryff (1995) menyatakan
Psychological
yang
Ryff
(1989)
bahwa
menyusun
yang
aspek-aspek psychological
well‐being antara lain: a.
Penerimaan
diri
(Self
acceptance). Seseorang
yang
memiliki
yang
psychological well being tinggi
jiwanya sejahtera tidak hanya
maka memiliki positif terhadap
dirinya sendiri, dan sikap positif
dengan
terhadap
berulang kali menekankan dalam
kehidupan masa lalu
seseorang.
Dengan
demikian,
konsepsi
sikap positif terhadap diri sendiri muncul
b.
sebagai
karakteristik
orang
lain
adalah
kesejahteraan
psikologis. c.
Otonomi (Autonomy).
sentral fungsi psikologis positif
Ada penekanan dalam literatur
Hubungan positif dengan orang
sebelumnya pada kualitas seperti
lain
kemampuan
individu
mengambil
keputusan
(Positive
relations
with
others). Banyak
teori
menekankan hubungan hangat.
penentuan dalam nasib sendiri,
pentingnya
mampu melawan tekanan sosial
Kemampuan dipandang
komponen mental.
utama Diri
atau
sebelumnya
interpersonal
mencintai
dalam
yang
dan dapat dapat bersikap dengan
untuk
benar, dan pengaturan perilaku
sebagai
dari
kesehatan
diri,
tapi
mengevaluasi diri dengan standar
digambarkan
memiliki perasaan kuat, empati
dalam
pribadi. d.
Penguasaan
lingkungan
dan kasih sayang bagi seluruh
(Environmental mastery).
umat manusia dan sebagai yang
Kemampuan
mampu kasih yang lebih besar,
memilih
persahabatan yang lebih dalam,
lingkungan yang sesuai dengan
dan lebih mengenal dengan orang
kondisi
lain. Berhubungan dengan orang
didefinisikan
lain
karakteristik kesehatan mental.
adalah
sebagai
kematangan.
teori
kriteria tahap
individu
atau
psikis
Pengembangan
untuk
menciptakan
nya
adalah sebagai
rentang
perkembangan juga menekankan
juga
pencapaian dekat dengan orang
membutuhkan kemampuan untuk
lain (Keintiman) dan bimbingan
memanipulasi
dan
lain
mengendalikan lingkungan yang
(generativity). Dengan demikian,
kompleks. Teori ini menekankan
pentingnya
kemampuan
arahan
orang
hubungan
positif
digambarkan
hidup sebagai
dan
seseorang
untuk
maju
dalam
mengubahnya
dunia
yang
mencapai
karakteristik
kreatif
melalui
sebelumnya, tetapi juga bahwa
atau
mental.
terus mengembangkan potensi
sejauh
mana
seseorang, untuk tumbuh dan
individu mengambil keuntungan
berkembang sebagai seseorang.
dari
Kebutuhan
kegiatan
fisik
Menekankan
peluang lingkungan.
perspektif
Ini
gabungan
untuk
mengaktualisasikan
diri
dan
menunjukkan bahwa partisipasi
menyadari potensi dalam dirinya
aktif dan penguasaan lingkungan
dan melakukan perbaikan diri
adalah bahan penting dari terpadu
dalam hidup setiap waktu.
kerangka
e.
dan
fungsi
psikologis
C. Hubungan
Antara
positif.
Psychological
Tujuan dalam hidup (Purpose in
Dengan Konflik Peran Ganda
Well
Being
life). Apabila
Kesehatan mental didefinisikan untuk memasukkan keyakinan yang memberikan satu perasaan ada
tujuan
Definisi
dan
arti
hidup.
kematangan
juga
menekankan pemahaman yang jelas terhadap tujuan hidup dan makna.
Dengan
demikian,
memiliki tujuan yang berfungsi positif, niat, dan arah, yang semuanya berkontribusi untuk perasaan
bahwa
hidup
ini
Pengembangan
well being yang dirasakan oleh individu
rendah
meningkatkan
maka
konflik
akan peran
ganda yang dirasakan individu tetapi jika psychological wellbeing
yang
dirasakan
oleh
individu tinggi maka hal ini akan menurunkan konflik peran ganda yang dirasakan individu dan hal ini
akan
turunnya
berdampak kinerja
kepada individu
tersebut.
bermakna. f.
psychological
diri
(Personal
growth). Fungsi psikologis yang optimal membutuhkan tidak hanya satu
D. Kerangka Konseptual Dalam
penelitian
ini
menggunakan dua variabel yaitu
variabel babas (X) dan variabel
dan sampling jenuh. Dengan jumlah
terikat (Y)
sampel
Variabel bebas psychological
dikarenakan 6 subyek dari populasi
well being (X)
yang ada tidak memenuhi kriteria
Variabel
terikat
konflik
41
lainnya
dari
Hipotesis yang digunakan dalam
HASIL PENELITIAN
penelitian
Uji Normalitas
ini
“Apakah
ada
hubungan antara psychological well being dengan konflik peran pada
karyawati
yang
bekerja di bank kaltim kota Samarinda.”.
Apabila
psychological well being tinggi apakah
konflik
semakin
peran
rendah
ganda
dan
jika
psychological well being yang semakin rendah apakah konflik peran ganda semakin tinggi.
Metode penelitian yang digunakan penelitian
ini
yaitu
mengunakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam
uji
yang
penelitian ini
Skor psychological well bieng (X) dengan uji One Sample KolmogorovSmirnov Test menghasilkan nilai Z= 1,336 dan nilai Aximp. Sig (2-tailed) 0,056 dengan p > 0,05. Hasil dari uji normalitas
pada
psychological
well
berdasarkan bahwa
kaidah
sebaran
psychological
variabel being
(X)
menunjukkan
butir-butir
well
being
dari adalah
normal sedangkan pada skor konflik
METODOLOGI PENELITIAN
dalam
hasil
reliabilitas mengalami eror.
E. Hipotesis
ganda
orang
sampel dalam penelitian ini dan 3 subyek
peran ganda (Y)
sebanyak
diambil
yaitu pada
karyawati yang bekerja di bank kaltim kota Samarinda dengan jumlah populasi sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
peran ganda (Y) dengan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test
menghasilkan nilai Z= 1,462 dan nilai Aximp. Sig (2-tailed) 0,028 dengan p > 0,05. Hasil dari uji normalitas
pada
variabel
konflik
peran ganda (Y) berdasarkan kaidah menunjukkan bahwa sebaran butirbutir dari psychological well being adalah tidak normal.
Uji Linearitas Dan Uji Hipotesis Hasil
uji
linieritas
Pembahasan
antara
Penelitian ini bertujuan untuk
konflik peran ganda (Y) dengan
menguju hipotesis terdapat hubungan
psychological
antara
well
being
(X)
psychological
well
being
mempunyai nilai linearity F = 96,122
dengan konflik peran ganda pada
dan p = 0,000 < 0.05 yang berarti
karyawati yang bekerja di bank
hubungan
antara
kaltim kota Samarinda dari hasil uji
psychological
well
variabel
being
dengan
peran
ganda
penelitian ini menunjukkan bahwa
dinyatakan linier. Sedangkan pada
adanya hubungan yang signifikan
hasil uji hipotesis didapatkan bahwa
antara kedua variabel penelitian yaitu
pada uji korelasi poroduk moment
variabel psychological well being
menunjukkan bahwa Psychological
dengan variabel konflik peran ganda
Well Being (X) dengan Konflik Peran
dengan r = -843 dan p = 0,000,
Ganda (Y) memiliki hubungan yang
dimana jika p < 0,01, maka hipotesis
signifikan dengan nilai r = -843 dan p
diterima. Karena nilai p = 0,000 <
= 0,000. Kaidah yang digunakan
0,01, maka hal tersebut bermakna
adalah jika p < 0,001 maka ada
bahwa hipotesis menyatakan ada
hubungan
yang signifikan antara
hubungan antara psychological well
kedua variabel. Karena p = 0,000, <
being (X) dengan konflik peran ganda
0,001. Hal tersebut bermakna bahwa
(Y) pada karyawati yang bekerja di
hipotesis dalam penelitian ini di
bank di terima. Pada uji korelasi
terima. Pada uji korelasi produk
produk moment didapat hasil yang
moment
menunjukan
variabel
konflik
didapat
menunjukan
hasil
product
moment
bahwa
pada
terdapat
terdapat
hubungan yang negatif yang artinya
hubungan yang negatif yang artinya
semakin besar psychological well
semakin besar psychological well
being yang dirasakan maka konflik
being yang dirasakan maka konflik
peran ganda yang dirasakan akan
peran ganda yang dirasakan akan
semakin rendah.
semakin rendah.
bahwa
yang
korelasi
cepat
Kesimpulan
meminimalisir
Berdasarkan hasil penelitian yang
konflik
dilakukan bahwa didapat hasil yang
2.
konflik peran ganda (Y). Karena
psychological
well
being
dapat
terdapat
disimpulan
hubungan
negatif
dapat
memberikan
dukungan
sosial
ganda yang dirasakan pada ibu yang
yang
bekerja
dan
dapat
meningkatkan psychological well
signifikan antara psychological well
kaltim kota Samarinda.
untuk
dapat mengurangi konflik peran
bahwa
pada karyawati yang bekerja di bank
keluarga
dapat terasa lebih ringan dan
maka
being dengan konflik peran ganda
anggota
dirasakan pada ibu yang bekerja
tinggi
konflik peran ganda semakin rendah. Maka
bagi
sehingga beban pekerjaan yang
koefisien korelasi nilai yang negatif semakin
akan
Bagi Keluarga Diharapkan
being (X) dengan variabel terikat
berarti
sehingga
yang
being yang baik.
variabel bebas psychological well
maka
ganda
mendapatkan psychological well
maka hipotesis dalam penelitian ini
hubungan secara signifikan antara
dan
munculnya
peran
dirasakan
signifikan dengan nilai (0,000 < 0,01)
diterima yang berarti bahwa ada
mengelola
being yang dirasakan. 3.
Penelitian selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan bagi
Saran
kajian Berdasarkan
dari
hasil
penelitian, maka berikut saran yang
berikutnya
terutama
tentang konflik peran ganda dan disarankan
pada
peneliti
selanjutnya untuk dapat meneliti
dapat diberikan oleh peneliti.
variabel-variabel lainnya yang 1.
Bagi Wanita Karir
lebih
Diharapkan bagi wanita karir
peran ganda seperti dukungan
yang
yang
sosial keluarga, penerimaan diri,
mengetahui dirinya mengalami
stres kerja, kebermaknaan hidup,
konflik peran ganda untuk dapat
dan kepuasan kerja.
sudah
menikah,
mempengaruhi
konflik
DAFTAR PUSTAKA Almasitoh, U. H. (2011). Stres kerja ditinjau dari konflik peran ganda dan dukungan sosial pada perawat. Jurnal Psikologi Islam, 8, (1), 63-82. Apollo
& Cahyadi, A. (2012). Konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja ditinjau dari dukungan sosial keluarga dan penyesuaian diri. Jurnal Psikologi, 02, 254-271.
Greenhaus, J. H. & Beutel, N. J. (1985). Source of conflict between work and family roles. Academv of Management Review. 10, (1), 76-88. Iklima. (2014). Peran wanita karir dalam melaksanakan fungsi keluarga (studi kasus pns wanita yang telah berkeluarga di balai kota bagian humas dan protokol samarinda). eJournal Sosiaatri Integratif, 2 (3 ), 77-8. Lovihan, M. A.K., Kaunang, R. O. W. (2010). Perbedaan perilaku arsetif pada wanita karier yang sudah menikah dengan yang belum menikah di minahasa. INOVASI, 7, (4), 240-250. Purwanto Evanthe. (2015). Pengaruh bibliotherapy terhadap psychological wellbeing perempuan lajang. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya, 4, (1), 126.
Putrianti, F. G. (2007). Kesuksesan peran ganda wanita karir ditinjau dari dukungan suami, optimisme, dan strategi coping. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Vol. 9, No. 1, 3-17. Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, or Is It? Explorations on the Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, (6), 1069-1081. Ryff, C. D (1995). Psychological Well Being-Being In Adult Life. Journal Current Direction In Psychological Science, 4, (4), 99-104. Sianturi, M. M dan Zulkarnain. (2013). Analisis work family conflict terhadap kesejahteraan psikologis pekerja. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi, 1, (3), 207-215. Sorongan, V. M., Mandey, S., Lumanauw, B. (2015). Konflik peran dan ambiguitas peran terhadap kinerja karyawan pada pt. Bank tabungan pensiunan nasional (btpn) tbk. Cabang manado. Jurnal EMBA. 3, (1), 514-523. Susanti, S., & Ekayati, I.N., (2013). Peran Pekerjaan, Peran Keluarga Dan Konflik Pekerjaan Pada Perawat Wanita. Jurnal Psikologi Indonesia, 2, (2), 183 -190.