Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui Rizky Wijayanti 18513012
BAB I
Tuntutan Kebutuhan Hidup
Latar Belakang Masalah Wanita Bekerja
Wanita Bekerja Yang Menyusui
Dukungan Sosial
Konflik Peran Ganda
BAB I Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja yang menyusui.
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih mendalam dari sudut pandang psikologis mengenai konflik peran ganda serta hubungannya dengan dukungan sosial. Manfaat Praktis 1. Bagi wanita yang bekerja Diharapkan dapat terus berusaha untuk menjadi ibu rumah tangga dan wanita bekerja yang baik dengan menjalankan kedua perannya tersebut secara seimbang tanpa ada salah satu peran yang terabaikan. 2. Bagi Keluarga Diharapkan dapat mendukung segala aktivitas wanita bekerja serta dapat membantu tugas-tugas yang dijalankan oleh wanita bekerja agar kedua perannya tersebut dapat dilakukan dengan sama baiknya. 3. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat memahami posisi peran ganda yang diemban oleh wanita bekerja serta dapat mengerti bahwa tidak mudah menjalankan dua peran sekaligus yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita bekerja.
BAB II
Tinjauan Pustaka Konflik Peran Ganda
Definisi Konflik Peran Ganda • Menurut Kahn (dalam Schabracq, 2003) konflik pekerjaan-keluarga merupakan bentuk konflik interrole dimana tekanan peran dari domain pekerjaan dan keluarga yang saling bertentangan dalam beberapa hal. • Menurut Greenhaus dan Beutell (dalam Cooper, 2008) konflik pekerjaan-keluarga muncul ketika individu secara bersamaan menghadapi tekanan yang saling bertentangan dari kedua peran pekerjaan dan keluarga. • Adams, King dan King (dalam Miller, 2003) mengungkapkan bahwa konflik pekerjaankeluarga adalah konflik yang muncul ketika tuntutan satu domain tidak sesuai dengan tuntutan domain lainnya. Bentuk-Bentuk Konflik Peran Ganda Menurut Greenhaus & Beutell (dalam Schabracq, 2003) terdapat tiga bentuk utama dari konflik peran ganda yaitu: 1. Time-Based Conflict 2. Strain-Based Conflict 3. Behavior-Based Conflict
BAB II
Tinjauan Pustaka Dukungan Sosial • • • •
• 1. 2. 3. 4. 5.
Definisi Dukungan Sosial Menurut Sarafino (1994) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, peduli, harga diri, atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain atau kelompok. Menurut Vaux (dalam Miller, 2003) Dukungan sosial merupakan proses yang kompleks dan transaksional antara individu dan hubungan sosial, yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Cob (dalam Taylor, 1995) mendefinisikan dukungan sosial sebagai informasi dari orang lain bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihormati dan dihargai, dan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. Dimensi-Dimensi Dukungan Sosial Menurut Sarafino (1994) terdapat lima dimensi dukungan sosial, meliputi: Dukungan Emosi Dukungan Penghargaan Dukungan Instrumen Dukungan Informasi Dukungan Jaringan Sosial
BAB II
Tinjauan Pustaka Wanita Bekerja Yang Menyusui Wanita bekerja yang menyusui adalah wanita yang bekerja diluar rumah untuk mendapatkan upah yang berkecimpung dalam kegiatan profesi, seperti kegiatan usaha atau perkantoran serta memiliki kewajiban sebagai seorang ibu yang telah melahirkan bayi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan satu-satunya makanan yang dibutuhkan oleh bayi dan dapat mempererat ikatan antara ibu dan bayi.
BAB II
Keterkaitan Antara Variabel X dan Y Penelitian yang dilakukan oleh Apollo & Cahyadi (2012) mengenai konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja ditinjau dari dukungan sosial keluarga dan penyesuaian diri mengungkapkan bahwa, besarnya dukungan sosial keluarga dan tingginya penyesuaian diri dapat menekan munculnya konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja. Dukungan sosial keluarga, terutama dari suami dapat mengurangi tingkat konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja, karena dukungan sosial keluarga memainkan peranan penting pada proses stres dalam pekerjaan baik di luar rumah sebagai perempuan karir maupun di dalam rumah sebagai istri. Penelitian selanjutnya yang dilakukan Rahmadita (2013) mengenai hubungan antara konflik peran ganda dan dukungan sosial pasangan dengan motivasi kerja pada karyawati rumah sakit abdul rivai-berau yaitu, bahwa seorang wanita yang mampu mengatasi konflik peran ganda dengan baik memiliki dukungan sosial yang baik pula mengarah pada motivasi kerja yang lebih tinggi. Selain itu motivasi kerja pada karyawati tidak terlepas dari pengaruh dan dukungan dari keluarga terutama suami bagaimana suami mampu memberikan kenyamanan dan ikut membantu dalam kegitan istri baik di rumah maupun di kantor.
BAB II
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian, yaitu ada hubungan antara dukungan sosial dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja yang menyusui.
BAB III
Metode Penelitian
Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Kriterium (Y) : Konflik Peran Ganda Variabel Prediktor (X) : Dukungan Sosial Definisi Operasional Variabel Penelitian • Konflik Peran Ganda Konflik peran ganda adalah bentuk konflik interrole dimana tekanan peran yang muncul ketika tuntutan yang saling bertentangan dari kedua peran antara pekerjaan dan keluarga berkaitan dengan kinerja serta keadaan keluarga yang buruk. • Dukungan Sosial Dukungan sosial adalah proses yang kompleks dan transaksional yang mengacu pada kenyamanan, peduli, harga diri, atau bantuan yang dapat mencegah individu dari efek negatif terhadap stres serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama.
BAB III
Metode Penelitian Partisipan Penelitian • Populasi dalam penelitian ini adalah wanita bekerja yang sudah menikah dan memiliki anak usia 0-2 tahun yang tinggal di daerah Bekasi. • Sampel dalam penelitian ini yaitu 70 wanita bekerja yang sudah menikah dan memiliki anak usia 0-2 tahun. • Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling
BAB III
Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data
• Skala konflik peran ganda dalam penelitian ini diketahui memiliki korelasi antara skor aitem dan skor total pada aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi yang baik bergerak antara 0,306-0,820. Kemudian, skala konflik peran ganda diketahui memiliki nilai uji reliabilitas korelasi Alpha Cronbach sebesar 0,913. • Skala dukungan sosial dalam penelitian ini diketahui memiliki korelasi antara skor aitem dan skor total pada aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi yang baik yaitu bergerak antara 0,426-0,692. Kemudian, skala dukungan sosial diketahui memiliki nilai uji reliabilitas korelasi Alpha Cronbach sebesar 0,942.
BAB III
Metode Penelitian Validitas, Daya Diskriminasi Aitem, dan Reliabilitas 1. Validitas Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan yaitu validitas isi yang terdiri dari validitas logis dan validitas tampang (face validity). 2. Daya Diskriminasi Aitem Pengujian daya diskriminasi aitem pada penelitian ini berdasarkan Corrected Item Total Correlation dengan bantuan SPSS versi 20. 3. Reliabilitas Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS versi 20. Teknik Analisis Data •
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu, untuk menjawab hubungan antara dukungan sosial dengan konflik peran ganda pada wanita bekerja yang menyusui, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah teknik analisis product moment pearson correlation dengan bantuan program SPSS versi 20.