HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA DENGAN PERILAKUNYA MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH RELATIONSHIP BETWEEN SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT ATTITUDES TOWARDS FOODS CONTAINING CHEMICALS WITH BEHAVIOR OF CHOOSING STREET FOOD IN SCHOOL Oleh Ai Eliasari, Rudi Priyadi, Purwati Kuswarini Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstract: The aim of this study was to determine the relationship of science learning achievement and attitudes of students toward foods that contain chemicals with student behavior at school street food choice, the study carried out at the eighth grade students at Public Junior High School of2 Sariwangi Tasikmalaya. The method used descriptive analysis. The population of this study were all students on 8th grade in at Public Junior High School of 2 Sariwangi, as many as 103 people in three classes. Sampling Technique that used Proportional random sampling, there were 52 respondents from a population of 103 students, student achievement data obtained from the value of report cards, which used a questionnaire instrument to measure Attitudes and Behavior. Based on the results of research, data processing, data analysis and hypothesis testing it was found that there is a relationship between science learning achievement with Student Behaviors in choosing street food in schools with a correlation coefficient of 0.298, there were a relationship between attitudes toward the chemicals in foods with a correlation coefficient of 0.606, and the relationship between science learning achievement and students' attitudes toward the chemicals in the food with their behavior in choosing Street food at school with a coefficient of 0.624. Keywords :Science Learning Achievement, Attitude and Behavior, Chemicals In Food, Street Food
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPA dan sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku siswa memiih makanan jajanan di sekolah, penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Sariwangi. Metode yang digunakan adalah Deskriptif Analisis.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sariwangi, yaitu sebanyak 103 orang, dalam tiga kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIC. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Proportional Random Sampling sejumlah 52 responden dari populasi 103 siswa, data prestasi siswa diperoleh dari nilai raport, instrumen yang digunakan berupa kuisioner untuk mengukur Sikap dan Perilaku. Berdasarkan hasil Penelitian, Pengolahan data, analisis data dan pengujian hipotesis maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara prestasi belajar IPA dengan Perilaku Siswa dalam memilih makanan jajanan disekolah dengan Koefisien Korelasi sebesar 0,298, terdapat hubungan antara sikap terhadap bahan kimia dalam makanan dengan koefisien korelasi sebesar 0,606, dan terdapat hubungan antara prestasi belajar IPA dan sikap siswa terhadap bahan kimia dalam makanan dengan perilakunya dalam memilih jajanan di sekolah dengan koefisien sebesar 0,624. Kata Kunci: Prestasi Belajar IPA, Sikap dan Perilaku, Bahan Kimia dalam Makanan,Makanan Jajanan
1. Pendahuluan Pembelajaran adalah suatu proses yang terencana dan memiliki tujuan. Tujuan pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pembelajaran.Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran 1
salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa.Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Sedangkan menurut Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok.Untuk mendapatkam prrestasi diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh, keuletan dan optimisme. Jadi prestasi itu tidak mungkin dicapai oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan
dengan
sungguh-sungguh.Prestasi
belajar
dapat
menggambarkan
tingkat
pengetahuan siswa terhadap suatu mata pelajaran di sekolah. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik. Prestasi belajar IPA merupakan kecakapan nyata siswa terhadap penguasaan konsepkonsep IPA (materi dalam pelajaran IPA), keterampilan proses, serta sikap ilmiah. Prestasi belajar IPA yang tinggi menggambarkan siswa memiliki pengetahuan IPA yang luas (kognitif), memiliki sikap ilmiah (afektif) serta dapat memiliki keterampilan proses yang baik (motorik). Melalui IPA diharapkan menjadi wahana bagi para siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki pengetahuan IPA yang luas diharapkan para siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya setelah siswa mempelajari materi Sistem Pencernaan Manusia diharapkan siswa dapat menjaga sistem pencernaannya agar tetap berfungsi dengan baik, dengan cara siswa menyukai dan memilih makan makanan yang sehat, bergizi, bersih, serta selalu cuci tangan sebelum makan Dari materi IPA khususnyamateri Sistem Pencernaan pada Manusia; Makanan dan Fungsinya; serta Bahan Kimia dalam Kehidupan, para siswa mendapatkan pengetahuan tentang gizi.Dengan pengetahuan tentang makanan bergizi yang baik siswa dapat menentukan/memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi yang dapat menunjang tumbuh kembangnya; siswa menghindari makanan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Karena makanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan individu Selain prestasi belajar IPA, perilaku memilih makanan jananan di sekolah juga dipengaruhi oleh sikapnya terhadap makanan yang mengandung bahan kimia. Secara lebih spesifik,Thurstone (Azwar, 2013 : 5)memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis.Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Kenyataan ini sangat berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap suatu objek.Sikap siswa terhadap bahan kimia dalam makanan adalah ada tidaknya 2
kepedulian siswa terhadap bahan kimia dalam makanan. Sikap yang peduli terhadap bahan kimia dalam makanan akan berpengaruh terhadap perilaku memilih jajanan makanan Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul ”Hubungan Prestasi Belajar IPA dan Sikap Siswa Terhadap Makanan Yang Mengandung Bahan Kimia dengan Perilakunya Memilih Makanan Jajanan Di Sekolah”. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMPN 2 Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya.Pemilihan tempat berdasarkan pertimbangan yaitu belum ada penelitian sebelumnya pada sekolah tersebut; SMPN 2 Sariwangi merupakan sekolah atlet, yaitu siswa pada SMPN 2 Sariwangi umumnya siswa yang ekstrakulikulernya olahraga. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Adakah hubungan antara prestasi belajar IPA dengan perilakunya memilih makanan jajanan di sekolah? 2. Adakah hubungan antara sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilakunya memilih makanan jajanan di sekolah? 3. Adakah hubungan antara prestasi belajar IPA dan sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilakunya memilih makanan jajanan di sekolah? Berdasarkan hasil yang diperoleh dari maksud penelitian yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan tujuan dari penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPA dengan pembentukan perilaku siswa memilih makanan jajanan di sekolah. 2. Untuk mengetahui hubungan sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku siswa memilih jajanan makanan di sekolah. 3. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar IPA dan sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku siswa memiih makanan jajanan di sekolah.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metoda deskriptif korelasional, sebab penelitian ini berkenaan dengan peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang telah dan sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi objek penelitian masa kini.Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis korelasional.Populasi dalam penelitian ini adah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sariwangi, yaitu sebanyak 103 orang, dalam tiga kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB dan VIIIC.Pengambilan sampel dilakukan secara proportional random samplingsebanyak 52 orang. 3
Hasil Uji Coba Instrumen Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu untuk pengujian normalitas dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (Sujianto, Agus Eko 2009 :109). Oleh Sujianto, Agus Eko (2009:109) pedoman pengambilan keputusan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS 18. adalah jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data adalah tidak normal dan jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen kuesionersikap dan perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah dengan program SPSS versi 18.0 diperoleh hasil sebagai berikut : a) Sikap Siswa terhadap Makanan yang Mengandung Bahan Kimia (X2) Instrumen sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia terdiri dari 50 item dan yang valid ada 40 item dengan reliabilitas sebesar 0,943. b) Perilaku Siswa Dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah (Y) Instumen perilaku siswa dalam memilih makanan jajananan di sekolah terdiri dari 50 item dan yang validada 40 item dengan reliabilitas sebesar 0,926. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ketiga variabel penelitian. Persyaratan analisis yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas sebaran digunakan Uji Kolmogorov Smirnov Goodnes (KSZ) dengan bantuan program SPSS,apabila hasil perhitungan diperoleh nilai sig <α (0.05) ini berarti bahwa data dari populasi berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui kelinieran pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini untuk menguji linieritas digunakan uji F Anovadengan ketentuan, jika nilai sig > 0.05, maka data tidak linier, jika sig < 0.05, maka data linier. Oleh karena itu, variabel dalam penelitian ini ada satu buah variabel terikat, dan dua variabel bebas maka uji linieritas dilakukan dua kali pengujian, yaitu: uji linieritas regresi antara variabel prestasi belajar IPA dengan perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah; dan uji linearitas antara variabel sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah.
4
Hasil Penelitian dan Pembahasan Untuk melihat gambaran atau deskripsi ke tiga variabel digunakan katagori sebagai berikut : Mean >skor min + 4 SD artinya kriteria sangat baik Mean >skor min + 3SD artinya kriteria baik Mean >skor min + 2SD artinya kriteria cukup Mean <skor min + 2 SD artinya kriteria kurang 1) Prestasi Belajar IPA Data prestasi belajar IPA dari responden sebanyak 52 orang siswa yang diperoleh dari data sekunder dari nilai raport.Nilai prestasi belajar IPA, berkisar antara 64 sampai dengan 108, rata-rata 86,077dan simpangan bakunya sebesar 8,928 (Tabel 1). Tabel 1 Deskripsi Umum Data Hasil Penelitian Variabel Prestasi Belajar IPA N
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
Prestasi belajar IPA
52
64,000
108,000
86,077
8,928
Valid N (listwise)
52
Untuk memperoleh gambaran mengenai kategori tingkat prestasi belajar IPA ialah dengan membandingkan nilai rata-rata dengan penjumlahan skor minimum dengan standar deviasi, dengan pedoman pengkategorian sebagaimana tercantum pada tabel 2 Tabel 2 Pengkategorian dan Frekuensi Data Prestasi belajar IPA No
Rentang Skor
Harga
Kategori
Frekuensi
1
(mean) >Skor min + 4 SD
(mean) >99.712
Sangat Baik
2
2
(mean) >Skor min + 3 SD
(mean) >90.784
Baik
16
3
(mean) >Skor min + 2 SD
(mean) >81.856
Cukup
18
4
(mean) <Skor min + 2 SD Total
(mean) <81.856
Rendah
16 52
Dari hasil analisis deskripsi data dapat diketahui bahwa nilai rata-rata ( ) skor prestasi belajar IPA sebesar 86,077>Skor min + 2 SD (81,856),maka prestasi belajar siswa berada pada kategori cukup.Histogram dari data prestasi belajar IPA yang diteliti adalah seperti pada gambar 1.
5
Frekuensi (orang)
Prestasi Belajar IPA 18
16
20 15 10 5 0
16 2
Rendah
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kategori
Gambar 1 Histogram Variabel Prestasi Belajar IPA 2) Sikap Terhadap makanan yang Mengandung Bahan Kimia Data skor sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimiadari responden sebanyak 52 orang siswa yang diperoleh berkisar antara 105 sampai dengan 177, rata-rata 147,827dan simpangan bakunya sebesar 19,337 (Tabel 3). Tabel 3 Deskripsi Umum Data Hasil Penelitian Variabel Sikap Siswa Terhadap Makanan yang Mengandung Bahan Kimia N
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
Sikap siswa
52
105,000
177,000
147,827
19,337
Valid N (listwise)
52
Untuk memperoleh gambaran mengenai kategori skor sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia ialah dengan membandingkan nilai rata-rata dengan penjumlahan skor minimum dengan standar deviasi, dengan pedoman pengkategorian sebagaimana tabel 4. Tabel 4 Pengkategorian dan Frekuensi Kategori Skor Sikap Siswa Terhadap Makanan yang Mengandung Bahan Kimia No
Rentang Skor
Harga
Kategori
Frekuensi
1
(mean) >Skor min + 4 SD
(mean) >18,.348
Sangat Baik
0
2
(mean) >Skor min + 3 SD
(mean) >163,011
Baik
15
3
(mean) >Skor min + 2 SD
(mean) >143,674
Cukup
15
4
(mean) <Skor min + 2 SD Total
(mean) <143,674
Rendah
22 52
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (
) skor Sikap Siswa Terhadap
Makanan yang Mengandung Bahan Kimia sebesar 147,827 >Skor 6
min + 2 SD
(143,674),maka sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia berada pada kategori cukup. Histogram dari data skor sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimiayang diteliti adalah ada pada gambar 2. Sikap tehadap makanan yang mengandung bahan kimia
Frekuensi (Orang)
25
22
20
15
15
15 10 5
0
0 Rendah
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kategori
Gambar 2 Histogram Variabel Sikap Siswa Terhadap Makanan yang Mengandung Bahan Kimia 3) Perilaku dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah Data skor perilaku dalam memilih makanan jajanan di sekolahdari responden sebanyak 52 orang siswa yang diperoleh berkisar antara 110 sampai dengan 178, rata-rata 145,885dan simpangan bakunya sebesar 17,112 (Tabel 5). Tabel 5.Deskripsi Umum Data Hasil Penelitian Variabel Skor Perilaku Dalam Memilih Makanan Jajanan Di Sekolah N
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
Perilaku
52
110,000
178,000
145,885
17,112
Valid N (listwise)
52
Untuk memperoleh gambaran mengenai kategori skor perilaku dalam memilih makanan jajanan di sekolah ialah dengan membandingkan nilai rata-rata dengan penjumlahan skor minimum dengan standar deviasi, dengan pedoman pengkategorian sebagaimana tabel 6.
No
Tabel 6Pengkategorian dan Frekuensi KategoriSkor Perilaku Dalam Memilih Makanan Jajanan Di Sekolah Rentang Skor Harga Kategori Frekuensi
1
(mean) >Skor min + 4 SD
(mean) >178,448
Sangat Baik
0
2
(mean) >Skor min + 3 SD
(mean) >161,336
Baik
9
3
(mean) >Skor min + 2 SD
(mean) >144,224
Cukup
15
4
(mean) <Skor min + 2 SD Total
(mean) <144,224
Rendah
28 52
7
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (
) skor perilaku dalam memilih
makanan jajanan di sekolah sebesar 145,885 > Skor min + 2 SD (144,224), maka perilaku dalam memilih makanan jajanan di sekolah berada pada kategori cukup. Histogram skor perilaku memilih makanan jajanan di sekolah yang diteliti adalah seperti pada gambar 3.
Frekuensi (orang)
Perilaku 28 30
15
20
9
10
0
0 Rendah
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kategori
Gambar 3 Histogram Variabel Skor Perilaku dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah
Untuk skor ketiga variabel dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar 4. 28
Frekuensi
30 20
22 16
18
15 15
Prestasi 16 15 9
10
Sikap
2
0
Perilaku
0
0 Rendah
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kategori
Gambar 4 Histogram Variabel Prestasi Belajar IPA, Sikap Dan Perilaku Hasil Uji Hipotesis 1. Hubungan antara Prestasi Belajar IPA dengan Perilaku dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut berdasarkan perhitungan SPSS 18.0 menghasilkan nilai sig 0.016 yang lebih kecil dari α0,05 artinya terdapat hubungan antara variabel X1 dengan Y. Selanjutnya Analisis regresi linear sederhana
8
terhadap data penelitian dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 18.0 menghasilkan koefisien arah regresi
sebesar 0,571 dan konstanta
sebesar 96,693.
Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat disajikan dalam persamaan regresi linear korelasi
0,298(korelasinya
determinasinya
.Selanjutnya, diperoleh koefisien rendah)
dari
nilai
R
tersebut
diperoleh
koefisien
0,089, ini berarti hanya 8,9% variansi perilaku siswa dalam memilih
jajanan di sekolah dapat dijelaskan oleh prestasibelajar IPA melalui suatu persamaan model regresi
. Y 120 .
110
100
0
10
20
30
X1
Gambar 6 Grafik Hubungan (regresi) antara prestasi belajar dengan perilaku Dari grafik diatas kita dapat mengetahui bahwa dengan meningkatnya Variabel X1 (prestasi belajar IPA) akan menyebabkan nilai variabel Y (Variabel perilaku) meningkat pula dan pengaruh prestasi belajar IPA tersebut terhadap perilaku tersebut mengikuti regresi linear sederhana
. Hal ini sesuai dengan teori Teori Lawrence Green, yang
menyatakan pembentuk perilaku salah satunya adalah faktor predisposisi yaitu pengetahuan, prestasi, keyakinan (Notoatmodjo, 2007:178) 2.
Hubungan antara Sikap Siswa Terhadap Makanan yang mengandung bahan Kimia dengan Perilakunya dalam Memilih Jajanan di Sekolah
9
Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut berdasarkan perhitungan SPSS 18.0 menghasilkan nilai sig 0.000 yang lebih kecil dari α0,05 artinya terdapat hubungan antara variabel X2 dengan Y. Selanjutnya Analisis regresi linear sederhana terhadap data penelitian dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 18.0 menghasilkan koefisien arah regresi
sebesar 0,537 dan konstanta
sebesar 66,574. Dengan demikian
bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat disajikan dalam persamaan regresi linear
.Selanjutnya,
diketahui
koefisien
korelasi
0,606(korelasinya kuat), dari nilai R tersebut diperoleh koefisien determinasinya 0,368, ini berarti 36,8% variansi perilaku siswa dalam memilih jajanan di sekolah dapat dijelaskan oleh sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia melalui suatu persamaan model regresi
.
Y 90
80
70
60
0
X2 30 Gambar 1.6 Grafik Hubungan (regresi) antara sikap dengan perilaku 10
20
Dari grafik diatas kita dapat mengetahui bahwa dengan meningkatnya Variabel X2 (Sikap siswa) akan menyebabkan nilai variabel Y (perilaku) meningkat pula dan pengaruh sikap siswa tersebut terhadap perilaku tersebut mengikuti regresi linear sederhana . Hal ini sesuai dengan teori Teori Lawrence Green, yang menyatakan
10
pembentuk perilaku salah satunya adalah faktor predisposisi yaitu pengetahuan, prestasi, keyakinan (Notoatmodjo, 2007:178) 3.
Hubungan Antara Prestasi Belajar IPA dan Sikap Siswa Terhadap Makanan yang Mengandung Bahan Kimia Dengan Perilakunya Dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah. Analisis regresi linear ganda terhadap data penelitian dari perhitungan dengan
menggunakan SPSS 18.0 menghasilkan koefisien arah regresi regresi
sebesar 0,292 dan konstanta
sebesar -0,502, koefisien arah
sebesar 46,570. Dengan demikian bentuk hubungan
antara ketiga variabel tersebut dapat disajikan dalam persamaan regresi linear .Selanjutnya, dari diketahui koefisien korelasi kuat) sehinggadiperoleh koefisien determinasinya
0,624(korelasinya
0,389, ini berarti 38,9% variansi
perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah dapat dijelaskan oleh prestasi belajar IPA dan sikap terhadap makanan yang mengandung bahan kimia melalui suatu persamaan model regresi
.
Gambar 1.7 Grafik Hubungan (regresi) antaraPrestasi Belajar IPAdan Sikap Siswa Terhadap Makanan yang Mengandung Bahan KimiaDengan Perilakunya Dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah. Simpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan secara linear antara prestasi belajar IPA dengan perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah, dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,298 yang artinya korelasi lemah
11
2. Ada hubungan secara linear antara sikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku dalam memilih makanan jajanan di sekolah, dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,606 yang artinya korelasi kuat 3. Ada hubungan secara linear antara prestasi belajar IPAsikap siswa terhadap makanan yang mengandung bahan kimia dengan perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah, dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,624 yang artinya korelasi kuat. 2. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyarankan sebagai berikut : Pihak sekolah harus menyadiakan tempat jajan (kantin, warung) yang tempatnya higienis. Memperhatikan jenis, kualitas makanan yang dijual, sehingga makanan yang dijual adalah makanan jajanan yang sehat dan higienis. Menindak penjual makanan yang menjual makanan tidak baik bagi kesehatan. Menekankan kepada siswa untuk memilihan makanan jajanan demi gizi dan kesehatan para siswa. Menyajikan contoh kongkret efek negative dari bahan kimia buatan dalam makanan terhadap kesehatan. Menginformasikan ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia buatan (pemanis buatan, pewarna buatan, pengawet buatan, dll). Menekankan bahwa penggunaan bahan kimia alami dalam makanan lebih baik bagi kesehatan. Saran untuk Penelitian Lanjutan Dari hasil penelitian diketahui bahwa korelasi antara variabel dependen dengan variabel independen masih ada yang rendah, maka perlu dikaji lagi tentang variabel-variabel lain yang mempengaruhi perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan di sekolah. Daftar Pustaka Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar Djamarah.1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Notoatmodjo, Soekidjo.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Sujianto, Agus eko.2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 18.0. Tulungagung: Prestasi Pustaka
12
13