PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Disusun Oleh IKA WIDIASTUTI MAHMUDAH 06511247002
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008
PENGESAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH Oleh: Ika Widiastuti Mahmudah 06511247002 Telah dipertahankan di depan penguji skripsi Pendidikan Teknik Boga Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Pada Tanggal : 25 April 2008
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Susunan Dewan Penguji
Nama
Jabatan
Prihastuti Ekawatiningsih, M.Pd
Ketua
Nani Ratnaningsih, M.P
Sekretaris
Rizqie Auliana, M.Kes
Penguji
Yogyakarta, Mei 2008 Dekan Fakultas Teknik
Wardan Suyanto, Ed. D NIP. 130 683 449
Tanda Tangan
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah” ini telah disetujui pembimbing untuk diujikan.
Yogyakarta, April 2008 Pembimbing,
Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd NIP. 132231727
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah” benar-benar merupakan karya saya sendiri. Sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang sejenis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lain.
Yogyakarta, April 2008 Yang menyatakan
Ika Widiastuti M
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam....” ” Barang Siapa Yang Keluar Dengan Tujuan Untuk Menuntut Ilmu Maka Ia Itu Berada Dijalan Allah Sehingga Ia Kembali (Riwayat Tirmidzi) ” ”Tidak Beriman Salah Seorang Diantara Kamu Sehingga Ia Mencintai Saudaranya Sebagaimana Ia Mencintai Dirinya Sendiri (Riwayat Bukhari)”
Seiring rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini kepada : Bapak, Ibu dan Adikku tercinta yang selalu memberikan motivasi Sahabat setiaku, Ndary, Yerry, Mamo, Indria, Aris Dan Abiyan. The best my friend PKS angkatan ’06 The best my friend tim fasilitator
P2KP, mba’ Ani, Mba’ Hartini, mas Rahman, mas Samsudin dan pa’ Bambang.
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH Oleh : Ika Widiastuti 06511247002 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah, dan 2) Sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel mandiri penelitian adalah pengetahuan dan sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 263 siswa. Sampel penelitian adalah 155 siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ditentukan dengan teknik Random Sampling. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi, angket dan dokumentasi. Uji validitas instrumen di hitung dengan menggunakan rumus product moment dan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Spearman Brown. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan 30 responden. Penghitungan kedua uji instrumen dengan bantuan komputer program SPSS for windows 11.5. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai rata-rata 19,5, median 20, modus 20 dan standar deviasi 2,298. Dari pengkategorian didapatkan hasil 72,2 % responden mempunyai pengetahuan baik, 27,8 % responden mempunyai pengetahuan sedang dan tidak ditemukan responden yang berada dalam kategori rendah 2) Sikap siswa kelas II SMA AlIslam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai rata-rata 62,42, median 63, modus 63 dan standar deviasi 2,852. Dari pengkategorian didapatkan hasil 95,4 % responden mempunyai sikap baik, 0,6 % responden mempunyai sikap sedang dan tidak ditemukan responden yang berada dalam kategori rendah.
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah” ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Uswatun Khasanah kita Nabi Muhammad SAW sebagai teladan yang telah membimbing kita kepada cahaya hidayah. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya sampaikan terima kasih secara tulus kepada Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Dekan Fakultas Teknik UNY, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Boga dan Penasehat Akademik yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya. Dan dewan penguji skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan tulisan ini. Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan saya sampaikan kepada Ibu Prihastuti Ekawatiningsih, M.Pd yang penuh kesabaran dan kearifan telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan yang tidak henti-hentinya disela kesibukannya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral, bantuan dan dorongan hingga terselesaikannya studi saya dengan baik. Saya menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Yogykarta, April 2008
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO........................................................ v ABSTRAK ................................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii DAFTAR ISI........................................................................................................... viii DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5 C. Batasan Masalah............................................................................................. 6 D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7 BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................ 9 A. Deskripsi Teori............................................................................................... 9 1. Perilaku .................................................................................................... 9 a. Pengertian........................................................................................... 9 b. Proses Terbentunya Perilaku............................................................ 10 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan ............... 11 d. Tahapan Perlaku Pemilihan Makanan.............................................. 16 2. Perilaku dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah .............. 18 a. Pengetahuan ..................................................................................... 18 b. Sikap................................................................................................. 20 3. Makanan Jajanan.................................................................................... 22 a. Pengertian makanan jajanan............................................................. 22
b. Fungsi Makanan jajanan .................................................................. 22 c. Karakteristik Makanan jajanan ........................................................ 23 d. Jenis-jenis Makanan jajanan di kantin ............................................. 24 B. Kerangka Berfikir......................................................................................... 27 C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 28 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 29 A. Desain Penelitian.......................................................................................... 29 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................................... 30 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 31 D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 32 E. Instrumen Penelitian..................................................................................... 33 1. Penyusunan Instrumen ........................................................................... 33 2. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen .............................................. 33 3. Kisi – Kisi Penyusunan Instrumen......................................................... 34 4. Uji Coba Instrumen ................................................................................ 35 a. Uji Validitas Butir Item.................................................................... 36 b. Uji Reliabilitas Butir Instrumen ....................................................... 37 F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 40 A. Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................................... 40 1. Sejarah Singkat SMA Al-Islam I Surakarta..........................................40 2. Keadaan Guru dan Murid......................................................................... 41 3. Karakteristik Responden ......................................................................... 42 B. Deskriptif Data ............................................................................................. 43 1. Pengetahuan Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ....................................... 43 2. Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ...................................................... 45 3. Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ............................ 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 49 1.
Pengetahuan Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ....................................... 49
2.
Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ...................................................... 52
3.
Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah ............................ 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 57 A. Kesimpulan .................................................................................................. 57 B. Saran............................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Tabel Penilaian Sikap ..................................................................................... 34
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen......................................................................................... 35 Tabel 3
Rangkuman Hasil Uji Reliabitas terhadap Item Instrumen ............................ 38
Tabel 4.
Daftar Guru ................................................................................................... 41
Tabel 5.
Daftar Karyawan ............................................................................................ 41
Tabel 6
Keadaan Siswa SMA Al – Islam I Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008........ 42
Tabel 7.
Keadaan Murid Kelas II SMA Al – Islam I Surakarta .................................. 42
Tabel 8. Keadaan Sampel Murid Kelas II SMA Al – Islam I Surakarta ..................... 42 Tabel 9. Keadaan Usia Sampel Murid Kelas II SMA Al – Islam I Surakarta ............. 43 Tabel 10. Sebaran Responden Pengetahuan Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah .................... 42 Tabel 11. Sebaran Responden Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah .................... 43 Tabel 12. Tabulasi Data Silang Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah........................................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses Terbentuknya Perilaku .................................................................. 11 Gambar 2. Kerangka Berfikir...................................................................................... 27 Gambar 3: Grafik Data Pengetahuan Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah .............. 44 Gambar 4. Grafik Sebaran Responden Pengetahuan Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah..................................................................................................... 45 Gambar 5.
Grafik Data Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah .............................. 46
Gambar 6.
Grafik Sebaran Responden Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah............ 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Uji Validitas Dan Reliabilitas Untuk Siswa ................................ 59 Lampiran 2. Angket Penelitian Untuk Siswa................................................................... 62 Lampiran 3. Tabel Perhitungan Jumlah Sampel Metode Krejcie ................................... 65 Lampiran 4. Uji Validitas Angket Pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ...................... 66 Lampiran 5. Uji Validitas Angket Sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ...................................... 68 Lampiran 6. Uji Relibilitas Angket Pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ................... 70 Lampiran 7.Uji Reliabilitas Angket Sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ...................... 71 Lampiran 8. Tabulasi Data Angket Pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ...................... 72 Lampiran 9. Tabulasi Data Angket Sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ...................... 83 Lampiran 10. Perhitungan Mean, Modus, Median dan Standar Deviasi Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin ............................................................ 94 Lampiran 11. Perhitungan Mean, Modus, Median dan Standar Deviasi Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin ....................................................................... 95 Lampiran 12. Surat Ijin Survey........................................................................................ 96 Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian dari Bapedda ............................................................. 97 Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................................. 98 Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Al-Islam ...................................... 99
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus selalu dipenuhi oleh setiap manusia. Makan dan minum merupakan kebutuhan utama yang berguna untuk mempertahankan kehidupan di dunia. Makanan berfungsi sebagai sumber energi, sebagai zat pembangun dan sebagai pengganti sel-sel yang rusak bagi tubuh manusia. Setiap manusia mempunyai kebiasaan makan yang berbeda-beda, hal tersebut dimungkinkan karena kebiasaan makan keluarga, pengetahuan tentang menu, kesukaan dan sebagainya. Kebiasaan makan terkait dengan faktor budaya yang ada di lingkungan sekitar individu tersebut tinggal. Budaya merupakan cara hidup manusia yang berfungsi untuk menjamin kelestarian hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pengalaman yang teruji dalam upaya memenuhi kebutuhan orang-orang yang tergabung dalam masyarakat, meliputi, sandang, pangan dan papan. Perilaku seseorang dalam memilih makanan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : 1). Lingkungan keluarga, tempat seseorang dibesarkan. 2). Lingkungan di luar sistem sosial keluarga yang mempengaruhi langsung kepada dirinya maupun keluarganya, misalnya lingkungan masyarakat dimana di tinggal, teman sebaya, sekolah dan lainnya. 3). Dorongan yang berasal dari dalam diri atau disebut faktor internal, misalnya tingkat emosional, jenis kelamin, keyakinan dan motivasi (Marwanti, 2000:1).
Lingkungan keluarga akan mengenalkan tentang makanan tertentu yang sesuai dengan ragam pangan keluarga. Sedangkan lingkungan diluar sistem sosial keluarga berperan kuat dalam kecenderungan pemilihan makanan. Faktor internal adalah keinginan individu untuk memilih makanan tertentu yang disukainya (Marwanti, 2000:2). Menurut Benyamin Bloom dalam Soekidjo Notoatmodjo (2003:121) perilaku manusia dibagi dalam tiga domain atau kawasan. Domain tersebut adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan. Ketiga domain tersebut akan saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam pembentukan perilaku seseorang. Pemilihan makanan jajanan oleh siswa tidak bisa terlepas dari perilaku orang yang melakukan kegiatan tersebut, karena perilaku orang tersebut akan mempengaruhi produk makanan yang akan dipilih atau dibeli. Menurut Usman Efendi (1985:87) perilaku muncul karena adanya faktor pendorong yang menyebabkan timbul suatu kekuatan sehingga individu tersebut bertindak. Faktor pendorong dalam berperilaku ditentukan oleh dua hal yaitu faktor pendorong dari dalam individu yang meliputi keyakinan, motivasi, tingkat emosional dan jenis kelamin. Faktor pendorong dari luar individu meliputi pengetahuan, pendidikan, pengalaman, lingkungan, dan sebagainya. Pengetahuan siswa tentang makanan jajanan menjadi suatu dorongan yang berasal dari diri sendiri dan bersifat individual. Hal tersebut dapat terkait karena dengan pengetahuan yang dimiliki akan dapat mempengaruhi perasaan suka maupun tidak suka. Hal tersebut akan menjadikan seseorang selektif dalam memilih makanannya.
Sikap siswa tentang makanan akan timbul setelah dia mengetahui karakteristik makanan tersebut. Sikap tersebut ditunjukkan dengan penilaian dia terhadap makanan tersebut. Setelah siswa mengetahui dan menilai maka siswa akan melakukan tindakan pembelian makanan tersebut. Pembelian yang dilakukan akan disesuaikan dengan kebutuhan dia saat itu akan makanan tersebut. Kantin merupakan salah satu bagian dari sebuah sekolahan, begitu juga halnya dengan SMA Al-Islam I Surakarta. SMA Al-Islam I Surakarta merupakan salah satu SMA Islam favorit yang ada di kota Surakarta. Ada 4 kantin yang terdapat didalam SMA Al-Islam I Surakarta. Satu kantin khusus menjual alat-alat tulis, jasa foto copy, jasa pengetikan, minuman kemasan dan makanan kemasan, dua kantin selain menjual makanan jajanan juga menjual nasi goreng, soto, timlo, nasi pecel dan nasi tumpang, satu kantin hanya menjual
makanan jajanan,
minuman kemasan dan makanan kemasan karena keterbatasan tenaga yang hanya satu orang. Makanan yang dijualpun sangat beragam, mulai dari berbagai makanan jajanan maupun makanan dan minuman kemasan yang siap santap. Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Oktober 2007 makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah SMA Al-Islam I Surakarta sangat beragam, makanan tersebut antara lain : pisang goreng, resoles, tempe goreng, tahu isi, donat, pizza mini, berbagai makanan kemasan dan berbagai minuman kemasan. Siswa memanfaatkan kantin sebagai salah satu tempat mereka membeli jajanan yang ada. Kantin juga dijadikan tempat mereka mengisi perut setelah mengikuti pelajaran di kelas.
Siswa kelas II merupakan siswa yang berada yang dalam masa perkembangan. Usia mereka yang berkisar antara 16-18 tahun merupakan usia puber. Pada masa ini siswa mempunyai keinginan untuk bergaul lebih luas dengan lingkungannya. Mereka akan selalu mencoba hal-hal yang baru dalam kehidupan mereka (Monks,2002:287). Selain itu siswa kelas II sudah lebih mengenal lingkungan sekolah jika dibandingkan siswa kelas I, sedangkan untuk kelas III sudah disibukkan belajar untuk menghadapi ujian akhir. Dalam berperilaku memilih makanan pada siswa kelas dua dapat dilihat dari tiga hal pokok. Ketiga hal tersebut adalah pengetahuan mereka tentang pemilihan makanan jajanan, sikap mereka tentang memilih makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Sedangkan hal ketiga adalah tindakan mereka memilih jajanan. Pengetahuan dan sikap akan selalu diikuti oleh suatu tindakan, demikian juga pengetahuan dan sikap siswa tentang memilih makanan jajanan akan selalu diikuti oleh tindakan mereka membeli makanan jajanan. Siswa memilih makanan jajanan sebagai makanan selingan sewaktu mereka istirahat setelah mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al – Islam I Surakarta dalam memilihan Makanan Jajanan di Kantin Sekolah”. Penelitian ini hanya akan membahas tentang pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih makanan jajanan. Domain tindakan tidak diteliti karena banyaknya sampel dan keterbatasan peneliti.
B. Identifikasi Masalah Perilaku dibagi menjadi tiga ranah atau domain, ranah tersebut adalah pengetahuan, sikap dan tindakan. Ketiga domain tersebut saling mempengaruhi dalam pembentukan perilaku seseorang, demikian juga dalam perilaku seseorang dalam memilih makanan jajanan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemilihan makanan jajanan pada siswa kelas II sangat beragam. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah keyakinan, jenis kelamin, motivasi, tingkat emosional, lingkungan, pengetahuan, tingkat pendidikan, pengalaman, dan sebagainya. Dari uraian latar belakang masalah di atas maka muncul berbagai macam masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam pemilihan makanan jajanan yang dijual di kantin ? 2. Bagaimana sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam pemilihan makanan jajanan yang dijual di kantin ? 3. Bagaimana tindakan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam pemilihan makanan jajanan yang dijual di kantin ? 4. Apakah ada pengaruh keyakinan terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 5. Apakah ada pengaruh jenis kelamin terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 6. Apakah ada pengaruh motivasi diri terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ?
7. Apakah ada pengaruh tingkat emosional terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 8. Apakah ada pengaruh lingkungan terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 9. Apakah ada pengaruh pengetahuan terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 10. Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ? 11. Apakah ada pengaruh pengalaman terhadap pemilihan makanan jajanan oleh siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta ?
C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah ternyata terdapat banyak permasalahan sehingga diperlukan batasan masalah. Dengan adanya batasan masalah maka akan menambah jelas fokus permasalahan, disamping keterbatasan pengetahuan, biaya, waktu, dan tenaga. Agar penelitian ini lebih terfokus maka permasalahan dibatasi pada pengetahuan dan sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. Penelitian dibatasi pada pengetahuan dan sikap karena domain tindakan adalah domain yang selalu mengikuti domain pengetahuan dan sikap seseorang dalam berperilaku. Pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih makanan jajanan
akan selalu diikuti oleh tindakan pembelian makanan tersebut. Domain tindakan tidak diteliti karena banyaknya jumlah sampel dan keterbatasan peneliti.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah.? 2. Bagaimana sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. 2. Sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah.
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa dengan mempunyai pengetahuan tentang makanan jajanan mereka akan lebih selektif dalam membeli makanan jajanan.
2. Memberikan wawasan bagi siswa bagaimana mereka menilai sebuah makanan jajanan baik dari segi rasa, warna, bentuk dan kemasan, sebelum mereka membeli makanan jajanan tersebut. 3. Memberikan masukan pihak kantin untuk memperhatikan makanan yang dijual di kantin sekolah tentang jenis makanan, bahan baku dan kebersihan makanan tersebut.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritik 1. Perilaku a. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:625) perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu karena adanya rangsangan. Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang paling tidak dirasakan (http: //silabus.upi.edu/ link= detail&code = PSI%20504, diakses tanggal: 15 Oktober 2007). Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:114) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar, perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan selanjutnya organisme tersebut merespon. Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari atau tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, sebelum ia mampu mengubah
perilaku tersebut (http://www.depkes.go.id/index.php?optionviewarticle&artid =168&Itemid=3, diakses tanggal:15 Oktober 2007). Perilaku menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:115) dibedakan menjadi 2 yaitu: 1). Perilaku tertutup atau covert behavior yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup atau terselubung, respon terhadap stimulus tersebut masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 2). Perilaku terbuka atau overt behavior yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, respon stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Dari beberapa pengertian perilaku yang telah disebutkan dapat diperoleh kesimpulan bahwa perilaku adalah tingkah laku yang ada pada diri individu karena adanya stimulus atau rangsang sehingga individu bertindak.
b. Proses Terbentuknya Perilaku Manusia sebagai mahkluk sosial tidak dapat dipisahkan dari lingkungan termasuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Setiap orang akan selalu berusaha mengembangkan dirinya semaksimal mungkin dan dalam usaha ini akan mendasari dorongan untuk berperilaku. Semua perbuatan, gerakan dan tingkah laku dari seseorang merupakan akibat dari tenaga penggerak dari dalam
dirinya yang merupakan usaha dalam memenuhi kebutuhan (Gerungan, 1997:26). Pola perilaku terbentuk melalui proses belajar dan proses menciptakan keadaaan atau membiasakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses terbentuknya perilaku oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003:163) diilustrasikan seperti pada Gambar 1.
Pengalaman Fasilitas Keyakinan Sosio budaya
Pengetahuan Sikap Persepsi Keinginan Kehendak Motivasi Niat
Perilaku
Gambar 1. Proses Terbentuknya Perilaku
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan Pemilihan jenis makanan dikatakan baik jika pemilihan tersebut berdasarkan pada kebutuhan yang akan mengkonsumsinya. Maksudnya dalam membeli makanan anak akan memilih jenis makanan yang tersedia yang disesuaikan pada kebutuhan atau kondisi tubuhnya. Remaja umumnya mempunyai keinginan kuat untuk diterima oleh kelompok teman sebayanya. Tekanan sosial untuk menyesuaikan ini sangat kuat tercermin pada pilihan terhadap kebutuhan-kebutuhan fisik antara lain pakaian, makanan, kegiatan dan kebutuhan fisik lainya baik di sekolahan maupun dalam lingkungan sosialnya (Monks, 2002:288).
Perilaku anak dalam memilih makanan jajanan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari pengetahuan, persepsi, sikap dan motivasi. Motivasi adalah keinginan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi siswa untuk memilih jajanan yang ada di kantin dipengaruhi oleh pengetahuan siswa tentang makanan tersebut . Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin antara lain rasa makanan, penampilan makanan, teman sebaya, kebiasaan makan dikeluarga, besarnya uang saku, iklan, pendidikan orang tua dan kondisi makan pagi. Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme atau orang yang dapat terjadi karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhinya. Respon atau reaksi yang diberikan tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan, sehingga meski beberapa orang menerima stimulus yang sama maka akan menimbulkan reaksi atau respon yang berbeda-beda dari setiap orang tersebut. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003) determinan perilaku tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Determinan atau faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Secara lebih terperinci perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap, dan sebagainya akan tetapi pada kenyataannya gejala kejiwaan yang menentukan perilaku sangat sulit untuk dibedakan atau dideteksi. Apabila ditelusuri lebih lanjut gejala kejiwaan tersebut ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio budaya, masyarakat, dan sebagainya. Menurut Sanjur (1982:125) dalam bukunya Social and Cultural Perpective inNutrion mengemukakan bahwa: Konsep mengenai makan dan pemilihan makanan pada diri seseorang sangat dipengaruhi oleh tiga jenis kebutuhan yaitu: 1) kebutuhan biogenik, 2) kebutuhan psikogenik dan 3) kebutuhan sosiogenik. 1) Kebutuhan Biogenik (Biogenik Needs) Seseorang yang dalam kondisi lapar maka secara psikologis ia akan menginginkan suatu makanan untuk memenuhi kebutuhan biogenik tersebut. Berdasarkan pengalaman dan sistem nilai yang dianutnya. Seseorang akan memiliki kecenderungan untuk memilih makanan yang sesuai dengannya. Pemilihan ini sangat tergantung sosio budaya yang ada
disekelilingnya terutama budaya dalam hal makan. Misalnya seseorang yang biasa mengkonsumsi jagung sebagai pengganti nasi untuk makanan pokoknya, maka dia akan cenderung memilih makan nasi jagung daripada memilih makan nasi. Selain faktor budaya, perbedaan kondisi biogenik antar individu akan menimbulkan kebutuhan makan yang berbeda pula, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Misalnya orang yang bekerja sebagai buruh gendong akan makan lebih banyak jika dibandingkan dengan seseorang yang bekerja sebagai guru. 2) Kebutuhan Psikogenik Seseorang yang dalam keadaan lapar, umumnya cenderung mencari dan memilih makanan yang ia sukai pada saat dia dihadapkan pada banyak pilihan makanan yang tersedia. Sikap mental seseorang dalam memilih makanan ini bersumber pada suatu kendali diri yang berada dibawah sadarnya (psikologis). Kebutuhan psikogenik seseorang berkaitan dengan aspek-aspek seperti aroma, rasa, tekstur dan warna makanan. 3) Kebutuhan Sosiogenik Dalam keadaan lapar orang akan cenderung mencari dan memilih makanan yang menurut keyakinannya tidak bertentangan dengan sistem sosial budaya tempat tinggalnya dan agama
dia yakini. Adanya
kebutuhan sosiogenik yang mendasari seseorang dalam melakukan pemilihan makanan akan menimbulkan rasa takut salah atau takut
berdosa jika memilih makanan yang menjadi larangan dalam sistem sosial atau masyarakatnya. Sedangkan menurut teori kebutuhan Maslow dalam Gerungan (1997:54), kebutuhan dalam diri manusia meliputi: 1) 2) 3) 4) 5)
Kebutuhan fisik (fisiologis) Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan akan kasih sayang (sosial) Kebutuhan akan pengakuan (prestise) dan Kebutuhan akan kepuasan (aktualisasi diri) Menurut Maslow dalam Gerungan (1997:54), kebutuhan fisik seperti
makan dan minum menuntut untuk dipuaskan. Sekali kebutuhan ini terpenuhi akan muncul kebutuhan pada tingkat berikutnya, yaitu kebutuhan keamanan seperti kebutuhan akan kesehatan dan kebutuhan akan terhindar dari bencana dan bahaya. Pemenuhan kebutuhan keamanan diikuti oleh timbulnya kebutuhan untuk memiliki cinta kasih seperti dorongan untuk memiliki kawan, dorongan untuk menjadi anggota kelompok dan sebagainya. Selanjutnya adalah kebutuhan akan pengakuan (harga diri) yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati dan dipercaya orang lain. Selanjutnya Maslow dalam Gerungan (1997:55) berasumsi bahwa kalau seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tadi maka motivasi akan diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi atau bakat tertentu yang dimiliki. kebutuhan ini termasuk kebutuhan tertinggi manusia. Teori kebutuhan di atas dapat dijadikan suatu landasan dalam pemilihan makanan seseorang. dalam tingkat dasar, seseorang memilih makanan dengan
tujuan untuk mengisi perut apabila lapar. Seiring dengan keadaan keuangan yang mendukung dimana dia dihadapkan pada beberapa pilhan makanan, maka dapat diduga bahwa ia akan memilih makanan sesuai dengan tingkatan kebutuhan diatas kebutuhan dasar tadi. Dalam memilih makanan pada tingkat ini mungkin ia akan memilih makanan yang sekiranya dapat meningkatkan harga dirinya, menunjang penampilannya dan sebagainya.
d. Tahapan Perilaku Pemilihan Makanan Perilaku pemilihan makanan merupakan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi makanan, atau dengan kata lain merupakan cerminan dari tindakan yang dilakukan dalam memilih dan mengkonsumsi berbagai makanan yang tersedia. Setelah mereka memperoleh hasil dari pengamatan yang selanjutnya menilai dan kemudian memutuskan untuk membeli atau tidak makanan tersebut. Hal tersebut didukung oleh pendapat dari Hardiansyah dan Suhardjo (1997:118) yang menyebutkan bahwa: ”Perilaku konsumsi merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Pengaruh yang diterima konsumen biasanya berupa rasa tertarik, keinginan, kesenangan dan lain sebagainya yang menarik dari informasi yang diterima yang kemudian diakumulasikan dengan perilaku. Setelah menerima pengaruh dan menilai, konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk”. Kegiatan konsumen sebelum membeli suatu produk adalah mengambil keputusan apa yang akan dibeli, setelah mempertimbangkan berbagai pilihan. Pengambilan keputusan dalam mengkonsumsi makanan merupakan proses yang terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan atau keinginan setelah
menerima pengaruh, mempertimbangkan berbagai alternatif pilihan, serta menetapkan pilihan makanan apa yang dibeli atau akan digunakan. Selanjutnya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen menurut Hardiansyah dan Suhardjo (1997:120) dibagi menjadi empat tahap, yaitu : 1) Tahap menerima pengaruh Pengaruh yang diterima konsumen makanan biasanya berupa rasa tertarik, senang, ingin, rasa lapar, haus dan hal – hal yang menarik dari informasi tentang makanan yang diterimanya. Informasi makanan ini dapat berasal dari promosi, iklan maupun perilaku orang-orang disekitarnya serta orang terkemuka di masyarakat. 2) Tahap menilai Selanjutnya pengaruh yang diterima konsumen akan berakomulasi dengan sikap (pikiran, perasaan dan kepercayaan) konsumen terhadap suatu produk. Dari proses ini lalu menimbulkan rangsangan untuk memberikan penilaian terhadap makanan yang akan dibeli. Kemudian konsumen akan menyusun alternatif-alternatif pilihan. 3) Tahap membeli Setelah konsumen menilai dan memilih yang terbaik maka akan terjadi transaksi pada tingkat harga tertentu. Pada tahap ini keputusan yang perlu diambil oleh konsumen adalam membeli dalam jumlah sedikit atau dalam jumlah banyak yang disesuikan dengan kebutuhan.
4) Tahap menggunakan Pada umumnya dalam tahap membeli, konsumen telah memikirkan bagaimana cara menggunakan pangan yang dibelinya. Reaksi konsumen terhadap makanan yang dikonsumsi dapat berupa menerima dengan senang, terpaksa menerima atau menolak. Faktor dominan yang mempengaruhi reaksi adalah perferensi (kesukaan) konsumen terhadap makanan.
2. Perilaku dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah Perilaku siswa dalam memilih makanan jajanan dapat dilihat dari pengetahuan dan sikap mereka dalam pemilihan makanan yang mereka konsumsi di sekolah. Secara teori menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:128) perubahan perilaku atau seseorang dapat menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya dapat dilihat dari pengetahuan dan sikap. a. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:121). Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Menurut Depdiknas (1990:884), pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Sedangkan menurut Bloom yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (1999:117), menyebutkan bahwa pengetahuan atau knowledge adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengungkap atau mengingat kembali pengetahuan, rumus-rumus, konsep, prinsip, materi dan kejadian baik pada hal-hal yang umum maupun khusus. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan adalah kemampuan atau sesuatu yang dimiliki oleh seseorang yang didapatkan dari pengalaman yang dialami sendiri maupun orang lain, dan setelah itu mempelajari suatu obyek termasuk didalamnya adalah ilmu. Sebelum seseorang berperilaku ia harus tahu terlebih dahulu apa arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya, sehingga dapat diartikan bahwa sebelum para siswa memilih makanan jajanan harus tahu dulu seperti apa karakteristik makanan jajanan tersebut. Pengetahuan tentang pemilihan makanan jajanan di kantin sekolah adalah segala sesuatu yang diketahui siswa dalam memilih memilih makanan jajanan yang diperoleh dari proses melihat dan proses belajar yang dilakukan baik di lingkungan keluarga, di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
b. Sikap Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:124) sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Masih dalam Soekidjo Notoatmodjo (2003:124) Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Menurut Gerungan (http: //www.ekofeum.or.id, diakses tgl 1 Mei 2008) sikap ditumbuhkan dan dipelajari sepanjang perkembangan orang yang bersangkutan dalam keterkaitannya dengan obyek tertentu, sikap merupakan hasil belajar manusia sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui proses belajar, sikap selalu berhubungan dengan obyek sehingga tidak berdiri sendiri, sikap dapat berhubungan dengan satu obyek tetapi dapat pula berhubungan dengan sederet obyek sejenis, sikap berhubungan dengan aspek motivasi dan perasaan atau emosi. obyek sejenis, sikap berhubungan dengan aspek motivasi dan perasaan atau emosi. Adam I. Indrawijaya (2002:40), berpendapat bahwa sikap erat kaitannya dengan pendapat, keyakinan seseorang mengenai obyek atau situasi yang relatif kuat berupa penilaian yang disertai perasaan
tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau perilaku dalam cara yang dipilihnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sikap adalah respon atau tanggapan yang berupa penilaian dan masih tertutup terhadap terhadap sesuatu, baik tanggapan itu positif maupun negatif, menerima atau menolak, setuju aatu tidak setuju, tertarik atau tidak tertarik. Sikap merupakan salah satu aspek psikis atau mental yang terbentuk malalui proses belajar seiring dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Sehingga yang dimaksud sikap siswa dalam memilih makanan jajanan adalah pandangan atau tanggapan siswa yang masih tertutup terhadap makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Menurut
Allport
yang
dikutip
Soekidjo
(1997:131)
menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok, yaitu: 1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu obyek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap obyek. 3. Kecenderungan bertindak. Ketiga komponen di atas akan membantu sikap yang utuh. Pembentukan sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah pengalaman, kebudayaan, media massa, orang lain yang dianggap penting dan proses belajar.
3. MAKANAN JAJANAN a. Pengertian Makanan Jajanan Menurut
Hardiyansyah dan Suhardjo (1997:7) menyebutkan bahwa
pengertian makanan jajanan adalah makanan ringan untuk dikonsumsi atau disantap yang digunakan sebagai makanan selingan atau pelengkap menu utama. Pendapat lain mengatakan bahwa makanan jajanan adalah : ” Makanan ringan atau snak praktis yang dikonsumsi biasanya antara waktu makan dan dalam keadaan santai. Makanan ini pada umumnya merupakan makanan yang diolah baik dengan diawetkan maupun tidak” (Haryono, 1997:3). Sedangkan menurut Siti Hamidah (1997:68) makanan jajanan adalah jenisjenis makanan yang dimakan sepanjang hari, tidak terbatas waktu dan jumlah yang dimakan. Pendapat lain mengatakan makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang siap makan dan dijual di tempat-tempat umum (Srikandi dan Dedi Fardiaz, 1990:2). Dari kedua pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa makanan jajanan adalah berbagai macam makanan kecil atau snak, cemilan yang siap dikonsumsi dan digunakan sebagai makanan selingan, makanan tambahan atau pelengkap menu utama dan dijual ditempat umum.
b. Fungsi Makanan Jajanan Menurut Siti Hamidah (1997:68), menurut fungsinya makanan jajanan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Makanan jajanan sebagai pengganti makanan utama Makanan yang dimaksud adalah makanan dalam keadaan tertentu, seperti pada waktu bepergian, waktu bekerja yang menggantikan waktu makan sebagi makanan utama. 2. Makanan jajanan sebagai makanan Yang dimaksud adalah makanan jajanan yang memiliki zat-zat yang diperlukan tubuh, yang tidak ditemukan pada hari-hari karena makanan jajanan tersebut tidak dihidangkan atau disediakan di rumah. 3. Makanan jajanan sebagai hiburan Makanan jajanan yang berfungsi sebagai hiburan dapat berupa makanan besar atau kecil. Tujuan memakan makanan jajanan tidak semata-mata karena lapar, tetapi lebih berfungsi sebagai hiburan, atau sebagai makanan selingan sewaktu berkumpul dengan teman atau anggota keluarga.
c. Karakteristik Makanan Jajanan Menurut Sri Palupi (1995:45), karakteristik atau ciri khas makanan jajanan dapat dikelompokkan berdasarkan teknik olahnya, yaitu : 1. Direbus Cirinya: berair, mudah basi, tekstur lunak, permukaan licin, warna lebih tua dari makanan mentah.
2. Dikukus Cirinya: berair, mudah basi terutama yang bersantan, tekstur lunak, labih tahan lama jika dibandingkan dengan makanan yang direbus. 3. Digoreng Cirinya: berlemak, enak dihidangkan sewaktu hangat, tekstur bisa lunak atau keras, tidak mudah basi jika dibandingkan dengan makanan yang direbus atau dikukus. 4. Dioven Cirinya: tidak berair, lebih tahan lama, tekstur tergantung pada makanan.
d. Jenis Makanan Jajanan Di Kantin Jenis makanan yang dijual di kantin sekolah sangat beragam. Pada kantin yang berada di sekolah dasar makanan yang dijual berupa makanan ringan, berbagai macam gorengan dan mainan anak-anak. Sedangkan pada kantin di SLTP makanan yang dijual lebih bervariasi, mulai makanan kemasan, berbagai macam gorengan, minuman kemasan, nasi bungkus dan soto. Pada kantin SMA hampir sama dengan yang dijual di kantin SLTP, nasi goreng, soto, gado-gado, makanan kemasan, minuman kemasan dan aneka gorengan. Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Oktober 2007 makanan yang dijual di kantin SMA Al-Islam I Surakarta antara lain: pisang goreng, resoles, tempe goreng, tahu isi, donat, pizza mini, makanan kemasan dan minuman kemasan.
1) Pisang Goreng Pisang goreng merupakan makanan yang berbahan baku pisang kemudian digoreng dengan diberi larutan tepung. Pisang goreng mempunyai rasa manis dan gurih. 2) Resoles Resoles hampir sama dengan lumpia Semarang, yang membedakan adalah isiannya. Resoles adalah makanan selingan yang terbuat dari kulit lumpia yang diisi dengan tumisan sayuran. Sayuran yang digunakan biasanya irisan wortel dan daging ayam atau sapi yang dicincang lalu ditumis. Tumisan sayuran dimasukkan dalam kulit lumpia kemudian digulung dan direkatkan sambungannya dengan putih telur. Gulungan resoles kemudian digoreng dalam minyak panas sampai kecoklatan (http://www.kabaresolo.com/KabareSoloKuliner 02.htm). 3) Tempe Goreng Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan. Tempe bisa digoreng dengan tepung atau tanpa tepung. Tempe yang sudah jadi iris tipis kemudian direndam dalam cairan bumbu lalu dimasukkan dalam larutan tepung dan digoreng dalam minyak panas sampai matang. Bila digoreng tanpa tepung tempe langsung di masukkan dalam minyak panas dan goreng sampai matang. Sebagai makanan selingan tempe disajikan dengan
lalapan cabe. Tempe goreng juga bisa disajikan sebagai lauk atau pendamping makanan pokok. 4) Tahu Isi Tahu isi merupakan makanan selingan yang digoreng. Tahu isi adalah tahu yang diberi isian sayuran kemudian digoreng dengan larutan tepung terigu. Sayuran yang digunakan antara lain taoge , irisan kol dan wortel yang ditumis dengan bumbu. 5) Donat Donat adalah makanan yang berbahan baku terigu yang diuli dengan bahan lain dan difermentasikan. Setelah itu digoreng dalam minyak banyak sampai berwarna kecoklatan. Donat diberi topping coklat, kacang tanah cincang dan gula halus. 6) Pizza mini Pizza merupakan makanan terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan bahan lainnya dan difermentasikan. Adonan kulit kemudian dioven dan diberikan isian jamur, sosis dengan taburan keju. 7) Makanan kemasan Makanan ini merupakan makanan buatan pabrik. Merupakan makanan instan siap santap. Jenis makanan kemasan antara lain: bolu, wafer, aneka kacang-kacangan, wafer stick, kuaci dan lainya.
8) Minuman kemasan Minuman ini merupakan minuman buatan pabrik yang siap minum. Jenis minuman kemasan yang dijual antara lain: frestea, aqua, berbagai minuman aneka rasa buah, dan lainya.
B. KERANGKA BERFIKIR Perilaku pemilihan makanan jajanan oleh siswa di kantin berkaitan dengan pengetahuan dan sikap siswa terutama tentang karakteristik makanan, bahan baku, rasa dan kebutuhan akan makanan jajanan tersebut. Pengetahuan siswa tentang makanan jajanan tersebut akan terespon atau dinilai dalam sikap siswa dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin sekolah. Untuk lebih memperjelas, kerangka berfikir tampak pada Gambar 2. Siswa
Pengetahuan
Sikap
Makanan jajanan di kantin
Perilaku konsumsi makanan jajanan Gambar 2. Kerangka Berfikir
Tindakan
Keterangan: : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
C. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1 Bagaimana pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ? 2 Bagaimana sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah ?
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sifat penelitian kuantitatif adalah bertitik tolak pada anggapan bahwa semua gejala yang diamati dapat diukur dan diubah dalam bentuk suatu angka yang memungkinkan untuk dianalisa dengan analisis statistik. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:1996). Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: a. Pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. b. Sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif yaitu pendekatan dengan mendeskripkan data yang diperoleh. 2. Tempat dan Waktu a. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMA Al – Islam I Surakarta. Lokasi ini dipilih mengingat letaknya yang strategis dan berada di tengah–tengah kota dan merupakan salah satu SMA favorit di kota Surakarta.
b. Waktu Penelitian dilaksanakan selama bulan Oktober sampai Maret 2008, yang meliputi ijin penelitian dan observasi ke lokasi penelitian. Setelah mengadakan observasi dan wawancara pada tahap persiapan penelitian kemudian dilaksanakan pengumpulan data pada bulan Maret 2008. B. Definisi Operasional Variabel Agar tidak terjadi salah penafsiran maka akan dikemukakan definisi operasional variabel penelitian yang ada sebagai berikut: a. Pengetahuan pemilihan makanan jajanan Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui siswa tentang makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah, ditinjau dari pengertian, bahan baku, teknik olah, teknik penyajian, rasa, warna, bentuk, kandungan gizi dan kemasan. b. Sikap pemilihan makanan jajanan Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setelah siswa memperoleh pengetahuan tentang makanan jajanan maka siswa akan melakukan penilaian atau pendapat tentang apa yang diketahui dari makanan jajanan yang dijual di kantin ditinjau dari penilaian dan ketertarikan siswa pada makanan jajanan. c. Makanan Jajanan
Semua makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Jajanan tersebut adalah: pisang goreng, resoles, tempe goreng, tahu isi, donat, pizza mini, makanan kemasan dan minuman kemasan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek – obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2005:55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMA Al – Islam I Surakarta tahun ajaran 2007 /2008. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang karaktestiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya) (Sugiono, 2005:56). Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan rumus Krejcie (Sugiono,2005:62). Krejcie melakukan perhitungan penentuan ukuran sampel berdasarkan atas tingkat kesalahan 5 % . Jadi sampel yang diperoleh mempunyai tingkat kepercayaan 95 % terhadap populasi. Untuk menentukan jumlah sampel menurut metode Krejcie dilakukan dengan melihat tabel Krejcie. Proses penentuan jumlah sampel pada tabel Krejcie dengan melihat jumlah populasi kemudian di tarik kekanan maka akan mendapatkan suatu angka yang merupakan jumlah sampel yang digunakan.
Angka tersebut merupakan jumlah minimal sampel yang digunakan dalam penelitian. Karena jumlah populasi siswa kelas II SMA Al – Islam I Surakarta tahun ajaran 2007 /2008 adalah 263, maka jumlah sampel adalah 155. Teknik sampling yang digunakan adalah Random Sampling. Teknik Random Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (Sugiyono, 2005:58). D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian akan menggunakan metode : 1. Metode Obsevasi Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang jenisjenis makanan jajanan yang dijual di kantin SMA Al-Islam I Surakarta. 2. Metode Angket Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang harus diisi oleh respoden. (Suharsumi Arikunto, 1999:28). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda dengan jawaban salah atau benar, yang mana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.
Metode
ini
digunakan
untuk
mencari
data
tentang
pengetahuan. Angket untuk mengukur sikap berbentuk skala likert, dimana responden memilih jawaban sangat setuju, setuju, tidak sutuju dan sangat tidak setuju, sesuai dengan penilaian mereka. 3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat lengger, agenda dan lainnya. Metode ini dipergunakan memperoleh data yang di dokumentasi, yaitu: sejarah berdirinya SMA Al – Islam I Surakarta, keadaan guru, karyawan dan siswa
E. Instrumen Penelitian 1. Penyusunan instrumen Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Penyusunan instrumen dilakukan dengan menentukan variebel-variebel penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun kisi-kisi instrumen dan pembuatan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Langkah-langkah menyusun instrumen a). Pengetahuan Angket yang digunakan untuk mengungkap pengetahuan menurut Suharsimi Arikunto (1988:24) yaitu digunakan angket tertutup. Tes pengetahuan disajikan dalam bentuk memberikan pertanyaan kepada responden pada lembar angket yang telah dibagikan kepada mereka. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan
tanda silang (x) pada huruf jawaban yang tersedia. Setiap pertanyaan pada angket mempunyai 2 pilihan jawaban yang terdiri dari satu jawaban “benar” dan satu jawaban “salah”. Penilaian pada angket ini bila “benar” mendapat nilai 1 dan bila ”salah” mendapat nilai 0. b). Sikap Angket yang digunakan untuk mengungkap variabel sikap adalah angket tertutup dengan cara memberikan tanda checklist (√ ) pada kolom angket yang telah disediakan. Checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Dalam mengukurnya digunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2003:28). Setiap jawaban dihubungkan dalam bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju sementara itu cara penilaian sikap ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Tabel Penilaian Sikap Pernyataan positif Kriteria Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS)
Pernyataan negatif Nilai 4 3 2 1
Kriteria Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS)
Nilai 1 2 3 4
3. Kisi-kisi penyusunan instrumen Sebelum membuat instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya, konsep penyusunannya terbagi dalam pengetahuan dan tindakan pemilihan
makanan jajanan di kantin SMA Al – Islam I Surakarta. Setiap aspek itu dijabarkan dalam indikator sesuai dengan landasan teori pada bab II untuk syarat validitas dari sebuah teknik analisis data.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Indikator
Pengetahuan siswa dalam Pengertian
Item 1,2,3,4
memilih makanan jajanan Bahan Baku
5,6,7,9
Teknik Olah
8,12,13
Teknik Penyajian
16,20
Rasa
15,17
Warna
14,15,17,18,19,26
Bentuk
22,23
Kandungan Gizi
Sikap siswa dalam
10,11,21
Kemasan
24,25
Penilaian
2,3,4,5,7,8,9,10,11,
memilih makanan jajanan
12,13 Ketertarikan
1,6,14,15,16,17,18, 19,20
4. Pengujian instrumen Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal mana
yang perlu dirubah, diperbaiki, atau dibuang sehingga diperoleh instrumen yang benar-benar handal. Pengujian instrumen dilakukan kepada siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dengan jumlah responden 30 siswa. Responden yang digunakan adalah termasuk populasi, tetapi tidak digunakan dalam sampel pengambilan data penelitian. 1. Uji Validitas Butir Item Validitas dalam penelitian adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian (Husein Umar,1999:58). Jadi validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Validitas yang digunakan adalah validitas logis yaitu bertitik dari konstruksi teoritis tentang faktor-faktor yang diukur. Dari konstruksi itu selanjutnya dilahirkan definisi-definisi yang digunakan sebagai pangkal terka dan sebagai ukuran valid tidaknya alat ukur yang dibuat (Sutrisno Hadi, 2000:112). Instrumen dikatakan logis apabila cara dan isi tindakan sudah betul (validitas isi) sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas. Penelitian menggunakan validitas logis karena dalam menentukan valid tidaknya instrumen menggunakan konstruksi teoritis dari kajian pustaka di Bab II. Validitas diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut: NΣxY – (Σx) (ΣY) rxy
=
{(N. Σx² - (Σx)² } {N. ΣY - ( ΣY)²} (Sugiyono, 2005:215) keterangan : rxy : Angka korelasi suatu butir soal N : Jumlah responden X : Skor Item Soal Y : Jumlah Skor Item soal Kriteria pengujian adalah jika koefisien korelasi rxy lebih besar dari r tabel berarti item tersebut valid. Menurut Sugiyono (2000:106) r tabel minimal 0,3. jika rxy maka Instrumen tersebut adalah valid. Perhitungan uji Validitas butir instrumen akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS For window 11.5. Dari analisis yang dilakukan dengan SPSS For Window 11.5 didapatkan bahwa ada berapa item soal yang gugur. Dari variabel pengetahuan siswa dalam memilih makanan jajanan ada 26 item yang diujikan terdapat 3 item soal yang gugur. Item yang gugur adalah 1item tentang pengertian makanan jajanan, 1 item tentang warna makanan jajanan dan 1 item tentang rasa dari makanan jajanan tersebut. Sedangkan variabel sikap siswa dalam memilih makanan jajanan dari 20 item soal yang diujikan terdapat 2 butir item yang gugur. Item yang gugur adalah 1 item tentang penilaian terhadap makanan jajanan dan 1 item tentang ketertarikan kepada makanan jajanan. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2002:154) dikatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut
menghasilkan hasil yang tetap. Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang benar-benar dapat dipercaya atau handal sehingga dapat digunakan pada penelitian berikutnya. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen digunakan rumus Spearman Brown. Rumus ini digunakan karena adanya korelasi dua variabel yang diuji. Rumus Spearman Brown sebagai berikut: 2rb ri
= 1+ rb
(Sugiyono,2005:278)
Keterangan: ri : Relibilitas Internal seluruh instrumen. rb : Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Perhitungan uji reliabilitas instrumen akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS For window 11.5. Dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS For window 11.5 didapatkan hasil, untuk variabel pengetahuan siswa dalam memilih makanan jajanan nilai r hitung (item) adalah 0,7180 sedangkan r tabel adalah 0,7. Karena r hit lebih besar dari r tabel maka instrumen teman sebaya dinyatakan reliabel. Sedangkan dari perhitungan untuk variabel sikap siswa dalam memilih makanan jajanan didapatkan hasil r hitung sebesar 0,7250 , sedangkan r tabel adalah 0,7. Karena r hit lebih besar dari r tabel maka instrumen perilaku makanan tradisional dinyatakan reliabel. Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Reliabitas terhadap Item Instrumen No Variabel r hit rt Kategori 1. Pengetahuan siswa dalam memilih 0,7180 0,7 Reliabel
2.
makanan jajanan Sikap siswa dalam makanan jajanan
memilih 0,7250
0,7
Reliabel
F. Teknik analisis data Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskripsi analisis yang dinyatakan oleh responden secara tulisan maupun lisan serta juga tingkah laku yang nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Metode ini juga bertujuan untuk mengungkap kebenaran dan juga memahami kebenaran. Analisis deskriptif untuk masing-masing variabel penelitian digunakan untuk menemukan harga rata-rata hitung (M), standar deviasi (SD), median (Me) dan modus (Mo). Tujuan analisis deskriptif adalah mendefinisikan kecenderungan sebaran data dari masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel pengetahuan siswa dalam memilih makanan jajanan dan variabel sikap siswa dalam memilih makanan jajanan. Pengetahuan dan sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih jajanan dikantin sekolah digolongkan atau dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh terhadap nilai total yaitu: Kategori baik
: > 80 %
Kategori sedang
: 60 % - 80 %
Kategori rendah
: < 60 %
(Khomsan, 1997, dalam Rizqie Auliana, 1998:61)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Al – Islam I Surakarta Sekolah ini semula merupakan Madrasah yang berdiri sejak tahun 1942, Karena usaha–usaha yang gigih dan tidak kenal menyerah dari pengurusnya, maka Madrasah ini semakin lama semakin berkembang. Oleh karena tujuan dari para pendiri dan pengurus yang ingin mencetak manusia muslim yang berkualitas, baik dalam bidang pengetahuan agama maupun pengetahuan umumnya, maka pada tanggal 1 Agustus 1956 mulailah didirikan SMA Al – Islam I Surakarta yang berdiri diatas tanah milik R. M. Mangkutaruno dan dibiayai oleh H. M. Asngad beserta istri. Pada tanggal 26 April 1966 sekolah tersebut mendapatkan piagam penetapan sebagai sekolah swasta dari pemerintah dan berhak mengikuti ujian Negara sebagai peserta biasa. Perintis berdirinya SMA Al – Islam I Surakarta antara lain : H. M. Asngad beserta keluarganya, H. A. Mutawali, H. Hardjowinoto, R. Ng. Kartoharsono, H. M. Anwari dan H. M. Amir Nahrowi. Dengan dukungan dari Yayasan Perguruan Al – Islam, maka sekolah inipun semakin lama semain berkembang dengan pesat diiringi prestasi dari siswa – siswanya yang memuaskan, maka pada tanggal 17 Januari 1985 sekolah tersebut mendapatkan piagam jenjang akriditasi I SMA Swasta.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa SMA Al – Islam I Surakarta menjadi status DISAMAKAN. Pada tanggal 24 April 2004 SMA Al – Islam I Surakarta berstatus terakriditasi A. Selama berdiri hingga tahun 2007/2008, SMA Al – Islam I Surakarta telah mengalami 8 kali pergantian kepala sekolah.
2. Keadaan Guru Dan Murid a. Keadaaan guru dan karyawan SMA Al – Islam I Surakarta SMA Al – Islam I Surakarta memiliki 76 guru yang terdiri dari 46 guru laki – laki dan 30 guru perempuan serta 17 karyawan. Perincian daftar guru dan karyawan dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 4. Daftar Guru. Guru Jumlah Prosentase Laki-laki
46
60,5
Perempuan
30
39,5
Jumlah
76
100 %
Tabel 5. Daftar Karyawan Karyawan Jumlah Prosentase Laki-laki
12
70,5
Perempuan
5
29,5
Jumlah
17
100 %
Sumber : Dokumentasi SMA Al – Islam I Surakarta
b. Keadaan siswa SMA Al – Islam I Surakarta Pada tahun ajaran 2007/2008 SMA Al – Islam I Surakarta, mempunyai siawa sebanyak 969 siswa yang terdiri dari kelas I berjumlah 375 siswa, kelas II berjumlah 263 siswa dan kelas III berjumlah 331. Perincian yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Keadaan Siswa SMU Al – Islam I Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Kelas Jumlah Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah I
9
179
196
375
II
8
128
135
263
III
8
124
207
331
Sumber : Dokumentasi SMA Al – Islam I Surakarta
3. Karakteristik Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta. Jumlah murid kelas II adalah 263, perincian jumlah murid laki-laki dan perempuan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 7. Keadaan Murid Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 128 48,6 Perempuan 135 51,4 Jumlah 263 100 %
Sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tabel 8. Keadaan Sampel Murid Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 76 49,1 Perempuan 79 50,9 Jumlah 155 100 %
Sedangkan usia murid kelas Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta yang dijadikan sampel penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 9. Keadaan Usia Sampel Murid Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Usia (tahun) Jumlah Persentase 16 77 49,8 17 68 43,8 18 10 6,4 Jumlah 155 100 %
B. Deskripsi Data Deskripsi data dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik skor dan subyek penelitian untuk masing-masing variabel yang diteliti. 1. Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Data mengenai pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah diperoleh melalui pengisian instrumen yang terdiri dari 23 item soal. Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terbesar 22 dan skor terkecil adalah 15. Perhitungan statistik yang dilakukan dengan bantunan komputer program SPSS for Windows11.5 diperoleh Rerata (M) adalah 19,5, median 20, modus 20 dan standar deviasi 2,298. Distribusi data skor pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
100
86
80 F r e k u e n s i
60 50
48
40 30 21 20 10 0 15-17
18-20
21-22
Skor Gambar 3. Grafik Data Pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Selanjutnya identifikasi untuk mengetahui baik tidaknya pengetahuan pada siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah dapat dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan nilai perolehan terhadap nilai total yaitu baik, sedang dan kurang. Sebaran responden berdasarkan nilai pengetahuan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10. Sebaran Responden Pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah No Kategori Kisaran Kriteria Frekuensi Frekuensi Relatif Absolut (%) 1. 2. 3.
Baik Sedang Rendah Jumlah
> 18,4 13,8 – 18,4 < 13,8
112 43 155
72,2 27,8 100 %
Untuk memperjelas tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik dapat dilihat dibawah ini :
F r e k u e n s i
120 100 80 72,2 % 60 40 27,8 % 20 0% 0 Baik
Sedang
Rendah
Kategori Gambar 4. Grafik Sebaran Responden Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori baik adalah 112 orang siswa atau (72,2 %). Sedangkan siswa dengan kategori sedang adalah 43 orang siswa dengan prosentase (27,8 %).
2. Sikap
Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih
Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Data mengenai sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah diperoleh melalui pengisian instrumen yang terdiri dari 18 item soal. Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terbesar
71 dan skor terkecil adalah 57 Perhitungan statistik yang dilakukan dengan bantunan komputer SPSS for Windows 11.5 diperoleh Rerata (M) adalah 62,42, median 63, modus 63 dan standar deviasi 2,852. Distribusi data skor sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin dapat dilihat pada grafik berikut :
F r e k u e n s i
60
59
50
49
40 30
25
20
18
10 4 0 57-59
60-62
63-65
66-68
69-72
Skor Gambar 5. Grafik Data Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah
Selanjutnya identifikasi untuk mengetahui baik tidaknya sikap pada siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah dapat dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan nilai perolehan terhadap nilai total yaitu baik, sedang dan kurang. Sebaran responden berdasarkan nilai sikap yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11. Sebaran Responden Sikap Siswa Kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah No Kategori Kisaran kreteria Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 1. 2. 3.
Baik Sedang Rendah Jumlah
> 57,6 43,2 – 57,6 < 43,2
148 7 155
95,4 0,6 100 %
Untuk memperjelas tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat dibawah ini :
160 140 F r e k u e n s i
120 100
95,4 %
80 60 40 20 0,6 %
0
0 Baik
Sedang
Rendah
Kategori Gambar 6. Grafik Sebaran Responden Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah
yang termasuk dalam kategori baik adalah 148 orang siswa atau (95,4 %). Sedangkan siswa dengan kategori sedang adalah 7 orang siswa dengan prosentase (0,6 %).
3. Pengetahuan dan Sikap Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Dari data pengetahuan dan sikap yang didapatkan maka dapat ditabulasikan silang dengan hasil sebagai berikut : Tabel 12. Tabulasi Data Silang antara Pengetahuan dan Sikap Siswa dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Sikap Baik Sedang Rendah Jumlah Pengetahuan Baik
113
3
-
116
Sedang
35
4
-
39
Rendah
-
-
-
Jumlah
148
-
155
7
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa yang mempunyai pengetahuan baik mereka juga mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan jajanan yang di jual di kantin sekolah, sebanyak 113 siswa mempunyai pengetahuan yang baik dan diikuti dengan sikap yang baik pula dalam memilih makanan jajanan di kantin. Sebanyak 35 siswa mempunyai pengetahuan sedang tetapi mereka mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan jajanan. Kemudian 3 orang siswa mempunyai pengetahuan yang baik tetapi sikap mereka dalam memilih makanan berada dalam ketegori sedang. Sebanyak 4 orang
siswa mempunyai pengetahuan sedang dan sikap sedang dalam memilih makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Perilaku pemilihan makanan jajanan yang dilakukan seseorang akan melalui
beberapa ranah, yaitu dimulai dengan seseorang mengatahui tentang makanan yang akan dipilih, kemudian akan diikuti dengan sikap orang tersebut dalam menentukan pilihannya terhadap makanan tersebut, selanjutnya akan diakhiri dengan tindakan membeli makanan tersebut. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:121). Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa para siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta mempunyai pengetahuan yang baik tentang makanan yang ada di kantin sekolah. Dalam mereka memilih mereka juga memperhatikan bagaimana makanan tersebut, baik dari rasa, bentuk, kemasan, penyajian, kandungan gizi dan teknik olah makanan tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan setelah dilakukan perhitungan secara statistik dan pengkategorian didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah berada dalam kategori yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan
hasil perhitungan bahwa nilai rata-rata sebesar 19,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam memilih makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Dilihat dari perolehan median sebesar 20 maka dapat dikatakan bahwa setengah dari siswa mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan setengah dari siswa bisa menjawab sebanyak 20 dari 23 pertanyaan dengan benar. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin sekolah. Pengetahuan siswa kelas II dilihat dari perolehan nilai modus sebesar 20 termasuk dalam ketegori baik. Nilai modus sebesar 20 mempunyai arti bahwa nilai yang sering muncul adalah nilai 20, jadi sebagian siswa memjawab pertanyaan benar sebanyak 20 item dari 23 item pertanyaan yang diberikan. Dengan demikian sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam memilih makanan jajanan yang dijual di kantin sekolah. Rata-rata hasil tes pengetahuan dari 155 siswa adalah 19,5 dengan standar deviasi sebesar 2,298 dari hasil tes rata-rata 19,5. Hal tersebut mempunyai arti bahwa hasil tes pengetahuan siswa tentang makanan jajanan dari siswa yang satu ke siswa yang lain bervariasi sebesar 2,298 dari hasil rata-rata 155 siswa yang sebesar 19,5. Tes pengetahuan tentang pemilihan makanan jajanan yang dilakukan pada siswa kelas II mempunyai hasil yang bervariasi antara jawaban siswa yang satu dengan yang lain.
Ditinjau dari jumlah nilai tes yang dicapai 72,2 % responden mempunyai pengetahuan baik, 27,8 % responden mempunyai pengetahuan sedang dan tidak ditemukan responden yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin. Para siswa mempunyai pengetahuan yang baik tentang makanan jajanan, mulai dari pengertian makanan jajanan, siswa mengerti bahwa makanan jajanan bukan merupakan makanan pokok, makanan jajanan merupakan makanan selingan. Dari segi rasa sebelum mereka membeli makanan tersebut, mereka sudah mengetahui bagaimana rasa makanan yang akan dia beli. Begitu juga jika dilihat dari teknik olah yang digunakan, bahan baku, kandungan gizi dan kemasan, ratarata siswa mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang hal di atas sebelum mereka menentukan makanan apa yang akan dipilih dan akan dilanjutkan dengan tindakan pembelian makanan. Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang makanan jajanan maka para siswa kelas II dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin akan lebih selektif dan mereka juga akan lebih meperhatikan makanan yang akan mereka beli, baik dari segi rasa makanan tersebut, bahan baku yang digunakan, teknik pengolahan makanan, kandungan gizi dalam makanan sampai kemasan yang digunakan untuk membungkus makanan tersebut. Pengetahuan siswa tentang makanan jajanan dapat diperoleh dari iklan yang ada di televisi, hal ini telah dibuktikan pada penelitian yang dilakukan Nurrohmah
(2001) bahwa frekuensi menonton iklan makanan jajanan di televisi ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan pemilihan makanan jajanan pada siswa SLTP 3 Yogyakarta. Pada penelitian yang dilakukan ’Aini Mustawiroh (2003) bahwa pengetahuan konsumen dapat dipengaruhi oleh teman sebaya. Pada penelitian ini teman sebaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku santriwati Pondok Modern Assalam dalam pembelian dan pemilihan model pakaian. Pada penelitian lain perilaku konsumen Mac Donald dipengaruhi oleh iklan dan keluarga. Penelitian yang dilakukan Fatimah (2005) mengatakan bahwa iklan di televisi dan lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan pada konsumsi makanan yang ada di restoran Mac Donald. Pengetahuan yang didapatkan dari iklan dan keluarga mempengaruhi mereka dalam memilih makanan yang akan dibeli atau dipilih.
2.
Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Sikap merupakan tahapan dalam perilaku setelah pengetahuan. Menurut
Soekidjo Notoatmodjo (2003:124) sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Siswa akan merespon terhadap suatu obyek berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Sikap seseorang akan berubah apabila ada rangsangan baik dari dalam maupun dari luar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan orang tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:125) Dengan tingkat pengetahuan yang baik maka siswa akan
dapat menentukan sikap mereka terhadap makanan yang akan mereka pilih. Bila sikap tidak dapat terbentuk dengan baik, maka pengetahuan yang dimiliki akan berhenti pada tahap kognitif saja, jadi hanya sekedar tahu dan tidak ada tindakan selanjutnya. Hasil penelitian yang dilakukan dan setelah dilakukan perhitungan secara statistik dan pengkategorian di dapat hasil bahwa tingkat sikap siswa kelas II SMA AL-Islam I Surakarta dalam memilih makanan jajanan di kantin sekolah berada dalam kategori yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai rata-rata 62,42. hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar atau rata-rata siswa kelas II mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin sekolah. Bila dilihat dari perolehan nilai median yang sebesar 63, dapat dikatakan bahwa setengah dari siswa mempunyai sikap yang baik terhadap pemilihan makanan jajanan yang ada di kantin sekolah. Sikap siswa ditunjukkan dengan setengah dari siswa menjawab sangat setuju pada pertanyaan yang diajukan. Sebagian besar sikap siswa kelas II dalam memilih makanan berada dalam ketegori baik hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai modus sebesar 63. Nilai yang sering muncul adalah 63, hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa mempunyai penilaian dan ketertarikan pada makanan jajanan yang baik. Rata-rata hasil angket sikap dari 155 siswa adalah 62,5 dengan standar deviasi sebesar 2,852 dari hasil tes rata-rata 62,5. Hal tersebut mempunyai arti bahwa hasil angket sikap siswa tentang makanan jajanan dari siswa yang satu ke siswa yang lain bervariasi sebesar 2,852 dari hasil rata-rata 155 siswa yang
sebesar 62,5. Hasil angket sikap tentang pemilihan makanan jajanan yang dilakukan pada siswa kelas II mempunyai hasil yang bervariasi antara jawaban siswa yang satu dengan yang lain. Ditinjau dari jumlah nilai tes yang dicapai 95,4 % responden mempunyai pengetahuan baik, 0,6 % responden mempunyai sikap sedang dan tidak ditemukan responden yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada dikantin Dengan hasil yang demikian maka dapat dikatakan bahwa sikap mereka sebelum menentukan makanan apa yang akan dipilih sangat baik. Mereka akan memikirkan makanan apa yang akan mereka pilih dengan berdasarkan kesukaan dan ketertarikan mereka akan makanan tersebut. Dengan pengetahuan yang dimiliki para siswa akan menilai makanan tersebut apakah makanan tersebut mengandung bahan pengawet, kandungan gizi yang ada di dalam makanan tersebut, tanggal kadaluarsanya, hal tersebut dilakukan karena adanya keinginan untuk hidup sehat. Selain hal tersebut di atas biasanya para siswa juga melihat apakah makanan tesebut banyak mengandung banyak lemak hal ini karena sebagian besar remaja mempunyai ketakutan akan kegemukan. Dalam membeli makanan jajanan hal yang sangat mereka perhatikan adalah apakah makanan tersebut menarik baik dari segi kemasan makanan, warna makanan, rasa dari makanan itu dan kandungan gizi makanan tersebut.
3.
Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta Dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah Diawali dengan mempunyai pengetahuan yang baik kemudian siswa dapat
menentukan sikap mereka dalam memilih makanan yang baik pula maka tahap selanjutnya adalah tindakan mereka dalam memilih dan membeli makanan. Mereka berhati-hati dalam memilih makanan, banyak hal yang dipertimbangkan sebelum memilih makanan. Hal tersebut adalah rasa, warna, bentuk, penilaian mereka tentang makanan dan rasa ketertarikan mereka akan makanan tersebut. Dari tabulasi data silang yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebesar 113 siswa mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik tentang makanan jajanan, sedangkan 35 orang siswa mempunyai pengetahuan yang sedang tetapi sikap mereka baik dalam memilih makanan jajanan. Sedangkan 3 orang siswa mempunyai pengetahuan yang baik tetapi sikap mereka sedang, dan 4 orang siswa mempunyai pengetahuan dan sikap yang sedang. Dari data diatas bahwa sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan tentang makanan jajanan yang baik dan diikuti dengan sikap yang baik pula dalam memilih makanan jajanan. Dengan mempunyai pengatahuanyang baik tentang makanan jajanan ditinjau dari segi rasa, warna, bentuk dan kemasan, maka siswa akan dapat menentukan sikapnya dalam menilai makanan tersebut dengan baik pula. Hal ini dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan Trimurti (2003) menunjukan bahwa setelah para siswa SD diberikan penyuluhan tentang makanan jajanan tradisional sikap mereka terhadap makanan tradisional juga meningkat
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah pengetahuan mereka bertambah maka sikap para siswa juga berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1.
Pengetahuan Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta
dalam
memilih makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai ratarata 19,5, median 20, modus 20 dan standar deviasi 2,298. Dari pengkategorian didapatkan hasil 72,2 % responden mempunyai pengetahuan baik, 27,8 % responden mempunyai pengetahuan sedang dan tidak ditemukan responden yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada dikantin.
2.
Sikap Sikap siswa kelas II SMA Al-Islam I Surakarta
dalam memilih
makanan jajanan di kantin sekolah termasuk dalam kategori yang cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan bahwa nilai ratarata 62,42, median 63, modus 63 dan standar deviasi 2,852. Dari pengkategorian didapatkan hasil 95,4 % responden mempunyai sikap baik, 0,6 % responden mempunyai sikap sedang dan tidak ditemukan responden
yang berada dalam kategori rendah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari siswa mempunyai sikap yang baik dalam memilih makanan jajanan yang ada di kantin. Selain itu hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dengan pengetahuan yang dimiliki para siswa kelas II dapat menentukan sikap yang baik terhadap makanan yang akan mereka pilih.
B. SARAN 1. Bagi siswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang makanan yang akan dipilih, baik dari rasa, warna, teknik olah dan kandungan gizinya, sehingga dapat memilih makanan yang bersih dan terjamin kesehatannya. 2. Dengan mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik tentang makanan maka siswa akan dapat menentukan makanan yang akan dibeli dengan mempertimbangkan rasa, bentuk, warna, kandungan gizi dan kemasan makanan tersebut. 3. Bagi kantin sekolah hendaknya memperhatikan makanan yang dijual, baik tentang kebersihan, rasa, warna dan kandungan gizinya.
DAFTAR PUSTAKA
. Teori Perubahan Perilaku. http://www.depkes.go.id/index.php ? optionvie warticle &artid =168&Itemid =3. Diakses tanggal 15 Oktober 2007. . Potensi Makanan Tradisional Sebagai Makanan Fungsional Malah Disajiikan Dalam Seminar Sehari Trend Makanan Sehat Prebiotik Dan Probiotik. Jakarta. http://www.deptan.go.id/ HomePageBBKP/ PKP/ potensi_makanan_ tradisional.htm. Diakses tanggal 20 Oktober 2007. . Makanan Khas Daerah Surakarta. http://www.kabaresolo.com/ KabareSoloKuliner 02.htm. Diakses tanggal 1 November 2007. Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Umum. http://silabus.upi.edu/?link = detail &code=PSI%20504. Diakses tanggal 15 Oktober 2007. Adam I. Indrawijaya. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Utama. Ali Khomsan. (1997). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Peserta Dan Bukan Peserta Program Suplemen Zat Besi pada Ibu Hamil. Media Gizi dan Keluarga. Bogor : GMSK-Faperta IPB. ’Aini Mustawiroh. (2003). Pengaruh Teman Sebaya terhadap Perilaku Pembelian dan Pemilihan Pakaian pada Santriwati Pondok Modern Assalam Sukoharjo. Skripsi: Fakultas Ekonomi. UMS. Dyah Nuraini, S. (2005). Sosialisasi Pangan Tradisional Melalui Jalur Pendidikan, Makalah Disampaikan dalam Seminar Nasional Membangun Citra Pangan Indonesia. Semarang: 15 April 2005. Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fatimah. (2005). Perilaku Konsumen Restoran Cepat Saji Mac Donald di Surakarta. Skripsi: Fakultas Ekonomi. UMS. F.G Winarno. (1997). Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Utama. F.J. Monks. (2002) Psikologi Perkembangan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Gerungan W A. (1997). Psikologi Sosial. Bandung: Eresco. Gerungan. Perilaku Remaja. http: //www.ekofeum.or.id. diakses tgl 1 Mei 2008.
Hardiansyah & Suhardjo. (1997). Ekonomi Gizi, Bogor. Jurusan Gizi, Masyarakat dan Keluarga. IPB. Haryono. (1996). Wisata Boga Makanan Tradisional sebagai Asset Budaya Yogyakarta, Disampaikan dalam Symposium Internasional Ilmu Humaniara. Fakultas Sastra UGM Yogyakarta. Husein Umar. (1999). Metode Penelitian Skripsi & Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Marwanti. (2000). Pengetahuan Makanan Indonesia. Adicita Karya Nusa: Yogykarta. Nurrohmah. (2001). Hubungan Frekuensi Menonton Iklan Makanan Jajanan Di Televisi dengan Pemilihan Makanan Jajanan Siswa di SLTPN 3 Yogyakarta. Skripsi: Tata Boga Fakultas Teknik. UNY. Rizqie Auliana. (1998) Pelatihan Sadar Makan Ikan dengan Metode Kombinasi Ceramah dan Demostrasi dalam Upaya Peningkatan Konsumsi Ikan, Tesis: Pasca Sarjana UGM. Sanjur. (1982). Social and Cultural Perpective in Nutrion. New Jersey: Prestise Hall. Siti Hamidah. (1990) Penyusunan Menu Berdasarkan Kebutuhan (Diktat). Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta. Soekidjo Notoatmodjo. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Soekidjo Notoatmodjo.(1997). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. Sri Palupi. (1995) Makanan Indonesia yang Disukai dan Ditampilkan di Hotel Berbintang di DIY. Laporan Penelitian: LPM IKIP Yogyakarta. Srikandi & Dedi Fardiaz. (1990). Makanan Tradisional. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. (2002). Metode Statistik. Bandung: Tarsindo. Suharsimi Arikunto. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono. (200). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sutrisno Hadi. (2000). Metodelogi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offfet. Trimuti Udaningsih. (2003). Sosialisasi Makanan Jajanan Tradisional pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Donokerto Kecamatan Turi Kab. Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi: Tata Boga Fakultas Teknik. UNY. Usman Efendi. (1985). Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Utama.
Lampiran 1. Angket Uji Validitas dan Reliabilitas
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH
ANGKET UNTUK SISWA
1. Pengantar Angket ini diberikan dalam rangka penelitian Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah. Untuk mewujudkan harapan tersebut diharapkan kesediaan dan kejujuran siswa-siswi dalam mengisi angket ini. Atas bantuan dan partisipasinya, kami ucapkan banyak terima kasih.
2. Petunjuk Pengisian a. Bacalah basmalah terlebih dahulu. b. Silang Mengisi angket ini dengan sejujur-jujurnya. c. Berikan tanda silang pada salah satu jawaban yang sesuai dengan anda. d. Angket ini bertujuan ilmiah untuk skripsi dan tidak ada maksud lain. e. Terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam mengisi angket ini.
3. Identitas Responden Nama
: ………………………………………
Kelas
: ………………………………………
No Urut
: ………………………………………
Usia
:………………………………………..
4. Pengertian Istilah
Makanan jajanan yang dimaksud adalah :
pisang goreng, resoles, tempe
goreng, tahu isi, donat, pizza mini, makanan kemasan dan minuman kemasan
1. Pengetahuan Berilah tanda (√ ) untuk jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. No
Pertanyaan
1.
Makanan jajanan merupakan makanan selingan
2.
Makanan jajanan yang dimakan saat istirahat adalah makanan tambahan
Benar
Salah
*
*
*
*
*
*
untuk mengurangi rasa lapar setelah beraktifitas dan agar lebih mudah menerima pelajaran selanjutnya. 3.
Makanan jajanan merupakan makanan pokok
4.
Makanan jajanan merupakan makanan wajib yang harus dimakan setiap hari
5.
Pizza merupakan makanan yang berbahan baku terigu, telur dan ragi
6.
Dalam pembuatan tahu isi digunakan wortel sebagai isian
7.
Pisang goreng dibuat dari pisang tanduk dan terigu
8.
Resoles adalah makanan jajanan yang diolah dengan di goreng dan dikukus
9.
Tempe goreng adalah cemilan yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan
10. Makanan kemasan tidak banyak mengandung zat yang dibutuhkan tubuh 11. Tahu isi dan resoles mengandung gizi yang banyak 12. Donat diolah dengan di direbus 13. Pizza dimasak dengan dioven 14. Pewarna dalam minuman kemasan berasal dari pewarna sintetis 15. Pisang mempunyai rasa manis dan gurih 16. Tempe lebih enak disajikan dalam keadaan panas 17. Donat rasanya manis dan asin 18. Makanan kemasan wafer berasa manis dan gurih 19
Rasa minuman kemasan lebih manis daripada minuman biasa
20. Minuman kemasan lebih segar bila disajikan dalam kondisi yang dingin 21. Makanan kemasan mengandung bahan pengawet 22. Pizza berbentuk bulat 23. Resoles berbentuk kotak 24. Makanan kemasan dibungkus dengan plastik 25. Minuman kemasan di bungkus dengan bahan sterofom 26. Pewarna dalam pisang goreng menggunakan daun suji
2. Sikap Berilah tanda (√ ) untuk jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. No
Pertanyaan
1.
Saya suka jajanan yang tanpa bahan pengawet atau alami
2.
Makanan jajanan membuat gemuk
3.
Makanan kemasan lebih enak
4.
Minuman kemasan lebih praktis dan segar
5.
Tempe tidak mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh
6.
Makanan dan minuman kemasan menarik karena kemasannya
7.
Tahu isi bergizi dan mengandung banyak serat
8.
Saya melihat tanggal kadaluarsa dalam minuman kemasan
9.
Saya melihat komposisi dalam makanan kemasan
10. Saya melihat kebersihan dari makanan yang akan saya beli 11. Pisang goreng mengandung banyak lemak karena di goreng 12. Pizza lebih sehat dibanding gorengan 13. Donat tidak membuat cepat kenyang 14. Saya lebih tertarik membeli gorengan karena tanpa bahan pengawet. 15. Saya tidak tertarik makanan kemasan karena tidak bergizi 16. Saya lebih tertarik tahu isi daripada resoles walaupun sama-
SS
S
TS
SST
*
*
*
*
sama mengandung sayuran 17. Tahu isi kurang menarik karena berisi sayuran
*
*
*
18. Donat lebih menarik daripada tempe goreng 19. Saya tidak tertarik makanan kemasan karena ada bahan penagwetnya 20. Pizza lebih menarik daripada pisang goreng karena ada isian yang berwarna-warni
Lampiran 2. Angket Penelitian
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI KANTIN SEKOLAH
ANGKET UNTUK SISWA
5. Pengantar Angket ini diberikan dalam rangka penelitian Pengetahuan dan Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Sekolah. Untuk mewujudkan harapan tersebut diharapkan kesediaan dan kejujuran siswa-siswi dalam mengisi angket ini. Atas bantuan dan partisipasinya, kami ucapkan banyak terima kasih.
*
6. Petunjuk Pengisian a. Bacalah basmalah terlebih dahulu. b. Silang Mengisi angket ini dengan sejujur-jujurnya. c. Berikan tanda silang pada salah satu jawaban yang sesuai dengan anda. d. Angket ini bertujuan ilmiah untuk skripsi dan tidak ada maksud lain. e. Terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam mengisi angket ini.
7. Identitas Responden Nama
: ………………………………………
Kelas
: ………………………………………
No Urut
: ………………………………………
Usia
:………………………………………..
8. Pengertian Istilah Makanan jajanan yang dimaksud adalah :
pisang goreng, resoles, tempe
goreng, tahu isi, donat, pizza mini, makanan kemasan dan minuman kemasan
1. Pengetahuan Berilah tanda (√ ) untuk jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. No
Pertanyaan
1. Makanan jajanan merupakan makanan selingan 2. Makanan jajanan merupakan makanan pokok 3. Makanan jajanan merupakan makanan wajib yang harus dimakan setiap hari 4. Pizza merupakan makanan yang berbahan baku terigu, telur dan ragi 5. Dalam pembuatan tahu isi digunakan wortel sebagai isian 6. Pisang goreng dibuat dari pisang tanduk dan terigu 7. Resoles adalah makanan jajanan yang diolah dengan di goreng dan dikukus 8. Tempe goreng adalah cemilan yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan
Benar
Salah
9. Makanan kemasan tidak banyak mengandung zat yang dibutuhkan tubuh 10. Tahu isi dan resoles mengandung gizi yang banyak 11. Donat diolah dengan di direbus 12. Pizza dimasak dengan dioven 13. Pisang mempunyai rasa manis dan gurih 14. Tempe lebih enak disajikan dalam keadaan panas 15. Donat rasanya manis dan asin 16. Makanan kemasan wafer berasa manis dan gurih 17. Minuman kemasan lebih segar bila disajikan dalam kondisi yang dingin 18. Makanan kemasan mengandung bahan pengawet 19. Pizza berbentuk bulat 20. Resoles berbentuk kotak 21. Makanan kemasan dibungkus dengan plastik 22. Minuman kemasan di bungkus dengan bahan sterofom 23. Pewarna dalam pisang goreng menggunakan daun suji
2. Sikap Berilah tanda (√ ) untuk jawaban yang sesuai dengan pendapat anda. No
Pertanyaan
1. Saya suka jajanan yang tanpa bahan pengawet atau alami 2. Makanan jajanan membuat gemuk 3. Minuman kemasan lebih praktis dan segar 4. Tempe tidak mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh 5. Makanan dan minuman kemasan menarik karena kemasannya
SS
S
TS
SST
6. Tahu isi bergizi dan mengandung banyak serat 7. Saya melihat tanggal kadaluarsa dalam minuman kemasan 8. Saya melihat komposisi dalam makanan kemasan 9. Saya melihat kebersihan dari makanan yang akan saya beli 10. Pisang goreng mengandung banyak lemak karena di goreng 11. Pizza lebih sehat dibanding gorengan 12. Donat tidak membuat cepat kenyang 13. Saya lebih tertarik membeli gorengan karena tanpa bahan pengawet. 14. Saya tidak tertarik makanan kemasan karena tidak bergizi 15. Saya lebih tertarik tahu isi daripada resoles walaupun samasama mengandung sayuran 16. Donat lebih menarik daripada tempe goreng 17. Saya tidak tertarik makanan kemasan karena ada bahan penagwetnya 18. Pizza lebih menarik daripada pisang goreng karena ada isian yang berwarna-warni
Lampiran 3. Tabel Perhitungan Jumlah Sampel Metode Krejcie
TABLE FOR DETERMINING NEEDED SIZE S OF A RANDOMLY CHOSEN SAMPLE FROM A GIVEN FINITE POPULATION OF N CASES SUCH THAT SAMPLE PROPORTION WILL BE WITHIN + .05
OF THE POPULATION PROPORTION P WITH A 95 PERCENT LEVEL OF CONFIDENCE N
S
N
S
N
S
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 95 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59 63 66 70 73 76 80 85 92 97 103 108 113 118 123 127 132 136
220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 9000 950 1000 1100
140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 195 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 360 265 269 274 278 285
1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 100000
291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
KETERANGAN : N = Jumlah Populasi S
= Sampel
Lampiran 4. Uji Validitas Angket Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Correlation
Total
ITEM 1
ITEM 2
ITEM 6
ITEM 7
ITEM 8
ITEM 9
ITEM 10
ITEM 11
ITEM 12
ITEM 13
ITEM 14
ITEM 15
ITEM 16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
TOTAL .100 . 30 .481 .002 30 .082 .616 30 .313 .049 30 .324 .041 30 .420 .007 30 .377 .017 30 .418 .007 30 .454 .003 30 .552 .002 30 .462 .003 30 .-051 .755 30 .446 .004 30 .443
STATUS
Sahih
Gugur
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Gugur
Sahih
Sahih
ITEM 19
ITEM 20
ITEM 23
ITEM 25
ITEM 26
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.004 30 .283 .007 30 .466 .002 30 .450 .004 30 .449 .004 30 .350 .027 30
Gugur
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Lampiran
5. Uji Validitas Angket Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin
Correlation
Total
ITEM 1
ITEM 2
ITEM 3
ITEM 4
ITEM 5
ITEM 6
ITEM 7
ITEM 8
ITEM 9
ITEM 10
ITEM 11
ITEM 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL .100 . 40 .335 .035 40 .504 .001 40 .-051 .755 40 .497 .001 40 .479 .002 40 .650 .000 40 .503 .001 40 .755 .000 40 .437 .005 40 .493 .001 40 .443 .004 40 .636 .000 40
STATUS
Sahih
Sahih
Gugur
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
Sahih
ITEM 13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.502 .001 40
Sahih
ITEM 14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.508 .001 40 .341 .032 40 .441 .004 40 .289 .071 40 .441 .004 40 .502 .001 40 .634 .000 40
Sahih
ITEM 15
ITEM 16
ITEM 17
ITEM 18
ITEM 19
ITEM 20
Sahih
Sahih
Gugur
Sahih
Sahih
Sahih
Lampiran 6. Uji Reliabilitas Angket Pengetahuan Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
Alpha = .7180
N of Items = 27
Lampiran 7. Uji Reliabilitas Angket Sikap Siswa Kelas II SMA Al-Islam I Surakarta dalam Memilih Makanan Jajanan di Kantin Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Reliability Coefficients N of Cases =
30.0
Alpha = .7250
N of Items = 21